DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1B JASA KONSTRUKSI
ROSMINI / 41223237
MARHANA / 41223247
A. Curah Hujan
a. intensitas i, adalah laju curah hujan = tinggi air per satuan waktu, misalnya
mm/menit, mm/jam, mm/hari
b. lama waktu atau durasi t, adalah lamanya curah hujan terjadi dalam menit
atau jam.
Data curah hujan yang tercatat diproses berdasarkan areal yang mendapatkan
hujan sehingga didapat tinggi curah hujan rata-rata dan kemudian meramalkan
besarnya curah hujan pada periode tertentu.
1. Metode Aritmatik
Cara mencari tinggi rata-rata curah hujan di dalam suatu daerah aliran dengan cara
arithmatic mean merupakan salah satu cara yang sangat sederhana. Biasanya cara
ini dipakai pada daerah yang datar dan banyak stasiun curah hujannya, dengan
anggapan bahwa di daerah tersebut sifat curah hujannya adalah sama rata
(uniform distribution). Tinggi rata-rata curah hujan didapatkan dengan mengambil
nilai rata-rata pengukurna hujan di pos penakar hujan di dalam areal tersebut. Cara
perhitungannya adalah sebagai berikut:
Dimana:
Keterangan:
Metode poligon Thiessen ini akan memberikan hasil yang lebih teliti daripada
cara aritmatik, akan tetapi penentuan stasiun pengamatan dan pemilihan
ketingggian akan mempengaruhi ketelitian hasil. Metode ini termasuk memadai
untuk menentukan curah hujan suatu wilayah, tetapi hasil yang baik akan
ditentukan oleh sejauh mana penempatan stasiun pengamatan hujan mampu
mewakili daerah pengamatan.
i 1
t
AP A P .... A P
P w A 1 A1 .....
2 2
A
n n
1 2 n
dimana :
Pw = curah hujan
wilayah A1,A2,...An = luas
bagian-bagian antara
garis-garis isohiet
P1,P2,...Pn = curah hujan rata-rata
pada bagian
A1,A2,...An
Ini adalah cara yang paling teliti untuk mendapatkan hujan areal rata-rata,
tetapi memerlukan jaringan stasiun penakar yang relatif lebih padat yang
memungkinkan untuk membuat garis-garis Isohyet. Pada waktu menggambar
garis-garis Isohyet sebaiknya juga memperhatikan pengaruh bukit atau gunung
terhadap distribusi hujan.
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan sebagai satu kesatuan
dengan sungai dan anak-anak sungai yang berfungsi untuk menampung,
menyimpan dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke
laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di
laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan (UU
No. 7 Tahun 2004). DAS adalah suatu area dipermukaan bumi yang didalamnya
terdapat sistem pengaliran yang terdiri dari satu sungai yang utama dan beberapa
anak cabangnya, yang berfungsi sebagai daerah tangkapan air dan mengalirkan air
melalui satu keluaran (Soewarno, 1995). Luas DAS merupakan salah satu
parameter karakteristik daerah aliran sungai, makin besar DAS makin lama pula
limpasan mencapai outlet, sehingga lebar DAS akan semakin besar karena hujan
yang ditangkap juga semakin banyak.
Daerah aliran sungai dapat ditentukan dengan menggunakan peta topografi
skala 1:50.000 yang dilengkapi dengan garis-garis kontur. Garis kontur tersebut
dipelajari untuk menentukan arah dari limpasan permukaan. Limpasan permukaan
berasal dari titik-titik tertinggi dan bergerak menuju titik-titik yang lebih rendah.
Luas DAS dapat dihitung dengan metode elips, dimana As yang pendek
sekurangkurangnya 2/3 dari As panjang. Luas daerah aliran sungai dengan metode
elips ditentukan dengan rumus.
1
F= x π x L1 X L2
4
dimana :
Q = 0,278 x C x I x A
dimana :
C : Koefisien aliran
Karakteristik suatu daerah aliran sungai (DAS) akan dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain luas dan bentuk dari DAS itu sendiri, kondisi topografi, kondisi
geologi serta vegetasi tutupan lahan atau tata guna lahan. (Suripin, 2003)
A. Kesimpulan
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari masalah keberadaan air di
bumi (siklus air) dan hidrologi memberikan alternatif bagi pengembangan
sumber daya air bagi pertanian dan industri.
Data hidrologi merupakan data yang menjadi dasar dari perencanaan
kegiatan Pengelolaan Sumber Daya Air (SDA) di wilayah sungai, seperti
perencanaan bangunan irigasi, bagunan air, pengelolaan sungai, pengendalian
banjir dan lain-lain. Oleh karena itu, data hidrologi perlu dikelola ke dalam
suatu sistem hidrologi agar tersedia informasi SDA yang akurat, benar dan
tepat waktu bagi semua pihak yang berkepentingan.
B. Saran
1. Untuk pemerintah diharapkan dapat membuat dan mengoptimalkan
program mengenai Penyediaan Air Bersih dan diperlukan kerjasama dan
peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program
2. Untuk masyarakat diharapkan mempunyai kesadaran untuk menjaga
kelesarian alam sekitar sehingga kualitas ketersediaan air didaerah mereka
tetap bagus dan tidak tercemar
3. Dalam pengambilan data-data hidrologi diharapkan dilakukan secara teliti