PENDAHULUAN
1.2.2 Tujuan
Mengetahui pengertian dan tujuan dari pembuatan sumur uji (Test Pit) dan
parit uji (Trench)
Mengetahui persamaan dan perbedaan antara penyelidikan sumur uji
dengan penyelidikan parit uji.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sumur Uji (Tes Pit)
Sumur uji merupakan salah satu cara dalam melakukan pencarian endapan
dalam arah vertikal. Pembuatan sumur uji ini dilakukan ketika dibutuhkan
kedalaman yang lebih > 2,5 m. Pada umumnya suatu deretan sumur uji dibuat
searah dengan strike, sehingga pola endapan dapat dikorelasikan dalam arah
vertical maupun horisontal. Penyelidikan Sumur uji ini biasanya dilakukan pada
eksplorasi dengan jenis endapan yang berhubungan dengan pelapukan dan
endapan yang berlapis.
http://andiashariahmad.blogspot.com/
Foto 2.1
Sumur Uji
Pada umumnya, sumur uji dibuat dengan diameter lubang bukaan 3 sampai
5 m dengan kedalaman bervariasi disesuaikan dengan tujuan pembuatan sumur
uji. Pada endapan lateritik atau residual, kedalaman sumur uji bisa mencapai 30
m atau sampai menembus batuan dasar. Dalam pembuatan sumur uji tersebut
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Ketebalan horizon B
b) Ketinggian muka airtanah,
c) Munculnya gas berbahaya
d) Kekuatan dinding lubang
e) Kekerasan batuan dasar
http://andiashariahmad.blogspot.com/
Gambar 2.2
Korelasi Data Sumur Uji
http://andiashariahmad.blogspot.com/
Gambar 2.3
Pola Eksplorasi Sumur Uji
http://andiashariahmad.blogspot.com/
Gambar 2.5
Arah penggalian parit uji
http://andiashariahmad.blogspot.com/
Gambar 2.1
Parit Uji
http://andiashariahmad.blogspot.com/
Gambar 2.1
Eksplorasi dengan parit uji
BAB III
3.1 Tugas
a) Sumur Uji 6
Elevasi : 200 m
Koordinat : B 200/ U 300
Dalam suatu sumur uji tercatat data sebagai berikut:
Humus berwarna hitam dengan sisa tumbuhan setebal 0,5 m
Lempung berwarna coklat kehitaman, setebal 0,25 m
Pasir lempungan berwarna kekuning kuningan setebal 50 cm
Pasir kasar dan halus dengan kerikil kerakal, setebal 75 cm
Ke empat lapisan tersebut terletak horizontal pada keempat dinding sumur
yaitu A-B, B-C, C-D, dan D-A
Batu lempung agak getas, lunak menunjukan adanya perlapisan, pada
rusuk A batuan ini pada interval 2,00 3,50 m, pada rusuk B batuan ini
terdapat pada interval 2,00 3,00 m, pada rusuk C 2,00 4,00 m
Batu pasir halus berwarna kekuningan, getas, agak lunak, menunjukan
adanya perlapisan, pada rusuk A batuan ini pada interval 3,50 4,00 m,
pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval 3,00 3,50 m, pada rusuk C
4,00 4,50 m
Lapisan batubara (seam I), agak rapuh, lunak, pada rusuk A batuan ini
pada interval 4,00 4,25 m, pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval
3,50 3,75 m, pada rusuk C batuan ini terdapat pada interval 4,50 4,75m.
Batulempung agak getas, lunak, menunjukan adanya perlapisan, pada
interval 4,25 5,00 m, pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval 3,75
4,50 m, pada rusuk C batuan ini terdapat pada interval 4,75 5,50 m
Lapisan batubara (seam II), agak keras, pada rusuk A batuan ini pada
interval 5,00 5,54 m, pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval 4,50
4,90 m, pada rusuk C batuan ini terdapat pada interval 5,50 5,59 m.
Lapisan batupasir lempungan, pada rusuk A batuan ini pada interval 5,40
6,5 m, pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval 4,90 6,00 m, pada
rusuk C batuan ini terdapat pada interval 5,90 7,00 m
Lapisan batubara (seam III), pada rusuk A batuan ini terdapat pada interval
6,50 7,50 m, pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval 6,00 7,00
m, pada rusuk C batuan ini terdapat pada interval 7,00 8,00 m
Batulempung agak getas, lunak, menunjukan adanya perlapisan, pada
rusuk A batuan ini pada interval 7,50 8,40 m, pada rusuk B batuan ini
terdapat pada interval 7,00 8,40 m, pada rusuk C batuan ini terdapat
pada interval 8,00 8,40 m.
Tugas:
Gambarlah rebahan sumur uji dan data batuan/batubara pada setiap
dindingnya, bila A-B, B-C, C-D dan D-A adalah dinding sumur uji.
Tentukan arah jurus (Strike) dan sudut kemiringan (dip) lapisan batubara,
bila dinding A-B merupakan dinding berarah 30 .
Hitunglah ketebalan sesungguhnya setiap seam atau lapisan batubara
Berapa ketinggian (elevasi) seam batubara terbawah?
Skala 1:50 dan IK : 0,25 m.
b) Sumur Uji 4
Elevasi : 150 m
Koordinat : B 300/ U 200
Dalam suatu sumur uji tercatat data sebagai berikut:
Humus berwarna hitam dengan sisa tumbuhan setebal 0,5 m
Lempung berwarna coklat kehitaman, setebal 0,25 m
Pasir lempungan berwarna kekuning kuningan setebal 50 cm
Pasir kasar dan halus dengan kerikil kerakal, setebal 75 cm
Ke empat lapisan tersebut terletak horizontal pada keempat dinding sumur
yaitu A-B, B-C, C-D, dan D-A
Batu lempung agak getas, lunak menunjukan adanya perlapisan, pada
rusuk A batuan ini pada interval 2,00 4,00 m, pada rusuk B batuan ini
terdapat pada interval 2,00 3,50 m, pada rusuk C 2,00 3,75 m
Batu pasir halus berwarna kekuningan, getas, agak lunak, menunjukan
adanya perlapisan, pada rusuk A batuan ini pada interval 4,00 4,75 m,
pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval 3,50 4,25 m, pada rusuk C
3,75 4,50 m
Lapisan batubara (seam I), agak rapuh, lunak, pada rusuk A batuan ini
pada interval 4,75 4,90 m, pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval
4,25 4,40 m, pada rusuk C batuan ini terdapat pada interval 4,50 4,65m.
Batulempung agak getas, lunak, menunjukan adanya perlapisan, pada
rusuk A batuan ini terdapat pada interval 4,90 5,40 m, pada rusuk B
batuan ini terdapat pada interval 4,40 4,90 m, pada rusuk C batuan ini
terdapat pada interval 4,65 5,15 m
Lapisan batubara (seam II), agak keras, pada rusuk A batuan ini pada
interval 5,40 6,40 m, pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval 4,90
5,90 m, pada rusuk C batuan ini terdapat pada interval 5,15 6,15 m.
Lapisan batupasir lempungan, pada rusuk A batuan ini pada interval 6,40
6,90 m, pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval 5,90 6,40 m, pada
rusuk C batuan ini terdapat pada interval 6,15 6,65 m
Lapisan batubara (seam III), pada rusuk A batuan ini terdapat pada interval
6,90 7,40 m, pada rusuk B batuan ini terdapat pada interval 6,40 6,90
m, pada rusuk C batuan ini terdapat pada interval 6,65 7,15 m
Batulempung agak getas, lunak, menunjukan adanya perlapisan, pada
rusuk A batuan ini pada interval 7,40 8,40 m, pada rusuk B batuan ini
terdapat pada interval 6,90 8,40 m, pada rusuk C batuan ini terdapat
pada interval 7,15 8,40 m.
Tugas:
Gambarlah rebahan sumur uji dan data batuan/batubara pada setiap
dindingnya, bila A-B, B-C, C-D dan D-A adalah dinding sumur uji.
Tentukan arah jurus (Strike) dan sudut kemiringan (dip) lapisan batubara,
bila dinding A-B merupakan dinding berarah 50 .
Hitunglah ketebalan sesungguhnya setiap seam atau lapisan batubara
Berapa ketinggian (elevasi) seam batubara terbawah?
Skala 1:50 dan IK : 0,25 m
c) Sumur Uji 5
Elevasi : 175 m
Koordinat : T500/ S 300
Seam 2
0,4 x cos 29,19 = x / 0,4
x = cos 29,19 x 0,4
29,19 = 0,345 m
Seam 3
1 x cos 29,19 = x / 1
x = cos 29,19 x 1
29,19 = 0,87 m
Ketinggian atau elevasi Seam Batubara paling bawah yaitu 200 8,25 =
191,75 m
b). Sumur Uji 4
Rebahan Sumur Uji dan konstruksi 3 D Sumur Uji (Terlampir)
Strike dan Dip
1
4 3,5 2
SP : tan sp = 2 / 1 = 2
4,25 3,75 Sp = 63.4
Strike nya 63,4 + 50 = N 113,40 E
2 App dip: tan = 0,5/2 = 0,25
0,5 = 14,03
Dip : tan dip = tan app dip / sin sp
= tan 14,03 / 63,4
dip = 15,61
Maka Strike dan Dip adalah N 113,40 E / 15,61
Tebal masing masing Seam Batubara
Seam 1
0,15 x cos 15,61 = x / 0,15
x = cos 15,61 x 0,15
15,61 = 0,14 m
Seam 2
1 x cos 15,61 = x / 1
x = cos 15,61 x 1
15,61 = 0,96 m
Seam 3
0,5 x cos 15,61 = x / 0,5
x = cos 15,61 x 0,5
15,61 = 0,48 m
Ketinggian atau elevasi Seam Batubara paling bawah yaitu 100 7,65 =
92,35 m
c). Sumur Uji 5
Rebahan Sumur Uji dan konstruksi 3 D Sumur Uji (Terlampir)
Strike dan Dip
1
3,5 3 2
SP : tan sp = 2 / 1 = 2
3,5 3 Sp = 63.4
Strike nya 63,4 + 40 = N 103,40 E
2 App dip: tan = 0,5/2 = 0,25
0,5 = 14,03
Dip : tan dip = tan app dip / sin sp
= tan 14,03 / 63,4
dip = 15,61
Maka Strike dan Dip adalah N 103,40 E / 15,61
Tebal masing masing Seam Batubara
Seam 1
0,15 x cos 15,61 = x / 0,15
x = cos 15,61 x 0,15
15,61 = 0,14 m
Seam 2
1 x cos 15,61 = x / 1
x = cos 15,61 x 1
15,61 = 0,96 m
Seam 3
0,5 x cos 15,61 = x / 0,5
x = cos 15,61 x 0,5
15,61 = 0,48 m
Ketinggian atau elevasi Seam Batubara paling bawah yaitu 175 7,40 =
167,6 m
d). No: PU - 01
Rebahan dan konstruksi 3 D Parit Uji (Terlampir)
Strike dan dip
1 tan = 0,25 /1 = 0,25
= 14,03
0,25 Strike = 300 90 14,03
= N 75,97 E
Sp = 90 14,03 = 75,97
Dip : tan dip = tan app dip / sin sp
Dip = tan 45 / sin 75,97
= 45,86
Maka Strike dan Dip adalah N 195,97 E / 45,86
Kedalaman zona pemineralan
2 x cos 45,86 = x / 1
x = cos 46,86 x 2
45,86 = 1,43 m
e). No: PU - 02
Rebahan dan konstruksi 3 D Parit Uji (Terlampir)
2 x cos 40,85 = x / 1
x = cos 40,85 x 2
40,85 = 1,52 m
f). No: PU - 04
Rebahan dan konstruksi 3 D Parit Uji (Terlampir)
Strike dan dip
1 tan = 0,25 /1 = 0,25
= 14,03
0,25 Strike = 30 90 14,03 +3 60
= N 271,94 E
Sp = 90 14,03 = 75,97
Dip : tan dip = tan app dip / sin sp
Dip = tan 50 / sin 75,97
= 50,85
Maka Strike dan Dip adalah N 271,94 E / 50,85
Kedalaman zona pemineralan
2 x cos 50,85 = x / 1
x = cos 50,85 x 2
50,85 = 1,55 m
ANALISA
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA