Bentuk Kristal
Pada wujudnya sebuah kristal itu seluruhnya telah dapat ditentukan secara ilmu ukur, dengan
mengetahui sudut-sudut bidangnya. Untuk dapat membayangkan kristal dengan cara demikian tidaklah
mungkin. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan kedudukan bidang-bidang tersebut dengan
pertolongan sistem-sistem koordinat. Dalam ilmu kristalografi, geometri dipakai dengan tujuh jenis sistem
sumbu, yaitu:
— Sistem sumbu kubik
— Sistem sumbu tetragonal
— Sistem sumbu ortorombik
— Sistem sumbu monoklin
— Sistem sumbu triklin
— Sistem sumbu heksagonal
— Sistem sumbu rombohedral
Berat Jenis
Berat relatif dari suatu mineral diukur terhadap berat dari air, dan ukuran ini disebut berat jenis.
Kilap
Gejala ini terjadi apabila pada mineral dijatuhkan cahaya refleksi dan kilap suatu mineral sangat
penting untuk diketahui. Beberapa kilap yang biasa dipergunakan adalah sebagai berikut:
Kilap logam (metallic)
Kilap sub logam (sub metallic)
Kilap intan (adamantine)
Kilap kaca (vitreous)
Kilap damar (resineous)
Kilap lemak (greasy)
Kilap mutiara (pearly)
Kilap sutera (silky)
Kilap tanah (earthy)
Warna
Banyak mineral mempunyai warna yang khusus, misalnya mineral azurit berwarna biru dan mineral
epidot berwarna kuning hijau. Ada pula mineral-mineral yang mengandung substansi-substansi lain yang
dapat merubah warna aslinya. Misalnya mineral kuarsa (SiO2) murni berwarna putih akan tetapi kuarsa yang
mengandung zat-zat asing dapat berwarna abu-abu, ungu dan sebagainya.
Sudah banyak sekali jenis batuan yang telah dikenal, dan batuan tersebut disusun oleh mineral-mineral dari
mineral utama, mineral pengiring sampai ke mineral sekunder.
Mineral-mineral tersebut dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu:
Golongan mineral hitam atau mafik mineral, dan golongan mineral putih atau felsik mineral. Mineral hitam
sebagai contoh adalah hornblenda, piroksin, olivin dan banyak lagi. Sedangkan mineral putih seperti kuarsa,
golongan feldspar, golongan feldspatoid dan lain-lainnya.
Sedangkan mineral yang dibentuk pada temparatur yang lebih rendah adalah mineral yang paling
stabil.
Mineral Utama
Mineral-mineral utama penyusun kerak bumi disebut mineral pembentuk batuan, terutama mineral
golongan silikat. Golongan mineral yang berwarna tua disebut mineral mafik karena kaya magnesium atau
besi. Sedangkan yang berwarna muda disebut mineral felsik yang miskin akan unsur besi atau magnesium.
Olivin:
(Mg, Fe)2SiO4. Kadar Mg-Fe paling tinggi, terdapat pada batuan basa, ultra basa dan batuan beku dengan
kadar silika rendah. Kristal yang pertama terbentuk, sehingga tidak tahan terhadap pelapukan.
Piroksin:
Suatu seri silikat Fe-Mg. Piroksen/Augit adalah mineral yang paling banyak tersebar. Berwarna hitam atau
hijau hitam, berbentuk prisma pendek dengan penampang berseri delapan yang memiliki bayangan belah
yang hampir tegak lurus. Berkilap kaca dan sukar digores dengan jarum baja.
Biotit:
Salah satu mineral dari golongan mika yang tersebar luas. Berwarna hitam, coklat tua atau hijau tua.
Mineral biotit dapat digunakan untuk penentuan umur dengan menggunakan metoda Potasium-Argon.
Plagioklas:
Kumpulan sejumlah mineral dengan sistem kristal triklin. Plagioklas adalah mineral pembentuk batuan yang
paling umum, yang dikenal dengan enam kombinasi mineral seperti anortit, bitownit, labradorit, andesin,
oligoklas, dan albit.
K-Feldspar:
Berwarna putih atau keputihan, kekerasan 6, sistem kristal monoklin atau triklin, mempunyai belahan yang
baik dan dua arah. Mineral yang termasuk ke dalam kelompok ini dan paling banyak tersebar adalah
ortoklas.
Muskovit:
Berwarna muda sampai tidak berwama, sistem kristal monoklin, belahan sempurna berlembar, banyak
terdapat pada batuan granit, metamorf, dan batu pasir.
Kuarsa:
Sering mineral ini disebut silika. Bila terbentuk pada temperatur di atas 573°C memiliki bentuk setangkap
piramida yang 12 buah jumlah bidangnya. Di bawah temperatur tersebut berbentuk prisma yang enam buah
jumlah bidangnya dengan piramida pada salah satu ujungnya. Bersifat tembus cahaya, tak berwarna atau
bila terdapat ion renik dapat berwarna jingga atau ungu yang dipergunakan sebagai permata.
Feldspatoid:
Kelompok mineral yang tak jenuh SiO 2. Salah satu contohnya adalah leusit, berwarna abu-abu, kilap kaca
atau lemak, pecahannya tidak merata dan tidak tergores jarum baja. Penampangnya bersegi delapan.
Mineral-mineral tersebut di atas terutama terdapat dalam batuan beku. Mineral-mineral lain yang terdapat
pada batuan sedimen, seperti:
Kalsit:
Suatu karbonat yang terutama menyusun batugamping. Berwarna abu-abu, mudah tergores
jarum baja tetapi tidak tergores oleh kuku.
Gipsum:
Merupakan mineral golongan sulfat yang ditemukan pula di beberapa tempat di kerak bumi,
berwarna putih atau jernih dan mudah digores oleh kuku.
Mineral Tambahan
Adalah mineral-mineral yang terbentuk oleh kristalisasi magma, terdapat dalam jumlah yang sedikit sekali,
umumnya kurang dari 5%. Kehadirannya atau ketidakhadirannya tidak menentukan sifat atau nama dari
batuan. Suatu contoh adalah mineral magnetit (Fe 3O4), sebuah oksida besi yang berwarna hitam mempunyai
sifat magnetit kuat dan terdapat dalam jumlah sedikit pada batuan beku.
Mineral-mineral tambahan dari batuan beku: Zirkon, Sphen, Magnetit, Ilmenit, Hematit, Apatit, Pirit,
Rutil, Korundum, Garnet.