Aliran air permukaan yang masuk kedalam area penggalian adalah salah satu dari
beberapa komponen yang terlibat dalam tahap desain tambang. Air tanah juga akan
berpengaruh terhadap aktivitas penambangan mulai dari permasalahan operasional,
ekonomi, dan keselamatan.
Pembahasan dan rekomendasi tentang mitigasi dari jurnal ini adalah mengurangi
dampak pada air tanah dan pemenuhan terhadap persyaratan regulasi di NSW.
PENDAHULUAN
Penambangan batubara open cut dipraktikkan di banyak
bagian dunia termasuk Eropa, Afrika Selatan, Cina, AS, dan
Australia. Kegiatannya biasanya dalam skala besar dengan
lubang tambang individu terkadang melebihi kedalaman
200 m dan luas mencapai 10 km2.
Kondisi ini sangat signifikan mengubah bentang alam dan
gangguan di bawah permukaan termasuk dampak terhadap
lingkungan.
Sebagian besar operasi penambangan open cut akan
memotong air tanah alami dan juga mengakibatkan
besarnya tangkapan curah hujan dan air limpasan
permukaan. Penambangan open cut juga mengakibatkan
dampak debu dan kebisingan.
PENDAHULUAN
Penambangan batubara open cut di New South Wales telah menghasilkan
tambang dengan kedalaman 150 m atau lebih di bawah permukaan air tanah
alami, dan melakukan penimbunan dan pembentukan kembali 10 miliar
meter kubik material timbunan.
Penilaian air tanah sudah dilakukan dan disertai dengan optimisasi untuk
mengurangi dampak terhadap lahan pertanian yang berdekatan dan
memenuhi persyaratan regulasi.
Undang-Undang
Undang-undang tentang air yang relevan di NSW adalah The Water Act
1912 yang mengatur kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan atau
dampak terhadap sumber air di NSW termasuk ketentuan untuk perizinan
pengambilan air dari sumber air.
Air dialihkan dari air sumber atau air dipindahkan dari satu bagian
akuifer ke bagian lakuifer lainnya, mematuhi dan tunduk pada Rencana
Berbagi Air.
Undang-Undang
Dari perspektif perencanaan, Persyaratan Penilaian Lingkungan Direktur
Jenderal untuk penilaian air untuk Proyek yang disediakan oleh
Departemen Perencanaan dan Lingkungan NSW berada di section 78A
(8A) dari Perencanaan dan Penilaian Lingkungan Act 1979. NSW Office of
Water mensyaratkan EIS mendemonstrasikan dampak pada air tanah.
Departemen Lingkungan Federal juga mewajibkan studi air berdasarkan
Undang-Undang EPBC di tahun terakhir.
TAMBANG BATUBARA OPEN CUT DAN
DAMPAKNYA PADA AIR TANAH
Aliran air tanah terutama ke area pertambangan merupakan urutan interaksi
sistem airtanah, karakteristik hidrogeologI massa batuan, dan geometri
tambang.
Aliran air ditentukan oleh terpotongnya satu atau lebih akifer akibat
penggalian pertambangan dan karakteristik hidrogeologi berbagai
akuifer. Aliran air ke permukaan penggalian pertambangan dapat diprediksi
dengan investigasi keseimbangan hidrologi dari daerah tangkapan
pertambangan.
TAMBANG BATUBARA OPEN CUT DAN
DAMPAKNYA PADA AIR TANAH
Kegiatan penambangan di bawah muka air tanah dapat menyebabkan
beberapa permasalahan operasional, ekonomi, dan keamanan. Fase
penambangan aktif untuk tambang terbuka dapat berlangsung selama 20
tahun hingga lebih dari 50 tahun sebelum penutupan. Selama masa aktif ada
dampak yang signifikan pada sistem air tanah yang terkandung dalam
batubara dan potensi dampak pada ssstem akuifer aluvial dangkal, dan
ekosistem yang bergantung pada air tanah.
TAMBANG BATUBARA OPEN CUT DAN
DAMPAKNYA PADA AIR TANAH
Dampak ini dapat dianggap sebagai kehilangan hidrofisika tekanan akuifer
dan kebocoran akuifer, atau pencampuran hidrokimia air tanah, salinitas dari
sisa material disposal.
Prediksi aliran air yang masuk ke dalam galian tambang permukaan adalah
salah satu dari banyak komponen yang terlibat dalam fase desain tambang.
Bekas dari penambangan terbuka, urutan penambangan, kedalaman lubang,
dan pengukuran fisik dari pemotongan dalam siklus penggalian memiliki
dampak dengan kategori sedang pada air tanah.
Area terbuka dari penambangan aktif harus dirancang dan dioptimalkan
selama fase perencanaan tambang untuk mengurangi dampak lingkungan
yang tidak perlu.
PEMODELAN PENILAIAN AIR TANAH PADA
LUBANG TAMBANG
Dimana:
Y : Panjang lubang tambang
W: Lebar lubang tambang
r : Radius ekivalen
PEMODELAN PENILAIAN AIR TANAH PADA
LUBANG TAMBANG
b. Aliran air tanah dua dimensi (Two-dimensional ground water inflows)
Penelitian terbaru telah menjadi bukti perkembangan besar pada
penerapan persamaan aliran dua dimensi untuk menentukan kondisi tunak
(steady state) dan penurunan transien (transient drawdown) pada
penggalian skala besar.
Model air tanah sudah dikalibrasi melalui dua proses; kalibrasi kondisi tetap
(steady state) dan kalibrasi transien.
Sesar: ada sejumlah struktur sesar yang memisahkan aliran air tanah
memotong boundary dan disimulasikan dalam model.
STUDI KASUS DI NSW MENGGUNAKAN
METODOLOGI PENILAIAN DAN PEMODELAN
4. Prediksi model air tanah
Model grid lebarnya kira-kira 75 km (timur ke barat) dan panjang 91 km
(utara ke selatan). Batasan ini dibuat untuk meminimalkan efek batas
pemodelan yang terlalu dekat dengan batas proyek. Batasan model
kalibrasi dibangun menggunakan ukuran grid 500 m X 500 m, yang
selanjutnya diperkecil menjadi 250 m X 250 m dalam batas proyek. Model
kalibrasi mencakup total 305.921 sel, terdiri dari 27.811 sel per lapisan (11
lapisan).
STUDI KASUS DI NSW MENGGUNAKAN
METODOLOGI PENILAIAN DAN PEMODELAN
Model air tanah dikalibrasi melalui dua proses; kalibrasi kondisi tetap
(steady state) dan kalibrasi transien. Tujuan dari proses kalibrasi untuk
mengatur parameter akuifer dan tegangan untuk menghasilkan kesesuaian
terbaik antara pengamatan dan simulasi dari muka air dan fluks.
Kalibrasi model mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam Pedoman
Pemodelan Air Tanah Australia oleh Barnett et al.
STUDI KASUS DI NSW MENGGUNAKAN
METODOLOGI PENILAIAN DAN PEMODELAN
5. Kalibrasi
Model airtanah dikalibrasi dengan menyesuaikan parameter akuifer dan
tekanan untuk menghasilkan kesesuaian terbaik antara pengamatan dan
simulasi muka air dan fluks. Model regional yang dikalibrasi dengan baik
menunjukkan bahwa model tersebut sangat mirip dengan kondisi
hidrogeologi aslinya (tujuan utama pemodelan), karena hal itu memberikan
keyakinan dalam memprediksi perubahan rezim air tanah akibat
penambangan.
STUDI KASUS DI NSW MENGGUNAKAN
METODOLOGI PENILAIAN DAN PEMODELAN
6. Verifikasi
Untuk memverifikasi performa model air tanah regional, model air tanah
transien diperpanjang tiga perempat (3/4) untuk meniru permukaan air
tanah dari pertengahan 2011 hingga Maret 2012. Beberapa data dari
database proyek dinilai kembali terhadap level simulasinya.
TEMUAN PENILAIAN DAMPAK
Model airtanah mensimulasikan kondisi air tanah eksisting dan
memberikan prediksi tentang potensi perubahan rezim air tanah lokal dan
regional sebagai akibat dari kegiatan pertambangan di masa depan
termasuk lubang tambang (Pit) Timur, Selatan, dan Barat.