Anda di halaman 1dari 23

PEMODELAN DAN

PERENCANAAN DRAINASE
M3

TATI NOVIATI, ST., MT.


UNIVERSITAS GUNADARMA
13 – 16 OKTOBER 2021
MATERI YANG DIPELAJARI
DRAINASE

➢ Kata drainase berasal dari kata drainage yang artinya mengeringkan atau mengalirkan.
➢ Drainase merupakan sebuah sistem yang dibuat untuk menangani persoalan kelebihan air baik
kelebihan air yang berada di atas permukaan tanah maupun air yang berada di bawah
permukaan tanah.
➢ Kelebihan air dapat disebabkan oleh intensitas hujan yang tinggi atau akibat dari durasi hujan
yang lama.
➢ Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang usaha untuk
mengalirkan air yang berlebihan pada suatu kawasan.
➢ Kebutuhan terhadap drainase berawal dari kebutuhan air untuk kehidupan manusia di mana
untuk kebutuhan tersebut manusia memanfaatkan sungai untuk kebutuhan rumah tangga,
pertanian, perikanan, peternakan dan lainnya.
➢ Untuk kebutuhan rumah tangga menghasilkan air kotor yang perlu dialirkan dan dengan makin
bertambahnya pengetahuan manusia mengenal industri yang juga mengeluarkan limbah yang
perlu dialirkan.
➢ Pada musim hujan terjadi kelebihan air berupa limpasan permukaan yang seringkali
menyebabkan banjir sehingga manusia mulai berpikir akan kebutuhan sistem saluran yang
dapat mengalirkan air lebih terkendali dan terarah dan berkembang menjadi ilmu drainase.
Aspek Hidrologi dan Aspek Hidrolika

Secara singkat peranan aspek Hidrologi dan aspek Hidrolika,

1. Aspek Hidrologi: berfungsi untuk menentukan catchment area , debit air yang harus
ditangani (debit desain) yang akan digunakan dalam pendesainan sistem drainase.

2. Aspek Hidrolika : berfungsi untuk menentukan dimensi dari saluran dan kolam
pengendali yang digunakan untuk sistem drainase.
DRAINASE ALAMI
SIKLUS HIDROLOGI
ASPEK HIDROLOGI

 Hidrologi adalah suatu ilmu yang menjelaskan tentang kehadiran gerakan air di
alam ini, yang meliputi berbagai bentuk air yang menyangkut perubahan-
perubahannya antara lain : keadaan zat cair, padat dan gas dalam atmosfer di
atas dan di bawah permukaan tanah, di dalamnya tercakup pula air laut yang
merupakan sumber dan penyimpanan air yang mengaktifkan kehidupan di
bumi. Tanpa kita sadari bahwa sebagian besar perencanaan bangunan sipil
memerlukan analisis hidrologi. Analisis hidrologi tidak hanya diperlukan dalam
perencanaan berbagai bangunan air seperti : bendungan, bangunan
pengendali banjir, dan bangunan irigasi, tetapi juga diperlukan untuk bangunan
jalan raya, lapangan terbang, dan bangunan lainnya. (Soemarto,1987)
 Dalam perencanaan suatu bangunan air yang berfungsi untuk pengendalian
penggunaan air antara lain yang mengatur aliran sungai, pembuatan waduk-
waduk dan saluran-saluran yang sangat diperlukan untuk mengetahui perilaku
siklus yang disebut dengan siklus hidrologi. Siklus hidrologi adalah proses yang
diawali oleh evaporasi/penguapan kemudian terjadinya kondensasi dari awan
hasil evaporasi.
Pengujian Seri Data

 Menurut Kamiana (2011:16) beberapa rangkaian pengujian dilakukan terhadap seri data (data hujan atau
data debit) yang terkumpul sebelum digunakan data masukan dalam analisis frekuensi, 2 diantaranya
adalah uji konsistensi dan uji homogenitas.
 1. Uji konsistensi data bertujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran data yang diperoleh dari lapangan
yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:
a) Spesifikasi alat penakar berubah.
b) Tempat alat ukur dipindah.
c) Perubahan lingkungan di sekitar alat penakar.
2. Uji Homogenitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah seri data yang terkumpul dari 2 stasiun pengukur
yang berada di dalam suatu daerah pengaliran atau salah satu berada diluar daerah pengaliran yang
bersangkutan berasal dari populasi yang sama atau bukan.
t terhitung > tcr atau t kritis; artinya kedua sampel yang diuji tidak dari populasi yang sama.
t terhitung < tcr atau t kritis; artinya kedua sampel yang diuji berasal dari populasi yang sama.
UJI KECOCOKAN

 Diperlukan penguji parameter untuk menguji kecocokan (the goodness of fittest test) distribusi
frekuensi sampel data terhadap fungsi distribusi peluang yang diperkirakan dapat
menggambarkan atau mewakili distribusi frekuensi tersebut. Pengujian parameter yang sering
dipakai adalah
 (1) Chi-Kuadrat :
 Uji chi-kuadrat dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan distribusi yang telah dipilih
dapat mewakili distribusi statistik sampel data yang dianalisis . Pengambilan keputusan uji ini
menggunakan parameter x2.
 (2) Smirnov-Kolmogorov
 Adalah adalah uji beda antara data yang diuji normalitasnya dengan data normal baku.
Seperti pada uji beda biasa, jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang
signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang signifikan.
Rata – rata curah hujan

 (1) Rata-Rata Aljabar : Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa semua penakar hujan
mempunyai pengaruh yang setara. Cara ini cocok untuk kawasan dengan topografi rata atau
datar, alat penakar tersebar merata/hampir merata, dan harga individual curah hujan tidak
terlalu jauh dari harga rata-ratanya.
 (2) Poligon Thiessen : Metode ini dikenal juga sebagai metode rata-rata timbang (weighted
mean). Cara ini memberikan proporsi luasan daerah pengaruh pos penakar hujan untuk
mengakomodasi ketidakseragaman jarak. Daerah pengaruh dibentuk dengan
menggambarkan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung antara dua pos
penakar terdekat. Diasumsikan bahwa variasi hujan antara pos yang satu dengan lainnya
adalah linier dan bahwa sembarang pos dianggap dapat mewakili kawasan terdekat.
 (3) Isohyet : Metode ini merupakan metode yang paling akurat untuk menentukan hujan rata-
rata, namun diperlukan keahlian dan pengalaman. Cara ini memperhitungkan 25 secara
aktual pengaruh tiap-tiap pos penakar hujan. Dengan kata lain, asumsi metode Thiessen yang
secara membabi buta menganggap bahwa tiap-tiap pos penakar mencatat kedalaman
yang sama untuk daerah sekitarnya dapat dikoreksi.
ANALISIS FREKUENSI CURAH HUJAN

 Menurut Suripin (2003:32), frekuensi hujan


1. Distribusi Frekuensi Curah
adalah besarnya kemungkinan suatu Hujan :
besaran hujan dilampaui. Sebaliknya kala − Distribusi Normal
ulang adalah waktu hipotetik dimana hujan − Distribusi Log Normal
dengan suatu besaran tertentu akan − Distribusi Log Person III
dilampaui Karakteristik desain hidrologi − Distribusi Gumbel.
untuk sistem drainase perkotaan 10-100 Ha
dengan periode ulang 2-5 tahun yang
artinya bahwa curah hujan terbesar terjadi
sekali dalam 5 tahun atau kala ulang
tertentu baik dilampaui ataupun setara
dengan curah hujan rancangan.
ANALISIS INTENSITAS HUJAN

 Intensitas hujan adalah banyaknya curah I : Intensitas hujan (m/jam,


hujan, persatuan waktu (mm/menit , m/detik)
mm/jam, mm/hari). Sifat umum hujan
adalah semakin singkat hujan Tc : Waktu konsentrasi
berlangsung intensitasnya semakin tinggi
dan semakin besar periode ulangnya
(jam, detik)
makin semakin tinggi pula intensitasnya. R24 : Curah hujan
Dalam menghitung intensitas hujan
dapat menggunakan persamaan
maksimum dalam 24 jam
formula mononobe. (mm) dalam kaitan
dengan kajian ini
dimodifikasi menjadi curah
hujan harian (mm)
DEBIT BANJIR RANCANGAN
 Dalam praktik, perkiraan debit banjir dilakukan
dengan beberapa metoda dan debit banjir
rencana ditentukan berdasarkan pertimbangan
teknis (engineering judgement). Secara umum,
metode yang umum dipakai adalah
 (1) Metode rasional : Metode untuk
memperkirakan laju aliran permukaan puncak
yang umum dipakai adalah metode Rasional
USSCS ( 1973). Metode ini sangat simpel dan
mudah penggunaannya, namun
penggunaannya terbatas untuk DAS-DAS dengan
ukuran kecil, yaitu kurang dari 300 ha (Goldman
et.al.,1986). Karena model ini merupakan model
kotak hitam, maka tidak dapat menerangkan
hubungan curah hujan dan aliran permukaan
dalam bentuk hidrograf.
 (2) Metode hidrograf banjir
Koefisien
KOEFISIEN
Kriteria desain drainase
SOAL LATIHAN M3

1. Berikan gambaran tentang permasalahan drainase perkotaan serta


ruang lingkupnya?
2. Dalam sistem drainase sering dikenal atau ditemukan saluran yang
berfungsi lebih dari satu pelayanan. Sebutkan permasalahan yang
muncul dari sistem drainase tersebut?
3. Berikan gambaran tentang permasalahan drainase di daerah yang
mengalami perubahan tata guna lahan?
JAWABAN SOAL LATIHAN

1. Permasalahan drainase perkotaan sangat komplek karena menyangkut bukan hanya


lingkungan fisik saja melainkan terkait dengan masalah lingkungan sosial budaya serta
karakteristik daerah.
2. Pada umumnya di Indonesia sering ditemukan saluran yang berfungsi selain untuk
mengalirkan air hujan juga sekaligus tempat pembuangan air limbah domestik. Hal ini
akan berdampak terhadap kesehatan lingkungan pencemaran air terutama pada
daerah yang terkena pengaruh pasang surut atau daerah daratan rendah (down land),
sehingga akan berdampak pula dengan kriteria desain saluran yang akan dibuat.
3. Permasalahan yang terjadi yaitu adanya benturan sistem drainase mikro daerah sekitar
(daerah sebelum terjadi perubahan fungsi) dengan sistem drainase baru, sehingga
perubahan ini perlu disesuaikan dengan mereview sistem drainase secara makro
ataupun RUTRnya (Rencana Umum Tata Ruang)
SOAL LATIHAN M3

1. Berikan ulasan dan contoh perhitungan untuk menentukan besaran intensitas hujan
pada suatu daerah aliran apabila diketahui hujan harian dengan kala ulang 2 tahun R =
52 mm, waktu konsentrasi pada daerah aliran tersebut Tc =1,5 jam ?
2. Suatu daerah pusat perniagaan dengan suatu bentuk titik Q sebagai titik kontrol
keluaran. Saluran drainase berada ditengah – tengah areal dengan kemiringan saluran
sebesar 4 %, kecepatan aliran diatas permukaan tanah diperkirakan sebesar 0.15 m/dt.
Jika terjadi hujan merata pada daerah aliran tersebut dengan intensitas sebesar 10
mm/jam.Tentukan besarnya debit maksimum untuk merancang dimensi saluran
drainasenya?
JAWABAN (1)

Contoh Hitungan :

2. Langkah – Langkah untuk


menetapkan besaran intensitas
hujan :
a) Menentukan besaran hujan
rancangan dengan kala ulang
sesuai dengan debit
rancangan yang dikehendaki 52
b) Menganalisis besaran hujan 1,5
rancangan dengan kala ulang
tertentu menjadi bentuk
intensitas hujan
GAMBAR ILUSTRASI SOAL NO.2
JAWABAN (2)
 Debit aliran maksimum menurut metode
rasional terjadi apabila lama hujan yang
terjadi lebih besar atau sama dengan
waktu konsentrasi, artinya akumulasi air
hujan seluruh daerah pengaliran secara
bersama – sama melewati titik control .
TERIMA KASIH dan Semoga
BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai