Anda di halaman 1dari 26

Air dapat mengganggu kegiatan

penambangan:
Pit flooding atau menggenangi tempat kerja
Menghambat pengangkutan karena jalan angkut
tak dapat dilalui
Pengaruh terhadap kemantapan lereng
Memerlukan waterproof explosive
Biaya langsung untuk penyaliran (dewatering)

Penambangan dapat mengganggu


sumberdaya air:
Buangan air tambang ke sumber air permukaan
(kualitatif maupun kuantitatif)
Mempengaruhi ketersediaan air bagi masyarakat
Masalah lingkungan

Pada tambang terbuka:


Limpasan hujan
Air tanah
Limpasan atau rembesan dari sumber air
permukaan

Pada tambang bawah tanah:


Air tanah
Rembesan atau bocoran dari sumber air
permukaan

Kuantitas air yang masuk ke dalam tambang:


Kapan
Dimana
Berapa banyak

Geoteknik:
Pore pressures
Swelling or slaking of rocks

Lingkungan:
Kualitas air
Pengaruh terhadap sumberdaya air

BAGIAN DARI JUMLAH AIR MENGALAMI PROSES YANG


MEMBENTUK DAUR DIMANA AIR MENGALAMI PERUBAHAN
BENTUK DAN TEMPAT

Satuan curah hujan adalah mm, yang berarti jumlah air


hujan yang jatuh pada suatu satuan luas tertentu. Jadi 1
mm berarti pada luas 1 m2 jumlah air hujan yang jatuh
sebanyak 1 liter

Derajat curah hujan dinyatakan dalam curah hujan per


satuan waktu, dan disebut intensitas hujan, yang
menyatakan ukuran hujan.

DERAJAT DAN INTENSITAS CURAH HUJAN

DERAJAT HUJAN

INTENSITAS
CURAH HUJAN

KONDISI

Hujan sangat lemah

0.02

Tanah agak basah atau dibasahi sedikit

Hujan lemah

0.02 0.05

Tanah menjadi basah semuanya

Hujan normal

0.05 0.25

Bunyi curah hujan terdengar

Hujan deras

Hujan sangat deras

0.25 1.0

> 1.00

Air tergenang diseluruh permukaan


tanah
dan terdengar bunyi dari
genangan
Hujan seperti ditumpahkan,
drainase meluap

seluruh

PENGUKURAN CURAH HUJAN

ALAT PENAKAR HUJAN, (a) MANUAL (b) OTOMATIS

ALAT PENAKAR HUJAN BIASA, LUAS BUKAAN SEBESAR 200 cm2


DILETAKKAN KURANG LEBIH 1 M DI ATAS PERMUKAAN TANAH.
PENGUKURAN UMUMNYA 1 KALI/HARI, BIASANYA PUKUL 07.00 DI PAGI HARI,
CURAH HUJAN HARIAN.
ALAT PENAKAR HUJAN OTOMATIS, PENCATATAN OTOMATIS BERKESINAMBUNGAN

DATA INTENSITAS HUJAN YANG AKURAT.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN DALAM PENEMPATAN


ALAT PENAKAR HUJAN ADALAH :
Tempat yang terbuka,
Bebas dari pengaruh pohon dan gedung ; standard wmo (world
meteorological organisation) adalah : d > 4h, dengan h = tinggi
pohon atau gedung dan d = jarak terdekat dengan alat penakar
hujan
Sedapat mungkin dihindarkan dari tempat dengan angin yang
kencang.
Dihindari daerah arus naik.

Penyajian dalam data curah


hujan harian, bulanan, dan
tahunan
Dapat dalam bentuk tabel
dan grafik.
Analisis sangat bergantung
pada kegunaan hasil analisis.
Umumnya diperlukan data
pengukuran jangka panjang,
komponen cuaca dan
hidrologi mempunyai sifat
periodik

CURAH HUJAN SUATU DAERAH

i.

METODE RATA-RATA ARITMATIS


Hanya baik untuk daerah datar, titik-titik pengukuran
terdistribusi baik, perbedaan harga rata-ratanya tidak terlalu
besar.
n

P Pi / n
i 1

Pi
n

ii.

= Curah hujan suatu stasiun pengukuran


= Jumlah stasiun

METODE POLYGON (METODE THIESSEN)


Daerah dibagi menjadi daerah-daerah pengaruh setiap
stasiun pengukuran

P Pi .Ai / At [1 / At ] Pi .Ai
Ai = Luas daerah pengaruh stasiun yang bersangkutan,
At = Luas daerah total.

CURAH HUJAN SUATU DAERAH


iii.

METODE ISOHYET

iv.

Garis isohyet adalah garis yang menghubungkan titik-titik


dengan curah hujan yang sama
Curah hujan daerah yang diapit 2 garis isohyet adalah harga
rata-rata dari kedua isohyet yang mengapitnya.
Memerlukan waktu yang cukup panjang terutama dalam
menyiapkan peta isohyet
Memberi kemungkinan untuk memperhitungkan faktor-faktor
yang berpengaruh pada curah hujan, seperti morfologi, dll

METODE KURVA HYPSOMETRI

Digunakan pada daerah dimana variasi curah hujan terhadap


ketingian tidak dapat diabaikan
Diperlukan analisis yang berpengalaman dan hanya untuk suatu
interval/selang waktu hujan yang panjang

CURAH HUJAN
SUATU DAERAH

Normal Ratio Method

Dimana

P
P
P
Px 1n N x A N x B ........ N x n
NA
NB
N n

Px= hujan pada stasiun X yang diperkirakan


Nx = hujan normal tahunan di stasiun X
NA = hujan normal tahunan di stasiun A
PA = hujan di stasiun A yang diketahui
Syarat variasi ruang hujan tidak terlalu besar
Hujan normal rata-rata dengan jangka waktu 15 20 tahun
N 3 sta.

Reciprocal Method
PA

Dxa jarak antara sta. x dengan sta. A

Px

( dx A )

( dx A ) 2

PB ( dxB )2 PC ( dxC )2

( dxB ) 2

( dxC ) 2

Seri data
Annual Series : Suatu seri data curah hujan yang terdiri
dari nilai maksimum tahunan
Partial duration series : suatu seri data curah/intensitas
hujan yang terdidir dari data yang diurutkan berdasarkan
besarnya nilai tanpa mempertimbangkan waktu
terjadinya.

Jika tersedia data tahunan jangka panjang, maka lebih baik digunakan annual series.
Jika tidak tersedia, maka dapat digunakan partial duration series dengan
memperhatikan hal-hal berikut :

Perbedaan antara distribusi probabilitas partial duration series dengan annual series cenderung
menjadi besar pada periode ulang yang rendah.
Menurut beard (1962), partial duration series lebih baik untuk periode ulang < 10 tahun
US department of transportation (1984) :

TP = 1/[ln TA ln (TA 1)]


TA > 1

Curah hujan akan menunjukkan suatu kecenderungan


pengulangan pada suatu jangka waktu yang panjang (misal
30 tahun)
Analisis curah hujan dikenal istilah perioda kemungkinan
ulang (return period)
Kemungkinan/probabilitas perioda ulangnya suatu tingkat
curah hujan tertentu
Satuan perioda ulang adalah tahun

Salah satu criteria perancangan sarana penyaliran tambang


adalah hujan rencana, yaitu curah hujan dengan perioda
ulang tertentu atau curah hujan yang memiliki
kemungkinan akan terjadi sekali dalam suatu jangka waktu
tertentu. Sebagai contoh, suatu sumuran dirancang untuk
hujan 10 tahunan.

Salah satu metode untuk menganalisis curah hujan adalah


metode distribusi ekstrim i atau distribusi gumbel.

R = 1 {1-(1/Tr)}n exceedence probability

Tr = 1/{1 (1 R)1/n}
R = resiko paling sedikit satu kali terlampaui
selama umur rancangan n pada periode ulang Tr ;
(%)
n = umur design/proyek

yT y m
xT x {
}s
sm
T = perioda ulang
n = jumlah data hujan
m rangking data dari terbesar ke terkecil
xT = curah hujan untuk perioda ulang T
x = curah hujan rata-rata
s = deviasi standar

T 1
yT = reduced variate = ln ln T

n 1 m
ym = ln ln n 1

Distribusi CH berbeda-beda sesuai dengan jangka waktu yang


ditinjau, yakni CH tahunan, bulanan, harian, per jam.

Intensitas CH

CH jangka pendek dinyatakan dalam intesitas per jam yang disebut


intensitas curah hujan (mm/jam). Intensitas CH rata-rata dalam t jam
(It) dinyatakan dalam rumus sb.
It = Rt/t

Dimana : Rt= CH selama t jam.

Besarnya intensitas CH berbeda-beda yang disebabkan oleh


lamanya CH atau frekuensi kejadiannya.
1.
2.
3.
4.

I
I
I
I

=
=
=
=

a/(t+b)
a/t^n
a/t^1/2 + b
R24/24 * (24/t)^m

(Prof. Talbot, 1881)


(Prof. Sherman, 1905) cocok u/ waktu CH > 2 jam
(Dr. Ishiguro, 1953)
(Prof. Mononobe)

1-3 untuk CH jangka pendek. Untuk menghitung Intensitas hujan setiap


waktu dari data harian digunakan rumus no. 4.

Tingkat keyakinan data periode ulang


berdasarkan rentang data curah hujan

Periode Ulang
(thn)

10

50

Confidence Limit (% error)

Record Length
(thn)

10 %

25 %

50 %

10

47

88

99

25

68

99

100

100

96

100

100

10

46

77

97

25

50

93

99

100

85

100

100

10

37

70

91

25

46

91

97

100

73

99

100

Data
Curah
hujan
Hujan

Anda mungkin juga menyukai