Anda di halaman 1dari 31

INTENSITAS HUJAN

• Hujan rencana merupakan data masukan untuk memperkirakan debit banjir


rencana pada suatu system tangkapan (Catchment).
• Pencatatan hujan umumnya data hujan harian, jam-jaman atau menitan dengan
interval waktu singkat.
• Distribusi hujan yang terjadi merupakan data masukan untuk mendapatkan
hydrograph aliran.

• Hujan rencana dapat kedalaman hujan di suatu titik atau hetographs hujan
rencana.
Frekuensi-Durasi-Intensitas (IDF)
Intensitas curah hujan adalah perbandingan kedalaman curah hujan selama
periode tertentu yang digambarkan dalam kedalaman unit per satuan waktu, mm/jam
(mm/h).

Curve IDF (Intensity Duration Frequency )


merupakan hubungan antara intensitas hujan
dan durasi hujan dalam berbagai frekuensi atau
kala ulang.
Intensitas hujan pada satu
titik waktu
Analisis IDF diperlukan untuk memperkirakan
debit puncak pada daerah tangkapan kecil
(perencanaan drainase dan bangunan pelintas
jalan)

Curve IDF diperlukan bila debit rencana non


hidrograf, atau Metode Rasional.
Curve IDF Terukur
Penurunan Curve IDF terukur memerlukan data hujan jangka pendek dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.Ubahlah data hujan dengan durasi menitan atau jaman menjadi data intensitas
hujan menitan atau jaman.
2.Hitung nilai rata-rata data intensitas hujan pada setiap durasi.
3.Hitung standar deviasi data intensitas hujan pada setiap durasi.
4.Hitung dan rekap nilai intensitas hujan rencana pada setiap durasi dengan
berbagai periode ulang berdasarkan distribusi probabilitas, seperti:
• Gumbel.
• Normal.
• Log Pearosn Type lll dan yang lainnya.
5. Plot nilai intensitas hujan rencana sebagai ordinat dan durasi sebagai absis, sehingga
diperoleh sebaran data koordinat.
6. Berdasarkan sebaran data koordinat tersebut kemudian dihitung persamaan garis regresi
Curve IDF dengan rumus:
• Talbot.
• lshiguro.
• Sherman.
7. Pilih satu diantara tiga rumus pada butir (6) sebagai rumus regresi paling sesuai berdasarkan
nilai standar deviasi terkecil.
Contoh Menentukan Curve IDF Data Curah Hujan

Curah Hujan (P) dengan Durasi Menitan


No. Tahun
5 10 15 30 60 120
1 2001 21 25 30 35 45 52
2 2002 11 22 25 31 39 46
3 2003 22 24 28 32 42 48
4 2004 21 20 24 28 35 41
5 2005 27 21 25 32 39 47
6 2006 17 19 23 28 36 45
7 2007 15 24 28 34 41 49
8 2008 23 28 32 36 43 50
9 2009 20 29 35 39 47 53
10 2010 27 36 39 43 50 56
Perhitungan Intensitas Hujan

Intensitas Hujan (mm/jam) Setiap menitan


No. Tahun
5 10 15 30 60 120
1 2001 252.00 150.00 120.00 70.00 45.00 26.00 𝑃 𝑃
2 2002 132.00 132.00 100.00 62.00 39.00 23.00 𝐼= → → 𝑃 𝑥 60ൗ𝑡
𝑡 𝑡ൗ
3 2003 264.00 144.00 112.00 64.00 42.00 24.00 60
4 2004 252.00 120.00 96.00 56.00 35.00 20.50
5 2005 324.00 126.00 100.00 64.00 39.00 23.50 σ𝐼
6 2006 204.00 114.00 92.00 56.00 36.00 22.50 𝐼ҧ =
𝑛
7 2007 180.00 144.00 112.00 68.00 41.00 24.50
8 2008 276.00 168.00 128.00 72.00 43.00 25.00
9 2009 240.00 174.00 140.00 78.00 47.00 26.50 σ 𝐼 ҧ − 𝐼𝐼 2
10 2010 324.00 216.00 156.00 86.00 50.00 28.00 𝑆𝐼 =
𝑛−1
 2448.00 1488.00 1156.00 676.00 417.00 243.50
𝐼ҧ 244.80 148.80 115.60 67.60 41.70 30.43
SI 60.19 30.57 20.69 9.42 4.74 2.16
Intensitas Hujan Rencana (mm/jam) Durasi 5 menit
dengan Metode Cumbel.

Periode Intensitas Faktor Intensitas


Standara
Ulang Hujan frekuensi Hujan
Deviasi
T Tahun Rata-rata Gumbel KT Rencana IT

2 244.80 60.19 -0.136 236.643


5 244.80 60.19 1.058 308.479 𝑌𝑡 − 𝑌𝑛
𝐾𝑇 =
𝑆𝑛
10 244.80 60.19 1.848 356.033
25 244.80 60.19 2.847 416.137
50 244.80 60.19 3.588 460.719 𝐼𝑇 = 𝐼 ҧ + 𝐾𝑇 𝑆𝐼
Intensitas Hujan Rencana (mm/jam) Durasi 10 menit
dengan Metode Cumbel.

Periode Intensitas Faktor Intensitas


Standara
Ulang Hujan frekuensi Hujan
Deviasi
T Tahun Rata-rata Gumbel KT Rencana IT

2 148.80 30.57 -0.136 144.657


5 148.80 30.57 1.058 181.142
10 148.80 30.57 1.848 205.294
25 148.80 30.57 2.847 235.820
50 148.80 30.57 3.588 258.463
Intensitas Hujan Rencana (mm/jam) Durasi 15 menit
dengan Metode Cumbel.

Periode Intensitas Faktor Intensitas


Standara
Ulang Hujan frekuensi Hujan
Deviasi
T Tahun Rata-rata Gumbel KT Rencana IT

2 115.60 20.69 -0.136 112.795


5 115.60 20.69 1.058 137.495
10 115.60 20.69 1.848 153.847
25 115.60 20.69 2.847 174.513
50 115.60 20.69 3.588 189.842
Intensitas Hujan Rencana (mm/jam) Durasi 30 menit
dengan Metode Cumbel.

Periode Intensitas Faktor Intensitas


Standara
Ulang Hujan frekuensi Hujan
Deviasi
T Tahun Rata-rata Gumbel KT Rencana IT

2 67.60 9.42 -0.136 66.323


5 67.60 9.42 1.058 77.565
10 67.60 9.42 1.848 85.007
25 67.60 9.42 2.847 94.413
50 67.60 9.42 3.588 101.390
Intensitas Hujan Rencana (mm/jam) Durasi 60 menit
dengan Metode Cumbel.

Periode Intensitas Faktor Intensitas


Standara
Ulang Hujan frekuensi Hujan
Deviasi
T Tahun Rata-rata Gumbel KT Rencana IT

2 41.70 4.74 -0.136 41.058


5 41.70 4.74 1.058 46.714
10 41.70 4.74 1.848 50.458
25 41.70 4.74 2.847 55.190
50 41.70 4.74 3.588 58.700
Intensitas Hujan Rencana (mm/jam) Durasi 120 menit
dengan Metode Cumbel.

Periode Intensitas Faktor Intensitas


Standar
Ulang Hujan frekuensi Hujan
Deviasi
T Tahun Rata-rata Gumbel KT Rencana IT

2 30.43 2.16 -0.136 30.132


5 30.43 2.16 1.058 32.711
10 30.43 2.16 1.848 34.419
25 30.43 2.16 2.847 36.577
50 30.43 2.16 3.588 38.177
Rekapitulasi Intensitas Huian Rencana Untuk
Berbagai Periode Ulang dan Durasi Hujan

Periode Intensitas Hujan Rencana (mm/jam) Setiap menitan


Ulang
T Tahun 5 10 15 30 60 120
2 236.643 144.657 112.795 66.323 41.058 30.132
5 308.479 181.142 137.495 77.565 46.714 32.711
10 356.033 205.294 153.847 85.007 50.458 34.419
25 416.137 235.820 174.513 94.413 55.190 36.577
50 460.719 258.463 189.842 101.390 58.700 38.177
Kurve Intensitas Hujan Rencana Terukur dengan Metode Gumbel
Persamaan Regresi Curve IDF Terukur

Persamaan regresi kurve intensitas dapat didekati dengan rumus:

Prof. Talbot…1881 (Jenis I)

𝑎
𝐼=
𝑡+𝑏

𝐼 𝑡 𝐼2 − 𝐼𝑡2 𝐼
𝑎=
𝑁 𝐼2 − 𝐼 𝐼

𝐼 𝐼 𝑡 − 𝑁 𝐼2 𝑡
𝑏=
𝑁 𝐼2 − 𝐼 𝐼
Prof. Sherman…1905 (jenis II)

𝑎
𝐼=
𝑡𝑛

𝐿𝑜𝑔 𝐼 𝐿𝑜𝑔 𝑡 2 − 𝐿𝑜𝑔 𝑡 𝐿𝑜𝑔 𝐼 𝐿𝑜𝑔 𝑡


𝐿𝑜𝑔 𝑎 =
𝑁 𝐿𝑜𝑔 𝑡 2 − 𝐿𝑜𝑔 𝑡 𝐿𝑜𝑔 𝑡

𝐿𝑜𝑔 𝐼 𝐿𝑜𝑔 𝑡 − 𝑁 𝐿𝑜𝑔 𝑡 𝐿𝑜𝑔 𝐼


𝑛=
𝑁 𝐿𝑜𝑔 𝑡 2 − 𝐿𝑜𝑔 𝑡 𝐿𝑜𝑔 𝑡
Prof Ishiguro …..1953 (Jenis III)

𝑎
𝐼=
𝑡+𝑏

𝐼 𝑡 𝐼2 − 𝐼2 𝑡 𝐼
𝑎=
𝑁 𝐼2 − 𝐼 𝐼

𝐼 𝑡 𝐼 − 𝐼2 𝑡
𝑏=
𝑁 𝐼2 − 𝐼 𝐼
Contoh Membuat Persamaan Regresi Curve IDF Terukur dengan
Data Masukan dalam perhitungan dengan
Rumus Talbot, Sherman dan lshiguro

No t I Ixt 𝐼2 𝐼2𝑥 𝑡 Log t Log I Log t x Log I 𝐿𝑜𝑔 𝑡 2


𝑡 𝐼𝑥 𝑡 𝐼2 𝑥 𝑡

1 5 236.643 1183.21 55999.86 279999.30 0.699 2.374 1.659 0.489 2.236 529.150 125219.49

2 10 144.657 1446.57 20925.68 209256.77 1.000 2.160 2.160 1.000 3.162 457.446 66172.80

3 15 112.795 1691.93 12722.77 190841.51 1.176 2.052 2.414 1.383 3.873 436.854 49275.07

4 30 66.323 1989.70 4398.80 131964.13 1.477 1.822 2.691 2.182 5.477 363.269 24093.24

5 60 41.058 2463.47 1685.74 101144.36 1.778 1.613 2.869 3.162 7.746 318.032 13057.68

6 120 30.132 3615.88 907.96 108954.77 2.079 1.479 3.075 4.323 10.954 330.083 9946.16

 631.609 12390.76 96640.80 1022160.84 8.210 11.501 14.868 12.538 2434.833 287764.45
Dari Contoh Data Masukan dalam perhitungan dengan
Rumus Talbot, Sherman dan lshiguro maka didapatkan
Persamaan Regresi Curve IDF Terukur

Rumus Talbot (Jenis I)

Rumus Sherman (jenis II)

Rumus Ishiguro (Jenis III)


Contoh Perhitungan Standar Deviasi
Dengan rumus Talbot, lshiguro, dan Sherman
untuk periode ulang 2 tahun

Terukur Dengan Rumus

t I Talbot (Tipe I) Sherman (Tipe II) Ishiguro (Tipe III)

5 236.643 212.4349 586.027 229.912755 45.29479 139.2821 9479.120


10 144.657 157.5671 166.668 145.0503851 0.154672 100.5112 1948.862
15 112.795 125.2242 154.478 110.789995 4.021026 83.33502 867.905
30 66.323 77.5001 124.916 69.89665031 12.76753 60.95061 28.868
60 41.058 43.9787 8.532 44.09731877 9.238939 45.12244 16.522
120 30.132 23.5802 42.930 27.82069689 5.343576 33.93023 14.424
631.609 1083.552 76.821 12355.700
208.283 16.4995 3713.8245

Terpilih
Kurva IDF Dengan Metode Mononobe
Metode Mononobe digunakan untuk menggambarkan kurva IDF jika data hujan
yang tersedia adalah data hujan harian.

2
𝑅24 24 3
𝐼𝑡 =
24 𝑡

It : Intensitas curah hujan untuk durasi hujan t (mm/jam)


t : Lamanya curah hujan (jam)
R24 : Ucrah hujan maksimum selama 24 jam (mm)
Contoh Soal
Data curah hujan dengan kala ulang 2, 5, 10 25 dan 50 tahun. Buat kurva IDF
dengan metode Mononobe

Kala Ulang T Tahun 2 5 10 25 50

Hujan Rencana (mm) 103.00 133.80 152.56 174.50 189.90


Durasi Kala Ulang T Tahun
(menit) 2 5 10 25 50
5 187.16 243.13 317.09 317.09 345.07
10 117.91 153.16 174.64 199.75 217.38
15 89.98 116.89 133.27 152.44 165.89
20 74.28 96.49 110.01 125.84 136.94
40 46.79 60.78 69.31 79.27 86.27
60 35.71 46.39 52.89 60.50 65.83
80 29.48 38.29 43.66 49.94 54.35
120 22.49 29.22 33.32 38.11 41.47
180 17.17 22.30 25.43 29.08 31.65
240 14.17 18.41 20.99 24.01 26.13
300 12.21 15.86 18.09 20.69 22.52
𝐼50 = 1009 𝑡 −0,667

𝐼25 = 927,17 𝑡 −0,667

𝐼10 = 875,54 𝑡 −0,683

𝐼5 = 710,92 𝑡 −0,667
𝐼2 = 547,27 𝑡 −0,667
Hyetograph Hujan Rencana
Hyetograph hujan adalah ketinggian hujan yang
terdistribusi sebagai fungsi waktu, misalnya dalam
bentuk hujan jam-jaman.

Ketinggian hujan pada saat t waktu


Data hietograf hujan rencana diperlukan bila debit
rencana dihitung dengan metode Hidrograf.

Data hujan harian atau hujan rencana yang tersedia


maka hietograf hujan dapat disusun dengan Model
Seragam dan Model segitiga.

Sedangkan jika yang tersedia adalah data intensitas


hujan maka hietograf hujan dapat disusun dengan
Model Alternating Block Method (ABM).
Model Hietograf Hujan Rencana Seragam

Model hujan jam-jaman seperti ini adalah model hujan rencana yang paling
sederhana. Dalam model ini, tinggi hujan rencana dianggap sama selama
durasi hujan. Oleh karena itu, intensitas hujan rencana tiap jam dirumuskan
sebagai berikut:

𝑃 Keterangan rumus:
𝐼=
𝑡 I : intensitas hujan rencana (mm/jam).
P : tinggi hujan rencana (mm).
t : durasi hujan rencana (jam).
Ketinggian hujan
rencana seragam
selama durasi t1 Model distribusi hujan seragam
merupakan cara yang paling sederhana
untuk mendapatkan distribusi hujan
jam-jaman yaitu dengan mengganggap
hujan rancangan sebesar P mm
terdistribusi secara merata selama
durasi hujan rancangan t1 yang telah
ditetapkan

Hietograf distribusi hujan seragam


Model Hietograf Hujan Rencana Segitiga

Dalam model seperti ini, distribusi tinggi hujan


rencana jamjaman dianggap berbentuk
segitiga, yakni diawali dan diakhiri dengan
tinggi hujan sama dengan nol, dan diantaranya
adalah terdapat tinggi puncak hujan rencana.

Untuk menetapkan waktu terjadinya intensitas


hujan puncak dipakai factor koefisien r (rasio
dari waktu terjadi intensitas hujan puncak
Tpdengan nilai total durasinya Td

2𝑃
𝐼𝑝 = 𝑇𝑝 = 𝑟 𝑇𝑑 r = 0,3 – 0,5
𝑇𝑑
Contoh Soal
Diketahui hujan rencana dengan periode ulang 2 tahun (P2) =110,50 mm. Hitunglah
hietograf segitiga dari hujan rencana tersebut jika r = 0,38 dan durasi hujan rencana 2 jam.

2𝑃2 2 𝑥 110,5
𝐼𝑝 = = = 110,5 𝑚 𝑚Τ𝑗 𝑎𝑚
𝑡 2

𝑡𝑝 = 𝑟 𝑥 𝑡 = 0,38 𝑥 2 = 0,76 𝑗𝑎𝑚

𝑡𝑏 = 2 − 0,76 = 1,24 𝑗𝑎𝑚

Anda mungkin juga menyukai