Anda di halaman 1dari 149

LAPORAN

HIDROLOGI TERAPAN

OLEH :
LONGINUS A API (21119221)
ANNA YOSEFA TAE (21119083)

PRODI TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDIRA


KUPANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Air merupakan salah satu unsur yang penting dalam kehidupan yang dapat
ditemukan disemua tempat dipermukaan bumi dan merupakan sumber daya
abiotik yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari,
namun air tidak selalu tersedia sesuai dengan waktu, ruang, kualitas dan kuantitas
yang memadai, sehingga sering terjadi kesenjangan antara kebutuhan dengan
ketersediaan air. Indonesia banyak tempat yang sering terjadi kekurangan air pada
musim kemarau, sedangkan kelebihan air sering terjadi pada musim penghujan.
Hal ini juga yang terjadi di daerah aliran sungai (DAS).
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan satu kesatuan ekosistem yang unsur-unsur
utamanya terdiri atas sumber daya alam seperti tanah, air dan vegetasi serta
sumber daya manusia sebagai pelaku pemanfaatan sumber daya alam tersebut.
Dalam kaitannya dengan ini hidrologi muncul sebagai suatu ilmu yang
mempelajari tentang terjadinya air, pergerakan air, dan peredaran air dibumi, baik
diatas, maupun dibawah permukaan bumi, tentang sifat fisik kimia air serta
reaksinya terhadap lingkungan dan hubungannya dengan kehidupan, kajian siklus
hidrologi juga sangat bermanfaat dalam memahami konsep keseimbangan air
dalam skala global hingga daerah aliran sungai (DAS).
Dengan semakin banyaknya permasalahan yang telah dijelaskan diatas, perlu
dilakukan kajian dan analisis-analisis banjir rancangan dan debit andalan dari
komponen-komponen yang berkaitan, sehingga menjadi sumber yang nantinya
akan menjawab masalah-masalah tersebut, maka pemahaman dalam
menggunakan kajian hidrologi adalah suatu hal yang penting. Pemahaman
tersebut sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam
menggunakan interpretasi hasil analisis yang didapatkan.

1.1 Maksud dan Tujuan

4
Adapun maksud dan tujuan dari laporan ini :
a) Maksud dari laporan ini :

1. Agar mahasiswa dapat mendalami ilmu hidrologi dan menerapkannya di


masyarakat,

2. Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti UTS dan UAS pada Mata
Kuliah Hidrologi Terapan,

3. Untuk mempermudah mahasiswa dalam penyusunan tugas akhir (Skripsi),

4. Untuk mengetahui dan dapat menggunakan program-program komputer


seperti Miscrosoft Word, Microsoft Excel dan Autocad.

b) Tujuan dari laporan ini :

1. Untuk mengetahui jumlah curah hujan (CH) rata-rata, penguapan


(Evaporasi), debit puncak, air permukaan, air yang masuk dan keluar pada
permukaan, kedalaman air tanah, dan debit sungai,

2. Untuk menentukan curah hujan rancangan 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun dan


seterusnya,

3. Agar mahasiswa dapat menganalisis Banjir Rancangan dan Debit Andalan.

1.2 Lingkup Pekerjaan


Lingkup pekerjaan dari penulisan laporan ini adalah
1. Mencari peta topografi hingga daerah hulu sungai,

2. Mengetahui batas Daerah Aliran Sungai (DAS) dan luas Daerah Aliran
Sungai (DAS) serta panjang sungai utama menggunakan bantuan software
Autocad,

3. Mendapatkan data curah hujan (Klimatologi) harian maksimum selama 10


tahun (minimal),

5
4. Melakukan uji konsistensi data terhadap data curah hujan harian,
maksimum tahun tersebut,

5. Menghitung Hujan Rata-rata pada daerah setempat, menentukan curah


hujan rancangan 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun dan seterusnya,

6. Menentukan non hidrograf dan hidrograf banjir rancangan masing-masing


untuk 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun, dan
seterusnya.

7. Menentukan hidrografbanjir rancangan untuk 5 tahun, 10 tahun, 220


tahun, 25 tahun, 50 tahun, 100 tahun, dan seterusnya

8. menghitung besar evapotranspirasi yang terjadi dalam 1 tahun setiap


bulannya.

9. menghitung debit andalan dengan probabilitas 80%

6
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. UMUM

UmumnyaHidrologi adalah ilmu yang berkaitan dengan air bumi,


terjadinya peredaran dan agihannya, sifat-sifat kimia dan fisiknya, dan
reaksi dengan lingkungannya, termasuk hubungannya dengan
makhluk-makhluk hidup Karena perkembangan yang ada maka ilmu
hidrologi telah berkembang menjadi ilmu yang mempelajari sirkulasi air.
Jadi dapat dikatakan, hidrologi adalah ilmu untuk mempelajari;
presipitasi (precipitation), evaporasi dan transpirasi (evaporation), aliran
permukaan (surface stream flow), dan air tanah (groun water).. Berdasarkan
maksud dan tujuan yang tercantum dalam bab 1 adalah mengevaluasi sejauhmana
kapasitas hujan dan kapasitas tampung debit aliran serta siklus-siklus yang
berkaitan dengan kajian ilmu hidrologi. secara umum meliputi data curah hujan
dan kimatologi, distribusi hujan serta penentuan debit banjir rancangan. Bertolak
dari pembahasan diatas maka perlu adanya penyelesaian atau kesimpulan akhir
yang akan dibahasi pada makalah ini.

2.1.1 Definisi Hidrologi

Hydrology berasal dari bahasa Yunani ”Hudor” berarti “Air”


dan kata “Logy” yang berarti “ Studi tentang”. Hidrologi Ilmu
yang mempelajari tentang air yang meliputi sifat-sifat air,
distribusi dan pengaruhnya pada permukaan bumi, tanah, dan
atmosfir.

Definisi Hidrologi (UNESCO – 1979) adalah ilmu geofisik


yang mempelajaritentang:

a) kejadian, sifat peredaran dan distribusi air di bumi

7
b) sifat-sifat fisik dan kimianya

c) reaksinya terhadap lingkungan, termasuk hubungannya


dengan kehidupan. Hal ini erat hubungannya dengan siklus
hidrologi yang mengilustrasikan 4 macam
proses:presipitasi,evaporasi,infiltrasi,danlimpasan
permukaan (Surface Run Off) . limpasan air tanah
(SubSurfaceRun Off)

Peta topografi adalah representasi grafis dari bagian


permukaan bumi yang ditarik ke skala, seperti yang terlihat
dari atas. Menggunakan warna, simbol, dan label untuk
mewakili fitur yang ditemukan pada permukaan bumi.
Representasi yang ideal akan terwujud jika setiap fitur dari
daerah yang dipetakan dapat ditunjukkan dalam bentuk yang
benar. Untuk dapat dimengerti, peta harus diwakili dengan
tanda konvensional dan simbol. Pada peta skala 1:250.000,
simbol yang ditentukan untuk membangun mencakup areal
seluas 500 meter persegi di atas tanah, sebuah simbol jalan
adalah setara dengan lebar jalan sekitar 520 kaki di tanah,
simbol untuk rel kereta api tunggal adalah setara dengan rel
kereta api sekitar 1.000 kaki pada tanah. Pemilihan fitur yang
akan ditampilkan, serta penggambaran legenda harus sesuai
dengan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pemetaan.
Garis kontur adalah garis yang menghubungkan titik-titik yang
mempunyai ketinggian yang sama dari suatu datum/bidang
acuan tertentu. Konsep dari garis kontur dapat dengan mudah
dipahami dengan membayangkan suatu kolam air. Jika air
dalam keadaan tenang, maka tepi permukaan air menunjukkan
garis yang mempunyai ketinggian yangsama dan garis tersebut
akan menutup pada tepi kolam membentuk garis kontur.

8
Jika permukaan air turun, sebagai contoh permukaan air turun
5 meter, maka tepi dari permukaan air akan membentuk garis
kontur yang kedua. Demikian selanjutnya setiap permukaan air
turun akan membentuk garis kontur yang lainnya (gambar 1.2)

Gambar 2.1 : Garis kontur


Sumber : www.ilmusipil.com

2.1.2 Siklus Hidrologi

Untuk memahami hubungan antara hujan dan limpasan


(runoff) yang sangatrumit, harus diketahui terlebih
dahulu adanya Siklus Hidrologi.
Siklus Hidrologi ini adalah suatu proses
berkesinambungan dimana air dari laut menguapke
udara (atmosfir )kemudian berubah menjadi awan
sesudah melaluli
beberapa proses, kemudian jatuh sebagai
hujanatausaljudi daratan atau laut. Sebelum tiba di
permukaan bumi,sebagian langsung menguap ke udara
dan sebagian tiba dipermukaan bumi. Tidak semua
bagian hujan yang jatuhmencapai permukaan, sebagian
akan tertahan olehtumbuh-tumbuhan (intersepsi)
dimana sebagian akanmenguap dan sebagian lagi akan

9
jatuh atau mengalir melalui dahan-dahan ke permukaan
tanah.Tumbuhtumbuhanakan mengambil air dari tanah
dan dalam prosesasimilasi akan menguapkan air
melalui daun.
Beberapa istilah dalam hidrologi yang berkaitan dengan
proses terjadinyalimpasanpermukaan (surface run off):
1. interception =bagian air yang tertahan sebelum
mencapai tanah, oleh bangunan, pohon dan sebagainya
2. surface detention =tampungan air yang membentuk
lapisan air di permukaan tanah
3. depression storage =tampungan air yang disebabkan
oleh cekungan saluran,rawa dan sebagainya
4. infiltrasi =bagian air yang meresap ke dalam tanah
5. kapasitas infiltrasi (fp) =kapasitas maximum dari suatu
jenis tanah dimana masih dapat meresap melalui
permukaan, selebihnya akan menjadirun of
6. field capacity (kapasitas lapang) =jumlah air maximum
yang dapat tinggal dalam massa tanah terhadap
pengaruh grafitasi
7. soil moisture =air dalam pori-pori tanah dan merupakan
bagian dari tanah

10
Dozier (1992) memberikan gambaran yang modern
tentang siklus hidrologisebagaiberikut:

Gambar 2.1 Siklus Hidrologi


Sumber : ekosistembiologi.blogspot.com

2.1.3 Daerah Aliran Sungai (DAS)

Pengertian DAS:tampungan dari air hujan yang


membenntuk sungai dan anak sungai yang akhirnya
mengalir ke laut atau dana. Aliran sungai ini yang
akan membentuk bagian bagian yaitu hilir sungai
dan hulu sungai.
Hulu sungai:bagiandari topografi yang memiliki
gelombang,bergunung–gunung dan
berbukit,memiliki kerapatan yang tinggi,hingga
sumber air dapat masuk ke sungai utama dan
mengalami erosi.
Hilir sungai:merupakan bagian dari sungai yang
memiliki topografi datar sampai dengan landai.

Pengembangan wilayah sungai dalam rangka


peningkatan kemampuan penyediaan air sungai
untuk berbagai kebutuhan hidup masyarakat,
sehingga meliputi beberapa ketentuan antara lain:
1. Luas DAS mengikuti pola bentuk aliran sungai
dengan mempertimbangkan aspek geografis di
sekitar Daerah Aliran Sungai yang mencakup daerah
tangkapan (cathment area) untuk perencanaan
tersebut.

11
2. Luas DAS dapat diketahui dari gambaran (deskripsi)
yang diantaranya meliputi petapeta atau foto udara,
dan pembedaan skala serta standar pemetaan
sehingga dapat menghasilkan nilai-nilai yang
sebenarnya.

2.2. DATA HUJAN DAN KLIMATOLOGI

2.2.1 Data Hujan

Hujan (Presipitasi) adalah faktor utama yang


mengendalikan berlangsungnya daur hidrologi dalam suatu wilayah
DAS. Terjadinya hujan karena adanya perpindahan massa uap air
ke tempat yang lebih tinggi sebagai respon adanya beda tekanan
udara antara dua tempat yang berbeda ketinggiannya. Di tempat
tersebut, karena akumulasi uap air pada suhu yang rendah maka
terjadilah proses kondensasi, dan pada gilirannya massa uap air
tersebut jatuh sebagai air hujan. Namun demikian, mekanisme
berlangsungnya hujan melibatkan tiga faktor utama. Dengan kata
lain, akan terjadi hujan apabila berlangsung tiga kejadian (C.
Asdak, 1995) sebagai berikut:
1. Kenaikan massa uap air ke tempat yang lebih tinggi sampai saatnya
atmosfer menjadi jenuh.
2. Terjadi kondensasi atas partikel-partikel uap air di atmosfer.
3. Partikel-partikel uap air tersebut bertambah besar sejalan dengan
waktu untuk kemudian jatuh ke bumi dan permukaan laut (sebagai
hujan) karena grafitasi.
Hujan sangat dipengaruhi oleh iklim dan keadaan topografi daerah,
sehingga keadaanya sangat berbeda untuk masing-masing daerah.
Menurut Sri Harto (1993),Linsley, dkk (1986), tipe hujan
sering dibedakan menurut faktor penyebab terangkatnya udara
yang mengakibatkan hujan adalah sebagai berikut :

12
1. Hujan Konvektif (convective), bila terjadi ketidakseimbangan
udara karena panas setempat, dan udara bergerak keatas dan
berlaku proses adiabatik. Biasanya merupakan hujan dengan
intensitas tinggi, dan terjadi dalam waktu yang relatif singkat,
didaerah yang relatif sempit.
2. Hujan Siklon (cyclonic), bila gerakan udara ke atas terjadi akibat
adanya udara panas yang bergerak diatas lapisan udara yang lebih
padat dan lebih dingin. Hujan jenis ini biasanya terjadi dengan
intensitas sedang, mencakup daerah yang luas dan berlangsung
lama.
3. Hujan Orografik (orographic rainfall), terjadi karena udara
bergerak ke atas akibat adanya pegunungan. Akibatnya, terjadi dua
daerah yang disebut daerah hujan dan daerah bayangan hujan. Sifat
hujan ini dipengaruhi oleh sifat dan ukuran pegunungan.
Data hujan yang diperlukan dalam analisa hidrologi ada 5 unsur
yang harus ditinjau, yaitu :
1. Intensitas (I), adalah laju hujan = tinggi hujan persatuan waktu,
misalnya : mm/menit, mm/jam, mm/hari.
2. Lama waktu (t), adalah lamanya curah hujan (durasi) dalam menit
atau jam.
3. Tinggi hujan (d), adalah jumlah atau banyaknya hujan yang
dinyatakan dalam ketebalan air di atas permukaan datar, dalam
mm.
4. Frekwensi, adalah frekwensi kejadian, dinyatakan dengan waktu
ulang (return period) T, misalnya sekali dalam T tahun.
5. Luas, adalah luas geografis curah hujan.
Hujan merupakan komponen masukan yang paling penting
dalam proses hidrologi, karena jumlah kedalaman hujan (rainfall
depth) akan dialihragamkan menjadi aliran di sungai, baik melalui
limpasan permukaan (surface runoff), aliran antara (interflow, sub
surface flow) maupun sebagai aliran air tanah (groundwater).

13
Data Hujan merupakan masukan utama dari sistem sungai
dan aliran sungai. Oleh karena itu untuk mengetahui semua
karakteristik aliran, harus diketahui informasi mengenai besaran
curah hujan yang terjadi di lokasi yang sama atau disekitarnya.
Hampir semua kegiatan pengembangan sumber daya air
memerlukan informasi hidrologi untuk dasar perencanaan dan
perancangan, salah satu informasi hidrologi yang penting adalah
data hujan..
Data hujan yang diperoleh dari alat penakar hujan
merupakan hujan yang terjadi hanya pada satu tempat atau titik saja
(point rainfall). Mengingat hujan sangat bervariasi terhadap tempat
(space), maka untuk kawasan yang luas, satu penakar hujan belum
dapat menggambarkan hujan wilayah tersebut. Dalam hal ini
diperlukan hujan kawasan yang diperoleh dari harga rata-rata curah
hujan beberapa stasiun penakar hujan yang ada di dalam/atau
disekitar kawasan tesebut.
Interpolasi adalah suatu metode atau fungsi matematika yang
menduga nilai pada lokasi-lokasi yang datanya tidak tersedia.
Interpolasi spasial mengasumsikan bahwa attribut data bersifat
kontinu di dalam ruang (space) dan attribut ini saling berhubungan
(dependence) secara spasial.
Data curah hujan yang tercatat diproses berdasarkan areal
yang mendapatkan hujan sehingga didapat tinggi curah hujan rata-
rata dan kemudian meramalkan besarnya curah hujan pada periode
tertentu. Dalam menentukan Curah Hujan Areal yang berasal dari
pencatatan penakaran curah hujan. Dari pencatatan curah hujan,
kita hanya mendapatkan data curah hujan di suatu titik tertentu
(point rainfall). Jika dalam suatu areal terdapat beberapa alat
penakar atau pencatat curah hujan, maka dapat diambil nilai rata-
rata untuk mendapatkan nilai curah hujan areal.

14
2.2.2 Data Klimatologi

Data klimatologi adalah data yang berkaitan dengan temperatur,


penyinaran matahari, kelembaban relatif dan kecepatan angin
dalam suatu daerah dengan pengaturan indeks tertentu.Data
klimatologi yang digunakan diambil dari stasiun di areal layanan
daerah irigasi yang bersangkutan. Data klimatologi digunakan
untuk menghitung kebutuhan air dan ketersediaannya (debit
andalan). Untuk itu, data hujan yang digunakan minimal data 20
tahun terakhir.Klimatologi didekati dengan berbagai cara.
Paleoklimatologi berusaha untuk merekonstruksi masa lalu dengan
memeriksa catatan iklim seperti inti es dan lingkaran pada pohon
(dendroclimatology). Model ini digunakan untuk memahami masa
lalu, sekarang dan masa depan potensi iklim. Klimatologi sejarah
adalah studi tentang iklim yang terkait dengan sejarah manusia dan
dengan demikian berfokus hanya pada beberapa ribu tahun
terakhir.

Penelitian iklim dibuat sulit oleh skala besar, jangka waktu


yang panjang, dan proses kompleks yang mengatur iklim. Iklim
diatur oleh hukum-hukum fisika yang dapat dinyatakan sebagai
persamaan diferensialPara ilmuwan menggunakan indeks iklim
dalam usaha mereka untuk ciri dan memahami berbagai mekanisme
iklim yang berujung pada cuaca sehari-hari kita. Indeks iklim
umumnya dirancang dengan tujuan kesederhanaan dan
kelengkapan, dan setiap indeks biasanya mewakili status dan waktu
dari faktor iklim yang diwakilinya. Sesuai dengan sifatnya, indeks
yang sederhana, dan menggabungkan banyak detail menjadi umum,
keseluruhan deskripsi tentang suasana atau laut yang dapat
digunakan untuk menandai faktor-faktor yang memengaruhi sistem
iklim global.

15
Kebutuhan pokok  stasiun klimatologi agar mendapatkan data yang
benar diperlukan yaitu:
1. Radiasi matahari
2. Kecepatan angin
3. Suhu udara minimum atau maksimum, rata – rata,
bulanan
4. Kelembaban udara
5. Penguapan

2.3. CURAH HUJAN RERATA DAERAH (AREA RAINFALL)

Curah hujan yang diperlukan untuk penyusunan suatu rancangan


pemanfaatan air dan rancangan pengendalian banjir adalah curah hujan rata-
rata di seluruh daerah yang bersangkutan, bukan curah hujan pada suatu titik
tertentu. Curah hujan ini disebut curah hujan daerah dan dinyatakan dalam
mm.
Dengan melakukan penakaran pada suatu stasiun hujan hanyalah didapat
curah hujan di suatu titik tertentu. Bila dalam suatu area terdapat penakar
curah hujan, maka untuk mendapatkan harga curah hujan areal adalah
dengan mengambil harga rata-ratanya.Dalam analisis hidrologi sering
diperlukan untuk menentukan hujanrerata daerah,yang dapat dilakukan
dengan metode-metode berikut :

2.3.1 Metode Aritmatik

Metode ini adalah metode paling sederhana untuk


menghitung hujan rerata pada suatu daerah. Pengukuran yang
dilakukan di beberapa stasiun dalam waktu yang bersamaan
dijumlahkan dan kemudian dibagi dengan jumlah stasiun. Stasiun
hujan yang digunakan dalam hitungan biasanya adalah yang berada
di dalam DAS; tetapi stasiun di luar DAS yang masih berdekatan

16
juga bisa di perhitungkan.Berbagai pihak yang terikat secara formal
guna mencapai tujuan yang telah disepakati.
Metode rerata aljabar memberikan hasil yang baik apabila:
a. Stasiun hujan tersebar secara merata
b. Distribusi hujan relatif merata pada seluruh DAS.

= ....................................................................................(2.1)

Keterangan:

= Curah hujan rata-rata wilayah (mm)

Rn = Curah hujan pada stasiun n


n = Jumlah stasiun penakar hujan

2.3.2 Metode Polygon Thiessen

Metode Polygon Thiessenadalah cara penentuan hujan


wilayah dengan rata-rata tertimbang. Masing-masing pos penakar
hujan mempunyai daerah pengaruh sendiri-sendiri.

Gambar 2.3 Polygon Thiessen


Sumber : Insinyurpengairan’s Blog

17
Nilai curah hujan wilayah dapat ditentukan dengan menggunakan
rumus:

........................................................................ (2.2)

Keterangan:
= Curah hujan rata-rata wilayah (mm)

= Luas daerah polygon 1,2,…,n (Km2)

= Curah hujan maksimum pada stasiun

1,2,…,n (mm)

2.4. CURAH HUJAN MAKSIMUM


Curah hujan maksimum adalah: curah hujan harian tertinggi dalam tahun
pengamatan pada suatu stasiun tertentu. Data ini biasanya dipergunakan
untuk perancangan bangunan hidrolik sungai seperti bendung, bendungan,
tanggul, pengaman sungai dan drainase.
a. Sifat Hujan
Perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama 1 bulan
dengan nilai rata-rata dari bulan tersebut di suatu tempat.
Sifat hujan dibagi menjadi 3 kriteria :
1. Atas Normal (AN)Jika nilai perbandingannya  lebih besar 115%.
2. Normal (N)Jika nilai perbandingannya antara 85% sampai 115%.
3. Bawah Normal (BN)Jika nilai perbandingannya kurang dari 85%.
b. Curah Hujan
Satuan curah hujan adalah milimeter (mm), yang merupakan ketebalan air
hujan yang terkumpul dalam tempat pada luasan 1 m2, permukaan yang
datar, tidak menguap dan tidak mengalir.
Rata-rata curah hujan bulanan : Nilai rata-rata curah hujan masing-masing
bulan dengan periode minimal 10 tahun.

18
1. Kriteria intensitas curah hujan :
Hujan sangat ringan : Intensitas < 5 mm dalam 24 jam
Hujan ringan : Intensitas 5 – 20 mm dalam 24 jam
Hujan sedang : Intensitas 20 – 50 mm dalam 24 jam
Hujan lebat : Intensitas 50 – 100 mm dalam 24
jam
Hujan sangat lebat : Intensitas > 100 mm dalam 24 jam
2. Kriteria distribusi curah hujan bulanan :
Rendah : 0 – 100 mm
Menengah : 101 – 300 mm
Tinggi : 301 – 400 mm
Sangat Tinggi : > 400 mm
2.5. HUJAN RANCANGAN
Hujan rancangan adalah berapa besarnya kedalaman hujan di suatu titik yang
akan digunakan sebagai dasar perancangan bangunan keairan, atau hyetograf
berupa distribusi hujan sebagai fungsi waktu selama hujan deras (Triatmodjo,
2009 dalam Hidrologi Terapan). Hujan Rancangan juga merupakan hujan
harian maksimum yang akan diguankan untuk menghitung intensitas
hujan.Untuk mendapatkan curah hujan rancangan (Rt) dilakukan melalui
analisa distribusi frekuensi.Distribsui frekuensi dilakukan dengan beberapa
metode, antara lain :

2.5.1 Metode Ej Gumbel

Hujan maksimum rencana untuk menentukan debit banjir


rencana adalah curah hujan maksimum dengan periode ulang
tertentu berdasarkan data hujan selama 24 jam
maksimum.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
XT = X + S...............................................................................................(2.3)

Dimana:

19
XT = Besarnya curah hujan rencana periode ulang 
T tahun (mm)
X =  Besarnya curah hujan rata-rata (mm)
S =  Standar deviasi
K = Faktor frekuensi

2.5.2 Metode Log Person tipe III

Persamaan rumus yang digunakan untuk distribusi Log Pearson


Tipe III adalah:

1. Harga rata-rata (logx) .............................................................................(2.4)

2. Standar devasi ) .................................................................................(2.5)

..................................................................... (2.6)

3. Koefisien kemiringan sampel (Cs)......................................................... (2.7)

.................................................................................

.(2.8)

4. Logaritma curah hujan


(Xt) ........................................................................ (2.9)

............................................................................ (2.10)

5. Hujan rencana (Xt) ................................................................................(2.11)

6. Diperoleh dari mencari antilog dari nlai log Xt ...........................................(2.12)

Keterangan :
Cs =koefisien kemiringan sample

20
K =faktor frekuensi dimana nilai K tergantung dari nilai
(Csyangdiperolehdaritabel
LogX =hujan rata-rata (mm)
LogXt = logaritma curah hujan (mm)
LogXi = hujan maksimum (mm)
Xt = hujan rencana (mm)
n = jumlah tahun pengamatan
Sx = standar deviasi

2.6. UJI PEMILIHAN DISTRIBUSI FREKUENSI

Untuk mengetahui apakah pemilihan distribusi yang digunakan dalam


perhitungan curah hujan rancangan diterima atau ditolak, maka perlu
dilakukan uji kesesuaian distribusi. Uji ini dilakukan secara horisontal
dengan menggunakan Metode Smirnov Kolmogorof  dan vertikal dengan
menggunakan Metode Chi Square:

A. Uji Smirnov-Kolmogorov
Uji ini digunakan untuk menguji simpangan secara horizontal, yaitu
merupakan selisih simpangan maksimum antara distribusi teoritis dan
empiris (Do). Dengan pemeriksaan uji ini akan diketahui :
1) Kebenaran antara hasil pengamatan dengan model distribusi
yang diharapkan atau yang diperoleh secara teoritis.
2) Kebenaran hipotesa diterima atau ditolak.
Uji kesesuaian Smirnov-Kolmogorov, sering juga disebut uji kecocokan
non parametrik (non parametric test), karena pengujiannya tidak
menggunakan fungsi distribusi tertentu.Langkah-langkah pengujian
Smirnov-Kolmogorof adalah sebagai berikut (Soewarno, 1995: 198) :

21
1. Mengurutkan data (dari besar ke kecil atau sebaliknya) dan juga
besarnya peluang dari masing-masing data tersebut.
2. Menentukan nilai masing-masing peluang teoritis dari hasil
penggambaran data (persamaan distribusinya).
Dari kedua nilai peluang ditentukan selisih terbesarnya antara peluang
pengamatan dengan peluang teoritis.
Berdasarkan tabel nilai kritis (Smirnov-Kolmogorov Test) dapat
ditentukan harga Dcr.Apabila Do lebih kecil dari Dcr maka distribusi
teoritis yang digunakan untuk menentukan persamaan distribusi dapat
diterima, apabila Do lebih besar dari Dcr maka distribusi teoritis yang
digunakan untuk menentukan persamaan distribusi tidak dapat diterima.
Nilai Dcr untuk uji Smirnov-Kolmogorov tersebut dapat dilihat pada
Tabel 1 berikut ini.

Tabel 2.1 Nilai kritis (Dcr) untuk uji Smirnov-Kolmogorov

Sumber : https://insinyurpengairan.wordpress.com

B. Uji Chi-Square
Uji ini digunakan untuk menguji simpangan secara vertikal apakah
distribusi pengamatan dapat diterima secara teoritis. Pada penggunaan Uji
Smirnov-Kolmogorov, meskipun menggunakan perhitungan metematis

22
namun kesimpulan hanya berdasarkan bagian tertentu (sebuah variant)
yang mempunyai penyimpangan terbesar, sedangkan Uji Chi-Square
menguji penyimpangan distribusi data pengamatan dengan mengukur
secara metematis kedekatan antara data pengamatan dan seluruh bagian
garis persamaan distribusi teoritisnya. Uji Chi-Square dapat diturunkan
menjadi persamaan sebagai berikut (Soewarno, 1995) :

= ......................................................................................................(2.13)

Dengan:
X2 = Chi-Square.
Ef =Frekuensi (banyaknya pengamatan) yang diharapkan,
sesuai dengan
pembagian kelasnya.
Of = Frekuensi yang terbaca pada kelas yang sama. Nilai X2
yang terhitung ini harus lebih kecil dari harga X2cr (yang
didapat dari tabel
Chi-Square). Derajatkebebasan ini secara umum dapat dihitung dengan :

DK = K – (P + 1) ..............................................................................................(2.14)

Dengan:
DK =Derajat kebebasan.
K =Banyaknya kelas.
P =Banyaknya keterikatan atau sama dengan banyaknya
parameter yang untuk sembarang, Chi-Square adalah sama
dengan 2 (dua).
Berdasarkan literatur di atas, uji Chi-Square menguji penyimpangan
distribusi data pengamatan dengan mengukur secara metematis kedekatan
antara data pengamatan dan seluruh bagian garis persamaan distribusi
teoritisnya dengan niliai Xcr2. Nilai Xcr2 untuk uji Chi Square dapat dilihat
pada tabel berikut :

23
2.7. DISTRIBUSI CURAH HUJAN JAM-JAMAN

24
Distribusi curah hujan jam-jaman merupakan salah satu pola distribusi yang
digunakan dalam perhitungan hujan rancangan.Dalam perhitungan hujan
rancangan yang menggunakan pola distribusi curah hujan jam-jaman ,hujan
rancangan harus diubah ke dalam hujan jam-jaman.
Dalam perhitungan banjir rancangan atau pada perencanaan sungai,
untuk memperkirakan hidrograf banjir rancangan dengan carahidrograf satuan
(unit hidrograph) perlu diketahui dahulu sabaran hujan jam – jaman pada
suatu daerah aliran sungai (DAS), dapat di lakukan dengan dua cara yaitu
cara empiris dan observed.
Cara observed dengan mengunakan data hujan dari stasiun hujan
otomatis, sedangkan cara empiris dengan data hujan harian dari stasiun hujan
manual.
Dalam studi ini untuk perhitungannya digunakan rumus mononobe, sebagai

berikut: …………………………………… (2.15)

Dimana:

= intensitas curah hujan merata dalam T jam

= curah hujan dalam 1 hari (mm)

= waktu kosentrasi hujan (jam)

Atau untuk memperkirakan banyaknya aliran atau debit yang tertinggi yang
mendekati kenyataan perlu didasrkan pada curah hujan jam – jaman. Maka
perlu ditaksirkan pola hujan tiap jam dari data curah hujan harian tersebut.
Dalam beberapa penelitian Indonesia biasanya diambil selang waktu antara 5
s/d 7 jam.
Cara diatas dapat dilakukan apabila tersedia data hujan otomatis.Apabila yang
tersedia adalah data hujan harian,untuk mendaptkan kedalaman hujan jam-
jaman dari hujan rancangan dapat menggunakan model distribusi

25
hujan.Model distribusi hujn yang telah dikembangkan untuk
mengalihragamkan hujan harian ke hujan jam-jaman antara lain :
1. Metode distribusi hujan seragam
2. Model distribusi hujan segitiga
3. Alternating Block Method

2.8. KOEFISIEN PENGALIRAN


Koefisien pengaliran adalah suatu variabel yang didasarkan pada
kondisi daerah pengaliran dan karakteristik hujan yang jatuh di daerah
tersebut. Adapun kondisi dan karakteristik yang dimaksud adalah:

a. Keadaan hujan
b. Luas dan daerah aliran
c. Kemiringan daerah alirandan kemiringan dasar sungai
d. Daya infiltrasi dan perkolasi tanah
e. Kelembaban tanah
f. Suhu udara, angin dan evaporasi
g. Tata guna lahan
Koefisien pengaliran atau koefisien limpasan mempunyai 2
definisi yaitu :

.............
(2.16)

........................................................................ (2.17)

Rumus (1) disebut koefisien pengaliran puncak untuk


membedakan dari rumus (2). Bagi sungai-sungai biasa, digunakan
rumus (2). Tabel dari Dr. Mononobe, mencantumkan koefisien
pengaliran sungai di Jepang. Harga f berbeda-beda yang disebabkan
oleh topografi daerah pengaliran, perbedaan penggunaan tanah dan

26
lain-lain. Jika pembangunan dikemudian hari di daerah pengaliran
itu harus turut dipertimbangkan, maka pada perhitungan banjir lebih
baik digunakan koefisien yang lebih besar dari 0,70 dan koefisien
yang kurang dari 0,50 harus ditiadakan

Tabel 2.3 Koefisien Pengaliran

Kondisi daerah pengaliran dan sungai Harga dari f

Daerah pegunungan yang curam 0,75-0,90


Daerah pegunungan tersier 0,70-0,80
Tanah bergelombang dan hutan 0,50-0,75
Tanah datarn yang ditanami 0,45-0,60
Persawahan yang di airi 0,70-0,80
Sungai di daerah pegunungan 0,75-0,85
Sungai kecil di dataran 0,45-0,75

Koefisien pengaliran dalam tabel di atas telah didasarkan pada


pertimbangan bahwa koefisien itu terutama tergantung dari faktor-faktor
fisik. Dr. Kawakami menyusun sebuah rumus yang mengemukakan bahwa
untuk sungai tertentu, koefisien itu tidak tetap, tetapi berbeda-beda yang
tergantung dari curah hujan.

.................................................................................................. (2.18)

Keterangan
f = Koefisien pengaliran
f´ = Laju kehilangan
Rt = Jumlah curah hujan (mm)
R´ = Kehilangan curah hujan (mm)

27
Dalam perencanaan sistem drainase dibutuhkan suatu nilai koefisien
aliran (c). Koefisien aliran adalah suatu angka yang memberikan pengertian
berapa persen air yang mengalir dari bermacam-macam permukaan akibat
terjadi hujan pada suatu wilayah, atau perbandingan antara jumlah limpasan
yang terjadi hujan yang ada:
........................ (2.19)
Koefesien aliran (c) =

2.9. ANALISA CURAH HUJAN NETTO JAM-JAMAN


Hujan netto adalah bagian hujan total yang menghasilkan limpasan
langsung (direct run-off). Dengan asumsi bahwa proses transformasi hujan
menjadi limpasan langsung mengikuti proses linier dan tidak berubah oleh
waktu (linear and time invariant process), maka hujan netto (R eff) dapat
dinyatakan sebagai berikut:

Reff = f . R24..................................................................................................................................(2.20)

Keterangan
Reff = hujan netto (mm)
F = koefisien pengaliran
R24 = intensitas curah hujan (mm)

2.10. DEBIT BANJIR RANCANGAN


Banjir rancangan adalah besarnya debit banjir yang ditetapkan
sebagai dasar penentuan kapasitas dan mendimensi bangunan-bangunan
hidraulik (termasuk bangunan di sungai), sedemikian hingga kerusakan
yang dapat ditimbulkan langsung maupun tidak langsung oleh banjir tidak
boleh terjadi selama besaran banjir tidak terlampaui.
Dalam praktek analisis hidrologi terdapat beberapa cara yang dapat
ditempuh untuk menetapkan debit banjir rancangan. Masing-masing cara
akan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut:

28
a) ketersediaan data,
b) tingkat kesulitan yang dikehendaki,
c) kesesuaian cara dengan DAS yang ditinjau.
Cara analisis dapat dikelompokkan menjadi tiga metode, yaitu:
a) cara empiris,
b) cara statistik,
c) analisis dengan model hidrologi.
Cara empiris adalah metode pendekatan dengan rumus rasional. Cara ini
diterapkan apabila tidak tersedia data debit yang cukup panjang tetapi
tersedia data hujan harian yang panjang. Terdapat empat metode
perhitungan banjir rancangan yang dikembangkan berdasarkan prinsip
pendekatan rasional, yaitu: metode Rasional, metode Der Weduwen,
metode Meichior dan metode Haspers.
Penulis menunjuk tiga macam cara yang akan diuraikan pada
tulisan ini, yaitu metode Rasional metode Weduwen, dan metode Haspers.
untuk non-hidrograf banjir rancangan sedangkan untuk hidrograf banjir
rancangan menggunakan Metode Snyder seperti yang dipergunakan dalam
Standar Perencanaan Irigasi KP-O1 , yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal Pengairan Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986 dan
Hidrograf satuan sintetis Nakayasu.

2.10.1. Debit Banjir Rancangan Non-Hidrograf

1. Metode Rasional

Perhitungan Metode rasional menggunakan rumus sebagai


berikut:

................................................. (2.21)

Keterangan:
Q = debit banjir rencana (m3/det)
C = koefisien run off (koefisien limpasan)

29
I = intensitas hujan selama t jam (mm/jam)

................................................................................ (2.22)

...........................................................................................(2.23)

................................................................(2.24)

Keterangan :
= waktu kecepatan perlambatan (m/det atau
km/jam)

= jarak dari ujung daerah hulu sampai titik yang

ditinjau (km)
A = luas DAS (km2)
H = beda tinggi ujung hulu dengan titik tinggi yang
ditinjau (m)

2. Metode Weduwen

Rumus dari Metode Weduwen adalah sebagai berikut :

..................................................................(2.25)

...............................................................(2.26)

.................................................................... (2.27)

30
..............................................................................(2.28)

.............................................................................(2.29)

Keterangan :

= debit banjir rencana (m3/det)

= curah hujan maksimum (mm/hari)

= debit persatuan luas (m3/det.km2)

= koefisien pengaliran

= koefisien pengurangan daerah untuk curah


hujan DAS

= waktu konsentrasi (jam)

= luas daerah pengaliran (km2)

3. Metode Haspers

Dasar dari metoda ini sama dengan Metoda Melchior dan


Weduwen, yaitu rumus Rational, dalam bentuk rumus
adalah sebagai berikut :

............................................................................. (2.30)

................................................................. (2.31)

.................................................................. (2.32)

................................................... (2.33)

31
..................................................................................... (2.34)

.............................................................................. (2.35)

Untuk t kurang dari 2 jam :

.................................... (2.36)

Untuk t antara 2 sampai 19 jam :

................................................................................. (2.37)

Untuk t antara 19 sampai 30 hari :

.............................................................. (2.38)

Keterangan :
Q = Debit banjir maksimum (m3/dt)

= Koefisien aliran
= Koefisien reduksi

q = Curah hujan maksimum (mm/jam)


L = panjang sungai (km)
i = kemiringan sungai
Rt = Curah hujan dalam t jam (mm)
R24 = Curah hujan dalan 24 jam (mm)
R = Hujan maksimum rata-rata (mm)
U = Variabel simpangan baku pada kala ulang T tahun
Sx = Simpangan baku
t = Waktu curah hujan (jam)
f = Luas daerah pengaliran (km2)

2.10.2 Debit Banjir Rancangan Hidrograf

32
1. Metode Snyder
Metode Snyder pada dasarnya menentukan hidrograf
satuan sintetis yang dihitung berdasarkan rumus empiris dan
koefisien empiris yang menghubungkan komponen hidrograf
satuan dengan karakteristik DAS. Parameter yang menentukan
hidrograf satuan adalah luas DAS, panjang sungai utama, dan
panjang sungai utama yang diukur dari tempat pengamatan
sampai dengan titik pada sungai utama yang berjarak paling
dekat dengan titik berat DAS.
Hidrograf Satuan Sintetis metode Snyder
mempertimbangkan karakteristik DAS yang mempengaruhi
bentuk hidrograf satuan, seperti luas dan bentuk DAS, topografi,
kemiringan sungai, kerapatan sungai dan simpanan air (Wilson,
1993). Adapun persamaan yang dibuat oleh Snyder adalah
sebagai berikut:
Gupta pada tahun 1989 (dalam Triatmodjo 2006) empat
parameter yaitu waktu kelambatan, aliran puncak, waktu dasar,
dan durasi standar dari hujan efektif untuk hidrograf satuan
dikaitkan dengan geometri fisik dari DAS dengan hubungan
berikut.

Tp = Ct (L Lc)0,3 ...........................................................................(2.39)

Qp = CP A / tp................................................................................(240)

T = 3 + (tP / 8)..............................................................................(2.41)

TD = tP / 5,5...................................................................................(2.42)

Apabila durasi hujan efektif trtidak sama dengan durasi


standar tD, maka

TpR = tp + 0,25 (tr - tD)..................................................................(2.43)

QpR = Qp tp / tpR...........................................................................(2.44)

Keterangan :

33
tD =durasi standar dari hujan efektif (jam)
tr = durasi hujan efektif (jam)
tp = waktu dari titik berat durasi hujan efektif tD
kepuncakhidrograf
satuan (jam)
tpR= waktu dari titik berat durasi hujan tr ke puncak
hidrograf satuan (jam)
T = waktu dasar hidrograf satuan (hari)
Qp = debit puncak untuk durasi tD
QpR = debit puncak untuk durasi tr
L =panjang sungai utama terhadap titik kontrol yang
ditinjau (km)
Lc =jarak antara titik kontrol ke titik yang terdekat
dengan titik berat DAS (km)
A = luas DAS (km2)
Ct = koefisien yang tergantung kemiringan
DAS, yang bervariasi dari 1,4 sampai 1,7
Cp = koefisien yang tergantung pada
karakteristik DAS, yang bervariasi
antara 0,15 sampai 0,19

Dengan menggunakan rumus-rumus tersebut di atas


dapat digambarkan hidrograf satuan. Untuk memudahkan
penggambaran, berikut ini diberikan beberapa rumus:

W50 = ......................................................................(2.45)

34
W75 = ......................................................................(2.46)

Dengan W50 danW75 adalah lebar unit hidrograf pada


debit 50% dan 75% dari debit puncak, yang dinyatakan
dalam jam. Sebagai acuan, lebar W50 dan W75 dibuat dengan
perbandingan 1:2; dengan sisi pendek di sebelah kiri dari
hidrograf satuan (Trianmodjo, 2006)

2. Metode Nakayasu

Hidrograf satuan sintetis Nakayasu dikembangkan


berdasarkan beberapa sungai di Jepang (Soemarto, 1987).
Penggunaan metode ini memerlukan beberapa karakteristik
parameter daerah alirannya, seperti :
a) Tenggang waktu dari permukaan hujan sampai
puncak hidrograf (time of peak)
b) Tenggang waktu dari titik berat hujan sampai titik
berat hidrograf (time lag)
c) Tenggang waktu hidrograf (time base of
hydrograph)
d) Luas daerah aliran sungai
e) Panjang alur sungai utama terpanjang (length of the
longest channel)
Bentuk persamaan HSS Nakayasu adalah

.............................................................................. (2.47)

Keterangan :

Qp = debit puncak banjir (m3/dt)


Ro = hujan satuan (mm)

35
Tp = tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak
banjir(jam)
T0,3 = waktu yang diperlukan oleh penurunan debit, dari punca
sampai30%dari debit puncak(jam)
CA = luas daerah pengaliran sampai outlet (km2)
Untuk menentukan Tp dan T0,3 digunakan pendekatan rumus sebagai
berikut :

Tp= tg + 0,8 tr1............................................................................................(2.48)

T0,3= α tg.......................................................................................................(2.49)

Tr= 0,5 tg sampai tg.....................................................................................(2.50)

tg adalah time lag yaitu waktu antara hujan sampai debit puncak banjir
(jam). tg dihitung dengan ketentuan sebagai berikut:
 sungai dengan panjang alur L > 15 km : tg =0,4 + 0,058 L
 sungai dengan panjang alur L < 15 km : tg = 0,21 L0,7
Perhitungan T0,3 menggunakan ketentuan:
α =2 pada daerah pengaliran biasa
α = 1,5 pada bagian naik hidrograf lambat, dan turun cepat
α =3 pada bagian naik hidrograf cepat, dan turun lambat

2.11. EVAPOTRANSPIRASI
Evapotranspirasi adalah keseluruhan jumlah air yang berasal dari
permukaan tanah, air, dan vegetasi yang diuapkan kembali ke atmosfer
oleh adanya pengaruh faktor–faktor iklim dan fisiologi vegetasi. Dengan
kata lain, besarnya evapotranspirasi adalah jumlah antara evaporasi
(penguapan air berasal dari permukaan tanah), intersepsi (penguapan
kembali air hujan dari permukaan tajuk vegetasi), dan transpirasi
(penguapan air tanah ke atmosfer melalui vegetasi).
Beda antara intersepsi dan tranapirasi adalah pada proses intersepsi air
yang diuapkan kembali ke atmosfer tersebut adalah air hujan yang

36
tertampung sementara pada permukaan tajuk dan bagian lain dari suatu
vegetasi, sedangkan transpirasi adalah penguapan air yang berasal dari
dalam tanah melalui tajuk vegetasi sebagai hasil proses fisiologi vegetasi.
Evapotranspirasi adalah evaporasi dari permukaan lahan yang di
tumbuhi tanaman. Berkaitan dengan tanaman, evapotranspirasi adalah
sama dengan kebutuhan air konsumtif yang di definisikan sebagai
penguapan total dari lahan dan air yang di perlukan sebagai tanaman.
Dalam hidrologi dan irigasi evapotranspirasi ini adalah sangat penting,
banyak metode telah di kembangkan untuk memperkirakan besarnya
evapotranspirasi yang di bedakan dalam 6 kategori, yaitu :
1. Metode neraca air
2. Metode imbangan energi
3. Metode transfer massa
4. Kombinasi metode transfer energi dan panas seperti metode penmann
5. Metode prediksi seperti persamaan – persamaan empiris dan indeks
yang di gunakan untuk data panci evaporasi
6. Metode untuk tanaman spesifik.
 Kehilangan air dari lahan dan permukaan air pada DAS.
Evapotranspirasi potensial, dapat di hitung dengan metoda
Thornthwaite, Blaney-Cridle, Penman, dan Turc-Langbein-Wundt.
Evapotranspirasi Aktual, evapotranspirasi yang terjadi pada kondisi
air yang tersedia terbatas, dipengaruhi oleh proporsi permukaan
luar yang tidak tertutupi tumbuhan hijau(exposed surface) pada
musim kemarau.WATER SURPLUS
Water surplus = air hujan(presipitasi) yang telah mengalami
evapotranspirasi dan mengisi tampungan tanah (soil storage, SS).
Watersurplus(WS) diformulasikan dengan:
WS = (P-Ea)+ SS
............................. (2.51)
Water surplus merupakan air limpasan permukaan di tambah
dengan air yang mengalami infiltrasi.
 PARAMETER MOCK

37
1. Koefisien refleksi (r)
2. Exposed surface (m)
3. Koefisien infiltrasi (if)
4. Konstanta resesi aliran (K)
5. Percentage factor (PF)

Evapotranspirasi terbatas dihitung dari evapotranspirasi potensial


metode Penman.

2.12. DEBIT ANDALAN


Debit andalan adalah besarnya debit yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan air dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungkan. Dalam
perencanaan proyek-proyek penyediaan air terlebih dahulu harus dicari debit
andalan (dependable discharge), yang tujuannya adalah untuk menentukan
debit perencanaan yang diharapkan selalu tersedia di sungai (Soemarto,
1987).
Debit tersebut digunakan sebagai patokan ketersediaan debit yang
masuk ke waduk pada saat pengoperasiannya. Untuk menghitung debit
andalan tersebut, dihitung peluang 80 % dari debit inflow sumber air pada
pencatatan debit pada periode tertentu. Debit andalan ditentukan untuk
periode tengah–bulanan.
Debit minimum sungai dianalisis atas dasar data debit harian sungai
agar analisis cukup tepat dan andal, catatan data yang diperlukan harus
meliputi jangka waktu paling sedikit 10 tahun. Jika persyaratan ini tidak bisa
dipenuhi, maka metode hidrologi analisis dan empiris biasa dipakai. Dalam
menghitung debit andalan kita harus mempertimbangkan air yang diperlukan
dari sungai hilir pengambilan. Dalam praktek ternyata debit andalan dari

38
waktu ke waktu mengalami penurunan seiring dengan fungsi daerah
tangkapan air.
Penurunan debit andalan dapat menyebabkan kinerja irigasi berkurang
yang mengakibatkan pengurangan areal persawahan. Antisipasi keadaan ini
perlu dilakukan dengan memasukkan factor koreksi sebesar 80% sampai
dengan 90% untuk debit andalan. Faktor koreksi tersebut tergantung pada
kondisi perubahan DAS (Direktorat Jenderal Pengairan, 1986).
Dalam menentukan besarnya debit andalan dengan peluang 80 %
digunakan probabilitas Metode Weibull, dengan rumus:

...................................................................................................(2.53)

Keterangan :
P = peluang (%)
M = nomor urut data
N = jumlah data

2.12.1. Metode Mock

Dikembangkan oleh F.J.Mock(1973). Berdasarkan daur


hidrologi, menjelaskan hubungan rainfall-runoff. Metode Mock
dikembangkan untuk menghitung debit Bulanan rata-rata. Data yang
diperlukan:
a) Data hujan rerata bulanan
b) Data klimatologi (penyinaran matahari, kecepatan angin, kelembapan
relatif, temperatur)
c) Luas dan tataguna lahan DAS
Prinsip:
 Memperhitungkan volume air yang masuk ( hujan ),
keluar ( infiltrasi, perlokasi & evapotranspirasi) dan yang
disimpan dalam tanah ( soilstorage)

39
 Dalam sistem mengacuh pada waterbalance, volume air
total yang ada di bumi tetap, hanya sirkulas dan
distribusi yang bervariasi.

Bagian aliran perhitungan debit (metode mock)


Perhitungan evapotranspirasi
Potensial”metode penman”

Perhitungan
Evapotranspirasi aktual

Perhitungan water surplus

Perhitungan base flow,direct runoff


dan strom runoff

Penetapan Debit Andalan Debit adalah merupakan debit minimum


sungai kemungkinan debit dapat dipenuhi ditetapkan 80%, sehingga
kemingkinan debit sungai lebih rendah dari debit andalan sebesar 20%.
Untuk mendapatkan debit andalan sungai, maka nilai debit, yang
dianalisis adalah dengan Metode NRECA dan Metode MOCK, menurut
tahun pengamatan yang diperoleh, harus diurut dari yang terbesar
sampai yang terkecil.

40
Persamaan dasar yang digunakan adalah persamaan keseimbangan air
sebagai berikut.
H – E + PT = L …………………………………………………………...………………….(2.54)

Dengan :
H : Hujan
E : Evapotranspirasi
PT : Perubahan Tampungan
L : Limpasan Model
Analisa debit andalan ini dilakukan untuk memperkirakan ketersedian air
dari suatu pengambilan bebas / bending/ waduk/ embung/ bendungan untuk akan
air irigai dengan menggunakan metode FJ. Mock. Metode ini didasarkan pada
referensi data hujan, evapotrasnspirasi dan karateristik daerah aliran sungai (DAS)
setempat.
Persamaanya adalah:
Q = (Dro + Bf) x A (m 3/dt)…………………………………………………
(2.55)
Dro = Ws – I…………………………………………………………………..(2.56)
Bf = I-Vn …………………………………………………………………….(2.57)
Ws = R – Etp…………………………………………………………………(2.58)
Et = Ep – E (mm/hari…………………………………………………........(2.59)
Run Off = Dro + Bf ………………………………………………………………..(2.60)
Dimana:
Q = Debit andalan (m3/det)
Dro = Limpasan langsung
Bf = Base flow
A = Catcment area (km2)
Ws = Water surplus
Et = Evapotranspirasi
I = Inflitrasi (mm/hr)
Vn = Stroage Volume

41
R = Curah hujan (mm/hr)
Ep = Limit evapotranspirasi
E = Evapotraspirasi terbuka (mm/hr)
Kriteria dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan metode FJ. Mock ini
adalah:
P = Presipitasi, curah hujan bulanan (mm/hr)
N = Number, jumlah hari hujan pada bulan yang brsangkutan
Ep = Evopotranspirasi potensial hasil modifikasi penman
m = Lahan yang tidak tertutup vegetasi dalam % di tentukan dari peta tata
guna lahan tanah sebagai berikut :
m = 0% lahan dengan hutan lebat
m = 10-40% lahan tererosi
m = 30-50% lahan pertanian diolah
E/Ep = (m/20)(18-n)
E = 5 x 3, Evapotranspirasi air terbuka
Et = Ep – E, Evapotransprasi terbatas
S = Ep – Et, Evapotranspirasi air permukaan
Is = Initial Storage biasanya volume air saat permulaan diasumsikan 50%
dari S, antara 50-100 mm
Kelembapan tanah berkisar antara 50 – 250 mm porositas tanah dari catchment
area
Volume air lebih
Koefisien inflitrasi (I) ditaksir berdasarkan porositas tanah dan kemiringan daerah
pengaliran dimana :

I=(11) x I,I = 0 – 1………………………………………………(2.61)


Disarankan I = > 0,5 untuk pengunungan
I = 0,3 untuk daerah rendah
0,5 (1 + k) I…………………………………………………………(2,62)
K x Vn – 1, k = factor resesi air tanah, antara
k = 0,60 (pegunungan)

42
k = 0,50 (dataran rendah)
Volume tampungan air tanah (Vn) = 13 +14

, perubahan volume air tanah

Aliran dasar, I – atau ( 12 – 16)

Aliran permukaan, (11) – (12)


Aliran sungai, (17 + 18)
Debit Efektif = (19) x (CA/1000 x 106)/(86400 x jumlah hari dalam sebulan)
Volume aliran sungai dalam 1 bulan = (20) X 86400 x jumlah hari dalam sebulan.

BAB III
ANALISIS BANJIR RANCANGAN

3.1. CURAH HUJAN RERATA DAERAH (AREA RAINFALL)


3.1.1 Metode Rerata Aljabar

Metode rerata aljabar merupakan metode yang paling mudah, akan


tetapi mempunyai ketelitian paling rendah. Metode ini cirinya:
1. Pada umumnya hanya digunakan untuk daerah dengan variasi
hujan rerata kecil.
2. Sesuai untuk kawasan datar/rata.
3. Daerah aliran sungai (DAS) dengan jumlah penakar hujan besar
yang didistribusikan secara merata pada lokasi-lokasi yang
mewakili.

43
Metode rerata aljabar dilakukan dengan menghitung rata-rata aritmetik
(hitung) dari semua total penakar hujan di suatu kawasan/daerah, dengan
persamaan:

= ................................................................(2.2)

Keterangan rumus :

= Curah hujan rata-rata wilayah (mm)

Rn = Curah hujan pada stasiun n


n = Jumlah stasiun penakar hujan

Tabel 3.1 AnalisaCurah Hujan Metode Aritmatik/ Aljabar

METODE ARITMATIK
Curah Hujan Maksimum
No. Tahun Tanggal R R Maks
Stasiun A Stasiun B Stasiun C
5-Dec 60 0 0 20.00
1 2010 16-Feb 100 0 80 60.00 112
6-Jan 120 80 60 86.67
4-Dec 82 112 79 91.00
2 2011 28-Dec 84 112 90 95.33 135.33
11-Dec 81 0 72 51.00
22-Dec 66 78 70 71.33
3 2012 9-Feb 98 74 80 84.00 108.67
7-Dec 70 115 120 101.67
13-Jan 119 0 69 62.67
4 2013 6-Jan 90 40 40 56.67 95.67
14-Dec 113 72 98 94.33

44
23-Dec 76 122 0 66.00
5 2014 9-Dec 170 121 70 120.33 105.67
5-Dec 140 95 121 118.67
10-Nov 9 0 9.28 6.09
6 2015 3-Dec 30 30.41 4 21.47 107.67
9-Dec 0 0 30.88 10.29
16-Nov 110.21 41 30 60.40
7 2016 4-Dec 60 0 0 20.00 118.67
10-Nov 0 30 30 20.00
5-Apr 7 0 0 2.33
8 2017 4-Feb 20 0 24 14.67 86.33
8-Mar 0 0 12 4.00
9 2018 20-Feb 30.1 0 0 10.03 129.33
2-Okt 0 0 25 8.33
9-Des 17 0 0 5.67
7-Feb 141.11 0 170 103.70
10 2019 31-Dec 0 7 15 7.33 122
7-Dec 110.1 37 47 64.70
Rata-Rata 112.134

Sumber : Perhitungan Analisa

3.1.2 Metode Poligon Thiessen

Tabel 3.2 Perhitungan Luas DAS

Luas Stasiun
A 2.289252 KM2
B 3.218409 KM2
C 1.083554 KM2
Total 6.591215 KM2

Sumber : Peta DAS Hidrologi Terapan

Tabel 3.3 Nilai Koefisien Thissen


Nilai Koefisien Thiessen

45
Ci.A Ci.B Ci.C
0.34731867 0.488287668 0.16439367

Berikut ini persamaan yang digunakan dalam perhitungan metode poligon

thiessen ..........................................................................

(2.3)

Keterangan rumus :
= Curah hujan rata-rata wilayah (mm) .

= Luas daerah polygon 1,2,…,n (Km2) .

= Curah hujan maksimum pada stasiun 1,2,…,n

(mm)

Tabel 3.4 Analisa Curah Hujan Metode Poligon Thiessen

POLIGON THIESSEN
Curah Hujan Maksimum
Stasiun Stasiun Stasiun
No. Tahun Tanggal R R Maks
A B C
0.347 0.488 0.164
5-Dec 60 0 0 20.82
1 2010 16-Feb 100 0 80 47.82 90.52
6-Jan 120 80 60 90.52
4-Dec 82 112 79 96.066
2 2011 28-Dec 84 112 90 98.564 98.564
11-Dec 81 0 72 39.915

46
22-Dec 66 78 70 72.446
3 2012 9-Feb 98 74 80 83.238 100.09
7-Dec 70 115 120 100.09
13-Jan 119 0 69 52.609
4 2013 6-Jan 90 40 40 57.31 90.419
14-Dec 113 72 98 90.419
23-Dec 76 122 0 85.908
2014 9-Dec 170 121 70 129.518 129.518
5 5-Dec 140 95 121 114.784
10-Nov 9 0 9.28 4.64492
2015 3-Dec 30 30.41 4 25.90608 25.90608
6 9-Dec 0 0 30.88 5.06432
16-Nov 110.21 41 30 63.17087
2016 4-Dec 60 0 0 20.82 63.17087
7 10-Nov 0 30 30 19.56
5-Apr 7 0 0 2.429
2017 10.876
8 4-Feb 20 0 24 10.876
8-Mar 0 0 12 1.968
20-Feb 30.1 0 0 10.4447
2018 2-Okt 0 0 25 4.1 10.4447
9 9-Des 17 0 0 5.899
7-Feb 141.11 0 170 76.84517
2019 31-Dec 0 7 15 5.876 76.84517
10 7-Dec 110.1 37 47 63.9687
Rata-Rata 69.635382

Sumber: Perhitungan Analisis

3.2 HUJAN RANCANGAN


Dari hasil perhitungan curah hujan rata-rata maksimum dengan Metode Rata-
rata Aritmatik dan Metode Polygon Thiessen di atas perlu ditentukan
kemungkinan terulangnya curah hujan bulanan maksimum guna menentukan
debit banjir rencana.

3.2.1 Parameter Statistik dan Logaritma (Pengukuran Dispersi)

a) Parameter Statistik
Perhitungan parameter statistik dilakukan sebelum perhitungan dispersi.

Parameter statisik adalah (Xi– ), (Xi– )2, (Xi– )3, (Xi– )4. ........ (3.3)

47
dimana :
Xi = Besarnya curah hujan daerah (mm)

= Rata-rata curah hujan maksimum daerah (mm)

Tabel 3.5Analisis Hujan Rancangan Parameter Statistik

HUJAN RANCANGAN
PARAMETER STATISTIK
No Tahun Xi(mm) Xi-X (Xi-X)2(mm) (Xi-X)3(mm) Xi-X)4(mm)
1 2010 90.520 20.884 436.146 9108.533 190224
2 2011 98.564 28.928 836.836 24208.091 700295
3 2012 100.09 30.454 927.453 28244.772 860170
4 2013 90.419 20.783 431.938 8977.018 186570
5 2014 129.518 59.882 3585.868 214729.374 12858450
6 2015 25.90608 -43.730 1912.296 -83624.307 3656874
7 2016 63.17087 -6.465 41.796 -270.214 1747
8 2017 10.876 -58.760 3452.724 -202881.639 11921301
9 2018 10.4497 -59.186 3503.004 -207329.441 12271038
10 2019 76.84517 7.209 51.974 374.694 2701
Jumlah 696.35882 0.000 15180.035 -208463.119 42649370
Rata-rata(X) 69.63588
n 10

Sumber: Perhitungan Analisis

Berdasarkan tabel 3.5 dilakukan perhitungan untuk mendapatkan beberapa


parameter statistik yang kemudian di gunakan dalam analisa lebih lanjut.
Parameter – parameter yang dapat di hitung antara lain
Perhitungan dispersi untuk parameter statistik :

Dispersi Parameter Statistik


Standar Deviasi

38.94872966

48
Koefisien Swekness  

-0.490023425

Pengukuran Kurtosis  

3.677129219

Koefisien Variasi

0.55931983

Sumber : Hasil Analisis Data

b) Parameter Logaritma

Untuk pengukuran besarnya dispersi Logaritma dilakukan melalui


perhitungan parametrik statistik untuk (LogXi-Log Xrt ), (LogXi-Log Xrt)²,
(LogXi-LogXrt)³, (LogXi-LogXrt)⁴ terlebih dahulu. Pengukuran dispersi ini
digunakan untuk analisa distribusi Log Normal dan Log Pearson Type III.

Dimana:
Log Xi = Besarnya logaritma debit harian maksimum (m3/dtk).

Log Xrt = Rata-rata logaritma debit harian maksimum (m3/dtk).

Tabel 3.6 : Data Hasil Perhitungan Logaritma

49
Parameter Logaritma

(Log Xi- (Log Xi- (Log Xi-


Xi (Log Xi-
no Tahun Log Xi X)² X)³ X)⁴
X)
(mm) (mm) (mm) (mm)
1 2010 90.520000 1.956745 0.239289 0.057259 0.013702 0.003279
2 2011 98.564000 1.993718 0.276263 0.076321 0.021085 0.005825
3 2012 100.090000 2.000391 0.282936 0.080053 0.022650 0.006408
4 2013 90.419000 1.956260 0.238805 0.057028 0.013618 0.003252
5 2014 129.518000 2.112330 0.394875 0.155926 0.061571 0.024313
6 2015 25.906080 1.413402 -0.304053 0.092449 -0.028109 0.008547
7 2016 63.170870 1.800517 0.083062 0.006899 0.000573 0.000048
8 2017 10.876000 1.036469 -0.680986 0.463742 -0.315802 0.215057
9 2018 10.449700 1.019104 -0.698351 0.487695 -0.340582 0.237846
10 2019 76.845170 1.885617 0.168161 0.028278 0.004755 0.000800
Jumlah 696.358820 17.174552 0.000000 1.505650 -0.546539 0.505374
Rata-rata(X) 1.717455154
n 10
1.717455154 -1.47817

Sumber : Hasil analisis data

Berdasarkan Tabel 3.7, dilakukan perhitungan untuk mendapatkan


beberapa parameter logaritma yang kemudian digunakan dalam analisa
lebih lanjut.Perhitungan Dispersi untuk Parameter Logaritma yang
dihitung antara lain :

Dispersi Parameter Logaritma

Dispersi
Parameter
Logaritma

0.057492029

50
-0.442899006

3.564754548

0.028072936

Tabel 3.7 Data Rekapitulasi Hasil Perhitungan Dispersi

REKAPITULASI DISPERSI
Parameter
No. Dispersi
Statistik Logaritma
1 S 38.94872966 0.40901638
2 Cs -0.490023425 -1.10934462
3 Ck 3.677129219 3.582772695
4 Cv 0.55931983 0.238152582

Sumber : Hasil Analisa

3.2.2 Analisis Jenis Sebaran

51
Jenis sebaran yang akan diuji dan digunakan dalam laporan ini ada 3
(tiga), yaitu Metode Distribusi Normal, Ej Gumbel dan Metode Distribusi Log-
Pearson Type III.
a. Metode Distribusi Ej Gumbel
Dalam melakukan perhitungan curah hujan rencana dengan distribusi Ej Gumbel
dapat menggunakan Persamaan (2.14) dan (2.15) pada Bab II berikut :

Di mana :

= curah hujan maksimum rata-rata (mm), Tabel 3.2

=reduced variate

= reduced mean yang tergantung jumlah sampel/data (n),

= reduced standard deviation yang juga tergantung jumlah

sampel/data (n)

= standar deviasi data hujan maksimum tahunan (mm),

Tabel 3.2Hasil perhitungan curah hujan rencana menggunakan distribusi Ej


Gumbele diberikan pada Tabel 3.7 berikut :

Tabel 3.8 Analisis Curah Hujan Rancangan Metode Ej Gumble

no Periode Xrt S Yt Yn Sn Kr XT
1 5 69.635382 38.94872966 1.4999 0.5157 1.0316 0.954051958 106.794494
2 10 69.635382 38.94872966 2.2502 0.5157 1.0316 1.681368748 135.122559
3 20 69.635382 38.94872966 2.9606 0.5157 1.0316 2.370007755 161.944173
4 25 69.635382 38.94872966 3.1985 0.5157 1.0316 2.600620396 170.926243
5 50 69.635382 38.94872966 3.9019 0.5157 1.0316 3.282473827 197.483568
6 100 69.635382 38.94872966 4.6001 0.5157 1.0316 3.959286545 223.844563

52
Sumber : Hasil Analisa

Dimana :
XT= Xrt + Kr .
Xt : curah hujan rencana Sn

Xrt : curah hujan rata-rata

S : standar deviasi

Sn : standar deviasi ke n

Yt : koefisien untuk distribusi Gumbel

Yn : koefisien untuk distribusi Gumbel ke n


besarnya faktor frekuensi yang didapat K = (Yt -
K: dari Yn) / sn

Grafik 3.1 Perkiraan Curah Hujan Rencana Distribusi Ej Gumbel

53
b. Hujan rancangan dengan distribusi Log-Pearson Type III

Salah satu distribusi yang dipakai dalam laporan ini adalah


Distribusi Log- Pearson Type III. Berbeda dengan jenis distribusi lainnya,
cara yang dianjurkan dalam pemakaian distribusi Log-Pearson Type III
adalah dengan mengkonversi rangkaian datanya menjadi bentuk
logaritmik dan melakukan perhitungan.
Untuk mengetahui curah hujan dalam periode T-tahun dapat digunakan
Persamaan (2.20) untuk distribusi Log-Pearson Type III yakni, sebagai
berikut :

Di mana :

= logaritma curah hujan dalam periode ulang T-tahun (mm)

= curah hujan rata-rata logaritmik (mm),

54
= koefisien kemencengan

= faktor frekuensi sebaran Log-Pearson Type III

standar deviasi data hujan maksimum tahunan (mm),

Tabel 3.9 Data perkiraan Curah Hujan Distibusi Log-Pearson Type III

No. Periode log Xrt S Cs k y= log xrt+kS X=10^y


69.635382 0.40901638 -1.10934462 0.824 69.9724115 9.38451E+69
1 5
69.635382 0.40901638 -1.10934462 1.309 70.17078444 1.48178E+70
2 10
69.635382 0.40901638 -1.10934462 1.669 70.31803034 2.07984E+70
3 20
69.635382 0.40901638 -1.10934462 1.849 70.39165329 2.46407E+70
4 25
69.635382 0.40901638 -1.10934462 2.000 70.45341476 2.84063E+70
5 50
69.635382 0.40901638 -1.10934462 2.554 70.68000983 4.78641E+70
6 100

Sumber : Hasil Analisa

Grafik 3.2 Grafik Log Pearson Tipe III

55
Hasil perhitungan curah hujan rencana untuk kedua metode di atas
seperti ditunjukkan pada Tabel 3.9 di bawah ini:

Tabel 3.10 Rekapitulasi Data Perkiraan Curah Hujan Rencana

no metode Syarat hitungan keterangan


Cs ≤ 1,1396 -0.490023425 Memenuhi
1 Ej Gumbel
Ck ≤ 5,4002 3.677129219 Memenuhi
Cs≠0 -1.10934462 Memenuhi
2 Log Pearson III
Cv = 0,3 0.238152582 Tidak Memenuhi

Sumber : Hasil Analisa

Berdasarkan hasil perhitungan dari ketiga metode yang digunakan di atas


maka metode yang akan dipakai pada perhitungan selanjutnya adalah Metode EJ
Gumbel. Dari jenis sebaran yang telah memenuhi syarat tersebut perlu
diujikecocokan sebarannya dengan beberapa metode. Hasil uji kecocokan sebaran
menunjukan distribusinya dapat diterima atau tidak.

3.3 Uji Pilihan Distribusi Frekuensi


Metode uji kesesuaian distribusi yang umum dipakai untuk mengetahui
kebenaran analisis curah hujan terhadap simpangan data vertikal maupun
simpangan data horizontal sehingga diketahui apakah pemilihan metode EJ

56
Gumbel yang digunakan dalam perhitungan curah hujan diterima atau ditolak
adalah Uji Chi-Kuadrat (Chi-Square Test) dan Uji Smirnov-Kolmogorov.

a. Uji sebaran Chi-Kuadrat (Chi-Square)


Untuk menguji keselarasan sebaran Metode Log-Pearson Type III
menggunakan Uji Sebaran Chi-Kuadrat (Chi Square Test) (Soewarno, 1995)
dapat digunakan Persamaan (2.21) pada Bab II sebagai berkut :

Di mana :

= harga Chi-Kuadrat

= jumlah sub-kelompok

= frekuensi yang terbaca pada kelas yang sama

= frekuensi yang diharapkan sesuai pembagian

kelasnya.

= jumlah data (n)/jumlah kelas (K)

Pengujian dengan menggunakan Uji Chi-Kuadrat disajikan dengan


beberapa tahapan, yakni :

Urutan data perhitungan rata-rata dari yang terbesar ke yang terkecil.

Tabel 3.11 Pengurutan Data Perhitungan Rata-Rata

urutkan data
tahun xi Terkecil ke terbesar
2010 90.520 10.45
2011 98.564 10.876
2012 100.0900 25.91

57
2013 90.4190 63.171
2014 129.518 76.845
2015 25.91 90.52
2016 63.171 90.419
2017 10.8760 98.564
2018 10.450 100.09
2019 76.845 129.518

sumber : Hasil Analisa

2 Menghitung jumlah kelas (interval) yang ada yaitu :

K = 1 + 3,322 log(n)
K = 1 + 3,322 log(10)
K = 4,32 ≈ 4

3 Rentang data =data terbesar – data terkecil

= 126,833 – 48,082

= 78,751
4 Rentang kelas = rentang data / jumlah interval

= 78,751 / 4

= 19,68775
5 Menentukan derajat kebebasan (DK)
DK = K – P + 1 P = 2 (untuk distribusi Log-Pearson Type III)
DK = 4 – 2 +1 = 1
6 Menghitung harga Chi-Kuadrat dengan menggunakan Persamaan (2.21) :

58
Tabel 3.12 Data Uji Keselarasan Chi-Kuadrat

((EF -
Kelas Interval     EF OF (EF - OF) OF)^2)/EF
1 -9.395 < Xi < 30.294 2.5 2 0.5 0.1
2 30.294 < Xi < 69.984 2.5 4 -1.5 0.9
3 69.984 < Xi < 109.673 2.5 3 -0.5 0.1
4 109.673 < Xi < 149.363 2.5 1 1.5 0.9
S 10 10 0 2

(Sumber : Hasil Analisa)


Menghitung derajat kebebasan (Dk) dan X_cr^2

7 Parameter (p) untuk uji Chi-Kuadrat adalah = 2

Dari tabel nilai kritis untuk distribusi chi kuadrat dengan derajad kebebasan Dk =
1 dan a = 5%

diperoleh nilai kritis = 3,841, sehingga 0,40 < 3,841 (OK) Pemilihan distribusi
dapat diterima.

Tabel 3.13 Tabel Derajat Kebebasan

Α
DK
0,995 0,99 0,975 0,95 0,05 0,025 0,01 0,005
3,93E-
1 0,000157 0,000928 0,00393 3,841 5,024 6,635 7,879
05
2 0,1 0,021 0,05806 0,103 5,991 7,378 9,21 10,579
3 0,0717 0,115 0,216 0,352 7,815 9,348 11,345 12,838
4 0,207 0,297 0,4848 0,711 9,488 11,143 13,277 14,86
5 0,412 0,554 0,831 1,145 11,07 12,832 15,086 16,75
6 0,676 0,872 1,237 1,635 12,592 14,449 16,812 18,548
7 0,989 0,1,239 1,69 2,167 14,067 16,013 18,475 20,278
8 1,344 1,646 2,18 2,733 15,507 17,535 20,09 21,955
9 1,735 2,088 2,7 3,325 16,919 19,023 21,666 23,589
10 2,156 0,558 3,247 3,94 18,307 20,483 23,209 25,188

59
Untuk DK =1, signifikasi (α) = 5 % maka dari Tabel, harga X2Cr = 3,841
Derajat Kebebasan (Dk) = K - (p+1) = 4-(2+1) = 1
Nilai X_cr^2 dengan jumlah data (n) = 1, α = 5% dan Dk = 1 adalah
= 3,841

8 Dilihat hasil perhitungan pada Tabel 3.16 di atas dapat kita ketahui bahwa
nilaiX2 hitungan kurang dari nilai kritis X2cr, maka hipotesa yang diuji
yakni Metode EJ Gumbel dapat diterima.

b) Uji Sebaran Smirnov – Kolmogorov


Uji keselarasan Smirnov – Kolmogorov, sering disebut juga uji kecocokan
non-parametrik (non parametric test), karena pengujian tidak
menggunakan fungsi distribusi tertentu.

Di mana :
Xi = rata-rata curah hujan tahunan (mm)
n = jumlah data = 12
m = nomor urut data

P(x) = besar peluang pengamatan = m / (n+1) P(x<) = 1 – P(x)

P’(x) = besarnya peluang teoritis, Tabel 2.10 P’(x<) = 1 – P’(x)

D = besar selisih peluang = P’(x<) – P(x<)

Tabel 3.14 Data Uji Keselarasan Smirnov-Kolmogorov

Uji Smirnov-Kolmogorov

f(t)=(Xi
P'(x)=M/
Xi M P(x) = M/(n+1) P(x<) -Xrt)/ P'(x<) D
(n-1)
Tahun Sd
7=nilai
1 2 3 4= nilai 2-3 5 6 8=4-7
2-6
2010 90.520 1 8.229090909 -7.229090909 0.536 0.111 0.889 -8.118

60
2011 98.564 2 8.960363636 -6.960363636 0.743 0.222 1.778 -8.738
2012 100.0900 3 9.099090909 -6.099090909 0.782 0.333 2.667 -8.766
2013 90.4190 4 8.219909091 -4.219909091 0.534 0.444 3.556 -7.775
-
129.518 5 11.77436364 -6.774363636 1.537 0.556 4.444
2014 11.219
2015 25.91 6 2.355098182 3.644901818 -1.123 0.667 5.333 -1.688
2016 63.171 7 5.742806364 1.257193636 -0.166 0.778 6.222 -4.965
2017 10.8760 8 0.988727273 7.011272727 -1.763 0.889 7.111 -0.100
2018 10.450 9 0.949972727 8.050027273 -1.520 1.000 8.000 0.050
2019 76.845 10 6.985924545 3.014075455 0.185 1.111 8.889 -5.875

Dmax0,2020

Sumber : Hasil Analisa Data

Tabel 3.15 Nilai D0Kritis Untuk Uji Keselarasan Smirnov-Kolmogorov


D Α
K 0,995 0,99 0,975 0,95 0,05 0,025 0,01 0,005
1 0,0000393 0,000157 0,000928 0,00393 3,841 5,024 6,635 7,879
2 0,1 0,021 0,05806 0,103 5,991 7,378 9,21 10,579
3 0,0717 0,115 0,216 0,352 7,815 9,348 11,345 12,838
4 0,207 0,297 0,4848 0,711 9,488 11,143 13,277 14,86
5 0,412 0,554 0,831 1,145 11,07 12,832 15,086 16,75
6 0,676 0,872 1,237 1,635 12,592 14,449 16,812 18,548
7 0,989 0,1,239 1,69 2,167 14,067 16,013 18,475 20,278
8 1,344 1,646 2,18 2,733 15,507 17,535 20,09 21,955
9 1,735 2,088 2,7 3,325 16,919 19,023 21,666 23,589
10 2,156 0,558 3,247 3,94 18,307 20,483 23,209 25,188

Untuk α = 0,05 dan n = 10 maka, nilai D0 kritis = 0,41


Berdasarkan hasil Tabel 3.13 di atas harga D(maksimum) = 0,2020.
Sedangkan nilai kritis D0 dengan jumlah data (n) = 10, α = 5%  D0 = 0,41.
Dengan demikian dilihat dari hasil perbandingan di atas dapat kita ketahui bahwa
nilai D(maks) kurang dari nilai kritis D0, maka hipotesa yang diuji yakni metode
EJ Gumbel dapat diterima.

61
3.4 Distribusi Curah Hujan Jam-Jaman

Perhitungan distribusi curah hujan jam-jaman/intensitas curah hujan ini


menggunakan Metode Dr. Moonobe dengan mengacu pada rumus dibawah ini,
yang merupakan sebuah variasi dari persamaan-persamaan curah hujan jangka
pendek. Persamaannya sebagai berikut :

Dengan:
I = intensitas hujan dengan kala ulang T untuk durasi t
(mm/jam)
R24 = intensitas hujan harian untuk kala ulang T ( mm/hari)
t = durasi hujan (jam)

Perhitungan Intensitas untuk R5:


Diketahui :

R24 untuk R5 = 118,6405


t = 1 jam

Maka,

I = 41,1304

Perhitungannya Intensitas hujan untuk jam-jam berikutnya sama, jadi untuk


hasil Perhitungan intensitas curah hujan dalam waktu 24 jam disajikan pada
tabel 3.15

62
Tabel 3.16 Hasil Perhitungan Curah Hujan Jam-Jaman (24 Jam)
Hujan Jam-jaman
R24
R5 R10 R20 R25 R50 R100
Jam
106.7944938 135.1225588 161.9441733 170.9262427 197.4835677 223.8445633
0 0 0 0 0 0 0
1 37.0236 46.8444 56.1429 59.2568 68.4637 77.6026
2 23.3234 29.5101 35.3678 37.3295 43.1294 48.8866
3 17.7991 22.5204 26.9907 28.4877 32.9139 37.3074
4 14.6928 18.5902 22.2803 23.5161 27.1698 30.7966
5 12.6619 16.0206 19.2006 20.2655 23.4143 26.5397
6 11.2127 14.1870 17.0031 17.9461 20.7345 23.5022
7 10.1177 12.8014 15.3425 16.1935 18.7095 21.2069
8 9.2559 11.7111 14.0357 14.8142 17.1159 19.4006
9 8.5569 10.8267 12.9758 13.6955 15.8234 17.9355
10 7.9765 10.0923 12.0956 12.7665 14.7501 16.7190
11 7.4854 9.4710 11.3510 11.9805 13.8420 15.6897
12 7.0636 8.9372 10.7113 11.3054 13.0619 14.8055
13 6.6965 8.4728 10.1547 10.7179 12.3832 14.0361
14 6.3737 8.0644 9.6652 10.2012 11.7862 13.3595
15 6.0872 7.7019 9.2307 9.7427 11.2564 12.7590
16 5.8308 7.3775 8.8420 9.3324 10.7824 12.2216
17 5.5999 7.0853 8.4917 8.9627 10.3553 11.7375
18 5.3905 6.8204 8.1742 8.6276 9.9681 11.2987
19 5.1997 6.5789 7.8848 8.3222 9.6152 10.8987
20 5.0249 6.3578 7.6198 8.0424 9.2920 10.5323

63
21 4.8641 6.1543 7.3759 7.7850 8.9946 10.1952
22 4.7155 5.9664 7.1507 7.5473 8.7199 9.8839
23 4.5778 5.7921 6.9419 7.3269 8.4653 9.5953
24 4.4498 5.6301 6.7477 7.1219 8.2285 9.3269

Sumber : Hasil Perhitungan analisa

Grafik 3.3 Curah Hujan Jam-Jaman (24 jam)

64
Pada umumnya intensitas curah hujan atau curah hujan jam-jaman
maksimal Di NTT
terjadi selama 4 jam. Maka:

Perhitungan Intensitas Hujan di NTT untuk R 5:


Diketahui:
R24 untuk R5 = 118,6405
t = 1 jam
Maka,

I = 158,1873
Perhitungannya Intensitas hujan untuk jam-jam berikutnya sama, jadi untuk hasil
Perhitungan intensitas curah hujan dalam waktu 4 jam disajikan pada tabel 3.16

Tabel 3.17 Hasil Perhitungan Curah Hujan Jam-Jaman (4 jam)

Rn24
Jam Rn5 Rn10 Rn20 Rn25 Rn50 Rn100
106.7944938 135.1225588 161.9441733 170.9262427 197.4835677 223.8445633

0 0 0 0 0 0 0
1 142.3927 180.1634 215.9256 227.9017 263.3114 298.4594
2 35.5982 45.0409 53.9814 56.9754 65.8279 74.6149
3 15.8214 20.0182 23.9917 25.3224 29.2568 33.1622

4 8.8995 11.2602 13.4953 14.2439 16.4570 18.6537

65
Sumber : Hasil Perhitungan analisis

Grafik 3.4 Grafik Hujan Jam-Jaman (4 jam)

66
3.5 Koefisien Pengaliran

Koefisien pengaliran adalah variabel untuk menentukan besarnya limpasan


permukaan tersebut dimana penentuannya didasarkan pada:
2. Bentuk dan luas daerah pematusan
3. Miring daerah pematusan dan miring palung sungai
4. Keadaan daerah pematusan yang terpenting ialah besarnya kemampuan
mengisap/menyerap dan daya menahan air
5. Keadaan flora daerah pematusan
6. Daya tampung penampang sungai
7. Tinggi suhu, besarnya angin disertai tingkat penguapannya
8. Jatuhnya hujan yang mendahului hujan maksimum dalam persoalan

Tabel 3.18 Koefisien Pengaliran

Kondisi Daerah Pengaliran dan Sungai Harga dari F

Daerah Pegunungan yang curam 0,75 - 0,90


Daerah Pegunungan Tersier 0,70 - 0,80
Tanah Bergelombang dan Hutan 0,50 - 0,75
Tanah datar yang ditanami 0,45 - 0,60
Persawahan yang diairi 0,70 - 0,80
Sungai di daerah Pegunungan 0,08 - 0,85
Sungai Kecil di Dataran 0,45 - 0,75
Sungai Besar yang lebih dari setengah
0,50 - 0,75
Daerah Pengalirannya terdiri dari Dataran

Sumber : Ir Joesron Loebis, M. Eng, (Banjir Rencana Untuk Bangunan Air)

67
Untuk menghitung debit banjir rancangan yang lebih diperhatikan adalah nilai
koefisien aliran berdasarkan topografi dan penggunaan lahan. Berdasarkkan
gambar Daerah Aliran Sungai Titik 2 dimana:

A. Tanah Bergelombang dan hutan


B. Penggunungan teriser
C. Sungai kecil di dataran
D. Persawahan yang diairi
Berdasarkan topografinya maka untuk koefisien alirannya diasumsikan
adalah 0,70.

3.6 ANALISA CURAH HUJAN NETTO JAM-JAMAN

Hujan Netto adalah curah hujan yang menghasilkan limpasan


langsung. Besarnya hujan netto jam – jaman diperoleh dari perkalian antara
hujan yang terjadi dengan koefisien pengaliran.Dengan menganggap bahwa
proses transformasi hujanmenjadi limpasan langsung mengikuti proses linier
dan tidak berubah oleh waktu (linear and timeinvariant process), maka hujan
netto (Rn) dapat dinyatakan sebagai berikut :

Dimana:

Rn = Hujan netto
C = Koefisien limpasan
R = Intensitas curah hujan
Perhitungan untuk Rn 5:
Diketahui: C = 0,70
R5 = 41,1304 (Lihat Tabel 3.15)

68
Rn 5 = 0,7 x 41,1304
= 28,79128

Hasil selengkapnya dapat dilihat pada tabel 3.18

Tabel 3.19 Curah Hujan Netto Jam-Jaman

Curah Hujan Netto Jam-jaman


Jam
Rn5 Rn10 Rn20 Rn25 Rn50 Rn100

0 0 0 0 0 0 0
1 25.9165 32.7911 39.3000 41.4798 47.9246 54.3218
2 16.3264 20.6571 24.7575 26.1306 30.1906 34.2206
3 12.4594 15.7643 18.8935 19.9414 23.0397 26.1152
4 10.2850 13.0131 15.5962 16.4613 19.0189 21.5576
5 8.8633 11.2144 13.4404 14.1859 16.3900 18.5778
6 7.8489 9.9309 11.9022 12.5623 14.5141 16.4515
7 7.0824 8.9610 10.7398 11.3354 13.0966 14.8448
8 6.4791 8.1978 9.8250 10.3699 11.9812 13.5805
9 5.9898 7.5787 9.0830 9.5868 11.0764 12.5549
10 5.5835 7.0646 8.4669 8.9365 10.3250 11.7033
11 5.2398 6.6297 7.9457 8.3864 9.6894 10.9828
12 4.9445 6.2561 7.4979 7.9137 9.1433 10.3638
13 4.6876 5.9310 7.1083 7.5025 8.6682 9.8253
14 4.4616 5.6451 6.7656 7.1409 8.2504 9.3517

69
15 4.2610 5.3913 6.4615 6.8199 7.8795 8.9313
16 4.0816 5.1643 6.1894 6.5327 7.5477 8.5551
17 3.9199 4.9597 5.9442 6.2739 7.2487 8.2163
18 3.7734 4.7743 5.7220 6.0393 6.9777 7.9091
19 3.6398 4.6052 5.5194 5.8255 6.7306 7.6291
20 3.5174 4.4504 5.3338 5.6297 6.5044 7.3726
21 3.4048 4.3080 5.1631 5.4495 6.2962 7.1367
22 3.3009 4.1764 5.0055 5.2831 6.1039 6.9187
23 3.2045 4.0545 4.8593 5.1288 5.9257 6.7167
24 3.1148 3.9411 4.7234 4.9853 5.7599 6.5288

Sumber : Hasil Perhitungan

Grafik 3.5 Curah Hujan Netto Jam-Jaman

70
Tabel 3.20 Analisa Curah Hujan Netto Jam-jaman (4 Jam) di NTT

Rn24
Jam
Rn5 Rn10 Rn20 Rn25 Rn50 Rn100

0 0 0 0 0 0 0
1 99.6749 126.1144 151.1479 159.5312 184.3180 208.9216
2 24.9187 31.5286 37.7870 39.8828 46.0795 52.2304
3 11.0750 14.0127 16.7942 17.7257 20.4798 23.2135
4 6.2297 7.8821 9.4467 9.9707 11.5199 13.0576

Grafik 3.6 Curah Hujan Netto Jam-Jaman (4 Jam)

71
3.7 Debit Banjir Rancangan

Debit Banjir Rancangan adalah besarnya debit banjir yang ditetapkan


sebagai dasar penentuan kapasitas dalam mendimensi bangunan-bangunan
hidraulik (termasuk bangunan di sungai), sedemikian hingga kerusakan yang
dapat ditimbulkan baik langsung maupun tidak langsung oleh banjir tidak boleh
terjadi selama besaran banjir tidak terlampaui. Untuk menghitung atau
memperkirakan besarnya debit banjir yang akan terjadi dalam berbagai periode
ulang dengan hasil yang baik dapat dilakukan dengan analisis data aliran dari
sungai yang bersangkutan. Oleh karena data aliran yang bersankutan tidak tersedia
maka dalam

perhitungan debit banjir akan digunakan beberapa metode yaitu :

1.Metode Rasional

2.Metode Der Weduwen

3.Metode Haspers

4.Metode Hidrograf Satuan Sintetis Nakayasu (HSS Nakayasu), dan

5.Metode HSS Synder

3.7.1 Metode non hidrograf

Metode ini menggambarkan hubungan antara debit limpasan dengan besar


curah hujan yang terjadi pada daerah pengaliran sungai. Parameter utama
yang digunakan adalah koefisien pengaliran (α), waktu konsentrasi (tc),
intensitas hujan (I) dan luas daerah pengaliran sungai (A). Persamaan empiris
dari metode rasional adalah:

Dengan:
QT = Debit banjir rencana (m³ /dtk)
α = Koefisien pengaliran = 0,7
I = Intensitas hujan (mm/jam)

72
=

A = Luas daerah pengaliran / tangkapan hujan (km²)


H = Beda Tinggi ujung hulu dengan titik yang ditinjau
Tc = Waktu konsentrasi

Tc =

W= Waktu kecepatan perambatan


W = 72 x (H/L)0,6

Diketahui :
Luas Sungai (
:
A) 6.591215 KM2
Panjang
:
Sungai ( L ) 24.54 KM2
Beda Elevasi
:
(H 267 M 0.267 KM
Koefisien
:
Aliran ( C) 0.7
TC : L/W : 5.1352
W : 72 * (H/L)^0,6 : 4.7788

24 a2/3
I : Rt
24 tc
: V.A

Q
f I A
:
3.6

Tabel 3.21 Data Debit Banjir Rencana Metode Rasional

Perio
de I Qt
N
ulang A R24 L H C W tc
o
(tahu (km (km (km/ (mm/
(m³/det)
n) (km²) (mm) ) ) jam) jam)
1 5 6.5912 106.7944 24. 0.2 0. 4.7788 5.13 12.438 15.95438

73
15 938 54 67 7 52 6 501
6.5912 135.1225 24. 0.2 0. 5.13 15.738 20.18640
4.7788
2 10 15 588 54 67 7 52 0 897
6.5912 161.9441 24. 0.2 0. 5.13 18.862 24.19337
4.7788
3 20 15 733 54 67 7 52 0 927
6.5912 170.9262 24. 0.2 0. 5.13 19.908 25.53524
4.7788
4 25 15 427 54 67 7 52 2 052
6.5912 197.4835 24. 0.2 0. 5.13 23.001 29.50272
4.7788
5 50 15 677 54 67 7 52 4 772
6.5912 223.8445 24. 0.2 0. 5.13 26.071 33.44088
4.7788
6 100 15 633 54 67 7 52 7 463

Sumber : Hasil Analisa Data

3.7.2. Metode hidrograf

Debit banjir rencana adalah debit maksimum yang mungkin terjadi pada
suatu daerah dengan peluang kejadian tertentu. Untuk menaksir banjir rancangan
digunakan cara hidrograf satuan yang didasarkan oleh parameter dan karakteristik
daerah pengalirannya. Teori hidrograf satuan merupakan suatu cara perhitungan
yang relatif sederhana dan cukup teliti. Dan pada metode ini digunakan
perhitungan nakayasu seperti di bawah ini.

Dalam perhitungan debit banjir rancangan dengan metode Nakayasu,ada beberapa


parameter yang diperlukan:

Menghitung Aliran Dasar dengan persamaan


berikut :

74
A=
6.591215 KM2
Ltot =
24.54 KM
D= km^(-1)
3.72313754
Kerapatan jaringan kuras (drainage density, D) yaitu jumlah panjang sungai semua titik
D=
tiap satuan luas DAS.

Base flow 5.5321 m3/det

Parameter Das
Base Flow = 5.5321 m3/det
Luas (A) = 6.591215 km2
Panjang Sungai Utama (L) = 24.54 km
a = 2
Ro = 1 mm
c = 0.7

Parameter Tg

0,47(AL)^0,25
a=
Tg 1.8233 jam Tg
1.676130647
a=
1.8233
a= 0.9193

75
Parameter Tr
Tr = 0.75 x Tg
= 1.3675
Parameter Tp
Tp = Tg + 0,8 x Tr
= 2.9173 jam
Parameter T 0.3
T 0.3 =  x Tg
  = 3.6466 jam
  = Tp + T 0.3
  = 6.5640 jam
  = Tp + 2,5 * T 0.3
  = 12.0339 jam

Parameter Qp (Debit Puncak)

6.591215 0.404900582
=
16.27860 79.09458 4.753180743
=
16.6403

76
Mencari Ordinat Hidrograf

0 < t < 2.9173

2.9173 < t < 6.5640

6.5640 < t < 12.0339

t > 12.0339

Q Max atau Qp = 0.404900582 m3/det

Tabel 3.22. Ordinat Hidrograf 1

1
t Qt
0 0
1 0.03
2 0.16

77
Tabel 3.23. Ordinat Hidrograf 1

2
t Qt
3 0.39
4 0.28
5 0.20
6 0.15

Tabel 3.24. Ordinat Hidrograf 1

3
t Qt
7 0.08
8 0.09
9 0.07
10 0.06
11 0.05
12 0.04

78
Tabel 3.25. Ordinat Hidrograf 1

4
t Qt
13 0.03
14 0.03
15 0.02
16 0.02
17 0.02
18 0.01
19 0.01
20 0.01
21 0.01
22 0.01
23 0.01
24 0.00

Tabel 3.26. rekapitulasi Ordinat Hidrograf

Qt
t (jam) ket
m3/det
0 0
1 0.03 1
2 0.16
3 0.39
4 0.28
2
5 0.20
6 0.15
7 0.08
8 0.09
9 0.07
3
10 0.06
11 0.05
12 0.04
13 0.03 4
14 0.03
15 0.02
16 0.02

79
17 0.02
18 0.01
19 0.01
20 0.01
21 0.01
22 0.01
23 0.01
24 0.00

Setalah mendapat koordinat lokal dan Qt, berikut adalah tabel hitungan debit
banjir dengan kala ulang 5, 10, 20, 25, 50, 100 tahun dengan metode nakayasu :

Tabel 3.27. Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 5 Tahun

KALA ULANG 5 TAHUN


T Qt R1 R2 R3
jam m3/det 99.6749 24.9187 11.0750
0 0 0 0 0
1 0.03 3.0901 0.7725 0.3433
2 0.16 16.3097 4.0774 1.8122
3 0.39 39.2715 9.8179 4.3635
4 0.28 28.2287 7.0572 3.1365
5 0.20 20.2911 5.0728 2.2546
6 0.15 14.5854 3.6464 1.6206
7 0.08 7.9475 1.9869 0.8831
8 0.09 8.8264 2.2066 0.9807
9 0.07 7.0826 1.7706 0.7870
10 0.06 5.6833 1.4208 0.6315
11 0.05 4.5605 1.1401 0.5067
12 0.04 3.6595 0.9149 0.4066
13 0.03 3.0968 0.7742 0.3441
14 0.03 2.6256 0.6564 0.2917
15 0.02 2.2260 0.5565 0.2473

80
16 0.02 1.8873 0.4718 0.2097
17 0.02 1.6001 0.4000 0.1778
18 0.01 1.3566 0.3391 0.1507
19 0.01 1.1502 0.2875 0.1278
20 0.01 0.9751 0.2438 0.1083
21 0.01 0.8267 0.2067 0.0919
22 0.01 0.7009 0.1752 0.0779
23 0.01 0.5943 0.1486 0.0660
24 0.00 0.3113 0.0778 0.0346

Grafik 3.7 Kala Ulang 5 Tahun

81
Tabel 3.28. Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 10 Tahun

KALA ULANG 10 TAHUN


t Qt R1 R2 R3 R4 Base Flow Q 10hn
jam m3/det 126.1144 31.5286 14.0127 7.8821 m3/det m3/det
0 0 0 0 0 0 5.5321 0
1 0.03 3.9098 0.9774 0.4344 0.2444 5.5321 5.5660

82
2 0.16 20.6360 5.1590 2.2929 1.2898 5.5321 29.3777
3 0.39 49.6886 12.4221 5.5210 3.1055 5.5321 70.7372
4 0.28 35.7166 8.9292 3.9685 2.2323 5.5321 50.8466
5 0.20 25.6734 6.4184 2.8526 1.6046 5.5321 36.5490
6 0.15 18.4543 4.6136 2.0505 1.1534 5.5321 26.2717
7 0.08 10.0557 2.5139 1.1173 0.6285 5.5321 14.3154
8 0.09 11.1676 2.7919 1.2408 0.6980 5.5321 15.8984
9 0.07 8.9613 2.2403 0.9957 0.5601 5.5321 12.7574
10 0.06 7.1908 1.7977 0.7990 0.4494 5.5321 10.2369
11 0.05 5.7702 1.4425 0.6411 0.3606 5.5321 8.2145
12 0.04 4.6302 1.1575 0.5145 0.2894 5.5321 6.5916
13 0.03 3.9183 0.9796 0.4354 0.2449 5.5321 5.5781
14 0.03 3.3220 0.8305 0.3691 0.2076 5.5321 4.7292
15 0.02 2.8165 0.7041 0.3129 0.1760 5.5321 4.0096
16 0.02 2.3879 0.5970 0.2653 0.1492 5.5321 3.3994
17 0.02 2.0245 0.5061 0.2249 0.1265 5.5321 2.8821
18 0.01 1.7164 0.4291 0.1907 0.1073 5.5321 2.4435
19 0.01 1.4552 0.3638 0.1617 0.0910 5.5321 2.0717
20 0.01 1.2338 0.3084 0.1371 0.0771 5.5321 1.7564
21 0.01 1.0460 0.2615 0.1162 0.0654 5.5321 1.4892
22 0.01 0.8869 0.2217 0.0985 0.0554 5.5321 1.2625
23 0.01 0.7519 0.1880 0.0835 0.0470 5.5321 1.0704
24 0.00 0.3938 0.0985 0.0438 0.0246 5.5321 0.5607

Grafik 3.8 Kala Ulang 10 Tahun

83
Tabel 3.29Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 20 Tahun

84
KALA ULANG 20 TAHUN
t Qt R1 R2 R3 R4 Base Flow Q 20thn
jam m3/det 151.1479 37.7870 16.7942 9.4467 m3/det m3/det
0 0 0 0 0 0 5.5321 0
1 0.03 4.6859 1.1715 0.5207 0.2929 5.5321 6.6709
2 0.16 24.7322 6.1831 2.7480 1.5458 5.5321 35.2091
3 0.39 59.5517 14.8879 6.6169 3.7220 5.5321 84.7785
4 0.28 42.8063 10.7016 4.7563 2.6754 5.5321 60.9395
5 0.20 30.7696 7.6924 3.4188 1.9231 5.5321 43.8039
6 0.15 22.1174 5.5294 2.4575 1.3823 5.5321 31.4866
7 0.08 12.0517 3.0129 1.3391 0.7532 5.5321 17.1570
8 0.09 13.3844 3.3461 1.4872 0.8365 5.5321 19.0542
9 0.07 10.7401 2.6850 1.1933 0.6713 5.5321 15.2897
10 0.06 8.6182 2.1546 0.9576 0.5386 5.5321 12.2690
11 0.05 6.9155 1.7289 0.7684 0.4322 5.5321 9.8450
12 0.04 5.5493 1.3873 0.6166 0.3468 5.5321 7.9000
13 0.03 4.6960 1.1740 0.5218 0.2935 5.5321 6.6853
14 0.03 3.9814 0.9954 0.4424 0.2488 5.5321 5.6680
15 0.02 3.3756 0.8439 0.3751 0.2110 5.5321 4.8055
16 0.02 2.8619 0.7155 0.3180 0.1789 5.5321 4.0742
17 0.02 2.4264 0.6066 0.2696 0.1516 5.5321 3.4542
18 0.01 2.0571 0.5143 0.2286 0.1286 5.5321 2.9286
19 0.01 1.7441 0.4360 0.1938 0.1090 5.5321 2.4829
20 0.01 1.4787 0.3697 0.1643 0.0924 5.5321 2.1051
21 0.01 1.2537 0.3134 0.1393 0.0784 5.5321 1.7847
22 0.01 1.0629 0.2657 0.1181 0.0664 5.5321 1.5132
23 0.01 0.9012 0.2253 0.1001 0.0563 5.5321 1.2829
24 0.00 0.4720 0.1180 0.0524 0.0295 5.5321 0.6720

Grafik 3.9 Kala Ulang 20 Tahun

85
Tabel 3.30. Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 25 Tahun

Kala Ulang 25 Tahun

86
Base
t Qt R1 R2 R3 R4 Flow Q25thn
jam m3/det 159.5312 39.8828 17.7257 9.9707 m3/det m3/det
0 0 0 0 0 0 5.5321 0
1 0.03 4.9458 1.2364 0.5495 0.3091 5.5321 7.0409
2 0.16 26.1040 6.5260 2.9004 1.6315 5.5321 37.1619
3 0.39 62.8547 15.7137 6.9839 3.9284 5.5321 89.4806
4 0.28 45.1805 11.2951 5.0201 2.8238 5.5321 64.3195
5 0.20 32.4762 8.1190 3.6085 2.0298 5.5321 46.2334
6 0.15 23.3442 5.8360 2.5938 1.4590 5.5321 33.2330
7 0.08 12.7202 3.1800 1.4134 0.7950 5.5321 18.1086
8 0.09 14.1267 3.5317 1.5696 0.8829 5.5321 20.1110
9 0.07 11.3358 2.8339 1.2595 0.7085 5.5321 16.1377
10 0.06 9.0962 2.2741 1.0107 0.5685 5.5321 12.9495
11 0.05 7.2991 1.8248 0.8110 0.4562 5.5321 10.3911
12 0.04 5.8570 1.4643 0.6508 0.3661 5.5321 8.3381
13 0.03 4.9565 1.2391 0.5507 0.3098 5.5321 7.0561
14 0.03 4.2022 1.0506 0.4669 0.2626 5.5321 5.9824
15 0.02 3.5628 0.8907 0.3959 0.2227 5.5321 5.0720
16 0.02 3.0206 0.7552 0.3356 0.1888 5.5321 4.3002
17 0.02 2.5610 0.6402 0.2846 0.1601 5.5321 3.6458
18 0.01 2.1712 0.5428 0.2412 0.1357 5.5321 3.0910
19 0.01 1.8408 0.4602 0.2045 0.1151 5.5321 2.6206
20 0.01 1.5607 0.3902 0.1734 0.0975 5.5321 2.2218
21 0.01 1.3232 0.3308 0.1470 0.0827 5.5321 1.8837
22 0.01 1.1219 0.2805 0.1247 0.0701 5.5321 1.5971
23 0.01 0.9511 0.2378 0.1057 0.0594 5.5321 1.3540
24 0.00 0.4982 0.1245 0.0554 0.0311 5.5321 0.7092

Grafik 3.10 Kala Ulang 25 Tahun

87
Tabel 3.31. Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 50 Tahun

KALA ULANG 50 TAHUN

88
Base
t Qt R1 R2 R3 R4 Flow Q 50thn
jam m3/det 184.3180 46.0795 20.4798 11.5199 m3/det m3/det
0 0 0 0 0 0 5.5321 0
1 0.03 5.7142 1.4286 0.6349 0.3571 5.5321 8.1348
2 0.16 30.1599 7.5400 3.3511 1.8850 5.5321 42.9359
3 0.39 72.6206 18.1551 8.0690 4.5388 5.5321 103.3835
4 0.28 52.2003 13.0501 5.8000 3.2625 5.5321 74.3130
5 0.20 37.5221 9.3805 4.1691 2.3451 5.5321 53.4169
6 0.15 26.9712 6.7428 2.9968 1.6857 5.5321 38.3965
7 0.08 14.6965 3.6741 1.6329 0.9185 5.5321 20.9221
8 0.09 16.3217 4.0804 1.8135 1.0201 5.5321 23.2357
9 0.07 13.0970 3.2743 1.4552 0.8186 5.5321 18.6451
10 0.06 10.5095 2.6274 1.1677 0.6568 5.5321 14.9614
11 0.05 8.4332 2.1083 0.9370 0.5271 5.5321 12.0056
12 0.04 6.7671 1.6918 0.7519 0.4229 5.5321 9.6337
13 0.03 5.7266 1.4316 0.6363 0.3579 5.5321 8.1524
14 0.03 4.8552 1.2138 0.5395 0.3034 5.5321 6.9119
15 0.02 4.1163 1.0291 0.4574 0.2573 5.5321 5.8601
16 0.02 3.4899 0.8725 0.3878 0.2181 5.5321 4.9683
17 0.02 2.9589 0.7397 0.3288 0.1849 5.5321 4.2123
18 0.01 2.5086 0.6271 0.2787 0.1568 5.5321 3.5713
19 0.01 2.1269 0.5317 0.2363 0.1329 5.5321 3.0278
20 0.01 1.8032 0.4508 0.2004 0.1127 5.5321 2.5671
21 0.01 1.5288 0.3822 0.1699 0.0956 5.5321 2.1764
22 0.01 1.2962 0.3240 0.1440 0.0810 5.5321 1.8452
23 0.01 1.0989 0.2747 0.1221 0.0687 5.5321 1.5644
24 0.00 0.5756 0.1439 0.0640 0.0360 5.5321 0.8194

Grafik 3.11 Kala Ulang 50 Tahun

89
Tabel 3.32. Perhitungan Debit Banjir Kala Ulang 100 Tahun

90
KALA ULANG 100 TAHUN

t Qt R1 R2 R3 R4 Base Flow Q 100thn


jam m3/det 208.9216 52.2304 23.2135 13.0576 m3/det m3/det
0 0 0 0 0 0 5.5321 0
1 0.03 6.4770 1.6192 0.7197 0.4048 5.5321 9.2207
2 0.16 34.1857 8.5464 3.7984 2.1366 5.5321 48.6672
3 0.39 82.3143 20.5786 9.1460 5.1446 5.5321 117.1836
4 0.28 59.1683 14.7921 6.5743 3.6980 5.5321 84.2326
5 0.20 42.5307 10.6327 4.7256 2.6582 5.5321 60.5472
6 0.15 30.5715 7.6429 3.3968 1.9107 5.5321 43.5219
7 0.08 16.6583 4.1646 1.8509 1.0411 5.5321 23.7149
8 0.09 18.5003 4.6251 2.0556 1.1563 5.5321 26.3373
9 0.07 14.8453 3.7113 1.6495 0.9278 5.5321 21.1339
10 0.06 11.9124 2.9781 1.3236 0.7445 5.5321 16.9586
11 0.05 9.5589 2.3897 1.0621 0.5974 5.5321 13.6081
12 0.04 7.6704 1.9176 0.8523 0.4794 5.5321 10.9196
13 0.03 6.4910 1.6228 0.7212 0.4057 5.5321 9.2407
14 0.03 5.5032 1.3758 0.6115 0.3440 5.5321 7.8345
15 0.02 4.6658 1.1664 0.5184 0.2916 5.5321 6.6423
16 0.02 3.9558 0.9889 0.4395 0.2472 5.5321 5.6315
17 0.02 3.3538 0.8385 0.3726 0.2096 5.5321 4.7745
18 0.01 2.8435 0.7109 0.3159 0.1777 5.5321 4.0480
19 0.01 2.4108 0.6027 0.2679 0.1507 5.5321 3.4320
20 0.01 2.0439 0.5110 0.2271 0.1277 5.5321 2.9097
21 0.01 1.7329 0.4332 0.1925 0.1083 5.5321 2.4669
22 0.01 1.4692 0.3673 0.1632 0.0918 5.5321 2.0915
23 0.01 1.2456 0.3114 0.1384 0.0779 5.5321 1.7733
24 0.00 0.6524 0.1631 0.0725 0.0408 5.5321 0.9288

Grafik kala Ulang 100 Tahun

91
Tabel 3.33. Rekapitulasi Perhitungan Debit Banjir Hidrograf Nakayasu

92
t Q 5thn Q 10thn Q 20thn Q25thn Q50thn Q100thn
Jam m³/det m3/det m³/det m³/det m³/det m³/det
0 0 0 0 0 0 0
1 4.40 6 6.67 7.04 8.13 9.22
2 23.22 29 35.21 37.16 42.94 48.67
3 55.91 71 84.78 89.48 103.38 117.18
4 40.19 51 60.94 64.32 74.31 84.23
5 28.89 37 43.80 46.23 53.42 60.55
6 20.76 26 31.49 33.23 38.40 43.52
7 11.31 14 17.16 18.11 20.92 23.71
8 12.57 16 19.05 20.11 23.24 26.34
9 10.08 13 15.29 16.14 18.65 21.13
10 8.09 10 12.27 12.95 14.96 16.96
11 6.49 8 9.85 10.39 12.01 13.61
12 5.21 7 7.90 8.34 9.63 10.92
13 4.41 6 6.69 7.06 8.15 9.24
14 3.74 5 5.67 5.98 6.91 7.83
15 3.17 4 4.81 5.07 5.86 6.64
16 2.69 3 4.07 4.30 4.97 5.63
17 2.28 3 3.45 3.65 4.21 4.77
18 1.93 2 2.93 3.09 3.57 4.05
19 1.64 2 2.48 2.62 3.03 3.43
20 1.39 1.8 2.11 2.22 2.57 2.91
21 1.18 1.5 1.78 1.88 2.18 2.47
22 1.00 1.3 1.51 1.60 1.85 2.09
23 0.85 1.1 1.28 1.35 1.56 1.77
24 0.44 0.6 0.67 0.71 0.82 0.93

Grafik 3.13 Rekapitulasi Perhitungan Debit Banjir Nakayasu

93
Tabel 3.34. Rekapitulasi Perhitungan Debit Banjir Hidrograf

Rasional Nakayasu
Periode
(m³/det) (m³/det)
5 15.95 55.91
10 20.19 71
20 24.19 84.78
25 25.54 89.48
50 29.50 103.38
100 33.44 117.18

BAB IV

ANALISIS DEBIT ANDALAN

4.1 CURAH HUJAN RERATA DAERAH (AREA RAINFALL)

4.1.1 Analisis Debit Bulanan dengan Metode Dr. F.J. Mock

94
Perhitungan debit andalan bertujuan untuk keperluan irigasi dalam
menentukan areal persawahan yang dapat diairi. Perhitungan ini
menggunakan cara analisis water- balance dari Dr.F.J. Mock. Metode ini
digunakan untuk menghitung harga debit bulanan, evapotranspirasi,
kelembaban air tanah, dan tampungan air tanah. Metode ini dihitung
berdasarkan data curah hujan bulanan, jumlah hari hujan, evapotranspirasi
dan karakteristik hidrologi daerah pengaliran.
Dalam dedit andalan yang diterapkan di lapangan, untuk
menghitung debit andalan biasanya memakai semua stasiun yang
mempengaruhi suatu daerah aliran sungai. Tetapi dalam penyusunan
laporan ini penulis hanya memakai satu stasiun yang memiliki wilayah
pengaruh paling besar terhadap daerah aliran sungai, yakni stasiun A, B
dan Stasiun C

Perhitungan Debit Andalan meliputi :

1.Data Hujan

Untuk perhitungan debit andalan digunakan data curah hujan bulanan


setiap tahun. Dalam penyusunan laporan ini diharuskan untuk melakukan
perhitungan debit andalan setiap tahun berdasarkan data curah hujan pada stasiun
A yakni dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2019

Tabel 4.1 Curah Hujan Bulanan Satu Tahun Sta. A (mm)


CH Bulanan dalam Satu Tahun (mm) Rh
No. Tahun tot
Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des (mm)
2019 36,20 27,35 2,40 0,18 0,04 0,00 0,00 0,00 2,90 5,38 50,02 15,89
1 140
HH 20 13 2 2 1 0 0 0 3 4 19 12
2018 17,45 19,25 6,45 0,45 0,04 0,00 0,00 3,32 0,00 20,04 41,04 31,10
2 139
HH 9 11 3 3 1 0 0 3 0 8 24 27

95
2017 16,18 20,31 0,23 0,23 0,31 0,48 0,00 0,00 0,00 4,40 13,71 42,92
3 99
HH 13 18 2 1 2 1 0 0 0 5 18 21
2016 15,18 32,08 2,19 0,65 0,00 0,00 0,00 0,68 2,58 1,70 27,08 38,89
4 121
HH 11 12 4 1 0 0 0 1 3 4 12 17
2015 40,26 30,94 6,75 15,25 0,15 1,13 0,65 0,32 0,00 1,64 30,92 24,75
5 153
HH 22 16 5 9 1 1 1 1 0 4 15 15
2014 72,61 66,06 0,45 0,10 0,13 0,06 0,06 0,10 0,00 0,13 92,32 102,77
6 335
HH 27 27 4 1 1 1 1 1 0 1 29 29
7 2013 73,81 71,03 0,81 0,29 0,10 0,06 0,06 0,00 0,13 0,77 80,13 80,77 308

HH 28 29 4 2 1 1 1 0 1 2 29 29
2012 80,94 89,26 0,83 0,16 0,06 0,13 0,00 0,00 0,00 0,81 101,84 84,26
8 358
HH 30 30 2 1 1 1 0 0 0 3 30 30
2011 78,52 78,90 1,03 0,13 0,06 0,00 0,00 0,00 0,00 1,13 79,32 69,65
9 309
HH 29 28 4 1 1 0 0 0 0 3 28 29
2010 45,65 35,84 0,84 0,23 0,19 0,06 0,13 0,58 0,26 0,48 23,61 62,35
10 170
HH 25 24 2 2 1 1 1 2 2 2 22 26

Sumber : Tabel Data Hujan

Tabel 4.2 Curah Hujan Bulanan Satu Tahun Sta. B (mm)

CH Bulanan dalam Satu Tahun (mm) Rh


No. Tahun tot
Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des (mm)

2019
18,08 20,81 0 0,04 0,42 0 0 0,26 0,65 2,28 21 16
79
HH
1 12 14 0 1 1 0 0 2 1 1 14 19
2018 61
2 12,18 13,52 0,52 0,00 0,23 0,00 0,03 0,10 0,16 0,06 8,16 25,87

96
HH 11 11 3 0 2 0 1 1 2 1 10 18
2017
51,74 60,13 0,77 0,00 0,00 0,10 0,13 0,13 0,13 0,58 65,87 85,65
265
3 HH 25 26 2 0 0 1 1 1 1 3 26 25
2016
20,57 21,57 0,10 0,10 0,00 0,00 0,00 0,77 2,32 5,97 26,53 26,71
105
4 HH 13 17 1 1 0 0 0 3 4 4 16 15
2015
37,68 13,43 1,11 0,10 0,23 0,08 0,03 0,08 0,66 4,48 23,03 33,52
114
5 HH 21 10 3 1 1 1 1 1 1 4 21 20
2014
76,32 58,35 0,35 0,13 0,10 0,06 0,06 0,13 0,06 0,06 94,23 74,68
305
6 HH 27 27 3 1 1 1 1 1 1 1 29 25
2013
59,45 84,61 2,17 0,13 0,10 0,00 0,00 0,13 0,13 0,61 79,26 88,77
315
7 HH 26 29 6 1 1 0 0 1 1 3 29 30
2012
93,13 59,23 1,68 0,45 0,13 0,06 0,06 0,13 0,00 0,81 85,10 91,35
332
8 HH 29 30 2 1 1 1 1 1 0 3 30 29
2011
64,87 90,23 1,29 0,16 0,13 0,06 0,00 0,00 0,13 0,65 77,65 76,74
312
9 HH 28 30 4 1 1 1 0 0 1 2 29 28
2010
51,29 46,29 2,26 0,16 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 60,32 58,90
219
10 HH 21 17 3 1 0 0 0 0 0 0 22 19

Sumber : Tabel Data Hujan

Tabel 4.3 Curah Hujan Bulanan Satu Tahun Sta. C (mm)

Rh
CH Bulanan dalam Satu Tahun (mm) tot
No. Tahun (mm)
Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

2019
20,27 31,82 1,45 0,13 0,32 0,00 0,00 0,43 0,68 5,50 24,81 40,03
125
HH
1 19 20 3 1 2 0 0 3 1 6 21 26
2018
35,54 7,58 4,03 0,97 0,00 0,00 0,00 0,16 1,94 1,24 39,30 10,68
101
HH
2 23 6 4 3 0 0 0 2 2 3 19 8

97
2017
40,29 50,48 1,39 0,29 0,13 0,32 0,26 0,13 0,13 0,35 69,13 75,61
239
HH
3 24 28 4 2 1 2 2 1 1 3 26 23
2016
10,35 14,52 0,61 0,32 0,00 0,00 0,00 0,36 1,62 4,94 16,90 28,36
78
HH
4 7 13 4 2 0 0 0 3 2 4 14 11
2015
24,87 20,91 2,59 1,61 0,11 0,00 0,00 0,14 3,56 14,71 9,67 29,53
108
HH
5 19 12 4 2 1 0 0 2 3 7 17 22
2014
21,61 14,88 1,10 0,42 0,06 0,00 0,00 0,81 5,03 4,26 27,44 32,82
108
HH
6 20 12 4 2 1 0 0 2 3 4 15 21
2013 333
7 77,23 71,81 2,10 0,45 0,13 0,13 0,00 0,13 0,13 0,06 100,35 80,10
HH 29 27 4 3 1 1 0 1 1 1 29 28
2012
82,52 78,65 1,26 0,13 0,16 0,06 0,00 0,00 0,00 0,39 82,29 89,42
335
HH
8 29 30 3 1 1 1 0 0 0 2 30 30
2011
73,45 68,29 1,10 0,13 0,32 0,00 0,00 0,13 0,16 0,65 80,94 79,68
305
HH
9 31 28 3 1 1 0 0 1 1 3 29 30
2010
60,03 50,19 4,55 0,13 0,00 0,13 0,00 0,65 0,13 0,00 45,81 56,00
218
HH
10 23 19 3 1 0 1 0 1 1 0 18 20

Sumber : Tabel Data Hujan

Tabel 4.4 Rekap Curah Hujan Bulanan Satu Tahun S (mm)

CH Bulanan dalam Satu Tahun (mm) Rh


No. Tahun tot
Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des (mm)

2019
24,9 26,7 1,3 0,1 0,3 0,0 0,0 0,2 1,4 4,4 32,0 23,8
115
HH
1 17,0 15,7 1,7 1,3 1,3 0,0 0,0 1,7 1,7 3,7 18,0 19,0
2018
21,7 13,5 3,7 0,5 0,1 0,0 0,0 1,2 0,7 7,1 29,5 22,6
100
2 HH 14,3 9,3 3,3 2,0 1,0 0,0 0,3 2,0 1,3 4,0 17,7 17,7
2017
36,1 43,6 0,8 0,2 0,1 0,3 0,1 0,1 0,1 1,8 49,6 68,1
201
3 HH 20,7 24,0 2,7 1,0 1,0 1,3 1,0 0,7 0,7 3,7 23,3 23,0
2016
15,4 22,7 1,0 0,4 0,0 0,0 0,0 0,6 2,2 4,2 23,5 31,3
101
4 HH 10,3 14,0 3,0 1,3 0,0 0,0 0,0 2,3 3,0 4,0 14,0 14,3

98
2015
34,3 21,8 3,5 5,7 0,2 0,4 0,2 0,2 1,4 6,9 21,2 29,3
125
5 HH 20,7 12,7 4,0 4,0 1,0 0,7 0,7 1,3 1,3 5,0 17,7 19,0
2014
56,8 46,4 0,6 0,2 0,1 0,0 0,0 0,3 1,7 1,5 71,3 70,1
249
6 HH 24,7 22,0 3,7 1,3 1,0 0,7 0,7 1,3 1,3 2,0 24,3 25,0
2013
70,2 75,8 1,7 0,3 0,1 0,1 0,0 0,1 0,1 0,5 86,6 83,2
319
7 HH 27,7 28,3 4,7 2,0 1,0 0,7 0,3 0,7 1,0 2,0 29,0 29,0
2012 342
8 85,5 75,7 1,3 0,2 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0 0,7 89,7 88,3
HH 29,3 30,0 2,3 1,0 1,0 1,0 0,3 0,3 0,0 2,7 30,0 29,7
2011
72,3 79,1 1,1 0,1 0,2 0,0 0,0 0,0 0,1 0,8 79,3 75,4
308
9 HH 29,3 28,7 3,7 1,0 1,0 0,3 0,0 0,3 0,7 2,7 28,7 29,0
2010
52,3 44,1 2,5 0,2 0,1 0,1 0,0 0,4 0,1 0,2 43,2 59,1
202
10 HH 23,0 20,0 2,7 1,3 0,3 0,7 0,3 1,0 1,0 0,7 20,7 21,7

Sumber : Tabel Data Hujan

4.2 EVAPOTRANSPIRASI
Evapotranspirasi atau disebut penguapan adalah gabungan dari dua
peristiwa yakni evaporasi dan transpirasi yang terjadi secara bersamaan
disebut juga peristiwa evapotranspirasi. Kedua proses ini sulit untuk
dibedakan karena keduanya terjadi secara simultan. Besarnya evapotranspirasi
dihitung dengan menggunakan Metoda Penman yang dimodifikasi.
Evapotranspirasi dihitung dengan menggunakan rumus-rumus teoritis empiris
dengan memperhatikan faktor-faktor meteorologi yang terkait seperti suhu
udara, kelembaban, kecepatan angin dan penyinaran matahari.

Selanjutnya untuk mendapatkan harga evapotaranspirasi harus


dikalikan dengan koefisien tanaman tertentu. Sehingga evapotranspirasi sama
dengan evapotranspirasi potensial hasil perhitungan Penman x crop factor.

99
Dari harga evapotranspirasi yang diperoleh, kemudian digunakan untuk
menghitung besar debit andalan setiap tahun.

Data klimatologi untuk perhitungan evapotranspirasi yaitu Suhu


Udara, Kecepatan Angin,Kelembaban Relatif, Penyinaran Matahari 12 jam
(%) dan nilai faktor bukaan lahan (exposed surface, %) disajikan pada tabel
dibawah ini, yaitu sebagai berikut :

Tabel 4.5 Data Klimatologi Perhitungan Evapotranspirasi

N BULAN
URAIAN SATUAN
O JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES

I DATA                          

1 Temperatur (t) C 24.10 26.70 26.20 27.80 27.80 28.70 26.70 24.77 24.70 27.20 28.10 24.75
KelembapanUdara
2 (RH) % 92.10 90.20 90.20 88.10 87.20 82.47 80.70 81.70 80.70 82.10 84.07 82.10
PenyinaranMatahari
3 (n/N) % 40.10 42.10 44.20 42.10 62.67 42.10 68.20 75.47 69.10 56.20 52.70 51.73
Kec. Angin (U) (m/detik)
4 0.68 0.70 0.76 1.60 0.24 0.34 0.98 1.20 2.13 1.08 1.50 0.76
(Sumber : soal tugas hidrologi 2019)

Contohperhitunganevapotranspirasipadabulanjanuarisebagaiberikut :

1. Tekana Uap (ea)

Nilai ea dapat di lihat dari tabel 4.6


=30,03 mbar(hasil interpolasi)

2. Evek radiasi (W)


Nilai es dapat di lihat dari tabel 4.6
=0,736 (hasil interpolasi)

3. (1-W)
=(1-0,736)
=0,264

4. Fungsi suhu f(t)


Nilai funfsi suhu dapat dilihat dari tabel 4.6

100
=15,425 (hasil interpolasi)

Tabel 4.6 Data Klimatologi Pergitungan Evapotranspirasi

5. Ed (tekana uap nyata)


= ea * RH
= 30,03 * (85,20/100)
= 25,586 mbar

6. (ea-ed) = (30,03-25,586) = 4,444 mbar

7. Nilai Ra dapat langsung di tentukan dari tabel 4.7


= 16,1 mm/hari

Tabel 4.7 Nilai Ra Ekivalen Dengan Evaporasi mm/hari

101
(Https://Www.Slideshare.Net/Juliamaidar1/Evaporasi-Transpirasi-Evapotranspirasi)

8. Menghitung nilai Radiasi sinar Matahari


Rs = (0,25+(0,54*n/N))*Ra
= 6,553 mm/hari
nilai 0.25 dan 0.54 merupakan rumus perhitungan untuk mendapatkan nilai
radiasi sinar matahari (Rs) yang diperoleh dari tabel hubungan nilai Rs

9. f(ed) = (0,34-(0,044*ed^0,5))
= 0,117 mbar

10. f(n/N) = 0,1+(0,9*(n/N))


= 0,753
11. f(u) = 0,27*(1+(0,864*U))
= 0,480 m/det

12. Rn1 = f(t) * f(ed) * f(n/N)


= 1,363 mm/hari

13. Rn = (0,75*Rs)-Rn1
= 3,552 mm/hari

14. C (koevisien bulanan penman)

102
Koevisien penman dapat di lihat di tabel 4.4
= 1,1

Tabel 4.8 Nilai Koevisien C Bulanan

15. Et0 = C * ((W*Rn)+(1-W) * f(U) * (ea-ed))


= 3,495 mm/hari

16. Evapotranspirasi dalam 1 bulan


= Et0 * jumlah hari dalam 1 bulan
= 3,495 * 31
= 110,3203754 mm/bulan

Untuk perhitungan selanjutnya pada sampel data bulan februari sampai desember
menggunakan cara yang sama pada perhitungan sampel bulan Januari akan di
lampirkan pada tabel 4.5

Tabel 4.9 : Nilai Faktor Bukaan Lahan (exposed surface, m)

m (%) Keterangan
0 Lahan dengan hutan lebat

Lahan dengan hutan sekunder pada akhir musim hujan dan


0
bertambah 10 % setiap bulan kering berikutnya

10 – 30 Lahan yang tererosi

103
30 – 50 Lahan pertanian yang diolah (misal : sawah dan ladang)

(Sumber : CD Soemarto, 1986)

Untuk perhitungan selanjutnya pada sampel data bulan februari sampai desember
menggunakan cara yang sama pada perhitungan sampel bulan Januari akan di
lampirkan pada tabel 4.9

Tabel 4.10 RekapitulasiPerhitunganEvapotransporasi

104
BULAN
NO URAIAN SATUAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
I DATA
1 Temperatur (t) C 24.10 26.70 26.20 27.80 27.80 28.70 26.70 24.77 24.70 27.20 28.10 24.75

2 Kelembapan Udara (RH) % 92.10 90.20 90.20 88.10 87.20 82.47 80.70 81.70 80.70 82.10 84.07 82.10

3 Penyinaran Matahari (n/N) % 40.10 42.10 44.20 42.10 62.67 42.10 68.20 75.47 69.10 56.20 52.70 51.73

4 Kec. Angin (U) (m/detik) 0.68 0.70 0.76 1.60 0.24 0.34 0.98 1.20 2.13 1.08 1.50 0.76

II ANALISA DATA

1 Tekana Uap (ea) (tabel) mbar 30.03 35.04 34.02 37.37 37.37 39.375 35.04 31.125 31.125 36.09 38.03 31.218

2 Efek Radiasi (W) (tabel) 0.74 0.76 0.76 0.77 0.77 0.78 0.76 0.740 0.74 0.77 0.78 0.740
3 (1-W) 0.26 0.24 0.24 0.23 0.23 0.22 0.24 0.260 0.260 0.230 0.220 0.260
4 Fungsi Suhu f(t) (tabel) 15.425 16.04 15.94 16.26 16.26 16.44 16.04 16.04 15.575 16.14 16.32 15.575
5 ed = ea *RH mbar 27.658 31.606 30.686 32.923 32.587 32.473 28.277 25.429 25.118 29.630 31.972 25.630
6 (ea-ed) mbar 2.372 3.434 3.334 4.447 4.783 6.902 6.763 5.696 6.007 6.460 6.058 5.588
7 Ra mm/hari 16.1 16.1 15.5 14.4 12.6 12.6 12.7 13.7 14.9 15.8 16.0 16.0

8 Rs = (0,25+(0,54*n/N))*Ra mm/hari 6.553 6.553 6.318 5.888 5.183 5.183 5.222 5.614 6.083 6.436 6.514 6.514

9 f(ed) = (0,34-(0,044*ed^0,5)) mbar 0.109 0.093 0.096 0.088 0.089 0.089 0.106 0.118 0.119 0.100 0.091 0.117

10 f(n/N) = 0,1+(0,9*(n/N)) 0.461 0.479 0.498 0.479 0.664 0.479 0.714 0.779 0.722 0.606 0.574 0.566

11 f(u) = 0,27*(1+(0,864*U)) m/det 0.429 0.433 0.447 0.643 0.326 0.349 0.499 0.550 0.767 0.522 0.620 0.447
12 Rn1 = f(t) * f(ed) * f(n/N) mm/hari 0.772 0.712 0.764 0.682 0.959 0.703 1.214 1.476 1.343 0.983 0.855 1.033

Rn = (0,75*Rs)-Rn1 mm/hari 4.143 4.203 3.975 3.734 2.928 3.184 2.703 2.734 3.219 3.844 4.031 3.853
13

C (koevisien bulanan penman) 1.1 1.1 1.0 0.9 0.9 0.9 0.9 1.0 1.1 1.1 1.1 1.1
14
Et0 = C * ((W*Rn)+(1-W) * f(U)
15 * (ea-ed)) mm/hari 3.663 3.907 3.717 3.886 2.875 3.316 3.150 3.121 3.938 4.109 4.367 3.851

16 Banyaknya hari dalam 1 bulan hari 31 29 31 30 31 30 31 31 30 31 30 31

17 Evaporasi potensial penman mm/bulan 113.554 113.296 115.217 116.594 89.113 99.470 97.638 96.756 118.137 127.382 131.014 119.379
18 Evaporasi potensial penman mm/tahun 1362.651 1359.549 1382.601 1399.133 1069.352 1193.643 1171.653 1161.075 1417.641 1528.584 1572.173 1432.549

Sumber: HasilAnalisa

105
4.3 DEBIT ANDALAN

Debit andalan adalah besarnya debit yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan
air dengan resiko kegagalan yang telah diperhitungkan. Dalam perencanaan
proyek-proyek penyediaan air terlebih dahulu harus dicari debit andalan
(dependable discharge), yang tujuannya adalah untuk menentukan debit
perencanaan yang diharapkan selalu tersedia di sungai (Soemarto, 1987).

Debit adalah merupakan debit minimum sungai, kemungkinan debit dapat


dipenuhi ditetapkan 80%, sehingga kemungkinan debit sungai lebih rendah dari
debit andalan sebesar 20%. Untuk mendapatkan debit andalan sungai, maka nilai
debit, yang dianalisis adalah dengan Metode MOCK, menurut tahun pengamatan
yang diperoleh, harus diurut dari yang terbesar sampai yang terkecil. Kemudian
dihitung tingkat keandalan debit tersebut dapat terjadi, berdasarkan probabilitas
kejadian mengikuti rumus Weibull (Soemarto, 1995).

Perhitungan debit andalan bertujuan untuk menentukan areal persawahan yang


dapat diairi. Perhitungan ini menggunakan cara analisis water balance dari Dr. F.
J. Mock berdasarkan data curah hujan bulanan, jumlah hari hujan,
evapotranspirasi dan karakteristik hidrologidaerah pengaliran.

Hasil perhitungan di bawah dapat didefinisikan sebagai debit andalan, bahwa


debit andalan adalah debit minimum sungai untuk kemungkinan terpenuhi yang
sudah ditentukan yang dapat dipakai untuk irigasi. Kemungkinan terpenuhi
ditetapkan 80%, atau dengan kata lain kemungkinan bahwa debit sungai lebih
rendah 20%, debit ini biasa disebut sebagai debit dengan peluang 80% atau
Q80%. Untuk menentukan kemungkinan tepenuhi atau tidak, data debit disusun
dengan urutan besar ke kecil. Catatan mencakup jumlah tahun (n) sehingga nomor
tingkatan (m) debit dengan peluang 80% dapat dihitung m = 0,80 x n. Sehingga
dengan data debit 10 tahun akan didapat nomor tingkatan (m) = 0,80 x 10 = 8

106
Perhitungan debit andalan dalam prakteknya, seperti penggunaanan untuk
irigasi, industry, ataupun keperluan air baku dapat menggunakan dengan metode
rangking dan metode statistic.
1.Metode Rangking

Perhitungan metode rangking dilakukan dengan data pencatatan debit seri jangka
panjang, selanjutnya data tersebut akan diurut dari terkecil sampai terbesar.
Setelah data diurut terlebih dahulu ditetapkan prosentase debit andalan yang
diharapkan.

 Keperluan irigasi biasanya ditetapkan debit tersedia 20%,maka rumusnya


: M = 0.8 x N
 Keperluan air baku , biasanya ditetapkan debit 99%, maka rumusnya :
M = 0.01 x N
 Untuk industry biasanya ditetapkan debit tersedia 95%, maka rumusnya:
M = 0.05 x N

Dimana :

M = rangking debit andalan yang diharapkan


N = Jumlah Tahun data pengamatan debit

Maka perthitungan untuk debit Q80 dengan dapat dihitung dengan


persamaan :
M x n = 0,80 x 10
=8
Dengan demikian Q80 berada pada tingkatan ke 8, namun yang kita cari
adalah debit andalan bulanan dengan probabilitas 80% sehingga Q80 kita cari
dengan interpolasi nilai dari tingkatan ke 8 dan 9 karna nilai Q80 berada diantara
72,727 dan 81,818.

Perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel perhitungan debit andalan dengan
probabilitas 80% dengan data yang sudah diurutkan dari besar ke kecil.

107
Tabel 4.11 Debit AndalanTahun 2010

Bulan
No Uraian hitungan Satuan Keterangan
jan feb mar apr mei juni juli agst sept okt nov des
I data hujan
1 curah hujan (P) data mm/bln 52,3 44,1 2,5 0,2 0,1 0,1 0,0 0,4 0,1 0,2 43,2 59,1 data
2 hari hujan (h) data mm/bln 23,0 20,0 2,7 1,3 0,3 0,7 0,3 1,0 1,0 0,7 20,7 21,7 data
II evapotransporasi terbatas (Et)
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/hari 3,66 3,91 3,72 3,89 2,87 3,32 3,15 3,12 3,94 4,11 4,37 3,85 Eto*
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/bln 113,55 113,30 115,22 116,59 89,11 99,47 97,64 96,76 118,14 127,38 131,01 119,38 Eto* x jumlah hari
4 permukaan lahan terbuka (m) ditetapkan % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ditetapkan
5 (m/20)(18-h) hitungan -0,08 -0,03 0,23 0,25 0,27 0,26 0,27 0,26 0,26 0,26 -0,04 -0,06 (4)/20 x 18 -(2) /100
6 E = (ETo*)(m/20)(18-h) (3) x (5) mm/hari -8,52 -3,40 26,44 29,21 23,66 25,81 25,92 24,67 30,12 33,06 -5,31 -6,63 (3 x 5)
7 Et = (Eto*)-E (3)-(6) mm/hari 122,07 116,69 88,77 87,39 65,45 73,66 71,71 72,08 88,01 94,33 136,32 126,00 (3-6)
III keseimbangan air
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/hari -69,77 -72,59 -86,27 -87,19 -65,35 -73,56 -71,71 -71,68 -87,91 -94,13 -93,12 -66,90 (1-7)
9 aliran permukaan (PF x P) PF x (1) mm/hari 36,61 30,87 1,75 0,14 0,07 0,07 0,00 0,28 0,07 0,14 30,24 41,37 70%(1)
10 kandungan air tanah (Ds -(PF x P)) (8)-(9) mm/hari -106,38 -103,46 -88,02 -87,33 -65,42 -73,63 -71,71 -71,96 -87,98 -94,27 -123,36 -108,27 (8-9)
11 kapasitas kelembaban tanah (SMC) SMC+(10) mm/hari -6,38 -3,46 11,98 12,67 34,58 26,37 28,29 28,04 12,02 5,73 -23,36 -8,27 100 + (10)
12 kelebihan air (WS) 8 mm/hari 36,61 30,87 1,75 0,14 0,07 0,07 0,00 0,28 0,07 0,14 30,24 41,37 8
IV aliran dan simpanan air tanah
13 infiltrasi (WS x in) (12) x (1) mm/hari 10,98 9,26 0,53 0,04 0,02 0,02 0,00 0,08 0,02 0,04 9,07 12,41 (12) x 0.3
14 0.5 x (1 + k) x (13) hitungan - 9,34 7,87 0,45 0,04 0,02 0,02 0,00 0,07 0,02 0,04 7,71 10,55 0.5 x 1 + 0.5 x (13)
15 k x V(n-1) hitungan - 44,80 37,89 32,04 22,74 15,94 11,17 7,83 5,48 3,89 2,73 1,94 6,76 k x 64
16 volume penyimpanan (Vn)(14) + (15) (14) + (15) mm/hari 54,14 45,77 32,48 22,77 15,96 11,19 7,83 5,55 3,91 2,77 9,65 17,30 (14 + 15 )
17 perubahan volume (DVn) Vn - V(n-1) Vn - V(n-1) mm/hari 54,14 -8,37 -13,28 -9,71 -6,81 -4,77 -3,36 -2,28 -1,65 -1,14 6,88 7,65 77.31- 74.64
18 Aliran dasar (BF) (I - DVn) (13) - (17) mm/hari 0,00 17,63 13,81 9,75 6,84 4,79 3,36 2,36 1,67 1,18 2,19 4,76 (13-17)
19 aliran langsung (DR) (WS - I) (12) - (13) mm/hari 25,63 21,61 1,23 0,10 0,05 0,05 0,00 0,20 0,05 0,10 21,17 28,96 (12-13)
20 aliran (R) (BF + DR) (18) + (19) mm/hari 25,63 39,24 15,03 9,85 6,88 4,84 3,36 2,56 1,72 1,28 23,36 33,72 (18 + 19 )
V debit aliran sungai
21 jumlah hari - - 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 data
22 debit andalan A x (20) x 1/jml m3/dtk 0,0534 0,0874 0,0313 0,0212 0,0144 0,0104 0,0070 0,0053 0,0037 0,0027 0,0503 0,0703 k x (20) / (21) x 86.4
23 debit andalan hari x 8.64 lt/dtk 53,43 87,45 31,3 21,22 14,35 10,43 7,00 5,33 3,70 2,66 50,32 70,29 (22 x 1000)

Sumber: Hasil Analisa

Tabel 4.12 Debit AndalanTahun 2011

Bulan
No Uraian hitungan Satuan Keterangan
jan feb mar apr mei juni juli agst sept okt nov des
I data hujan
1 curah hujan (P) data mm/bln 72,3 79,1 1,1 0,1 0,2 0,0 0,0 0,0 0,1 0,8 79,3 75,4 data
2 hari hujan (h) data mm/bln 29,3 28,7 3,7 1,0 1,0 0,3 0,0 0,3 0,7 2,7 28,7 29,0 data
II evapotransporasi terbatas (Et)
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/hari 3,66 3,91 3,72 3,89 2,87 3,32 3,15 3,12 3,94 4,11 4,37 3,85 Eto*
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/bln 113,55 113,30 115,22 116,59 89,11 99,47 97,64 96,76 118,14 127,38 131,01 119,38 Eto* x jumlah hari
4 permukaan lahan terbuka (m) ditetapkan % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ditetapkan
5 (m/20)(18-h) hitungan -0,17 -0,16 0,21 0,26 0,26 0,27 0,27 0,27 0,26 0,23 -0,16 -0,17 (4)/20 x 18 -(2) /100
6 E = (ETo*)(m/20)(18-h) (3) x (5) mm/hari -19,25 -18,18 24,71 29,73 22,72 26,41 26,36 25,69 30,66 29,23 -21,03 -19,70 (3 x 5)
7 Et = (Eto*)-E (3)-(6) mm/hari 132,80 131,48 90,50 86,86 66,39 73,06 71,28 71,07 87,48 98,15 152,04 139,08 (3-6)
III keseimbangan air
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/hari -60,50 -52,38 -89,40 -86,76 -66,19 -73,06 -71,28 -71,07 -87,38 -97,35 -72,74 -63,68 (1-7)
9 aliran permukaan (PF x P) PF x (1) mm/hari 50,61 55,37 0,77 0,07 0,14 0,00 0,00 0,00 0,07 0,56 55,51 52,78 70%(1)
10 kandungan air tanah (Ds -(PF x P)) (8)-(9) mm/hari -111,11 -107,75 -90,17 -86,83 -66,33 -73,06 -71,28 -71,07 -87,45 -97,91 -128,25 -116,46 (8-9)
11 kapasitas kelembaban tanah (SMC) SMC+(10) mm/hari -11,11 -7,75 9,83 13,17 33,67 26,94 28,72 28,93 12,55 2,09 -28,25 -16,46 100 + (10)
12 kelebihan air (WS) 8 mm/hari 50,61 55,37 0,77 0,07 0,14 0,00 0,00 0,00 0,07 0,56 55,51 52,78 8
IV aliran dan simpanan air tanah
13 infiltrasi (WS x in) (12) x (1) mm/hari 15,18 16,61 0,23 0,02 0,04 0,00 0,00 0,00 0,02 0,17 16,65 15,83 (12) x 0.3
14 0.5 x (1 + k) x (13) hitungan - 12,91 14,12 0,20 0,02 0,04 0,00 0,00 0,00 0,02 0,14 14,16 13,46 0.5 x 1 + 0.5 x (13)
15 k x V(n-1) hitungan - 44,80 40,39 38,16 26,85 18,81 13,19 9,23 6,46 4,52 3,18 2,33 11,54 k x 64
16 volume penyimpanan (Vn)(14) + (15) (14) + (15) mm/hari 57,71 54,51 38,36 26,87 18,84 13,19 9,23 6,46 4,54 3,32 16,48 25,00 (14 + 15 )
17 perubahan volume (DVn) Vn - V(n-1) Vn - V(n-1) mm/hari 57,71 -3,19 -16,16 -11,49 -8,02 -5,65 -3,96 -2,77 -1,92 -1,22 13,16 8,51 77.31- 74.64
18 Aliran dasar (BF) (I - DVn) (13) - (17) mm/hari 0,00 19,80 16,39 11,51 8,07 5,65 3,96 2,77 1,94 1,39 3,49 7,32 (13-17)
19 aliran langsung (DR) (WS - I) (12) - (13) mm/hari 35,43 38,76 0,54 0,05 0,10 0,00 0,00 0,00 0,05 0,39 38,86 36,95 (12-13)
20 aliran (R) (BF + DR) (18) + (19) mm/hari 35,43 58,56 16,93 11,56 8,16 5,65 3,96 2,77 1,99 1,78 42,35 44,27 (18 + 19 )
V debit aliran sungai
21 jumlah hari - - 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 data
22 debit andalan A x (20) x 1/jml m3/dtk 0,0739 0,1305 0,0353 0,0249 0,0170 0,0122 0,0082 0,0058 0,0043 0,0037 0,0912 0,0923 k x (20) / (21) x 86.4
23 debit andalan hari x 8.64 lt/dtk 73,86 130,51 35,3 24,90 17,02 12,18 8,25 5,77 4,29 3,71 91,24 92,28 (22 x 1000)

Sumber: Hasil Analis

108
Tabel 4.13 Debit AndalanTahun 2012

Bulan
No Uraian hitungan Satuan Keterangan
jan feb mar apr mei juni juli agst sept okt nov des
I data hujan
1 curah hujan (P) data mm/bln 85,5 75,7 1,3 0,2 0,1 0,1 0,0 0,0 0,0 0,7 89,7 88,3 data
2 hari hujan (h) data mm/bln 29,3 30,0 2,3 1,0 1,0 1,0 0,3 0,3 0,0 2,7 30,0 29,7 data
II evapotransporasi terbatas (Et)
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/hari 3,66 3,91 3,72 3,89 2,87 3,32 3,15 3,12 3,94 4,11 4,37 3,85 Eto*
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/bln 113,55 113,30 115,22 116,59 89,11 99,47 97,64 96,76 118,14 127,38 131,01 119,38 Eto* x jumlah hari
4 permukaan lahan terbuka (m) ditetapkan % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ditetapkan
5 (m/20)(18-h) hitungan -0,17 -0,18 0,24 0,26 0,26 0,26 0,27 0,27 0,27 0,23 -0,18 -0,18 (4)/20 x 18 -(2) /100
6 E = (ETo*)(m/20)(18-h) (3) x (5) mm/hari -19,25 -20,39 27,13 29,73 22,72 25,36 25,92 25,69 31,90 29,23 -23,58 -20,95 (3 x 5)
7 Et = (Eto*)-E (3)-(6) mm/hari 132,80 133,69 88,08 86,86 66,39 74,11 71,71 71,07 86,24 98,15 154,60 140,33 (3-6)
III keseimbangan air
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/hari -47,30 -57,99 -86,78 -86,66 -66,29 -74,01 -71,71 -71,07 -86,24 -97,45 -64,90 -52,03 (1-7)
9 aliran permukaan (PF x P) PF x (1) mm/hari 59,85 52,99 0,91 0,14 0,07 0,07 0,00 0,00 0,00 0,49 62,79 61,81 70%(1)
10 kandungan air tanah (Ds -(PF x P)) (8)-(9) mm/hari -107,15 -110,98 -87,69 -86,80 -66,36 -74,08 -71,71 -71,07 -86,24 -97,94 -127,69 -113,84 (8-9)
11 kapasitas kelembaban tanah (SMC) SMC+(10) mm/hari -7,15 -10,98 12,31 13,20 33,64 25,92 28,29 28,93 13,76 2,06 -27,69 -13,84 100 + (10)
12 kelebihan air (WS) 8 mm/hari 59,85 52,99 0,91 0,14 0,07 0,07 0,00 0,00 0,00 0,49 62,79 61,81 8
IV aliran dan simpanan air tanah
13 infiltrasi (WS x in) (12) x (1) mm/hari 17,96 15,90 0,27 0,04 0,02 0,02 0,00 0,00 0,00 0,15 18,84 18,54 (12) x 0.3
14 0.5 x (1 + k) x (13) hitungan - 15,26 13,51 0,23 0,04 0,02 0,02 0,00 0,00 0,00 0,12 16,01 15,76 0.5 x 1 + 0.5 x (13)
15 k x V(n-1) hitungan - 44,80 42,04 38,89 27,38 19,19 13,45 9,43 6,60 4,62 3,23 2,35 12,85 k x 64
16 volume penyimpanan (Vn)(14) + (15) (14) + (15) mm/hari 60,06 55,56 39,12 27,42 19,21 13,47 9,43 6,60 4,62 3,36 18,36 28,62 (14 + 15 )
17 perubahan volume (DVn) Vn - V(n-1) Vn - V(n-1) mm/hari 60,06 -4,51 -16,43 -11,70 -8,21 -5,75 -4,04 -2,83 -1,98 -1,26 15,00 10,25 77.31- 74.64
18 Aliran dasar (BF) (I - DVn) (13) - (17) mm/hari 0,00 20,40 16,71 11,74 8,23 5,77 4,04 2,83 1,98 1,41 3,83 8,29 (13-17)
19 aliran langsung (DR) (WS - I) (12) - (13) mm/hari 41,90 37,09 0,64 0,10 0,05 0,05 0,00 0,00 0,00 0,34 43,95 43,27 (12-13)
20 aliran (R) (BF + DR) (18) + (19) mm/hari 41,90 57,50 17,34 11,84 8,28 5,82 4,04 2,83 1,98 1,75 47,79 51,56 (18 + 19 )
V debit aliran sungai
21 jumlah hari - - 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 data
22 debit andalan A x (20) x 1/jml m3/dtk 0,0873 0,1281 0,0362 0,0255 0,0173 0,0125 0,0084 0,0059 0,0043 0,0036 0,1029 0,1075 k x (20) / (21) x 86.4
23 debit andalan hari x 8.64 lt/dtk 87,34 128,13 36,2 25,51 17,26 12,53 8,42 5,90 4,26 3,65 102,94 107,48 (22 x 1000)

Sumber: Hasil Analisa

Tabel 4.14 Debit AndalanTahun 2013

Bulan
No Uraian hitungan Satuan Keterangan
jan feb mar apr mei juni juli agst sept okt nov des
I data hujan
1 curah hujan (P) data mm/bln 70,2 75,8 1,7 0,3 0,1 0,1 0,0 0,1 0,1 0,5 86,6 83,2 data
2 hari hujan (h) data mm/bln 27,7 28,3 4,7 2,0 1,0 0,7 0,3 0,7 1,0 2,0 29,0 29,0 data
II evapotransporasi terbatas (Et)
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/hari 3,66 3,91 3,72 3,89 2,87 3,32 3,15 3,12 3,94 4,11 4,37 3,85 Eto*
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/bln 113,55 113,30 115,22 116,59 89,11 99,47 97,64 96,76 118,14 127,38 131,01 119,38 Eto* x jumlah hari
4 permukaan lahan terbuka (m) ditetapkan % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ditetapkan
5 (m/20)(18-h) hitungan -0,15 -0,15 0,20 0,24 0,26 0,26 0,27 0,26 0,26 0,24 -0,17 -0,17 (4)/20 x 18 -(2) /100
6 E = (ETo*)(m/20)(18-h) (3) x (5) mm/hari -16,52 -17,50 22,99 27,98 22,72 25,81 25,92 25,11 30,12 30,57 -21,62 -19,70 (3 x 5)
7 Et = (Eto*)-E (3)-(6) mm/hari 130,08 130,80 92,23 88,61 66,39 73,66 71,71 71,65 88,01 96,81 152,63 139,08 (3-6)
III keseimbangan air
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/hari -59,88 -55,00 -90,53 -88,31 -66,29 -73,56 -71,71 -71,55 -87,91 -96,31 -66,03 -55,88 (1-7)
9 aliran permukaan (PF x P) PF x (1) mm/hari 49,14 53,06 1,19 0,21 0,07 0,07 0,00 0,07 0,07 0,35 60,62 58,24 70%(1)
10 kandungan air tanah (Ds -(PF x P)) (8)-(9) mm/hari -109,02 -108,06 -91,72 -88,52 -66,36 -73,63 -71,71 -71,62 -87,98 -96,66 -126,65 -114,12 (8-9)
11 kapasitas kelembaban tanah (SMC) SMC+(10) mm/hari -9,02 -8,06 8,28 11,48 33,64 26,37 28,29 28,38 12,02 3,34 -26,65 -14,12 100 + (10)
12 kelebihan air (WS) 8 mm/hari 49,14 53,06 1,19 0,21 0,07 0,07 0,00 0,07 0,07 0,35 60,62 58,24 8
IV aliran dan simpanan air tanah
13 infiltrasi (WS x in) (12) x (1) mm/hari 14,74 15,92 0,36 0,06 0,02 0,02 0,00 0,02 0,02 0,10 18,19 17,47 (12) x 0.3
14 0.5 x (1 + k) x (13) hitungan - 12,53 13,53 0,30 0,05 0,02 0,02 0,00 0,02 0,02 0,09 15,46 14,85 0.5 x 1 + 0.5 x (13)
15 k x V(n-1) hitungan - 44,80 40,13 37,56 26,51 18,59 13,03 9,13 6,39 4,49 3,15 2,27 12,41 k x 64
16 volume penyimpanan (Vn)(14) + (15) (14) + (15) mm/hari 57,33 53,66 37,87 26,56 18,61 13,04 9,13 6,41 4,50 3,24 17,73 27,26 (14 + 15 )
17 perubahan volume (DVn) Vn - V(n-1) Vn - V(n-1) mm/hari 57,33 -3,67 -15,80 -11,31 -7,95 -5,57 -3,91 -2,72 -1,91 -1,26 14,49 9,53 77.31- 74.64
18 Aliran dasar (BF) (I - DVn) (13) - (17) mm/hari 0,00 19,59 16,15 11,37 7,97 5,59 3,91 2,74 1,93 1,37 3,70 7,94 (13-17)
19 aliran langsung (DR) (WS - I) (12) - (13) mm/hari 34,40 37,14 0,83 0,15 0,05 0,05 0,00 0,05 0,05 0,24 42,43 40,77 (12-13)
20 aliran (R) (BF + DR) (18) + (19) mm/hari 34,40 56,73 16,99 11,52 8,02 5,64 3,91 2,79 1,98 1,61 46,13 48,71 (18 + 19 )
V debit aliran sungai
21 jumlah hari - - 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 data
22 debit andalan A x (20) x 1/jml m3/dtk 0,0717 0,1264 0,0354 0,0248 0,0167 0,0121 0,0082 0,0058 0,0043 0,0034 0,0994 0,1015 k x (20) / (21) x 86.4
23 debit andalan hari x 8.64 lt/dtk 71,71 126,42 35,4 24,81 16,72 12,14 8,16 5,82 4,25 3,36 99,39 101,54 (22 x 1000)

Sumber: Hasil Analisa

109
Tabel 4.15 Debit AndalanTahun 2014

Bulan
No Uraian hitungan Satuan Keterangan
jan feb mar apr mei juni juli agst sept okt nov des
I data hujan
1 curah hujan (P) data mm/bln 56,8 46,4 0,6 0,2 0,1 0,0 0,0 0,3 1,7 1,5 71,3 70,1 data
2 hari hujan (h) data mm/bln 24,7 22,0 3,7 1,3 1,0 0,7 0,7 1,3 1,3 2,0 24,3 25,0 data
II evapotransporasi terbatas (Et)
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/hari 3,66 3,91 3,72 3,89 2,87 3,32 3,15 3,12 3,94 4,11 4,37 3,85 Eto*
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/bln 113,55 113,30 115,22 116,59 89,11 99,47 97,64 96,76 118,14 127,38 131,01 119,38 Eto* x jumlah hari
4 permukaan lahan terbuka (m) ditetapkan % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ditetapkan
5 (m/20)(18-h) hitungan -0,10 -0,06 0,21 0,25 0,26 0,26 0,26 0,25 0,25 0,24 -0,09 -0,11 (4)/20 x 18 -(2) /100
6 E = (ETo*)(m/20)(18-h) (3) x (5) mm/hari -11,41 -6,80 24,71 29,21 22,72 25,81 25,34 24,24 29,59 30,57 -12,38 -12,53 (3 x 5)
7 Et = (Eto*)-E (3)-(6) mm/hari 124,97 120,09 90,50 87,39 66,39 73,66 72,30 72,52 88,54 96,81 143,40 131,91 (3-6)
III keseimbangan air
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/hari -68,17 -73,69 -89,90 -87,19 -66,29 -73,66 -72,30 -72,22 -86,84 -95,31 -72,10 -61,81 (1-7)
9 aliran permukaan (PF x P) PF x (1) mm/hari 39,76 32,48 0,42 0,14 0,07 0,00 0,00 0,21 1,19 1,05 49,91 49,07 70%(1)
10 kandungan air tanah (Ds -(PF x P)) (8)-(9) mm/hari -107,93 -106,17 -90,32 -87,33 -66,36 -73,66 -72,30 -72,43 -88,03 -96,36 -122,01 -110,88 (8-9)
11 kapasitas kelembaban tanah (SMC) SMC+(10) mm/hari -7,93 -6,17 9,68 12,67 33,64 26,34 27,70 27,57 11,97 3,64 -22,01 -10,88 100 + (10)
12 kelebihan air (WS) 8 mm/hari 39,76 32,48 0,42 0,14 0,07 0,00 0,00 0,21 1,19 1,05 49,91 49,07 8
IV aliran dan simpanan air tanah
13 infiltrasi (WS x in) (12) x (1) mm/hari 11,93 9,74 0,13 0,04 0,02 0,00 0,00 0,06 0,36 0,31 14,97 14,72 (12) x 0.3
14 0.5 x (1 + k) x (13) hitungan - 10,14 8,28 0,11 0,04 0,02 0,00 0,00 0,05 0,30 0,27 12,73 12,51 0.5 x 1 + 0.5 x (13)
15 k x V(n-1) hitungan - 44,80 38,46 32,72 22,98 16,11 11,29 7,90 5,53 3,91 2,95 2,25 10,49 k x 64
16 volume penyimpanan (Vn)(14) + (15) (14) + (15) mm/hari 54,94 46,74 32,82 23,01 16,13 11,29 7,90 5,59 4,21 3,22 14,98 23,00 (14 + 15 )
17 perubahan volume (DVn) Vn - V(n-1) Vn - V(n-1) mm/hari 54,94 -8,20 -13,91 -9,81 -6,89 -4,84 -3,39 -2,32 -1,37 -1,00 11,76 8,02 77.31- 74.64
18 Aliran dasar (BF) (I - DVn) (13) - (17) mm/hari 0,00 17,94 14,04 9,85 6,91 4,84 3,39 2,38 1,73 1,31 3,21 6,70 (13-17)
19 aliran langsung (DR) (WS - I) (12) - (13) mm/hari 27,83 22,74 0,29 0,10 0,05 0,00 0,00 0,15 0,83 0,73 34,94 34,35 (12-13)
20 aliran (R) (BF + DR) (18) + (19) mm/hari 27,83 40,68 14,33 9,95 6,96 4,84 3,39 2,53 2,56 2,05 38,15 41,05 (18 + 19 )
V debit aliran sungai
21 jumlah hari - - 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 data
22 debit andalan A x (20) x 1/jml m3/dtk 0,0580 0,0907 0,0299 0,0214 0,0145 0,0104 0,0071 0,0053 0,0055 0,0043 0,0822 0,0856 k x (20) / (21) x 86.4
23 debit andalan hari x 8.64 lt/dtk 58,02 90,66 29,9 21,44 14,50 10,42 7,06 5,27 5,52 4,27 82,18 85,58 (22 x 1000)

Sumber: Hasil Analisa

Tabel 4.16 Debit AndalanTahun 2015

Bulan
No Uraian hitungan Satuan Keterangan
jan feb mar apr mei juni juli agst sept okt nov des
I data hujan
1 curah hujan (P) data mm/bln 34,3 21,8 3,5 5,7 0,2 0,4 0,2 0,2 1,4 6,9 21,2 29,3 data
2 hari hujan (h) data mm/bln 20,7 12,7 4,0 4,0 1,0 0,7 0,7 1,3 1,3 5,0 17,7 19,0 data
II evapotransporasi terbatas (Et)
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/hari 3,66 3,91 3,72 3,89 2,87 3,32 3,15 3,12 3,94 4,11 4,37 3,85 Eto*
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/bln 113,55 113,30 115,22 116,59 89,11 99,47 97,64 96,76 118,14 127,38 131,01 119,38 Eto* x jumlah hari
4 permukaan lahan terbuka (m) ditetapkan % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ditetapkan
5 (m/20)(18-h) hitungan -0,04 0,08 0,21 0,21 0,26 0,26 0,26 0,25 0,25 0,20 0,00 -0,02 (4)/20 x 18 -(2) /100
6 E = (ETo*)(m/20)(18-h) (3) x (5) mm/hari -4,60 9,01 24,20 24,48 22,72 25,81 25,34 24,24 29,59 24,84 0,59 -1,79 (3 x 5)
7 Et = (Eto*)-E (3)-(6) mm/hari 118,15 104,29 91,02 92,11 66,39 73,66 72,30 72,52 88,54 102,54 130,42 121,17 (3-6)
III keseimbangan air
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/hari -83,85 -82,49 -87,52 -86,41 -66,19 -73,26 -72,10 -72,32 -87,14 -95,64 -109,22 -91,87 (1-7)
9 aliran permukaan (PF x P) PF x (1) mm/hari 24,01 15,26 2,45 3,99 0,14 0,28 0,14 0,14 0,98 4,83 14,84 20,51 70%(1)
10 kandungan air tanah (Ds -(PF x P)) (8)-(9) mm/hari -107,86 -97,75 -89,97 -90,40 -66,33 -73,54 -72,24 -72,46 -88,12 -100,47 -124,06 -112,38 (8-9)
11 kapasitas kelembaban tanah (SMC) SMC+(10) mm/hari -7,86 2,25 10,03 9,60 33,67 26,46 27,76 27,54 11,88 -0,47 -24,06 -12,38 100 + (10)
12 kelebihan air (WS) 8 mm/hari 24,01 15,26 2,45 3,99 0,14 0,28 0,14 0,14 0,98 4,83 14,84 20,51 8
IV aliran dan simpanan air tanah
13 infiltrasi (WS x in) (12) x (1) mm/hari 7,20 4,58 0,74 1,20 0,04 0,08 0,04 0,04 0,29 1,45 4,45 6,15 (12) x 0.3
14 0.5 x (1 + k) x (13) hitungan - 6,12 3,89 0,62 1,02 0,04 0,07 0,04 0,04 0,25 1,23 3,78 5,23 0.5 x 1 + 0.5 x (13)
15 k x V(n-1) hitungan - 44,80 35,65 27,68 19,81 14,58 10,23 7,21 5,07 3,58 2,68 2,74 4,56 k x 64
16 volume penyimpanan (Vn)(14) + (15) (14) + (15) mm/hari 50,92 39,54 28,30 20,83 14,62 10,30 7,25 5,11 3,83 3,91 6,52 9,79 (14 + 15 )
17 perubahan volume (DVn) Vn - V(n-1) Vn - V(n-1) mm/hari 50,92 -11,39 -11,24 -7,47 -6,21 -4,31 -3,05 -2,14 -1,28 0,08 2,61 3,27 77.31- 74.64
18 Aliran dasar (BF) (I - DVn) (13) - (17) mm/hari 0,00 15,96 11,97 8,67 6,25 4,40 3,10 2,18 1,58 1,37 1,84 2,88 (13-17)
19 aliran langsung (DR) (WS - I) (12) - (13) mm/hari 16,81 10,68 1,72 2,79 0,10 0,20 0,10 0,10 0,69 3,38 10,39 14,36 (12-13)
20 aliran (R) (BF + DR) (18) + (19) mm/hari 16,81 26,65 13,69 11,46 6,35 4,59 3,19 2,28 2,26 4,75 12,23 17,24 (18 + 19 )
V debit aliran sungai
21 jumlah hari - - 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 data
22 debit andalan A x (20) x 1/jml m3/dtk 0,0350 0,0594 0,0285 0,0247 0,0132 0,0099 0,0067 0,0048 0,0049 0,0099 0,0263 0,0359 k x (20) / (21) x 86.4
23 debit andalan hari x 8.64 lt/dtk 35,04 59,38 28,5 24,69 13,24 9,89 6,66 4,75 4,87 9,89 26,34 35,93 (22 x 1000)

Sumber: HasilAnalisa

110
Tabel 4.17 Debit AndalanTahun 2016

Bulan
No Uraian hitungan Satuan Keterangan
jan feb mar apr mei juni juli agst sept okt nov des
I data hujan
1 curah hujan (P) data mm/bln 15,4 22,7 1,0 0,4 0,0 0,0 0,0 0,6 2,2 4,2 23,5 31,3 data
2 hari hujan (h) data mm/bln 10,3 14,0 3,0 1,3 0,0 0,0 0,0 2,3 3,0 4,0 14,0 14,3 data
II evapotransporasi terbatas (Et)
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/hari 3,66 3,91 3,72 3,89 2,87 3,32 3,15 3,12 3,94 4,11 4,37 3,85 Eto*
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/bln 113,55 113,30 115,22 116,59 89,11 99,47 97,64 96,76 118,14 127,38 131,01 119,38 Eto* x jumlah hari
4 permukaan lahan terbuka (m) ditetapkan % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ditetapkan
5 (m/20)(18-h) hitungan 0,12 0,06 0,23 0,25 0,27 0,27 0,27 0,24 0,23 0,21 0,06 0,06 (4)/20 x 18 -(2) /100
6 E = (ETo*)(m/20)(18-h) (3) x (5) mm/hari 13,12 6,80 25,92 29,21 24,06 26,86 26,36 22,79 26,58 26,75 7,86 6,63 (3 x 5)
7 Et = (Eto*)-E (3)-(6) mm/hari 100,44 106,50 89,29 87,39 65,05 72,61 71,28 73,97 91,56 100,63 123,15 112,75 (3-6)
III keseimbangan air
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/hari -85,04 -83,80 -88,29 -86,99 -65,05 -72,61 -71,28 -73,37 -89,36 -96,43 -99,65 -81,45 (1-7)
9 aliran permukaan (PF x P) PF x (1) mm/hari 10,78 15,89 0,70 0,28 0,00 0,00 0,00 0,42 1,54 2,94 16,45 21,91 70%(1)
10 kandungan air tanah (Ds -(PF x P)) (8)-(9) mm/hari -95,82 -99,69 -88,99 -87,27 -65,05 -72,61 -71,28 -73,79 -90,90 -99,37 -116,10 -103,36 (8-9)
11 kapasitas kelembaban tanah (SMC) SMC+(10) mm/hari 4,18 0,31 11,01 12,73 34,95 27,39 28,72 26,21 9,10 0,63 -16,10 -3,36 100 + (10)
12 kelebihan air (WS) 8 mm/hari 10,78 15,89 0,70 0,28 0,00 0,00 0,00 0,42 1,54 2,94 16,45 21,91 8
IV aliran dan simpanan air tanah
13 infiltrasi (WS x in) (12) x (1) mm/hari 3,23 4,77 0,21 0,08 0,00 0,00 0,00 0,13 0,46 0,88 4,94 6,57 (12) x 0.3
14 0.5 x (1 + k) x (13) hitungan - 2,75 4,05 0,18 0,07 0,00 0,00 0,00 0,11 0,39 0,75 4,19 5,59 0.5 x 1 + 0.5 x (13)
15 k x V(n-1) hitungan - 44,80 33,28 26,14 18,42 12,94 9,06 6,34 4,44 3,18 2,50 2,28 4,53 k x 64
16 volume penyimpanan (Vn)(14) + (15) (14) + (15) mm/hari 47,55 37,34 26,31 18,49 12,94 9,06 6,34 4,55 3,58 3,25 6,47 10,12 (14 + 15 )
17 perubahan volume (DVn) Vn - V(n-1) Vn - V(n-1) mm/hari 47,55 -10,21 -11,02 -7,82 -5,55 -3,88 -2,72 -1,80 -0,97 -0,32 3,22 3,65 77.31- 74.64
18 Aliran dasar (BF) (I - DVn) (13) - (17) mm/hari 0,00 14,98 11,23 7,91 5,55 3,88 2,72 1,92 1,43 1,20 1,72 2,93 (13-17)
19 aliran langsung (DR) (WS - I) (12) - (13) mm/hari 7,55 11,12 0,49 0,20 0,00 0,00 0,00 0,29 1,08 2,06 11,52 15,34 (12-13)
20 aliran (R) (BF + DR) (18) + (19) mm/hari 7,55 26,10 11,72 8,10 5,55 3,88 2,72 2,22 2,51 3,26 13,23 18,26 (18 + 19 )
V debit aliran sungai
21 jumlah hari - - 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 data
22 debit andalan A x (20) x 1/jml m3/dtk 0,0157 0,0582 0,0244 0,0175 0,0116 0,0084 0,0057 0,0046 0,0054 0,0068 0,0285 0,0381 k x (20) / (21) x 86.4
23 debit andalan hari x 8.64 lt/dtk 15,73 58,17 24,4 17,46 11,56 8,37 5,67 4,62 5,41 6,80 28,50 38,08 (22 x 1000)

Sumber: Hasil Analisa

Tabel 4.18 Debit AndalanTahun 2017

Bulan
No Uraian hitungan Satuan Keterangan
jan feb mar apr mei juni juli agst sept okt nov des
I data hujan
1 curah hujan (P) data mm/bln 36,1 43,6 0,8 0,2 0,1 0,3 0,1 0,1 0,1 1,8 49,6 68,1 data
2 hari hujan (h) data mm/bln 20,7 24,0 2,7 1,0 1,0 1,3 1,0 0,7 0,7 3,7 23,3 23,0 data
II evapotransporasi terbatas (Et)
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/hari 3,66 3,91 3,72 3,89 2,87 3,32 3,15 3,12 3,94 4,11 4,37 3,85 Eto*
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/bln 113,55 113,30 115,22 116,59 89,11 99,47 97,64 96,76 118,14 127,38 131,01 119,38 Eto* x jumlah hari
4 permukaan lahan terbuka (m) ditetapkan % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ditetapkan
5 (m/20)(18-h) hitungan -0,04 -0,09 0,23 0,26 0,26 0,25 0,26 0,26 0,26 0,21 -0,08 -0,08 (4)/20 x 18 -(2) /100
6 E = (ETo*)(m/20)(18-h) (3) x (5) mm/hari -4,60 -10,20 26,44 29,73 22,72 24,92 24,90 25,11 30,66 27,32 -10,42 -8,95 (3 x 5)
7 Et = (Eto*)-E (3)-(6) mm/hari 118,15 123,49 88,77 86,86 66,39 74,55 72,74 71,65 87,48 100,06 141,43 128,33 (3-6)
III keseimbangan air
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/hari -82,05 -79,89 -87,97 -86,66 -66,29 -74,25 -72,64 -71,55 -87,38 -98,26 -91,83 -60,23 (1-7)
9 aliran permukaan (PF x P) PF x (1) mm/hari 25,27 30,52 0,56 0,14 0,07 0,21 0,07 0,07 0,07 1,26 34,72 47,67 70%(1)
10 kandungan air tanah (Ds -(PF x P)) (8)-(9) mm/hari -107,32 -110,41 -88,53 -86,80 -66,36 -74,46 -72,71 -71,62 -87,45 -99,52 -126,55 -107,90 (8-9)
11 kapasitas kelembaban tanah (SMC) SMC+(10) mm/hari -7,32 -10,41 11,47 13,20 33,64 25,54 27,29 28,38 12,55 0,48 -26,55 -7,90 100 + (10)
12 kelebihan air (WS) 8 mm/hari 25,27 30,52 0,56 0,14 0,07 0,21 0,07 0,07 0,07 1,26 34,72 47,67 8
IV aliran dan simpanan air tanah
13 infiltrasi (WS x in) (12) x (1) mm/hari 7,58 9,16 0,17 0,04 0,02 0,06 0,02 0,02 0,02 0,38 10,42 14,30 (12) x 0.3
14 0.5 x (1 + k) x (13) hitungan - 6,44 7,78 0,14 0,04 0,02 0,05 0,02 0,02 0,02 0,32 8,85 12,16 0.5 x 1 + 0.5 x (13)
15 k x V(n-1) hitungan - 44,80 35,87 30,56 21,49 15,07 10,56 7,43 5,21 3,66 2,58 2,03 7,62 k x 64
16 volume penyimpanan (Vn)(14) + (15) (14) + (15) mm/hari 51,24 43,65 30,70 21,53 15,09 10,61 7,45 5,23 3,68 2,90 10,88 19,77 (14 + 15 )
17 perubahan volume (DVn) Vn - V(n-1) Vn - V(n-1) mm/hari 51,24 -7,59 -12,95 -9,17 -6,44 -4,47 -3,17 -2,22 -1,55 -0,78 7,98 8,89 77.31- 74.64
18 Aliran dasar (BF) (I - DVn) (13) - (17) mm/hari 0,00 16,75 13,12 9,22 6,46 4,54 3,19 2,24 1,57 1,16 2,43 5,41 (13-17)
19 aliran langsung (DR) (WS - I) (12) - (13) mm/hari 17,69 21,36 0,39 0,10 0,05 0,15 0,05 0,05 0,05 0,88 24,30 33,37 (12-13)
20 aliran (R) (BF + DR) (18) + (19) mm/hari 17,69 38,11 13,51 9,31 6,51 4,68 3,24 2,29 1,62 2,04 26,74 38,78 (18 + 19 )
V debit aliran sungai
21 jumlah hari - - 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 data
22 debit andalan A x (20) x 1/jml m3/dtk 0,0369 0,0849 0,0282 0,0201 0,0136 0,0101 0,0067 0,0048 0,0035 0,0043 0,0576 0,0808 k x (20) / (21) x 86.4
23 debit andalan hari x 8.64 lt/dtk 36,88 84,93 28,2 20,07 13,57 10,09 6,75 4,77 3,49 4,26 57,60 80,84 (22 x 1000)

Sumber: Hasil Analisa

111
Tabel 4.19 Debit AndalanTahun 2018

Bulan
No Uraian hitungan Satuan Keterangan
jan feb mar apr mei juni juli agst sept okt nov des
I data hujan
1 curah hujan (P) data mm/bln 21,7 13,5 3,7 0,5 0,1 0,0 0,0 1,2 0,7 7,1 29,5 22,6 data
2 hari hujan (h) data mm/bln 14,3 9,3 3,3 2,0 1,0 0,0 0,3 2,0 1,3 4,0 17,7 17,7 data
II evapotransporasi terbatas (Et)
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/hari 3,66 3,91 3,72 3,89 2,87 3,32 3,15 3,12 3,94 4,11 4,37 3,85 Eto*
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/bln 113,55 113,30 115,22 116,59 89,11 99,47 97,64 96,76 118,14 127,38 131,01 119,38 Eto* x jumlah hari
4 permukaan lahan terbuka (m) ditetapkan % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ditetapkan
5 (m/20)(18-h) hitungan 0,06 0,13 0,22 0,24 0,26 0,27 0,27 0,24 0,25 0,21 0,00 0,00 (4)/20 x 18 -(2) /100
6 E = (ETo*)(m/20)(18-h) (3) x (5) mm/hari 6,30 14,79 25,41 27,98 22,72 26,86 25,92 23,22 29,59 26,75 0,59 0,54 (3 x 5)
7 Et = (Eto*)-E (3)-(6) mm/hari 107,25 98,51 89,81 88,61 66,39 72,61 71,71 73,53 88,54 100,63 130,42 118,84 (3-6)
III keseimbangan air
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/hari -85,55 -85,01 -86,11 -88,11 -66,29 -72,61 -71,71 -72,33 -87,84 -93,53 -100,92 -96,24 (1-7)
9 aliran permukaan (PF x P) PF x (1) mm/hari 15,19 9,45 2,59 0,35 0,07 0,00 0,00 0,84 0,49 4,97 20,65 15,82 70%(1)
10 kandungan air tanah (Ds -(PF x P)) (8)-(9) mm/hari -100,74 -94,46 -88,70 -88,46 -66,36 -72,61 -71,71 -73,17 -88,33 -98,50 -121,57 -112,06 (8-9)
11 kapasitas kelembaban tanah (SMC) SMC+(10) mm/hari -0,74 5,54 11,30 11,54 33,64 27,39 28,29 26,83 11,67 1,50 -21,57 -12,06 100 + (10)
12 kelebihan air (WS) 8 mm/hari 15,19 9,45 2,59 0,35 0,07 0,00 0,00 0,84 0,49 4,97 20,65 15,82 8
IV aliran dan simpanan air tanah
13 infiltrasi (WS x in) (12) x (1) mm/hari 4,56 2,84 0,78 0,10 0,02 0,00 0,00 0,25 0,15 1,49 6,20 4,75 (12) x 0.3
14 0.5 x (1 + k) x (13) hitungan - 3,87 2,41 0,66 0,09 0,02 0,00 0,00 0,21 0,12 1,27 5,27 4,03 0.5 x 1 + 0.5 x (13)
15 k x V(n-1) hitungan - 44,80 34,07 25,54 18,34 12,90 9,04 6,33 4,43 3,25 2,36 2,54 5,47 k x 64
16 volume penyimpanan (Vn)(14) + (15) (14) + (15) mm/hari 48,67 36,48 26,20 18,43 12,92 9,04 6,33 4,64 3,38 3,63 7,81 9,50 (14 + 15 )
17 perubahan volume (DVn) Vn - V(n-1) Vn - V(n-1) mm/hari 48,67 -12,19 -10,28 -7,77 -5,51 -3,88 -2,71 -1,68 -1,27 0,25 4,18 1,69 77.31- 74.64
18 Aliran dasar (BF) (I - DVn) (13) - (17) mm/hari 0,00 15,03 11,06 7,87 5,53 3,88 2,71 1,94 1,42 1,24 2,02 3,05 (13-17)
19 aliran langsung (DR) (WS - I) (12) - (13) mm/hari 10,63 6,62 1,81 0,24 0,05 0,00 0,00 0,59 0,34 3,48 14,46 11,07 (12-13)
20 aliran (R) (BF + DR) (18) + (19) mm/hari 10,63 21,64 12,87 8,12 5,58 3,88 2,71 2,52 1,76 4,72 16,47 14,13 (18 + 19 )
V debit aliran sungai
21 jumlah hari - - 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 data
22 debit andalan A x (20) x 1/jml m3/dtk 0,0222 0,0482 0,0268 0,0175 0,0116 0,0083 0,0057 0,0053 0,0038 0,0098 0,0355 0,0295 k x (20) / (21) x 86.4
23 debit andalan hari x 8.64 lt/dtk 22,17 48,23 26,8 17,49 11,63 8,35 5,66 5,26 3,79 9,83 35,49 29,45 (22 x 1000)

Sumber: Hasil Analisa

Tabel 4.20 Debit AndalanTahun 2019

Bulan
No Uraian hitungan Satuan Keterangan
jan feb mar apr mei juni juli agst sept okt nov des
I data hujan
1 curah hujan (P) data mm/bln 24,9 26,7 1,3 0,1 0,3 0,0 0,0 0,2 1,4 4,4 32,0 23,8 data
2 hari hujan (h) data mm/bln 17,0 15,7 1,7 1,3 1,3 0,0 0,0 1,7 1,7 3,7 18,0 19,0 data
II evapotransporasi terbatas (Et)
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/hari 3,66 3,91 3,72 3,89 2,87 3,32 3,15 3,12 3,94 4,11 4,37 3,85 Eto*
3 evapotransporasi potensial (ETo*) Eto* mm/bln 113,55 113,30 115,22 116,59 89,11 99,47 97,64 96,76 118,14 127,38 131,01 119,38 Eto* x jumlah hari
4 permukaan lahan terbuka (m) ditetapkan % 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 ditetapkan
5 (m/20)(18-h) hitungan 0,02 0,03 0,24 0,25 0,25 0,27 0,27 0,24 0,24 0,21 0,00 -0,02 (4)/20 x 18 -(2) /100
6 E = (ETo*)(m/20)(18-h) (3) x (5) mm/hari 1,70 3,91 28,17 29,21 22,32 26,86 26,36 23,66 28,88 27,32 0,00 -1,79 (3 x 5)
7 Et = (Eto*)-E (3)-(6) mm/hari 111,85 109,39 87,05 87,39 66,79 72,61 71,28 73,10 89,25 100,06 131,01 121,17 (3-6)
III keseimbangan air
8 Ds = P - Et (1) - (7) mm/hari -86,95 -82,69 -85,75 -87,29 -66,49 -72,61 -71,28 -72,90 -87,85 -95,66 -99,01 -97,37 (1-7)
9 aliran permukaan (PF x P) PF x (1) mm/hari 17,43 18,69 0,91 0,07 0,21 0,00 0,00 0,14 0,98 3,08 22,40 16,66 70%(1)
10 kandungan air tanah (Ds -(PF x P)) (8)-(9) mm/hari -104,38 -101,38 -86,66 -87,36 -66,70 -72,61 -71,28 -73,04 -88,83 -98,74 -121,41 -114,03 (8-9)
11 kapasitas kelembaban tanah (SMC) SMC+(10) mm/hari -4,38 -1,38 13,34 12,64 33,30 27,39 28,72 26,96 11,17 1,26 -21,41 -14,03 100 + (10)
12 kelebihan air (WS) 8 mm/hari 17,43 18,69 0,91 0,07 0,21 0,00 0,00 0,14 0,98 3,08 22,40 16,66 8
IV aliran dan simpanan air tanah
13 infiltrasi (WS x in) (12) x (1) mm/hari 5,23 5,61 0,27 0,02 0,06 0,00 0,00 0,04 0,29 0,92 6,72 5,00 (12) x 0.3
14 0.5 x (1 + k) x (13) hitungan - 4,44 4,77 0,23 0,02 0,05 0,00 0,00 0,04 0,25 0,79 5,71 4,25 0.5 x 1 + 0.5 x (13)
15 k x V(n-1) hitungan - 44,80 34,47 27,47 19,39 13,58 9,55 6,68 4,68 3,30 2,48 2,29 5,60 k x 64
16 volume penyimpanan (Vn)(14) + (15) (14) + (15) mm/hari 49,24 39,24 27,70 19,41 13,64 9,55 6,68 4,71 3,55 3,27 8,00 9,85 (14 + 15 )
17 perubahan volume (DVn) Vn - V(n-1) Vn - V(n-1) mm/hari 49,24 -10,01 -11,54 -8,29 -5,77 -4,09 -2,86 -1,97 -1,16 -0,28 4,73 1,85 77.31- 74.64
18 Aliran dasar (BF) (I - DVn) (13) - (17) mm/hari 0,00 15,61 11,81 8,31 5,83 4,09 2,86 2,01 1,46 1,20 1,99 3,15 (13-17)
19 aliran langsung (DR) (WS - I) (12) - (13) mm/hari 12,20 13,08 0,64 0,05 0,15 0,00 0,00 0,10 0,69 2,16 15,68 11,66 (12-13)
20 aliran (R) (BF + DR) (18) + (19) mm/hari 12,20 28,70 12,45 8,36 5,98 4,09 2,86 2,11 2,14 3,36 17,67 14,81 (18 + 19 )
V debit aliran sungai
21 jumlah hari - - 31,00 29,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 31,00 30,00 31,00 30,00 31,00 data
22 debit andalan A x (20) x 1/jml m3/dtk 0,0254 0,0640 0,0260 0,0180 0,0125 0,0088 0,0060 0,0044 0,0046 0,0070 0,0381 0,0309 k x (20) / (21) x 86.4
23 debit andalan hari x 8.64 lt/dtk 25,44 63,95 26,0 18,01 12,46 8,81 5,97 4,40 4,62 7,00 38,06 30,88 (22 x 1000)

Sumber:Hasil Analisa

112
Tabel 4.21 Rekapitulasi Debit Andalan

bulan
tahun
januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember
2010 0,0534 0,0874 0,0313 0,0212 0,0144 0,0104 0,0070 0,0053 0,0037 0,0027 0,0503 0,0703
2011 0,0739 0,1305 0,0353 0,0249 0,0170 0,0122 0,0082 0,0058 0,0043 0,0037 0,0912 0,0923
2012 0,0873 0,1281 0,0362 0,0255 0,0173 0,0125 0,0084 0,0059 0,0043 0,0036 0,1029 0,1075
2013 0,0717 0,1284 0,0354 0,0248 0,0167 0,0121 0,0082 0,0058 0,0043 0,0034 0,0994 0,1015
2014 0,0580 0,0907 0,0299 0,0214 0,0145 0,0104 0,0071 0,0053 0,0055 0,0043 0,0822 0,0858
2015 0,0350 0,0594 0,0285 0,0247 0,0132 0,0099 0,0067 0,0048 0,0049 0,0099 0,0263 0,0359
2016 0,0157 0,0582 0,0244 0,0175 0,0116 0,0084 0,0057 0,0046 0,0054 0,0088 0,0285 0,0381
2017 0,0369 0,0849 0,0282 0,0201 0,0136 0,0101 0,0067 0,0048 0,0035 0,0043 0,0576 0,0808
2018 0,0222 0,0484 0,0268 0,0175 0,0116 0,0083 0,0057 0,0053 0,0038 0,0098 0,0355 0,0295
2019 0,0254 0,0640 0,0260 0,0180 0,0125 0,0088 0,0060 0,0044 0,0046 0,0070 0,0381 0,0309
Rerata 0,0480 0,0880 0,0302 0,0216 0,0142 0,0103 0,0070 0,0052 0,0044 0,0058 0,0612 0,0673

Sumber : Hasil analisa

Hasil perhitungan di atas dapat didefinisikan sebagai debit andalan, bahwa


debit andalan adalah debit minimum sungai untuk kemungkinan terpenuhi yang
sudah ditentukan yang dapat dipakai untuk irigasi. Kemungkinan terpenuhi
ditetapkan 80%, atau dengan kata lain kemungkinan bahwa debit sungai lebih
rendah 20%, debit ini biasa disebut sebagai debit dengan peluang 80% atau
Q80%.

Tabel 4.22 Debit andalan rerata sta. dengan Probabilitas 80%

113
DEBIT BULANAN (m3/detik)
NO P Jan Feb Mar Aprl Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1 9,091 0,0873 0,1305 0,0362 0,0255 0,0173 0,0125 0,0084 0,0059 0,0055 0,0099 0,1029 0,1075
2 18,182 0,0739 0,1284 0,0354 0,0249 0,0170 0,0122 0,0082 0,0058 0,0054 0,0098 0,0994 0,1015
3 27,273 0,0717 0,1281 0,0353 0,0248 0,0167 0,0121 0,0082 0,0058 0,0049 0,0088 0,0912 0,0923
4 36,364 0,0580 0,0907 0,0313 0,0247 0,0145 0,0104 0,0071 0,0053 0,0046 0,0070 0,0822 0,0858
5 45,455 0,0534 0,0874 0,0299 0,0214 0,0144 0,0104 0,0070 0,0053 0,0043 0,0043 0,0576 0,0808
6 54,545 0,0369 0,0849 0,0285 0,0212 0,0136 0,0101 0,0067 0,0053 0,0043 0,0043 0,0503 0,0703
7 63,636 0,0350 0,0640 0,0282 0,0201 0,0132 0,0099 0,0067 0,0048 0,0043 0,0037 0,0381 0,0381
8 72,727 0,0254 0,0594 0,0268 0,0180 0,0125 0,0088 0,0060 0,0048 0,0038 0,0036 0,0355 0,0359
9 81,818 0,0222 0,0582 0,0260 0,0175 0,0116 0,0084 0,0057 0,0046 0,0037 0,0034 0,0285 0,0309
10 90,909 0,0157 0,0484 0,0244 0,0175 0,0116 0,0083 0,0057 0,0044 0,0035 0,0027 0,0263 0,0295
Q80 0,0238 0,0588 0,0264 0,0178 0,0121 0,0086 0,0059 0,0047 0,0038 0,0035 0,0320 0,0334

Sumber : Hasil analis

Grafik 4.1 Rekapitulasi Debit Andalan

114
Sumber : Hasil analisa

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

115
Berdasarkan hasil analisa dan perhitungan yang ada dalam tugas Hidrologi
Terapan ini dapat disimpulkan :
1. Debit banjir (QT) yang terjadi pada DAS menggunakan metode rasion
al untuk periode ulang 5 tahun, 10 tahun, 20 tahun, 25 tahun, 50 tahun,
dan 100 tahun. Q5 = 20,913 m3/det , Q10 = 24,993 m3/det, Q20 =
28,528 m3/det, Q25 = 30,479 m3/det , Q50 = 32,218 m3/det, Q100 =
39,492 m3/det.
2. Debit andalan Q80 yang terjadi setiap bulan Januari = 0,0238 m3/det,
Februari = 0,0588 m3/det, Maret = 0,0264 m3/det, April = 0,0178 m3/
det, Mei = 0,0121 m3/det, Juni = 0,0086 m3/det, Juli = 0,0059 m3/det,
Agustus = 0,0047 m3/det, September = 0,0038 m3/det, Oktober = 0,0
035 m3/det, November = 0,0320 m3/det, dan Desember= 0,0334 m3/de
t.
3. Setelah menyelesaikan laporan Hidrologi Terapan ini saya dapat meng
etahui bagaimana cara menganalisis data mulai dari menyusun, mengur
aikan dan menyimpulkan data yang telah diperoleh sehingga dapat dip
ublikasikan khususnya data cara menghitung curah hujan rerata, hujan
rancangan, kemudian menghitung distribusi hujan jam – jaman, menga
nalisa curah hujan netto jam – jaman , menghitung debit rancangan da
n debit andalan berdasarkan data yang diperoleh dari BMKG.

5.2 Saran

1. Dalam perhitungan analisis hidrologi, perlu di perhatikan parameter-


parameter pendukung dalam rumus – rumus yang digunakan.

116
2. Sebaiknya debit banjir rancangan diambil yang paling debit banjir
terbesar dari beberapa metode yang digunakan, sebagai bahan acauan
dalam perencanaan bangunan air
3. Ketelitian merupakan salah satu faktor yang menetukan hasil
perhitungan tersebut akurat untuk digunakan atau tidak.
4. Diharapkan dalam mata kuliah ini mahasiswa juga dilibatkan dalam pr
aktek lapangan agar mahasiswa dapt membandingkan teori yang telah
didapatkan dibangku kuliah dengan kenyataan dilapangan. Selain itu m
ahasiswa dapat mengenal alat dan metode hidrologi dilokasi praktek se
rta mahasiswa juga dapat mengidentifikasi fenomena hidrologi dilapan
gan.

117
DAFTAR PUSTAKA

American Meteorological Society, 1959. Glassary of Metereologi. Boston : Mass

Asdak, Chay. 2007. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.


Yogykarta : Gadjah Mada University Press.

Bureau of Meteorology. 2003. The Elistimation of Probable Maximum


Precipitation in Australis for Generalised Short-Duration Method.
Canberra : Hydrometeorological advisory service

Chay, Asdak. 2002. “Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai”


Yogyakarta : UGM

Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Pedoman perencanaan Hidrologi dan


Hidraulik Untuk Bangunana di Sungai. Jakarta: Yayasan Badan Penerbit
PU

Harto, Sri. 1981. “Hidrologi Terapan” . Yogyakarta: KMTS UGM

Harto, Sri. 1985. “Hidrologi TeORI” ` Masalah dan Penyelesaiaan”. Yogyakarta:


UGM

Kamiana, I made. 2012. Eknik Perhitungan Debit Rencana Bangunana Air.


Yogyakarta: Graha Ilmu

Loebis, Joerson. 1992. Banjir Rencana Untuk Bangunana Air. Departemen


Pekerjaan Umum.

Soemarto, C. D. 1999. Hidrologi Teknik. Erlangga: Jakarta

Sosrodarsono, Suryono Ir. 2003. Hidrologi Untyk Pengairan. Jakarta :


Pradnya Paramita

Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: Andi


Offset

Suroso. 2004. Analisis Curah Hujan untuk membuat Kurva Intensity-Duration


Frequency (IDF)di Kawasan Rawan Banjir Kabupaten Banyumas.
Purwokerto: Jurusan Teknik Sipil – Universitas Jenderal Soedirma

105
DAFTAR LAMPIRAN

N BULAN
URAIAN SATUAN
O JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGS SEP OKT NOV DES
DATA

I                          

1 Temperatur (t) C 24.10 26.70 26.20 27.80 27.80 28.70 26.70 24.77 24.70 27.20 28.10 24.75
KelembapanUdara
2 (RH) % 92.10 90.20 90.20 88.10 87.20 82.47 80.70 81.70 80.70 82.10 84.07 82.10
PenyinaranMatahari
3 (n/N) % 40.10 42.10 44.20 42.10 62.67 42.10 68.20 75.47 69.10 56.20 52.70 51.73
Kec. Angin (U) (m/detik)
4 0.68 0.70 0.76 1.60 0.24 0.34 0.98 1.20 2.13 1.08 1.50 0.76

106
107
108
Tahun 2010 ( A )
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 12 19
2 49 0 14 0 0 0 0 0 0 0 14 20
3 20 16 0 2 0 0 0 0 0 0 0 49
4 98 17 0 0 0 0 0 0 0 0 20 50
5 110 0 0 0 0 0 0 0 0 0 49 60
6 120 50 0 0 0 0 0 0 0 0 50 0
7 14 51 0 0 0 0 0 0 4 0 51 80
8 0 29 0 0 0 0 0 0 0 0 29 100
9 90 90 0 0 0 0 4 0 0 0 0 112
10 88 98 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0
11 96 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 120
12 0 70 0 0 0 0 0 0 0 0 14 140
13 90 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0
14 46 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80
15 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 29
16 71 100 0 0 0 0 0 9 0 11 0 30
17 0 29 12 0 0 0 0 0 0 0 15 49
18 30 110 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60
19 14 12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70
20 16 19 0 5 0 0 0 0 0 0 10 88
21 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 89
22 70 40 0 0 0 0 0 0 0 0 10 90
23 71 29 0 0 0 0 0 0 0 0 20 98
24 14 40 0 0 6 0 0 9 0 0 30 0
25 20 21 0 0 0 0 0 0 4 0 40 114
26 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 50 87
27 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60
28 40 50 0 0 0 0 0 0 0 4 70 69
29 50 58 0 0 0 0 0 0 0 0 80 70
30 0 67 0 0 0 0 0 0 0 0 90 0
31 70 68 0 0 0 2 0 0 0 0 0 100
Hujan Max 120 110 14 5 6 2 4 9 4 11 90 140
Jmlh Curah Hujan 1415 1111 26 7 6 2 4 18 8 15 732 1933
Jmlh Hari Hujan 25 24 2 2 1 1 1 2 2 2 22 26
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

109
Tahun 2011 ( A )
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 89 72 0 0 0 0 0 0 0 0 98 82
2 62 82 14 0 2 0 0 0 0 0 72 72
3 49 50 0 0 0 0 0 0 0 0 62 0
4 62 72 0 0 0 0 0 0 0 0 80 82
5 100 0 10 0 0 0 0 0 0 0 90 82
6 120 109 0 0 0 0 0 0 0 0 0 92
7 112 102 0 0 0 0 0 0 0 0 89 102
8 100 100 0 4 0 0 0 0 0 0 78 122
9 98 72 0 0 0 0 0 0 0 0 100 112
10 72 98 0 0 0 0 0 0 0 0 125 92
11 89 130 0 0 0 0 0 0 0 0 145 81
12 98 117 0 0 0 0 0 0 0 0 0 81
13 99 100 4 0 0 0 0 0 0 0 100 62
14 82 102 0 0 0 0 0 0 0 0 125 40
15 0 130 0 0 0 0 0 0 0 0 150 49
16 100 112 0 0 0 0 0 0 0 0 100 52
17 72 69 0 0 0 0 0 0 0 0 89 0
18 84 81 0 0 0 0 0 0 0 0 70 52
19 72 62 0 0 0 0 0 0 0 0 79 60
20 80 60 0 0 0 0 0 0 0 0 80 61
21 90 70 0 0 0 0 0 0 0 0 60 84
22 81 82 0 0 0 0 0 0 0 5 69 72
23 64 76 0 0 0 0 0 0 0 0 0 72
24 59 79 0 0 0 0 0 0 0 0 71 66
25 80 89 0 0 0 0 0 0 0 0 82 64
26 100 0 0 0 0 0 0 0 0 10 62 69
27 0 90 0 0 0 0 0 0 0 0 62 82
28 120 0 0 0 0 0 0 0 0 0 62 84
29 70 80 4 0 0 0 0 0 0 20 80 60
30 60 80 0 0 0 0 0 0 0 0 89 60
31 70 80 0 0 0 0 0 0 0 0 90 70
Hujan Max 120 130 14 4 2 0 0 0 0 20 150 122
Jmlh Curah Hujan 2434 2446 32 4 2 0 0 0 0 35 2459 2159
Jmlh Hari Hujan 29 28 4 1 1 0 0 0 0 3 28 29
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

110
Tahun 2012 ( A )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 67 50 0 0 0 0 0 0 0 0 40 81
2 80 60 0 0 0 0 0 0 0 0 49 84
3 89 70 0 0 0 0 0 0 0 0 50 79
4 91 80 0 0 0 4 0 0 0 0 59 89
5 90 90 0 0 0 0 0 0 0 0 60 60
6 90 100 0 0 0 0 0 0 0 5 69 62
7 80 120 5 0 0 0 0 0 0 70 70
8 70 110 15 0 0 0 0 0 0 0 79 80
9 79 98 0 0 0 0 0 0 0 0 80 90
10 77 70 0 0 0 0 0 0 0 0 89 99
11 0 81 0 0 2 0 0 0 0 0 92 109
12 99 92 0 0 0 0 0 0 0 0 82 119
13 100 81 0 0 0 0 0 0 0 0 0 127
14 124 84 0 0 0 0 0 0 0 0 84 0
15 134 79 0 0 0 0 0 0 0 10 90 140
16 154 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 144
17 164 70 0 0 0 0 0 0 0 0 120 129
18 134 60 0 0 0 0 0 0 0 0 121 100
19 100 90 0 0 0 0 0 0 0 0 134 98
20 79 69 0 0 0 0 0 0 0 0 140 78
21 88 79 0 0 0 0 0 0 0 0 169 77
22 64 89 0 0 0 0 0 0 0 0 160 66
23 81 99 0 0 0 0 0 0 0 0 140 77
24 62 109 0 0 0 0 0 0 0 0 149 88
25 61 119 0 0 0 0 0 0 0 0 128 55
26 70 129 0 0 0 0 0 0 0 0 138 44
27 71 139 0 0 0 0 0 0 0 0 144 69
28 12 149 0 0 0 0 0 0 0 0 155 70
29 13 159 0 0 0 0 0 0 0 0 133 89
30 41 70 0 0 0 0 0 0 0 0 122 69
31 45 72 10 0 0 0 0 0 0 10 111 70
Hujan Max 164 159 15 5 2 4 0 0 0 10 169 144
Jmlh Curah Hujan 2509 2767 25 5 2 4 0 0 0 25 3157 2612
Jmlh Hari Hujan 30 30 2 1 1 1 0 0 0 3 30 30
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

111
Tahun 2013 ( A )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 50 60 0 0 0 0 0 0 0 0 20 90
2 52 49 0 0 3 0 2 0 0 0 29 80
3 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 30 60
4 40 70 10 0 0 0 0 0 0 14 39 62
5 60 70 0 0 0 0 0 0 0 0 40 64
6 90 80 0 4 0 0 0 0 0 0 49 67
7 78 80 5 0 0 0 0 0 0 0 50 78
8 89 90 0 0 0 0 0 0 0 0 59 82
9 100 80 0 0 0 0 0 0 0 0 62 49
10 121 59 0 0 0 0 0 0 0 0 69 59
11 100 100 0 0 0 0 0 0 0 0 70 63
12 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 79 64
13 119 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 112
14 120 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 113
15 0 100 5 5 0 0 0 0 0 0 60 100
16 120 90 0 0 0 0 0 0 0 0 98 99
17 100 99 0 0 0 0 0 0 0 0 92 100
18 90 100 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
19 90 80 0 0 0 2 0 0 0 0 112 112
20 80 70 0 0 0 0 0 0 0 0 113 120
21 70 60 0 0 0 0 0 0 0 0 140 116
22 60 69 0 0 0 0 0 0 0 0 121 70
23 70 79 0 0 0 0 0 0 0 0 141 60
24 60 72 0 0 0 0 0 0 0 0 150 90
25 70 74 0 0 0 0 0 0 0 0 150 90
26 70 77 0 0 0 0 0 0 0 0 160 100
27 79 79 0 0 0 0 0 0 0 0 111 102
28 70 84 0 0 0 0 0 0 0 0 100 101
29 70 60 0 0 0 0 0 0 0 0 90 0
30 70 61 0 0 0 0 0 0 4 0 90 111
31 0 50 5 0 0 0 0 0 0 10 0 90
Hujan Max 121 100 10 5 3 2 2 0 4 14 160 120
Jmlh Curah Hujan 2288 2202 25 9 3 2 2 0 4 24 2484 2504
Jmlh Hari Hujan 28 29 4 2 1 1 1 0 1 2 29 29
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

112
Tahun 2014 ( A )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 49 30 0 0 0 0 0 0 0 0 14 100
2 50 40 0 0 0 0 0 3 0 0 20 120
3 39 49 4 0 0 0 0 0 0 0 39 140
4 20 90 0 0 0 0 0 0 0 0 40 141
5 0 80 0 3 0 2 0 0 0 0 90 140
6 29 90 0 0 0 0 0 0 0 0 98 0
7 40 98 0 0 0 0 0 0 0 0 100 150
8 49 99 0 0 0 0 0 0 0 4 120 160
9 50 100 0 0 0 0 0 0 0 0 140 170
10 60 120 0 0 0 0 0 0 0 0 141 160
11 98 140 0 0 0 0 0 0 0 0 150 120
12 100 109 0 0 0 0 0 0 0 0 160 111
13 110 100 0 0 0 0 0 0 0 0 120 100
14 120 0 3 0 0 0 0 0 0 0 140 90
15 90 102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 91
16 0 90 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
17 80 90 0 0 0 0 0 0 0 0 120 94
18 90 0 0 0 0 0 0 0 0 0 129 96
19 80 80 0 0 0 0 0 0 0 0 130 97
20 90 0 0 0 4 0 0 0 0 0 140 90
21 0 70 0 0 0 0 0 0 0 0 115 80
22 100 60 0 0 0 0 0 0 0 0 120 70
23 120 90 0 0 0 0 0 0 0 0 80 76
24 110 70 2 0 0 0 0 0 0 0 0 80
25 102 60 0 0 0 0 0 0 0 0 90 90
26 102 40 0 0 0 0 0 0 0 0 88 102
27 100 29 0 0 0 0 0 0 0 0 87 107
28 124 30 0 0 0 0 2 0 0 0 97 109
29 125 0 0 0 0 0 0 0 0 0 77 102
30 0 42 0 0 0 0 0 0 0 0 57 100
31 124 50 5 0 0 0 0 0 0 0 60 100
Hujan Max 125 140 5 3 4 2 2 3 0 4 160 170
Jmlh Curah Hujan 2251 2048 14 3 4 2 2 3 0 4 2862 3186
Jmlh Hari Hujan 27 27 4 1 1 1 1 1 0 1 29 29
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

113
Tahun 2015 ( A )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 120 35 0 10,25 0 0 0 0 0 0 0 52
2 140 10 0 11,44 0 0 0 0 0 0 0 42,77
3 80,88 10,25 0 90 0 0 0 0 0 0 0 30
4 60 0 37 100 0 0 0 0 0 0 89 0
5 40 0 38 70 0 0 0 0 0 0 60 0
6 27 3,5 83 0 0 0 0 0 0 0 7,58 0
7 10 80 0 0 0 0 20 0 0 0 4 44
8 9 100 0 0 4,5 0 0 0 0 0 90 0
9 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 77 0
10 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0
11 70 70,25 0 0 0 0 0 0 0 0 100 70
12 81 40,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 82 0 37,25 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 47,07 0 0 37 0 0 0 0 0 0 0 100
15 0 3,5 0 0 0 0 0 0 0 0 46 120
16 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 86 0
17 0 4,52 0 0 0 35 0 0 0 0 96 0
18 99 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 101 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11,25
20 20,25 100 0 130 0 0 0 10 0 0 0 0
21 13 130 0 12 0 0 0 0 0 0 197 0
22 14,75 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45
25 0 170 0 12 0 0 0 0 0 0 20 0
26 0 82 0 0 0 0 0 0 0 0 30 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 47 44
28 0 110 0 0 0 0 0 0 0 17,25 0 17,25
29 120 0 0 0 0 0 0 0 0 11,22 0 25
30 85 0 0 0 0 0 0 0 0 9,25 0 45
31 19 0 0 0 0 0 0 0 0 13,09 0 86
Hujan Max 140 170 83 130 4,5 35 20 10 0 17,25 197 120
Jmlh Curah Hujan 1247,95 959,27 209,25 472,69 4,5 35 20 10 0 50,81 958,58 767,27
Jmlh Hari Hujan 22 16 5 9 1 1 1 1 0 4 15 15
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

114
Tahun 2016 ( A )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 1,21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 26
2 0 18,25 0 0 0 0 0 0 7,25 0 0 27
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 21,01
4 1,72 123 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 90
6 0 42 1,34 0 0 0 0 0 0 7,21 44 100,71
7 8,72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 55,21 11,21
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,21
9 40,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8,71
10 0 121,21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
11 0 140 0 20,21 0 0 0 0 0 0 0 0
12 0 152,01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 75,6
14 55,52 0 2,35 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 21 0 0 0 0
16 0 25,41 0 0 0 0 0 0 0 110,21 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8,11 0 120
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
19 80,21 42,21 0 0 0 0 0 0 7,88 0 131,21 0
20 0 0 44 0 0 0 0 0 0 0 140 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 45
22 0 34,71 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37 0
24 22,4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 160
25 80,71 34,51 0 0 0 0 0 0 0 10,25 0 170
26 72,34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 140 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25
28 32,17 110,01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 72
29 0 0 20,25 0 0 0 0 0 0 0 75 0
30 0 151,21 0 0 0 0 0 0 65 0 0 0
31 75,25 0 0 0 0 0 0 0 0 25,5 0 192
Hujan Max 80,71 152,01 44 20,21 0 0 0 21 65 25,5 140 192
Jmlh Curah Hujan 470,45 994,53 67,94 20,21 0 0 0 21 80,13 51,07 839,63 1205,45
Jmlh Hari Hujan 11 12 4 1 0 0 0 1 3 4 12 17
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 15 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

115
Tahun 2017 ( A )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 0 41,28 0 0 0 0 0 0 0 0 20 40
2 0 14 0 0 0 0 0 0 0 0 4 30,21
3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 0
4 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0 41,41 27
5 4 25 0 7 0 0 0 0 0 0 88 22,21
6 0 31 0 0 0 15 0 0 0 0 30 20
7 0 14 0 0 0 0 0 0 0 2 70 0
8 80 15,78 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 90 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19
10 30,2 90 0 0 0 0 0 0 0 0 7 7
11 71,2 0 4 0 0 0 0 0 0 0 9 5
12 31,18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 0
13 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 17 3
14 0 5 0 0 6,2 0 0 0 0 0 19,21 0
15 0 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 3 9 0 0 0 0 0 0 0 40,1 0 30
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 121,2
19 40,1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4,41 200
20 0 30 0 0 3,4 0 0 0 0 0 6,28 190
21 0 0 3,21 0 0 0 0 0 0 30,1 9,15 180
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21,08 120
23 0 70,78 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 30 69,9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 79 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 13
27 31,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 55,5 70,81
28 0 4 0 0 0 0 0 0 0 4,2 0 80
29 3,21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30,8
30 40,18 0 0 0 0 0 0 0 0 60 0 20,18
31 47 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 101
Hujan Max 90 100 4 7 6,2 15 0 0 0 60 88 200
Jmlh Curah Hujan 501,48 629,74 7,21 7 9,6 15 0 0 0 136,4 425,04 1330,41
Jmlh Hari Hujan 13 18 2 1 2 1 0 0 0 5 18 21
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

116
Tahun 2018 ( A )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 0 32,12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 18
2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,22 20
3 0 30 0 0 0 0 0 0 0 0 4 30
4 0 0 0 9 0 0 0 27 0 0 5 50
5 0 3,22 0 0 0 0 0 0 0 0 20 67
6 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40,41 90
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100,42 100
8 0 1,17 0 0 0 0 0 0 0 0 131,31 30,21
9 0 0 40 0 0 0 0 0 0 0 180 17
10 40 0 70 0 0 0 0 0 0 0 111,21 28,21
11 0 0 90 0 1,2 0 0 0 0 0 41 34
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 32 16,21
13 0 30,18 0 0 0 0 0 0 0 0 12 14,2
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0
15 80,81 0 0 0 0 0 0 0 0 0 32 120
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30
17 0 10,1 0 0 0 0 0 32 0 0 31 48,81
18 0 0 0 1,72 0 0 0 0 0 0 0 31,32
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40,12
20 0 30,1 0 0 0 0 0 0 0 40 0 30
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80 0 0
22 40,4 0 0 0 0 0 0 0 0 100 42 0
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 120 41 3
24 0 40 0 0 0 0 0 0 0 160 68 4
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 70,21 6
26 3 0 0 0 0 0 0 44 0 0 79,22 78
27 0 120 0 3,2 0 0 0 0 0 0 97,2 10
28 48,81 130 0 0 0 0 0 0 0 0 100 3
29 80,81 170 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0
30 100 0 0 0 0 0 0 0 0 60 18 4
31 144 0 0 0 0 0 0 0 0 31,21 0 41
Hujan Max 144 170 90 9 1,2 0 0 44 0 160 180 120
Jmlh Curah Hujan 540,83 596,89 200 13,92 1,2 0 0 103 0 621,21 1272,2 964,08
Jmlh Hari Hujan 9 11 3 3 1 0 0 3 0 8 24 27
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

117
Tahun 2019 ( A )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 0 55,05 0 0 0 0 0 0 0 0 117,71 8,25
2 80,7 11,12 0 0 0 0 0 0 0 52,23 0 40,25
3 0 120 0 1,25 0 0 0 0 0 0 12,22 0
4 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14,22 0
5 60,8 32 0 0 0 0 0 0 0 0 17,32 18,2
6 0 130 0 0 0 0 0 0 0 0 11,45 0
7 144,2 141,11 0 0 0 0 0 0 0 0 110,1 110,1
8 0 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100
9 10 0 0 0 0 0 0 0 22,71 0 58,17 55,21
10 100 11,17 0 0 0 0 0 0 0 0 155,02 0
11 90 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
12 30,6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 71,22 0 41,2
14 70 0 67,22 0 0 0 0 0 0 0 47,88 0
15 0 41,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 71 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5,2
17 0 0 0 0 0 0 0 0 23,02 0 88,21 0
18 72 91 0 0 0 0 0 0 0 0 170,21 0
19 74,4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 0
20 0 0 0 4,24 0 0 0 0 0 0 171,21 0
21 30,22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 182,02 0
22 22,33 0 0 0 0 0 0 0 0 2,21 0 19,41
23 46 93 0 0 0 0 0 0 0 0 93,42 0
24 1,11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 112 0 7,11 0 0 0 0 0 0 0 77,78 32,75
26 0 87 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 27 0 0 0 1,28 0 0 0 44,21 0 20,23 0
28 29,99 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 41,79
29 0 22 0 0 0 0 0 0 0 0 1,21 0
30 30 0 0 0 0 0 0 0 0 41,25 2,21 20,25
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan Max 144,2 141,11 67,22 4,24 1,28 0 0 0 44,21 71,22 200 110,1
Jmlh Curah Hujan 1122,35 847,86 74,33 5,49 1,28 0 0 0 89,94 166,91 1550,59 492,61
Jmlh Hari Hujan 20 13 2 2 1 0 0 0 3 4 19 12
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

118
Tahun 2010( B )
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 49 80
2 0 72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 72
3 78 81 0 0 0 0 0 0 0 0 62 80
4 0 63 0 0 0 0 0 0 0 0 0 62
5 80 0 45 0 0 0 0 0 0 0 80 0
6 80 100 0 0 0 0 0 0 0 0 72 61
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 89 0
8 92 140 0 5 0 0 0 0 0 0 40 80
9 90 102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 102 0 0 0 0 0 0 0 0 42 90
11 82 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100
12 70 89 0 0 0 0 0 0 0 0 69 102
13 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 149
14 102 74 0 0 0 0 0 0 0 0 102 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 140 100
16 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 62 89 0 0 0 0 0 0 0 0 150 120
18 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100
19 0 90 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
20 60 40 0 0 0 0 0 0 0 0 102 0
21 72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 105
22 0 72 0 0 0 0 0 0 0 0 102 0
23 60 71 15 0 0 0 0 0 0 0 102 107
24 72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 92 0
25 0 80 0 0 0 0 0 0 0 0 98 0
26 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 68 100
27 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 0
28 0 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100
29 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 69 0
30 0 90 0 0 0 0 0 0 0 0 0 109
31 90 0 10 0 0 0 0 0 0 0 72 109
Hujan Max 102 140 45 5 0 0 0 0 0 0 150 149
Jmlh Curah Hujan 1590 1435 70 5 0 0 0 0 0 0 1870 1826
Jmlh Hari Hujan 21 17 3 1 0 0 0 0 0 0 22 19
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

119
Tahun 2011 ( B )
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 62 102 20 0 0 0 0 0 0 0 59 100
2 74 140 0 0 0 0 0 0 0 0 69 0
3 0 144 10 0 0 0 0 0 0 0 79 126
4 81 132 0 0 0 2 0 0 0 0 59 112
5 64 130 0 0 0 0 0 0 0 0 49 102
6 64 144 5 0 0 0 0 0 0 0 29 98
7 84 84 0 0 0 0 0 0 0 0 30 99
8 81 79 0 5 0 0 0 0 0 0 116 69
9 62 82 0 0 0 0 0 0 4 0 100 99
10 0 84 0 0 0 0 0 0 0 0 144 89
11 64 49 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
12 79 89 0 0 0 0 0 0 0 0 0 72
13 89 90 0 0 0 0 0 0 0 0 90 80
14 90 104 0 0 0 0 0 0 0 0 60 60
15 91 140 0 0 0 0 0 0 0 0 64 60
16 74 155 0 0 0 0 0 0 0 0 74 70
17 69 160 0 0 4 0 0 0 0 0 84 60
18 82 70 0 0 0 0 0 0 0 0 94 84
19 79 80 0 0 0 0 0 0 0 0 80 60
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 69 54
21 82 90 0 0 0 0 0 0 0 0 62 0
22 62 92 0 0 0 0 0 0 0 0 90 64
23 50 80 0 0 0 0 0 0 0 0 92 60
24 52 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70
25 42 60 0 0 0 0 0 0 0 0 81 80
26 40 61 0 0 0 0 0 0 0 0 130 90
27 30 64 0 0 0 0 0 0 0 10 113 114
28 82 72 0 0 0 0 0 0 0 0 100 112
29 100 60 0 0 0 0 0 0 0 0 100 115
30 82 50 0 0 0 0 0 0 0 10 100 100
31 100 40 5 0 0 0 0 0 0 0 90 80
Hujan Max 100 160 20 5 4 2 0 0 4 10 144 126
Jmlh Curah Hujan 2011 2797 40 5 4 2 0 0 4 20 2407 2379
Jmlh Hari Hujan 28 30 4 1 1 1 0 0 1 2 29 28
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

120
Tahun 2012 ( B )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 71 66 0 0 0 2 0 0 0 0 72 60
2 70 58 0 0 0 0 0 0 0 0 81 68
3 66 50 0 0 0 0 0 0 0 0 100 109
4 77 40 26 0 0 0 0 0 0 0 128 110
5 80 30 0 0 0 0 0 0 0 0 70 115
6 88 20 0 0 0 0 2 0 0 0 80 124
7 99 41 0 0 4 0 0 0 0 0 90 115
8 103 49 26 0 0 0 0 0 0 0 100 115
9 105 74 0 0 0 0 0 0 0 0 110 115
10 100 84 0 0 0 0 0 0 0 0 120 115
11 110 0 0 0 0 0 0 0 0 0 150 0
12 145 89 0 0 0 0 0 0 0 0 54 0
13 125 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78
14 130 60 0 0 0 0 0 0 0 0 81 89
15 145 50 0 0 0 0 0 4 0 0 70 50
16 0 54 0 0 0 0 0 0 0 0 82 40
17 100 60 0 0 0 0 0 0 0 0 90 89
18 70 62 0 0 0 0 0 0 0 0 83 40
19 109 64 0 0 0 0 0 0 0 0 102 89
20 100 67 0 0 0 0 0 0 0 0 84 59
21 100 72 0 0 0 0 0 0 0 10 72 71
22 130 74 0 0 0 0 0 0 0 0 81 78
23 130 81 0 14 0 0 0 0 0 0 68 62
24 0 88 0 0 0 0 0 0 0 0 78 100
25 120 91 0 0 0 0 0 0 0 5 82 121
26 121 100 0 0 0 0 0 0 0 0 89 124
27 100 72 0 0 0 0 0 0 0 0 90 132
28 98 60 0 0 0 0 0 0 0 0 92 144
29 70 50 0 0 0 0 0 0 0 0 81 140
30 60 40 0 0 0 0 0 0 0 10 76 140
31 65 20 0 0 0 0 0 0 0 0 82 140
Hujan Max 145 100 26 14 4 2 2 4 0 10 150 144
Jmlh Curah Hujan 2887 1836 52 14 4 2 2 4 0 25 2638 2832
Jmlh Hari Hujan 29 30 2 1 1 1 1 1 0 3 30 29
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

121
Tahun 2013 ( B )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 90 90 0 0 0 0 0 0 0 0 11 100
2 98 100 10 0 0 0 0 0 0 0 18 121
3 40 105 0 0 0 0 0 0 0 29 141
4 0 110 15 0 0 0 0 0 4 0 49 141
5 60 121 0 0 0 0 0 0 0 0 50 129
6 40 115 0 0 0 0 0 0 0 0 69 150
7 59 100 20 0 0 0 0 0 0 0 70 112
8 20 120 0 4 0 0 0 0 0 0 79 102
9 29 90 0 0 0 0 0 0 0 4 90 98
10 22 70 0 0 0 0 0 0 0 0 100 70
11 60 76 0 0 0 0 0 0 0 0 121 80
12 59 79 0 0 0 0 0 0 0 0 100 60
13 0 78 0 0 0 0 0 0 0 0 90 62
14 90 78 0 0 0 0 0 0 0 0 0 72
15 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 79
16 120 78 0 0 0 0 0 0 0 0 78 80
17 100 78 0 0 3 0 0 0 0 0 0 90
18 91 48 0 0 0 0 0 0 0 0 81 0
19 98 50 0 0 0 0 0 0 0 5 71 99
20 70 59 0 0 0 0 0 0 0 0 82 70
21 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 89 60
22 69 70 5 0 0 0 0 0 0 0 99 50
23 70 89 0 0 0 0 0 0 0 0 100 59
24 0 90 0 0 0 0 0 0 0 0 121 60
25 79 99 0 0 0 0 0 0 0 0 100 69
26 0 100 0 0 0 0 0 0 0 0 140 79
27 80 120 0 0 0 0 0 0 0 0 90 80
28 0 121 10 0 0 0 0 4 0 0 98 100
29 80 140 0 0 0 0 0 0 0 0 100 121
30 80 89 0 0 0 0 0 0 0 10 121 118
31 79 60 5 0 0 0 0 0 0 0 121 100
Hujan Max 120 140 20 4 3 0 0 4 4 10 140 150
Jmlh Curah Hujan 1843 2623 65 4 3 0 0 4 4 19 2457 2752
Jmlh Hari Hujan 26 29 6 1 1 0 0 1 1 3 29 30
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

122
Tahun 2014 ( B )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 49 111 0 0 3 0 0 0 0 0 120 90
2 50 90 0 0 0 0 2 0 0 0 100 0
3 59 80 0 0 0 0 0 0 0 0 98 0
4 80 70 0 0 0 0 0 0 0 0 99 94
5 90 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 95
6 112 40 0 0 0 0 0 0 0 0 70 96
7 100 55 4 0 0 0 0 4 0 0 110 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 107
9 120 50 0 0 0 2 0 0 0 0 100 121
10 111 40 0 0 0 0 0 0 0 0 90 11
11 98 32 0 0 0 0 0 0 0 0 90 102
12 0 39 0 0 0 0 0 0 0 0 80 98
13 100 40 0 0 0 0 0 0 0 0 80 70
14 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
15 89 21 4 0 0 0 0 0 0 0 100 60
16 90 29 0 0 0 0 0 0 0 0 121 79
17 99 25 0 4 0 0 0 0 0 0 102 89
18 121 12 0 0 0 0 0 0 0 0 121 69
19 0 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 109
20 80 60 0 0 0 0 0 0 0 0 141 110
21 70 70 0 0 0 0 0 0 0 0 140 111
22 79 90 0 0 0 0 0 0 0 0 90 121
23 90 100 0 0 0 0 0 0 0 0 98 122
24 99 112 0 0 0 0 0 0 0 0 150 100
25 81 103 0 0 0 0 0 0 0 2 99 0
26 87 100 0 0 0 0 0 0 0 0 80 98
27 70 0 0 0 0 0 0 0 0 0 89 97
28 60 100 0 0 0 0 0 0 0 0 90 87
29 100 100 0 0 0 0 0 0 0 0 91 0
30 0 140 3 0 0 0 0 0 2 0 92 89
31 102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80 90
Hujan Max 121 140 4 4 3 2 2 4 2 2 150 122
Jmlh Curah Hujan 2366 1809 11 4 3 2 2 4 2 2 2921 2315
Jmlh Hari Hujan 27 27 3 1 1 1 1 1 1 1 29 25
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

123
Tahun 2015 ( B )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 4,42
2 28,18 3 0 0 0 0 0 0 0 0 10 70
3 41,2 0 0 0 0 0 0 0 0 41,02 13 30,41
4 50,21 4 0 0 0 0 0 0 0 0 10,78 80,81
5 4 0 19,11 0 0 2,44 0 0 0 0 120 100,21
6 20 7 0 0 0 0 0 0 0 20 0 0
7 35 0 0 0 0 0 0 2,44 0 0 34 25
8 70,78 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 10,25 0 0 0 0 0 0 0 0 48 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 49 3
11 3,41 0 0 3 0 0 0 0 0 0 57 0
12 4 45 10,21 0 0 0 0 0 0 0 80,78 0
13 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4,55
14 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 0 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,45 40
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4,45 0
18 121,2 121,21 0 0 0 0 0 0 0 0 40 0
19 120 0 0 0 0 0 1 0 0 0 45 50
20 131 0 0 0 7 0 0 0 0 0 41,11 57
21 120 132 0 0 0 0 0 0 0 31 0 67
22 160 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78
23 0 0 5 0 0 0 0 0 0 0 38 80,81
24 31,21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 37,21 98
25 0 44 0 0 0 0 0 0 0 0 20 120
26 40,4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 21
27 0 0 0 0 0 0 0 0 20,44 0 4 32
28 30,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 0
29 0 20,02 0 0 0 0 0 0 0 47 0 30,21
30 41,08 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 46,6
Hujan Max 160 132 19,11 3 7 2,44 1 2,44 20,44 47 120 120
Jmlh Curah Hujan 1167,97 416,48 34,32 3 7 2,44 1 2,44 20,44 139,02 713,78 1039,02
Jmlh Hari Hujan 21 10 3 1 1 1 1 1 1 4 21 20
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

124
Tahun 2016 ( B )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 0 70 0 0 0 0 0 0 0 0 80 1,1
2 0 80 0 0 0 0 0 0 21 0 90 0
3 0 90 0 0 0 0 0 0 0 0 120 4,5
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 140,21 0
5 0 72 0 0 0 0 0 1 0 0 0 20
6 27 110,12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 70,21 0 0 0 0 0 0 0 20 40 120
8 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100,1
9 7 14,5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90
10 10 17,6 0 0 0 0 0 0 40 0 30 80
11 71 0 0 0 0 0 0 0 0 0 58 0
12 100 13 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 75 0
14 0 4,3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35
15 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 70
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 41 10
17 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 4,12 0 0 0 0 0 0 0 4 0 34 0
19 111,21 5 0 0 0 0 0 0 0 0 50 0
20 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 40,8 0
21 45 4 0 0 0 0 0 3 0 0 10 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 120,1
23 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 130
24 12,35 70 0 0 0 0 0 0 0 0 4,2 0
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 0 0
26 0 0 0 0 0 0 0 0 0 75 0 40,21
27 80 33 0 0 0 0 0 0 0 0 3,2 0
28 40 0 0 0 0 0 0 20 0 0 0 0
29 0 0 0 0 0 0 0 0 7 0 0 3
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 0
31 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
Hujan Max 111,21 110,12 3 3 0 0 0 20 40 75 140,21 130
Jmlh Curah Hujan 637,68 668,73 3 3 0 0 0 24 72 185 822,41 828,01
Jmlh Hari Hujan 13 17 1 1 0 0 0 3 4 4 16 15
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

125
Tahun 2017 ( B )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 130
2 21 19 0 0 0 0 0 4 0 0 20 131
3 40 20 0 0 0 0 0 0 0 0 30 0
4 49 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40 121
5 0 40 14 0 0 0 0 0 0 0 50 141
6 50 50 0 0 0 0 0 0 0 10 0 140
7 51 60 0 0 0 3 0 0 0 0 60 100
8 41 71 0 0 0 0 0 0 0 0 0 98
9 31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 90
10 61 82 0 0 0 0 0 0 0 0 0 111
11 68 40 0 0 0 0 0 0 0 0 80 80
12 70 50 0 0 0 0 0 0 0 0 90 89
13 79 60 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
14 0 79 0 0 0 0 0 0 0 0 110 89
15 0 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
16 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90 70
17 81 90 0 0 0 0 0 0 4 0 0 66
18 100 40 0 0 0 0 0 0 0 0 80 66
19 41 50 0 0 0 0 0 0 0 0 81 0
20 0 55 10 0 0 0 0 0 0 0 30 85
21 50 56 0 0 0 0 0 0 0 0 39 90
22 53 57 0 0 0 0 0 0 0 0 49 92
23 55 80 0 0 0 0 0 0 0 0 89 0
24 0 90 0 0 0 0 0 0 0 5 87 102
25 66 100 0 0 0 0 0 0 0 0 119 111
26 77 120 0 0 0 0 0 0 0 0 120 111
27 0 121 0 0 0 0 0 0 0 0 111 180
28 99 124 0 0 0 0 0 0 0 0 101 0
29 110 0 0 0 0 0 4 0 0 0 122 120
30 105 130 0 0 0 0 0 0 0 0 127 130
31 106 100 0 0 0 0 0 0 0 3 128 112
Hujan Max 110 130 14 0 0 3 4 4 4 10 128 180
Jmlh Curah Hujan 1604 1864 24 0 0 3 4 4 4 18 2042 2655
Jmlh Hari Hujan 25 26 2 0 0 1 1 1 1 3 26 25
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

126
Tahun 2018 ( B )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 0 70 0 0 0 0 0 0 0 0 20 4
2 10 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8
3 9 40 0 0 4 0 0 0 0 0 0 20
4 40 41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40
5 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0 10
6 0 4 7 0 0 0 0 0 0 0 30 30
7 30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 41 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 0 0
11 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 40,78 0
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3
13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7
14 52 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70
15 0 101 0 0 3 0 0 0 0 0 20,08 80
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25
19 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 25,15 0 0 0 0 0 0 0 0 40 0
23 31,01 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100
24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 120
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 130
26 40,4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10,2 0
27 0 4 5 0 0 0 0 0 0 0 20 40
28 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 17 0
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 45
30 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 0
31 100,1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30
Hujan Max 100,1 101 7 0 4 0 1 3 3 2 40,78 130
Jmlh Curah Hujan 377,51 419,15 16 0 7 0 1 3 5 2 253,06 802
Jmlh Hari Hujan 11 11 3 0 2 0 1 1 2 1 10 18
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

127
Tahun 2019 ( B )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 3,21 4,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
2 40,22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
3 50,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12,13 0
4 48,18 6,1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10,12
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78,18
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10,3 39
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40,31 37
8 3,18 3 0 0 0 0 0 0 0 0 45,51 0
9 2,11 0 0 0 13 0 0 3,38 0 0 21,22 0
10 9,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40,41 20
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31,17 0
12 0 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 0 30,21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4,88
14 0 60,33 0 0 0 0 0 0 20,18 0 0 33,48
15 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31,21
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80,8 12,01
17 0 40 0 0 0 0 0 0 0 0 100,1 18,21
18 0 100 0 0 0 0 0 0 0 0 120 20,81
19 0 141,41 0 0 0 0 0 0 0 0 0 28
20 120 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40,18
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34,12 0
22 0 70,72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 37,17 18,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0 0 0 4,57 0 0 4 33,12
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 34 0
27 0 40 0 1,18 0 0 0 0 0 0 0 30,2
28 48 118 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11,12
30 99 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80 9
31 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70,78 0 7
Hujan Max 120 141,41 0 1,18 13 0 0 4,57 20,18 70,78 120 78,18
Jmlh Curah Hujan 560,47 645,17 0 1,18 13 0 0 7,95 20,18 70,78 654,07 482,52
Jmlh Hari Hujan 12 14 0 1 1 0 0 2 1 1 14 19
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

128
Tahun 2010( C )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 62
2 90 0 0 0 0 0 0 0 0 0 82 89
3 92 49 49 4 0 0 0 0 0 0 0 70
4 80 62 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70
5 0 72 0 0 0 0 0 0 0 0 80 0
6 62 0 50 0 0 0 0 0 0 0 0 100
7 84 89 0 0 0 0 0 0 0 0 90 0
8 72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 82 120
9 100 90 0 0 0 4 0 0 0 0 60 0
10 120 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 140
11 110 50 0 0 0 0 0 0 0 0 90 0
12 118 50 0 0 0 0 0 0 0 0 0 112
13 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70 102
14 20 79 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100
15 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 72 0
16 0 80 0 0 0 0 0 20 0 0 0 100
17 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80 0
18 0 100 0 0 0 0 0 0 0 0 82 89
19 50 100 0 0 0 0 0 0 0 0 90 0
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 62 90
21 60 102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 90
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 0
23 72 102 0 0 0 0 0 0 0 0 0 62
24 89 140 0 0 0 0 0 0 0 0 72 0
25 0 72 0 0 0 0 0 0 0 0 78 62
26 90 0 42 0 0 0 0 0 0 0 0 62
27 0 90 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
28 90 90 0 0 0 0 0 0 4 0 0 72
29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
30 82 90 0 0 0 0 0 0 0 0 90 72
31 80 49 0 0 0 0 0 0 0 0 80 72
Hujan Max 120 140 50 4 0 4 0 20 4 0 100 140
Jmlh Curah Hujan 1861 1556 141 4 0 4 0 20 4 0 1420 1736
Jmlh Hari Hujan 23 19 3 1 0 1 0 1 1 0 18 20
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

129
Tahun 2011 ( C )
Bulan
Tanggal
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 80 68 0 0 0 0 0 0 0 0 20 102
2 70 79 0 0 0 0 0 0 0 0 80 104
3 89 0 14 0 0 0 0 4 0 0 40 64
4 79 82 0 0 0 0 0 0 0 0 70 79
5 62 81 0 0 0 0 0 0 0 0 50 81
6 64 0 0 0 10 0 0 0 0 0 59 94
7 72 84 0 0 0 0 0 0 0 0 49 84
8 81 72 10 0 0 0 0 0 0 0 62 62
9 94 62 0 0 0 0 0 0 0 0 64 63
10 95 52 0 0 0 0 0 0 0 0 81 72
11 76 42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 72
12 81 49 0 0 0 0 0 0 0 0 84 72
13 29 102 0 0 0 0 0 0 0 0 79 60
14 39 92 0 0 0 0 0 0 0 0 81 60
15 40 82 0 0 0 0 0 0 0 0 62 92
16 49 88 0 0 0 0 0 0 0 0 64 82
17 50 76 0 0 0 0 0 0 0 0 72 72
18 54 68 0 0 0 0 0 0 0 0 81 62
19 59 78 0 0 0 0 0 0 0 0 98 52
20 61 69 0 4 0 0 0 0 0 0 0 102
21 72 89 0 0 0 0 0 0 0 0 72 0
22 61 90 0 0 0 0 0 0 0 5 64 100
23 79 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 100
24 61 91 0 0 0 0 0 0 0 0 121 119
25 90 62 0 0 0 0 0 0 0 0 142 100
26 100 81 0 0 0 0 0 0 0 10 150 100
27 102 100 0 0 0 0 0 0 0 0 155 90
28 120 92 0 0 0 0 0 0 0 0 159 90
29 100 72 0 0 0 0 0 0 0 5 120 80
30 98 62 0 0 0 0 0 0 0 0 110 80
31 70 52 10 0 0 0 0 0 5 0 120 80
Hujan Max 120 102 14 4 10 0 0 4 5 10 159 119
Jmlh Curah Hujan 2277 2117 34 4 10 0 0 4 5 20 2509 2470
Jmlh Hari Hujan 31 28 3 1 1 0 0 1 1 3 29 30
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

130
Tahun 2012 ( C )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 98 84 0 0 0 0 0 0 0 0 24 79
2 76 70 0 0 0 0 0 0 0 0 40 80
3 0 80 0 0 0 0 0 0 0 0 39 79
4 40 62 20 0 0 0 0 0 0 0 50 77
5 80 81 0 0 0 0 0 0 0 0 60 82
6 102 127 0 0 0 0 0 0 0 0 70 100
7 100 128 0 4 0 0 0 0 0 0 77 120
8 120 67 0 0 0 0 0 0 0 0 90 122
9 140 80 0 0 0 0 0 0 0 0 100 122
10 98 0 0 0 0 0 0 0 0 0 128 119
11 88 81 14 0 0 0 0 0 0 0 100 102
12 46 62 0 0 0 0 0 0 0 2 0 80
13 53 64 0 0 0 0 0 0 0 0 99 71
14 81 73 0 0 0 0 0 0 0 0 81 61
15 110 78 0 0 0 0 0 0 0 0 72 81
16 122 82 0 0 0 0 0 0 0 0 74 91
17 80 80 0 0 5 0 0 0 0 0 69 111
18 80 90 0 0 0 0 0 0 0 0 70 121
19 0 90 0 0 0 0 0 0 0 0 58 0
20 22 100 0 0 0 0 0 0 0 0 79 79
21 68 100 0 0 0 0 0 0 0 0 80 69
22 89 80 0 0 0 0 0 0 0 0 100 70
23 99 80 5 0 0 0 0 0 0 0 134 90
24 81 90 0 0 0 0 0 0 0 0 145 80
25 119 90 0 0 0 0 0 0 0 0 150 77
26 77 70 0 0 0 2 0 0 0 0 132 88
27 88 70 0 0 0 0 0 0 0 0 100 99
28 99 60 0 0 0 0 0 0 0 0 99 107
29 109 60 0 0 0 0 0 0 0 0 88 106
30 100 79 0 0 0 0 0 0 0 10 77 105
31 93 80 0 0 0 0 0 0 0 0 66 104
Hujan Max 140 128 20 4 5 2 0 0 0 10 150 122
Jmlh Curah Hujan 2558 2438 39 4 5 2 0 0 0 12 2551 2772
Jmlh Hari Hujan 29 30 3 1 1 1 0 0 0 2 30 30
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

131
Tahun 2013 ( C )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 90 80 0 0 0 0 0 0 0 0 90 60
2 70 90 0 4 0 0 0 4 0 0 98 0
3 78 77 10 0 4 0 0 0 0 2 90 60
4 48 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 90
5 29 71 0 0 0 0 0 0 0 0 120 80
6 40 60 0 0 0 0 0 0 0 0 141 59
7 49 61 10 0 0 0 0 0 0 0 50 64
8 50 62 0 0 0 4 0 0 0 0 60 79
9 52 50 0 0 0 0 0 0 0 0 98 90
10 0 51 0 0 0 0 0 0 0 0 97 110
11 60 90 0 0 0 0 0 0 0 0 67 102
12 64 90 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
13 69 100 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0
14 70 101 0 0 0 0 0 0 0 0 102 98
15 90 100 0 0 0 0 0 0 0 0 104 90
16 100 92 0 0 0 0 0 0 0 0 142 71
17 102 82 0 0 0 0 0 0 0 0 130 61
18 109 72 0 0 0 0 0 0 0 0 121 49
19 100 63 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60
20 109 60 0 0 0 0 0 0 0 0 100 42
21 120 122 0 0 0 0 0 0 0 0 120 78
22 130 82 0 5 0 0 0 0 0 0 102 80
23 140 90 0 0 0 0 0 0 0 0 102 104
24 135 91 19 0 0 0 0 0 0 0 141 105
25 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 110 180
26 0 99 0 0 0 0 0 0 4 0 141 141
27 90 100 0 0 0 0 0 0 0 0 143 100
28 90 0 26 0 0 0 0 0 0 0 144 98
29 80 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 70
30 60 100 0 0 0 0 0 0 0 0 100 121
31 70 90 0 0 0 0 0 0 0 0 98 141
Hujan Max 140 122 26 5 4 4 0 4 4 2 144 180
Jmlh Curah Hujan 2394 2226 65 14 4 4 0 4 4 2 3111 2483
Jmlh Hari Hujan 29 27 4 3 1 1 0 1 1 1 29 28
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

132
Tahun 2014 ( C )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 0 14 0 3 0 0 0 0 0 41 22 0
2 10,25 20 0 10 0 0 0 11 0 20 17 0
3 33 80 0 0 0 0 0 0 0 30 42 117
4 48 60 0 0 0 0 0 0 0 41 30 130
5 0 0 3,25 0 0 0 0 0 0 0 47,75 121
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 25 30
7 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20
8 0 45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60
9 0 89 0 0 0 0 0 0 0 0 0 70
10 3 55 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
11 0 0 4 0 0 0 0 0 0 0 131 0
12 10 0 7 0 0 0 0 0 0 0 140 0
13 0 11,25 20 0 0 0 0 0 0 0 121 14
14 13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 142 13
15 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9
16 19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4
17 29,75 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 2 0 0 0 0 0 14 0 0 0 0
19 0 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0 70
20 72 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60
21 89,25 16 0 0 0 0 0 0 0 0 7 86
22 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 87
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0
24 0 25 0 0 0 0 0 0 0 0 12 0
25 24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1,25
27 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
28 45 44 0 0 0 0 0 0 45 0 0 24
29 20,75 0 0 0 0 0 0 0 80 0 0 35
30 37 0 0 0 0 0 0 0 31 0 0 45
31 48,8 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19,25
Hujan Max 100 89 20 10 2 0 0 14 80 41 142 130
Jmlh Curah Hujan 669,8 461,25 34,25 13 2 0 0 25 156 132 850,75 1017,5
Jmlh Hari Hujan 20 12 4 2 1 0 0 2 3 4 15 21
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

133
Tahun 2015 ( C )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 7 0 4 0 0 0 0 0 0 0 44 0
2 78,28 0 0 0 0 0 0 0 40,28 0 37 3
3 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 24 4
4 4 30,81 20 0 3,44 0 0 0 0 0 31 40
5 34 0 0 0 0 0 0 0 0 87 0 50
6 35 22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 48
7 70 0 0 0 0 0 0 0 50,17 0 3,27 0
8 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 40 0 0 30 0 0 0 0 0 0 7,28 30,88
10 21 35 0 0 0 0 0 0 0 0 9,28 41,21
11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 21,4
12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 0 30,21
13 3,4 101,12 0 0 0 0 0 0 0 0 30,21 37
14 0 0 37 0 0 0 0 3,48 0 5 0 0
15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20,08 0
16 3,8 20,2 0 0 0 0 0 0 0 70,8 0 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 40,21 37,21
18 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 44
19 10,21 41,21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 121,12
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 137,11
21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3 10
22 20,21 57 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
23 0 0 19,21 0 0 0 0 0 0 0 0 0
24 0 80,81 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 30,18 90 0 0 0 0 0 0 0 0 7 4,55
26 0 97 0 0 0 0 0 1 0 40,18 7,08 6,66
27 0 70 0 20 0 0 0 0 0 80 0 7,77
28 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 3,47 20
29 80 3 0 0 0 0 0 0 0 170 10 40
30 120 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12,87 80,18
31 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 101,12
Hujan Max 120 101,12 37 30 3,44 0 0 3,48 50,17 170 44 137,11
Jmlh Curah Hujan 771,08 648,15 80,21 50 3,44 0 0 4,48 110,45 455,98 299,75 915,42
Jmlh Hari Hujan 19 12 4 2 1 0 0 2 3 7 17 22
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

134
Tahun 2016 ( C )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 130
2 0 7 0 0 0 0 0 1 0 0 6 140
3 0 10 0 7 0 0 0 0 0 0 10 0
4 0 12 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0
5 0 0 7 0 0 0 0 0 0 0 70 0
6 21 0 0 0 0 0 0 0 20,1 0 100 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 30
8 0 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 7 30 41,2
11 40 40 1 0 0 0 0 0 0 0 41 0
12 0 100 0 0 0 0 0 0 0 0 130 0
13 0 120 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 34,35
15 0 34 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0
16 30 0 8 0 0 0 0 0 0 0 30 0
17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
18 0 4 0 0 0 0 0 3 0 0 0 0
19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 5 0 0
21 0 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 30 0 47 0
23 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 190
24 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
25 0 0 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 0 23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
28 120 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30 3
29 0 44 0 0 0 0 0 7,21 0 121 0 130
30 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 140
31 80 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0 20,7
Hujan Max 120 120 8 7 0 0 0 7,21 30 121 130 190
Jmlh Curah Hujan 321 450 19 10 0 0 0 11,21 50,1 153 524 879,25
Jmlh Hari Hujan 7 13 4 2 0 0 0 3 2 4 14 11
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

135
Tahun 2017 ( C )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 29 0 0 0 4 0 0 0 0 0 49 0
2 40 20 0 0 0 0 0 0 0 4 60 49
3 0 28 0 0 0 0 0 0 0 0 67 60
4 41 24 0 0 0 0 0 0 0 0 68 69
5 12 29 0 0 0 0 0 0 0 0 0 78
6 20 40 0 0 0 5 0 0 0 0 20 99
7 49 49 0 0 0 0 0 0 0 0 29 0
8 50 50 12 0 0 0 0 0 0 0 49 100
9 56 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 102
10 57 60 0 5 0 0 0 0 0 0 59 0
11 55 70 0 0 0 0 4 0 0 0 60 149
12 44 71 0 0 0 0 0 0 0 0 0 150
13 20 74 0 0 0 0 0 0 0 0 77 170
14 44 40 0 0 0 0 0 0 0 0 76 120
15 0 90 0 0 0 0 0 0 0 0 50 0
16 0 100 0 0 0 0 0 0 0 0 0 94
17 12 112 0 0 0 0 0 0 0 0 98 82
18 20 40 10 0 0 0 0 0 0 0 97 62
19 49 49 0 0 0 0 0 4 0 0 0 72
20 50 50 0 0 0 0 0 0 0 0 89 100
21 0 59 0 0 0 0 0 0 0 0 97 0
22 62 60 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
23 72 0 0 4 0 0 0 0 0 0 110 120
24 82 61 0 0 0 0 0 0 0 0 109 140
25 0 60 0 0 0 0 0 0 0 0 0 120
26 0 60 0 0 0 0 0 0 0 3 98 98
27 96 60 0 0 0 5 0 0 0 0 110 0
28 96 40 11 0 0 0 0 0 4 0 111 102
29 94 50 0 0 0 0 0 0 0 0 120 103
30 99 59 0 0 0 0 0 0 0 0 140 0
31 0 60 10 0 0 0 4 0 0 4 150 105
Hujan Max 99 112 12 5 4 5 4 4 4 4 150 170
Jmlh Curah Hujan 1249 1565 43 9 4 10 8 4 4 11 2143 2344
Jmlh Hari Hujan 24 28 4 2 1 2 2 1 1 3 26 23
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

136
Tahun 2018 ( C )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
2 120 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 0
3 30 4 0 0 0 0 0 0 0 0 40 3
4 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50 0
5 40 0 2 0 0 0 0 1 0 0 0 4
6 21 50 0 0 0 0 0 0 0 0 40 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 55 0
8 30,21 0 0 7 0 0 0 0 20 0 60 2
9 34 0 0 0 0 0 0 0 0 0 100 0
10 4 6 0 0 0 0 0 0 0 0 120 0
11 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 130 0
12 8 0 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0
13 20,2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 35 0
14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
15 27 0 0 3 0 0 0 0 0 3,5 100 0
16 35 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 0
18 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 50
19 80 0 80 0 0 0 0 4 0 0 0 0
20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0
21 0 0 0 20 0 0 0 0 0 0 0 0
22 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0
23 35 0 0 0 0 0 0 0 0 0 23 0
24 0 30 0 0 0 0 0 0 0 0 40 120
25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
26 10,1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 44 0
27 70,2 0 0 0 0 0 0 0 40 0 80,2 0
28 90 0 3 0 0 0 0 0 0 10 0 20,2
29 110 140 0 0 0 0 0 0 0 0 70 0
30 130 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
31 120 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 130
Hujan Max 130 140 80 20 0 0 0 4 40 25 200 130
Jmlh Curah Hujan 851,71 235 125 30 0 0 0 5 60 38,5 1218,2 201,2
Jmlh Hari Hujan 23 6 4 3 0 0 0 2 2 3 19 8
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

137
Tahun 2019 ( C )
Tanggal Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nop Des
1 24 14 31 0 0 0 0 0 21 0 4 19
2 0 17 0 0 0 0 0 0 0 0 10,25 80
3 0 80,9 0 0 0 0 0 0 0 0 30 95
4 0 100,12 0 0 1 0 0 0 0 0 70 31
5 0 130 0 0 9 0 0 0 0 0 44 47
6 34 140 0 0 0 0 0 0 0 0 0 120
7 10 170 0 0 0 0 0 0 0 0 0 131
8 13,25 40 0 0 0 0 0 0 0 0 30,75 140
9 30 9 0 0 0 0 0 0 0 0 60 41
10 35 10 0 0 0 0 0 0 0 0 70 25
11 80 40 10,25 0 0 0 0 0 0 0 0 10
12 95 25 0 0 0 0 0 1,25 0 0 0 3
13 0 13,45 0 0 0 0 0 3 0 0 0 4
14 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 44 13
15 0 0 3,55 0 0 0 0 0 0 0 5 29
16 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 20 0
17 3 37 0 0 0 0 0 0 0 0 30 0
18 4 32 0 0 0 0 0 0 0 0 37 37
19 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 31 47
20 21 0 0 0 0 0 0 0 0 0 80,15 75
21 35,25 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85
22 44,25 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 40
23 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 14 37
24 37 0 0 0 0 0 0 0 0 0 19 0
25 0 70 0 4 0 0 0 0 0 0 35 45
26 40 6 0 0 0 0 0 0 0 40,25 40 65
27 0 0 0 0 0 0 0 0 0 30,25 35 0
28 60 0 0 0 0 0 0 0 0 11 60 3
29 0 45 0 0 0 0 0 0 0 23 0 0
30 37,25 0 0 0 0 0 0 0 0 41 0 4
31 20,25 0 0 0 0 0 0 0 0 25 0 15
Hujan Max 95 170 31 4 9 0 0 9 21 41 80,15 140
Jmlh Curah Hujan 628,25 986,47 44,8 4 10 0 0 13,25 21 170,5 769,15 1241
Jmlh Hari Hujan 19 20 3 1 2 0 0 3 1 6 21 26
Hujan (1-15) 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Hujan (16-31) 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16 16
Jumlah data kosong 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

138

Anda mungkin juga menyukai