Jeni Fariadhie
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Fatah (UNISFAT)
J1. Sultan Fatah N0. 83 Demak Telpon (0291) 681024
Abstrak:.Usaha kuliner yang makin berkembang pesat membutuhkan energi alternativ yang ramah
lingkungan dan bertemperatur tinggi. Indonesia sebagai penghasil kelapa terbesar di dunia mempunyai
potensi untuk pengembangan biobriket. Limbah yang dihasilkan dari produk kelapa sangat banyak, salah
satunya adalah tempurung kelapa. Berawal dari hal tersebut, maka penelitian ini ditujukan untuk untuk
mengetahui mutu dan nilai kalor dari briket arang tempurung kelapa. Penelitian ini dilakukan dengan cara
uji laborat terhadap produk briket tempurung kelapa, dan hasilnya dibandingkan dengan batubra, jerami,
dan ampas tebu. Dari hasil penelitian, briket tempurung kelapa mempunyai kadar air 14,31% dan abu 2,02
%. Walaupun nilai Volatile matter tidak begitu tinggi 16,53%, tetapi dengan kadar air yang rendah, briket
ini mudah terbakar. Dengan nilai kalor (5655 cal/g) yang tinggi sangat cocok digunakan sebagai bahan
bakar alternative dalam usaha kuliner. Namun apabila dibandingkan dengan ampas tebu, jerami, maupun
batu bara mempunyai fixed carbon yang sangat tinggi, sehingga diperlukan pencampuran dengan bahan
lain untuk mengurangi polusi yang timbul.
Perbandingan Briket Tempurung Kelapa dengan Ampas Tebu, Jerami dan Batu Bara — n
Jeni Fariadhie
karakteristik pembakaran biomasa dan terbakar disekitar briket. Temperatur
tergantung dari komposisi biomasa. ini disebut temperatur nyala. Temperatur
Sudrajat (2000) melakukan nyala tumn jika carnpuran biomasa lebih
penelitian tentang pemanfaatan energi banyak (Namse, 2001).
yang dihasilkan di beberapa kota besar adalah bahan padat yang berpori-pori
di Indonesia pada tahun 2000 yang mana dan mempakan hasil pembakaran dari
sebagian besarnya adalah sampah bahan yang mengandung unsur C.
organik yang mempunyai nilai kalor Sebagian besar dari pori-porinya masih
yang cukup tinggi. tertutup dengan hidrokarbon, dan
Antolin (1991) melakukan senyawa organik lain yang
penelitian pembakaran limbah kopi, komponennya terdiri dari ’fixed carbon ”,
mendapatkan bahwa pembakaran limbah abu, air, nitrogen dan sulfur.
untuk kadar air yang berada Variabel yang di amati dalam penelitian
didalam akan menguap melalui ini meliputi massa bahan, lama nyala,
poripori bahan bakar tersebut. rendemen, kadar air, kadar abu dan nilai
Perbandingan Briket Tempurung Kelapa dengan Ampas Tebu, Jerami dan Batu Bara —
Jeni Fariadhie
menyerupai dan memiliki tekanan aliran udara naik dari kompresor. Pada
menyamai dongkrak mobil. Hal ini bagian tengah tungku diberi penyaring
dilakukan agar pencetak dapat dari metal yang dibuat lubang-lubang
memberikan daya tekan maksimal pada kecil dengan diameter kurang lebih 1
permukaan briket. Alat pencetak pada cm dan bagian dasar dmm diberi
dasarnya dapat dibuat sesuai lapisan baja agar api yang berasal dari
keinginan. Pada penelitian ini alat bawah tidak menyentuh langsung dasar
dibuat dengan diameter 4 cm dan tinggi dmm. mengeras dapat terbakar
8 cm. Alat pencetak ini terdiri dari 2 861111311an1.
pada bagian bawah atau sejenis Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa
kompresor. Tinggi tungku sekitar 1,5 nilai kalor briket tempurung kelapa
meter. Hal ini untuk mempermudah sebesar 5655 cal/g. Nilai kalor ini relatif
relatif sedikit, hampir sama dengan batu Monoksida (CO), Oksida nitrogen (N02),
jerami mempunyai kadar air yang lebih Khlorin (CLQ) Partikel debu, Timah
Perbandingan Briket Tempurung Kelapa dengan Ampas Tebu, Jerami dan Batu Bara —
Jeni Fariadhie
Monoksida (CO), Oksida nitro gen Tabel.4 Sifat-sifat Jerami
Tabel.3 Sifat-sifat Briket Ampas tebu mempunyai fixed carbon yang sangat
Segovia,J.J.,1991, "
Combustion 0f Cofie
Lignocellulose Waste ”,
Procendings of First
Internasional Conference,
Vilamoura, Portugal
Ketaran, S. G, I 980,
”PetunjukPmktekPengolahan
Hasil Pertanian 3 ”.
Depdikbud. J akarta
Himawanto, D.A, 2003, ”Pengolahan
ndamental Characteristic 0n
CO-Combustion 0f] 0w Rank
Coal with Biomass’, Pittsburg
coal Conf
Sudradj at,R, 2001 , ’The Potensial
Perbandingan Briket Tempurung Kelapa dengan Ampas Tebu, Jerami dan Batu Bara —
Jeni Fariadhie