Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan

Volume xx No. xx (20xx)

Pengaruh Brand Ambassador dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian


Makanan Cepat Saji

Maulia Ashari
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
mauliaashari_1702520051@mhs.unj.ac.id

Maurizka Nabila
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
maurizkanabila_1702520016@mhs.unj.ac.id

Rezika Lisdza Natasya


Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
rezikalisdzanatasya_1702520011@mhs.unj.ac.id

Tiara Septiani
Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta, Indonesia
tiaraseptiani_1702520033@mhs.unj.ac.id

ABSTRACT
The purpose of this study was designed to determine: (1) the influence of brand ambassadors
on purchasing decisions, and (2) the influence of brand image on purchasing decisions. This
research is a survey research. The research population is all consumers starting from students,
students, employees, and others who feel the influence of brand ambassadors. The sampling
technique used purposive sampling with a sample size of 50 people. Data collection
techniques using a questionnaire that has been tested for validity and reliability. The data
analysis technique was carried out using Structural Equation Modeling (SEM) with
SmartPLS software. The results of this study indicate that brand ambassadors have a
significant and positive influence on purchasing decisions. Meanwhile, brand image does not
have a significant and positive influence on purchasing decisions.
Keyword: Brand Ambassador, Brand Image, and Purchase Decision

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini dirancang untuk mengetahui: (1) pengaruh brand ambassador
terhadap keputusan pembelian, dan (2) pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian.
Penelitian ini merupakan penelitian survey. Populasi penelitian adalah semua konsumen
mulai dari pelajar, mahasiswa, karyawan, dan lainnya yang merasakan pengaruh dari brand
ambassador. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah
sampel sebanyak 50 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah
diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan
Structural Equation Modeling (SEM) dengan software SmartPLS. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa brand ambassador memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap
keputusan pembelian. Sedangkan, citra merek tidak memiliki pengaruh signifikan dan positif
terhadap keputusan pembelian.

Kata kunci: Brand Ambassador, Citra Merek, dan Keputusan Pembelian

1
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)
PENDAHULUAN
Pada zaman modern seperti saat ini perkembangan ilmu dan teknologi semakin pesat,
hal ini tidak hanya mengakibatkan perubahan pada sektor pendidikan dan ekonomi saja,
melainkan juga terhadap perubahan gaya hidup. Dengan tingkat mobilitas yang tinggi,
masyarakat membutuhkan kepraktisan dalam menjalankan aktivitas. Adanya perubahan gaya
hidup masyarakat di perkotaan yaitu kecenderungan untuk mendapatkan sesuatu secara
instan, salah satunya makanan cepat saji. Fenomena makanan cepat saji ini mulai
berkembang pesat selama 10 tahun terakhir di mana saat ini terdapat ratusan merek restoran
cepat saji yang berasal dari luar maupun dalam negeri. Restoran cepat saji merupakan trend
bisnis baru yang disambut oleh semua kalangan, karena restoran cepat saji menjanjikan
sebuah kepraktisan ditengah kesibukan masyarakat saat ini.
Bisnis makanan cepat saji adalah salah satu bisnis yang paling kompetitif dan
berkembang pesat di Indonesia. Persaingan yang semakin ketat, maka dari itu pihak
perusahaan harus mampu meningkatkan usahanya dalam mempengaruhi konsumen untuk
membeli produk mereka, dan mampu masuk kedalam lingkungan internal dan eksternal target
pembeli untuk memberikan informasi lengkap. Dan salah satu strategi yang dapat dilakukan
adalah dengan memposisikan seorang trendsetter sebagai brand ambassador.
Brand ambassador bertujuan untuk mempengaruhi dan menjadikan trendsetter atas
produk yang akan perusahaan tersebut jual, dan mampu meningkatkan pembelian konsumen
dengan pengaruh dari brand ambassador tersebut. Para pengusaha biasanya menggunakan
brand ambassador yang berasal dari orang-orang yang telah banyak dikenal oleh khalayak
masyarakat, misalnya, actor, atlet, public figure dan lain sebagainya.
Konsumen saat ini sangatlah kritis dalam memilih suatu produk, keputusan untuk
membeli suatu produk sangat dipengaruhi oleh penilaian akan bentuk kualitas produk
tersebut. Tuntutan permintaan akan sebuah produk barang yang semakin berkualitas
membuat perusahaan yang bergerak diberbagai bidang usaha berlomba-lomba meningkatkan
kualitas produk yang mereka miliki demi mempertahankan citra merek produk yang mereka
miliki. Merek mempunyai sifat khas, dan sifat khas inilah yang membedakan produk yang
satu berbeda dengan produk yang lainnya, walaupun sejenis.
Berbagai upaya dilakukan perusahaan dalam rangka mempertahankan citra merek
yang mereka miliki diantaranya inovasi, teknologi, dan keunggulan yang dimiliki produk
tersebut, penetapan harga yang bersaing dan promosi yang tepat sasaran. Semakin baik citra
merek produk yang dijual maka dapat berdampak pada kepuasan pelanggan. Citra yang
ditampilkan oleh makanan cepat saji diantaranya berkaitan dengan kualitas dan merek yang
berkesan di benak pelanggan.
Melihat perkembangan nilai penjualan makanan cepat saji di Indonesia sebagaimana
dikemukakan Euromonitor International, dimana tahun 2013 sebesar USD 1,442 juta dan di
tahun 2019 mencapai USD 2,941 juta (Wahyono, 2019), maka prospek yang bagus ini perlu
disadari oleh pelaku bisnis di sektor ini agar mampu mengembangkan usahanya. Potensi
meningkatnya konsumsi makanan cepat saji tersebut perlu disikapi oleh para pelaku bisnis
makanan cepat saji. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh
mana pengaruh brand ambassador dan citra merek terhadap keputusan pembelian makanan
cepat saji.

2
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)

TINJAUAN LITERATUR

Brand Ambassador
Menurut Karim (2019) agar merek tersebut melekat di benak masyarakat,salah
satunya dibutuhkan pula brand ambassador sebagai juru bicara suatu merek. Perusahaan
biasanya menggunakan brand ambassador sebagai alat untuk mempromosikan suatu produk
atau jasa. Penggunaan brand ambassador biasanya adalah orang yang terkenal untuk menarik
perhatian calon konsumen. Brand ambassador adalah alat yang digunakan oleh perusahaan
untuk berkomunikasi dan terhubung dengan publik mengenai bagaimana mereka benar-benar
meningkatkan penjualan. Menurut Lea-Greenwood(2012:77) brand ambassador memiliki
lima indikator sebagai berikut: Transference adalah tokoh yang mendukung sebuah merek,
congruence adalah kesesuaian merek dengan tokoh tersebut, kredibilitas adalah tingkat
pengetahuan merek yang dimiliki selebriti atau tokoh tersebut, daya tarik adalah tampilan non
fisik yang menarik untuk menunjang suatu merek maupun iklan, power adalah tindakan yang
dilakukan oleh narasumber untuk mempengaruhi konsumen.(Osak & Pasharibu, 2020)

Citra Merek
Kotler dan Keller (2009:5) merek yaitu nama, istilah, tanda untuk membedakan
produk dengan pesaing. Siddiq (2013) mendefinisikan merek juga memberi manfaat bagi
konsumen, diantaranya mengidentifikasi apa yang ditawarkan serta bagaimana kualitasnya.
Sebuah merek membutuhkan citra untuk mengkomunikasikan tentang nilai-nilai yang
dimiliki kepada target pasar sasarannya.
Citra merek menurut Kevin Lane Keller (2013: 549) adalah persepsi dan preferensi
konsumen terhadap merek, diukur dari berbagai jenis asosiasi merek yang ada di ingatan
konsumen. Citra merupakan hasil evaluasi dalam diri seseorang berdasarkan pengertian dan
pemahaman terhadap rangsangan yang telah diolah, diorganisasikan, dan disimpan dalam
benak seseorang dengan tujuan untuk mengetahui secara pasti apa yang ada dalam setiap
pikiran individu mengenai suatu objek. Citra suatu objek dapat dipandang berbeda-beda
tergantung pada persepsi yang ada pada dirinya mengenai objek tersebut.(KNBS, 2021)
Dalam jurnal Mahsa Hariri dan Hossein Vazifehdust (2011) terdapat 3 dimensi citra
merek yaitu, functional image (citra dilihat dari fungsi produk), affective image (citra dilihat
dari sikap terhadap merek), dan reputation (citra dilihat dari reputasi merek).
Pengertian Cita Rasa Drummond KE & Brefere LM (2010) cita rasa sebagai cara
pemilihan menu makanan sesuai dengan selera untuk mendapatkan rasa suatu produk atau
barang yang telah dipilih oleh konsumen. Atribut makanan Penampilan, bau, rasa tekstur, dan
suhu.
Menurut Kotler (2005) mengilustrasikan adanya konsumen dan yang diinterpretasikan
adalah informasi. Informasi citra dapat dilihat dari logo atau simbol yang digunakan oleh
perusahaan untuk mewakili produknya, dimana simbol dan logo ini bukan hanya sebagai
pembeda dari para kompetitor sejenis namun juga bisa mengilustrasikan mutu dan visi misi
usaha tersebut. Sebagai contoh Brand makanan cepat saji mencerminkan citra sebuah
makanan yang diperuntukkan bagi semua gender dan semua kalangan yang terkadang icon
nya berwujud makanan ataupun orangnya langsung.(Probosini et al., 2021)
Suatu merek yang sudah dianggap oleh konsumen sebagai citra yang positif dimata
konsumen memiliki 2 manfaat citra merek. Citra yang lebih positif dihadapkan sebuah merek
memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian. Sebaliknya, memanfaatkan citra
merek positif yang dimiliki merek produk lama bisa membantu untuk melakukan strategi
merek alasannya konsumen sudah mengenal produk yang lama.(Thanthirige et al., 2016)

3
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)

Keputusan Pembelian
Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) keputusan pembelian adalah salah satu cara
memilih yang lebih alternatif dalam pemilihan keputusan pembelian. Menurut Peter (2000)
pengambilan keputusan konsumen merupakan proses pemecahan masalah yang diarahkan.
Pengambilan keputusan konsumen merupakan inti dari proses pengintegrasian yang
menggabungkan beberapa hal pengetahuan untuk mengevaluasi dua perilaku alternatif atau
lebih dan memilih satu diantaranya. Pengambilan keputusan konsumen meliputi semua
proses yang dilalui konsumen untuk mengenali masalah, mencari solusi, mengevaluasi
alternatif, dan memilih diantara pilihan-pilihan. Kotler dan Keller (2010) menyatakan bahwa
keputusan pembelian merupakan suatu proses konsumen mengetahui masalah yang dihadapi,
selanjutnya mencari informasi produk dan setelah itu mengevaluasi masing-masing pilihan
yang dapat menyelesaikan masalah sehingga mengarah pada keputusan pembelian.
(Tambunan et al., 2019)

METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan teknik
pengukuran data menggunakan skala likert 6 point.

Tabel 1. Kriteria Skala Likert


Kriteria Jawaban Skor Kode

Sangat Tidak Setuju 1 STS

Tidak Setuju 2 TS

Setuju 3 S

Sangat Setuju 4 SS

Sumber : diolah peneliti (2022)

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berada di wilayah Jabodetabek
dan pernah melakukan pembelian makanan cepat saji. Pada penelitian ini, peneliti memilih
sampel yaitu konsumen makanan cepat saji yang tinggal di wilayah Jabodetabek serta pernah
melakukan pembelian minimal 3 (tiga) kali. Selain itu, sampel diambil dengan menggunakan
teknik purposive sampling dimana dalam mengambil sampel harus bisa memberikan
kesempatan kepada semua orang yang tercakup dalam populasi yang sebelumnya telah
ditetapkan menjadi responden.

Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan sumber data yaitu data primer. Metode yang digunakan
untuk pengumpulan data primer dalam penelitian ini adalah metode survei dengan
menggunakan instrumen berupa kuesioner yang disebar secara online melalui google form.

4
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini penulis melibatkan 50 responden. Berdasarkan jenis kelamin
diantaranya adalah 15 orang (30,6%) laki-laki dan 35 orang (69,4%) perempuan. Berdasarkan
usianya diantaranya 14 orang ( 28,6% ) berusia 15-19 tahun, 29 orang ( 57,1% ) berusia 20-
24 tahun, 7 orang ( 14,3% ) berusia 25-29 tahun. Berdasarkan status pekerjaan responden
diantaranya 31 orang ( 61,2% ) mahasiswa, 13 orang ( 26,5% ) karyawan, 5 orang ( 10,2%)
pelajar, dan 1 orang ( 2%) guru ngaji.

Tabel 2. Jumlah dan Presentase Profil Responden


Jumlah Presentese

Jenis Kelamin Laki-laki 15 69,4%


Perempuan 35 30,6%
Total 50 100%

Usia 15-19 14 28,6%


20-24 29 57,1%
25-29 7 14,3%
Total 50 100%

Status Pekerjaan Mahasiswa 31 61,1%


Pelajar 5 10,2%
Karyawan 13 26,5%
Guru ngaji 1 2%
Total 50 100%
Sumber : Data Peneliti (2022)

Hasil Uji Validitas dan Uji Reabilitas


Variabel keputusan pembelian memiliki tujuh indikator, serta factor loadings dari mulai
0,679 hingga 0,779 yang menunjukan bahwa semua indikator valid. Selain itu, variabel ini
memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar α = 0,867 yang berarti variabel ini dapat dipercaya.
Variabel brand ambassador memiliki delapan indikator, serta factor loadings dari mulai
0,402 hingga 0,888 yang menunjukan bahwa semua indikator valid. Selain itu, variabel ini
memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar α = 0,902 yang berarti variabel ini dapat dipercaya.

5
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)
Variabel citra merek memiliki enam indikator, serta factor loadings dari mulai 0,718
hingga 0,879 yang menunjukan bahwa semua indikator valid. Selain itu, variabel ini memiliki
nilai cronbach’s alpha sebesar α = 0,893 yang berarti variabel ini dapat dipercaya.

Tabel 3. EFA dan Cronbach’s Alpha Variabel


Keputusan Pembelian
α=
Indikator 0,867
(KP) 7 - Saya memutuskan membeli produk makanan cepat saji tersebut karena tersedia
banyak metode pembayaran 0,779
(KP) 6 - Saya memutuskan membeli produk makanan cepat saji tersebut karena harganya
terjangkau 0,767
(KP) 5 - Saya memutuskan membeli produk makanan cepat saji tersebut karena banyak
penjual yang menyediakan produk tersebut 0,765
(KP) 4 - Saya membeli produk makanan cepat saji di minimarket/ecommerce 0,754
(KP) 2 - Saya memutuskan membeli produk tersebut karena merek tersebut sudah banyak
dikenal 0,745
(KP) 1 - Saya memutuskan membeli produk makanan cepat saji karena sesuai dengan
kebutuhan saya 0,716
(KP) 3 - Saya memutuskan membeli produk makanan cepat saji tersebut karena mempunyai
citra merek yang bagus 0,679
Brand Ambassador
α=
Indikator 0,902
(BA) 5 - Brand Ambassador membuat saya yakin dan percaya pada produk makanan cepat
saji tersebut 0,888
(BA) 6 - Brand Ambassador tidak berlebihan dalam menyampaikan kelebihan dari produk
tersebut 0,868
(BA) 8 - Brand Ambassador mempunyai kharisma yang menarik saya dalam membeli
produk 0,853
(BA) 7 - Brand Ambassador mencerminkan jiwa yang dinamis, modern dan berani 0,849
(BA) 3 - Brand Ambassador menyampaikan informasi keunggulan dari produk makanan
cepat saji dengan baik 0,837
(BA) 4 - Informasi dan program yang disampaikan oleh Brand Ambassador mudah saya
pahami 0,818
(BA) 2 - Brand Ambassador mempunyai daya tarik yang membuat saya ingin menyaksikan
suatu iklan yang dibintanginya 0,504
(BA) 1 - Saya membeli produk makanan cepat saji karena saya tertarik dengan Brand
Ambassador pada iklan makanan cepat saji tersebut 0,402
Citra Merek
Indikator α=

6
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)
0,893
(CM) 5 - Mudah mendapatkan produk makanan cepat saji 0,879
(CM) 3 - Desain kemasan produk makanan cepat saji menarik dan mudah diingat 0,859
(CM) 1 - Produk makanan cepat saji mempunyai tampilan fisik yang menarik 0,817
(CM) 4 - Logo dan warna produk makanan cepat saji mudah dikenali 0,81
(CM) 2 - Produk makanan cepat saji dikenal dengan harga yang terjangkau 0,758
(CM) 6 - Makanan cepat saji sudah banyak dikenal oleh masyarakat luas 0,718

Pembahasan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa brand ambassador memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 2.043 dengan signifikansi P 0,037. Artinya
brand ambassador secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian adalah brand ambassador. Menurut
Lea-Greenwood (2012) brand ambassador adalah alat yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengkomunikasikan dan berhubungan dengan publik, dengan harapan mereka dapat
meningkatkan penjualan. Sebagai komunikator, brand ambassador harus memiliki daya tarik
bagi konsumennya. Penampilan menarik, dan pengetahuan yang tinggi mengenai produknya
dapat membentuk kesan positif dan kepercayaan pada konsumen. Oleh karena itu brand

7
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)
ambassador dipilih dari kalangan selebriti terkenal atau tokoh penting yang dikenal public
secara nasional atau internasional. Bagi sebuah perusahaan, penggunaan brand ambassador
bertujuan untuk mempengaruhi konsumen dalam membeli produk. Perusahaan harus mampu
mengetahui permintaan konsumen sehingga perusahaan dapat memilih brand ambassador
yang tepat untuk produknya. Brand ambassador yang tepat ini berfungsi untuk mempengaruhi
dan menjadi trendsetter atas produk yang perusahaan jual. Diharapkan dengan adanya brand
ambassador dapat meningkatkan pembelian konsumen dengan pengaruh brand ambassador
tersebut.
Hasil pengujian menunjukkan bahwa citra merek tidak memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian sebesar 1.585 dengan signifikansi P 0,114. Artinya
citra merek secara positif dan signifikan tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Hipotesis ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Fransisca (2010),
membuktikan bahwa tidak adanya pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.

Path Coeffisients Brand Ambassador X1 Citra Merek X2 Keputusan Pembelian Y

Brand Ambassador X1     0.337

Citra Merek X2     0.309

Keputusan Pembelian Y    

Dilihat bahwa Brand Ambassador ini merupakai X1 yang dimana berpengaruh terhadap
keputusan pembelian sebesar 0.337 (positif). Sedangkan, Citra merek (X2) mempunyai nilai
yang hampir sama seperti Brand Ambassador (X1) yaitu 0.309.

Gambar diolah oleh peneliti

8
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)
Inner model residual correlation
Keputusan Pembelian Y
Keputusan Pembelian Y 1.000

Latent Variable Correlations

  Brand Citra Merek X2 Keputusan


Ambassador X1 Pembelian Y
Brand 1,000 0,661 0,541
Ambassador X1
Citra Merek X2 0,661 1,000 0,531
Keputusan 0,541 0,531 1,000
Pembelian Y

9
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)

Berikut adalah diagram batang pendukung dari hasil pembahasan penelitian :

10
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)

11
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)

12
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)

KESIMPULAN DAN SARAN


Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh brand ambassador dan citra merek
terhadap keputusan pembelian makanan cepat saji. Dalam penelitian ini sebanyak 50
responden konsumen makanan cepat saji dipilih sebagai sample. Hasil penelitian ini
menunjukkan terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara brand ambassador dengan
keputusan pembelian. Hal ini menyatakan bahwa semakin terkenal artis yang dipilih sebagai
brand ambassador di Indonesia, maka pelanggan akan semakin merasa puas membangkitkan
loyalitas sebagai penggemar setia artis tersebut.
Tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan terhadap citra merek dengan keputusan
pembelian yang diharapkan maka tidak dapat mempengaruhi niat pembelian.
Saran yang dapat disampaikan yaitu melalui tahap Brand Ambassador berbentuk
influencer, Digital Campaign yang baik itu berwujud manusia ataupun melalui gambaran
non-digital dan digital membuat masyarakat dari cara tahap masyarakat itu mengetahui,
mengenal, sampai dengan adanya wujud rasa penasaran yang membuat masyarakat trust
terhadap kinerja produk tersebut yang menimbulkan bentuk kesetiaan menjadi pelanggan
ataupun dapat disebut konsumen. Dari brand ambassador yang sekiranya dapat nilai awal
yang positif setelah itu selanjutnya diiringi oleh citra merek dari jenis usahanya,

13
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)
perusahaanya, ataupun bisnisnya yang misalkan jika dapat dikeola lebih baik lagi dengan
didorong kerjasama oleh tim dan individu sekitar didalamnya secara kompak akan berakibat
hasil mewujudkan dari citra mereknya tidak terlalu terpengaruh. Sarannya, jika ingin
memulai usaha, langkah yang tepat agar masyarakat bisa trust terhadap kita melalui
pembentukkan branding yang diwujudkan melaui brand ambassador dan setelah berhasil
dalam arti kata brand ambassador nya (modelnya) tersebut bisa berhasil dan bagus
penyampainnya dalam komunikasi. Pilihlah brand ambassador yang dinilai baik dari segi
komunikasi, tata krama, pengucapannya, ataupun yang terpenting attitude perilakunya maka
umumnya akan didapatkan citra merek pun yang baik juga (tidak terpengaruh karena sudah di
wujudkan melalui brand ambassador nya).

DAFTAR PUSTAKA

KNBS. (2021). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Niat untuk Mengunjungi Tempat


Hiburan Selama Pandemi Covid-19. 2(3), 6.
Osak, D. J., & Pasharibu, Y. (2020). Pengaruh Brand Ambasador Dan Tagline Terhadap
Keputusan Pembelian Online Dengan Mediasi Brand Awareness. E- Jurnal Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Udayana 9.4 (2020):357-380, 9.4, 357–380.
Probosini, D. A., Hidayat, N., & Yusuf, M. (2021). Pengaruh Promosi dan Brand
Ambassador terhadap Keputusan Pembelian Pengguna Market Place X dengan Brand
Image sebagai Variabel Intervening. Jurnal Bisnis , Manajemen, Dan Keuangan, 2(2),

14
Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Keuangan
Volume xx No. xx (20xx)
445–458.
Tambunan, F., Priansa Junni, D., & Rennyta, Y. (2019). Terhadap Keputusan Pembelian
Kentucky Fried Chicken ( Kfc ) ( Studi Pada Konsumen Transmart Buah. 5(2), 615–619.
Thanthirige, P., Shanaka, R., Of, A., Contributing, F., Time, T. O., Of, O., Shehzad, A., &
Keluarga, D. D. (2016). BRAND AMBASSADOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN YANG DIMEDIASI OLEH CITRA MEREK. August.

15

Anda mungkin juga menyukai