1 April 2023
Hal. 98 - 112
DOI : https://doi.org/10.30996/representamen.v9i01.8385
ABSTRAK
Perkembangan teknologi telah merubah perilaku konsumen dalam mengkonsumsi media. Kegiatan
Marketing PR yang dilakukan perusahaan ikut berinovasi supaya dapat diterima pesan yang
disampaikan diterima oleh masyarakat target audience nya. User generated content atau konten buatan
pengguna muncul sebagai salah satu inovasi yang popular digunakan. Salah satu produk yang sukses
dalam menggunakan strategi User Generated Content adalah Mitochiba melalui produknya yaitu
Mitochiba Food Chopper menjadi favorit dari banyak content kreator masak memasak sebagai alat
untuk mempersiapkan bahan masakan. Dengan memanfaatkan strategi User Generated Content,
Mitochiba telah berhasil meraih Top Brand Index Fase 1/2022 dengan perolehan market share sebesar
38,9%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan User Generated Content
sebagai sarana Marketing PR produk Mitochiba. Penelitian menggunakan metode studi kasus dan
paradigma konstruktivisme. Adapun teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Teori New Media
yang erat kaitannya dengan pengelolaan User Generated Content sebagai strategi promosi dalam
meningkatkan brand awareness produk Mitochiba Food Chopper. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
User generated content menjadi cara yang tepat digunakan untuk melaksanakan kegiatan Marketing PR
di media sosial, karena kredibilitas pesan yang membuat pesan lebih mudah untuk diterima serta
merasuk ke benak khalayak, terutama untuk produk food processor merek Mitochiba. Peneliti
merekomendasikan penelitian selanjutnya menggunakan paradigma yang berbeda seperti positivistik.
Kata kunci: marketing PR, user generated content, Mitochiba.
ABSTRACT
Technological developments have changed consumer behavior in consuming media. PR Marketing
activities carried out by the company also innovate so that the message conveyed can be accepted by
the target audience. User generated content or user-generated content appears as one of the most
popular innovations used. One product that has been successful in using the User Generated Content
strategy is Mitochiba through its product, the Mitochiba Food Chopper, which has become a favorite
of many cooking content creators as a tool for preparing food ingredients. By utilizing the User
Generated Content strategy, Mitochiba has won the Top Brand Index Phase 1/2022 with a market share
of 38.9%. The purpose of this study is to determine the management of User Generated Content as a
means of marketing PR for Mitochiba products. The research uses case study method and
constructivism paradigm. The theory used in this study is New Media Theory which is closely related
to the management of User Generated Content as a promotional strategy in increasing brand awareness
of Mitochiba Food Chopper products. The results of the study show that User generated content is the
right way to carry out PR marketing activities on social media, because the credibility of the message
makes the message easier to accept and penetrate the minds of the public, especially for Mitochiba
brand food processor products. Researchers recommend further research using a different paradigm
such as positivism.
Keyword: Marketing PR, user generated content, Mitochiba
98
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
99
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
100
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
tetapi rata-rata memiliki harga yang cukup kegiatan orang lain yang menarik. Pengguna
mahal bagi sebagian masyarakat. media sosial cenderung memiliki perasaan
negatif jika tidak ikut serta dalam euphoria di
Produk food processor Mitochiba
media sosial. Kemudian mereka menggunakan
seakan hadir untuk menjawab kebutuhan
produk yang sama dengan yang dilihatnya di
masyarakat akan food processor yang
media sosial dengan dorongan keinginan ikut
terjangkau tetapi memiliki fitur yang
menambah informasi dan pertemanan
memuaskan. Food processor Merek Mitochiba
(Cahyanabila & Fadilla Helmi, 2021).
memiliki keunggulan dibandingkan produk
sejenis yaitu harga yang relatif lebih terjangkau, Przybylski dkk (2013) menyebutkan
desainnya yang menarik, bentuk yang compact, bahwa saat seseorang mengalami FOMO,
serta keunggulan produk yang disampaikan mereka cenderung memiliki rasa ingin
terus menerus. Kelebihan ini membuat food berkompetisi agar merasa lebih baik dari orang
processor merek Mitochiba sangat mudah lain, serta ingin selalu terhubung dengan orang
menjadi viral di berbagai platform media sosial, lain. Mitochiba dipromosikan di konten
serta menjadi tren baru tidak hanya digunakan influencer membuat banyak orang ingin untuk
oleh influencer, tetapi juga konten kreator ikut membelinya, untuk kemudian memulai
lainnya melalui review di akun media sosialnya. video nya sendiri karena kebanggaan sudah
memiliki produk tersebut, serta dorongan
Tren baru di konten masak memasak
keinginan untuk menambah jumlah followers.
saat ini adalah menggunakan menggunakan
produk Mitochiba dalam konten masak Sebuah produk akan lebih cepat
memasaknya, dan menunjukkan produk dikenal oleh banyak orang di berbagai belahan
Mitochiba dengan bangga dalam konten dunia hanya dalam hitungan detik. Didukung
memasaknya, salah satunya karena adanya data dari We Are Social yang dikutip
kekhawatiran akan tertinggal oleh tren yang dataindonesia.id bahwa jumlah pengguna
ada. media sosial di Indonesia telah meningkat
12,35% dibandingkan tahun sebelumnya yaitu
Kekhawatiran tertinggal tren tersebut
sebanyak 191 juta orang pada 2022 (M Ivan
sejalan dengan karakteristik pengguna media
Mahdi, 2022) memperkuat opini bahwa setiap
sosial yaitu FOMO (fear of missing out) dimana
produk, baik berupa barang, jasa maupun
mereka memiliki kecemasan jika tidak ikut
perorangan kini membutuhkan media sosial
serta dalam tren memberikan dampak yang
untuk menjadi alat dalam melakukan kegiatan
cukup besar dalam popularitas produk
marketing PR.
Mitochiba di masyarakat. Przybylski, dkk
(2013) menyebutkan bahwa fear of missing out Marketing PR merupakan sebuah
about social media adalah ketakutan ketika divisi yang menjembatani fungsi PR dan
individu tidak mengetahui pengalaman atau Marketing, dimana kegiatan marketing PR
101
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
tidak menekankan pada selling (penjualan), media endorsement dan WOM yang
tetapi memberikan informasi, Pendidikan dan membangun kepercayaan dan meningkatkan
upaya meningkatan pengertian melalui usaha keberhasilan kampanye produk, salah satunya
penambahan pengetahuan mengenai suatu adalah dengan menggunakan strategi User
produk/jasa/perusahaan. J. E. Grunig dalam Generated Content (UGC).
(Suwatno, 2019) mengatakan bahwa marketing
Strategi Marketing PR yang out of the
berurusan dengan pasar (markets) sedangkan
box melalui User Generated Content dilakukan
public relations berurusan dengan khalayak
oleh Mitochiba sejak kemunculannya pada
(publics).
tahun 2017 dengan memanfaatkan kekuatan e-
Hariyanto (2009) menyebutkan ada WOM (electronic-word of mouth) yang
dua frase kunci public relations, antara lain dipandang lebih jujur oleh pengguna media
merangsang pembelian dan kepuasan sosial. Mitochiba mampu melihat potensi
konsumen, serta menggunakan komunikasi penyebaran informasi produk yang kredibel
mengenai informasi yang dapat dipercaya dan melalui media sosial yang saat itu belum
melalui kesan-kesan. kedua frase tersebut banyak dilakukan oleh produk lain.
menggambarkan penerapan Marketing PR
Penelitian ini akan membahas
sekaligus membedakannya dengan Corporate
mengenai strategi User Generated Content
Public Relations.
yang digunakan oleh Mitochiba dalam
Marketing PR saat ini semakin meningkatkan awareness masyarakat melalui
penting, terutama dengan semakin pesatnya media sosial Instagram. Strategi ini merupakan
kemajuan teknologi informasi melalui internet strategi yang tergolong out of the box dalam
karena dianggap relatif lebih cost-effective, kegiatan Marketing PR sebuah perusahaan
dapat melengkapi iklan secara komplementer dalam meraih citra. Paradigma yang digunakan
untuk meningkatkan kredibilitas pesan, serta dalam penelitian ini adalah konstruktivis.
dapat menembus situasi yang relatif terbatas Schwandt menyatakan bahwa dalam paradigma
atau sulit. Marketing PR mampu menambah konstruktivis realitas harus diinterpretasikan
kredibilitas pesan serta mendorong komunikasi untuk mengungkap makna dari suatu peristiwa
WOM (word of mouth) yang menguntungkan atau aktivitas (Norman K. Denzin & Yvona S.
dan mampu mempertahankan merek Lincoln, 1994). Aktivitas sosial yang dimaksud
(Papasolomou et al., 2013). Theodore Levitt dalam penelitian ini adalah User Generated
dalam (Priyatna, 2001) mengemukakan bahwa Content di Instagram mengenai produk
pesan marketing PR lebih unggul karena Mitochiba.
disampaikan oleh pihak ketiga yang memiliki
Penelitian ini menggunakan teori new
kredibilitas dibandingkan dengan pesan yang
media. McQuail (Kurnia, 2005) menyatakan
disampaikan oleh pihak pertama. Potensi
bahwa media baru bergantung pada jaringan
marketing PR terletak pada kredibilitas melalui
102
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
informasi dan komunikasi elektronik yang memudahkan pengguna untuk lebih bebas
kompleks, dan yang mengalokasikan Sebagian memilih cara untuk mengunggah kontennya.
besar sumber daya mereka untuk berbagi
Pengguna Instagram juga lebih sesuai
informasi serta berkomunikasi. McQuail dalam
digunakan oleh Mitochiba karena menurut
(Kurnia, 2005) menyatakan bahwa media baru
survey Statista yang dikutip oleh (Salmaa,
memiliki tiga karakteristik yang
2022), dari keseluruhan pengguna sebanyak
membedakannya dengan media lama, yaitu
87,9 juta orang, 34,6% nya berusia antara 18-24
pertama power and inequality, dimana isi arus
tahun, kemudian disusul oleh pengguna berusia
dan informasi dapat dengan mudah
25-34 tahun sebanyak 31,9%. Usia tersebut
disebarluaskan tanpa adanya control dari
merupakan usia produktif yang mudah
pemilik kekuasaan.
terpengaruh untuk membeli produk yang
Kedua, social integration and dibutuhkan, terutama yang berhubungan
identity, dimana media baru dapat menembus dengan kebutuhan utama dalam hal masak
batas ruang waktu sekaligus budaya. Ketiga, memasak. Kelebihan itu ditambah lagi dengan
social change, dimana media baru dianggap jumlah pengguna Instagram perempuan yang
sebagai agen perubahan sosial sekaligus agen lebih banyak dibandingkan pengguna laki-laki,
perubahan ekonomi yang terencana dimana yaitu sebanyak 52,6%.
tidak adanya kontrol pesan baik dari pemberi
maupun penerima pesan. Instagram menjadi
salah satu media baru yang merupakan media METODE PENELITIAN
sosial yang paling sering digunakan dalam Penelitian ini ingin menggambarkan
penerapan User Generated Content, khususnya mengenai tren penggunaan strategi User
untuk produk Mitochiba. Media sosial Generated Content (UGC) untuk meningkatkan
Instagram memiliki keunggulan dibandingkan kredibilitas brand oleh Mitochiba. Penelitian ini
media sosial lain karena memiliki personality menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif
yang informatif, semiformal, friendly, dan dengan pendekatan studi kasus dari
professional (Nurlaela Arief, 2019). pemanfaatan konten buatan pengguna di media
Mitochiba menggunakan Instagram sosial seperti Youtube dan Instagram oleh
karena Instagram memungkinkan penggunanya produk Mitochiba. Yin dalam (Tasci et al.,
untuk mengunggah konten berbasis gambar dan 2020) mendefinisikan metode studi kasus
video yang memudahkan penggunanya untuk sebagai penyelidikan mengenai suatu fenomena
mengunggah postingan apapun yang dalam realitasnya. Dalam penelitian studi kasus
diinginkannya. dengan jenis konten yang peneliti memiliki peluang untuk memperoleh
berangam seperti gambar, carousel, reels, data yang detail dan beragam, yang mencakup
video, IGTV, hingga instagram story dimensi dalam sebuah kasus kecil maupun
kasus yang rentangnya lebih luas.
103
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
Sumber utama dalam penelitian ini sharing konten serta aktivitas lainnya tanpa
adalah konten media sosial di Instagram yang kualifikasi. Konten tersebut terdiri dari kegiatan
dilakukan secara Purposive. Teknik yang kreatif yang disebarkan melalui media sosial
digunakan dalam pengambilan data adalah ataupun platform lain yang memungkinkan
melalui observasi dan dokumentasi di media pengguna lain untuk ikut berkomentar dan
online yaitu Instagram. Data sekunder terjadi engagement.
didapatkan dari hasil kajian penelitian lain yang
Hasil penelitian ditemukan bahwa
memberikan gambaran, analisis, serta evaluasi
konten yang dibuat oleh influencer maupun
informasi yang relevan dengan penelitian ini.
konten kreator lainnya merupakan konten
buatannya sendiri, dimana masing-masing
influencer maupun konten kreator lainnya
HASIL DAN PEMBAHASAN
memiliki gaya nya sendiri dalam membuat
Mitochiba yang hadir di pasar food konten. Followers dari masing-masing
processor sejak tahun 2017 menggunakan influencer juga sudah sangat memahami gaya
strategi Marketing PR yang inovatif melalui konten nya, serta memiliki kepercayaan yang
strategi User Generated Content, yaitu tinggi terhadap kualitas setiap resep yang
memanfaatkan konten di media sosial untuk disampaikan serta informasi lain yang
mempengaruhi khalayak. Strategi User disampaikan oleh influencer di media sosial
Generated Content di media sosial cenderung nya, dalam kasus ini adalah Instagram.
lebih dipercaya karena sebagian besar konten
Kedua, User Generated Content harus
bertujuan untuk memberikan referensi
dipublikasikan. User Generated Content harus
mengenai produk yang digunakan tanpa adanya
diunggah ke platform yang memungkinkan
motif komersial (Zhuang et al., 2023). Niantiara
masyarakat luas untuk dapat mengakses dengan
(2022) berpendapat bahwa proses MPR dimana
mudah. Biasanya, User Generated Content
interaksi antara merek dan konsumen dapat
disebarkan melalui media sosial. Persebaran
menciptakan efektivitas dalam penyebaran
informasi melalui e-mail maupun pengirim
kesadaran merek, ditandai dengan testimoni
pesan instan tidak termasuk dalam User
positif konsumen lain yang juga akan
Generated Content. Kegiatan User Generated
mempengaruhi target pasar baru melalui User
Content produk Mitochiba yang diteliti disini
Generated Content.
adalah konten di media sosial Instagram.
Naab dan Sehl (2017) memberikan
Ketiga, User Generated Content dibuat
kriteria Batasan User Generated Content
diluar kegiatan profesional. User Generated
(UGC), antara lain pertama, User Generated
Content dilakukan oleh masyarakat amatir yang
Content merupakan kontribusi perorangan.
tidak terpengaruh oleh kontrol institusi. User
Pengguna internet membuat konten nya sendiri,
Generated Content walaupun dilakukan oleh
dengan mudah menerima atau melakukan
104
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
masyarakat amatir yang tidak dipengaruhi oleh Pertama, content detailedness atau
kontrol institusi, konten awal yang kedetailan konten yaitu informasi kuantitatif
menyebarkan informasi User Generated dari informasi yang disampaikan. Informasi
Content haruslah memiliki kekuatan argument yang semakin banyak dan pengalaman
serta kredibilitas sumber yang baik agar influencer mengenai produk yang disampaikan
pendapatnya didengarkan oleh pengguna lain. dapat membantu mengurangi ketidakpastian
Mitochiba memanfaatkan influencer yang yang dirasakan tentang produk dan
sudah memiliki followers yang sangat banyak, meningkatkan kemungkinan pengguna akan
dengan loyalitas followers yang juga tinggi mempertimbangkan konten sebagai konten
untuk meningkatkan kredibilitas pesannya. yang bermanfaat.
Influencer bisa berasal dari orang biasa Influencer akan menyampaikan tipe
dibandingkan dengan selebritas atau artis food processor Mitochiba yang digunakan,
terkenal, sehingga sering dianggap lebih apakah CH-100 ataupun CH-200. Influencer
“otentik” dan lebih “organic” (Nurlaela Arief, selanjutnya akan menyebutkan kelebihan dari
2019). Pernyataan ini dibuktikan dengan food processor tersebut, “food processor
banyaknya interaksi yang terjadi antara Mitochiba CH-100 chopper andalan nih untuk
influencer dengan followers dimana setiap menghaluskan bumbu, daging, dan lain-lain.
melakukan recook, atau mencoba meniru resep Hitungan detik aja sudah halus”, ujar akun
yang disampaikan influencer selalu berhasil. @bundadidi. Akun Instagram
Informasi ini didapatkan dari banyaknya repost @asahid_tehyung juga memberikan pendapat
story dari influencer mengenai recook resep “ga cuma bisa halusin bumbu lho, bisa juga
nya. Konten yang dibuat oleh influencer juga halusin daging, bahkan es batu. Tinggal
biasanya lebih natural dan lebih mudah beberapa kali tekan saja sudah bisa halus
mendapat perhatian dari audiens. sekali”.
105
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
foto dan video di reels. Foto dan video semakin di akun @asahid_tehyung
memudahkan audiens untuk menyimak ulasan Sumber: Instagram (diakses pada 6 Maret
mengenai produk Mitochiba, karena biasanya 2023)
dalam setiap video influencer akan memberikan
Dimensi ketiga adalah content
informasi mengenai produk Mitochiba dalam
objectivity (objektivitas konten), dimana
bentuk voice over. Informasi ini diperkuat
influencer perlu mengungkapkan pendapatnya
dengan caption yang juga didalamnya juga
mengenai produk dengan se-obyektif mungkin.
memuat informasi mengenai Mitochiba.
Obyektivitas informasi mengacu pada tingkat
keadilan dan non-bias. Informasi yang terlalu
subyektif akan mengganggu audiens dalam
memahami makna pesan yang disampaikan,
sehingga akan mengganggu penilaian mereka
mengenai produk yang akhirnya dapat
mengurangi kepercayaan mereka terhadap
konten. Cara influencer saat mengungkapkan
pendapatnya juga mempengaruhi pendapat
audiens.
106
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
107
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
108
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
mengunggah konten dengan produk Mitochiba penting adalah interactivity of the creator
109
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
SIMPULAN
yang tidak terpisahkan dengan masyarakat saat objectivity (objektifitas konten), social
ini. Masyarakat saat ini memiliki kekuatan yang recognition (pengakuan sosial), dan social
besar untuk mempengaruhi pengguna nya di popularity (popularitas sosial), dan interactivity
kehidupan nyata (Windah, 2012), dalam hal ini of the kreator (interaktivitas kreator) (Zhuang
produk Mitochiba karena terpengaruh oleh User generated content atau yang
konten-konten yang dibuat oleh influencer di sering juga disebut sebagai konten buatan
media sosial dan keinginan untuk selalu pengguna merupakan konten yang dapat berupa
terhubung dengan topik yang sedang hangat foto, suara, teks, animasi dan video yang
diperbincangkan di media sosial, dalam hal ini diunggah oleh pengguna dalam situs jejaring
adalah produk food processor Mitochiba. sosial. User generated content menjadi cara
Kekuatan media sosial, dalam hal ini yang tepat digunakan untuk melaksanakan
Instagram terbukti menjadi media baru yang kegiatan Marketing PR di media sosial, karena
sangat ampuh dalam menjalankan strategi kredibilitas pesan yang membuat pesan lebih
Marketing PR tanpa melibatkan pihak produsen mudah untuk diterima serta merasuk ke benak
maupun pemasar melalui User Generated khalayak. Harris dalam (Niantiara, 2022)
Content dimana pesan yang ada didalamnya memberikan penjabaran tujuan dari marketing
dianggap lebih kredibel oleh pengguna sosial PR yaitu meningkatkan kesadaran dan
media. Theodore Levitt dalam (Priyatna, 2001) keberadaan merek kepada masyarakat luas,
110
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
111
Jurnal Representamen Vol 9 No. 01
April 2023
Naab, T. K., & Sehl, A. (2017). Studies of user- Suwatno. (2019). Pengantar Public Relations
generated content: A systematic review. Kontemporer. PT Remaja Rosdakarya
Journalism, 18(10), 1256–1273. Offset.
https://doi.org/10.1177/14648849166735 Tasci, A. D. A., Wei, W., & Milman, A. (2020).
57 Uses and misuses of the case study
Niantiara, A. (n.d.). Analisis Pemanfaatan Key method. Annals of Tourism Research, 82.
Opinion Leader (KOL) oleh Batagor Acan https://doi.org/10.1016/j.annals.2019.102
sebagai Strategi Marketing Public 815
Relations (MPR) di Instagram. 1–13. Tim Okezone. (2021, December 10). Mau
https://doi.org/10.30996/representamen.v Trending? Intip 6 Ide Konten Video
8i2.7203 Pendek yang Bikin Viral!
Norman K. Denzin, & Yvona S. Lincoln. Celebrity.Okezone.Com.
(1994). The Sage Handbook of Ulani Yunus. (2021). Digital Branding, Teori
Qualitative Research (3rd Edition). dan Praktik. PT. Remaja Rosdakarya.
SAGE Publication. Widayanti, Riya. (2015). Pemanfataan-Media-
Nur, A., & Rusnali, A. (n.d.). Penggunaan User Sosial-untuk-Penyebaran-Informasi-
Generated Content(Ugc) Tiktok dalam Kegiatan-Sekolah-Menengah-Kejuruan-
Dunia Kesehatan (A. Nur Aisyah Rusnali) Pasundan-Tangerang. Jurnal Abdimas,
PENGGUNAAN USER GENERATED 1(2), 81-87.
CONTENT(UGC) TIKTOK DALAM https://doi.org/10.47007/abd.v1i2.1208.
DUNIA KESEHATAN. Windah, O. A. (2012). NEW SOCIAL MEDIA
https://inet.detik.com/cyberlife/d- AND PUBLIC RELATIONS: REVIEW
4096640/ini-kronologi-pemblokiran-tik- OF THE MEDIUM THEORY. In Jurnal
tok-di-indonesia Sosiologi, 14(1), 21-32.
Nurlaela Arief. (2019). Public Relations in the https://doi.org/10.23960/sosiologi.v14i1.
Era of Artificial Intelegence, Bagaimana 105
Big Data dan AI Merevolusi Dunia PR. Zhuang, W., Zeng, Q., Zhang, Y., Liu, C., &
PT Remaja Rosdakarya Offset. Fan, W. (2023). What makes user-
Papasolomou, I., Kitchen, P. J., & Panopoulos, generated content more helpful on social
A. (2013). The accelerative and media platforms? Insights from creator
integrative use of marketing public interactivity perspective. Information
relations in Cyprus. Public Relations Processing and Management, 60(2).
Review, 39(5), 578–580. https://doi.org/10.1016/j.ipm.2022.10320
https://doi.org/10.1016/j.pubrev.2013.09. 1
004
Priyatna, Soeganda. (2001). Konsep Marketing
Public Relations di Tengah Pasar Global.
MediaTor, 2(2), 213-216.
https://doi.org/10.29313/mediator.v2i2.7
32
Przybylski, A. K., Murayama, K., Dehaan, C.
R., & Gladwell, V. (2013). Motivational,
emotional, and behavioral correlates of
fear of missing out. Computers in Human
Behavior, 29(4), 1841–1848.
https://doi.org/10.1016/j.chb.2013.02.014
Rubyanti, Desi, & Irwansyah. (2020). Peran
User Generated Content (UGC)
Instagram Pada Industri Makanan. Jurnal
Ilmu Komunikasi Mediakom, 4(1), 1-24.
https://doi.org/10.32528/mdk.v4i1.3569
Salmaa. (2022, February 12). 7 Perbedaan
Instagram vs Tiktok, Mana Sosial Media
Terbaik. Duwitmu.Com.
112