Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MATA KULIAH ETIKA PROFESI

“ETIKA KELUARGA”

Disusun Oleh

Nikmatul Mutma’inin (205040201111187)


Tamara Dwiyanti (205040201111206)
Fred Daniel Umbing (205040207111002)
Ferdiaz Chandra Pratama (205040207111021)
Delonix Regia (205040207111039)
Nur Fabillah Isnaini (205040207111057)
Kelas: L
Program Studi: Agroekoteknologi
Dosen Pengampu: Nunun Barunawati, SP., MP.

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Etika
Keluarga” tepat pada waktunya. Penulisan makalah ini merupakan salah satu
tugas yang diberikan dalam mata kuliah Etika Profesi. Dengan adanya makalah
ini, akan membantu dalam memberikan pemahaman mengenai Etika Keluarga
serta contoh kasus berikut analisis dan pembahasannya.
Ucapan terima kasih kami haturkan kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen
pengampu mata kuliah Etika Profesi, Ibu Nunun Barunawati, SP., MP. yang telah
memberikan tugas dan petunjuk guna menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kami mengharap adanya saran, masukan maupun kritikan yang membangun
guna melengkapi kekurangan makalah ini.

Malang, 26 Februari 2022

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER................................................................................................i

KATA PENGANTAR..........................................................................ii

DAFTAR ISI......................................................................................iii

DAFTAR ARTIKEL............................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................2

BAB II CONTOH KASUS...................................................................3

2.1 Kasus 1..................................................................................3

2.2 Kasus 2..................................................................................5

2.3 Kasus 3 ................................................................................6

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................8

3.1 Analisis dan Pembahasan Kasus 1........................................9

3.2 Analisis dan Pembahasan Kasus 2......................................10

3.3 Analisis dan Pembahasan Kasus 3......................................12

BAB IV PENUTUP ..........................................................................14

4.1 Kesimpulan..........................................................................14

4.2 Saran...................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................15

iii
DAFTAR ARTIKEL

Artikel 1...............................................................................................3
Artikel 2...............................................................................................5
Artikel 3...............................................................................................6

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut bahasa latin kata “etika” berawal dari sebuah kata yang memiliki
makna timbul berdasarkan suatu karena terbiasa. Etika merupakan cabang dari
sebuah filsafat yang di dalamnya terdapat sebuah proses dalam belajar mengenai
nilai-nilai dan merupakan studi yang berkaitan dengan nilai-nilai moral dan standar
dalam moral tersebut. Di dalam etika ini terdapat sebuah analisis dan juga
implementasi sebuah konsep seperti halnya benar atau salah atau juga baik dan
buruk serta bentuk tanggung jawab.

Keluarga merupakan suatu kelompok atau sekumpulan manusia yang hidup


dengan bersama-sama dan terbentuk dalam satu kesatuan ataupun masyarakat
yang amat kecil dan terdapat hubungan darah di dalamnya sehingga terikat di
dalam status perkawinan atau tinggal secara bersama-sama dalam rumah yang
sama dan di dalamnya terdapat kepala keluarga yang dinamakan sebagai
pemimpin. Etika merupakan suatu hal yang sangat penting di dalam keluarga dan
bisa dipandang dari banyak aspek. Walaupun setiap keluarga memiliki sebuah
etika yang tidak sama. Dimana hal ini terwujud dikarenakan sebuah perbedaan
mengenai pandangan dan juga pendapat yang dibentuk oleh lingkungan mereka.
Berbicara mengenai etika di dalam keluarga, tentunya saat ini telah banyak
berbagai macam kasus yang mengalami pelanggaran berdasarkan etika keluarga.
Etika keluarga yang sering terjadi adalah kekerasan di dalam rumah tangga
hingga pembunuhan. Terjadinya kasus tersebut dilatarbelakangi oleh adanya
berbagai macam masalah di dalam keluarga seperti masalah ekonomi dan
masalah lain sehingga menimbulkan pertengkaran di dalam keluarga tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah di dalam makalah


ini yaitu:

1. Apa saja kasus-kasus di dalam artikel yang berkaitan dengan etika


keluarga?

1
2. Bagaimana analisis dan pembahasan terkait kasus-kasus di dalam artikel
yang berkaitan dengan etika keluarga?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan di dalam makalah ini
yaitu:
1. Untuk mengetahui apa saja kasus-kasus di dalam artikel yang berkaitan
dengan etika keluarga.
2. Untuk mengetahui bagaimana analisis dan pembahasan terkait kasus-kasus
di dalam artikel yang berkaitan dengan etika keluarga.

2
BAB II
CONTOH KASUS

Di dalam bab ini, akan dibahas beberapa kasus yang berkaitan dengan etika
keluarga. Sebelum masuk pada contoh kasus di dalam beberapa artikel, maka kita
harus tahu mengenai etika terlebih dahulu. Dimana etika adalah sebuah ilmu yang
akan mempelajari mengenai suatu hal yang baik dan buruk dan juga berkaitan
dengan hak dan kewajiban moral yang didalamnya terdapat sebuah sekumpulan
nilai-nilai yang berhubungan dengan akhlak dan juga nilai yang benar dan salah
yang dipercayai oleh beberapa golongan. Keluarga merupakan sebuah
sekumpulan dari beberapa manusia yang hidup bersama membentuk satu
kesatuan dan memiliki hubungan darah dari perikatan perkawinan serta
menempati tempat yang sama dalam suatu rumah dan dipimpin oleh kepala
keluarga (Arifai, 2019).
Perlu diketahui bahwa di dalam keluarga terdapat anggota-anggota yang
terdiri dari seorang ayah dan juga ibu serta anak dan setiap anggota tersebut
mempunyai sebuah etika masing-masing dan bisa dipergunakan sebagai acuan.
Dimana etika di dalam keluarga ini terdiri dari etika suami istri dan etika anak
terhadap orang tua (Magnis, 2003).

2.1 Kasus 1
Artikel 1

3
Contoh kasus dalam etika kelurga adalah eksploitasi anak untuk bekerja,
dimana pada saat ini sudah banyak anak yang mendapatkan perlakuan semena-
mena dan diskriminasi yang diperbuat oleh keluarganya tanpa memperlihatkan
kondisi fisik dan mental anak. Segala macam bentuk eksploitasi yang dilakukan
oleh para keluarga khususnya pada anak di bawah umur memberikan arti bahwa
eksploitasi tersebut dilakukan untuk memberikan keuntungan dari sisi ekonomi
bahkan sosial atau politik tanpa melihat kondisi anak tersebut. Banyak orang tua
yang melakukan eksploitasi anak ini untuk sumber kehidupan mereka dan hal ini
termasuk pelanggaran pada etika keluarga (Adminyl, 2019).

Kasus selanjutnya adalah seorang anak yang dilarang untuk menuntut ilmu,
dimana sesuai apa yang sudah kita ketahui bahwa untuk menuntut ilmu adalah
termasuk pada suatu hal yang menjadi wajib bagi seluruh anak sesuai dengan
program wajib belajar 9 tahun. Akan tetapi, pada dasarnya masih ada beberapa
orang tua yang abai akan hal tersebut dan mereka tidak menyekolahkan anak
mereka dan lebih menuntut sang anak untuk membantu perekonomian keluarga
dibandingkan menyekolahkan mereka (Adminyl, 2019).

Hal yang paling sering terjadi adalah kekerasan di dalam berumah tangga
dimana hal ini dilakukan oleh seorang suami ataupun istri ataupun anak yang pada
akhirnya akan memberikan efek yang sangat fatal pada kondisi fisik dan mental
serta keharmonisan suatu hubungan. Kekerasan di dalam rumah tangga ini adalah
suatu hal yang melawan hukum di dalam ruang lingkup rumah tangga sehingga
hal tersebut termasuk pada pelanggaran etika keluarga (Adminyl, 2019).

Selanjutnya adalah anggota keluarga yang membunuh anggota keluarga


lainnya, tindakan semacam ini adalah suatu tindakan yang bisa membuat nyawa
dari seseorang hilang dan hal ini masuk pada perbuatan yang sangat melanggar
hukum. Kejadian semacam ini termasuk pada etika pelanggaran di dalam keluarga
karena pembunuhan merupakan suatu hal yang tidak pernah dibenarkan. Banyak
hal yang bisa melatarbelakangi tindakan pembunuhan ini seperti halnya adanya
suatu politik atau kecemburuan serta dendam dan melakukan pembelaan diri
dengan melakukan berbagai cara untuk tindakan pembunuhan tersebut (Adminyl,
2019).
Kasus selanjutnya adalah anak yang diperkosa oleh seorang ayahnya, pada
kondisi saat ini ada beberapa kasus yang sudah tidak asing lagi oleh seorang

4
anak yang diperlakukan tidak senonoh oleh ayahnya sendiri. Hal ini tentu adalah
suatu hal yang termasuk pada etika pelanggaran keluarga karena apa yang
dilakukan oleh seorang ayah sudah tidak mencerminkan suatu hal yang baik dan
sangat berakibat fatal pada kondisi fisik dan mental anak tersebut (Adminyl, 2019).

2.2 Kasus 2
Artikel 2

Berdasarkan artikel diatas terdapat sebuah kasus tentang etika pelanggaran


didalam keluarga, dimana terjadi sebuah tindakan kekerasan di dalam rumah
tangga yang dilakukan oleh suami kepada istrinya hingga sang istri menderita luka
5
luka di bagian tubuhnya. Kejadian ini terjadi di Tangerang, dimana sang suami
melakukan pengendalian kepada sang istri dengan menggunakan pisau dapur.
Kejadian tersebut dilatarbelakangi oleh pertengkaran yang berada di rumah
mereka. Dimana pada saat pertengkaran tersebut suami sangat emosi dan
melakukan penganiayaan kepada istrinya dengan menggunakan pisau sehingga
sang istri menderita luka di sekitar leher serta bahu bahkan bagian lengan dan jari
(Antara, 2021).
Adapun hal yang melatarbelakangi permasalahan kasus penganiayaan
tersebut adalah akibat masalah ekonomi sehingga terjadi perselisihan dan
berujung pada penganiayaan. Berdasarkan kasus tersebut sang istri sudah
mendapatkan perawatan di rumah sakit dikarenakan luka yang ada di bagian leher
dan bahu sangat parah. Dari kasus tersebut sudah termasuk pada pelanggaran di
dalam etika keluarga (Antara, 2021).
2.3 Kasus 3

Artikel 3

6
Berdasarkan kasus diatas terjadi sebuah pembunuhan yang dilakukan oleh
orangtua tersebut kepada anak dikarenakan seorang anak sangat sulit diajari pada
saat kegiatan belajar secara online. Orangtua tersebut sangat tega melakukan
aksi pembunuhan kepada sang anak yang di dalam kasus tersebut diinformasikan
bahwa anak tersebut masih berusia 8 tahun dan dikuburkan dengan pakaian yang
masih lengkap. Adapun mengenai motif pembunuhan ini yakni dilatarbelakangi
oleh rasa kesal kepada anak yang tidak bisa melakukan pembelajaran secara
online (Mohay, 2020).

Berdasarkan kasus tersebut juga dipaparkan bahwa terjadi kekerasan fisik


yang dilakukan oleh orangtua kepada sang anak dengan memukul serta mencubit
bahkan menggunakan gagang sapu kepada sang anak sehingga anak tersebut
mendapatkan tekanan hingga meninggal. Jenazah tersebut kemudian
dimakamkan di lokasi yang jauh dari rumahnya. Kasus tersebut termasuk pada
etika pelanggaran keluarga (Mohay, 2020).

7
BAB III
ANALISIS KASUS DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini, akan dibahas mengenai analisis dan pembahasan dari kasus
diatas. Di dalam sebuah keluarga pasti memiliki beberapa anggota yang terdiri dari
seorang ayah dan ibu bahkan juga anak dan mereka mempunyai etika yang bisa
dijadikan sebagai acuan. Adapun etika keluarga tersebut terdiri dari (Magnis.,
2003):
1. Etika suami istri, dimana hal ini berkaitan antara etika di dalam keluarga antara
suami dan istri yang bisa dilihat sebagai berikut:
a. Setiap suami istri wajib mempunyai sebuah sikap yang amanah pada
pasangan mereka dan tidak berkhianat serta keduanya harus memiliki sifat
yang amanah dan saling memberikan nasehat, jujur dan saling memiliki
sikap yang ikhlas.
b. Setiap suami istri wajib memberikan cinta kasih sayang yang sangat tulus
kepada pasangan mereka.
c. Setiap suami istri wajib percaya pada pasangan, tidak boleh ragu pada
kejujuran mereka serta nasihat dan rasa ikhlas yang mereka miliki.
Adapun mengenai hak khusus serta etika yang wajib dikerjakan pada setiap
suami istri pada pasangannya adalah terdiri dari (Magnis, 2003):
1. Istri atas suami pada istrinya, dimana seorang suami tersebut wajib
melaksanakan etika sebagai berikut:
a. Seorang suami wajib memperlakukan istri dengan baik seperti halnya
dengan memberikan nafkah baik itu makanan atau pakaian dan memberikan
didikan yang baik kepada istrinya.

b. Seorang suami wajib memberi perlindungan dengan tidak memberikan izin


kepada istrinya untuk merusak akhlak dan tetap patuh pada perintah tuhan.

c. Seorang suami juga harus menutup rahasia istrinya dengan menjaga dan
melindungi istrinya.

2. Hak suami atas istri terhadap suami, dimana seorang istri wajib melaksanakan
etika yakni dengan menjaga kehormatan, kemuliaan, harta, anak dan lainnya.

8
3. Etika anak terhadap orang tua
Anak wajib menghormati orangtua mereka serta berbakti dan taat pada orang
tua mereka. Dikarenakan orangtua adalah orang yang sangat berperan penting di
dalam proses kehidupan kita yang dimulai dari pasca melahirkan dan
membesarkan kita hingga dewasa dengan rasa kasih sayang yang sangat besar.
Oleh karena itu seorang anak wajib membalas perbuatan orangtua tersebut
dengan memberikan kebahagiaan dan membanggakan orangtua mereka. Namun,
selain itu seorang anak juga memiliki sebuah hak terhadap orangtua yakni
(Magnis, 2003):
a. Setiap anak berhak untuk mendapatkan kasih sayang

b. Setiap anak juga berhak mendapatkan perhatian


c. Setiap anak berhak mendapatkan bimbingan

d. Setiap anak juga berhak mendapatkan kehidupan yang layak


Seperti yang kita ketahui bahwa didalam keluarga mempunyai sebuah etika
masing-masing dan harus bisa dijadikan sebagai pedoman untuk menciptakan
sebuah keluarga yang harmonis dengan menerapkan prinsip etika. Adapun etika
lain yang bisa digunakan didalam etika keluarga adalah etika komunikasi, dimana
komunikasi yang baik harus dilakukan oleh setiap orangtua kepada anak dan oleh
anak kepada orangtua begitu juga dengan etika komunikasi yang dilakukan oleh
adik ke kakak dan sebaliknya. Tidak hanya itu etika seperti sikap dan lain-lain juga
sangat diperlukan untuk menciptakan sebuah keluarga yang terjalin ikatan dengan
baik serta dapat meningkatkan rasa kepercayaan dan juga kenyamanan didalam
keluarga sehingga mengurangi adanya perselisihan (Magnis, 2003).

3.1 Analisis dan Pembahasan Kasus 1

Dari artikel pada kasus yang pertama, dimana di dalam kasus tersebut
terdapat beberapa kasus pelanggaran terkait etika keluarga dimana kasus
tersebut terdiri dari eksploitasi anak untuk bekerja, perbuatan ini termasuk pada
pelanggaran etika keluarga. Dimana seharusnya orangtua memiliki sikap penuh
rasa kasih sayang kepada anak mereka dengan memberikan perhatian dan juga
pengertian sekaligus memberikan kesempatan pada anak untuk memperoleh ilmu
sebanyak-banyaknya. Namun pada prakteknya banyak orangtua yang

9
memberlakukan anak mereka dengan semena-mena dengan melakukan
eksploitasi anak (Adminyl, 2019).

Di dalam artikel pada kasus yang pertama juga dipaparkan bahwa terdapat
pelanggaran etika keluarga yang dilakukan oleh orangtua pada anak, dimana
seorang anak tersebut dilarang untuk menuntut ilmu. Hal ini tentu sangat fatal
karena seharusnya seorang orangtua memberikan hak kepada anaknya untuk
menuntut ilmu dan hal tersebut sudah menjadi satu hal yang wajib bagi seluruh
anak untuk mendapatkan ilmu. Akan tetapi, justru ada beberapa orangtua yang
melarang anaknya untuk menuntut ilmu dan meminta sang anak untuk membentuk
bekerja membantu ekonomi mereka.

Di dalam artikel tersebut juga terdapat sebuah kasus kekerasan yang


dilakukan oleh sang suami kepada sang istri sehingga berakibat fatal pada kondisi
fisik dan mental dan tidak harmonisnya hubungan mereka. Kemudian dalam artikel
itu juga terdapat kasus pembunuhan antar keluarga yang dipicu oleh berbagai
faktor dan satu hal yang sangat lebih fatal lagi adalah tindakan pemerkosaan yang
dilakukan oleh sang ayah kepada anaknya (Arifai, 2019).

Dari beberapa kasus yang berada di dalam artikel pertama ini mengindikasikan
bahwa kasus tersebut sudah masuk pada pelanggaran etika keluarga. Dimana di
dalam hal tersebut terjadi pelanggaran yang bisa merusak kondisi fisik dan mental
serta keharmonisan dari keluarga tersebut. Seharusnya antar keluarga memiliki
rasa kasih sayang dan memperlakukan dengan baik keluarga mereka. Namun di
dalam kasus tersebut malah terjadi sebaliknya.

3.2 Analisis dan Pembahasan Kasus 2

Dari artikel yang kedua yakni berisi pelanggaran etika keluarga yang terjadi
pada kasus tindakan kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh seorang
suami kepada sang istri. Dimana kekerasan rumah tangga tersebut dipicu oleh
adanya pertengkaran terkait masalah faktor ekonomi. Kejadian tersebut tentu
melanggar hak atas suami yang harus dilakukan kepada istrinya, dimana seorang
suami tersebut harus memperlakukan istri dengan baik seperti memberinya makan
serta pakaian yang layak dan mendidik istrinya dengan baik, seorang suami juga
harus memberi perlindungan kepada sang istri dan tidak membuka rahasia istri
(Antara, 2021).

10
Dari kasus diatas seorang suami tersebut sudah tidak melakukan etika yang
baik kepada sang istri. Seorang suami tersebut sudah tidak bisa memberikan
makanan dan pakaian yang layak kepada sang istri. Tidak hanya itu sang suami
juga sudah tidak bisa memberikan perlindungan kepada istrinya dengan
melakukan tindakan kekerasan sehingga membuat luka fisik dan juga mental
kepada istrinya. Dari perlakuan yang dilakukan oleh sang suami sudah masuk
pada pelanggaran etika keluarga.
Seharusnya didalam hubungan rumah tangga suami dan istri selalu mendapat
sebuah tuntutan untuk menciptakan hubungan yang baik dengan kondisi yang
harmonis tetap saling menjaga dan saling pengertian serta saling menghargai satu
sama lain dan bisa memberikan kebutuhan pada masing-masing. Jika suami istri
lupa mengenai etika yang mereka lakukan maka akan memberikan efek adanya
masalah yang berakibat pada salah paham hingga perselisihan di dalam rumah
tangga. Di dalam kehidupan suami istri juga harus menjaga keselarasan,
keserasian dan juga keseimbangan lahir dan batin serta harus mewujudkan
sebuah komunikasi antara suami istri.

Seluruh hal yang memiliki hubungan dengan etika baik dan buruk itu diatur
oleh agama ataupun norma dalam budaya harus dilakukan atau dijalankan oleh
setiap pasangan suami istri. Keluarga yang harmonis harus menjalankan etika
tersebut dengan baik untuk menciptakan sebuah keluarga yang sakinah,
mawaddah dan warohmah. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memberikan
pengaruh pada rasa harmonis dalam keluarga yakni komunikasi interpersonal,
tingkat ekonomi keluarga, sikap orang tua dan ukuran keluarga. Karma nissan
satu keluarga adalah suatu kondisi dimana situasi di dalam keluarga tersebut
sangat butuh dan bisa membeli sebuah rasa aman dan juga tentang pada setiap
anggotanya (Fauzi, 2014).

Oleh sebab itu, apabila etika keluarga dijalankan dengan baik oleh pasangan
suami-istri, maka akan menciptakan suatu hubungan yang harmonis. Adapun
beberapa aspek keluarga harmonis yakni dengan menciptakan kehidupan
beragama dalam keluarga, memiliki waktu yang cukup bersama dengan keluarga,
memiliki komunikasi yang baik antar keluarga, memiliki sikap yang saling
menghargai antar sesama anggota keluarga, kualitas dan kuantitas konflik yang
minim serta terdapat hubungan yang erat antara anggota keluarga (Fauzi, 2014).

11
3.3 Analisis dan Pembahasan Kasus 3

Dari artikel yang ketiga terjadi sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan oleh
orangtua kepada anak. Dimana kasus tersebut terjadi pada anak yang masih
berusia 8 tahun dengan motif orangtua merasa kesal kepada anak tersebut karena
sangat susah diajari pada saat kegiatan belajar secara online. Karena rasa kesal
yang dimiliki oleh orangtua tersebut membuat mereka melakukan tindakan
penganiayaan kepada sang anak bahkan berujung pada pembunuhan (Mohay,
2020).

Berdasarkan kasus tersebut sudah termasuk pada etika pelanggaran dalam


keluarga. Dimana sudah seharusnya seorang ayah dan ibu memberikan
perlindungan, perhatian, pengertian, cinta, kasih sayang, kebahagiaan dan tidak
melakukan tindakan penyiksaan kepada sang anak. Akan tetapi, justru yang
dilakukan oleh orangtua tersebut sangat fatal sehingga menghilangkan nyawa
sang anak.

Padahal sudah kita ketahui bahwa keluarga merupakan tempat sebuah


pendidikan yang terus berjalan sepanjang waktu dengan melalui aktivitas interaksi
dan sosialisasi. Keluarga sangat memiliki peran penting dan dapat dikatakan
sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dengan memiliki peran yang sangat
besar untuk memberikan pendidikan yang penuh terhadap anak. Setiap orang tua
harus selalu memperlakukan anak mereka dengan rasa penuh kasih sayang serta
dapat mendidik dengan baik agar anak tersebut tumbuh kembang menjadi
manusia yang baik pula. Keluarga termasuk kepada institusi pendidikan yang
paling utama bagi setiap anak, dimana pertama kali seorang anak mengetahui
tentang pendidikan adalah di lingkungan keluarga mereka sendiri (Fahrudin,
2014).
Namun, jika seorang keluarga sudah melakukan tindakan kekerasan kepada
sang anak dengan melakukan aksi kejahatan hingga pembunuhan, maka orangtua
tersebut sudah tidak bisa menjalankan etikanya dengan baik. Dimana seperti yang
kita ketahui bahwa setiap anak memiliki hak untuk mendapatkan kasih sayang,
perhatian, bimbingan dan kehidupan yang layak. Akan tetapi, jika seorang
keluarga sudah tidak bisa memperlakukan etika yang baik kepada anak mereka,
maka hal ini sudah sangat fatal di dalam etika keluarga tersebut, padahal anak

12
adalah anugerah yang diberikan oleh Tuhan dengan membawa sebuah fitrah yang
seimbang dan sehat.

Oleh karena itu, sebagai orangtua harus dapat memberikan rasa kasih
sayang sepenuhnya kepada sang anak dan tidak perlu melakukan kekerasan
pada anak karena pada hakikatnya anak adalah pemberian terindah dari Tuhan
sehingga harus kita jaga dan lindungi dengan baik (Asdiqoh, 2017).

13
BAB IV
KESIMPULAN

4.1 Kesimpulan

Keluarga merupakan suatu kelompok kecil yang didalamnya termuat aturan-


aturan yang harus dipatuhi dan dilakukan oleh anggota kelompok tersebut.
Namun, etika di dalam setiap keluarga berbeda dikarenakan adanya perbedaan
pandangan dari setiap individu yang dipengaruhi oleh faktor budaya atau
lingkungan mereka. Etika keluarga harus bisa dijaga dengan baik dan tidak
melakukan penyimpangan etika keluarga.
Namun pada faktanya masih ada beberapa penyimpangan etika keluarga
yang termuat di dalam beberapa artikel. Dimana dalam artikel tersebut terdapat
beberapa kasus pelanggaran etika keluarga seperti eksploitasi anak, pelarangan
pada anak untuk menuntut ilmu, kekerasan dalam rumah tangga, pembunuhan,
bahkan pemerkosaan yang dilakukan ayah pada sang anak.

4.2 Saran

Penulis sangat berharap kepada para pembaca semoga makalah ini bisa
memberikan bantuan atau bisa menjadi bentuk refleksi diri pada setiap
permasalahan terkait penyimpangan etika keluarga. Penulis juga berharap bahwa
setiap keluarga untuk menjaga etika keluarga mereka agar tidak terjadi suatu hal
yang tidak diinginkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adminyl. 2019. Pelanggaran HAM Di Keluarga yang Marak Terjadi Di Indonesia.


Diakses dari https://tribratanews.kepri.polri.go.id/2019/02/16/pelanggaran-
ham-di-keluarga-yang-marak-terjadi-di-indonesia/ Pada Tanggal 26
Februari 2022 Pukul 22.12 WIB.

Antara. 2021. KDRT Suami Penganiayaan Isyri Di Tangerang Terancam 5 Tahun


Penjara. Diakses dari
https://www.google.com/amp/s/metro.tempo.co/amp/1469621/kdrt-suami-
penganiaya-istri-di-tangerang-terancam-5-tahun-penjara Pada Tanggal 26
Februari 2022 Pukul 22.12 WIB.

Arifai, Ahmad. 2019. Pendidikan Etika Islam dalam Keluarga. Jurnal Tarbiyah
Islamiyah, 4(1): 25-32.

Asdiqoh, Siti. 2017. Peran Orang Tua dalam Pemahaman Etika Sosial Anak.
Thufula, 5(2): 308-331.

Fahrudin. 2014. Proses Pendidikan Nilai Moral Dilingkungan Keluarga Sebagai


Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja. Jurnal Pendidikan Agama Islam,
12(1): 41-54.

Fauzi, Rifan. 2014. Hubungan Keharmonisan Keluarga dengan Perkembangan


Moral Siswa Kelas IV dan V Di MI Darul Falah Ngrangkok Klampisan
Kandangan Kediri. Jurnal Al-Hikmah, 2(2): 76-93.

Magnis, Suseno Franz. 2013. Etika Umum. Yogyakarta: Lentera.

Mohay, Faisal. 2020. Orang Tua Bunuh Anak Karna Sulit Diajari Belajar Online
Terancam Hukuman Seumur Hidup. Diakses dari
https://www.google.com/amp/s/m.tribunnews.com/amp/regional/2020/09/17
/orang-tua-bunuh-anak-karena-sulit-diajari-belajar-online-terancam-
hukuman-seumur-hidup Pada Tanggal 26 Februari 2022 Pukul 22.12 WIB.

15

Anda mungkin juga menyukai