Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN HIDROLOGI

OLEH

NAMA : LEA JULITA Y. KIUK


NIM : 2123716609
KELAS : II TPIPP B
JURUSAN : TEKNIK SIPIL
SEMESTER : III (DUA)

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. yang telah
memberikan rahmat dan berkat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan laporan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata kuliah Hidrologi. Terlebih dahulu, penulis mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Indradhi Lasmana, ST., MT selaku Dosen Hidrologi yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak
dapat penulis sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga
penulis dapat menyelesaikan laporan ini.

Kemudian, penulis menyadari bahwa laporan yang penulis tulis ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
penulis butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

Kupang, Januari 2023

Lea Julita Yuneldi Kiuk


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air di bumi, baik
mengenai terjadinya, peredaran dan penyebarannya, sifat-sifatnya dan
hubungan dengan lingkungan terutama dengan mahkluk hidup. Aplikasi
ilmu hidrologi dapat dijumpai dalam permasalahan air di dalam daerah
aliran sungai (DAS), seperti perencanaan dan pengoperasian bangunan
hidrolik, penyediaan air, pengelolaan air limbah dan air bangunan, irigasi
dan drainase, pengambangkit tenaga air, pengendalian banjir, navigasi,
masalah erosi dan sedimentasi, penanganan salinitas, penanggulangan
masalah polusi dan pemanfaatan air untuk rekreasi.
Air sungai berasal dari hujan yang masuk ke dalam alur sungai
berupa alir permukaan, aliran air di bawah permukaan, aliran air bawah
tanah dan butir-butir hujan yang langsung jatuh ke dalam alur sungai.
Debit aliran sungai akan naik setelah terjadi hujan yang cukup, kemudian
akan turun kembali setelah hujan selesai. Debit aliran merupakan satuan
untuk mendekati nilai-nilai hidrologis proses yang terjadi di lapangan.
Kemampuan pengukuran debit aliran sangat diperlukan untuk mengetahui
potensi sumber daya air di suatu wilayah DAS. Debit aliran dapat
dijadikan sebuah alat untuk memonitor dan mengevaluasi neraca air suatu
kawasan melalui pendekatan potensi sumber daya air permukaan yang ada.
Sedimentasi pada sungai merupakan salah satu indikator terjadinya tingkat
erosi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Hidrologi?
2. Apa itu DAS (Daerah Aliran Sungai)?
3. Bagaimana menentukan batas DAS?
4. Apa itu hujan dan curah hujan?
5. Bagaimana menghitung curah hujan di suatu daerah?
6. Apa itu analisis frekuensi dan uji distribusi?

C. Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari pembuatan laporan ini agar mahasiswa dapat
mengetahui pengertian hidrologi, bagaimana membuat DAS dan
melakukan perhitungan analisis curah hujan dengan berbagai metode.
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Hidrologi
Air merupakan kebutuhan utama bagi kehidupan manusia, sehingga
tidak mengherankan jika pada zaman dahulu kehidupan berada didekat air,
sungai, mata air atau danau. tantangan pada saat sekarang juga membutuhkan
ketersediaan air tanah. pemukiman, gedung-gedung, kantor, hotel dan restoran
membutuhkan air  bersih. juga bertambahnya populasi dan kemnajuan industri
menybabkan kebutuhan air bersih sangat meningkat. bagi yang jauh dari
sumber air, memerlukan banyak biaya untuk mengalihkan air dari sumber ke
tempatnya. Oleh karena itu, dicari sumber air lain yang dekat, yaitu air yang
ada di bawah permukaan tanah atau air tanah (Subagyo, 2000).
Ilmu yang mempelajari tentang air adalah hidrologi. Hidrologi berasal dari
bahasa Yunani, Hydro = Air, Logia = Ilmu, yang berarti Ilmu Air. Hidrologi
adalah ilmu yang mempelajari air di bumi dalam segala bentukannya baik
yang berupa cairan, padat, dan gas.Lebih lanjut, hidrologi juga mempelajari
karakteristik air tersebut, baik sifat-sifat air, bentuk penyebarannya dan siklus
air berlangsung di muka bumi.Beberapa ahli berpendapat mengenai pengertian
hidrologi. Menurut Asdak (1995), hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air
dalam segala bentuknya (cairan, gas, padat) pada, dalam, dan di atas
permukaan tanah. Sedangkan Arsyad (2009) berpendapat bahwa hidrologi
adalah ilmu yang mempelajari proses penambahan, penampungan, dan
kehilangan air di bumi. Singh (1992), menjelaskan pengertian hidrologi adalah
ilmu yang membahas karakteristik kuantitas dan kualitas air di bumi menurut
ruang serta waktu, termasuk proses hidrologi, pergerakan, penyebaran,
sirkulasi tampungan, eksplorasi, pengembangan maupun manajemen. Serta
Linsley (1986) mengatakan bahwa hidrologi adalah ilmu yang membicarakan
tentang air di bumi baik 2 Pengantar Hidrologi itu mengenai kejadiannya,
jenis-jenis, sirkulasi, sifat kimia dan fisika serta reaksinya terhadap
lingkungan maupun kehidupan.
B. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai (DAS) juga dapat didefinisikan sebagai suatu daerah
yang dibatasi oleh topografi alami, dimana semua air hujan yang jatuh di
dalamnya akan mengalir melalui suatu sungai dan keluar melalui outlet pada
sungai tersebut, atau merupakan satuan hidrologi yang menggambarkan dan
menggunakan satuan fisik-biologi dan satuan kegiatan sosial ekonomi untuk
perencanaan dan pengelolaan sumber daya alam.
Menurut I Made Sandy (1985), seotang Guru Besar Geografi Universitas
Indonesia; DAS adalah bagian dari muka bumi, yang airnya mengalir ke
dalam sungai yang bersangkutan, apabila hujan jatuh. Sebuah pulau selamanya
terbagi habis ke dalam daerah-daerah aliran sungai. Antara DAS yang satu
dengan DAS yang lainnya dibatasi oleh titik-titik tertinggi muka bumi
berbentuk punggungan yang disebut stream devide atau batas daerah aliran
(garis pemisah DAS). Bila suatu stream devide itu merupakan jajaran
pebukitan disebut stream devide range. (Hallaf H.P., 2006).

C. Pembagian Daerah Aliran Sungai


Daerah aliran sungai terbagi menjadi tiga daerah yang bagian hulu, bagian
tengah dan bagian hilir.
1. DAS Bagian Hulu
DAS bagian hulu mempunyai ciri-ciri:
a. Merupakan daerah konservasi/
b. Mempunyai kerapatan drainase lebih tinggi.
c. Merupakan daerah dengan kemiringan lereng besar (lebih besar dari
15%).
d. Bukan merupakan daerah banjir.
e. Pengaturan pemakaian air ditentukan oleh pola drainase.
f. Jenis vegetasi umumnya merupakan tegakan hutan.
g. Laju erosi lebih cepat daripada pengendapan.
h. Pola penggerusan tubuh sungai berhentuk huruf “V”.
2. Das Bagian Tengah
DAS bagian tengah merupakan daerah peralihan antara bagian hulu
dengan bagian hilir dan mulai terjadi pengendapan. Ekosistem tengah
sebagai daerah distributor dan pengatur air. Dicirikan dengan daerah yang
relatif datar. Daerah aliran sungai bagian tengah menjadi daerah transisi
dari kedua karakteristik biogeofisik DAS yang berbeda antara hulu dengan
hilir.

3. Das Bagian Hilir (Zona Sedimentasi)


DAS bagian hilir diciringan dengan:
a. Merupakan daerah pemanfaatan atau pemakai air.
b. Kerapatan drainase kecil.
c. Merupakan daerah dengan kemiringan lereng kecil sampai dengan
sangat kecil (kurang dari 8%).
d. Pada beberapa tempat merupakan daerah banjir (genangan).
e. Pengaturan pemakaian ditentukan oleh bangunan irigasi.
f. Jenis vegetasi didominasi oleh tanaman pertanian kecuali daerah
estuaria yang didominasi hutan bakau/gambut.
g. Pola penggerusan tubuh sungai berbentuk huruf “U”.

Ekosistem DAS dapat dibagi menjadi tiga, yaitu bagian hulu, tengah dan
hilir yang satu dengan lainnya mempunyai keterkaitan biofisik maupun hidrologis.

D. Pengelolaan Daerah Aliran Sungai


Pengelolaan DAS pada dasarnya ditujukan untuk terwujudnya kondisi
yang optimal dari sumber daya vegetasi, tanah dan air sehingga mampu
memberi manfaat secara maksimal dan berkesinambungan bagi kesejahteraan
manusia. Selain itu, pengelolaan DAS dipahami sebagai suatu proses
formulasi dan implementasi kegiatan atau program yang bersifat manipulasi
sumber daya alam dan manusia yang terdapat di DAS untuk memperoleh
manfaat produksi dan jasa tanpa menyebabkan terjadinya kerusakan sumber
daya air dan tanah, yang dalam hal ini termasuk identifikasi keterkaitan antara
tatauna lahan, tanah dan air, dan keterkaitan antara daerah hulu dan hilir suatu
DAS (Asdak, 2002). Secara grafis besar ruang lingkup kegiatan pengelolaan
DAS meliputi:
1. Penatagunaan lahan untuk memenuhi berbagai kebutuhan barang dan jasa
serta kelestarian lingkungan.
2. Penerapan konservasi sumber daya air untuk menekan daya rusak air dan
untuk memproduksi air meliputi optimalisasi penggunaan lahan.
3. Pengelolaan lahan dan vegetasi di dalam dan luar kawasan hutan
(pemanfaatan, rehabilitasi, restorasi, reklamasi dan konservasi).
4. Pembangunan dan pengelolaan sumberdaya buatan terutama yang terkait
dengan konservasi tanah dan air.
5. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan kelembagaan pengelolaan
DAS.

E. Perhitungan Curah Hujan


1. Metode Aritmatika
Metode aritmatik merupakan metode yang paling sederhana dalam
pengukuran curah hujan.Pengukuran ini dilakukan dengan merata-ratakan
hasil pengukuran curah hujan pada seluruh stasiun hujan yang ada.Stasiun
hujan yang digunakan dalam hitungan adalah stasiun hujan yang berada
dalam daerah tangkapan hujan, namun stasiun hujan pada daerah yang
masih berdekatan dengan daerah tangkapan juga dapat diperhitungkan.

Dengan,
P = curah hujan rata-rata daerah
Pi = curah hujan stasiun ke-i
n = jumlah stasiun

2. Metode Poligon Tiessen


Metode ini memperhitungkan bobot dari masing-masing stasiun
yang mewakili luasan di sekitarnya. Pada suatu luasan di dalam DAS
dianggap bahwa hujan adalah sama dengan yang terjadi pada stasiun yang
terdekat, sehingga hujan yang tercatat pada suatu stasiun mewakili luasan
tersebut.
Cara ini diperoleh dengan membuat poligon yang memotong tegak
lurus pada tengah-tengah garis penghubung dua stasion hujan. Dengan
demikian tiap stasiun penakar akan terletak pada suatu wilayah poligon
tertutup. Dengan menghitung perbandingan luas poligon untuk setiap
stasiun yang besarnya = An/A dimana A = luas basin atau daerah
penampungan dan apabila besaran ini diperbanyak dengan harga curah
hujan per tiap poligon maka didapat curah hujan berimbang. Curah hujan
rata-rata diperoleh dengan cara menjumlahkan curah hujan berimbang ini

untuk semua luas yang terletak di dalam batas daerah penampungan.


Dengan,

P = curah hujan rata-rata daerah


Pi = curah hujan pada stasiun ke-i
Ai = luas poligon stasiun ke-i
∑Ai = luas DAS

F. Hujan Rencana
Hujan rencana (XT) adalah hujan dengan periode ulang tertentu (T) yang
diperkirakan akan terjadi di suatu daerah pengaliran.Periode ulang adalah
waktu hipotetik di mana suatu kejadian dengan nilai tertentu, hujan rencana
misalnya, akan disamai atau dilampaui 1 kali dalam jangka waktu hipotetik
tersebut. Hal ini tidak berarti bahwa hujan rencana akan berulang secara
teratur setiap periode ulang tersebut.
1. Distribusi Probabilitas
Untuk memperoleh nilai hujan rencana, dikenal beberapa distribusi
probabilitas kontinu yang sering digunakan, yaitu: Gumbel, Normal, Log
Normal, dan Log Pearson Type lll. Penentuan jenis distribusi probabilitas
yang sesuai dengan data dilakukan dengan mencocokkan parameter data
tersebut dengan syarat masing-masing jenis distribusi seperti pada tabel di
bawah ini.

a) Distribusi Probabilitas Gumble


Jika data hujan yang dipergunakan dalam perhitungan
adalah berupa sampel (populasi terbatas), maka perhitungan hujan
rencana berdasarkan Distribusi Probabilitas Cumbel dilakukan
dengan rumus-rumus berikut.
XT¿ X + S × K
Keterangan rumus:
XT : Hujan rencana
X : nilai rata-rata dari data hujan (X)
S :standar deviasi dari data hujan (X)
Yt−Yn
K : faktor frekuensi Gumbel: K=
Sn
T −1
Yt : reducedvariate¿−ln −
T
Sn : Reduced standard deviasi
Yn : Reduced mean.

b) Distribusi Probabilitas Normal


Perhitungan hujan rencana berdasarkan Distribusi
probabilitas Normal, jika data yang dipergunakan adalah berupa
sampel, dilakukan dengan rumus-rumusberikut.
XT¿ X +¿ KTS
Keterangan rumus:
XT : Hujan rencana
X : nilai rata-rata dari data hujan (X)
S :standar deviasi dari data hujan (X)
KT : Faktor Frekuensi, nilainya bergantung dari T

c) Distribusi Probabilitas Log Normal


Perhitungan hujan rencana berdasarkan Distribusi probabilitas Log
Normal, jika data yang dipergunakan adalah berupa sampel,
dilakukan dengan rumus-rumus berikut.
Log XT¿ log X +¿ KT× S Log X
Keterangan rumus:
Log XT : nilai logaritmis hujan rencana dengan periode ulang T
n

log X : nilai rata-rata dari log X ∑


log Xi
i=1
¿
n
n

S Log X : deviasi standar dari Log X


∑ ( log Xi−log X )0,5
i=1
¿
n−1
KT : Faktor Frekuensi, nilainya bergantung dari T

d) Distribusi Probabilitas Log Person Type III


Perhitungan hujan rencana rencana berdasarkan Distribusi
Probabilitas Log Pearson Type lll, jika data yang dipergunakan
adalah berupa sampel, dilakukan dengan rumus-rumus berikut.
Log XT¿ log X + KT×S log X
Keterangan rumus:
Log XT : nilai logaritmis hujan rencana dengan periode ulang T
n

log X : nilai rata-rata dari log X ∑


log Xi
¿ i=1
n
n

S Log X : deviasi standar dari Log X


∑ ( LogXi−log X )0,5
i=1
¿
n−1
KT : variabel standar, besarnya bergantung koefisien
kepencengan (Cs atau G).

2. Uji Distribusi Probabilitas


Uji distribusi probabilitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah
persamaan distribusi probabilitas yang dipilih dapat mewakili distribusi
statistik sampel data yang dianalisis. Terdapat 2 metode pengujian
distribusi probabilitas, yaitu Metode Chi-Kuadrat( X 2) dan Metode
Smirnov-Kolmogorof.
a) Metode Chi-Kuadrat (X2)
Rumus yang digunakan dalam perhitungan dengan Metode
Uji Chi-Kuadrat adalah sebagai berikut:
n
( Of −Ef )2
X =∑
2

i=1 Ef
Keterangan rumus:
X2 : Parameter Chi-Kuadrat terhitung
Ef : Frekuensi yang diharapkan sesuai dengan pembagian kelasnya
Of : Frekuensi yang diamati pada kelas yang sama
n : Jumlah sub kelompok
Derajat nyata atau derajat kepercayaan (α) tertentu yang sering
diambil adalah 5%. Derajat kebebasan (Dk) dihitung dengan rumus:
Dk = K – (p+1)
K = 1 + 3,3 log n
Keterangan rumus:
Dk : Derajat kebebasan
P : Banyaknya parameter, untuk uji Chi-Kuadrat adalah 2
K : Jumlah kelas distribusi
n : Banyaknya data
Selanjutnya distribusi probabilitas yang dipakai untuk menentukan
curah hujan rencana adalah distribusi probabilitas yang mempunyai
simpangan maksimum terkecil dan lebih kecil dari simpangan kritis,
atau dirumuskan sebagai berikut:
X2< X2Cr
Keterangan rumus:
X2 : Parameter Chi-Kuadrat terhitung
X2Cr : parameter Chi-Kuadrat Kritis

b) Metode Smirnov-Kolmogorof
Uji ini menghitung besarnya jarak maksimum secara vertikal
antara pengamatan dan teoritisnya dari distribusi sampelnya.
Perbedaan jarak maksimum untuk Smirnov kolmogorov tertera pada
rumus:
∆P < ∆P kritis.
BAB III
METEODOLOGI PENELITIAN

A. Data yang Dibutuhkan


Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Data Hidrologi, meliputi data curah hujan 10 tahun dari 3 stasiun, data curah
hujan ini digunakan untuk menghitung curah hujan daerah, uji distribusi, chi
square.
B. Teknik Analisa Data
Teknik dalam pengelolaan data adalah menghitung, menyajikan dan
mengelompokkan data-data agar siap dijadikan suatu acuan atau materi.
1. Analisis data curah hujan dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:

a) Menentukan curah hujan setengah bulanan, bulanan dan tahunan dari


data curah hujan tiga stasiun
b) Perhitungan currah hujan daerah ( metode aritmatika dan polygon
thiesen)
c) Perhitungan uji distribusi ( distribusi normal, log normal, gumbel dan
log person type III)

 Perhitungan uji persimpangan horizontal dan vertical ( chi square).

C. Bagan Alir
Data

Klimatologi Curah hujan Data topografi

Evapotranspirasi
CH Daerah DAS

Penman Aritmatika Polygon thiesen


modifikasis
i
Uji
Uji distribusi
simpangan

Gumbel Normal Log normal Log person


type III Smirnov Chi square
Kolmogorov

Banjir rencana

Metode Metode Metode Metode Metode


Analisis nakayasu hasper melchior rasional rasional
debit modifikasi

Metode Selesai
mock
BAB IV
PEMBAHASAN

A. Membuat DAS
Langkah-langkah membuat batas-batas DAS
a) Siapkan peta topografi suatu wilayah aliran sungai
b) Perhatikan sungai utama
c) Menggambar daerah aliran sungai
Menggambarkan DAS didahului dengan mencari ujung anak-anak sungai,
kemudian ditarik garis dengan mengikuti kontur pada peta
topografi.Didalam sebuah DAS tidak boleh terdapat gunung. Maka suatu
DAS dibatasi oleh punggung-punggung gunung.

B. Perhitungan Curah Hujan


1. Perhitungan Curah Hujan Daerah
a) Metode Aritmatika

b) Metode Poligon Thiesen


2. Uji Distribusi Probabilitas
a) Metode Gumbel

b) Metode Normal
c) Metode Log Normal

d) Metode Log Pearson Type III


3. Uji Persimpangan
a. Chi Square (Vertikal)
Menghitung Interval kelas
a) Metode Gumbel
b) Metode Normal

c) Metode Log Normal

d) Metode Log Pearson Type III


Perhitungan Nilai Xr2cr
a) Distribusi Gumbel

b) Distribusi Normal

c) Distribusi Log Normal

d) Distribusi Log Pearson Type III


BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air di bumi dalam segala
bentukannya baik yang berupa cairan, padat, dan gas.Lebih lanjut, hidrologi
juga mempelajari karakteristik air tersebut, baik sifat-sifat air, bentuk
penyebarannya dan siklus air berlangsung di muka bumi.

B. Saran
Sebaiknya pada saat melakukan perhitungan harus teriti agar tidak ada
kesalahan dalam perhitungan sehingga hasil perhitungan bisa digunakan untuk
acuan pembuatan bangunan-bangunan air.

Anda mungkin juga menyukai