PENDAHULUAN
1
menjanjikan untuk saat ini dan masa depan berdasarkan kebutuhan yang
tercantum di atas. Wanita menganggap kebutuhan akan kosmetik dan perawatan
kulit sebagai hal yang mendasar. MS Glow merupakan produk perawatan kulit
yang banyak dicari oleh semua konsumen.
Kualitas produk adalah salah satu dari dua variabel utama yang
mempengaruhi keputusan pembelian. Fungsionalitas produk yang meliputi daya
tahan, keandalan, dan kebenaran, dicapai oleh produk secara keseluruhan dan
disebut sebagai kualitas produk (Kotler, 2016: 37). Menurut Legiyanto (2022:71)
terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kualitas produk dengan
keputusan pembelian. Hal ini berarti baik kualitas produk suatu barang atau jasa,
maka semakin tinggi pula tingkat keputusan pembelian konsumen. Akan tetapi
berbeda dengan hasil penelitian Laila (2018:7) yang menyatakan bahwa kualitas
produk tidak berpengaruh secaara parsial terhadap keputusan pembelian.
Harga didefinisikan oleh Alma (2016:169) sebagai nilai suatu barang yang
dinyatakan dalam uang. Dalam proses pengambilan keputusan pembeli, harga
memainkan dua peran kunci yakni: peran alokasi dan peran informasi. Hubungan
antara harga dan pilihan pembelian adalah bahwa harga mempengaruhi keputusan
konsumen dalam melakukan pembelian; semakin tinggi harga maka semakin
rendah keputusan pembelian, begitu pula sebaliknya jika harga rendah (Kotler,
2016: 324). Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Apriliyanti (2022:64) yang
2
mengungkapkan bahwasanya harga memiliki dampak bagi keputusan pembelian
konsumen. Akan tetapi berbeda dengan hasil penelitian Kusuma (2022:74) yang
menyimpulkan bahwasanya harga tidak berdampak pada keputusan pembelian.
3
1. Apakah kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian skincare merek MS Glow pada mahasiswa Jurusan
Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Halu Oleo?
2. Apakah harga berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
skincare merek MS Glow pada mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo?
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis hasil penelitian ini diharapkan menjadi tambahan
literatur atau referensi dan memberikan sumbangan pemikiran serta
menambah ilmu pengetahuan penulis dan pembaca mengenai pengaruh
kualitas produk dan harga terhadap keputusan pembelian skincare merek
MS Glow pada mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Halu Oleo, selain itu juga penelitian ini
4
diharapkan akan menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya yang
relavan dengan penelitian ini.
2. Manfaat Praktis
Manfaat penelitian ini bagi perusahaan diharapkan dapat
memberikan bahan pertimbangan berkaitan dengan kualitas produk dan
harga untuk meningkatkan keputusan pembelian terhadap produk MS
Glow, serta dapat meningkatkan omset untuk perusahaan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1. Perilaku Konsumen
6
Pemasaran Manajemen pemasaran ialah sistem lengkap kegiatan bisnis
yang dimaksudkan untuk merencanakan, menentukan harga, dan mendistribusikan
barang, jasa, dan konsep yang dapat memuaskan kebutuhan pasar sasaran untuk
mencapai tujuan bisnis (Tjiptono, 2016:5).
7
Kualitas produk merupakan faktor kunci dalam menentukan pilihan
konsumen terhadap suatu produk. Barang yang diberikan harus benar-benar
dievaluasi kualitasnya. Karena kualitas produk itu sendiri merupakan faktor
terpenting bagi konsumen. Jika dibandingkan dengan produk sejenis lainnya yang
dapat memenuhi kebutuhan dan keinginannya, konsumen lebih menyukai dan
memilih produk dengan kualitas yang lebih tinggi.
Dengan kata lain, meskipun barang yang diproduksi oleh produsen telah
melalui prosedur kerja yang relatif baik, namun masih belum mampu memenuhi
standar yang diminta konsumen, kualitas barang atau jasa yang dihasilkan oleh
produsen tersebut masih dianggap rendah. Selain dari kemampuan memenuhi
standar konsumen, baik buruknya kualitas barang yang dihasilkan juga dapat
dilihat dari konsistensinya dalam memenuhi harapan dan kebutuhan masyarakat.
Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya penilaian kualitas secara berkala dan
terus menerus untuk memastikan konsistensi kesesuaian dengan standar.
8
b. Manajemen. Di dalam organisasi, tanggung jawab untuk kualitas produksi
didelegasikan ke banyak grup yang dikenal sebagai Grup Fungsi. Dalam
hal ini, pemimpin harus memastikan bahwa kelompok fungsi dan elemen
lain dari perusahaan terkoordinasi dengan baik.
c. Uang. Untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk mereka,
bisnis harus menyumbangkan uang yang cukup. Sebagai ilustrasi,
pertimbangkan perawatan dan perbaikan mesin atau barang lain yang
digunakan dalam produksi, perbaikan barang yang rusak, dan lain – lain.
d. Bahan baku. Salah satu komponen yang sangat signifikan yang berdampak
pada kualitas produk suatu perusahaan adalah bahan baku. Untuk itu,
sangat penting untuk memastikan kualitas bahan baku. Saat memilih
sumber bahan baku, memeriksa perjanjian pembelian, memeriksa bahan
mentah setelah diterima, dan menyimpannya adalah faktor penting yang
harus dipertimbangkan.
e. Peralatan dan mesin. Mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses
manufaktur akan berdampak pada kualitas produk perusahaan. Peralatan
yang kurang memadai dan mesin yang sudah tua dan tidak efisien akan
mengakibatkan rendahnya kualitas produk yang dihasilkan, serta
rendahnya tingkat efisiensi.
3. Indikator Kualitas Produk
9
c. Reliability (reliabilitas) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami
kerusakan atau gagal dipakai.
d. Confermance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi) yaitu
sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar
yang telah ditetapkan sebelumnya.
e. Durability (daya tahan) yaitu berkaitan dengan berapa lama produk
tersebut dapat digunakan.
f. Serviceability meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan
direparasi serta penanganan keluhan secara memuaskan.
g. Esthetics (Estetika) yaitu daya tarik produk terhadap panca indera.
h. Perceived Quality (kualitas yang dipersepsikan), yaitu citra dan reputasi
produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.
2.1.4. Harga
1. Pengertian Harga
Jumlah uang yang dibayarkan untuk barang atau jasa disebut harga. Harga
juga merupakan total dari semua nilai yang ditukar konsumen dengan nilai
memanfaatkan atau memiliki barang atau jasa (Kotler, 2016:324). Sedangkan
menurut Alma (2016:169) mendefinisikan “Harga sebagai nilai suatu barang yang
dinyatakan dengan uang”.
10
dari konsumsi, disamping biaya sosial yang bukan keuangan, seperti dalam bentuk
waktu, upaya, psikis, risiko dan prestise atau gengsi sosial ( Assauri, 2012).
Ketika konsumen menginginkan sesuatu untuk dibeli, harga yang pertama kali
menjadi bahan pertimbangan. Pengorbanan konsumen berupa uang yang
dikeluarkan demi membeli produk, tenntunya konsumen akan menuntut manfaat
dari produk tersebut. Harga bukan hanya sekedar nilai tukar barang maupun jasa,
tetapi konsumen juga mengiginkan adanya timbal balik yang sebanding
(Ferdinand, 2016).
Harga merupakan suatu bagian yang penting bagi pembeli dan penjual,.
Pertukaran barang dan jasa hanya akan terjadi jika penjual dan pembeli telah
menyepakati harga. Harga akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi
perusahaan. Menurut Tjiptono (2012) harga memiliki dua peranan utama dalam
proses pengambilan keputusan pembelian para konsumen yaitu sebagai berikut:
11
3. Indikator Harga
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) harga adalah jumlah uang yang
dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar oleh
konsumen atas manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau
jasa tersebut. Terdapat empat indikator-indikator harga menurut Kotler dan
Amstrong (2012) yaitu sebagai berikut:
1. Keterjangkauan Harga
Harga yang terjangkau adalah harapan konsumen sebelum mereka
melakukan pembelian. Konsumen akan mencari produk-produk yang
harganya dapat mereka jangkau.
2. Kesesuaian Harga dengan Kualitas Produk
Untuk produk tertentu, biasanya konsumen tidak keberatan apabila harus
membeli dengan harga yang relatif mahal asalkan kualitas produknya baik.
Namun konsumen lebih menginginkan produk dengan harga murah dan
kualitasnya baik.
3. Daya Saing Harga
Konsumen sering membandingkan harga suatu produk dengan produk
lainnya. Dimana mahal murahnya produk sangat dipertimbangkan oleh
konsumen pada saat akan membeli produk tersebut. Sehingga perusahaan
menetapkan harga jual suatu produk dengan mempertimbangkan harga
produk yang dijual oleh pesaingnya agar produknya dapat bersaing di
pasar.
4. Kesesuaian Harga dengan Manfaat
Konsumen memutuskan membeli suatu produk jika manfaat yang
dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah dikeluarkan untuk
mendapatkannya. Jika konsumen merasakan manfaat produk lebih kecil
dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan beranggapan bahwa
12
produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua kali untuk
melakukan pembelian ulang.
13
membeli, menggunakan, dan bagaimana barang atau jasa memuaskan kebutuhan
dan keinginan mereka.
pembelian pelanggan adalah ikatan emosional yang terjalin antara pelanggan dan
produsen setelah menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapati
bahwa produk atau jasa tersebut memberi nilai tambah. Dimensi nilai terdiri dari
4, yaitu:
1. Nilai emosional, utilitas yang berasal dari perasaan atau efektif atau emosi
yang dianut oleh suatu konsumen, mengenai apa yang dianggap baik dan
3. Nilai kualitas, utilitas yang didapat dari produk karena reduksi biaya
14
3. Indikator Keputusan Pembelian
15
Populasi penelitian ini adalah konsumen produk kosmetik wardah di Kota
Bangkalan Madura. Sampel penelitian ini berjumlah 100 orang terdiri dari
konsumen yang telah menggunakan produk wardah di Kota Bangkalan Madura,
yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Pengujian instrument menggunakan
uji validitas, realibilitas, sedangkan metode analisis data menggunakan regresi
linier berganda dengan uji F dab T. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel-
variabel independen (kualitas produk dan harga) mempunyai pengaruh secara
simultan terhadap variabel dependen (keputusan pembelian).
16
signifikasi 0,092 > 0,05. Citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian dengan nilai signifikasi 0,000. Sedangkan hasil dari analisis regresi
linear berganda yaitu Y = 1,001 + 0,458 X1 + 0,154 X2 + 0,363 X3. Dalam
penelitian ini dijelaskan bahwa adanya hubungan antara kualitas produk, dan citra
merek yang signifikan terhadap keputusan pembelian produk Natasha Skincare
Lippo Cikarang, sedangkan harga tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap
pembelian Natasha Skincare Lippo Cikarang.
17
Kualitas produk merupakan faktor kunci dalam menentukan pilihan
konsumen terhadap suatu produk. Tjiptono (2016:134) mendefinisikan kualitas
produk dengan indikator berikut:
a. Performance (kinerja)
b. Features (fitur atau ciri-ciri tambahan)
c. Reliability (reliabilitas)
d. Confermance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi)
e. Durability (daya tahan)
f. Serviceability (Kemampuan Melayani)
g. Esthetics (Estetika)
h. Kualitas yang dipersepsikan
Harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa,
atau jumlah dari nilai yang ditukar oleh konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Menurut Kotler dan
Amstrong (2012) indikator harga, yaitu sebagai berikut:
a. Keterjangkauan harga.
b. Kesesuaian harga dengan kualitas produk.
c. Daya saing harga.
d. Kesesuaian harga dengan manfaat.
a. Pemilihan Produk
b. Pemilihan Merek
c. Pemilihan Tempat Penyalur
18
d. Waktu Pembelian
e. Jumlah Pembelian
f. Metode Pembayaran
Tjiptono (20160
a. Kinerja
b. Fitur
c. Reliabilitas
d. Kesesuaian dengan
spesifikasi
Keputusan Pembelian
e. Daya tahan (Y)
f. Kemampuan Melayani
(Kotler, 2016)
g. Estetika
a. Pemilihan Produk
h. Kualitas yang
b. Pemilihan Merek
dipersiapkan
c. Pemilihan Tempat
Penyalur
Harga (X2)
d. Waktu Pembelian
(Kotler dan Amstrong,
e. Jumlah Pembelian
2012)
f. Metode Pembayaran
1. Keterjangkauan harga.
2. Kesesuaian harga
dengan kualitas
produk.
3. Daya saing harga.
4. Kesesuaian harga
dengan manfaat.
19
2.4. Hipotesis
20
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Halu Oleo, dan waktu penelitian akan dilakukan setelah proposal
penelitian diseminarkan.
faktual dan akurat mengenai fakta dan sifat populasi tertentu atau coba
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel
menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Maka dapat ditegakan bahwa metode
21
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
2015).
Hal ini dipertegas dengan pendapat Husein Umar (2005) bahwa sampel
22
3.4. Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Menurut Ghozali (2013) menyatakan suatu kuisioner dinyatakan
valid jika pertanyaan kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu
yang akan diukur oleh data kuisioner tersebut. Suatu kuisioner dinyatakan
valid jika mempunyai validitas tinggi yaitu corrected item > 0,3 sebaliknya
kurang valid jika nilai corrected di item < 0,30 (Gujarati dan Poter, 2009).
Menurut Sugiyono (2017) validitas instrumen merupakan derajat
ketetapan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang
dapat dilaporkan oleh penelitian. Dengan demikian, data yang valid adalah
data “yang tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti
dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian.
Untuk menentukan instrumen itu valid atau tidak maka
ketentuannya adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung > r tabel dengan taraf keyakinan 90%, maka
instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 90%, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabiltias
Uji reliabiltas digunakan untuk menguji apakah instrumen yang
digunakan reliabel. Reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu
yang berbeda (Sugiyono, 2011). Instrumen yang reliabel adalah instrument
yang jika dicocokan secara berulang-ulang pada kelompok yang sama
akan menghasilkan data yang sama atau tidak berubah-ubah. Dalam uji
reabilitas menggunakan Cronbach’ Alpha yakni untuk uji alternatif
jawaban lebih dari dua.
23
Untuk mengetahui suatu instrumen dinyatakan reliabel menurut
Sugiyono (2012) bahwa “ suatu instrumen dinyatakan reliabel, bila
koefisien reliabilitas minimal 0.60”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka
dapat diketahui bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel jika nilai Alpha
> 0,60, sedangkan suatu instrumen dinyatakan tidak reliabel jika nilai
alpha < 0,60.
1. Data Kualitatif
2. Data Kuantitatif
1. Data Primer
2. Data Sekunder
24
Menurut Sugiyono (2015) adalah sumber data yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpulan data, misalnya lewat orang lain
atau lewat dokumen. Data yang berhubungan langsung dengan objek yang
diteliti.
1. Observasi
2. Kuisioner
25
Analisis data merupakan tahapan yang penting dalam menyelesaikan suatu
kegiatan penelitian. Analisis data untuk member arti, makna, dan nilai yang
terkandung di dalam data. Tujuan dari analisis data yatu untuk meringkas data
dalam bentuk yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan, sehingga antara
problem penelitian dapat dipelajari dan diuji (Kairam 2010:119).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Statistik Deskriptif
Analisis deskriptis yaitu analisis empiris secara deskripsi tentang
informasi yang diperoleh untuk memberikan gambaran/menguraikan
tentang suatu kegiatan (siapa/apa, kapan, dimana, bagaimana, berapa
banyak) yang dikumpulkan dalam penelitian (Supranto, 2002). Data
tersebut berasal dari jawaban yang diberikan oleh responden atas item-
item yang terdapat dalam kuisioner. Selanjutnya peneliti akan mengolah
data-data yang ada dengan cara dikelompokkan dan ditabulasikan
kemudian diberi penjelasan.
2. Teknik Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan skala likert. Skala likert yang digunakan secara luas yang
meminta responden menandai derajat persetujuan atau ketidaksetujuan
terhadap masing-masing dari serangkaian pertanyaan mengenai objek
stimulus (Malhotra, 2017).
Teknik pengukuran dengan skala likert memiliki nomor atau
pemeringkatan terkait dengan masing-masing kategori. Skala didesain
untuk mengukur sikap, persepsi dan pendapat seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial yang terjadi.
Jawaban dari responden dibagi menjadi 5 tingkatan yaitu:
Skor 5 : Sangat setuju (SS)
Skor 4 : Setuju (S)
26
Skor 3 : Netral (N)
Skor 2 : Tidak Setuju ( TS)
Skor 1 : Sangat Tidak Setuju (STS)
27
1. Variabel Penelitian
Variabel – variabel yang akan diamati pada penelitian ini, yakni:
a. Variabel Independen (variabel bebas) adalah variabel yang
mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini yang menjadi
variabel bebas adalah Kualitas Produk (X1) dan Harga (X2).
b. Variabel Dependen (variabel terikat) adalah variabel yang dipengaruhi
oleh variabel bebas atau variabel yang mengalami perubahan akibat
pengaruh variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
terikat adalah keputusan pembelian (Y).
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada
suatu variabel dengan cara member arti terhadap variabel tersebut. Definisi
operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Kualitas Produk
Kualitas produk adalah totalitas atribut yang dimiliki suatu produk
yang berasal dari rekayasa, produksi, pemasaran, dan pemeliharaan
yang memungkinkan digunakan untuk memuaskan harapan pelanggan
atau konsumen.
b. Harga
Harga adalah jumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau
jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar oleh konsumen atas manfaat-
manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
c. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif dan memilih satu diantaranya. Keputusan merupakan
seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih, dengan perkataan lain,
pilihan alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil
keputusan.
28
3. Operasionalisasi Variabel
Operasionalisasi variabel merupakan upaya penelitian yang
digunakan untuk memberikan gambaran penelitian.
29
H0 diterima, artinya variabel independen kualitas produk dan harga tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (Ali Muhson, 2015).
3. Kriteria Penerimaan/Penolakan Hipotesis
Kriteria untuk penolakan dan penerimaan hipotesis adalah:
1) Nilai Thitung ≤ Ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
2) Nilai Thitung ≥ Ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
30
DAFTAR PUSTAKA
Apriliyanti, Eva. (2022). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik Mustika Ratu Pada
Toko Salsabila Kosmetik Di Bukit Kemuning Dalam Perspektif Bisnis
Islam. Lampung: Skripsi UIN Raden Intan Lampung.
Astutik, Vika Puji. (2022). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek , dan Persepsi
Harga terhadap Keputusan Pembelian Produk Skincare MS Glow (Studi
Kasus pada konsumen produk Skincare MS GLOW di Kota Semarang).
Jurnal Manajemen dan Sains, 1065-1069.
Dina, Irvan. (2021). Pengaruh Brand Image Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Toyota Avanza Pada Pt. Hadji Kalla Cabang Soppeng. Jurnal
Ilmiah METANSI Manajemen dan Akuntansi, 31 - 36.
Ernawati, Reni. (2021). Analisis Pengaruh Promosi, Harga, dan Citra Merek
terhadap Keputusan Pembelian pada Situs E-commerce Zalora di Jakarta.
Business Management
31
Handoko, Hani. (2015). Manajemen Pemasaran: Analisa dan. Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: BPFE.
Legiyanto, Aditya. (2022). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Harga
Terhadap Keputusan Pelanggan Dalam Pembelian Mobil Toyota Avanza
Pada PT. Hadji Kalla Makassar. Makassar: Skripsi Universitas Muslim
Indonesia.
Qausar, Muhammad Ikhsan. (2022). Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian Produk Iphone pada Mahasiswa Fakultas
Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Makassar:
Skripsi Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ramadhani, Fitrasyah Suci. (2021). Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian Alat Musik di Toko Ansar Musik
Makassar. Makassar: Skripsi Universitas Muslim Indonesia.
32
Riskanna, Andi Novi. (2022). Pengaruh Persepsi Kualitas dan Citra Merek
terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Iphone (Studi Kasus
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muslim Indonesia).
Makassar: Univesitas Muslim Indonesia.
Salsabila, Aisyah. (2021). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek, Persepsi Harga
dan Kualitas Layanan Terhadap Keputusan Pembelian Mie Gacoan (Studi
Pada Pelanggan Mie Gacoan di Kota Semarang). SEIKO : Journal of
Management & Business, 156-167.
Santika, Silvia Bunga. (2022). Pengaruh Kualitas Produk, Citra Merek dan Harga
terhadap Keputusan Pembelian Produk MS Glow (Studi Kasus Konsumen.
Klaten: Skripsi Fakultas Ekonomi Univesitas Widya Dharma Klaten.
Sari, Rini Furnia. (2022). Pengaruh Persepsi Harga, Promosi Penjualan dan Citra
Merek Terhadap Kepuasan untuk Meningkatkan Loyalitas Pelanggan di
Indomaret. Makassar: Skripsi STIE AMKOP.
Tony. (2018). Manajemen Kualitas Jasa, Edisi Kedua,. Jakarta: PT. Indeks.
33
Tangerang City. Budapest International Research and Critics
InstituteJournal, 472–481.
Amstrong, Gary & Philip, Kotler. (2012) Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid I, Alih
Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit
Prenhalindo.
34
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN