Pertambangan
1. PROSPEKSI
a. Pengertian Prospeksi
Prospeksi merupakan langkah awal usaha pertambangan yang bertujuan untuk menemukan
adanya atau terdapatnya bahan galian yang mempunyai proses untuk diselidiki atau di eksplorasi
lebih lanjut. Prospeksi ini tidak selalu harus ada dalam setiap kegiatan atau aktivitas
pertambangan, tetapi jika dalam awal kegiatan pertambangan, suatau lokasi mempunyai prospek
untuk diselidiki lebih lanjut, atau dilakukan kegiatan eksplorasi, maka kegiatan prospeksi
langsung dilewati dan kegiatan pertambangan langsung berada dalam tahapan eksplorasi.
b. Metode Prospeksi
a. Pengertian Eksplorasi
Eksplorasi merupakan kegiatan lanjutan dari prospeksi atau penyelidikan umum yang bertujuan
untuk mendapatkan kepastian tentang endapan bahan galian tersebut yang meliputi bentuk,
ukuran, letak kedudukan, kualitas (kadar) endapan bahan galian serta karakteristik fisik endapan
bahan galian dan batuan samping.
Studi Kelayakan
Kegiatan ini merupakan tahapan akhir dari rentetan penyelidikan awal yang dilakukan
sebelumnya sebagai penentu apakah kegiatan penambangan endapan bahan galian tersebut layak
dilakukan atau tidak. Dasar pertimbangan yang digunakan meliputi pertimbangan teknis dan
ekonomis dengan memperhatikan keselamatan kerja serta kelestarian lingkungan hidup.
Pada tahap ini dibuat rencana produksi, rencana kemajuan tambang, metode penambangan,
perencanaan peralatan dan rencana investasi tambang. Dengan melakukan analisis ekonomi
berdasarkan model, biaya produksi penjualan dan pemasaran maka dapatlah diketahui apakah
cadangan bahan galian yang bersangkutan dapat ditambang dengan menguntungkan atau tidak.
3. PERSIAPAN PENAMBANGAN
Kegiatan ini meliputi penyiapan infrastruktur dan lahan kerja penambangan yang antara lain
meliputi pembuatan jalan, pembabatan semak/pohon, penupasan tanah penutup, pembangunan
kantor, gedung, bengkel, dll.
4. PENAMBANGAN
Kegiatan penambangan yang dimaksud adalah kegiatan yang ditujukan untuk membebaskan dan
mengambil bahan galian dari dalam kulit bumi, kemudian dibawa ke permukaan untuk
dimanfaatkan. Penambangan bahan galian ini dibagi atas tiga bagian yaitu tambang terbuka,
tambang bawah tanah, dan tambang bawah air.
Untuk meningkatkan nilai tambah bahan galian. Pada umumnya kegiatan pengolahan
bahan galian bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah bahan galian ini berupa industry
pengolahan, baik berskala industry rumah tangga maupun yang berskala sedang dan
besar. Contohnya adalah pembuatan batu press, genteng press, batu krawang, semen
pozzoland, semen Portland, dan ubin keramik.
Untuk mengurangi volume dan ongkos angkut. Pada proses pengolahan bahan galian,
akan dapat dikurangi volume bahan galian yang berarti juga akan mengurangi ongkos
angkut. Misalnya pada pengolahan 30 ton bijih tembaga, hanya akan menghasilkan
kensentrat tembaga dan emas sebanyak lebih kurang satu ton. Berarti ongkos angkut yang
dikurangi sebanyak 29 ton.
Cara pengolahan bahan galian, secara sederhana dapat dibagi atas tiga macam yaitu sebagai
berikut:
1. Pengolahan bahan galian secara fisika. Yaitu dengan cara memberikan perlakuan fisika
seperti peremukan (crushing), penggerusan (milling), pencucian (washing), dan
pengeringan (drying), dan pembakaran suhu rendah (baking). Misalnya penggilingan
tepung dolomite, tepung kapur, penggilingan dan pencucian tanah liat.
2. Pengolahan secara fisik dan kimiawi, tanpa ekstraksi metal. Contoh yang tergolong
pengolahan secara fisika dan kimia tanpa ekstraksi metal ini adalah pengolahan batubara
skala menengah dengan menggunakan reagens kimia.
3. Pengolahan bahan galian secara fisika dan kimia dengan ekstraksi metal. Contoh
pengolahan bahan galian secara fisika dan kimia dengan ekstraksi metal ini adalah
pengolahan logam mulia baik skala kecil maupun skala besar.
6. PENGANGKUTAN
Pengangkutan adalah segala usaha untuk memindahkan bahan galian hasil tambang atau
pengolahan dan pemurnian dari daerah penambangan atau tempat pengolahan dan pemurnian ke
tempat pemasaran atau pemanfaatan selanjutnya dari bahan galian tersebut.
Berdasarkan jangka waktu penjualannya pasar dapat dibagi atas 2 macam, yaitu sebagai
berikut:
1. Penjualan berdasarkan kontrak jangka panjang
Pasar kontrak jangka panjang yaitu pasar yang penjualan produknya dengan kontrak jangka
panjang, misalnya lebih dari satu tahun.
2. Penjualan spot
Penjualan spot yaitu penjualan sesaat atau satu atau dua kali pengiriman atau order saja.
Berdasarkan lokasinya pasar dibagi atas 3 macam, yaitu sebagai berikut.
1. Pasar lokal. Pasar local yaitu pasar yang hanya berada dalam satu kabupaten atau
provinsi dimana bahan galian tersebut ditambang atau dieksploitasi.
2. Pasar regional. Pasar regional yaitu pasar yang berada dalam cakupan lintas provinsi dan
juga melewati Negara bertetangga.
3. Pasar internasional. Pasar internasional yaitu pasar yang cakupannya melintasi batas-
batas Negara, misalnya Asia Tenggara, Asia Timur, Eropa, dan sebagainya.
8. REKLAMASI
Reklamasi merupakan kegiatan untuk merehabilitasi kembali lingkungan yang telah rusak baik
itu akibat penambangan atau kegiatan yang lainnya. Rehabilitasi ini dilakukan dengan cara
penanaman kembali atau penghijauan suatu kawasan yang rusak akibat kegiatan penambangan
tersebut.