DISUSUN OLEH :
FIONA ALYA HANIFAH 21.18.0005
HARASTHA YUQDHA ANZAR 21.180008
M ZAKI RAMDANI 21.180014
RIZKI MATORI 21.18.0018
TSABIT AQDAM DINAN 21.18.0025
Air Tanah
Air Tanah adalah air yang berada di wilayah jenuh di
dalam lapisan tanah atau lapisan bebatuan yang ada
dibawah permukaan tanah.
Wadah Air Tanah suatu formasi geologi yang
mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan
melalukan air tanah dalam jumlah besar ke sumur-
sumur atau mata air – mata air disebut akifer (aquifer).
Proses Terbentuknya Air Tanah
S
O
A
L
1. Tenaga gravitasi Potensial
1. Pq = (Z-Z0)
1. Pq=Tenaga Gravitasi Potensial
2. (Z-Z0) mewakili beda tinggi di
atas datum(Z0)
2. Tenaga-hisap Potensial*
*berkaitan dengan tenaga kapiler
air dalam tanah(ᵠ)
Semakin tinggi kedudukan permukaan
air tanah,tenaga hisap potensial
menjadi kecil
BUAT APA
???!!
Pengambilan Air Tanah
Bagi kebanyakan masyarakat, terutama kawasan industri, air tanah merupakan pilihan yan paling
disukai sebagai sumber kebutuhan. Hal ini berkaitan dengan kenyataan bahwa pada musim kemarau jumlah
air permukaan menyusut drastis dan seringkali diikuti dengan terjadinya penurunan kualitas air sampai pada
tingkat tidak layak untuk dimanfaatkan.
Aliran air tanah jauh lebih lambat daripada aliran air permukaan. Dengan demikian, pemanfaatan
air tanah lebih leluasa daripada air permukaan terutama selama musim panas berlangsung. Hal ini menjadi
salah satu faktor pendorong besarnya pemanfaatan air tanah oleh industri dan pemukiman. Dengan
meningkatnya jumlah penduduk maka pengambilan air tanah akan meningkat karena semakin bertambahnya
kebutuhan masyarakat terkait air.
Metode Pengambilan Air Tanah
Menggali tanah untuk membuat sumur, cara ini adalah cara yang paling sederhana dan umum
dilakukan masyarakat. Kerugian cara ini yaitu jumlah air tanah yang diperoleh lebih terbatas.
Membuat saluran air terbuka (ditches), keuntungan dari cara ini adalah dapat menampung air tanah
dalam jumlah yag lebih banyak. Kerugian dari cara ini yaitu karena menggunakan saluran air terbuka
maka air yang ditampung tidak dapat dijamin kebersihannya karena mudah terkontaminasi oleh zat lain,
sehingga kurang memadai untuk kehidupan pokok manusia.
Bidang penampung air infiltrasi (infiltration drains) dan saluran air bawah tanah (tunnels). Cara ini
adalah cara yang paling rumit dan mahal jika dibandingkan dengan kedua cara di atas. Keuntungannya
karena terletak di bawah permukaan tanah, maka air yang dialirkan mempunyai kemungkinan kecil
untuk terkontaminasi dengan zat zat pencemar yang mungkin membahayakan bagi kesehatan manusia.
Kerugiannya yaitu pemasangan yang rumit dan harganya yang mahal.
Dampak Lingkungan Pengambilan Air Tanah
Air tanah tidak secara nyata menjadi komponen dalam daur hidrologi. Oleh karenanya banyak
perencana bangunan dalam melaksakan kegiatannya kurang mengantisipasi timbulnya dampak negative
terhadap lingkungan sumber daya air tanah.. -> harus lebih diperhatikan dalam kaitannya dengan kegiatan
pembangunan (perumahan industri, kegiatan lain yang bersifat merubah bentang lahan)
Ketika air tanah dipompa keluar melalui sumur sumur artesis, terjadi yang disebut cone of
depression (melengkungnya permukaan air tanah di sekitar sumur ke arah sumur atau pipa yang digunakan
untuk mengambil air tanah). Semakin besar laju pengambilan tanah, maka semakin besar lengkungan air
yang terjadi di sekitar sumur sampai tercapai keseimbangan baru dengan masuknya air hujan dari daerah
resapan. Demikian seterusnya, keseimbangan baru akan selalu tercapai sepanjang suplai air mencukupi.
Tetapi, ketika laju pengambilan air tanah dari banyak sumur terlalu besar dibandingkan suplai air, maka
lengkungan-lengkungan permukaan air tanah dari satu sumur ke sumur lainnya akan menyebabkan
terjadinya penurunan tinggi muka air tanah secara permanen.
Contoh Penurunan Tinggi Muka Air Tanah Secara Permanen
Angka-angka dalam tabel menunjukkan bahwa sejalan dengan
perkembangan waktu, tinggi muka air tanah semakin menurun.
Hal ini erat kaitannya dengan semakin bertambahnya jumlah
sumur dalam (artesis) untuk kegiatan industri yang
memanfaatkan air tanah. Besarnya angka pengambilan air
tanah untuk keperluan industri tersebut tampak dari
perbandingan pemakaian air tanah terhadap air permukaan
oleh industri di cekungan Bandung, yakni 60% berbanding 40%.
Sementara, dari keseluruhan eksplorasi air tanah untuk
keperluan komersial, 94 % untuk industri sisanya, 6% sebagian
besar (94%) untuk kegiatan komersial non-industri di Kodya
Bandung. Untuk usaha-usaha konservasi air tanah, besarnya
pengambilan air tanah untuk aktivitas industri tersebut
seharusnya dikurangi. Pemanfaatan air permukaan perlu lebih
ditingkatkan, sementara pemanfaatan air tanah diusahakan
Hasil survei konservasi di daerah kodya Bandung dan bersifat suplemen, terutama ketika ambang batas.
sekitarnya oleh kantor Direktorat Jenderal Geologi dan
Sumberdaya Mineral (1989)
Penurunan Tinggi Muka Air Tanah di Daerah Pantai