PENDAHULUAN
Air tanah adalah air yang tersimpan/terperangkap
Sebagian
besar
permasalahan
AAT
berhubungan dengan penambangan batubara
dan bijih primer, karena pada kedua sumber
alam ini terkadang banyak mineral sulfida
yang terkandung di dalamnya terutama
mineral pirit (FeS2), baik pada badan bijih
maupun batuan sampingnya.
Mineral sulfide
Mineral sulfida berupa ikatan antara sulfur dan logam dijumpai
tersebar di alam dalam kadar dan dimensi kecil sampai besar.
Cebakan sulfida dalam jumlah besar dapat menjadi bahan
galian ekonomis yang layak ditambang. Proses penambangan
dengan membongkar dan memindahkan bahan galian
mengandung sulfida menyebabkan terbukanya sulfida terhadap
udara bebas. Pada kondisi terpapar pada udara bebas mineral
sulfida akan teroksidasi dan terlarutkan membentuk air asam
tambang.
Oksigen
Air
Peningkatan keasaman air penyaluran ini akan
meningkatkan pula kelarutan logam-logam yamg
selanjutnya mencemari badan perairan. Hal-hal
diatas mendorong semakin pentingnya masalah
air tambang saat ini.
Reaksi umum pembentukan Air Asam Tambang sebagai
berikut :
4 FeS2 + 15 O2 + 14 H2O
4 Fe (OH3) + 8 H2SO4
Pyrite + Oxygen + water yellowboy + sulfuric acid
Gaspeit
Kategori
Porfirin nikel
Nikel arsenit
Mineral sekunder
Besi-nikel fosfida yang
sangat jarang ditemukan
Hidrus nikel arsenat
Mineral paduan logam
meteorik
Mineral jarang
Platina, paladium, nikel
sulfida
Nikel antimonida
Bijih nikel hijau dalam
batuan ultramafik
terserpentinkan dan
terlapukkan
Nikel karbonat yang
sangat jarang ditemukan
Formula
C
Ni2(AsO4)2AsO6
((Ni,Co)[SeO3].2H2O)
(Fe,Ni)2P
Ni3(AsO4)2.8H2O
20-40% Ni
Ni2FeBO5
(Pt, Pd, Ni)S
NiSb
(Ni, Mg)3Si2O5(OH)4
(Ni,Fe,Mg)CO3
Kategori
Nikel arsenik sulfida
Haksonit
(Fe,Ni)23C6
Helyerit
Jolifeit
NiCO3.6(H2O)
NaNi4(CO3)3(OH)3.3H2
O
Kamasit
-(Fe,Ni);Fe0+0.9Ni0.1
Krutovit
Mauserit
Melonit
Milerit
Nikel sulfida
NiS
Heazlewudit
Kambaldait
Kooperit
Formula
NiAsS
Ni3S2
NaNi4(CO3)3(OH)3.3H2
O
(Pt, Pd, Ni)S
NiAs2
N11As8
NiTe2
Nepouit
Nikelin
Oregonit
Otwayit
Pekorait
Penroseit
Penlandit
Pimelit
Polidimit
Ramolsbergit
Roaldit
Kategori
Formula
Ni3(Si2O5)(OH)4
NiAs
Ni2FeAs2
Ni2CO3(OH)2
Ni3(Si2O5)(OH)4
(Ni,Co,Cu)Se2
(Fe,Ni)9S8
Ni3Si4O10(OH)2.4
H2O
Ni3S4
NiAs2
(Fe,Ni)4N
Talnakit
Trevorit
Tirelit
Ulmanit
Vaesit
Violarit
Santiosit
Zaratit
Kategori
Besi-nikel fosfida
Nikel sulfida
Kobalt-besi-nikel arsenida; varian
skuterudit
Paduan logam dan antar logam;
ditemukan terutama dalam besi
meteorit
Nikel sulfida kelompok kalkopirit
Nikel besi sulfida kelompok spinel
Nikel selenida kelompok thiospinel
Nikel antimon sulfida kelompok garam
sulfo
Nikel sulfida yang ditemukan selalu
bersama katierit (CoS2)
Nikel sulfida kelompok tiospinel
Nikel arsenit
Nikel karbonat
Formula
(Fe,Ni)3P
Ni3Pb2S2
(Co,Fe,Ni)As2
-(ni,Fe)
Cu9(Fe,Ni)8S16
NiFe3+2O4
Cu(Co,Ni)2Se4
NiSbS.
NiS2
(Fe2+Ni23+S4)
Ni2(AsO4)2
Ni3CO3(OH)4.4H2O
ENDAPAN LATERIT
PEMBAWA NIKEL
Istilah laterit bisa diartikan sebagai endapan kaya besi oksida
tetapi miskin unsur silika yang secara intensif ditemukan pada
endapan lapukan di iklim tropis (Eggleton,2001) proses
pembentukannya serupa dengan endapan Au-laterit. Nikel
biasanya berasosiasi dengan endapan ini sehingga sering
disebut dengan endapan nikel laterit.Ni-laterit terbentuk
apabila
Ni-sulfida
berubah
menjadi
bijih
bersifat
oksidis,endapan inin biasa ditemukan sebagai endapan
dangkal pada kedalaman 15 sampai 20 m dari permukaan
tanah sehingga dapat ditambang dengan cara tambang
terbuka namun teknik pengolahannya tidak sederhana seperti
mengolah bijih Ni-sulfida. Teknik mengolah Ni-laterit cukup
kompleks dan mahal yaitu dilebur atau dilarutkan terlebih
dahulu agar memudahkan proses ekstraksinya
(www.mirebela,com.au/nickel.asp).
Secara mineralogi
kategori endapan:
Hydrous silicate terletak pada zona saprolit (Mg-Ni silikat ) bagian atas
kadar nikel antara 1,8-2,5 % . pada zona ini berkembang struktur sarang
lebah ,urat, sisa mineral sebelumnya , rekahanan dan batas butir yang
dapat diisi oleh mineral nikel.
Lempung silikat, pada endapan jenis ini sebagaian Si larut dalam air
tanah sedangkan sisanya bergabung dengan besi,nikel dan aluminium
membentuk mineral lempung nontronit kaya Ni di bagian tengah profil
saprolit. Serpentin kaya Ni yang terbentuk pada endapan ini juga dapat
digantikan smektit atau kuarsa apabila zona ini bersentuhan dengan air
tanah dalam waktu yang cukup. Kadar Ni dalam endapan ini lebih rendah
dibandingkan dengan yang terdapat pada endapan hydrous silicate
(1,2%)
Oksida. Terletak di bagian bawah pada zona saprolit (Gambar
2b),endapan ini menyisakan batuan asal (protolith) jenis peridotit
harzburgitis dengan mineral utama kebanyakan berupan mineral
olivin,serpentin dan piroksen yang sangat rentan terhadap pelapukan
terutama di daerah tropis.Di bagian atas zona ini mendekati permukaan
terbentuk limonit dan ferricrete (material Fe oksida tahan erosi).Nikel
berasosiasi dengan gutit dan Mn oksida.
Nikel adalah salah satu produk andalan yang dihasilkan PT ANTAM Tbk.
Perusahaan ini mempunyai cadangan nikel laterit basah yang terdiri atas
371,4 juta metric ton saprolit dan 400,3 juta ton limonit yang akan habis
dalam beberapa puluh tahun kedepan bila mengacu kepada laju ekstrasi
bijih nikel seperti yang diterapkan sekarang. Walupun PT ANTAM Tbk.
mempunyai cadangan bijih yang masih cukup untuk menunjang rencana
ekspansi nikel jangka panjang, namun untuk memperpanjang umur
tambangnya, BUMN ini harus mulai mencari sumber daya nikellain agar
kinerjanya terjaga. Selama ini, tambang nikel yang dikelola PT ANTAM
Tbk. ada di Pomala, Tanjung Buli dan Tapunopaka. Pomalaa di Sulawsei
Tenggara merupakan tambang nikel tertua kepunyaan ANTAm dan
hamper habis. Tambang tebaru ada di Tapunopaka, Sulawesi tenggara
dab Tanjung Buli yang berada di Maluku Utara.
Pada umumnya, endapan nikel PT ANTAM Tbk. tersebut merupakan
endapan bersifat dangkal. Endapan limonit yang terletak diatas saprolit
merupakan bijih nikel pertama yang dieksplorai dengan sangat mudah
dan berbiaya murah untuk kemudian diikuti oleh eksploitasi saprolit
(
http://www.antam.com/index.php?option=comcontent&task=view&id=2
9&Itemid=35
).
Metode
PENUTUP
Berdasarkan cara terjadinya, endapan nikel dibedakan
jadi: endapan sulfida Ni-Cu yang terbentuk akibat
injeksi magma dan nikel laterit yang merupakan
konsentrasi residu silikat nikel hasil pelapukan batuan
beku ultramafik. Endapan nikel sulfide sebagai
penghasil nikel umumnya berasal dari penlandit dan
milerit sedangkan laterit biasanya berasosiasi dengan
gutit. Indonesia merupakan Negara penghasil nikel
terbesar di dunia (15 %) yang umumnya berasal dari
endapan laterit Soroako hasil pelapukan bat7uan
peridotit kaya akan besi, nikel, kromit, magnesium dan
mangan.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH