Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Representamen Vol 9 No.

1 April 2023
Hal. 98 - 112
DOI : https://doi.org/10.30996/representamen.v9i01.8385

Peran User Generated Content Produk Mitochiba


Irawati Sri Wulandari1, Dwi Rohma Wulandari2
1)
D3 Hubungan Masyarakat, PSDKU Batang, Universitas Diponegoro, Indonesia
2)
Ilmu Komunikasi Universitas Tadulako, Indonesia
email: irawatiswulandari@lecturer.undip.ac.id

ABSTRAK
Perkembangan teknologi telah merubah perilaku konsumen dalam mengkonsumsi media. Kegiatan
Marketing PR yang dilakukan perusahaan ikut berinovasi supaya dapat diterima pesan yang
disampaikan diterima oleh masyarakat target audience nya. User generated content atau konten buatan
pengguna muncul sebagai salah satu inovasi yang popular digunakan. Salah satu produk yang sukses
dalam menggunakan strategi User Generated Content adalah Mitochiba melalui produknya yaitu
Mitochiba Food Chopper menjadi favorit dari banyak content kreator masak memasak sebagai alat
untuk mempersiapkan bahan masakan. Dengan memanfaatkan strategi User Generated Content,
Mitochiba telah berhasil meraih Top Brand Index Fase 1/2022 dengan perolehan market share sebesar
38,9%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan User Generated Content
sebagai sarana Marketing PR produk Mitochiba. Penelitian menggunakan metode studi kasus dan
paradigma konstruktivisme. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori New Media
yang erat kaitannya dengan pengelolaan User Generated Content sebagai strategi promosi dalam
meningkatkan brand awareness produk Mitochiba Food Chopper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
User generated content menjadi cara yang tepat digunakan untuk melaksanakan kegiatan Marketing PR
di media sosial, karena kredibilitas pesan yang membuat pesan lebih mudah untuk diterima serta
merasuk ke benak khalayak, terutama untuk produk food processor merek Mitochiba. Peneliti
merekomendasikan penelitian selanjutnya menggunakan paradigma yang berbeda seperti positivistik.
Kata kunci: marketing PR, user generated content, Mitochiba.

ABSTRACT
Technological developments have changed consumer behavior in consuming media. PR Marketing
activities carried out by the company also innovate so that the message conveyed can be accepted by
the target audience. User generated content or user-generated content appears as one of the most
popular innovations used. One product that has been successful in using the User Generated Content
strategy is Mitochiba through its product, the Mitochiba Food Chopper, which has become a favorite
of many cooking content creators as a tool for preparing food ingredients. By utilizing the User
Generated Content strategy, Mitochiba has won the Top Brand Index Phase 1/2022 with a market share
of 38.9%. The purpose of this study is to determine the management of User Generated Content as a
means of marketing PR for Mitochiba products. The research uses case study method and
constructivism paradigm. The theory used in this study is New Media Theory which is closely related
to the management of User Generated Content as a promotional strategy in increasing brand awareness
of Mitochiba Food Chopper products. The results of the study show that User generated content is the
right way to carry out PR marketing activities on social media, because the credibility of the message
makes the message easier to accept and penetrate the minds of the public, especially for Mitochiba
brand food processor products. Researchers recommend further research using a different paradigm
such as positivism.
Keyword: Marketing PR, user generated content, Mitochiba

98
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

PENDAHULUAN rujukan bagi masyarakat melalui User


Generated Content.
Masak-memasak merupakan salah
satu konten yang paling digemari di media Chia (2012) dalam (Hidayanto, 2019)
sosial selain tutorial, mukbang, beauty & memberikan pendapat bahwa User Generated
fashion, DIY atau lifehack, story telling dan Content atau konten buatan pengguna dapat
komedi (Tim Okezone, 2021); sehingga konten dilihat dari konten dari pengguna yang berupa
tutorial masak-memasak dan baking menjadi berupa foto, suara, teks, animasi dan video yang
salah satu konten yang mengalami peningkatan saat ini sudah semakin jamak kita lihat di
selama pandemi Covid 19 (Anissa Dea internet.
Widiarini, 2021). Kondisi tersebut sejalan
User Generated Content merujuk
dengan popularitas produk peralatan masak
pada artefak digital yang dibuat oleh orang-
memasak yang ikut mengalami peningkatan
orang yang bertindak atas nama mereka sendiri
popularitas.
dengan motivasi yang bertentangan dengan
Produk peralatan masak memasak perusahaan atau kepentingan komersial yang
yang popular di sosial media salah satunya diunggah ke internet untuk digunakan oleh
adalah food chopper merek Mitochiba. Produk masyarakat umum (Keryova, 2020).
ini banyak digunakan oleh influencer maupun
Naab dan Sehl (2017) mencoba
konten kreator lain dalam membuat kontennya
memperjelas definisi User Generated Content
di sosial media baik Instagram, Tiktok, serta
dengan menggunakan tiga kriteria yaitu
Youtube. Hidayanto dan Irwansyah (2019)
pertama, tingkat kontribusi pribadi dalam suatu
menyatakan bahwa media sosial tidak lagi
konten. Pengguna bukan hanya menerima dan
hanya menjadi ajang bersosialisasi antar
meneruskan konten kepada pengguna lain,
personal saja, melainkan sudah berkembang
namun ia juga harus berkontribusi sendiri pada
lebih luas dari porsinya menjadi alat promosi.
suatu konten. Bentuk kontribusi dapat berupa
Mitochiba melalui produk Food mengomentari sebuah artikel di situs berita
Chopper memanfaatkan promosi melalui daring, bekerja kolektif untuk memecahkan
popularitas konten masak memasak dipadukan suatu masalah seperti dengan menulis di
dengan perkembangan masyarakat masa kini Wikipedia, atau mengunggah karya pribadi
yang menyukai cara praktis dalam memasak dalam bentuk teks, gambar, audio, atau video ke
karena dapat menghemat waktu di dapur. situs jejaring sosial dan sebagainya.
Mitochiba menggunakan strategi yang unik jika
Kedua, User Generated Content juga
dibandingkan dengan pesaingnya saat itu, yaitu
harus dirilis sehingga publik dapat
memanfaatkan media sosial yang sedang
mendiskusikan konten secara umum. Konten
banyak digunakan masyarakat, serta menjadi
juga dapat diakses oleh masyarakat umum atau
diatur untuk ditampilkan hanya dalam

99
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

kelompok-kelompok tertentu saja. Pengaturan Sumber: topbrand-award.com (diakses pada 6


ini dapat ditemukan dalam layanan media sosial Maret 2023)
dan juga blog.
Prestasi Top Brand yang dirih oleh
Ketiga, User Generated Content Mitochiba dilakukan dengan memanfaatkan
dibuat di luar bidang profesional tertentu serta perilaku konsumen yang dulu lebih banyak
di luar kegiatan rutin profesional. Berita yang percaya kepada iklan, terutama iklan yang
ditulis oleh seorang jurnalis tidak dapat masif di televisi dan media konvensional
dikatakan sebagai UGC, dengan alasan berita lainnya, dan kini telah bergeser untuk lebih
tersebut telah melalui proses editorial secara mempercayai review dari orang lain yang sudah
profesional. Jurnalisme warga yang murni pernah membeli produk tersebut. Review atau
dalam User Generated Content berasal dari konten dari pengguna tersebut diunggah ke
masyarakat dimana proses desain dan media sosial maupun website dan media lain
publikasinya berada di tangan amatir yang oleh influencer dan konten kreator lainnya.
mampu memberikan kekuatan kredibilitas
Mitochiba pada awalnya melakukan
pesan.
endorsement kepada influencer yang aktif di
Kekuatan User Generated Content media sosial, salah satunya @ichairawan yang
yang menyentuh awareness masyarakat menjadi brand ambassador dari produk
mampu menjadikan Mitochiba meraih Top Mitochiba. Postingannya yang sangat menarik
Brand Index Fase 1 tahun 2022 sebesar 38,90%, membuat banyak akun influencer lain yang
di atas produk yang sudah jauh lebih lama kemudian ikut menggunakan produk Mitochiba
dikenal masyarakat, yaitu Panasonic (25,20%), dalam setiap kontennya, seperti
Philips (19,20%), Cosmos (9,80%), dan Oxone @bundnina_kitchen, @andinskitchen,
(6,70%) (Mitochiba, 2022). @bunda_didi, @asahid_tehyung,
@andinskitchen, @dianayupuspitasari, dan
masih banyak akun influencer Instagram lain.

Influencer tersebut memperlihatkan


bagaimana produk food processor merek
Mitochiba memberikan kemudahan dan
mengurangi effort dalam mempersiapkan bahan
makanan sebelum dimasak, seperti
menghaluskan bumbu, mencampur bahan kue,
maupun mencincang daging yang biasanya
memakan waktu lama jika tidak menggunakan
Gambar 1. Peringkat Top Brand Mitochiba
alat khusus. Produk food processor sejenis
pada Kategori Food Chopper Fase I/2022
sebelumnya sudah banyak beredar di pasaran,

100
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

tetapi rata-rata memiliki harga yang cukup kegiatan orang lain yang menarik. Pengguna
mahal bagi sebagian masyarakat. media sosial cenderung memiliki perasaan
negatif jika tidak ikut serta dalam euphoria di
Produk food processor Mitochiba
media sosial. Kemudian mereka menggunakan
seakan hadir untuk menjawab kebutuhan
produk yang sama dengan yang dilihatnya di
masyarakat akan food processor yang
media sosial dengan dorongan keinginan ikut
terjangkau tetapi memiliki fitur yang
menambah informasi dan pertemanan
memuaskan. Food processor Merek Mitochiba
(Cahyanabila & Fadilla Helmi, 2021).
memiliki keunggulan dibandingkan produk
sejenis yaitu harga yang relatif lebih terjangkau, Przybylski dkk (2013) menyebutkan
desainnya yang menarik, bentuk yang compact, bahwa saat seseorang mengalami FOMO,
serta keunggulan produk yang disampaikan mereka cenderung memiliki rasa ingin
terus menerus. Kelebihan ini membuat food berkompetisi agar merasa lebih baik dari orang
processor merek Mitochiba sangat mudah lain, serta ingin selalu terhubung dengan orang
menjadi viral di berbagai platform media sosial, lain. Mitochiba dipromosikan di konten
serta menjadi tren baru tidak hanya digunakan influencer membuat banyak orang ingin untuk
oleh influencer, tetapi juga konten kreator ikut membelinya, untuk kemudian memulai
lainnya melalui review di akun media sosialnya. video nya sendiri karena kebanggaan sudah
memiliki produk tersebut, serta dorongan
Tren baru di konten masak memasak
keinginan untuk menambah jumlah followers.
saat ini adalah menggunakan menggunakan
produk Mitochiba dalam konten masak Sebuah produk akan lebih cepat
memasaknya, dan menunjukkan produk dikenal oleh banyak orang di berbagai belahan
Mitochiba dengan bangga dalam konten dunia hanya dalam hitungan detik. Didukung
memasaknya, salah satunya karena adanya data dari We Are Social yang dikutip
kekhawatiran akan tertinggal oleh tren yang dataindonesia.id bahwa jumlah pengguna
ada. media sosial di Indonesia telah meningkat
12,35% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu
Kekhawatiran tertinggal tren tersebut
sebanyak 191 juta orang pada 2022 (M Ivan
sejalan dengan karakteristik pengguna media
Mahdi, 2022) memperkuat opini bahwa setiap
sosial yaitu FOMO (fear of missing out) dimana
produk, baik berupa barang, jasa maupun
mereka memiliki kecemasan jika tidak ikut
perorangan kini membutuhkan media sosial
serta dalam tren memberikan dampak yang
untuk menjadi alat dalam melakukan kegiatan
cukup besar dalam popularitas produk
marketing PR.
Mitochiba di masyarakat. Przybylski, dkk
(2013) menyebutkan bahwa fear of missing out Marketing PR merupakan sebuah
about social media adalah ketakutan ketika divisi yang menjembatani fungsi PR dan
individu tidak mengetahui pengalaman atau Marketing, dimana kegiatan marketing PR

101
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

tidak menekankan pada selling (penjualan), media endorsement dan WOM yang
tetapi memberikan informasi, Pendidikan dan membangun kepercayaan dan meningkatkan
upaya meningkatan pengertian melalui usaha keberhasilan kampanye produk, salah satunya
penambahan pengetahuan mengenai suatu adalah dengan menggunakan strategi User
produk/jasa/perusahaan. J. E. Grunig dalam Generated Content (UGC).
(Suwatno, 2019) mengatakan bahwa marketing
Strategi Marketing PR yang out of the
berurusan dengan pasar (markets) sedangkan
box melalui User Generated Content dilakukan
public relations berurusan dengan khalayak
oleh Mitochiba sejak kemunculannya pada
(publics).
tahun 2017 dengan memanfaatkan kekuatan e-
Hariyanto (2009) menyebutkan ada WOM (electronic-word of mouth) yang
dua frase kunci public relations, antara lain dipandang lebih jujur oleh pengguna media
merangsang pembelian dan kepuasan sosial. Mitochiba mampu melihat potensi
konsumen, serta menggunakan komunikasi penyebaran informasi produk yang kredibel
mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui media sosial yang saat itu belum
melalui kesan-kesan. kedua frase tersebut banyak dilakukan oleh produk lain.
menggambarkan penerapan Marketing PR
Penelitian ini akan membahas
sekaligus membedakannya dengan Corporate
mengenai strategi User Generated Content
Public Relations.
yang digunakan oleh Mitochiba dalam
Marketing PR saat ini semakin meningkatkan awareness masyarakat melalui
penting, terutama dengan semakin pesatnya media sosial Instagram. Strategi ini merupakan
kemajuan teknologi informasi melalui internet strategi yang tergolong out of the box dalam
karena dianggap relatif lebih cost-effective, kegiatan Marketing PR sebuah perusahaan
dapat melengkapi iklan secara komplementer dalam meraih citra. Paradigma yang digunakan
untuk meningkatkan kredibilitas pesan, serta dalam penelitian ini adalah konstruktivis.
dapat menembus situasi yang relatif terbatas Schwandt menyatakan bahwa dalam paradigma
atau sulit. Marketing PR mampu menambah konstruktivis realitas harus diinterpretasikan
kredibilitas pesan serta mendorong komunikasi untuk mengungkap makna dari suatu peristiwa
WOM (word of mouth) yang menguntungkan atau aktivitas (Norman K. Denzin & Yvona S.
dan mampu mempertahankan merek Lincoln, 1994). Aktivitas sosial yang dimaksud
(Papasolomou et al., 2013). Theodore Levitt dalam penelitian ini adalah User Generated
dalam (Priyatna, 2001) mengemukakan bahwa Content di Instagram mengenai produk
pesan marketing PR lebih unggul karena Mitochiba.
disampaikan oleh pihak ketiga yang memiliki
Penelitian ini menggunakan teori new
kredibilitas dibandingkan dengan pesan yang
media. McQuail (Kurnia, 2005) menyatakan
disampaikan oleh pihak pertama. Potensi
bahwa media baru bergantung pada jaringan
marketing PR terletak pada kredibilitas melalui

102
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

informasi dan komunikasi elektronik yang memudahkan pengguna untuk lebih bebas
kompleks, dan yang mengalokasikan Sebagian memilih cara untuk mengunggah kontennya.
besar sumber daya mereka untuk berbagi
Pengguna Instagram juga lebih sesuai
informasi serta berkomunikasi. McQuail dalam
digunakan oleh Mitochiba karena menurut
(Kurnia, 2005) menyatakan bahwa media baru
survey Statista yang dikutip oleh (Salmaa,
memiliki tiga karakteristik yang
2022), dari keseluruhan pengguna sebanyak
membedakannya dengan media lama, yaitu
87,9 juta orang, 34,6% nya berusia antara 18-24
pertama power and inequality, dimana isi arus
tahun, kemudian disusul oleh pengguna berusia
dan informasi dapat dengan mudah
25-34 tahun sebanyak 31,9%. Usia tersebut
disebarluaskan tanpa adanya control dari
merupakan usia produktif yang mudah
pemilik kekuasaan.
terpengaruh untuk membeli produk yang
Kedua, social integration and dibutuhkan, terutama yang berhubungan
identity, dimana media baru dapat menembus dengan kebutuhan utama dalam hal masak
batas ruang waktu sekaligus budaya. Ketiga, memasak. Kelebihan itu ditambah lagi dengan
social change, dimana media baru dianggap jumlah pengguna Instagram perempuan yang
sebagai agen perubahan sosial sekaligus agen lebih banyak dibandingkan pengguna laki-laki,
perubahan ekonomi yang terencana dimana yaitu sebanyak 52,6%.
tidak adanya kontrol pesan baik dari pemberi
maupun penerima pesan. Instagram menjadi
salah satu media baru yang merupakan media METODE PENELITIAN
sosial yang paling sering digunakan dalam Penelitian ini ingin menggambarkan
penerapan User Generated Content, khususnya mengenai tren penggunaan strategi User
untuk produk Mitochiba. Media sosial Generated Content (UGC) untuk meningkatkan
Instagram memiliki keunggulan dibandingkan kredibilitas brand oleh Mitochiba. Penelitian ini
media sosial lain karena memiliki personality menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
yang informatif, semiformal, friendly, dan dengan pendekatan studi kasus dari
professional (Nurlaela Arief, 2019). pemanfaatan konten buatan pengguna di media
Mitochiba menggunakan Instagram sosial seperti Youtube dan Instagram oleh
karena Instagram memungkinkan penggunanya produk Mitochiba. Yin dalam (Tasci et al.,
untuk mengunggah konten berbasis gambar dan 2020) mendefinisikan metode studi kasus
video yang memudahkan penggunanya untuk sebagai penyelidikan mengenai suatu fenomena
mengunggah postingan apapun yang dalam realitasnya. Dalam penelitian studi kasus
diinginkannya. dengan jenis konten yang peneliti memiliki peluang untuk memperoleh

berangam seperti gambar, carousel, reels, data yang detail dan beragam, yang mencakup
video, IGTV, hingga instagram story dimensi dalam sebuah kasus kecil maupun
kasus yang rentangnya lebih luas.

103
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

Sumber utama dalam penelitian ini sharing konten serta aktivitas lainnya tanpa
adalah konten media sosial di Instagram yang kualifikasi. Konten tersebut terdiri dari kegiatan
dilakukan secara Purposive. Teknik yang kreatif yang disebarkan melalui media sosial
digunakan dalam pengambilan data adalah ataupun platform lain yang memungkinkan
melalui observasi dan dokumentasi di media pengguna lain untuk ikut berkomentar dan
online yaitu Instagram. Data sekunder terjadi engagement.
didapatkan dari hasil kajian penelitian lain yang
Hasil penelitian ditemukan bahwa
memberikan gambaran, analisis, serta evaluasi
konten yang dibuat oleh influencer maupun
informasi yang relevan dengan penelitian ini.
konten kreator lainnya merupakan konten
buatannya sendiri, dimana masing-masing
influencer maupun konten kreator lainnya
HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki gaya nya sendiri dalam membuat
Mitochiba yang hadir di pasar food konten. Followers dari masing-masing
processor sejak tahun 2017 menggunakan influencer juga sudah sangat memahami gaya
strategi Marketing PR yang inovatif melalui konten nya, serta memiliki kepercayaan yang
strategi User Generated Content, yaitu tinggi terhadap kualitas setiap resep yang
memanfaatkan konten di media sosial untuk disampaikan serta informasi lain yang
mempengaruhi khalayak. Strategi User disampaikan oleh influencer di media sosial
Generated Content di media sosial cenderung nya, dalam kasus ini adalah Instagram.
lebih dipercaya karena sebagian besar konten
Kedua, User Generated Content harus
bertujuan untuk memberikan referensi
dipublikasikan. User Generated Content harus
mengenai produk yang digunakan tanpa adanya
diunggah ke platform yang memungkinkan
motif komersial (Zhuang et al., 2023). Niantiara
masyarakat luas untuk dapat mengakses dengan
(2022) berpendapat bahwa proses MPR dimana
mudah. Biasanya, User Generated Content
interaksi antara merek dan konsumen dapat
disebarkan melalui media sosial. Persebaran
menciptakan efektivitas dalam penyebaran
informasi melalui e-mail maupun pengirim
kesadaran merek, ditandai dengan testimoni
pesan instan tidak termasuk dalam User
positif konsumen lain yang juga akan
Generated Content. Kegiatan User Generated
mempengaruhi target pasar baru melalui User
Content produk Mitochiba yang diteliti disini
Generated Content.
adalah konten di media sosial Instagram.
Naab dan Sehl (2017) memberikan
Ketiga, User Generated Content dibuat
kriteria Batasan User Generated Content
diluar kegiatan profesional. User Generated
(UGC), antara lain pertama, User Generated
Content dilakukan oleh masyarakat amatir yang
Content merupakan kontribusi perorangan.
tidak terpengaruh oleh kontrol institusi. User
Pengguna internet membuat konten nya sendiri,
Generated Content walaupun dilakukan oleh
dengan mudah menerima atau melakukan

104
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

masyarakat amatir yang tidak dipengaruhi oleh Pertama, content detailedness atau
kontrol institusi, konten awal yang kedetailan konten yaitu informasi kuantitatif
menyebarkan informasi User Generated dari informasi yang disampaikan. Informasi
Content haruslah memiliki kekuatan argument yang semakin banyak dan pengalaman
serta kredibilitas sumber yang baik agar influencer mengenai produk yang disampaikan
pendapatnya didengarkan oleh pengguna lain. dapat membantu mengurangi ketidakpastian
Mitochiba memanfaatkan influencer yang yang dirasakan tentang produk dan
sudah memiliki followers yang sangat banyak, meningkatkan kemungkinan pengguna akan
dengan loyalitas followers yang juga tinggi mempertimbangkan konten sebagai konten
untuk meningkatkan kredibilitas pesannya. yang bermanfaat.

Influencer bisa berasal dari orang biasa Influencer akan menyampaikan tipe
dibandingkan dengan selebritas atau artis food processor Mitochiba yang digunakan,
terkenal, sehingga sering dianggap lebih apakah CH-100 ataupun CH-200. Influencer
“otentik” dan lebih “organic” (Nurlaela Arief, selanjutnya akan menyebutkan kelebihan dari
2019). Pernyataan ini dibuktikan dengan food processor tersebut, “food processor
banyaknya interaksi yang terjadi antara Mitochiba CH-100 chopper andalan nih untuk
influencer dengan followers dimana setiap menghaluskan bumbu, daging, dan lain-lain.
melakukan recook, atau mencoba meniru resep Hitungan detik aja sudah halus”, ujar akun
yang disampaikan influencer selalu berhasil. @bundadidi. Akun Instagram
Informasi ini didapatkan dari banyaknya repost @asahid_tehyung juga memberikan pendapat
story dari influencer mengenai recook resep “ga cuma bisa halusin bumbu lho, bisa juga
nya. Konten yang dibuat oleh influencer juga halusin daging, bahkan es batu. Tinggal
biasanya lebih natural dan lebih mudah beberapa kali tekan saja sudah bisa halus
mendapat perhatian dari audiens. sekali”.

e-WOM dipastikan dapat terjadi di Influencer di Instagram


media sosial melalui User Generated Content memperlihatkan kelebihan dari produk
yang memenuhi enam dimensi karakteristik Mitochiba dengan konten yang berkualitas serta
dari kualitas argument dan kredibilitas sumber menggunakan cara halus, dimana mereka
antara lain content detailedness (kedetailan memperlihatkan secara langsung mengenai
konten), content readability (keterbacaan kelebihan produk melalui penggunaan produk
konten), content objectivity (objektifitas Mitochiba saat memasak. Cara tersebut
konten), social recognition (pengakuan sosial), membuat audiens yang menyaksikan konten
dan social popularity (popularitas sosial), dan nya ikut merasakan secara langsung kelebihan
interactivity of the kreator (interaktivitas dari produk Mitochiba. Strategi yang dilakukan
kreator) (Zhuang et al., 2023). disertai dengan tag ke akun resmi Instagram
Mitochiba, membuat perhatian penikmat

105
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

konten influencer tersebut semakin tertuju


kepada produk yang digunakan, yang kemudian
disusul dengan kegiatan mencari tahu mengenai
kelebihan dan kekurangan produk food chopper
Mitochiba.

Dimensi kedua adalah content


readability (keterbacaan konten), maksudnya
adalah bagaimana ulasan influencer mengenai
produk dalam bentuk teks, selain dalam bentuk
voice di video yang mudah dibaca dan dapat
memberikan kesan yang baik kepada pembaca.
Keterbacaan yang tinggi menunjukkan bahwa
audiens hanya memerlukan tingkat upaya dan
energi yang relatif rendah untuk memahami
makna teks yang disampaikan di caption
postingan Instagram reels maupun feed.

Sebagian besar influencer membuat


konten di Instagram dalam dua bentuk, yaitu Gambar 2. Contoh caption conten readability

foto dan video di reels. Foto dan video semakin di akun @asahid_tehyung

memudahkan audiens untuk menyimak ulasan Sumber: Instagram (diakses pada 6 Maret
mengenai produk Mitochiba, karena biasanya 2023)
dalam setiap video influencer akan memberikan
Dimensi ketiga adalah content
informasi mengenai produk Mitochiba dalam
objectivity (objektivitas konten), dimana
bentuk voice over. Informasi ini diperkuat
influencer perlu mengungkapkan pendapatnya
dengan caption yang juga didalamnya juga
mengenai produk dengan se-obyektif mungkin.
memuat informasi mengenai Mitochiba.
Obyektivitas informasi mengacu pada tingkat
keadilan dan non-bias. Informasi yang terlalu
subyektif akan mengganggu audiens dalam
memahami makna pesan yang disampaikan,
sehingga akan mengganggu penilaian mereka
mengenai produk yang akhirnya dapat
mengurangi kepercayaan mereka terhadap
konten. Cara influencer saat mengungkapkan
pendapatnya juga mempengaruhi pendapat
audiens.

106
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

Ungkapan emosional seringkali memiliki jumlah followers yang banyak rata-


dianggap kurang baik sehingga dapat rata akan berbanding lurus dengan tingkat
menurunkan kualitas konten, maka sebaiknya kepercayaan audiens terhadap apa yang
dihindari dalam penyampaian informasi disampaikan oleh influencer tersebut, sehingga
(Zhuang et al., 2023). Konten Instagram dari mendorong penilaian yang lebih positif.
influencer yang penulis amati, apa yang
Dwityas (2016) menyatakan bahwa
disampaikan rata-rata memberikan informasi
User Generated Content merupakan konten
yang sama dengan tambahan foto atau video
yang lebih dipercaya dibandingkan konten yang
yang menarik dan bermanfaat, yaitu berkaitan
disampaikan oleh pemasar ataupun perusahaan
dengan resep masakan. Kata-kata yang
secara langsung. Selain itu, Rusnali (2021)
disampaikan tidak emosional, dengan nada
menyatakan bahwa kemajuan teknologi melalui
yang ceria serta menunjukkan kebermanfaatan
User Generated Content mampu menjangkau
produk dengan baik, sehingga apa yang
dan mempertemukan seluruh lapisan
disampaikan mudah dipercaya oleh audiens.
masyarakat tanpa adanya batasan ruang dan
Dimensi keempat yang tidak kalah waktu.
penting adalah social recognition (pengakuan
Mitochiba pada awalnya mencoba
sosial). Platform media sosial, terutama
memanipulasi User Generated Content dengan
Instagram, umpan balik yang paling mudah
melakukan endorse terhadap influencer yang
dilihat adalah fitur “likes”. Pengakuan audiens
memiliki ikatan kuat dengan followers nya.
mengenai kualitas unggahan influencer melalui
Influencer adalah orang-orang yang beroperasi
“likes” menjadi salah satu bukti bahwa
di berbagai jenis media sosial, dan seringkali
influencer memiliki kredibilitas pada kualitas
secara bersamaan di beberapa platform, seperti
konten yang dapat dipercaya. Postingan
Instagram, YouTube, Twitter, dan berbagai
influencer yang menggunakan produk food
blog profesioal dan atau komersial (Abidin
processor Mitochiba di kontennya memiliki
dalam Hakim et al, 2022). Influencer tersebut
jumlah “likes” yang banyak. Hasil pengamatan
dibebaskan untuk menggunakan produk
peneliti menunjukkan bahwa postingan yang
Mitochiba dalam setiap konten memasaknya
diunggah oleh influencer di Instagram
tanpa menghilangkan ciri khas setiap konten
mendapatkan “Likes” tidak kurang dari 100.
yang disajikan.
Dimensi kelima adalah social
Isi konten yang alami, dimana
popularity (popularitas sosial), yang
influencer tidak melakukan penjualan produk di
dicerminkan melalui jumlah pengikut di media
setiap kontennya, serta menyampaikan
sosial. Popularitas dapat menimbulkan
kelebihan produk Mitochiba dengan bahasa dan
perasaan dapat dipercaya terhadap influencer
kata-kata yang baik terbukti mampu menarik
yang dapat membentuk pendapat, sikap, dan
perhatian audiens setianya. Kebiasaan
keyakinan yang kuat dari audiens. Akun yang

107
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

masyarakat masa kini yang “urban”, yang


dituntut untuk selalu cepat dalam bekerja, serta
selalu membutuhkan alat yang memudahkan
pekerjaannya tetapi juga dijual dengan harga
yang terjangkau seakan-akan membuat
masyarakat akhirnya menemukan jawaban atas
kebutuhannya. Kelebihan ini akhirnya mampu
membuat Mitochiba dengan mudah menjadi
primadona.

Kegiatan menghaluskan bumbu dan


daging yang dulunya menjadi momok bagi
banyak orang saat ingin memasak menjadi
berubah dimana masak memasak menjadi
semakin menyenangkan dan praktis karena
menggunakan food processor Mitochiba. Gambar 3. Contoh konten membuat siomay
Keunggulan penggunaan food processor menggunakan Mitochiba di akun @ichairawan
Mitochiba juga semakin berkembang dengan Sumber: Instagram (diakses pada 6 Maret
kreativitas dari konten kreator dalam
2023)
memanfaatkan penggunaannya, dari membuat
es serut, sampai membuat adonan cake. Produk food chopper merupakan
produk yang termasuk high involvement, yaitu
Influencer di media sosial juga produk yang dibeli setelah dilakukan
memperlihatkan bahwa dengan menggunakan pertimbangan dan perhatian khusus, karena
food processor Mitochiba, mereka bisa produk ini termasuk berisiko besar, baik risiko
membuat banyak jenis makanan yang dulu
keuangan maupun non keuangan seperti
dianggap susah untuk dibuat sendiri di rumah
spesifikasi produk yang kurang sesuai dengan
menjadi mudah sekali dibuat di rumah, seperti kebutuhan (Ulani Yunus, 2021).
membuat bakso, siomay, otak-otak, dan banyak
Mitochiba, melalui influencer mampu
makanan lain.
meyakinkan banyak pengguna media sosial
yang merasa membutuhkan produk food
processor dengan harga terjangkau menjadi
semakin percaya terhadap brand Mitochiba.
Produk Mitochiba banyak digunakan oleh
Influencer membuat banyak audiens dari
Influencer tersebut untuk ikut menggunakan
produk serupa, yang kemudian mereka

108
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

masukkan juga di konten mereka, baik di feed,


reels, maupun story.

Rubyanti dan Irwansyah (2020)


menyatakan bahwa pada akhirnya masyarakat
tergugah untuk ikut melakukan User Generated
Content dengan motivasi yang berbeda-beda,
terutama untuk kepentingan sosial dan sebagai
salah satu pembuktian kepada komunitas
virtual karena karakteristik pengguna media
sosial saat ini tidak jauh dari kesan fear of
missing out (FOMO).

Konten kreator yang terhubung di


media sosial selalu berusaha untuk memelihara
eksistensi dirinya, yang membuatnya selalu Gambar 4. Hastag #mitochiba di Instagram
terhubung dengan media sosialnya dan
Sumber: Instagram (diakses pada 13 Maret
akhirnya menimbulkan perasaan ketakutan,
2023)
kekhawatiran, dan kecemasan jika tidak
merasakan pengalaman serupa, yaitu Dimensi terakhir yang tidak kalah

mengunggah konten dengan produk Mitochiba penting adalah interactivity of the creator

di dalamnya. (interaktivitas kreator), dimana influencer dapat


memberikan informasi lebih banyak untuk
Keinginan untuk merasakan
melengkapi aktivitas yang terjadi. Interaksi di
popularitas seperti influencer yang diikutinya,
kolom komentar maupun DM, influencer dapat
serta keinginan meningkatkan jumlah follower
menjawab pertanyaan spesifik yang diajukan
melalui penggunaan produk yang sedang hype
audiens serta menjalin kedekatan dengan
di Instagram, yaitu Mitochiba juga menjadi
audiens. Interaksi yang dilakukan dapat
pendorong konten kreator lain untuk membuat
menghasilkan umpan balik yang lebih positif
konten mengenai Mitochiba.
dengan kepercayaannya kepada influencer
Fenomena FOMO ini dapat dilihat tersebut. Interaksi dengan audiens juga dapat
dari banyaknya postingan dengan hastag memoderator persepsi audiens akan keandalan
#mitochiba pada tanggal 13 Maret 2023 influencer.
sebanyak 29.300 postingan, dengan konten
yang tidak hanya dibuat oleh influencer, tetapi
banyak pengguna lain yang ingin mengikuti
fenomena hype produk Mitochiba.

109
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

unggul karena disampaikan oleh pihak ketiga


yang memiliki kredibilitas dibandingkan
dengan pesan yang disampaikan oleh pihak
pertama.

SIMPULAN

Penelitian ini berfokus pada


pengelolaan User Generated Content sebagai
sarana Marketing PR yang ditinjau dari enam
Gambar 4. Interaksi di kolom komentar akun
dimensi karakteristik dari kualitas argument
Instagram @asahid_tehyung
dan kredibilitas sumber dari User Generated
Sumber: Instagram (diakses pada 7 Maret Content di media sosial antara lain content
2023) detailedness (kedetailan konten), content

Media sosial sudah menjadi bagian readability (keterbacaan konten), content

yang tidak terpisahkan dengan masyarakat saat objectivity (objektifitas konten), social

ini. Masyarakat saat ini memiliki kekuatan yang recognition (pengakuan sosial), dan social

besar untuk mempengaruhi pengguna nya di popularity (popularitas sosial), dan interactivity

kehidupan nyata (Windah, 2012), dalam hal ini of the kreator (interaktivitas kreator) (Zhuang

mempengaruhi keputusan untuk membeli et al., 2023).

produk Mitochiba karena terpengaruh oleh User generated content atau yang
konten-konten yang dibuat oleh influencer di sering juga disebut sebagai konten buatan
media sosial dan keinginan untuk selalu pengguna merupakan konten yang dapat berupa
terhubung dengan topik yang sedang hangat foto, suara, teks, animasi dan video yang
diperbincangkan di media sosial, dalam hal ini diunggah oleh pengguna dalam situs jejaring
adalah produk food processor Mitochiba. sosial. User generated content menjadi cara

Kekuatan media sosial, dalam hal ini yang tepat digunakan untuk melaksanakan

Instagram terbukti menjadi media baru yang kegiatan Marketing PR di media sosial, karena

sangat ampuh dalam menjalankan strategi kredibilitas pesan yang membuat pesan lebih

Marketing PR tanpa melibatkan pihak produsen mudah untuk diterima serta merasuk ke benak

maupun pemasar melalui User Generated khalayak. Harris dalam (Niantiara, 2022)

Content dimana pesan yang ada didalamnya memberikan penjabaran tujuan dari marketing

dianggap lebih kredibel oleh pengguna sosial PR yaitu meningkatkan kesadaran dan

media. Theodore Levitt dalam (Priyatna, 2001) keberadaan merek kepada masyarakat luas,

memperkuat hasil penelitian dengan memberikan edukasi serta informasi tentang

pendapatnya bahwa pesan marketing PR lebih produk, serta meningkatkan interaksi.

110
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

Melalui user generated content, produk Peneliti merekomendasikan penelitian


atau merek seakan-akan selalu hadir di sekitar selanjutnya menggunakan paradigma yang
pengguna sehingga membuat pengguna berbeda seperti positivistik. Dengan demikian,
semakin penasaran dengan produk atau merek penelitian akan mendapatkan variasi dalam
tersebut. Praktisi PR dapat memulai dengan jenis data primer untuk mendukung data secara
memilih endorser yang tepat yang mampu kuantitatif untuk memberikan tambahan
memberikan ulasan yang lengkap serta alami di referensi dalam kajian User Generated Content.
dalam kontennya serta memenuhi enam
DAFTAR PUSTAKA
dimensi kualitas argumen dan kredibilitas Anissa Dea Widiarini. (2021, February 1). 7
tersebut. Hobi yang Populer Selama Pandemi, Ada
Apa Saja? Lifestyle.Kompas.Com.
Cahyanabila, A., & Fadilla Helmi, A. (n.d.).
Dengan pemilihan influencer yang
Fenomena Fear of Missing Out di
tepat akan memicu terjadinya e-WOM dan Kalangan Pengguna Media Sosial: Studi
Mixed Methods.
membuat masyarakat pengguna internet
http://etd.repository.ugm.ac.id/
penasaran, sehingga menimbulkan perasaan Dwityas, N. A. (n.d.). Komunikasi dan
Pariwisata: Peran User Generated
FOMO di antara masyarakat pengguna internet,
Content bagi Traveler dalam Media
dimana orang-orang akan merasa khawatir jika Sosial. www.backpackerindonesia.com,
Hidayanto, S., Salemba Raya Nomor, J., &
tidak mendapatkan pengalaman yang dirasakan
Jakarta, D. (2019). YOUTUBE-VLOG:
oleh orang lain (Przybylski et al. dalam LAHIRNYA ERA USER-GENERATED
CONTENT DAN INDUSTRI VLOG DI
Rubyanti, n.d., 2020).
INDONESIA, 2(1).
www.ejurnal.stikpmedan.ac.id
Semakin banyak akun influencer yang Keryova, E. (2020). YouTube: Online Video
menggunakan produk Mitochiba membuat e- and Participatory Culture. Information,
Communication & Society, 23(9), 1386–
WOM serta perasaan FOMO di antara 1387.
pengguna internet semakin besar, karena saat https://doi.org/10.1080/1369118x.2020.1
726989
ini pengguna internet, terutama Instagram Kurnia, Novi. (2005). Perkembangan
berlomba-lomba untuk membuat konten Teknologi Komunikasi dan Media Baru:
Implikasi Terhadap Teori Komunikasi.
masak-memasaknya sendiri, dalam hal ini MediaToa. 6(2), 291-296.
adalah menggunakan produk Mitochiba dalam https://doi.org/10.29313/mediator.v6i2.1
197
konten masak-memasaknya. Menggunakan Luqmanul Hakim, M. (2022). Pengaruh
produk yang sudah popular membuat konten Influencer Marketing dan Nilai
Emosional Terhadap Niat Beli Produk
kreator merasakan percaya diri yang lebih besar Virtual Skin pada Game Mobile Legends:
untuk mendapatkan jumlah followers yang Bang Bang. In Jurnal Ilmu Manajemen,
10(1), 199-209.
lebih banyak, serta dapat lebih maksimal dalam M Ivan Mahdi. (2022, February 25). Pengguna
membuat konten di media sosial, terutama Media Sosial di Indonesia Capai 191 Juta
pada 2022. Dataindonesia.Id.
Instagram. Mitochiba. (2022, September 27). Mitochiba
Raih Top Brand Award 2022 Kategori
Food Chopper. Topbrand-Award.Com.

111
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023

Naab, T. K., & Sehl, A. (2017). Studies of user- Suwatno. (2019). Pengantar Public Relations
generated content: A systematic review. Kontemporer. PT Remaja Rosdakarya
Journalism, 18(10), 1256–1273. Offset.
https://doi.org/10.1177/14648849166735 Tasci, A. D. A., Wei, W., & Milman, A. (2020).
57 Uses and misuses of the case study
Niantiara, A. (n.d.). Analisis Pemanfaatan Key method. Annals of Tourism Research, 82.
Opinion Leader (KOL) oleh Batagor Acan https://doi.org/10.1016/j.annals.2019.102
sebagai Strategi Marketing Public 815
Relations (MPR) di Instagram. 1–13. Tim Okezone. (2021, December 10). Mau
https://doi.org/10.30996/representamen.v Trending? Intip 6 Ide Konten Video
8i2.7203 Pendek yang Bikin Viral!
Norman K. Denzin, & Yvona S. Lincoln. Celebrity.Okezone.Com.
(1994). The Sage Handbook of Ulani Yunus. (2021). Digital Branding, Teori
Qualitative Research (3rd Edition). dan Praktik. PT. Remaja Rosdakarya.
SAGE Publication. Widayanti, Riya. (2015). Pemanfataan-Media-
Nur, A., & Rusnali, A. (n.d.). Penggunaan User Sosial-untuk-Penyebaran-Informasi-
Generated Content(Ugc) Tiktok dalam Kegiatan-Sekolah-Menengah-Kejuruan-
Dunia Kesehatan (A. Nur Aisyah Rusnali) Pasundan-Tangerang. Jurnal Abdimas,
PENGGUNAAN USER GENERATED 1(2), 81-87.
CONTENT(UGC) TIKTOK DALAM https://doi.org/10.47007/abd.v1i2.1208.
DUNIA KESEHATAN. Windah, O. A. (2012). NEW SOCIAL MEDIA
https://inet.detik.com/cyberlife/d- AND PUBLIC RELATIONS: REVIEW
4096640/ini-kronologi-pemblokiran-tik- OF THE MEDIUM THEORY. In Jurnal
tok-di-indonesia Sosiologi, 14(1), 21-32.
Nurlaela Arief. (2019). Public Relations in the https://doi.org/10.23960/sosiologi.v14i1.
Era of Artificial Intelegence, Bagaimana 105
Big Data dan AI Merevolusi Dunia PR. Zhuang, W., Zeng, Q., Zhang, Y., Liu, C., &
PT Remaja Rosdakarya Offset. Fan, W. (2023). What makes user-
Papasolomou, I., Kitchen, P. J., & Panopoulos, generated content more helpful on social
A. (2013). The accelerative and media platforms? Insights from creator
integrative use of marketing public interactivity perspective. Information
relations in Cyprus. Public Relations Processing and Management, 60(2).
Review, 39(5), 578–580. https://doi.org/10.1016/j.ipm.2022.10320
https://doi.org/10.1016/j.pubrev.2013.09. 1
004
Priyatna, Soeganda. (2001). Konsep Marketing
Public Relations di Tengah Pasar Global.
MediaTor, 2(2), 213-216.
https://doi.org/10.29313/mediator.v2i2.7
32
Przybylski, A. K., Murayama, K., Dehaan, C.
R., & Gladwell, V. (2013). Motivational,
emotional, and behavioral correlates of
fear of missing out. Computers in Human
Behavior, 29(4), 1841–1848.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.02.014
Rubyanti, Desi, & Irwansyah. (2020). Peran
User Generated Content (UGC)
Instagram Pada Industri Makanan. Jurnal
Ilmu Komunikasi Mediakom, 4(1), 1-24.
https://doi.org/10.32528/mdk.v4i1.3569
Salmaa. (2022, February 12). 7 Perbedaan
Instagram vs Tiktok, Mana Sosial Media
Terbaik. Duwitmu.Com.

112

Anda mungkin juga menyukai