PROPOSAL SKRIPSI
Oleh:
1
Agus Hermawan, Komunikasi Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2012), hal. 31.
2
Sigma Research, Tren dan Perilaku Pasar Kosmetik Indonesia Tahun 2017, diakses dari
http://sigmaresearch.co.id/tren-dan-perilaku-pasar-kosmetik-indonesia-tahun-2017/, pada Senin,
13 September 2021 pukul 13.00
3
https://www.hestanto.web.id/keputusan-pembelian/ diakses pada Senin, 13 September 2021
pukul 11.20 WIB.
perilaku konsumen, yang dimana konsumen mencari informasi mengenai
suatu produk atau merek tertentu dan mengevaluasi secara baik dari masing-
masing alternatif tersebut sehingga dapat memecahkan masalahnya yang
kemudian mengarah pada keputusan pembelian. Dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian yaitu sebuah proses
pengambilan keputusan yang diawali dengan pengenalan masalah kemudian
mengevaluasi dan memutuskan suatu produk yang sesuai dengan kebutuhan.
Merek mempunyai suatu citra yang positif maka merek tersebut dapat
diingat oleh konsumen dan juga dapat mempengaruhi keputusan pembelian
oleh konsumen (Musay, 2013).4 Kesesuaian antara karakteristik konsumen
dengan karakteristik merek menjadi salah satu faktor meningkatnya
preferensi konsumen terhadap suatu merek. Kotler dan Keller (2012)
menyatakan bahwa Brand Image (citra merek) merupakan suatu kesan yang
ada di dalam benak konsumen mengenai suatu merek yang terbentuk dari
pesan dan pengalaman konsumen mengenai merek, sehingga dapat
menimbulkan suatu persepsi di dalam benak konsumen. Dengan menanamkan
persepsi yang unik di dalam suatu merek, konsumen juga dapat melihat
perbedaan satu produk dengan produk lainnya yang sejenis. Suatu merek
diciptakan agar produk tersebut dapat memiliki ciri khas tersendiri yang dapat
menimbulkan minat beli. Penempatan suatu merek dalam benak konsumen
harus dilakukan agar citra merek yang tercipta dapat menjadi semakin positif
bagi konsumen.5
Selain Brand Image ada faktor lain yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian yaitu kualias produk. Kualitas dari suatu produk yang
dirasakan oleh konsumen secara langsung mempengaruhi niat beli konsumen.
Pada umumnya konsumen memiliki beberapa persepsi akan kualitas dan
harga sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk tersebut. Kualitas
produk merupakan pemenuhan kebutuhan dari penggunaan produk yang
4
Musay, F.P. 2013. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian (Survei Pada
Konsumen KFC Kawi Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, hal 1-7.
5
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2012. Manajemen Pemasaran Edisi 12. (Jakarta: Erlangga,
2012).
dapat meningkatkan kinerja suatu produk. Kualitas produk menunjukkan cara
perusahaan agar dapat memahami dan mengukur kebutuhan konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012) bahwa apabila pemasar memperhatikan
kualitas, bahkan diperkuat dengan periklanan dan harga yang wajar maka
konsumen tidak akan berpikir panjang untuk melakukan pembelian terhadap
suatu produk.
Strategi lain yang dapat menjadi keputusan pembelian konsumen akan
suatu produk yaitu harga. Harga merupakan salah satu dari marketing mix
yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yang paling dasar.
Ketika konsumen mengetahui informasi yang akurat mengenai suatu produk,
maka konsumen bisa membandingkan dan mencocokkan produk yang satu
dengan produk lainnya dan menentukan produk mana yang dapat
memberikan kepuasan lebih. Harga dapat mempengaruhi keputusan
pembelian dikarenakan kemampuan konsumen dalam melakukan pembelian
dengan membandingkan manfaat yang akan dia dapat dan dikarenakan
kemampuan konsumen untuk membeli suatu produk ditentukan dengan uang
yang mereka miliki.
Salah satu brand kosmetik yang menarik perhatian peneliti yaitu
produk MakeOver. Produk kosmetik MakeOver merupakan produk asli dari
Indonesia yang sering dipersepsikan sebagai produk dari luar negeri, dan
sering digunakan sebagai keperluan komersial seperti photoshoot, iklan tv
dan pada saat fashion show. Dilihat dari tampilan model yang digunakan
MakeOver seringkali menggunakan model dari luar negeri untuk
mempromosikan produk seperti Natasha Wiggerman, sehingga kebanyakan
konsumen beranggapan bahwa produk ini sebagai produk yang berkelas.
Produk MakeOver memiliki daya tarik dan kualitas tersendiri yang sudah
diakui oleh banyak orang. Pada Tabel 1.1 berikut menunjukkan beberapa
merek kosmetik yang banyak digunakan di Indonesia:
Tabel 1.1
Dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Make Over merupakan salah satu
produk yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini
dikarenakan jaminan akan kehalalan produknya, karena produk ini
dikembangkan oleh PT Paragon Technology and Innovation yang merupakan
perusahaan dari salah satu merek terkenal yang sudah dijamin kehalalan dan
kualitasnya yaitu produk Wardah. Selain itu persepsi produk yang
beranggapan produk kosmetik asing serta kualitasnya yang bagus sehingga
MakeOver sering digunakan oleh para model ataupun selebriti. Hal ini dapat
dibuktikan bahwa produk ini sering digunakan oleh model dari luar dan
sering digunakan pada acara – acara fashion show.
Salah satu event yang baru saja diikuti oleh MakeOver adalah Jakarta
Fashion Week 2018 dengan menggaet tiga desaigner berbakat Indonesia yaitu
Sean Sheila, Tities Sapoetra dan Diniira dalam koleksi Spring/Summer 2018
(tribunnnews.com). Selain itu MakeOver juga berkesempatan menjadi
official co-promotion film Beauty and The Beast yang telah tayang tanggal
17 Maret 2017 (cosmopolitan.co.id).
Brand image yang dipercaya konsumen secara umum menunjukkan
bahwa timbulnya minat beli pada produk MakeOver timbul karena konsumen
lebih mempercayai yang berkualitas tinggi. Sebagai produk kosmetik
MakeOver memiliki merek yang sudah dikenal di masyarakat karena
memiliki logo yang mudah diingat. Melalui promosi di berbagai media
sosial ataupun media lainnya, logo MakeOver sudah tidak asing lagi bagi
para netizen. Tampilan MakeOver juga terkesan modern dan dapat mengikuti
zaman yang membuat pengguna kosmetik tertarik untuk mencoba
kosmetikMakeOver. Tidak hanya tampilan ataupun logo, MakeOver juga
diakui kualitasnya.
Produk dengan kualitas yang baik sudah pasti akan menjadi sasaran
bagi para konsumen dalam memilih suatu produk. MakeOver merupakan
produk berkualitas yang dapat diandalkan oleh kaum wanita. Selain memiliki
kualitas yang bagus, MakeOver juga memiliki sertifikat yang menunjukkan
bahwa produk kosmetiknya aman dipakai bagi semua jenis kulit dan juga
memiliki daya tahan yang lama (waterproof) apabila diaplikasikan di wajah.
Harga juga menjadi salah satu alasan untuk memunculkan keputusan
pembelian konsumen terhadap produk MakeOver. MakeOver menawarkan
harga yang dapat dijangkau oleh pengguna kosmetik yang mengedepankan
kualitasnya. Dalam lingkungan digital saat ini konsumen menjadi lebih
sensitive terhadap perubahan harga. Karenanya MakeOver memiliki harga
yang berdaya saing tinggi di pasar (market). Tidak memfokuskan strategi
pada harga murah, produk MakeOver memberikan harga yang sesuai dengan
manfaatnya. Walaupun begitu MakeOver tidak terlalu mahal dan masih dapat
dijangkau oleh masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai keputusan pembelian pada produk kosmetik MakeOver
yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu Brand Image (citra merek),
harga, dan kualitas produk. Untuk itu peneliti akan melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk, Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Produk MakeOver (studi kasus pada
Mahasiswi FEBI UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung)”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dikemukakan
dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Apakah brand image berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
MakeOver pada mahasiswi FEBI UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung?
2. Apakah kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian
produk MakeOver pada mahasiswi FEBI UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung?
3. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk
MakeOver pada mahasiswi FEBI UIN Sayyid Ali Rahmatullah
Tulungagung?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disampaikan, maka penelitian ini
dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah brand image berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian produk MakeOver pada
mahasiswi FEBI UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Untuk mengetahui apakah kualitas produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian produk MakeOver pada
mahasiswi FEBI UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
3. Untuk mengetahui apakah harga berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian produk MakeOver pada mahasiswi FEBI
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Ilmiah
Untuk khasanah ilmu, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sebagai
tambahan referensi dalam bidang ekonomi dan khususnya yang berkaitan
dengan brand image, kualitas produk, dan harga dalam keputusan
pembelian.
6
Hananto, “Pengaruh Brand Image Dan Country of Origin Image Terhadap Minat Pembelian
Iphone”.
yang jelas, berbeda dan relatif lebih unggul dibandingkan kompetitor.
Proses pembentukan merek semacam ini disebut positioning, dan jika
berhasil diterapkan akan menghasilkan merek dengan posisi yang
kuat.
2. Kualitas Produk
Menurut Kottler dan Keller (2012) menyatakan bahwa kualitas
produk adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil atau
kinerja yang sesuai dan bahkan bisa melebihi dari apa yang diinginkan
konsumen. Sedangkan menurut Tjiptono mengatakan bahwa produk
merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh produsen untuk
diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, dan dikonsumsi atau digunakan pasar
sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan.
Fandy Tjiptono, Strategi Bisnis Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 2008),
hal.95
1. Bentuk
Banyak poduk yang dapat didiferensiasi berdasarkan bentuk, ukuran,
model atau struktur fisik. Yaitu dapat dideferensiasikan berdasarkan
ukuran dosis, bentuk produk, warna produk, lapisan luar dan masa
fungsi produk.
2. Fitur (Feature)
Sebagian besar produk dapat ditawarkan dengan fitur yang berbeda-
beda yang melengkapi fungsi dasar produk. Sebuah perusahaan dapat
mengidentifikasi dan menyeleksi fitur baru yang tepat dengan
menyurvei pembeli saat ini dan kemudian menghitung nilai pelanggan
dibandingkan dengan biaya perusahaan untuk masing-masing fitur
potensial.
3. Mutu kinerja
Level berlakunya karakteristik dasaar produk. Sebagian besar produk
dibangun menurut salah satu dari empat level kinerja yaitu rendah,
rata-rata, tinggi dan unggul.
4. Mutu kesesuaian (conformance quality)
Tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi
terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan.
5. Daya tahan (Durability)
Ukuan usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi
normal merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk
tertentu.
6. Keandalan
Ukuran profitabilitas bahwa produk tertentu tindakan rusak atau gagal
dalam periode waktu tertentu.
3. Harga
Menurut Kotler & Amstrong (2012) harga adalah sejumlah uang
yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau jumlah semua nilai yang
diberikan oleh konsumen untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki
atau mengunakan suatu produk atau jasa. Sedangkan menurut Kotler &
Keller (2012) harga adalah jumlah uang yang harus dibayar pelanggan
untuk mendapatkan suatu produk. Harga yaitu pernyataan nilai dari suatu
produk yang dimana nilai tersebut merupakan perbandingan antara
persepsi konsumen terhadap kualitas ataupun manfaat yang akan
konsumen terima apabila mengeluarkan sejumlah biaya dalam
mendapatkan suatu produk. Philip Kotler & Keller, K. L. (2012).
Marketing Management. New Jearsey: Pearson Prentice Hall.
7
Danang Sunyoto, Konsep Dasar Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen (Yogyakarta: CAPS)
2014.
Menurut Tjiptono (2015) harga memiliki peranan utama dalam proses
untuk pengambilan keputusan para konsumen, yaitu:
1. Peran alokasi merupakan fungsi dari harga dalam proses
membantu para pembeli untuk memutuskan cara dalam
memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi yang diharapkan
berdasarkan pada daya belinya. Pembeli membandingkan harga
dari berbagai alternatif yang telah tersedia, kemudian memutuskan
mengalokasikan dana yang dikehendaki.
2. Peranan informasi dan harga merupakan fungsi harga dalam
bentuk hal “mendidik” konsumen mengenai faktor-faktor produk
seperti kualitas. Hal ini sangat bermanfaat dalam situasi yang
dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk
atau manfaatnya secara objektif.8
4. Keputusan Pembelian
Menurut Kotler & Amstrong (2014) menjelaskan bahwa keputusan
pembelian yaitu tahap dalam suatu proses pengambilan keputusan pembeli
dimana konsumen benar-benar membeli. Menurut Tjiptono (2012)
keputusan pembelian merupakan salah satu bagian dari perilaku
konsumen, yang dimana konsumen mencari informasi mengenai suatu
produk atau merek tertentu dan mengevaluasi secara baik dari masing-
masing alternatif tersebut sehingga dapat memecahkan masalahnya yang
kemudian mengarah pada keputusan pembelian. Dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian yaitu sebuah proses
pengambilan keputusan yang diawali dengan pengenalan masalah
kemudian mengevaluasi dan memutuskan suatu produk yang sesuai
dengan kebutuhan.9
Perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi
oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik itu berupa
rangsangan pemasaran maupun lingkungannya. Hal inilah yang disebut
8
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran Ed. 4. Penerbitan, (Yogyakarta: 2015)
9
Fandy Tjiptono, Pemasaran Jasa Ed.2 Penerbitan, (Yogyakarta: 2012)
dengan “The Buying Process” (Proses Pembelian) yang meliputi lima hal:
1. Need (kebutuhan), proses pembelian berawal dari adanya kebutuhan
yang tak harus dipenuhi atau kebutuhan yang muncul pada saatitu dan
memotivasi untuk melakukan pembelian.
2. Recognition (pengenalan), mengenali kebutuhan itu sendiri untuk dapat
menetapkan sesuatu untuk memenuhinya.
3. Search (pencarian), merupakan bagian aktif dalam pembelian yaitu
mencari jalan untuk mengisi kebutuhan tersebut.
4. Evaluation (evaluasi), suatu proses untuk mempelajari semua yang
didapat selama proses pencarian dan mengembangkan beberapa pilihan.
5. Decision (keputusan), langkah terakhir dari suatu proses pembelian
untuk mengambil keputusan berdasarkan informasi yang diterima.
B. Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya telah menjadi acuan bagi peneliti untuk
melakukan penelitian, sehingga penulis dapat memperkaya teori-teori yang
akan digunakan dalam penelitian tersebut. Berikut ini adalah penelitian
terdahulu dalam beberapa format jurnal terkait dengan penelitian yang
dilakukan oleh penulis:
1. Rita Taroreh dan Ferdyanto Fure, melakukan penelitian dengan judul
“Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk dan Harga Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen J.CO Manado”. Hasil dari penelitian ini
memiliki tujuan untuk mengetahui pengaruh Brand Image, Kualitas
Produk dan Harga secara stimultan berpengaruh siginifikan terhadap
Keputusan Pembelian di J.Co Manado.10
2. Wulandari dan Iskandar, melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada
Produk Kosmetik”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh
pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian pada produk
10
Ferdyanto Fure, Joyce Lapian dan Rita Taroreh. 2015. Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk,
dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen J.CO Manado, Jurnal Riset Ekonomi,
Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi. Vol.
3, No. 1
kosmetik menemukan bahwa citra merek berpengaruh signifikan
terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
citra merek berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian
dengan thitung 2,432 > ttabel 1,660 dan variabel kualitas produk berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian dengan thitung 5,693 > ttabel 1660.
Variabel citra merek dan kualitas produk secara simultan memiliki
pengaruh terhadap keputusan pembelian.11
3. Adiwijaya dan Tarigan, melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Brand Image dan Brand Trust Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu
Converse”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan pembelian
sepatu converse. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa brand image
dan brand trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian.12
4. Amilia dan Asmara, melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Citra
Merek, Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian
Handphone Merek Xiaomi di Kota Langsa”. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh citra merek, harga, dan
kualitas produk terhadap keputusan pembelian handphone merek Xiaomi.
Hasil dari penelitian ini dapat dijelaskan bahwa citra merek, harga, dan
kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian dan secara simultan variabel citra merek, harga dan kualitas
produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian.13
5. Kristian dan Widayanti, melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Kualitas Produk dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda
11
Rizky Desty Wulandari dan Donant Alananto Iskandar, Pengaruh Citra Merek dan Kualitas
Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk Kosmetik, Jurnal Riset Manajemen dan
Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi UNIAT, Volume 3, Nomor 1, Tahun 2018, P-ISSN 2527- 7502
E ISSN 2581-2165, hal. 11-18
12
Adrian Junio Adiwijaya dan Zeplin Jiwa Husada Tarigan, Pengaruh Brand Image dan Brand
Trust terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Converse, Jurnal Mahasiswa Manajemen Bisnis,
Volume 5, Nomor 3, Tahun 2017
13
Suri Amilia dan M. Oloan Asmara Nst, Pengaruh Citra Merek, Harga, dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiaomi di Kota Langsa, Jurnal Manajemen dan
Keuangan, Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017, ISSN: 2262-844X, hal. 660-669
Motor Honda Pada Mahasiswa Kampus 1 Universitas Kristen Krida
Wacana”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas
produk dan harga terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda
pada mahasiswa Kampus 1 Universitas Kristen Krida Wacana. Hasil dari
penelitian ini menunjukkan terdapat pengaruh kualitas produk dan harga
terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda.14
C. Kerangka Konseptual
Keputusan pembelian konsumen mempunyai motif yang berbeda-
beda, seperti pengaruh brand image. Brand Image adalah asosiasi yang
muncul pada konsumen terhadap suatu produk atau jasa ketika konsumen
mengingat akan suatu merek produk atau jasa tersebut. Selain brand image,
kualitas produk juga mempengaruhi keputusan pembelian. Kualitas produk
adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten.
Adapun tujuan dari kualitas produk adalah mengusahakan agar
barang hasil produksi dapat mencapai standar yang telah ditetapkan,
mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin,
mengusahakan agar biaya desain dari produksi tertentu menjadi sekecil
mungkin, dan mengusahakan agar biaya produksi dapat menjadi serendah
mungkin.
Harga sangat mempengaruhi keputusan pembelian dikarenakan
kemampuan konsumen melakukan pembelian dengan membandingkan
manfaat yang akan dia dapat dengan pengorbanan yang dikeluarkan itu sangat
diperhatikan. Harga dapat mempengaruhi keputusan pembelian dikarenakan
kemampuan konsumen untuk membeli suatu produk dan ditentukan dengan
uang yang mereka miliki serta membandingkan dengan fasilitas yang mereka
dapatkan ketika membeli suatu produk.
Berdasarkan telaah pustaka di atas terhadap variabel-variabel yang
dibahas dalam penelitian ini mengenai pengaruh brand image, kualitas
14
Denny Kristian dan Rita Widayanti, Pengaruh Kualitas Produk dan Harga terhadap Keputusan
Pembelian Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa Kampus 1 Universitas Kristen Krida Wacana,
Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis, Volume 16, Nomor 1, Tahun 2016, hal. 45-58
produk dan harga terhadap keputusan pembelian konsumen. Maka dapat
ditampilkan pemikiran teoritis sebagai berikut:
Gambar 1.2
Kerangka Pikir
Harga (X3)
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis merupakan dugaan awal atau jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian yang bertujuan mengarahkan dan memberikan
pedoman dalam pokok permasalahan serta tujuan penelitian. Oleh karena itu,
berdasarkan masalah yang ada dapat dimunculkan suatu hipotesis penelitian
yaitu sebagai berikut:
1. Brand Image berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Produk MakeOver Pada Mahasiswi UIN Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung
2. Kualitas produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap
Keputusan Pembelian Produk MakeOver Pada Mahasiswi UIN Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung
3. Harga berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Keputusan
Pembelian Produk MakeOver Pada Mahasiswi UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung.
BAB III
METODE PENELITIAN
15
Puguh suharso, metode penelitian hal. 13
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan pada
pengujian teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan
angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Menurut
Prasetyo, definisi penelitian kuantitatif adalah sebuah usaha pemeriksaan
secara teliti dan menyeluruh dari sebuah fenomena atau masalah dengan
menggunakan ukuran yang objektif dengan tujuan mendapatkan sebuah
fakta atau kebenaran serta menguji teori-teori yang muncul atas
munculnya suatu fenomena atau masalah.16
Dalam penelitian ini, peneliti mengarah pada kenyataan-kenyataan
yang berhubungan dengan Brand Image, Kualitas produk, dan Harga yang
mempengaruhi Keputusan Pembelian Kosmetik MakeOver Pada
Mahasiswi di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada penelitian ini yaitu menggunakan penelitian
asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara dua variabel atau lebih. Dengan penelitian ini maka akan dapat
dibangun suatu teori yang dapat berfungsi meramalkan dan mengontrol
suatu gejala.17
B. Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan objek yang dapat terwujud seperti manusia,
hewan, tumbuhan, gejala, peristiwa, sikap hidup dan angka. Sehingga
objek tersebut dapat menjadi sumber data penelitian. Pada penelitian ini
yang menjadi populasi yaitu Mahasiswi FEBI UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang menggunakan produk kosmetik
MakeOver angkatan tahun 2018/2019, namun jumlah populasi belum
diketahui secara pasti atau bersifat infinite.18
2. Sampel
16
Rokhmat Subagiyo., Metode Penelitian Ekonomi Islam Konsep dan Penerapan, (Jakarta: Alim
‘Pubishing, 2017), hal.19
17
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 1999), hal. 99)
18
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta : Kencana, 2008), hal.99
Sampel adalah bagian dari suatu objek yang mewakili populasi.
Pengambilan sampel harus sesuai dengan kualitas dan karakteristik suatu
populasi. Pengambilan sampel yang tidak sesuai dengan kualitas dan
karakteristik populasi akan menyebabkan suatu penelitian akan menjadi
biasa, tidak dapat dipercaya dan kesimpulannyapun bisa saja keliru. Hal ini
karena tidak dapat mewakili populasi.19
Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi FEBI UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung angkatan tahun 2018/2019 yang menggunakan
produk MakeOver.
3. Sampling Penelitian
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini adalah dengan
metode non probability sampling, karena populasi yang diteliti tidak
diketahui pasti jumlahnya. Teknik penentuan sampel didasarkan pada
kebutuhan penelitian berdasarkan pertimbangan tertentu sampel ini disebut
sampling purposive. Pertimbangan pengambilan sampel yaitu Mahasiswi
FEBI angkatan 2018/2019 sebagai pengguna produk kosmetik MakeOver.
Roscoe dalam buku Research Methods for Bussiness memberikan
saran-saran tentang ukuran sampel untuk penelitian seperti berikut:20
a) Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 hingga 500.
b) Bila sampel dibagi dalam kategori (misalnya: pria-wanita, pegawai
negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap
kategori minimal 30.
c) Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel
penelitiannya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota
sampel = 10x5 = 50.
Berdasarkan perhitungan dari Roscoe, sampel dari penelitian ini yaitu:
= 10 x (variabel dependen + variabel dependen)
19
Puguh Suharso, Metode Penelitian hal.60
20
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi, (Mixed Methods). cet.7,
(Bandung: Alfabeta, 2015), hal. 133
= 10 x (1 + 3)
= 10 x 4
= 40
Melalui dasar pertimbangan dari perhitungan sampel menurut Roscoe,
maka diputuskan untuk mengambil sampel sebanyak 75 responden.
C. Sumber Data dan Skala Pengukuran
1. Sumber Data
Dalam penelitian data digolongkan menjadi 2 jenis yaitu:
a. Data Primer adalah data yang diperoleh langsung melalui observasi
selama wawancara pribadi atau dari responden sebagai hasil pengisian
kuesioner. Data primer dalam penelitian ini yaitu data yang diperoleh
dari penyebaran daftar pertanyaan pada Mahasiswi FEBI UIN Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung yang menggunakan produk MakeOver.
b. Data Sekunder adalah data yang penelitian tidak langsung dari responden
suvei atau data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh
orang atau instansi di luar dari peneliti sendiri, Data sekunder diperoleh
dari penelitian-penelitian sebelumnya, buku, jurnal, artikel yang
berhubungan dengan penelitian ini.
2. Skala Pengukuran Data
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat
ukur, sehinggal alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif. Skala pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan skala Likert. Untuk mengukur tingkat
pengaruh faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perilaku konsumtif
mahasiswa di Kabupaten Tulungagung digunakan skors Likert. Dalam
kuesioner (angket) ini, skor diukur dengan menggunakan skala Likert,
yaitu sebagai berikut:
1) Sangat Setuju =5
2) Setuju =4
3) Netral =3
4) Tidak Setuju =2
21
Sugiyono, Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2009) hal.67
Keterangan:
Y = Keputusan Pembelian
a = Konstanta
b1, b2, b3 = Koefesien regresi masing-masing variabel
X1 = Brand image
X2 = Kualitas Produk
X3 = Harga
E = Standar Error
F. Sistematika Penulisan skripsi
Adapun sistematika pembahasan penelitian ini sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, ruang lingkup dan keterbatasan penelitian, dan definisi
operasional.
BAB V PEMBAHASAN
Bab ini berisi pembahasan data pada hasil penelitian.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang diperoleh dari penulis yang
ditunjukkan kepada semua pihak yang berkepentingan.
DAFTAR PUSTAKA
Hermawan, Agus. 2012. Komunikasi Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Research, Sigma. 2017. Tren dan Perilaku Pasar Kosmetik Indonesia Tahun 2017.
diakses dari http://sigmaresearch.co.id/tren-dan-perilaku-pasar-kosmetik-
indonesia-tahun-2017/, pada Senin, 13 September 2021 pukul 13.00
https://www.hestanto.web.id/keputusan-pembelian/ diakses pada Senin, 13
September 2021 pukul 11.20 WIB
Musay, F.P. 2013. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian (Survei
Pada Konsumen KFC Kawi Malang). Jurnal Administrasi Bisnis, 1-7.
Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. 2012. Manajemen Pemasaran Edisi 12.
Jakarta: Erlangga, 2012.
Ferdyanto Fure, Joyce Lapian dan Rita Taroreh. 2015. Pengaruh Brand Image,
Kualitas Produk, dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen J.CO
Manado, Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi. Volume 3, Nomor 1
Wulandari, Rizky Desty dan Iskandar, Donant Alananto Iskandar. 2018. Pengaruh
Citra Merek dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Pada Produk
Kosmetik, Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi
UNIAT. Volume 3, Nomor 1. P-ISSN 2527-7502 E ISSN 2581- 2165
Adiwijaya, Adrian Junio dan Tarigan, Zeplin Jiwa Husada. 2017. Pengaruh Brand
Image dan Brand Trust terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Converse, Jurnal
Mahasiswa Manajemen Bisnis, Volume 5, Nomor 3
Amilia, Suri dan Nst, M. Oloan Asmara. 2017. Pengaruh Citra Merek, Harga, dan
Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Handphone Merek Xiaomi di
Kota Langsa, Jurnal Manajemen dan Keuangan. Volume 6, Nomor 1. ISSN:
2262-844X.
Kristian, Denny dan Widayanti, Rita. 2016. Pengaruh Kualitas Produk dan Harga
terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda pada Mahasiswa Kampus
1 Universitas Kristen Krida Wacana. Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis. Volume
16, Nomor 1.
Suharso, Puguh. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif untuk Bisnis: Pendekatan
Filosofi dan Praktis. Jakarta:PT Indeks.
Subagiyo, Rokhmat. 2017. Metode Penelitian Ekonomi Islam Konsep dan
Penerapan. Jakarta: Alim’Pubishing.
Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Bungin, Burhan. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed
Methods). cet. 7. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2009. Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,
2009), hal. 67
Sunyoto, D. (2014). Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen.
Yogyakarta: CAPS
Hananto, Kitto. “Pengaruh Brand Image Dan Country of Origin Image Terhadap
Minat Pembelian Iphone”. Parsimonia-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis 2, No.2
(2015): 13-22.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2012). Marketing Management. New Jearsey: Pearson
Prentice Hall.
Tjiptono, F. (2015). Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.
Tjiptono, F. (2012). Pemasaran Jasa. Yogyakarta: C.V Andi Offetset.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Bisnis Pemasaran. Yogyakarta: Andi.
Kotler, Philip & Amstrong. 2001. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip & Keller. 2008. Manajemen Pemasaran (edisi 12). Jakarta: PT
Indeks.