Kelompok 2:
1. Arief Febrianto
2. Resky Paramika
3. Zaldi fahrezi surya
metoda (aspek) yang akan dipelajari sehubungan dengan Metode Eksplorasi Langsung
ini adalah :
1. Ekslplorasi permukaan
2. Eksplorasi bawah permukaan
1.MENGANALISIS JENIS DAN METODA DALAM EKSPLORASI
Metoda dalam eksplorasi dapat digolongkan dua kelompok besar, yaitu :
1.Metoda langsung, terdiri dari :
a. Metoda langsung di permukaan
b. Metoda langsung di bawah permukaan
Metode eksplorasi langsung merupakan metode eksplorasi yang dilakukan penggalian
langsung pada endapan bahan galian yang akan di eksplorasi
Metode langsung permukaan ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah, yaitu =
a. Penyelidikan singkapan (out crop
b. Tracing Float (penjejakan)
c. Trenching (menggali)
d. Test pit( sumur uji )
2. Bentuk-bentuk menonjol pada permukaan bumi, terjadi secara alami yang umumnya
disebabkan oleh pengaruh gaya dari dalam yang disebut [gaya endogen].Contoh= letusan
gunung berapi yang memuntahkan material ke permukaan bumi dan dapat juga dilihat dari
adanya gempa bumi akibat adanya gesekan antara kerak bumi yang dapat mengakibatkan
terjadinya patahan atau timbulnya singkapan ke permukaan bumi yang dapat dijadikan
petunjuk letak tubuh batuan.
b . Trenching float (penjejakan)
Float adalah fragmen-fragmen/potongan yang berasal dari penghancuran oleh erosi,
(Totok Darijanto, 1990). akibat adanya gaya gravitasi dan aliran air, maka float ini ditransport
ke tempat-tempat yang lebih rendah (ke arah hilir).
Tracing Float adalah penjejakan fragmen-fragmen atau pecahan-pecahan (potongan-
potongan) dari badan bijih yang lapuk dan tererosi, akibat adanya gaya gravitasi dan aliran
1.Tracing with panning adalah salah satu metode trenching yang digunakan Dalam
eksplorasi mineral
2.Caranya sama seperti tracing float, tetapi bedanya terdapat pada ukuran butiran
mineral yang dicari ( lebih halus)l
A.Trenching (pembuatan paritan) merupakan salah satu cara dalam observasi singkapan
atau dalam pencarian sumber (badan) bijih/endapan.
Pembuatan trenching (paritan) ini dilakukan dengan kondisi umum sebagai berikut :
1 .Terbatas pada overburden yang tipis,
2 .Kedalaman penggalian umumnya 2–2,5 m (dapat dengan tenaga manusia dan
menggunakan eksavator )
3.Pada kondisi lereng (miring) dapat dibuat mulai dari bagian rendah, sehingga dapat terjadi
mekanisme self drainage (pengeringan langsung)
B . Test pit (sumur uji)
merupakan salah satu cara dalam pencarian endapan atau pemastian kemenerusan
lapisan dalam arah vertikal. Pembuatan sumur uji ini dilakukan jika dibutuhkan kedalaman
yang lebih (> 2,5 m) dan saat material diangkat akan dibersihkan sehingga mendapat material
yang diinginkan.
Pada umumnya suatu deretan (series) sumur uji dibuat searah jurus, sehingga pola
endapan dapat dikorelasikan dalam arah vertikal dan horizontal.
Sumur uji berhubungan dengan=
1. Pada endapan berlapis, tujuan untuk menemukan jenis litologi. Biasanya sumur uji dibuat
dengan kedalaman sampai menembus keseluruhan lapisan endapan yang dicari, misalnya
batubara dan mineralisasi berupa urat (vein).
2. Pada endapan yang berhubungan dengan pelapukan (lateritik atau residual), pembuatan
sumur uji ditujukan untuk mendapatkan batas- batas zona lapisan (zona tanah, zona residual,
zona lateritik), ketebalan masing-masing zona, variasi vertikal masing-masing zona, serta
pada deretan sumur uji dapat dilakukan pemodelan bentuk endapan
Dalam pembuatan sumur uji tersebut perlu diperhatikan =
1. ketebalan horizon B (zona laterit/residual),
2. ketinggian muka airtanah,
3. kemungkinan munculnya gas-gas berbahaya (CO 2 , H 2 S),
4. kekuatan dinding lubang,
5. kekerasan batuan dasar
hal-hal yang harus diperhatikan ( saat tes pit)
1.pekerjaan harus berlangsung tetap didalam badan area bijih, untuk memudahkan
pengamatan dan sampling pekerjaan
2.diusahakan dimulai dari daerah-daerah yang memiliki singkapan yang baik, karena dengan
singkapan yang baik dapat memudahkan kita untuk menentukan strike atau dipnya,
3. masalah biaya, dalam pekerjaan eksplorasi ini biaya tidak boleh terlalu besar, bertujuan
untuk menghindari dana yang terbuang percuma jika eksplorasi yang dilakukan hasilnya
mengecewakan.
Eksplorasi bawah permukaan
dilakukan ketika tidak ada singkapan di permukaan atau pada eksplorasi permukaan
tidak dapat memberikan informasi yang cukup atau kurang memuaskan geologist
Berikut adalah beberapa metode eksplorasi bawah permukaan yang umum digunakan:
1.pengeboran inti: Metode ini melibatkan pengeboran lubang di bawah permukaan bumi
untuk mengambil inti batuan yang kemudian dianalisis untuk mempelajari komposisi dan
struktur geologi
2. Bor putar (rotary drilling): Teknik ini digunakan dalam pengeboran inti dengan
menggunakan mesin bor yang berputar untuk mengebor lubang di bawah permukaan bumi
Pengeboran yang dilakukan pada eksplorasi bertujuan untuk mengambil
Contoh(sampling) untuk diamati, untuk produksi atau konstruksi (misalnya air tanah,
minyak bumi) dan pemboran juga untuk memudahkan proses peledakan (pada kegiatan
penambangan material keras)Dari data pengeboran dan sampling kita dapat membuat peta
stratigrafi daerah pengeboran
Pengeboran sumur minyak yang pertama dilakukanoleh Kol Drake pada
tahun 1959 dengan menggunakan bor permanen (tidak dapat dipindah-pindah)
dan pengeborannya menggunakan sistem perkusif (tumbuk), pada pengeboran
ini kedalaman maximum yang dapat dicapai adalah 60 ft(+ 20 m) dengan bor
lurus (vertical drilling).
eksplorasi bawah permukaan dapat dilakukan dengan membuat Tunel, Shaft, Drift, Winsen
dan lain-lain:
Tunnel = suatu lubang bukaan mendatar atau hampir mendatar yang menembus
kedua kaki bukit.
Shaft = suatu lubang bukaan yang menghubungkan tambang bawah tanah
dengan permukaan bumi dan berfungsi sebagai jalan pengangkutan karyawan serta alat-alat
kebutuhan tambang, ventilasi dan penirisan.
Drift = suatu bukaan mendatar yang dibuat dekat atau pada endapan bijih yang
arahnya sejajar dengan jurus atau dimensi terpanjang dari endapan bijihnya (dalam
pengeboran)
Drift Tunnel
Shaft