Anda di halaman 1dari 8

EVALUASI JARINGAN DRAINASE DI SALURAN

DAERAH LOWOKWARU MALANG

LAPORAN

UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH


Drainase Perkotaan

Yang diampu oleh Muhammad Abdul Rahman, M.T.

OLEH KELOMPOK 3:

ADIB SULTHONUL ACHYAR 210521618013


ALDINO WAHYU DIRGANTARA 210521618077
BINTAN ADI VALENSI 210521618045

KELAS: 12MA

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN
MEI 2023
KATA PENGANTAR

Dengan memuji dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, penulis
berhasil menyelesaikan laporan yang berjudul “EVALUASI JARINGAN
DRAINASE DI SALURAN DAERAH LOWOKWARU MALANG” dengan
tepat waktu dan kualitas terbaik, berkat Rahmat dan petunjuk-Nya. Laporan ini
dibuat sebagi tugas proyek untuk matakuliah Drainase Perkotaan dan bertujuan
untuk memberikan wawasan serta pemahaman mengenai perhitungan hujan
rencana di wilayah Lowokwaru, Malang.
Penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Bapak Muhammad Abdul
Rahman, M.T. selaku dosen pengampu matakuliah Drainase Perkotaan, serta semua
pihak yang telah membantu dalm penyelesaian laporan ini. Penulis berharap
laporan ini dapt memberikan manfaat bagi pembaca dan pihak – pihak yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan perhitungan hujan rencana. Penulis sadar
bahwa laporan ini belum sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun untuk meningkatkan kualitas laporan ini.

Malang, 05 Mei 2023

KELOMPOK 3

KELOMPOK 17
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Perhitungan Hujan Rencana


Perhitungan hujan rata-rata adalah suatu metode untuk menghitung jumlah
rata-rata curah hujan yang terjadi dalam suatu daerah selama periode waktu
tertentu, misalnya dalam satu tahun. Hujan rata-rata biasanya dihitung dengan
mengumpulkan data curah hujan dari stasiun pengukuran curah hujan di daerah
yang ingin dihitung hujan rata-ratanya, dan kemudian menghitung jumlah curah
hujan total selama periode waktu yang dipilih. Jumlah curah hujan total
selanjutnya dibagi dengan jumlah hari atau bulan dalam periode waktu tersebut
untuk mendapatkan rata-rata curah hujan per hari atau per bulan. Perhitungan
hujan rata-rata sangat penting dalam bidang hidrologi, karena dapat digunakan
untuk mengetahui potensi terjadinya banjir atau kekeringan di suatu daerah.
Selain itu, perhitungan hujan rata-rata juga dapat digunakan sebagai dasar untuk
menentukan kapasitas waduk atau saluran air yang dibutuhkan untuk
menampung atau mengalirkan air di suatu daerah.
Perhitungan debit hidrolika adalah metode untuk menghitung besarnya
volume air yang mengalir melalui suatu penampang aliran dalam waktu
tertentu. Debit hidrolika dapat dihitung dengan menggunakan rumus
matematika yang menghubungkan luas penampang aliran dan kecepatan aliran
air. Debit hidrolika diukur dalam satuan volume per waktu, seperti (m³/s) atau
(l/s). Perhitungan debit hidrolika mempertimbangkan faktor-faktor seperti
karakteristik aliran air, tinggi muka air, dan tekanan air. Maka dari itu untuk
menghadapi permasalahan drainase di wilayah Lowokwaru, Pemerintah Kota
Malang telah melakukan berbagai upaya seperti membangun saluran air, got,
dan sumur resapan. Berikut ini merupakan perhitungan yang akan
direncanakan.
Perhitungan Curah Hujan Rata-rata
Stasiun
Hujan Rata-rata
Tahun Lowokwaru Sudimoro
(cm²)
(mm²) (mm²)
2010 1523 1109 131.6
2011 690 1125 90.75
2012 820 690 75.5
2013 476 910 69.3
2014 1021 3205 211.3
2015 1493 1513 150.3
2016 1478 2576 202.7
2017 2251 2269 226
2018 1479 1752 161.55
2019 1459 2180 181.95
150.095

Perhitungan hujan rencana dengan menggunakan metode Gumbel dan Log Pearson Tipe III.
Metode Gumbel
(Xi-Xrata-
No Xi
rata)²
1 229.35 5541.314
2 215.4 3659.040
3 210.55 3095.810
4 186.3 985.332
5 169.5 212.868
6 156 1.188
7 131.5 548.028
8 95.5 3529.548
9 80.3 5566.652
10 74.7 6433.644
29573.424
X rata-rata 154.910
Standar Deviasi (Sd) 57.323
Sn 0.950
Yn 0.495
1/a 60.366
b 125.017

curah hujan harian maksimum untuk


PUH yt
berbagai periode ulang
2 0.36651 147.142
5 1.49994 215.562
10 2.25037 260.862
20 2.97020 304.314
50 3.90194 360.560
100 4.60015 402.707

Metode Log Person III


No Xi Log Xi (Log Xi-𝐿𝑜𝑔 𝑥 )² (Log Xi-𝐿𝑜𝑔 𝑥 )³
1 229.35 2.360 5.5720 13.1526
2 215.4 2.333 5.4440 12.7023
3 210.55 2.323 5.3980 12.5414
4 186.3 2.270 5.1539 11.7004
5 169.5 2.229 4.9692 11.0772
6 156 2.193 4.8098 10.5485
7 131.5 2.119 4.4898 9.5137
8 95.5 1.980 3.9204 7.7624
9 80.3 1.905 3.6279 6.9102
10 74.7 1.873 3.5093 6.5741
jumlah log = 21.587 46.8944 102.4827
Rata-rata log = 2.159
sd = 2.283
cs = 1.197

CS 2 5 10 20 50 100
1.0 0.164 0.758 1.34 2.043 2.542 3.022
1.197 0.194 0.732 1.340 2.086 2.625 3.147
1.2 0.195 0.732 1.34 2.087 2.626 3.149

curah hujan harian maksimum untuk


PUH KTR
berbagai periode ulang
2 0.194 400.517
5 0.732 6768.967
10 1.340 164970.496
20 2.086 8335068.946
50 2.625 141178934.571
100 3.147 2197843230.496

Perhitungan Uji Distribusi Chi Square (Chi Kuadrat).

No Xi
1 229.35
2 215.4
3 210.55
4 186.3
5 169.5
6 156
7 131.5
8 95.5
9 80.3
10 74.7

jumlah kelas (K) = 4.3


= 5 kelas
dk = 2
2
𝑋𝑐𝑟 = 5.991 (di dapat dari tabel)
α= 5%
kelas distribusi = 20
= 20,40,60,80
probabilitas 20% = 5
probabilitas 40% = 2.5
probabilitas 60% = 1.67
probabilitas 80% = 1.25

Periode YT (Reduced
yn sn Faktor Frekuensi (K)
Ulang Variate)
5 1.4999 0.495 0.950 1.058
2.5 0.6717 0.495 0.950 0.186
1.67 0.0874 0.495 0.950 -0.429
1.25 -0.4759 0.495 0.950 -1.023

Periode curah hujan harian maksimum untuk berbagai


Ulang (T) periode ulang
5 215.562
2.5 165.566
1.67 130.294
1.25 96.290
Kelas Interval Ei Oi Ei-Oi (Oi-Ei)²/Ei
1 >215,562 2 1 -1 0.50
2 165,566-215,562 2 4 2 2.00
3 130,294-165,566 2 2 0 0.00
4 96,290-130,294 2 1 -1 0.50
5 <96,290 2 2 0 0.00
Jumlah 10 10 X² 3.00

Perhitungan debit hifrologi dengan menggunakan metode rasiona

Luas daerah aliran sungai = 1.82 km


Hujan rencana = 154
Koefisien pengaliran = 0.65
Ketinggian di hulu = 489
Ketinggian di hilir = 476
Panjang saluran = 557.4
Koefisien pengaliran = 0.3 tabel

Perhitungan kemiringan daerah saluran


S = ∆𝐻
𝐿
= 0.05416667
Perhitungan waktu konsentrasi
Tc= 7.788030641 menit
0.129800511 jam
Perhitungan intensitas hujan

I = 208.256887

Perhitungan debit air hujan

Q = 1063.30719

Penggunaan lahan pada lokasi

Tata guna lahan luas (ha) Koef C nilai C


Kebun campuran 7.75 0.475 0.06013
rumput dan semak 6.49 0.5 0.05301
Permukiman 46.98 0.6 0.46044
61.22

Perhitungan debit hidrolika

Pasagan batu kali


beton
Di rencanakan sebuah saluran berbentuk trapesium
diketahui :
b = 2.6
h = 1
z = 1
I = 0.0005
n tanah asli = 0.023
n batu kali = 0.024
n beton = 0
Perhitungan A
A= 3.1 m2
P= 4.6 m
maka dapat di peroleh nilai R
R= 0.673913043 m
n rata-rata 0.0838
4.6
maka nilai n rata-rata 0.01821739
perhitungan V
v= 0.002077496
maka nilai Q
Q= 0.006440239
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan informasi yang telah diberikan, dapat disimpulkan bahwa
drainase di daerah Lowokwaru, Malang menghadapi beberapa permasalahan
seperti minimnya lahan yang tersedia dan keterbatasan anggaran. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah Kota Malang telah melakukan
upaya pembangunan saluran air, got, dan sumur resapan. Namun, partisipasi
aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan menerapkan tindakan preventif
juga menjadi sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif dari
permasalahan drainase di wilayah tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya
kerjasama dan koordinasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat untuk
mencapai tujuan yang sama, yaitu mengatasi permasalahan drainase di daerah
Lowokwaru, Malang.

Anda mungkin juga menyukai