Anda di halaman 1dari 3

1.

Konsep Dasar Manajemen Inovasi


Keberlangsungan hidup perusahaan bergantung pada seberapa cepat dan tanggap
perusahaan tersebut menghadapi kedinamisan yang ada. Oleh karena itu, dibutuhkan
strategi-strategi bersaing yang efektif dengan melakukan perbaikan, baik dari sisi
pengembangan produk maupun dari sisi proses secara berlanjut. Teknologi dan inovasi
sudah dikenal sebagai faktor penting dalam meningkatkan keuntungan, positioning, dan
kinerja bagi perusahaan dalam menghadapi kedinamisan pasar.
Dengan melakukan inovasi, perusahaan bereaksi terhadap perubahan pasar yang
dinamis dan untuk menciptakan atau mempertahankan daya saingnya. Dapat dikatakan
bahwa “Innovation is an almost obligatory survival strategy” (Drucker, 1999).
Perusahaan yang berhasil menciptakan keunggulan bersaing (competitive advantage)
adalah perusahaan yang mampu menciptakan inovasi dan kreativitas melalui proses
inovasi yang efektif dan terencana (Gupta dan MacDaniel, 2002). Oleh karena itu,
diperlukan cara-cara atau strategi baru dalam menciptakan dan menghasilkan produk baru
atau melakukan perbaikan (tangible maupun intangible) dengan meningkatkan
kemampuan kreatif dari para karyawan perusahaan atau anggota organisasi.
2. Hakikat dan Prinsip Prinsip Inovasi
- Menurut Everett M. Rogers Inovasi adalah suatu ide , gagasan, praktek atau objek yang
disadari dan diterima sebagai suatu hal yang baru oleh seseorang atau kelompok untuk
diadopsi.
- Menurut Kuniyoshe Urabe Inovasi bukanlah kegiatan satu kali pukul (one time
phenomenon) melainkan suatu proses pengambilan keputusan di dan oleh organisasi dari
mulai penemuan gagasan sampai implementasinya di pasar.
- Menurut UU No. 18 tahun 2002 Inovasi adalah kegiatan penelitian , pengembangan, dan
perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu
pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada ke dalam produk atau proses produksi
Dari berbagai pendapat yang ada, dapat dikerucutka bahwa inovasi harus memiliki
beberapa prinsip yang tak boleh keluar dari jalur, seperti:
- Prinsip Keharusan
1. Keharusan menganalisis peluang
Semua sumber peluang inovatif harus dianalisis secara sistematis. Tujuannya
adalah mencari peluang yang benar-benar sesuai dengan inovasi yang akan
dilakukan.
2. Keharusan memperluas wawasan
Makin banyak hal-hal baru yang kita dapat, makin mudah bagi kita untuk
mencari gagasan yang inovatif, memperluas wawasan dapat dilakukan
dengan cara lebih banyak membaca, melihat, mendengar dan merasakan.
3. Keharusan untuk bertindak efektif
Syarat bagi keefektifan sebuah inovasi adalah kesederhanaan sehingga
timbul pernyataan “hal ini sebetulnya sederhana, mengapa tak terpikirkan
sebelumnya”.
4. Keharusan untuk tidak berpikir muluk
Memiliki impian yang besar memang bagus, hal ini merupakan sumber
inspirasi untuk melakukan sebuah inspirasi. Tetapi akan lebih baik jika dari
ha-hal lebih kecil terlebih dahulu.
- Prinsip Larangan
1. Larangan untuk berlagak pintar
Jangan melakukan hal yang melebihi kemampuan yang dimiliki karena hal
tersebut akan mengakibatkan kegagalan.
2. Larangan untuk rakus
Tetaplah fokus pada tema inovasi yang telah dipilih. Semakin kita menjauh
dari tema tersebut akan makin menyebar pekerjaan yang dilakukan dan ini
juga akan mengakibatkan kegagalan.
3. Larangan untuk berpikir terlalu jauh ke depan
Semakin kita berpikir terlalu jauh kedepan semakin banyak unsur
ketidakpastian yang dihadapi termasuk juga ketidakpastian untuk mencapai
keberhasilan.
Jenis Jenis Inovasi
Dalam pergerakannya inoasi memiliki beberapa jenis seperti:
1. Penemuan
Kreasi suatu produk, jasa, atau proses baru yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Konsep ini cenderung disebut revolisioner. Contohnya, penemuan pesawat terbang oleh
Wright bersaudara, telepon oleh Alexander Graham Bell.
2. Pengembangan
Pengembangan suatu produk, jasa, atau proses yang sudah ada. Konsep seperti ini
menjadi aplikasi ide yang telah ada berbeda. Misalnya, pengembangan McD oleh Ray
Kroc.
3. Duplikasi
Peniruan suatu produk, jasa, atau proses yang telah ada. Meskipun demikian duplikasi
bukan semata meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk memperbaiki konsep
agar lebih mampu memenangkan persaingan. Misalnya, duplikasi perawatan gigi oleh
Dentaland.
4. Sintesis
Perpaduan konsep dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi baru. Proses ini
meliputi pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk
sehingga menjadi produk yang dapat diaplikasikan dengan cara baru. Misal, sintesis
pada arloji oleh Casio.

Anda mungkin juga menyukai