Gambar b
• Data prediksi lubang bor BH-1 dan BH-3 pra-ekskavasi bervariasi tinggi
dan tidak konsisten dibandingkan nilai rata-rata data aktual paska-ekskavasi
Gambar c
• Data prediksi lubang bor BH-2 dan BH-4 pra-ekskavasi bervariasi tinggi
dan tidak konsisten dibandingkan nilai rata-rata data aktual paska-ekskavasi
Gambar d &e
• Prediksi distribusi spasial pra-ekskavasi Q-logging 5 lubang bor tiap
1,0 m memiliki konsistensi terhadap data Q aktual paska-ekskavasi
kedalaman 5 – 7 m setiap ketinggian 1,0 – 2,5 m dengan arah Timur-
Barat (d) dan Selatan-Utara (e) dengan hasil sbb:
1. Mendeteksi kedalaman regolith 40 m di bawah permukaan
berdasarkan nilai Q < 1,0 (Barton, 2002) dengan error 1 – 2 m
Pra-ekskavasi lubang bor Q-logging setiap 1,0 m (total 5 lubang) 2. Menentukan zona rekahan pada kedalaman 71m ± (Gambar d)
Paska-ekskavasi kedalaman 5 – 7 m setiap ketinggian 1,0 – 2,5 m serta 49m± dan 51m ± (Gambar e)
(Timur, Barat, Selatan, Utara)
Rata-rata paska-ekskavasi setiap 10 m
KOMPARASI 2 : LOKASI ALIRAN AIR TANAH
1) Distribusi Spasial Pendekatan Hidrogeologi 2) Aktual Lokasi Aliran Air Tanah Paska-Ekskavasi
1. Distribusi spasial dari tiga jalur aliran preferensial yang diprediksi dengan
pendekatan hidrogeologi pra-ekskavasi konsisten dengan data aktual dari muka
dinding lubang vertikal paska-ekskavasi
2. Pendekatan hidrogeologi pra-ekskavasi memiliki tingkat keandalan tinggi untuk
menentukan karakteristik massa batuan dengan nilai-Q dan lokasi zona rekahan
3. Metode konstruksi yang tepat selama proses ekskavasi yaitu curtain grouting di
permukaan, sealing grouting di dalam lubang vertikal, dan dewatering di dalam
dan sekitar permukaan lubang vertikal
4. Hidraulik konduktivitas (k) dari pendekatan hidrogeologi pra-ekskavasi bernilai
4 kali lipat dibandingkan korelasi nilai Q aktual paska-ekskavasi. Variasi
kedalaman permukaan air tanah dan tekanan air berdasarkan pendekatan
hidrogeologi pra-ekskavasi secara konsisten mendekati kondisi aktual paska-
ekskavasi
Referensi:
Zhan, S.S., Wang, T.T., Huang T.H., 2018. Fracture characterization using hydrogeological approaches and measures taken for groundwater inrush
mitigation in shaft excavation. Tunnel and Underground Space Technology 82.