Anda di halaman 1dari 1

TUGAS SEISMIK STRATIGRAFI

Disusun Oleh :
Herdiansyah Shorenata Widodo (12.2018.1.00337)
STRATIGRAFI SEISMIK DAN SEDIMENTASI PERKEMBANGAN
Jurusan Teknik Geologi
PASIR BAONG TENGAH, LAPANGAN ARU, CEKUNGAN SUMATERA BARAT Fakultas Mineral dan Kelautan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2021

PENDAHULUAN KARAKTERISTIK POLA SEISMIK PROCESSING SEISMIK

Metode geofisika yang populer saat ini dalam eksplorasi adalah refleksi seismik karena Interpretasi bagian khusus pada Endapan Pasir Baong Tengah, ditandai dengan horizon hijau dan Terdapat empat fasies seismik di Pasir Baong Tengah yang dapat diamati pada
dapat memberikan informasi yang berharga bagi ahli geologi tentang detail kondisi bawah bagian bawah ditandai dengan horizon merah pada gambar penampang seismik dibawah. penampang seismik. Mereka diidentifikasi berdasarkan konfigurasi seismik internal dan
permukaan, seperti stratigrafi dan struktur geologi. Informasi yang diperoleh dari data penghentian waveflet.
seismik selanjutnya digunakan sebagai alat untuk prospeksi hidrokarbon di daerah yang A. Fasies I. Bagian terendah dari pasir Baong Tengah. Ditandai dengan terminasi downlap
menarik. Melalui pemahaman tentang urutan stratigrafi, data seismik dapat digunakan dan progradasi sigmoid. Fasies ini dapat ditemukan di setiap lintasan seismik dengan
untuk memberikan informasi tentang faktor-faktor geologi penting yang mengontrol pola ketebalan yang hampir sama. Berdasarkan terminasi dan konfigurasi internal yang terdapat
lapisan stratigrafi. pada fasies ini, dapat diidentifikasi sebagai sedimen saluran sistem tegakan tinggi.
Formasi Baong diendapkan ketika muka air laut naik secara regional pada Miosen Tengah
(N7- N15) membuat sedimen tersebut terendapkan di lingkungan perairan dalam. sedangkan B. Fasies II merupakan lapisan kedua pasir Baong tengah. Ditandai dengan kofigurasi
Pasir Baong Tengah diendapkan pada tahap kejatuhan minor yang ditempatkan pada N13 interal sub paralel. Fasies ini tidak berkembang di setiap lintasan seismik, lensa dapat
diidentifikasi pada penampang seismik, terletak dari selatan ke utara selatan. Sistem saluran pada penampang seismik
(Miosen Tengah Tengah). Dalam episode ini, terjadi perubahan setting pengendapan dari
bathyal menjadi neritik tengah. Asal mula klastik endapan ini diinterpretasikan berasal dari
arah Selatan-Baratdaya atau dari Bukit Barisan yang pada saat itu mulai terangkat. C. Fasies III merupakan lapisan ketiga dari batupasir Baong tengah ini. Karakteristik oleh
Penampang seismik yang menunjukkan pemisahan horizon pada Deposisi Formasi Baong downlap berkembang hampir di semua lintasan seismik. Lensa dapat diidentifikasi dengan
penampang semimik. Fasies ini terletak dari utara ke timur laut, yang lensanya terletak dari
selatan ke barat daya daerah penelitian. Berdasarkan terminasi dan konfigurasi internal
yang teridentifikasi pada fasies ini, maka dapat diinterpretasikan sebagai sedimen saluran
KESIMPULAN
sistem tegakan rendah.

D. Fasies IV. Bagian atas pasir Baong tengah. Ditandai dengan subparalel internal. Fasies ini
dapat ditemukan di setiap lintasan seismik. Berdasarkan terminasi dan konfigurasi internal
Analisis ini bertujuan untuk memahami pola sedimentasi pada model stratigrafi sekuens
yang teridentifikasi pada fasies ini, maka dapat diinterpretasikan sebagai sedimen saluran
termasuk suksesi lateral dan vertikal berdasarkan data seismik dan sumur. Kajian tersebut
sistem transgresif.
dapat digunakan dalam pemeringkatan prospek lapangan minyak baru. Berdasarkan
analisa pada 39 seksi seismik dan 2 wireline log, daerah tersebut terdiri dari tiga sekuen
pengendapan, yaitu sekuen I (terdiri dari HST I) Sekuen II (terdiri dari TST II dan LST II),
dan Sekuen III.

SEISMIK STRATIGRAFI Terdapat empat fasies elektrik yang dapat ditemukan di wilayah tersebut, yaitu: fasies 1
yang bercirikan log berpola fining ke atas, fasies 2 yang bercirikan pola log blocky, fasies 3
Peta Dasar Wilayah Penelitian yang bercirikan pola kasar ke atas dan fasies 4 yang bercirikan pola kotak-kotak.
Kedalaman Sumur I 2025 meter. Posisi Pasir Baong Tengah pada 1750 2020 meter.
Urutan pengendapan Pasir Baong Tengah terdiri dari saluran sistem tegakan rendah,
Pada sumur pertama terdiri dari empat fasies yaitu : dapat dibedakan dengan pola defleksi dari kurva saluran sistem transgresif, dan saluran sistem tegakan tinggi. urutan dapat dibagi menjadi
log, yaitu : Berdasarkan analisis data seismik, daerah penelitian terdiri dari tiga sekuen sedimentasi,
Gambar Daerah Penelitian yaitu : tiga urutan pengendapan.
Fasies I : Ditemukan pada interval antara 1980 2020, diidentifikasi dengan finning kurva log ke atas.
Fasies II : Ditemukan pada interval antara tahun 1930 1980, diidentifikasi dengan pola log blocky. Sekuen I yang terdiri dari Jalur Sistem Highstand (HST)-1,
Fasies III : Ditemukan pada interval antara 1815 1930, diidentifikasi dengan mengasaran ke atas. Sekuen II, terdiri dari Jalur Sistem Transgresif (TST)-II, dan
Sekuen III yang merupakan Jalur sistem tegakan rendah (LST)-III dan jalur sistem lalu lintas
Fasies IV : Ditemukan pada interval antara 1750 1815, diidentifikasi dengan pola kotak-kotak.
(TST)-III.
Lokasi Penelitian Di sumur kedua, Pasir Baong Tengah terletak di 1850 2400 m. Diklasifikasikan dengan tiga fasies dari
log, yaitu :
Kontinuitas lateral masing-masing jalur sistem relatif sama, tersebar hampir di seluruh
daerah penelitian, karena lokasi dan waktu sedimentasi yang relatif sama. Pola DAFTAR PUSTAKA
penyebarannya dipengaruhi oleh geometri dasar sedimen yang merupakan bagian atas
Pada sumur pertama terdiri dari empat fasies yaitu : dapat dibedakan dengan pola defleksi dari
dari Baong Shale bagian bawah. Pada umumnya dataran tinggi terletak di wilayah barat
kurva log, yaitu :
daya selatan, sedangkan dataran rendah terletak di wilayah utara-timur laut. Kondisi ini
Fasies I : Ditemukan pada interval antara 1935 2040, diidentifikasi dengan pola log blocky.
Mengingat masih banyak prospek di Sumatera Utara yang belum tereksplorasi, maka mempengaruhi ketebalan jalur sistem yang cenderung lebih tebal ke timur laut mengisi
Fasies II : Ditemukan pada interval antara 1880 1935, diidentifikasi dengan pola ke atas yang kasar. [1] Bemmelen, RW, van, 1949. Geologi Indonesia. Kantor Percetakan Gubernur. Den
sangat menarik untuk dilakukan analisis urutan stratigrafi untuk mendapatkan cadangan bagian bawah.
Fasies III : Ditemukan pada interval antara 1850 1880, diidentifikasi dengan pola kotak-kotak. Haag Belanda
migas baru, khususnya di wilayah Aru. Salah satu reservoir utama di daerah tersebut adalah Batupasir Baong tengah di daerah penelitian merupakan anggota Formasi Baong, secara
[2] BP Migas, 2004. Studi Pengelolaan Cadangan dan Sumber Daya Hidrokarbon, buku-
Formasi Baong Miosen Tengah yang diendapkan pada lingkungan perairan dalam yang litostratigrafi didominasi oleh fasies serpih laut dalam. Sedangkan di bagian tengah
2, Laporan tidak dipublikasikan
didominasi oleh fasies berbatuan. Pada saat pengendapan formasi ini terjadi fase transgresif batupasir Baong mengandung batupasir yang diselingi dengan serpih. Hal ini disebabkan
[3] Cameron, NR & Aldiss, DT, 1980. Evolusi Geologi Sumatera Utara, Konvensi Tahunan
yang menghasilkan sedimen kasar yang dikenal dengan Formasi Baong Tengah. oleh perubahan kedalaman air dari bathyal menjadi neritik tengah yang disebabkan oleh
ke-9, Prosiding IPA, Jakarta.
aktivitas tektonik dan penurunan muka air laut yang ada pada saat pengendapan
Ciri utama Cekungan Sumatera Utara adalah rangkaian pola sesar Utara Selatan yang [4] Darman, H. & Sidi, FH (2000), Garis Besar Geologi Indonesia, IAGI 2000
(Situmoreang et., al., 1994). Kondisi ini mempengaruhi ruang akomodasi dan suplai
membentuk struktur tinggi dan rendah (horst and graben atau half graben.Kecenderungan [5] Eubank & Makki, 1981, Geologi Struktural Sumatera Tengah Cekungan Busur
sedimen.
struktur dikendalikan oleh konfigurasi utama basement yang dipengaruhi oleh aktivitas Belakang : Lanjutkan 10th Ann. Konv. IPA.
Secara regional, Batupasir Bagian tengah terdapat pada kedua bagian cekungan
tektonik utara selatan. Sedimen Tersier Awal di Cekungan Sumatera Utara dikenal sebagai [6] Harsono, A., 1997, Evaluasi Formasi dan Aplikasi Log : Sclumberger Oil Field, Edisi ke
tersebut, namun sedimentasi tidak mencapai cekungan basement (deposenter) dari
produk deposisi syn-rift pada Oligosen Awal Miosen Awal. Menurut Caughey & Wahyudi, 8, Jakarta.
Cekungan Aru Sumatera Utara karena minimnya penampung sedimen. Secara regional,
1993 (dalam Darman & Sidi, IAGI, 2000), endapan ini terutama terdiri dari sedimen [7] Karig, DE, 1980, Kerangka struktural cekungan busur depan, NW Sumatera, Jurnal
penelitian sebelumnya membuktikan bahwa pada Miosen Awal Miosen Tengah (N7-N13)
silisiklastik dari Formasi Parapat, Bruksah dan Bampo. Sedangkan deposisi Neogen terdiri Geologi Soc. London, cetak di Irlandia Utara
bagian dasar sumber sedimen Baong berasal dari paparan Malaka di bagian Utara. Pada
dari deposisi klastik dan karbonat. [8] Koesoemadinata RP, 2001, Potensi Minyak Bumi Indonesia : Geologi Cekungan
saat itu, paparan Malaka dan busur Ashan menjadi sumber utama sedimen di Cekungan
Minyak Indonesia, Prosiding Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Pertemuan Ilmiah Tahunan
Sumatera Utara.
XXX, Yogyakarta
[9] Koesoemadinata, RP, 1980, Geologi Minyak dan Gas Bumi, jilid I dan II, ITB, Bandung.
[10] Koesoemadinata, RP, 1971, Teknik Evaluasi Geologi Bawah Permukaan,ITB,
Bandung, Indonesia.

Jurnal Seismik Stratigrafi


Nanda Natasia, Ildrem Syafri, Muhammad Kurniawan Alfadli, Kurnia Arfiansyah,
2017,Stratigrafi Seismik dan Sedimentasi Perkembangan Pasir Baong Tengah,
Lapangan Aru, Cekungan Sumatera Utara, Jurusan Teknik Geologi Universitas
Korelasi Fasies Elektro Sumur I dan Sumur II Padjadjaran, Bandung.
Pola Tektonik Cekungan Sumatera Utara (Lemigas, 2005) Downlap, progradasi sigmoid dan konfigurasi subparalel pada penampang seismik

Anda mungkin juga menyukai