Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/350532361

Analisis Morfografi, Morfometri, dan Morfogenetik Kaitannya Dengan Aspek


Pengembangan Wilayah Berdasarkan Geologi Teknik di Daerah Jampang dan
Sekitarnya

Article · April 2021

CITATIONS READS

0 2,980

1 author:

Aliyuddin Jamil
Universitas Padjadjaran
77 PUBLICATIONS   1 CITATION   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Student Creativity Proposal View project

PERHIMAGI Mengabdi Jabagbar Region View project

All content following this page was uploaded by Aliyuddin Jamil on 01 April 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS MORFOGRAFI, MORFOMETRI, DAN MORFOGENETIK KAITANNYA
DENGAN ASPEK PENGEMBANGAN WILAYAH BERDASARKAN GEOLOGI
TEKNIK DI DAERAH JAMPANG DAN SEKITARNYA

Aliyuddin Jamil1)
1)
Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi geomorfologi mulai dari aspek
morfografi, morfometri, serta morfogenetik di daerah Jampang yang dapat dikaitkan dengan
aspek-aspek geologi teknik untuk pengembangan wilayah. Penelitian ini dilakukan dengan
metode analisis kuantitatif yang mengacu pada peta geologi Lembar Jampang dan
Balekambang (Sukamto, 1975) serta didukung oleh data citra satelit dan data sekunder yang
dihimpun dari penelitian-penelitian sebelumnya, Aspek geologi teknik yang ditekankan pada
penelitian ini meliputi identifikasi kekuatan dan kelemahan geologi yang dapat digunakan
sebagai acuan dalam pengembangan wilayah di daerah Jampang dan sekitarnya. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa daerah Jampang berkembang batuan terobosan berupa dasit,
batuan vulkanik dari Formasi Citirem, serta batuan sedimen dari Formasi Cibodas dengan
endapan permukaan dari Formasi Ciletuh yang berumur Miosen Bawah (23.03 Ma).

Kata kunci : geomorfologi, geologi teknik, Jampang, penginderaan jauh, pengembangan


wilayah

Abstract

The purpose of this study was to determine the geomorphological conditions starting from the
morphographic, morphometric, and morphogenetic aspects of the Jampang area which could
be related to the technical geology aspects for regional development. This research was
conducted with a quantitative analysis method which refers to the geological map of the
Jampang and Balekambang sheet (Sukamto, 1975) and is supported by satellite image data
and secondary data collected from previous studies. The technical geology aspects emphasized
in this study include the identification of strengths and geological weakness that can be used
as a reference in the development of the area in the Jampang area and its surroundings. The
results showed that the Jampang area developed breakthrough rocks in the form of dacite,

1
volcanic rocks from the Citirem Formation, and sedimentary rocks from the Cibodas
Formation with surface deposits from the Lower Miocene (23.03 Ma) Ciletuh Formation.

Keywords : geomorphology, engineering geology, Jampang, remote sensing, regional


development

Pendahuluan ke timur di sepanjang Pulau Jawa. (Katili,


1975). Secara fisiografis, Van Bemmelen
Zona Pegunungan Selatan terbentuk akibat
(1949) membagi Jawa Barat menjadi 4
adanya subduksi Lempeng Hindia-
zona, yaitu (1) Zona Dataran Pantai Jakarta
Australia dan lempeng Asia pada kala
(2) Zona Bogor (3) Zona Bandung (4) Zona
Oligosen Akhir yang membujur dari barat
Pegunungan Selatan.

Lokasi Penelitian

Gambar 1. Peta Geologi Regional daerah Jampang dan Sekitarnya (Sukanto, 1975)

Berdasarkan geografis, lokasi penelitian penelitian termasuk pada Lembar Jampang


berada di Kabupaten Sukabumi, Jawa dan Balekambang. Di lokasi ini
Barat. Menurut Sukanto (1975) pada peta berkembang batuan terobosan berupa dasit,
geologi sistematik Jawa 1:100.00, lokasi batuan vulkanik dari Formasi Citirem, serta

2
batuan sedimen dari Formasi Cibodas dikarenakan kekuatan dari batuan yang
dengan endapan permukaan dari Formasi relatif kuat serta tahan terhadap .pelapukan
Ciletuh yang berumur Miosen Bawah
Metode
(23.03 Ma). Dengan adanya batuan
Metode yang dilakukan pada penelitian ini
vulkanik yang umumnya terbentuk karena
adalah metode analisis kualitatif yang
lava yang mendingin (mengkristal) dengan
mengacu pada Peta Geologi Regional
cepat di permukaan, sehingga batuan
Lembar Jampang dan Balekembang yang
vulkanik ini memiliki ukuran butir yang
kemudian dikembangan dengan membuat
sangat halus. Batuan seperti ini dapat
output peta lainnya yang dapat mendukung
dimanfaatkan dalam interior pembangunan
penelitian ini. Mulai dari peta morfografi,
rumah. Selain itu,, batuan seperti ini sangat
perta morfometri, peta morfogenetik, juga
baik untuk pondasi baik pondasi rumah,
perta bentanglahan yang ditambah dengan
gedung, jalan, atau pondasi lain yang dapat
data sekunder lainnya yang dihimpun dari
mendukung pengembangan wilayah di
penelitian-penelitian sebelumnya.
daerah Jampang dan sekitarnya. Hal ini

Hasil dan Pembahasan

Morfografi Daerah Penelitian

Gambar 2. Peta Morfografi daerah Jampang dan Sekitarnya

3
Secara morfografi, daerah Jampang karena secara morfografi berada di
merupakan kawasan pedataran hingga pedataran tentu akan muncul potensi
perbukitan (0% - 20%) dengan ketinggian 0 bahaya tsunami. Terlebih posisinya yang
sampai 200 meter di atas permukaan laut hampir mendekati pesisir tentu aspek-aspek
dengan titik terendah didominasi oleh geologi teknik diperlukan dalam penentuan
batuan sedimen dari Formasi Cibodas dan material serta titik yang cocok untuk
titik tertingginya dengan batuan dasit dari dilakukan pembangunan dimana
Formasi Ciemas. Daerah ini sangat baik pemanfaatannya dilakukan dalam jangka
untuk dilakukan pembangunan, namun panjang.

Morfometri Daerah Penelitian

Gambar 3. Peta Morfometri daerah Jampang dan Sekitarnya

Secara kualitatif, hubungan kelas relief menunjukkan daerah dengan kemiringan


dengan kemiringan lereng dibagi menjadi 7 lereng yang relatif datar hingga landai (0%
kelas (Van Zuidam, 1985). Bentuklahan di - 7%). Dengan kemiringan lereng seperti
daerah Jampang dan Sekitarnya ini ini, tentu akan minim dari bahaya resiko

4
longsor karena tidak adanya bidang lereng bahwa adanya zona subduksi yang suatu
yang dapat memicu pergerakan suatu tanah. waktu dapat melepaskan energinya dan
Hanya saja, besar kemungkinan terjadi menimbulkan getaran. Tentunya kajian dari
gempa dikarenakan posisinya di pesisir aspek geologi teknik sangat diperlukan dan
selatan Jawa. Seperti kita ketahui bersama disesuaikan dengan litologi yang ada.

Morfogenetik Daerah Penelitian

Gambar 4. Peta Geomorfologi daerah Jampang dan Sekitarnya

Secara morfogenetik, batuaan asal yang ada yang dapat digunakan dalam aspek-aspek
di daerah Jampang dan Sekitarnya berasal pembangunan wilayah. Jika dilihat dari
endapan permukaan Formasi Ciletuh yang pola pengaliran sungai, pada daerah ini
tersebar batuan intrusif berupa dasit serta berkembang pola pengaliran jenis
batuan vulkanik dari Formasi Citirem yang rectangular yang induk dan anak sungai
berumur Miosen Bawah (23.03 Ma). Tentu memperlihatkan adanya lengkungan yang
hal ini merupakan suatu kekuatan geologi menganan.

5
Gambar 5. Peta Pola Pengaliran Sungai daerah Jampang dan Sekitarnya.

Ucapan Terima Kasih Daftar Pustaka

Terima kasih kami sampaikan kepada Burhan, O., et al. (2015). Geologi Daerah
seluruh dosen pengampu mata kuliah Sirnasari dan Sekitarnya, Kecamatan
Geologi Teknik di lingkungan Fakultas Jampang Surade, Kabupaten
Teknik Geologi Universitas Padjadjaran Sukabumi. Program Studi Teknik
yang telah memberi bimbingan serta arahan Geologi. Fakultas Teknik.
yang baik dalam rangka menunjang Universitas Pakuan
perkuliahan Geologi Teknik. Meskipun Solihin, C,. et al. (2017). Studi Geofisika
dilaksanakan pada masa pandemi yang Untuk Menentukan Batas Formasi
membatasi kita semua, namun tidak Jam-pang dan Formasi Ciletuh di
mengurangi semangat untuk mempelajari Kawasan Geopark Ciletuh. Wahana
lebih dalam tentang Geologi Teknik. Fisika 2(2). hal 31 – 41.
Semoga, pandemi segera berlalu dan semua
Katili, J. Marks, P., (1975). Geologi.
berjalan seperti sedia kala.
Departemen Urusan Riset Nasional.
Jakarta

6
Anonim. (2010). Diktat Responsi HMG Sukiyah, E., et al. (2014). Modul Geologi
Universitas Padjadjaran. Bandung. Dasar. Program Studi Teknik
Tidak diterbikan. Geologi. Fakultas Teknik Geologi.
Universitas Padjadjaran. Bandung.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai