Anda di halaman 1dari 3

PRINSIP STRATIGRAFI

Nama : Herdiansyah Shorenata Widodo

NPM : 12.2018.1.00337

1. Pada gambar tersebut terdapat hukum-hukum sebagai berikut :


 Pada gambar tersebut terdapat hukum Superposisi(Steno,1669) yang berbunyi
dalam suatu urutan perlapisan batuan maka lapisan batuan yang berada
dibawahnya ialah umurnya relatif lebih tua dibandingkan dengan lapisan
diatasnya, sebelum lapisan tersebut terdeformasi.
 Dan juga terdapat hukum Horizontality-Kedataran(Steno, 1669) dimana
pada lapisan bawahnya yang awalnya mendatar atau horizontal menjadi
bersudut atau bergelombang seperti pada gambar, yang menandakan bahwa
lapisan yang tak lagi horizontal maka telah mengalami proses geologi dan
proses geologi yang terjadi pada gambar tsb adalah karena gaya tektonik yang
akhirnya menyebabkan perlipatan.
 Dan yang terakhir adalah hukum Unconformity dan masuk pada jenis
Angular Unconformity, dimana beberapa lapisan sedimen mengalami
perbedaan sudut yang tajam dengan lapisan diatasnya. Dan angular
unconformity ini ditandai/dicirkan dengan adanya dip yang sangat tajam
diantara lapisan dibawahnya dan diatasnya. Dan akhirnya tererosi dan
terbentuk lapisan sedimen baru diatasnya secara Horizontal.
2. Pada lapisan dengan nomor 5 6 7 8 itu terdapat hukum Unconformity dan
merupakan jenis Angular Unconformity yang prosesnya sebagai berikut :
Awalnya batu gamping, batupasir, dan lanau terendapkan secara horizontal, lalu
menjadi bergelombang/menyudut dikarenakan adanya proses geologi yang
akhirnya menyebabkan perlipatan, lalu terjadi erosi pada lapisan tersebut dan
terbentuk lagi lapisan sedimen yang baru yang dimana awalnya terbentuk batu
gamping yang diakibatkan oleh regresi(Penurunan muka air laut) yang dimana
menyebabkan batu gamping yang terbentuk terangkat ke atas permukaan. Dan
lapisan yang terlipat tadi termasuk hukum Superposisi(Steno, 1669) yang dimana
lapisan yang ada dibawahnya relatif lebih tua daripada yang berada diatasnya.

Dan pada lapisan 1 2 3 4 terdapat hukum Cross-Cutting Relationship (A.W.R


Potter & H. Robinson) dan Disconformity. Yang dimana proses
awalnya/sejarahnya seperti berikut :

Awalnya batuan bawah sendiri atau yang tertua terterobos oleh intrusi dan pada
lapisan paling bawah mengalami erosi dan akhirnya terendapkan lapisan sedimen
baru yaitu batu pasir yang diakibatkan oleh transgresi, lalu terbentuk batu gamping
dimana adanya regresi dan menyebab kan batu gamping terangkat keatas dan
terakhir lanau terbentuk karena adanya transgresi yang dimana butirannya semakin
halus.

3.

KETERANGAN :
Batu Gamping
Lanau
Batu Pasir
NB : Dipnya adalah 37 derajat karena 2 angka belakang NPM saya 37.

Hukum geologi yang terjadi adalah hukum Superposisi (Steno, 1669) dan
Horizontality-Kedataran (Steno,1669), yang dimana lapisan tsb awalnya
terbentuk secara horizontal dan urutan lapisan yang paling bawah ialah yang lebih
tua, dan pada akhirnya menjadi perlipatan dikarenakan adayna proses tektonik yang
terjadi. Dan untuk proses pengendapannya ialah dimulai dengan terbentuknya
Lanau yang dimana pada saat itu terjadi transgresi yang menyebabkan batuannya
berbutir halus, lalu diatasnya terendapkan batu pasir yang teksturnya lebih kasar
daripada lanau yang menandakan telah terjadinya regresi setelah transgresi tadi, lalu
lapisan paling atas terdapat batu gamping yang juga menandakan telah terjadi
regresi yang menyebabkan batu gamping terangkat ke permukaan.
4. Hukum geology yang terjadi adalah Cross-Cutting Relationship (A.W.R Potter
& H. Robinson), Angular Unconformity, Superposisi(Steno,1669) dan juga
Disconformity
Dengan urutan lapisan dari yang tertua-muda : 6-8-4-5-3-7-2-10-1-9
Yang sejarahnya menurut saya adalah :
Yang awalnya lapisan 6,8 dan 4 terbentuk secara horizontal dan lapisan paling
bawah ialah yang tertua, dan akhirnya terkena proses geologi yang menyebabkan
lapisan miring seperti pada gambar tsb. Lalu diterobos oleh intrusi (5) yang
menerobos hingga lapisan 4. Setelah itu lapisan 6,8, dan 4 yang telah terterobos
tererosi dan membentuk formasi Gantung, dan pada lapisan 6,8, dan 4 ditambah
formasi Gantung terterobos kembali hingga akhirnya formasi Gantung tererosi dan
membentuk formasi baru lagi yaitu formasi Tikung. Seiring berjalannya waktu,
terjadilah regresi dimana pada formasi Tikung yang awalnya lanau lalu diatasnya
kembali diendapkan batupasir kasar dikarenakan terjadinya regresi/penurunan
muka air laut, dan diatasnya batupasir kasar terbentuk kembali batupasir halus yang
dimana terjadi transgresi yang menyebabkan butiran yang kasar menjadi halus.
Selanjutnya terjadi regresi lagi dan menyebabkan terangkatnya batugamping ke
permukaan dan pada permukaan terjadi erosi yang menyebabkan terbentuknya
sungai.

Anda mungkin juga menyukai