PENDAHULUAN
Kegunaan dengan adanya saluran drainase ini antara lain (Suripin, 2004) :
1. Untuk mengurangi kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan,
sehigga lahan dapat difungsikan secara optimal.
2. Sebagai pengendali air kepermukaan dengan tindakan untuk
memperbaiki daerah becek, genangan air/banjir.
3. Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
4. Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
5. Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehinga tidak terjadi bencana
banjir.
Dimana :
Xt = Variate yang diekstrapolasikan, yaitu besarnya curah hujan
rancangan untuk periode ulang T tahun
Xr = Harga rerata dari data
n
1
Xr = ∑ xi
n i=1
St = Standard Deviasi
√
n n
St = ∑ xi – ∑ xi
2
i=1 i=1
B. Metode Normal
Perhitungan hujan rencana berdasarkan metode normal, jika data
yang dipergunakan adalah berupa sampel, dilakukan dengan rumus-
rumus berikut :
XT = X +KTS
Dimana :
XT = Hujan rencana dengan periode ulang T tahun
X = Nilai rata-rata dari data hujan (X) mm
S = Standar deviasi dari data hujan (X) mm
KT = Faktor frekuensi, nilainya bergantung dari T (Variabel reduksi
Gauss)
∑ log log X i
log X = i=1
n
Hitung Harga simpangan Baku
s=¿
Hitung koefisien Kemencengan :
n
G=n ∑ ¿ ¿ ¿
i=1
Dimana :
K = Variabel standar (standardized Variable) untuk X
besarnya tergantung koefisien kemencengan G
Log X = Logaritma data yang dicari
Log Xi = Logaritma data tahun ke -i
G = Konstanta Log Pearson Type III, berdasarkan Cs
S1 = Simpangan baku
Cs = Koefisien kepencengan
N = Jumlah data
R 24
( )
2
24
I= ∗ 3
24 t
Dimana :
I = Intensitas hujan
t = Waktu hujan / durasi
R24 = Curah hujan maksimum dengan T tahun
B Keterangan :
H= Tinggi Saluran
b = Lebar Dasar Saluran
W = Tinggi Jagaan
Y= Tinggi Muka Air
Rumus yang digunakan untuk merancang dimensi saluran ini :
- A = (b + 2h)h
- m = 1/√ 3 (untuk ukuran ekonomis)
- b = 2h (untuk ukuran ekonomis)
- P = b +2h√ m2+1
- R = A/P
2 1
1 3 2
- V = R S
n
- Q = V. A
Dimana :
A = luas penampang (m2)
b = lebar dasarsaluran (m)
h = tinggi permukaan air (m)
m = perbandingan kemiringan dinding saluran
n = nilai kekasaran manning saluran
P = keliling basah saluran (m)
R = jari – jari hidrolis (m)
V = kecepatan aliran dalam saluran (m/det)
Q = debit aliran dalam saluran (m3/det)
2.2.2 Persegi
Saluran ini terbuat dari pasangan batu dan beton.Bentuk saluran ini
tidak memerlukan banyak ruang dan areal. Berfungsi untuk menampung
dan menyalurkan limpasan air hujan serta air buangan domestik dengan
debit yang besar.
Keterangan :
H= Tinggi Saluran
B= Lebar Dasar Saluran
W = Tinggi Jagaan
Y= Tinggi Muka Air
- P = b +2h√ m2+1
- R = A/P
2 1
1 3 2
- V = R S
n
- Q = V. A
Dimana :
A = luas penampang (m2)
b = lebar dasarsaluran (m)
h = tinggi permukaan air (m)
m = perbandingan kemiringan dinding saluran
n = nilai kekasaran manning saluran
P = keliling basah saluran (m)
- P = b +2h√ m2+1
- R = A/P
2 1
1 3 2
- V = R S
n
- Q = V. A
Dimana :
A = luas penampang (m2)
b = lebar dasarsaluran (m)
h = tinggi permukaan air (m)
m = perbandingan kemiringan dinding saluran
n = nilai kekasaran manning saluran
P = keliling basah saluran (m)
R = jari – jari hidrolis (m)
V = kecepatan aliran dalam saluran (m/det)
Q = debit aliran dalam saluran (m3/det)
2.2.3 Segitiga
Saluran ini sangat jarang digunakan tetap mungkin digunakan dalam
kondisi tertentu.
Penampang
Segitiga
Q = 0,278 .C .I . A
Dimana :
C = Koefisien pengaliran