(REGLOW)
Ma’rifatul Fahimah, Maulida Dini Karimah, Umi Uswatun Khasanah, Kukuh Yustiono
Universitas K.H. A. Wahab Hasbullah
maratulfahimah@unwaha.ac.id Maulidadini25@gmail.com
ummi.uswatun86@gmail.com kukuhyustiono82@gmail.com
Abstrak
Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui apakah ada pengaruh influencer dan brand
image terhadap keputusan pembelian produk (Reglow). Penelitian ini menggunakan penelitian
deskriptif asosiatif. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli
produk Reglow dengan sampel sebanyal 100 responden. Teknik pengambilan sampel dalam
peneleitian ini menggunakan teknik sampling non probality sampling. Data kuantitatif dalam
penelitian ini merupakan data yang bersumber langsung dari responden yang disajikan dalam bentuk
skala likert. Teknik pengumpulan data yang digunakan dengan menyebar kuesioner . Metoda statistik
data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan Partial Least Square (PLS) dengan program
SmartPLS versi 4.0. Hasil penelitian membuktikan bahwa Influecer berpengaruh secara positif tetapi
tidak signifikan terhadap keputusan pembelian produk skincare Reglow. Bahwa brand image
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk skincare Reglow. Influecer
dan Brand Image terhadap keputusan pembelian produk Reglow.
Abstrak
The purpose of this research is to find out whether there is an influence of influencers and brand
image on product purchasing decisions (Reglow). This research uses associative descriptive research.
The target population in this research is all consumers who buy Reglow products with a sample of 100
respondents. The sampling technique in this research uses a non-probability sampling technique.
Quantitative data in this research is data sourced directly from respondents which is presented in the
form of a Likert scale. The data collection technique used was by distributing questionnaires. The data
statistical methods used are descriptive statistics and Partial Least Square (PLS) with the SmartPLS
version 4.0 program. The research results prove that Influencer has a positive but not significant
influence on purchasing decisions for Reglow skincare products. That brand image has a positive and
significant influence on purchasing decisions for Reglow skincare products. Influencer and Brand
Image on purchasing decisions for Reglow products.
Pendahuluan
Kebutuhan manusia terus berkembang sebagai akibat dari kemajuan ekonomi, ilmu
pengetahuan, dan budaya di zaman modern. Tuntutan tersebut tidak hanya pada makanan
yang merupakan kebutuhan pokok, namun juga pada perawatan diri seperti perawatan kulit
atau perawatan tubuh. Menjadi sehat dan terawat adalah tujuan dari perawatan diri, bukan
untuk menyenangkan orang lain tetapi untuk membuat diri tampil menjadi lebih baik.
Semakin banyak konsumen yang menginginkan bentuk tubuh dan wajah yang lebih sehat dan
terawat, dengan hal ini semakin menambah rasa percaya diri kita, apalagi di zaman sekarang
yang perkembangannya sangat pesat. Kita harus pandai dan cerdik dalam memilih produk
skincare mana yang akan dibeli dan dijual saat ini karena banyak sekali pilihannya, baik lokal
maupun impor.
Industri kecantikan pada zaman era sekarang sangat berkembang pesat REGLOW by
Revardi Syahputra, Aditya Zupercapt dengan mengandeng Dr Sindy kurnia putri adalah
Brand kecantikan yang berasal dari Indonesia yang didirikan pada hari sabtu, 21 januari
2022, sejak didirikannya REGLOW memiliki 300 lebih keagenan diseluruh Indonesia. Produk
dari REGLOW menawarkan rangkaian berupa Reglow Skin Purifying & Cleansing Facial
Wash, Reglow Skin Purifying Balancing Toner Micellar Water dan
Rejuvenating Intensive Cream. Dengan kandungan yang bagus dan pastinya sudah bpom dan
halal. Dr Sindy kurnia putri sebagai pemilik sekaligus influencer pun menjadi orang utama
yang memperkenalkan produk-produk REGLOWkepada para pengikut-pengikut dimedia
sosial. Pada akun Instagram REGLOWmemilik 573 ribu pengikut. REGLOWsendiri memiliki
tema “ bertumbuh bertambah dan bermanfaat bersanma “ Dengan begitu produk tersebut
menjadika berkulitas tinggi
Dalam faktor yang pada umumnya berpengaruh pada keputusan pembelian ada faktor
lain yakni influercer. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Silviana Rohman, Netti
Nurlenawati dan Dexi Triadinda (2022) dengan judul “ Pengaruh Pemasaran Viral Dan
Influencer Terhadap Keputusan Pembelian “ menunjukkan bahwa influencer berpengaruh
terhadap keputusan pembelian. Layanan influencer sering digunakan sebagai bentuk media
promosi oleh Pemilik Produk untuk menghemat biaya. Selain itu pengikut dan penggemar
menganggap mereka menarik dan dapat dipercaya dengan apa yang mereka katakan
mempunyai kekuatan untuk memotivasi dan memberi pengaruh keras terhadap pengikut dan
pengemar. Dalam keadaan ini, Tampaknya cukup menjanjikan untuk penggunaan media sosial
dalam mengiklankan barang.
Menurut (Hariyanti & Wirapraja, 2018) Influencer adalah seseorang atau orang di
media sosial yang memiliki jumlah pengikut yang banyak atau signifikan. Apa yang mereka
katakan dapat mempengaruhi perilaku pelanggan. Sederhananya, influencer memiliki
kekuatan untuk mempengaruhi pengikutnya untuk melakukan sesuatu. Oleh karena itu, salah
satu strategi untuk memperkuat kegiatan pemasaran dan promosi menggunakan media digital
adalah dengan memanfaatkan layanan influencer. Contohnya saja artis, seleb, blogger,
youtuber, tik tok , instagram dan lain sebagainya. Influencer sendiri disukai dan dipercaya
oleh pengikutnya. Sehingga apapun produk yang digunakan dapat menginspirasi dan
mempengaruhi pengikutnya termasuk dalam mencoba dan membeli produk bekas tersebut.
Pembentukan merupakan Brand image salah satu aspek terpenting dalam departemen
pemasaran bagi suatu perusahaan itu sendiri. Jika Brand image suatu perusahaan tinggi maka
akan sangat berdampak pada tingkat keputusan pembelian terhadap produk yang ditawarkan
perusahaan tersebut. Red Glow dikenal sebagai merek skincare yang terjangkau dan ramah di
kantong dengan fokus pada produk halal. Mereka menekankan keamanan dan kualitas bahan-
bahan alami, serta sering kali menargetkan pasar wanita muslim. Red Glow telah membangun
citra sebagai merek lokal yang berkualitas dan telah memperoleh kepercayaan konsumen di
Indonesia. Produk-produk mereka mencakup berbagai kebutuhan perawatan kulit, dari
pembersih wajah hingga produk anti-aging.
Keputusan membeli yang sering disebut dengan niat membeli konsumen mempunyai
dampak yang signifikan terhadap suatu perusahaan. Niat membeli dapat diartikan sebagai
suatu simbol yang dilakukan oleh konsumen untuk memutuskan ingin membeli suatu produk.
Pemahaman niat membeli perlu dilakukan agar dapat menggambarkan perilaku konsumen
dalam ingin membeli suatu produk pada masa sekarang dan masa yang akan datang, sehingga
perusahaan dapat menyesuaikan produknya dengan preferensi masyarakat.
Pengertian Brand image (Citra Merek) Kotler dan Keller (2012) citra merek (brand
image) merupakan persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya. Tjiptono
(2011:49) brand image merupakan deskripsi tentang asosiasi dan keyakinan konsumen
tentang merek tertentu. Sedangkan asosiasi merupakan atribut yang ada didalam merek itu
dan memiliki suatu tingkat kekuatan dalam memasarkan produk tersebut. Karena ketika
konsumen membuat keputusan pembelian mereka tidak hanya melihat dari harga, kualitas dan
merek akan tetapi juga menilai dari Brand image yang melekat pada produk
Dalam pembelian dari konsumen yang menjadi hal penting dari pemasaran produk
yang saangat bergantung pada keputusan pembelian produk. Menurut Kotler dan Keller
(2012) keputusan pembelian adalah suatu tindakan konsumen untuk membentuk referensi
diantara merek-merek dalam kelompok pilihan dan membeli produk yang paling disukai.
Dalam hal ini dengan bantuan dari influercer dan Brand image dalam suatu Perusahaan akan
tertingkat dengan dimana influencer bisa memperkuat kepercayaan konsumen pada produk
tersebut, oleh karena itu tidak ada keraguan dalam melakukan pembelian. Dari semua uraian
di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitin dibidang pemasaran dengan
mengangkat judul “ pengaruh influencer dan bren image terhadap keputusan pembelian”
METEDOLOGI
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Men
urut (Sugiyono 2013) metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitihan berupa
angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Menurut (Sugiyono, 2016:7) menyatakan
bahwa metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang menggunakan instrument
penelitian, analisis bersifat kuantitatif statistik yang berlandaskan filsafat positif untuk
menguji hipotesis yang telah diterapkan. Penelitihan kuantitatif dalam penelitihan ini
bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Influencer dan Brand Image Terhadap Kepuasan
Pembelian Pada Produk RED GLOW
HASIL
1. Uji Validitas
A. Uji validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau
kesahilan sesuatu instumen. Menerangkan uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur
oleh kuesioner tersebut. Dalam pengeujian pada validitas menggunakan sampel 30
responden.
Table 1
Hasil Uji Validitas Variabel Influencer
Pertanyaan r hitung r tabel Keretangan
P1 0,745 0,361 Valid
P2 0,691 0,361 Valid
P3 0,655 0,361 Valid
P4 0,810 0,361 Valid
P5 0,733 0,361 Valid
Berdasarkan dari tabel diatas 4.6 Pada uji validitas dilakukan dengan menbandingkan
r hitung lebih besar dengan r tabel , pada hasul uji validitas pada setiap pertanyaan pada
variabel influencer diketahui bahwa seluruh pertanyaan dinyatakan valid karena
memiliki nilai r hitung > r tabel (0,361).
Tabel 2
Berdasarkan dari tabel diatas 4.7 Pada uji validitas dilakukan dengan menbandingkan
r hitung lebih besar dengan r tabel , pada hasul uji validitas pada setiap pertanyaan pada
variabel brand image diketahui bahwa seluruh pertanyaan dinyatakan valid karena
memiliki nilai r hitung > r tabel (0,361).
Tabel 3
Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian
Pertanyaan r hitung r tabel Keretangan
PI 0,780 0,361 Valid
P2 0,769 0,361 Valid
P3 0,670 0,361 Valid
P4 0,675 0,361 Valid
Berdasarkan dari tabel diatas 4.8 Pada uji validitas dilakukan dengan menbandingkan
r hitung lebih besar dengan r tabel , pada hasul uji validitas pada setiap pertanyaan pada
variabel keputusan pembelian diketahui bahwa seluruh pertanyaan dinyatakan valid
karena memiliki nilai r hitung > r tabel (0,361).
B. Uji Reliabelitas
Uji reliabilitas untuk mengetahui konsistensi alat ukur (kuesioner), apakah
pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran
tersebut diulang. Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik pengukuran
koefisien dari Cronbach Alpha. Kuesioner handal (reliabel) apabila memiliki
kehandalan atau alpha sebesar 0,6 atau lebih. Selain itu Cronbach Alpha yang
semakin mendekati 1 menunjukkan semakin tinggi konsistensi internal reliabilitasnya.
Pengujian reliabilitas dilakukan dengan program SPSS for windows versi 26.
Dalam penelitian ini pengujian reliabilitas dilakukan terhadap 30 responden dengan
ketentuan jika nilai Alpha melebihi 0,60 maka pertanyaan variabel tersebut reliabel
dan sebaliknya. Adapun tingkat reliabilitas pernyataan variabel influencer (X1),
variabel brand image (X2), serta variabel Minat Beli (Y) berdasarkan output SPSS
versi 26 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Crobach’s Alpha N of Keterangan
Items
Influencer 0,786 6 Reliabel
Brand Image 0,834 4 Reliabel
Keputusan 0,794 9 Reliabel
pembelian
Pada gambar 4.3 diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak atau tidak membentuk
pola tertentu yang jelas serta tersebaran baik diatas maupun dibawah angka 0,
sehingga artinya tidak terjadi heteroskedastisitas pada model smartPLS regresi linier
berganda.
3. Uji Regresi Berganda
A. Uji Hipotesis Persial (Uji T)
Tabel 7
Hasil Uji Hipotes Secara Parsial
yaitu 1,985 dengan tingkat signifikasi atau p value 0,000 < 0,05 sehingga
dinyatakan berpengaruh positif dan signifikan Brand Image (X2) terhadap
keputusan pembelian (Y) produk skincare Reglow.
yaitu 50.270 > 3.09. Dengan menggunakan batas signifikansi atau P value 0,05, maka
diperoleh nilai signifikansi atau P value tersebut 0,000 < 0,05. Hal ini berarti bahwa
hipotesis yang menyatakan bahwa secara simultan variabel Influecer dan Brand
Image terhadap keputusan pembelian pengguna produk skincare Reglow.
C. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Jumlah yang mewakili seberapa besar varian dependen dijelaskan oleh variabel
independen yang dikenal sebagai koefisien determinasi. Dengan kata lain koefisien
determinasi mengukur seberapa baik variabel independen menyumbang variabel
dependen. Hasil dari pengujian koefisien determinasi (R2) pada tabel 9 sebagai
berikut
Tabel 9
Uji Koefisien Determinasi
Berdasarkan tabel 4.15 hasil uji koefisien determinasi (R2) dapat diketahui bahwa
nilai koefisien sebesar 0,499. Hasil ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian
pengguna produk skincare Reglow sebesar 49,9% dipengaruhi oleh Influecer dan
Brand Image dan sisanya 50,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti oleh
penelitian ini.
Pembahasan