net/publication/338888911
CITATIONS READS
2 901
3 authors, including:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Marlon Ivanhoe Aipassa on 04 February 2020.
1
Sri Sarminah , M. Brian J. Pasaribu1, dan Marlon I. Aipassa1
1
Fakultas Kehutanan,Universitas Mulawarman, Kampus Gunung Kelua,
Jl. Ki Hajar Dewantara, Samarinda, Kalimantan Timur,Indonesia 75119
Tel. +62-541-35089Fax. +62-541-732146.
E-Mail: sri_fahutan@yahoo.com; ssarminah@fahutan.unmul.ac.id
ABSTRAK
Pendugaan Evapotranspirasi Di Lahan Agroforestri Dan Lahan Terbuka Hutan Pendidikan Fakultas
Kehutanan Unmul. Air adalah substansi yang paling melimpah di permukaan bumi dan merupakan
komponen utama bagi semua mahluk hidup serta merupakan kekuatan utama yang secara konstan
membentuk permukaan bumi, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai elemen-elemen hidrologi untuk
pendugaan evapotranspirasi pada lahan agroforestri menggunakan petak ukur limpasan dan lahan terbuka
menggunakan lysimeter, penelitian berlokasi di lahan terbuka dan lahan agroforestri di Hutan Pendidikan
Fakultas Kehutanan Unmul Samarinda (HPFU), pada lahan agroforestri kombinasi jabon (Anthocephalus
cadamba Miq.) dan Kacang buncis (Phaseolus vulgaris L.) dipasang Petak Ukur Limpasan berukuran 10 m ×
3,5 m dan pada lahan terbuka dipasang lysimeter berukuran 60 cm × 58 cm yang dibenamkan ke dalam
tanah. Metode yang digunakan dalam pendugaan evapotranspirasi ini yaitu menggunakan pendekatan
persamaan Neraca Air. Hasil penelitian dengan kejadian hujan sebanyak 30 kali selama ± 4 bulan memiliki
total Curah hujan yang tertampung sebesar 882,35 mmdengan total limpasan permukaan (Q) sebesar 66,92
mm (7,58%), kandungan air tanah (Δs) sebesar 88,78 mm (10,06%) dan infiltrasi (If) sebesar 88,24 mm
(10%) dengan nilai evapotranspirasi (Et) sebesar 638,41(72,35%) terjadi pada lahan agroforestri dan pada
lahan terbuka total kandungan air tanah (Δs) sebesar 86,77 mm (9,83%), perkolasi (Pc) sebesar 44,42 mm
(5,03%) dan limpasan permukaan (LP) sebesar 41,47 mm (4,70%), dengan nilai evapotranspirasi (Et) sebesar
709,69 mm (80,43%).
Kata kunci : Evapotranspirasi, lysimeter, infiltrasi, agroforestri.
ABSTRACT
325
Pendugaan Evapotranspirasi … Sri Sarminah et al.
326
Jurnal AGRIFOR Volume XVIII Nomor 2, Oktober 2019 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
327
Pendugaan Evapotranspirasi … Sri Sarminah et al.
328
Jurnal AGRIFOR Volume XVIII Nomor 2, Oktober 2019 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
Utara dengan luas desa 53,80 m² yang Berdasarkan rekaman data Badan
berbatasan dengan: Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Sebelah Utara : Kelurahan (BMKG) yaitu tahun 2008 sampai tahun
Sempaja atau Sungai Pinang, 2017, lokasi penelitian menerima curah
Sebelah Selatan : Kelurahan Sungai hujan bulanan rata-rata 211,5 mm, suhu
Pinang Dalam, udara rata-rata 27,4°C, kelembaban udara
Sebelah Barat : Kelurahan relatif rata-rata 82,2%, dan lama
Sempaja dan Temendung Permai, penyinaran rata-rata 41,8
Sebelah Timur : Kelurahan Sungai jam,berdasarkan Sistem Klasifikasi Iklim
Surung dan Anggana. Schmidt-Ferguson (1951)
HPFU merupakan kawasan yang wilayahinitermasukkedalamtipe iklim A
masih bernuansa alami dengan habitat dengan nilai Q (Quotient) sebesar 0,047
hutan hujan tropis dataran rendah (low yang merupakan daerah sangat basah
land rain tropical forest), yang terletak dengan vegetasi
pada ketinggian ± 50 mdpl. Vegetasi hutanhujantropis.(Karyati, 2015).
awalmerupakan hutan alami yang
didominasi oleh dipterocarpaceae. A. Elemen-elemen Hidrologi Penduga
Setelah mengalami kebakaran pada tahun Evapotranspirasi pada Lahan
1983, 1993 dan 1998, vegetasi sebagian Agroforestri menggunakan Petak
besar berubah menjadi hutan sekunder Ukur Limpasan
muda dan sekarang menjadi hutan
sekunder tua yang mengarah keklimaks. Pengukuran elemen-elemen
Kawasn KRUS dibagi menjadi tiga zona hidrologi penduga evapotranspirasi
yaitu: zona rekreasi dialokasikan seluas dilakukan selama ± 4 bulan, mulai
± 65 Ha, zona koleksi dialokasikan seluas tanggal 22 Juli 2018 sampai dengan
±112 Ha dan zona konservasi tanggal 09 Oktober 2018. Hasil
dialokasikan seluas ±125 Ha (KRUS, pengukuran elemen-elemen hidrologi
2014). selama periode penelitian disajikan pada
Tabel 01.
Tabel 01. Elemen-elemen Hidrologi Penduga Evapotranspirasi pada Lahan Agroforestri Menggunakan
Petak Ukur Limpasan.
No. Tanggal kejadian hujan (P) (mm) (Q) (mm) (ΔS) (mm) (If) (mm) (ET) (mm)
329
Pendugaan Evapotranspirasi … Sri Sarminah et al.
330
Jurnal AGRIFOR Volume XVIII Nomor 2, Oktober 2019 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
331
Pendugaan Evapotranspirasi … Sri Sarminah et al.
332
Jurnal AGRIFOR Volume XVIII Nomor 2, Oktober 2019 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
Tabel 02. Elemen-elemen Hidrologi Penduga Evapotranspirasi Pada Lahan Terbuka Menggunakan
Lysimeter.
333
Pendugaan Evapotranspirasi … Sri Sarminah et al.
334
Jurnal AGRIFOR Volume XVIII Nomor 2, Oktober 2019 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
maka butir-butir liat yang sangat halus pendekatan persamaan neraca air yang
tersusupensi oleh tumbukan-tumbukan air secara disajikan pada Tabel 02diatas,
hujan dan menutup pori-pori tanah. selama periode penelitian total
Seiring waktu kejadian hujan yang evapotranspirasi yang terjadi sebesar
memecah butir-butir liat yang 709,69 dengan nilai evapotranspirasi
menyebabkan tertutupnya pori-pori tanah minimum sebesar 17,55 mm dan
sehingga air tidak dapat merembes maksimum sebesar 49,92 mm.
melalui pori-pori tanah ke lapisan tanah Curah hujan yang turun selama periode
selanjutnya dan air akan merembes ke penelitian bervariasi sehingga dalam
bagian luar lysimeter. rentang waktu antara kejadian hujan yang
Perkolasi dipengaruhi dari tekstur tanah satu dengan yang lain akan membuat air
dan kapasitas infiltrasi tanah, suatu tanah perkolasi yang tertampung menurun ,
yang memiliki kapasitas infiltrasi yang karena jeluk hujan yang turun hanya
besar maka akan memperbesar nilai memenuhi kapasitas kandungan air tanah,
perkolasi begitu juga sebaliknya, jika sehingga pada saat kondisi tanah mulai
kapasitas infiltrasi tanah semakin jenuh dan naik ke permukaan guna
rendah maka perkolasi akan semakin mencapai keseimbangan energi maka
kecil. evapotranspirasi akan meningkat.
Pernyataan ini sesuai menurut Arsyad Ditambahkan Lee (1988) dalam Erwindo
(2010) yang menyatakan kehilangan air (2001) menyatakan konsekuensinya
melalui rembesan (perkolasi dan evapotranspirasi cenderung lebih besar
rembesan kesamping) dipengaruhi oleh bila kandungan air tanah berada pada
tekstur tanah, permeabilitas tanah dan zona kejenuhan dan lebih dekat dengan
laju pengendapan sedimen, tanah yang permukaan atau bila musim penghujan
mengandung liat yang tinggi memiliki sesuai dengan periode pertumbuhan yang
nilai permeabilitas yang rendah karena lebih panas.
butir-butir debu akan menutup pori-pori Nilai evapotranspirasi pada lahan terbuka
tanah saat terkena air hujan. memiliki nilai yang tinggi karena tidak
adanya vegetasi yang menutupi
4. Limpasan permukaan (LP) permukaan tanah sehingga sebagian air
Berdasarkan hasil pengukuran erosi yang akan langsung menguap kembali ke
didapatkan Sinaga (2018), nilai limpasan atmosfer. Arifin (1988) dalam Erwindo
permukaan yang terjadi pada lahan (2001) menyatakan bahwa akibat dari
terbuka adalah sebesar 4,70 % dari curah penguapan yang besar maka tanah makin
hujan yang masuk ke permukaan tanah, lama makin kering, sehingga ketersediaan
hal inilah yang menjadi dasar atau simpanan air dalam tanah dan
pengambilan nilai limpasan permukaan kelembabannya menjadi menurun yang
pada lahan terbuka sebesar 4,70 % dari pada akhirnya akan mengganggu kondisi
kejadian hujan di lapangan. daur hidrologi yang ada.
Ringkasan penelitian terdahulu
5. Evapotranspirasi (ET) tentang pendugaan evapotranspirasi
Pendugaan nilai evapotranspirasi pada menggunakan petak ukur limpasan dan
lahan terbuka dengan menggunakan lysimeter disajikan pada Tabel 03.
335
Pendugaan Evapotranspirasi … Sri Sarminah et al.
Tabel 03. Ringkasan Hasil Penelitian Tentang pendugaan Evapotranspirasi Menggunakan Petak Ukur
Limpasan dan Lysimeter.
Evapotranspirasi
No. Peneliti Tempat Metode yang digunakan Total
(mm)
661,5
Lysimeter berlapis terpal
Oktaviani Fakultas Pertanian (3 bulan)
1 Lysimeter tanpa terpal
(2013) Universitas lampung 567,5
(3 bulan)
151,73
Petak ukur limpasan (4 bulan)
5 Penelitian ini HPFU
Lysimeter (168,94)
(4 bulan)
336
Jurnal AGRIFOR Volume XVIII Nomor 2, Oktober 2019 ISSN P : 1412-6885
ISSN O : 2503-4960
337
Pendugaan Evapotranspirasi … Sri Sarminah et al.
Sinaga, D. S. P. 2018. Pengendalian Erosi Yuliawati, T., Manik, T. K., dan Rosadi,
Tanah dengan Teknik Pemulsaan R.A.B. 2014. Pendugaan
pada Lahan Terbuka di Hutan Kebutuhan Air Tanaman dan
Pendidikan Fakultas Kehutanan Nilai Koefisien Tanaman (Kc)
Unmul Smarinda. (Tidak Kedelai (Glycine max (L) Merril)
Dipublikasikan) Varietas Tanggamus Dengan
Metode Lysimeter. Jurnal Teknik
Walidatika, N. 2017. Estimasi Pertanian Lampung, 3(3): 233-238.
Evapotranspirasi Melalui Metode
Kesetimbangan Enwrgi di
Kabupaten Bantul Tahun 2015
Memanfaatkan Citra Landsat 8.
338