Anda di halaman 1dari 6

MENENTUKAN DEBIT KALA ULANG 25 TAHUN UNTUK

SIMULASI PROFIL MUKA AIR DI SUNGAI TANDE

Syarifah Sophia Vinka Zafani1), Bambang Sujatmoko2), Manyuk Fauzi2)


1)
Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
2)
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. HR Soebrantas KM 12,5 Pekanbaru, Kode Pos
Email : syarifah.sophia2668@student.unri.ac.id

ABSTRACT

The Tande River is a river that flows in the Tande watershed that passes through Daik Lingga Village,
with a sub-watershed area of 765 ha. Generally, rivers in Lingga Regency flow in hilly areas so they are
covered with forest plants and during the rainy season there are frequent overflows of several rivers. For
this reason, as a river that has the potential to overflow, an analysis is carried out regarding the capacity
of the Tande River. In order to carry out the simulation, the planned flood discharge at the 25-year return
period was calculated using the Nakayasu Synthetic Unit Hydrograph method, with a flowrate of 40.333
m3/s as the result. The results of the calculation of the planned flood discharge in the 25 year return
period is used as input to the simulation of the water level profile in the Tande river in the same period,
using HEC-RAS 4.1.0. From the simulation results of the water level profile on the Tande River, the
results obtained that the planned flood discharge for the 25 year return period overflowed in 24 cross
sections with flood heights ranging from 14-46 cm.

Keywords: tande river, return period flood discharge, surface height, HEC-RAS

PENDAHULUAN pada Juli 1995 dengan pembaharuan


Latar Belakang yang terus dilakukan (Brunner et al.,
Sungai Tande merupakan salah 2016). Pada penelitian ini dilakukan
satu sungai yang mengalir di Kelurahan simulasi profil muka air dengan
Daik, Kabupaten Lingga. Umumnya, menggunakan HEC-RAS versi 4.1.0,
sungai di Kabupaten Lingga mengalir di dengan jenis aliran permanen (steady
daerah berbukit sehingga banyak flow).
ditutupi tumbuhan hutan. Kedalaman
perairan berkisar 1-3 meter, sedangkan Tujuan Penelitian
pada daerah berbukit kedalaman sungai Dari penjelasan sebelumnya,
bisa naik hingga 3-7 meter (RPJMD tujuan penelitian ini adalah menentukan
Kabupaten Lingga, 2016). Saat musim besaran debit banjir rencana pada kala
penghujan, terdapat beberapa sungai di ulang 25 tahun yang digunakan untuk
wilayah sekitar Kelurahan Daik yang menganalisis profil muka air sehingga
meluap. Untuk itu, sebagai salah satu dapat dilakukan analisis profil muka air
sungai yang berpotensi terjadi luapan, banjir di Sungai Tande dengan
perlu dilakukan analisis terkait kapasitas menggunakan aplikasi HEC-RAS versi
Sungai Tande dalam berbagai kala 4.1.0 guna mengidentifikasi lokasi dan
ulang, salah satunya pada kala ulang 25 tinggi banjir yang terjadi di sepanjang
tahun. Simulasi dilakukan dengan Sungai Tande pada kala ulang 25 tahun.
menggunakan aplikasi HEC-RAS TINJAUAN PUSTAKA
sebagai aplikasi open source yang lazim Analisis Frekuensi Curah Hujan
digunakan dalam analisis hidrologi. Parameter yang diperlukan untuk
Versi pertama dari HEC-RAS dirilis menghitung debit banjir rencana adalah

Jom FTEKNIK Volume 8 - Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 1


data curah hujan harian maksium penguapan, dan faktor lainnya. Curah
tahunan (Syahputra, 2015). Sebelumnya hujan efektif dinyatakan sebagai berikut
perlu dilakukan analisis data hidrologi, jika diasumsikan kehilangan sebagai
dengan beberapa parameter, yakni rata-rata hujan yang jatuh ke aliran
standar deviasi (S), koefisien sungai,
kemencengan (Cs), koefisien puncak Re  Rt  C (1)
(Ck), koefisien variasi (Cv), dan central dimana:
tendency (Suadnya et al., 2017). Re = Curah hujan efektif (mm)
Jenis distribusi frekuensi yang Rt =Curah hujan rencana yang jatuh
dilakukan disesuaikan dengan pada aliran sungai (mm)
mencocokkan parameter data C = Koefisien aliran
berdasarkan syarat masing-masing
distribusi. Perhitungan distribusi Untuk menghitung intensitas
frekuensi dilakukan untuk menentukan hujan, dilakukan dengan persamaan
curah hujan rencana yang digunakan Mononobe.
2
dalam perhitungan debit banjir rencana. R  24  3
I  24   (2)
24  t 
Pengujian Distribusi Frekuensi dimana:
Setelah dieroleh hitungan yang I =Intensitas Curah Hujan
memenuhi syarat distribusi berdasarkan (mm/jam)
tabel di atas, untuk mengetahui apakah R24 =Curah hujan harian maksimum
jenis distribusi yang dipilih sesuai selama 24 jam (mm)
dengan data yang tersedia, selanjutnya T =Durasi lamanya hujan (jam)
dilakukan pengujian. Ada dua jenis
pengujian yakni, uji Chi-Kuadrat dan Debit Banjir Rencana
Smirnov-Kolmogorov (Triatmodjo, Debit banjir rencana dihitung
2008). menggunakan analisis hidrologi
(Suadnya et al., 2017). Debit banjir
Tabel 1 Persyaratan Parameter Statistik Dalam
Distribusi rencana merupakan dasar dalam
Jenis perancangan bangunan hidrolis agar
Persyaratan bangunan tersebut sesuai dengan
Sebaran
perencanaan penampungan banjir pada
Cs ≈ 0
Normal periode yang direncanakan. Dilakukan
Ck ≈ 0
perhitungan debit banjir rencana pada
Cs = Cv3 + 3Cv debit kala ulang 25 tahun.
Log Normal
Ck = Cv8+6Cv+15Cv4+16Cv2+3 Beberapa metode hidrograf
satuan sintesis yang dapat dilakukan
Cs ~ 1,14
Gumbel dalam perhitungan debit banjir rencana
Ck ~ 5,4 antara lain; Snyder, SCS (Soil
Selain dari nilai di atas Conservation Service), GAMA I, dan
Log Pearson III
Selain dari nilai di atas Nakayasu (Akbar & Mangangka, 2016).
Sumber: Triatmodjo (2008) Berdasarkan pertimbangan seperti untuk
memperoleh debit banjir yang
Curah Hujan Rencana mendekati kondisi asli di lapangan,
Curah hujan efektif merupakan maka pada penelitian ini dipilihlah
curah hujan harian yang dikurangi metode HSS Nakayasu dengan
terhadap kehilangan curah hujan persamaan berikut.
tersebut, seperti penyerapan tanaman,

Jom FTEKNIK Volume 8 - Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 2


1 Ro (3) METODOLOGI PENELITIAN
Qp   A
3,6 0,3  Tp  T 0,3 Metodologi penelitian adalah
Tp  Tg  0,8  Tr (4) proses atau cara ilmiah untuk
Tg  0,21L , L  15
0, 7
(5) mendapatkan data yang akan digunakan
untuk keperluan penelitian. Metodologi
Tg  0,4  0,058 L, L  15 (6)
juga merupakan analisis teoritis
T 0,3    Tg (7) mengenai suatu cara atau metode.
Tr  0,5 ~ 1Tg (8)
dimana: Lokasi Penelitian
Qp = Debit puncak banjir (m3/det) Penelitian dilakukan pada ruas
A = Luas DAS (km2) Sungai Tande, ditinjau dari Kampung
L = Panjang sungai (km) Robat hingga Kampung Seranggung
Ro = Curah hujan efektif, bernilai 1 sepanjang 4,5 km yang mengalir dari
mm. hulu ke hilir dengan luas Daerah Aliran
Tp = Waktu dari permulaan banjir Sungai (DAS) seluas 765 ha. Lokasi
hingga puncak hidrograf. (jam) perkampungan yang dialiri Sungai
Tg = Waktu konsentrasi (jam), Tande dapat dilihat pada Gambar 2.
Rumus 5 digunakan saat
panjang sungai lebih kecil dari
15 km, dan Rumus 6
digunakan saat panjang sungai
lebih dari 15 km.
T0,3 = Waktu dari puncak banjir
sampai 0,3 kali debit puncak
(jam)
Tr = Waktu dari curah hujan (jam) Gambar 2 Lokasi Perkampungan di sekitar
α = Nilai koefisien karakteristik Sungai Tande
DAS, range asumsi 1,5~3 Sumber: Google Earth (2021)
tergantung keadaan aliran dan Data Penelitian
panjang sungai. Bernilai 3 Data yang diperlukan dalam
untuk hidrograf yang naik penelitian ini terbagi menjadi 2 jenis,
dengan cepat, bernilai 2 untuk yakni data primer dan data sekunder.
DAS biasa, dan bernilai 1,5 Pada penelitian ini digunakan data
untuk hidrograf naik yang sekunder yang terdiri dari:
lambat. 1. Data luas dan batasan DAS Tande
Bentuk hidrograf satuan dibagi diperoleh dari Badan Wilayah Sungai
menjadi 2 bagian, yakni naik dan turun Sumatra IV.
yang dapat dilihat seperti pada Gambar 2. Data klimatologi berupa curah hujan
1. yang diperoleh dari Stasiun
Meteorologi Dabo.

Prosedur Penelitian
Penelitian dimulai dengan
melakukan studi literatur dengan bahan
jurnal berdasarkan penelitian terkait
Gambar 1 Hidrograf Satuan Sintesis Nakayasu yang pernah dilakukan sebelumnya.
Sumber: Triatmodjo (2008) Alur penelitian yang dilakukan dapat
dilihat pada Gambar 3. Dilanjutkan

Jom FTEKNIK Volume 8 - Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 3


dengan pengumpulan data; data Sumatera IV, yang dapat dilihat pada
hidrologi yang terdiri dari curah hujan Gambar 4.
dan debit Sungai Tande diperoleh dari
Badan Meteorologi Klimatologi dan
Geofisika dari pencatatan di Stasiun
Dabo yang mencatat data hidrologi di
Kabupaten Lingga. Setelah data
diperoleh, dilakukan analisis data curah
hujan yang telah diperoleh sebelumnya.
Penelitian dilanjutkan dengan
melakukan analisis hidrologi dengan
Hidrograf Satuan Sintesis dengan hasil Gambar 4 Sub-DAS Tande
akhir debit banjir yang digunakan untuk Sumber: BWSS IV (2021)
analisis hidrolika untuk memperoleh
Penentuan Curah Hujan Rencana
profil muka air sungai dengan
pemodelan menggunakan HEC-RAS. Data curah hujan yang diambil
adalah curah hujan dalam lingkup 11
tahun dari 2010 hingga 2020. Terdapat
data curah hujan yang hilang pada tahun
2013, maka dalam penelitian ini
dilakukan metode Inversed Square
Distance untuk mencari data tersebut.
Metode ini menggunakan dasar
hitungan yang mempertimbangkan
jumlah dan jarak stasiun yang dapat
mewakili data yang hilang. Hasil
perhitungan dan data curah hujan
maksimum tahunan pada Stasiun Dabo
selengkapnya dapat dilihat pada Tabel
2.
Tabel 2 Data Curah Hujan Maksimum Tahunan
Stasiun Dabo (dalam mm)
Hujan Harian
Maksimum
Tahun
Tahunan R24
(mm)
2010 78,0
2011 131,0
2012 83,0
Gambar 3 Diagram Alir Penelitian 2013 121,0
2014 121,4
2015 69,8
HASIL DAN PEMBAHASAN 2016 121,4
Penentuan Daerah Aliran Sungai 2017 93,1
Pada penelitian ini diperoleh 2018 92,7
luas sub-DAS Tande yang akan 2019 99,6
2020 124,5
digunakan sebagai lokasi studi seluas Rata-rata 103,2
765 ha atau 7,65 km2, yang memiliki Untuk menghitung hujan
titik koordinat hulu pada 455924,617, rencana dalam periode ulang tertentu,
9975722,108 dengan data yang
data curah hujan perlu dilakukan
diperoleh dari Badan Wilayah Sungai
analisis frekuensi. Setelah dilakukan

Jom FTEKNIK Volume 8 - Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 4


perhitungan dispersi dengan ketentuan Hujan Efektif 35,78

syarat serta hasil masing-masing jenis


distribusi yang dapat dilihat pada Tabel Penentuan Debit Banjir Rencana
3, dan dilakukan pengujian kecocokan Dalam penelitian ini dilakukan
sehingga pada penelitian ini dilakukan perhitungan untuk mencari debit banjir
perhitungan curah hujan rencana rencana menggunakan metode
rencana pada kala ulang 25 tahun Hidrograf Satuan Sintetik (HSS)
dengan metode Log Pearson III dengan Nakayasu.
hasil yang terlampir pada Tabel 4, yakni Debit banjir rencana dihitung dan
ditentukan berdasarkan besarnya curah
sebesar 143,128 mm.
hujan rencana yang telah dihasilkan
Tabel 3 Rekapitulasi dan Syarat Perhitungan
Dispersi
sebelumnya dengan jenis distribusi Log
No Jenis Syarat Hasil Keterangan
Pearson III, dan karakteristik DAS.
Cs ~ 0 -0,1898 Mendekati
Data yang tersedia dan diperlukan
1 Normal dalam perhitungan debit banjir rencana
Ck ~ 3 2,362735 Tidak Memenuhi
antara lain:
Cs = Cv3 + 3Cv
1. Luas Sub-DAS = 765 ha
2
2
Log 0,63154597 -0,39798 Tidak Memenuhi (7,65 km )
Normal Ck = Cv +6Cv+15Cv +16Cv2+3
8 4
2. Panjang Aliran Sungai = 4,5 km
3,03518919 2,362735 Tidak Memenuhi 3. Kemiringan Sungai = ber-
Cs ~ 1,14 -0,1898 Tidak Memenuhi dasarkan perhitungan menggunakan
3 Gumbel
Ck ~ 5,4 2,362735 Tidak Memenuhi
profil plot sungai, diperoleh
4 Log Pearson III Selain dari nilai di atas
kemiringan sebesar 0,0013538.
Tabel 4. Curah Hujan Rencana Hidrograf debit banjir pada kala
Tr 1/Tr (%) Cs K Slog Log X Log XTr Hujan (mm)
ulang 25 tahun Sungai Tande dapat
25 0,04 -0,397 1,606 0,093 2,004 2,155 143,128
dilihat pada Gambar 5.
50,0000

Nilai intensitas hujan jam-jaman


Debit (m3/detik)

40,0000

30,0000
didapatkan dengan metode mononobe. 20,0000 Q25
Dengan distribusi lama hujan selama 3 10,0000

jam, dilakukan hitungan dan diperoleh ,0000


10,00
12,00
14,00
16,00
18,00
20,00
22,00
24,00
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00

hasil pada kala ulang 25 tahun, dengan


hasil perhitungan dapat dilihat pada Gambar 5. Hidrograf Debit Banjir Rancangan
Tabel 5. Kala Ulang 25 Tahun Sungai Tande
Tabel 5. Distribusi Curah Hujan Jam-jaman
Simulasi Aplikasi HEC-RAS
Hujan Jam-jaman (mm)
Dari hasil running program
Jam Ke- Rasio Kumulatif diperoleh hasil ouput berupa bentuk
25 th penampang melintang sungai
berdasarkan STA yang di-input. Hasil
1 69% 69% 24,81
running cross section D4 pada kala
2 18% 87% 6,45 ulang 25 tahun dapat dilihat pada
3 13% 100% 4,52 Gambar 6, dan long section pada kala
25 th ulang 25 tahun dapat dilihat pada
Hujan Rencana 143,13 Gambar 7. Dari hasil running program
Koefisien Pengaliran 0,25
HEC-RAS, pada debit kala ulang 25

Jom FTEKNIK Volume 8 - Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 5


tahun terdapat luapan pada 24 cross 1. Perolehan data parameter yang
section di Sungai Tande. diperlukan dalam penelitian seperti
Sungai Tande (newest) OKOKO Plan: Plan 01 11/7/2021
D4 pada studi hidrologi perlu
.025 .025 .025
8.0 Legend dicantumkan detail stasiun hujan
7.5 EG Q25

7.0
WS Q25 yang dijadikan referensi seperti
Ground
jumlah dan durasi data pengamatan
Elevation (m)

6.5 Bank Sta

6.0
yang diambil, sehingga diperoleh
5.5

5.0
data terbaru yang menghasilkan
4.5
0 10 20 30 40 50 60 70 80
analisis yang lebih efektif.
Station (m)
2. Perhitungan debit banjir rencana
Gambar 6 Hasil Output Cross Section D4 HEC-
yang dilakukan mempertimbangkan
RAS terhadap Debit Banjir Rencana 25 Tahun
data yang tersedia sehingga
Sungai Tande (newest) OKOKO
TANDE 1
Plan: Plan 01 11/5/2021
diperoleh hasil yang lebih efisien
10 Legend

8
EG Q25
dan akurat sesuai dengan kebutuhan
6
WS Q25
Crit Q25
penelitian.
Elevation (m)

Ground
4

0
DAFTAR PUSTAKA
-2
0 1000 2000 3000 4000 5000
Akbar, M., & Mangangka, I. R. (2016).
Main Channel Distance (m) Analisa Profil Muka Air Banjir
Gambar 7 Hasil Output Long Section HEC- Sungai Molompar Kabupaten
RAS terhadap Debit Banjir Rencana 25 Tahun
Minahasa Tenggara. Jurnal Sipil
KESIMPULAN DAN SARAN Statik, 4(1).
Kesimpulan https://ejournal.unsrat.ac.id/index.p
Dari penelitian yang telah hp/jss/article/view/11469
dilakukan, diperoleh kesimpulan Brunner, G. W., Warner, J. C., Wolfe,
sebagai berikut. B. C., & Piper, S. S. (2016). HEC-
1. Dari perhitungan curah hujan RAS Applications Guide.
rencana menggunakan metode Log February.
Pearson III, diperoleh curah hujan Earth, G. (2021). Google Earth.
rencana pada kala ulang 25 tahun https://earth.google.com/. Diakses
sebesar 143,128 mm. pada 15 Oktober 2021.
2. Dari analisis hidrologi yang RPJMD Kabupaten Lingga. (2016).
dilakukan dengan metode Hidrograf RPJMD KABUPATEN LINGGA.
Satuan Sintesis Nakayasu, diperoleh Suadnya, D. P., Sumarauw, J. S. F., &
hasil nilai debit banjir rencana pada Mananoma, T. (2017). Analisis
kala ulang 25 tahun sebesar 40,333 Debit Banjir dan Tinggi Muka Air
m3/det. Banjir Sungai Sario di Titik
3. Luapan banjir terjadi pada debit kala Kawasan Citraland. 5(3), 143–
ulang 25 tahun pada sebanyak 24 150.
cross section dengan tinggi banjir Syahputra, I. (2015). Kajian Hidrologi
berkisar 14-46 cm. Dan Analisa Kapasitas Tampang
Sungai Krueng Langsa Berbasis
Saran HEC-HMS dan HEC-RAS. Jurnal
Berdasarkan kesimpulan yang Teknik Sipil Unaya, 1(1), 15–28.
telah diperoleh, berikut beberapa saran https://doi.org/10.30601/jtsu.v1i1.2
yang dapat diberikan terhadap Triatmodjo, B. (2008). Hidrologi
penelitian lainnya yang berkaitan terapan. Beta Offset, Yogyakarta,
dengan topik ini. 59, 50.

Jom FTEKNIK Volume 8 - Edisi 2 Juli s/d Desember 2021 6

Anda mungkin juga menyukai