Anda di halaman 1dari 11

SIKLUS HIDROLOGI AIR DIBAWAH PERMUKAAN TANAH DAN SUNGAI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Geologi Dasar

DISUSUN OLEH :
SATWIKA AMMAR WAFI
111.190.124

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” YOGYAKARTA
2019/2020

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan
kemampuan, kekuatan, serta keberkahan baik waktu, tenaga, maupun pikiran kepada penulis
sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Siklus Hidrologi Air Dibawah
Permukaan Tanah Dan Sungai” tepat pada waktunya.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Dr. Ir. Dwi
Fitri Yudiantoro, M.T. selaku dosen mata kuliah Geologi Dasar atas bimbingan, pengarahan,
dan kemudahan yang telah diberikan kepada penulis dalam pengerjaan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada penulisan makalah ini.
Maka dari itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan dari pembaca
sekalian. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membacanya.

Yogyakarta, 5 November 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Air tanah merupakan sumber air yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat,
tidak hanya dilihat dari segi kuantitas yang harus mencukupi kebutuhan, namun juga dari
segi kualitas air tanah yang harus sesuai dengan standar baku mutu suatu keperluan.
Berdasarkan kebutuhan manusia, air tanah merupakan sumber daya air yang potensial,
terutama dalam upaya memenuhi kebutuhan air bersih. Upaya dalam memenuhi
kebutuhan air, terutama untuk keperluan air minum, air tanah selalu dikaitkan dengan
kondisi air tanah yang sehat, murah dan ketersediaan air dalam jumlah yang cukup dalam
upaya memenuhi kebutuhan air minum di wilayah tersebut.
Air digunakan oleh manusia untuk mendukung hampir seluruh kegiatan yang
dilakukan oleh manusia. Sebagai contoh, air digunakan untuk minum, memasak,
mencuci, mandi dan bahkan untuk mendukung kegiatan dengan skala besar seperti
industri dan pertanian.

Kualitas air tanah pada tiap wilayah tidak selalu sama, hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Yuli Priyana (2008) menyatakan bahwa kondisi kualitas air tanah
dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, secara umum faktor-faktor ini terbagi menjadi
empat, yakni (1) Iklim, curah hujan berpengaruh terhadap konsentrasi ion dalam
tanah, karena curah hujan yang turun akan melarutkan unsur-unsur kimia yang ada di
atmosfer, sehingga terbawa masuk ke dalam air tanah. (2) Litologi, unsur-unsur kimia
yang terdapat dalam batuan akan terlarut dengan air ketika terjadi kontak dengan air,
semakin tua batuan maka tingkat pelapukannya meningkat sehingga ion-ion yang
terlarut dengan air akan semakin banyak, sehingga semakin banyak ion yang terikat
akan semakin besar konsentrasi unsur kimia terkandung dalam air tanah. (3) Waktu,
semakin lama air menempati suatu batuan akan semakin tinggi kandungan
mineralnya, hal ini disebabkan semakin banyak unsur atau mineral yang terlarut, dan
(4) Aktifitas manusia, secara umum kualitas air tanah banyak dipengaruhi oleh
aktifitas manusia. Semakin padat hunian, kualitas air tanah dilokasi tersebut akan
semakin terancam, karena peluang bertambahnya sumber pencemaran dilokasi
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Rumusann masalah dalam makalah ini adalah
1. Bagaimana proses terjadinya siklus hidrologi?
2. Bagaimana penjelasan mengenai air tanah?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini ini adalah
1. Mengetahui terjadinya siklus hidrologi.
2. Mengetahui air tanah dari segi geologi.

D. Manfaat Penulisan
Manfaat yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah
1. Memenuhi tugas yang diberikan untuk perkuliahan Geologi Dasar.
2. Sebagai referensi belajar mahasiswa khususnya bagi penulis.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Hidrologi
1) Pengertian Hidrologi
Hidrologi berasal dari bahasa Yunani, Hydrologia, yang berarti "ilmu air". Hidrologi
adalah cabang ilmu Geografi yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kualitas air
di seluruh Bumi, termasuk siklus hidrologi dan sumber daya air. Orang yang ahli dalam
bidang hidrologi disebut hidrolog, bekerja dalam bidang ilmu bumi dan ilmu lingkungan,
serta teknik sipil dan teknik lingkungan.
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segala bentuknya (cairan, padat,
gas) pada, dalam atau di atas permukaan tanah termasuk di dalamnya adalah penyebaran
daur dan perilakunya, sifat-sifat fisika dan kimia, serta hubungannya dengan unsur-unsur
hidup dalam air itu sendiri. Hidrologi juga mempelajari perilaku hujan terutama meliputi
periode ulang curah hujan karena berkaitan dengan perhitungan banjir serta rencana
untuk setiap bangunan teknik sipil antara lain bendung, bendungan dan jembatan.
Secara umum Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari masalah keberadaan air di
bumi (siklus air) dan hidrologi memberikan alternatif bagi pengembangan sumberdaya
air bagi pertanian dan industri.
Lebih lanjut, menurut Marta dan Adidarma (1983), bahwa hidrologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang terjadinya, pergerakan dan distribusi air di bumi, baik di atas
maupun di bawah permukaan bumi, tentang sifat fisik, kimia air serta reaksinya terhadap
lingkungan dan hubunganya dengan kehidupan.
Sedangkan menurut Linsley (1996), menyatakan pula bahwa hidrologi ialah ilmu
yang membicarakan tentang air yang ada di bumi, yaitu mengenai kejadian, perputaran
dan pembagiannya, sifat-sifat fisik dan kimia, serta reaksinya terhadap lingkungan
termasuk hubungannya dengan kehidupan.
Singh (1992), menyatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang membahas karakteristik
menurut waktu dan ruang tentang kuantitas dan kualitas air bumi, termasuk di dalamnya
kejadian, pergerakan, penyebaran, sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan dan
manajemen.
Dari beberapa pendapat di atas dapat dikemukakan bahwa hidrologi adalah ilmu
yang mempelajari tentang air, baik di atmosfer, di bumi, dan di dalam bumi, tentang
perputarannya, kejadiannya, distribusinya serta pengaruhnya terhadap kehidupan yang
ada di alam ini.
Berdasarkan konsep tersebut, hidrologi memiliki ruang lingkup atau cakupan yang
luas. Secara substansial, cakupan bidang ilmu itu meliputi: asal mula dan proses
terjadinya air pergerakan dan penyebaran air sifat- sifat air keterkaitan air dengan
lingkungan dan kehidupan. Hidrologi merupakan suatu ilmu yang mengkaji tentang
kehadiran dan gerakan air di alam. Studi hidrologi meliputi berbagai bentuk air serta
menyangkut perubahan-perubahannya, antara lain dalam keadaan cair, padat, gas,
dalam atmosfer, di atas dan di bawah permukaan tanah, distribusinya, penyebarannya,
gerakannya dan lain sebagainya.
Pembahasan tentang ilmu hidrologi tidak dapat dilepaskan dari siklus hidrologi.
Siklus hidrologi sendiri adalah sirkulasi air yang tidak pernah berhenti dari atmosfer ke
bumi dan kembali ke atmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi.

2) Siklus Hidrologi
Siklus hidrologi merupakan proses pengeluaran air dan perubahannya menjadi uap air
yang mengembun kembali menjadi air yang berlangsung terus-menerus tiada henti-
hentinya. Sebagai akibat terjadinya sinar matahari maka timbul panas. Dengan adanya
panas ini maka air akan menguap menjadi uap air dari semua tanah, sungai, danau,
telaga, waduk, laut, kolam, sawah dan lain-lain dan prosesnya disebut penguapan
(evaporation) . Penguapan juga terjadi pada semua tanaman yang disebut transpirasi
(Soedibyo, 2003).
Siklus hidrologi dimulai dengan penguapan air dari laut. Uap yang dihasilkan dibawa
oleh udara yang bergerak. Dalam kondisi yang memungkinkan, uap tersebut
terkondensasi membentuk awan, pada akhirnya dapat menghasilkan presipitasi.
Presipitasi jatuh ke bumi menyebar dengan arah yang berbeda-beda dalam beberapa cara.
Sebagian besar dari presipitasi tersebut sementara tertahan pada tanah di dekat tempat ia
jatuh, dan akhirnya dikembalikan lagi ke atmosfer oleh penguapan (evaporasi) dan
pemeluhan (transpirasi) oleh tanaman.
Sebagian air mencari jalannya sendiri melalui permukaan dan bagian atas tanah
menuju sungai, sementara lainnya menembus masuk lebih jauh ke dalam tanah
menjadi bagian dari air tanah (groundwater). Di bawah pengaruh gaya gravitasi, baik
aliran air permukaan (surface streamflow) maupun air dalam tanah bergerak ke tempat
yang lebih rendah yang dapat mengalir ke laut. Namun, sejumlah besar air permukaan
dan air bawah tanah dikembalikan ke atmosfer oleh penguapan dan pemeluhan
(transpirasi) sebelum sampai ke laut (Linsley,1996).
Gambar proses siklus hidrologi dapat dilihat pada halaman berikut.

Gambar 1. Siklus Hidrologi

Secara gravitasi (alami) air mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang rendah,
dari gunung-gunung, pegunungan ke lembah, lalu ke daerah lebih rendah, sampai ke
daerah pantai dan akhirnya akan bermuara ke laut. Aliran air ini disebut aliran
permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran ini biasanya akan memasuki
daerah tangkapan atau daerah aliran menuju ke sistem jaringan sungai, sistem danau
ataupun waduk.
Sebagian air hujan yang jatuh di permukaan bumi akan menjadi aliran
permukaan (surface run off). Aliran permukaan sebagian akan meresap ke dalam tanah
menjadi aliran bawah permukaan melalui proses infiltrasi (infiltration), dan perkolasi
(percolation), selebihnya terkumpul di dalam jaringan alur sungai (river flow). Apabila
kondisi tanah memungkinkan sebagian air infiltrasi akan mengalir kembali ke dalam
sungai (river), atau genangan lainya seperti waduk, danau sebagai interflow. Sebagian
dari air dalam tanah dapat muncul lagi ke permukaan tanah sebagai air eksfiltrasi
(exfiltration) dan dapat terkumpul lagi dalam alur sungai atau langsung menuju ke
laut/lautan (Soewarno, 2000).

B. Air Tanah
1. Pengertian
Todd dalam Yuli Priyana (2008) menyatakan bahwa air tanah merupakan air yang
berada di bawah permukaan tanah, tepatnya terdapat dalam ruang antar butir (pori)
batuan atau tanah dan terletak pada zona jenuh. Air tanah merupakan sumber air yang
sangat penting untuk kebutuhan air dunia. Air tanah tersebut banyak digunakan untuk
kepentingan irigasi, air minum, mapun kegiatan industri. Air tanah banyak dimanfaatkan
oleh masyrakat disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya adalah :
1. Mudah didapatkan,
2. Kualitasnya lebih baik, karena tersimpan dalam tanah,
3. Relatif memerlukan ongkos yang murah untuk eksploitasinya, dan
4. Kandungan mineral dalam air tanah tersebut diperlukan dalam beberapa keperluan.

Keberadaan air tanah berdasarkan siklus hidrologi bermula pada adanya proses
evaporasi dari beberapa beberapa sumber air yang berada di permukaan seperti laut, air
yang ada pada tumbuhan, salju, dsb akibat terkena panas matahari yang kemudian
berubah menjadi uap air, oleh angin, uap air tersebut tertiup ke atas dan pada lokasi
dengan ketinggian tertentu uap air akan mengalami kondensasi dan kemudian menjadi
awan. Awan kemudian mengalami presipitation (awan akan jatuh menjadi air hujan
salju). Air hujan sebagian besar akan mengalir pada permukaan sebagai sungai, danau
atau rawa, dan sebagaian kecil akan meresak kedalam tanah (infiltration), yang bila
meresap terus kedalam tanah hingga sampai pada zona jenuh (percolation) akan menjadi
air tanah. Sedangkan bagian yang hanya meresap pada bagian atas permukaan bumi akan
diuapkan kembali lewat tanaman (transpiration)

2. Geohidrologi
Proses evaporasi dapat terjadi pada tubuh air (water body) yang terbuka, karena
dalam proses ini dibutuhkan peran dari panas matahari. Aliran permukaan akan mengalir
dan bermuara kembali di laut. Proses perputaran air (siklus hidrologi) akan kembali
seterusnya. Air tanah menempati suatu tempat tidak lepas dari formasi geologi suatu
lokasi. Formasi geologi adalah formasi batuan atau material lain dalam suatu lokasi yang
berfungsi untuk menyimpan air tanah. Formasi ini dalam ilmu geohidrologi disebut
akifer (aquifer), maka dari itu akifer biasa disebut sebagai kantong yang mampu
menyimpan air. Yuli Priyana (2008) akifer dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Akifer tertekan (Confined aquifer) atau akifer terkekang adalah lapisan pembawa air,
dimana air tanah terletak dibawah lapisan kedap air (impermeable) dan mempunyai
tekanan lebih besar dari tekanan atmosfer.
2. Akifer bebas (Unconfined aquifer) atau akifer tidak tertekan atau Free aquifer atau
phreatic aquifer adalah lapisan pembawa air (akifer) dimana air tanah merupakan
bidang batas sebelah atas, bagian bawah lapisan kedap air.
3. Akifer bocor (Leaky aquifer) adalah suatu lapisan pembawa air dimana air tanah
terletak dibawah lapisan yang setengah kedap air (akuitar), sehingga akifer ini terletak
diantara akifer bebas dan akifer tertekan.
4. Akifer menggantung (Perched aquifer) atau akifer numpang adalah akifer yang
mempunyai massa terpisah dari air tanah induk oleh suatu lapisan yang relatif kedap
air dan tidak begitu luas, terletak di atas zona jenuh air.

Gambar 2
Sumber. eMIKROBIOLOGI.com
Berdasarkan pada informasi yang tersaji pada Gambar 1.2 diatas dapat diketahui
bahwa semua akifer biasanya tersebar luas dan Nampak sebagai “underground storage
reservoice” atau timbunan/simpanan air di bawah tanah. Air masuk dalam simpanan ini
dari area imbuhan (recharge area) alami atau buatan. Air mengalir berdasarkan gaya
grafitasi dan keluar melalui permukaan (mataair) atau sumur yang dibuat.

3) Pencemaran Air Tanah


Pencemaran air tanah merupakan proses rusaknya air tanah akibat adanya kontak
dari air permukaan tanah/air yang berada di atas permukaan tanah yang akan meresap
masuk kedalam tanah dengan sumber-sumber pencemaran. Pencemaran air tanah dapat
terjadi berdasarkan beberapa kemungkinan, baik secara faktor alam maupun faktor
manusia.
Yuli Priyana (2008) menyatakan bahwa “sumber pencemaran sebagian besar di
tentukan oleh tempat-tempat dengan karakteristik sebagai berikut: (1) Jarak sumber
pencemar dari akifer, (2) Potensi pencemar (untuk membusuk atau menurun secara
alami), dan (3) Curah hujan, atau besarnya evapotranspirasi.
Berdasarkan batasan populasi dalam penelitian ini, yaitu air tanah yang tak
tertekan (akifer bebas), maka sumber pencemaran terhadap kondisi kualitas air tanah
dilokasi tersebut diasumsikan berasal dari aktifitas yang berada di atas permukaan tanah
yang dekat dengan lokasi pengambilan sampel air tanah tersebut. Informasi tentang
siklus pencemaran yang terjadi pada air tanah tersaji pada Gambar 1.3 sebagai berikut.

Gambar 3 Siklus pencemaran air tanah


Sumber: eMIKROBIOLOGI.com
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Siklus hidrologi dapat dijelaskan dengan gambar dan secara bertahap. Sebagai
pengantar, dapat dijelaskan pengertian tentang siklus hidrologi. Kemuan masuk pada
pembahasan siklus. Kemudian pada pembahasan air tanah juga terdapat pengertian dan
penjelasan secara umum, ada juga siklus air tanah yang menyebabkan terjadinya polusi
air.
B. Saran
Makalah ini dapat dijadikan referensi dan rujukan pada mahasiswa untuk
mempelajari siklus hidrologi dan air dalam tanah.

Anda mungkin juga menyukai