Esi Restiani
Alumni Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung
Fadillah Sabri
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Universitas Bangka Belitung
Email: sabrifadillah@yahoo.com
ABSTRAK
Kelurahan Kuto Panji merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Belinyu yang
memiliki permasalahan pada sistem drainase. Hal ini dikarenakan sering terjadinya banjir
saat musim penghujan. Kapasitas tampang saluran tidak mampu menampung air hujan
sehingga menyebabkan banjir yang mengganggu aktifitas masyarakat serta arus lalu
lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja sistem drainase
Kelurahan Kuto Panji Kecamatan Belinyu. Dalam analisis kapasitas tampang saluran,
perhitungan dilakukan berdasarkan debit rencana, sedangkan penilaian indikator fisik
berdasarkan bobot yang telah ditentukan. Data yang digunakan adalah data curah hujan,
peta administrasi, peta kontur, peta tata guna lahan dan outline plan drainase Kota
Belinyu. Berdasarkan perhitungan dan kondisi eksisting di lapangan diperoleh hasil
bahwa ada beberapa saluran sekunder yang tidak mampu menampung debit rencana yaitu
saluran sekunder S2, S3, S4, S6, S8, S11, S12. Sedangkan tingkat kinerja sistem drainase
terhadap indikator fisik yang dinyatakan dalam score adalah kurang (diperoleh total
pengalian nilai dengan bobot sebesar 6015 ≤ 6100) menurut Kementrian Pekerjaan
Umum. Diperlukan solusi terhadap permasalahan banjir antara lain dengan cara
pembersihan dan pemeliharaan saluran drainase dari semak, diperlukannya saringan
sampah dan normalisasi saluran berupa pengerukan secara berkala serta sumur resapan
pada bangunan di pinggir saluran.
kajian penyebab dan besarnya debit banjir sisa limbah atau buangan sisa mencuci
yang terjadi serta bagaimana upaya untuk rumah tangga tidak mengalir dengan
menanggulanginya. Termasuk kajian lancar, masih tersisa di saluran.
terhadap kinerja saluran drainasi pada
kawasan tersebut. LANDASAN TEORI
dimana :
LogXi LogX
i
2 a. Metode Chi-Kuadrat (χ2)
i1
Log X.=
n 1 ...... (12) Prosedur perhitungan dengan
menggunakan Metode Uji Chi-Kuadrat
: Faktor Frekuensi, nilainya adalah sebagai berikut :
bergantung dari T (lihat
1. bandingkan nilai χ2 terhadap data
Variabel Reduksi Gauss).
diurutkan dari yang besar ke kecil atau
sebaliknya.
d. Distribusi Probabilitas Log Person III 2. menghitung jumlah kelas
Perhitungan hujan rencana 3. menghitung derajat kebebasan (Dk) dan
2
berdasarkan Distribusi Probabilitas Log χ cr
pengalian bobot dengan nilai. Nilai akhir Untuk kriteria penilaian yakni nilai
(bobot x nilai) keseluruhan akan maksimal bobot x nilai = 10000
mempunyai besaran 0 - 10000 per segmen.
a. Sangat baik apabila > 9100.
Agar diperoleh nilai yang lebih optimal
b. Baik apabila 8100-9000.
penilaian kinerja sistem drainase dibagi per
c. Cukup apabila 6100-8000.
segmen yaitu per 100 m dari 1,5 km
d. Kurang apabila ≤ 6100
saluran primer.
Adapun keterangan untuk nilai
adalah sebagai berikut. METODE PENELITIAN
Tabel 11. Debit rencana pada saluran Tabel 12. Kapasitas tampang saluran
primer Sungai Busen sekunder
Saluran Q (m³/dtk) Saluran A (m²)
P1 1.748 S1 0.378
P2 1.345 S2 1.872
P3 1.495 S3 5.285
P4 2.771 S4 1.112
P5 3.454 S5 0.193
P6 3.642 S6 1.256
P7 6.765 S7 0.809
P8 8.396 S8 1.669
Sumber : Hasil Perhitungan, 2015 S9 0.232
S10 0.053
Analisis Penampang Saluran S11 0.600
Berdasarkan debit rencana, S12 1.746
penampang saluran dapat dianalisis. Untuk S13 0.311
Sumber : Hasil Perhitungan, 2015
menganalisis penampang saluran dapat
menggunakan persamaan 16. Dengan Berdasarkan survey lapangan,
memasukkan persamaan 17 sebagai V dan kapasitas tampang saluran sekunder dapat
Persamaan 18 sebagai A, maka akan dilihat pada Tabel 13.
diperoleh tinggi air normal pada saluran
(h). Untuk mencari lebar saluran bawah (b) Tabel 13. Kapasitas tampang saluran
dapat menggunakan Persamaan 20 dan sekunder berdasarkan kondisi eksisting
freeboard menggunakan Persamaan 21.. Saluran A (m²)
Setelah diketahui nilai b, h dan m, luas S1 1.310
penampang basah saluran (A) dapat S2 0.797
dihitung menggunakan Persamaan 18. S3 0.500
Keliling tampang basah saluran dapat S4 0.586
dihitung menggunakan Persamaan 19. S5 5.753
Hasil perhitungan kapasitas tampang S6 0.720
saluran sekunder dapat dilihat pada Tabel S7 0.952
12 sedangkan perhitungan kapasitas S8 0.528
tampang saluran primer dapat dilihat pada S9 0.365
Tabel 13. S10 0.575
S11 0.557
S12 0.219
S13 0.473
Sumber : Hasil Perhitungan, 2015
S11, S12. Dapat dilihat dalam tabel Analisis Indikator Fisik Kinerja Sistem
kapasitas tampang basah saluran sekunder Drainase
di lapangan lebih kecil daripada kapasitas
tampang basah sekunder hasil perhitungan. Berdasarkan survey lapangan kondisi
Perhitungan kapasitas penampang saluran saluran dan wawancara kepada Dinas
primer dapat dilihat pada Tabel 14. Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Bangka, wawancara kepada
Tabel 14 Kapasitas tampang Kaur Lurah Kelurahan Kuto Panji serta
saluran primer kepada Bapak Erza Andi yang merupakan
Saluran A (m²) warga yang bertempat tinggal di daerah
P1 0.778 penelitian, terdapat beberapa permasalahan
P2 0.737 pada saluran sekunder maupun primer.
P3 2.293 Untuk penilaian terhadap indikator fisik
P4 2.042 kinerja sistem drainase disesuaikan dengan
P5 3.928 kondisi lapangan dan wawancara kepada
P6 4.333
Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan
P7 12.772
Rakyat Kabupaten Bangka, Kaur Lurah
P8 10.349
Sumber : Hasil Perhitungan, 2015 Kelurahan Kuto Panji serta kepada Bapak
Erza Andi.
Berdasarkan survey lapangan, Penilaian indikator fisik kinerja
kapasitas tampang saluran primer dapat sistem drainase dapat dilihat pada Tabel
dilihat pada Tabel 15. 16. Dari hasil kuesioner diperoleh
Tabel 15 Kapasitas tampang beberapa sub indikator yang tidak
saluran primer berdasarkan kondisi diperlukan pada saluran primer, yaitu
siphon dikarenakan siphon digunakan pada
eksisting
pertemuan dua sungai, talang, manhole
Saluran A (m²)
digunakan pada saluran tertutup dan rumah
P1 0.361
pompa maka bobot dari masing-masing
P2 0.902
sub indikator dibagi pada sub indikator
P3 0.902
P4 0.902 yang lain. Setelah itu dilakukan pengalian
P5 0.902 antara nilai dan bobot per segmen masing-
P6 1.440 masing sub indikator untuk mengetahui
P7 1.440 bagaimana kinerja sistem drainase
P8 1.440 Kelurahan Kuto panji. Dari hasil kuesioner
Sumber : Hasil Perhitungan, 2015 diperoleh beberapa sub indikator Hasil
seluruh perhitungan per segmen dirata-
Seperti halnya saluran sekunder,
ratakan lalu bandingkan hasil dari ketiga
seluruh saluran primer tidak mampu
kuesioner yang telah diperoleh.
menampung debit rencana karena luas
Berdasarkan perhitungan, diperoleh total
tampang basah saluran pada kondisi
pengalian nilai dengan bobot sebesar 6015.
lapangan lebih kecil dibandingkan luas
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa
tampang basah saluran pada perhitungan.
penilaian terhadap kinerja fisik sistem
Hanya saluran primer P2 yang mampu
drainase Kelurahan Kuto Panji Kecamatan
menampung debit rencana.
Belinyu adalah kurang. Hal ini
Pitaloka, Diah., 2013, Evaluasi Kinerja Suripin, 2004 Sistem Drainase Perkotaan
Sistem Drainase Kecamatan yang Berkelanjutan, Yogyakarta
Tamansari Kota Pangkalpinang,
Tugas Akhir Sarjana, Program Studi Triatmodjo, B., 2008, Hidrologi Terapan,
Teknik Sipil, Universitas Bangka Beta Offset, Yogykarta.
Belitung.
Wesli., 2008., Drainase Perkotaan, Graha
Pratiwi, R.A., 2012, Evaluasi Saluran Ilmu, Yogyakarta.
Drainase Kampus Universitas Negeri
Yogyakarta Karang Malang, Zulkodri, 2011, Sudah 20 Tahun Daerah
(Online), (http://www.uny.ac.id, Genas dan Rawabangun Langganan
diakses 24 April 2013). Banjir, (Online),
(http:www.bangka.tribunnews.com,
diakses 23 April 2013).