Anda di halaman 1dari 13

Review Penggunaan Metode Rational dan Perkembangannya

di Indonesia
(Tinjauan Studi Referensi)

Oleh:
Ery Setiawan

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Mataram


Jalan Majapahit No 62 Kampus Universitas Mataram,
83125 NTB, telp. 0370-636126
email: ery.setiawan@unram.ac.id

Disampaikan pada acara seminar rutin HATHI cabang NTB


Tanggal 25 November 2017
di Kota Mataram, NTB
1. Dikembangkan pada awal abad ke-19 oleh: Mulvaney (1850) dan Kuichling
(1889)
2. Metode yang banyak digunakan secara luas untuk memperkirakan debit
puncak limpasan dan bentuk hidrograf adalah Metode Rational.
3. Dengan parameter: koefisien limpasan permukaan, intensitas hujan, luas
daerah tangkapan air, waktu konsentrasi dan durasi hujan.
4. Awalnya: digunakan menghitung limpasan permukaan pada suatu
cathcment kecil daerah sub-urban atau urban, tidak mengakomodir metode
losses, durasi hujannya sama dengan waktu konsentrasinya, hanya untuk
debit puncak saja,
5. Perkembangan berikutnya: menghitung banjir dari suatu daerah aliran
sungai (DAS) besar dengan kondisi hidrologi, topografi, morfologi sungai
dan tata guna lahan yang komplek,
LINIMASA (TIME LINE)
METODE/MODEL
HIDROGRAF LIMPASAN
Asumsi dan syarat Metode Rational
Beberapa asumsi dasar untuk pemakaian metode rational adalah :
1. Berlaku pada DAS kecil,
2. Hujan yang terjadi merata di seluruh catchment,
3. Intensitas hujan konstan dalam suatu durasi waktu, setidaknya sama dengan waktu
konsentrasi
4. Limpasan adalah maksimum, saat intensitas hujan tetap selama waktu konsentrasi
5. Koefisien limpasan konstan selama volume aliran
6. Luas DAS tidak berubah selama pengaliran

Persamaan umum metode rational


Variasi & kondisi terhadap Rumus Rational
1. Jika dalam area urban DAS kecil, biasanya area drainase terdiri dari sub-area, sub-catchment

dengan karakteristik permukaan yang berbeda, dengan i seragam/konstan maka persamaan

diatas dapat ditulis

2. Jika dalam area urban, DAS kecil terdiri dari 1 sub-area dengan karakteristik permukaan yang
sama, namun i tidak seragam, maka persamaan diatas dapat ditulis

3. Jika dalam area urban DAS besar terdiri dari beberapa sub-area dengan karakteristik permukaan
yang berbeda, namun i tidak seragam, maka persamaan diatas dapat ditulis
Gambar 1a Gambar 1b

Gambar 1a) Hidrograf metode rational kondisi td = tc dan Gambar


1b) kondisi td > tc

Dan bagaimana jika td < tc ????  DAS besar


DURASI HUJAN DAN WAKTU KONSENTRASI

• durasi hujan adalah waktu dimulainya hujan sampai dengan hujan berhenti.
• waktu konsentrasi (tc) adalah waktu yang dibutuhkan oleh air untuk bergerak dari
titik terjauh di bagian hulu mencapai titik tertentu di hilir.
• karena teknologi informasi dan data yang sangat terbatas, nilai tc hanya
diasumsikan sama dengan durasi hujan. Saat ini, teknologi informasi yang ada bisa
memungkinkan pencatatan data hujan durasi pendek (menit bahkan detik),
sehingga durasi dan intensitas hujan serta waktu konsentrasi diperoleh lebih akurat.
• Rumus-rumus empirik waktu konsentrasi yang sering dipakai antara lain: Persamaan
Kirpitch (1941), Persamaan Izzard (1944), Persamaan Kerby (1959), Persamaan
French (1974), metode kinematik (2000), Persamaan Guo (2000), metode trial and
error (Mays dkk., 2002), masih banyak lagi
DURASI HUJAN DAN WAKTU KONSENTRASI

• Kuichling (1889), ketika memperkenalkan metode rational, dia menyatakan bahwa


kecepatan puncak dari limpasan adalah fungsi langsung dari percabangan anak
sungai, dan besarnya hujan di anak sungai melalui waktu konsentrasi dari
catchment.
• Singh, (1982), menyatakan bahwa proses sistem input data historis mempengaruhi
perilaku sistem, faktanya proses sistem dalam DAS dipengaruhi waktu konsentrasi
daerah tangkapan.
• Clark (1989), dalam County hidrologic criteria and drainage desain manual,
menyatakan untuk memprediksi puncak limpasan, periode kritis hujan diatur
terhadap waktu konsentrasi daerah tangkapan.
PERKEMBANGAN METODE RATIONAL

1. Penggunaan waktu konsentrasi (tc) dan durasi hujan (td) (Kirpitch, 1941)
2. Penggunaan isochrone dan kurva time-area untuk menentukan hidrograf
limpasan (Chow dkk., 1988 dan Ponce, 1989).
3. Modifikasi dengan metode kinematik wave untuk menentukan hidrograf
limpasan (Guo, 2000).
4. Modifikasi dengan persamaan intensitas hujan dan iterasi Newton-Rapson
untuk menentukan volume kolam dan waktu detensi (Mays dkk., 2002)
5. Penggunaan sistem grid untuk hidrograf limpasan pada DAS besar (Sobriyah,
2003).
6. Indeks penyesuaian metode Rational untuk hidrograf limpasan  Balai
Kehutanan (Irfan Budi, dkk., 2010)
Modifikasi Rational  Kurva Time-Area dan Isochrone
Simpulan
• Kejadian sebenarnya terjadi di alam, hujan mempunyai durasi
hujan dan waktu konsentrasi yang tidak selalu sama. DAS kecil
mempunyai tc < td, sedangkan DAS besar mempunyai tc > td.
• aliran akan menjadi maksimum jika tc sama dengan td untuk
menghitung debit maksimum hanya diterapkan pada DAS kecil.
• Jika metode Rational digunakan untuk memperkirakan debit
banjir DAS yang mempunyai tc > td akan diperoleh hasil yang
tidak tepat
• Penerapan rumus rational pada suatu DAS dengan mengabaikan
hubungan antara waktu konsentrasi (tc) dengan durasi hujan (td)
akan memberikan debit puncak (Q) yang tidak tepat, terutama
bila tc > td.
• rumus rational hanya berlaku pada tc kurang dari td yang pada
umumnya terjadi pada DAS kecil.
Saran
Modifikasi terhadap metode rational perlu dilakukan karena
mengingat bahwa kondisi aktual yang ada di lapangan menyatakan
bahwa:
• ukuran DAS bervariasi ≥ 2,5 km2,
• intensitas hujan yang terjadi tidak seragam/merata,
• intensitas hujan tidak konstan/tidak tetap pada saat waktu
konsentrasi,
• koefisien limpasan tidak konstan selama pengaliran karena luas
DAS yang besar,
• serta adanya subDAS dan titik percabangan anak sungai.
• Penggunaan metode ini harus tidak boleh meninggalkan
pemakaian waktu konsentrasi (tc).
Daftar Referensi
C. Yoo, J. Lee, C. Park and C. Jun (2014), Method for Estimating Concentration Time and Storage Coefficient of the Clark
Model Using Rainfall-Runoff Measurements, Journal of Hydrologic Engineering (ASCE), Vol. 19, No. 3, March 1, 2014: 626-
634.
Guo, James C.Y., 2000, Storm Hydrographs for Small Catchments, IWRA International Journal. of Water, Vol 25, No. 3,
September, pp: 1-12.
Imam Subarkah, 1978, Hidrologi Untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea Dharma, Bandung.
Irfan Budi P., Nining W. dan Agus W., 2010, Penerapan Metode Rational Untuk Estimasi Debit Puncak Pada Beberapa Luas
DAS, Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, Vol. VII No, 2, hal: 161-178.
Mays, L.W., dan Tung, Y.K., 2002, Hydrosystem Engineering And Management, Water Resources Publications, LLC., Colorado,
USA.
O’Loughlin, G., 2008, A Guide to Australian Urban Stormwater Drainage Practice, Workshop Notes, University of Technology,
Sydney.
Ponce, V.M., 1989, Engineering Hydrology Principles and Practises, Prentice hall, Englewood Cliffs, New Jersey.
Singh, V.P., 1995, Computer Models of Watershed Hydrology, Water Resources Publication, Colorado, USA.
Sobriyah (2005), Model Perkiraan Banjir DAS Besar Dari Sintesa Beberapa Persamaan Terpilih, Media Teknik Sipil, Edisi Juli
2005: 71-78.
Sri Harto, BR (2000) Hidrologi: teori, masalah, penyelesaian, Edisi Pertama, Nafiri Offset, Yogyakarta, Indonesia: 147-157.
V. T. Chow, D. R. Maidment and L. W. Mays (1988) Applied Hydrology, McGraw Hill Int. Edition, Civil Engineering Series: 201-
223.
Wanielista, M.P., 1990, Hydrology and Water Quality Control, John Willey and Sons, New York.

Anda mungkin juga menyukai