Anda di halaman 1dari 10

1

Judul : Pengembangan Unit Bisnis Wisata Edukasi Anggrek


pada DD’ Orchid Nursery Kota Batu Jawa Timur
Pemrasaran / NIM : Nirmala Jannatul Firdaus/J3J116187
Pembahas / NIM : Sifa Fizzriah/J3J116245
Hari / Tanggal : Sabtu/18 Mei 2019
Waktu :
Ruangan : BS B04
Dosen Pembimbing : Doni Sahat Tua Manalu, SE, MSi

Menyetujui

Doni Sahat Tua Manalu, SE, MSi

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak jenis komoditas
pertanian. Salah satu bidang pertanian yang memiliki peran dalam pengembangan
pertanian di Indonesia adalah hortikultura. Hortikultura mempelajari tentang
tanaman hias, tanaman buah, tanaman sayuran dan tanaman obat – obatan, usaha
ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk berwirausaha di bidang pertanian
karena Indonesia memiliki iklim tropis dimana curah hujan cukup tinggi dan
temperatur suhu yang cocok untuk tanaman hortikultura.
Salah satu jenis tanaman hortikultura adalah tanaman hias. Tanaman hias
adalah segala jenis tanaman yang memiliki nilai hias (bunga, batang, tajuk,
cabang, daun, akar, aroma dan sebagainya) yang memiliki kesan indah (artistik)
atau kesan seni (Santoso, 2010). Salah satu jenis tanaman hias adalah bunga
anggrek. Anggrek adalah salah satu jenis tanaman hias yang dibudidayakan di
Indonesia. Jenis anggrek yang dibudidayakan di Indonesia adalah jenis
dendrobium, cattleya, vanda, phalaenopsis dan orcidium. Anggrek memiliki
bunga yang unik, setiap jenis bunga anggrek memiliki bentuk, warna dan ukuran
yang berbeda – beda.
Anggrek biasa digunakan untuk berbagai keperluan seperti hiasan, dekorasi
rumah, serta sebagai bunga ucapan. Disamping itu perubahan gaya hidup dan
trend yang meningkat pada masyarakat yang menyukai keindahan dan estetika,
anggrek semakin dikembangkan untuk menghasilkan keindahan warna dan bentuk
yang unik.
Semakin meningkatnya trend pada masyarakat yang menginginkan untuk
merawat tanaman anggrek membuat masyarakat ingin mempelajari tentang
tanaman anggrek dan bagaimana masyarakat ingin mempelajari cara perawatan
tanaman anggrek. Selain itu cara perawatan yang baik sangat dibutuhkan untuk
perawatan tanaman anggrek.
2

Kota Batu merupakan salah satu sentra agribisnis dalam budidaya


tanaman hias yang berkembang dan tumbuh dengan pesat dalam beberapa
tahun ini, khususnya anggrek. Berdasarkan data Dinas Pertanian Kota Batu
produksi anggrek menunjukkan adanya peningkatan produksi anggrek di
Kota Batu dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2018. Data peningkatan
produksi tanaman anggrek dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Data produksi anggrek di Kota Batu pada tahun 2016 - 2018
Tahun Produksi (tangkai)
2016 1 677 030
2017 2 026 727
2018 2 354 872
Sumber : Dinas Pertanian Kota Batu (2019)
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa produksi tanaman anggrek di Kota Batu
selalu mengalami peningkatan dari tahun 2016 sejumlah 1 677 030 tangkai
menjadi 2 026 727 tangkai pada tahun 2017 dan 2 354 872 tangkai pada tahun
2018. Dengan adanya peningkatan produksi anggrek secara terus menerus
dapat menjadikan di Kota Batu berpotensi untuk dijadikan sebagai wisata
edukasi karena di daerah Kota Batu sendiri belum ada tempat yang
memadukan konsep wisata dan edukasi tentang tanaman anggrek.
Eduwisata (Educational Tourism) dapat bervariasi mulai dari minat untuk
belajar ketika berwisata hingga belajar atau berwisata dengan tujuan belajar
(Ritchi, 2003). Undang-undang RI nomor 10 Tahun 2009, menjelaskan
bahwa wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh sesorang atau
sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi
pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya wisata yang
dikunjungi, dalam jangka waktu sementara (Ismayanti, 2010). Sedangkan
edukasi atau disebut juga dengan pendidikan adlah segala upaya yang
direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau
masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku
pendidikan (Notoadmojo, 2003).
Kota Batu pada tahun 2016 sampai dengan 2018 mengalami peningkatan
jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu. Berikut merupakan data
wisatawan yang datang ke Kota Batu baik wisatawan mancanegara maupun
domestik pada tahun 2016 - 2018. Data perkembangan jumlah wisatawan
Kota Batu tahun 2016-2018 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2 Data perkembangan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota
Batu tahun 2016-2018

Wisatawan Pertumbuhan
2016 2017 2018
(Orang) (%)
Domestik 2 913 017 3 856 529 5 633 611 19
Mancanegara 3 392 6 183 10 557 26
Jumlah 2 916 409 3 862 712 5 644 168 19
Sumber : Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu (2019)
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah wisatawan meningkat
dari tahun 2016 sejumlah 2 916 409 orang hingga tahun 2018 dengan total
wisatawan sebesar 5 644 168 wisatawan pada tahun 2018. Jumlah tersebut
3

telah mewakili jumlah wisatawan baik wisatawan domestik maupun


mancanegara.
Kota Batu merupakan kota yang identik dengan banyaknya tempat wisata
yang sering dikunjungi oleh pengunjung yang ingin berwisata di Kota Batu.
Berikut adalah data tempat wisata berbasis pertanian di Kota Batu dapat
dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3 Data pengunjung agrowisata Kota Batu tahun 2018
No Tempat Agrowisata Jumlah Wisatawan
1 Petik Apel “Makmur Abadi” 37 080
2 Petik Apel “Mandiri” 52 132
3 Batu Agro Apel 13 227
4 Desa Wisata Bumiaji 4 919
Total 107 358
Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Batu (2019)
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa jumlah pengunjung wisata
agrowisata sejumlah 107 358 orang menyukai kegiatan pertanian sebagai
tujuan wisata. Salah satu yang berpotensi dikunjungi sebagai tempat
eduwisata adalah perusahaan DD’ Orchid Nursery. DD’ Orchid nursery
adalah perusahaan yang bergerak di bidang budidaya tanaman hias anggrek
yang memiliki berbagai macam unit bisnis, seperti budidaya, pembesaran,
dan pemasaran tanaman hias anggrek.
DD’ Orchid Nursery merupakan salah satu tempat budidaya anggrek
terkenal yang ada di Kota Batu. Pada DD’ Orchid Nursery, para pengunjung
dapat melihat berbagai macam tanaman jenis anggrek yang langka dan
bagaimana cara perawatannya. Selain itu, pengunjung juga dapat belajar
langsung bagaimana cara merawat dan membudidayakan tanaman anggrek
yang benar pada tenaga yang ahli.

1.2 Tujuan
Tujuan penulisan Kajian Pengembangan Bisnis adalah :
1 Merumuskan ide pengembangan bisnis pada DD’ Orchid Nursery
berdasarkan faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan internal
(kekuatan dan kelemahan).
2 Merencanakan pengembangan unit bisnis wisata edukasi bunga anggrek
pada DD’ Orchid Nursery berdasarkan aspek non-finansial dan aspek
finansial.

2 KERAGAAN PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


DD’ Orchid Nursery merupakan perusahaan yang bergerak di bidang
budidaya dan pembesaran tanaman anggrek. DD’ Orchid Nursery
didirikan pada tahun 2005. Pemilik bernama Bapak Dedek Setia Santoso.
DD’ Orchid Nursery berlokasi di Jl. Martorejo RT 03/ RW 03 No 14,
Desa Dadaprejo Kecamatan Junrejo Kota Batu Jawa Timur. DD’ Orchid
Nursery menjalankan unit bisnis pembibitan, pembesaran dan pemasaran
tanaman hias bunga anggrek.
4

DD’ Orchid Nursery memiliki 3 kegiatan utama yang dilakukan


antara lain kegiatan budidaya, perawatan, dan pemasaran anggek.
Kegiatan budidaya yang dilakukan meliputi kegiatan persilangan anggrek
dan pembibitan menggunakan media kultur jaringan. Kegiatan perawatan
anggrek meliputi pemupukan, aklimatisasi dan pemindahan tanaman
sesuai ukuran tanaman. Kegiatan terakhir yang ada di DD’ Orchid
Nursery adalah pemasaran. Kegiatan pemasaran perusahaan meliputi
penjualan tanaman anggrek mulai dari ukuran kecil (Seedling) hingga
tanaman anggrek dengan ukuran yang besar (Indukan).

2.2 Aspek Organisasi dan Manajemen Perusahaan


DD’ Orchid Nursery membagi pelaksaanaan kerja menjadi tiga
bagian yaitu Laboratorium, Perkebunan, Penjualan, Pemasaran dan
Administrasi. Struktur Perusahaan dapat dilihat pada Gambar 1.
Pemilik
Perusahaan

Bagian
Kepala
Penjualan, Kepala Kebun
Laboratorium
Pemasaran dan
Administrasi
Pegawai Kebun
Pegawai Dapur
dan bagian
Media
Packing

Pegawai
Laboratorium

Gambar 1 Struktur Organisasi DD’ Orchid Nursery


DD’ Orchid Nursery memiliki struktur organisasi yang sederhana dan
jelas untuk memudahkan dalam pemberian tugas dan wewenang. DD’
Orchid Nursery memiliki 25 petani plasma tanaman hias anggrek. Selain
itu, DD’ Orchid Nursery juga memiliki 11 orang pekerja yang terdiri dari
bagian administrasi dan pemasaran, kepala bagian kebun, kepala bagian
laboratorium, pegawai bagian kebun dan packing, pegawai dapur media,
dan pegawai laboratorium.

2.3 Sumberdaya Perusahaan


Sumberdaya perusahaan merupakan aspek yang penting untuk
menunjang suatu kegiatan bisnis, karena tanpa adanya sumberdaya maka
suatu kegiatan bisnis tidak akan berjalan dengan baik. Sumberdaya yang
dimiliki DD’ Orchid Nursery yaitu sumberdaya fisik, sumberdaya
manusia, dan sumberdaya keuangan. Sumberdaya fisik yang dimiliki
berupa lahan, bangunan, kendaraan, peralatan laboratorium, peralatan
media dapur dan peralatan budidaya.
Sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan adalah 11 orang
tenaga kerja yang terdiri dari 1 orang bagian penjualan, pemasaran, dan
administrasi, 4 orang bagian kebun dan packaging dan 6 orang bagian
5

laboratorium dan dapur media. Modal awal yang dibutuhkan DD’ Orchid
Nursery sebesar Rp 12 000 000 yang berupa satu buah greenhouse dan
dua buah botolan anggrek dengan sumberdana yang dimiliki perusahaan
berupa modal sendiri.

3 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS


3.1 Rumusan Ide pengembangan Bisnis
DD’ Orchid Nursery menjalankan bisnis budidaya dan pembibitan
tanaman hias anggrek. DD’ Orchid Nursery memiliki unit bisnis
budidaya, pembesaran, dan pemasaran tanaman hias anggrek. Dapat
dilihat dari hasil identifikasi faktor internal dan eksternal perusahaan.
kekuatan yang dimiliki perusahaan yaitu keterampilan sumber daya
manusia yang baik, dan pemodalan yang dimiliki didapat melalui modal
pribadi.
Faktor eksternal perusahaan yaitu meningkatnya jumlah pengunjung
kota Batu dan semakin banyaknya peminat tanaman hias, khusunya
peminat tanaman anggrek. Sehingga pengembangan bisnis yang
memungkinkan untuk dilakukan oleh DD’ Orchid Nursery yaitu dengan
mengembangkan unit bisnis wisata edukasi pada DD’ Orchid Nursery.
Pengembangan bisnis tersebut dilakukan untuk memaksimalkan
kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada, sehingga DD’ Orchid
Nursery dapat lebih jauh dikenal oleh masyarakat, baik konsumen
maupun masyarakat yang memiliki hobi pada tanaman hias, khususnya
tanaman anggrek.
Rencana pengembangan unit bisnis wisata edukasi ini bertujuan
untuk memberikan wawasan dan pembelajaran tentang jenis-jenis
tanaman anggrek yang ada di DD’ Orchid Nursery dan bagaimana cara
perawatan dengan baik. Diharapkan dengan adanya pengembangan unit
bisnis ini mampu memberikan manfaat bagi perusahaan dalam bentuk
tambahan pendapatan ataupun nama perusahaan yang akan semakin
dikenal luas oleh masyarakat, baik masyarakat sekitar maupun
masyarakat luas.
Apabila usaha tersebut menguntungkan, maka unit bisnis akan
diimplementasikan, namun jika tidak layak maka akan dilakukan evaluasi
dan kajian ulang terhadap unit bisnis yang sedang dikembangkan.
Rumusan ide pengembangan unit bisnis wisata edukasi anggrek pada DD’
Orchid Nursery dapat dilihat pada Gambar 2.
6

DD’ ORCHID NURSERY

Faktor Internal Faktor Eksternal


Kekuatan (Strength) Peluang (Opportunity)
1. Tenaga kerja yang mahir 1. Terus meningkatnya jumlah pengunjung
2. Tersedianya modal perusahaan Kota Batu
2. Semakin banyak peminat tanaman hias.

Ide Pengembangan Bisnis


Pengembangan Unit Bisnis Baru Wisata Edukasi DD’ Orchid
Nursery Kota Batu Malang

Aspek Non finansial Aspek Finansial


1. Aspek Pemasaran 1. Analisis Laba Rugi
2. Aspek Organisasi dan Manajemen 2. Analisis Cashflow
3. Aspek SDM dan Lingkungan 3. Analisis Sensitivitas

Layak Tidak Layak

Unit bisnis dikembangkan Unit bisnis dikaji ulang

Gambar 2 Alur Pengembangan Bisnis

3.2 Perencanaan Pengembangan Bisnis


3.2.1 Perencanaan Produk
Produk yang dihasilkan pada kajian pengembangan bisnis ini adalah
wisata edukasi bunga anggrek milik DD’ Orchid Nursery, dimana
masyarakat yang ingin mengetahui berbagai macam anggrek yang bisa
dibudidayakan dapat datang ke perusahaan dan akan mendapat informasi
dan pembelajaran tentang sejarah perusahaan, tata cara budidaya, dan
cara perawatannya. Selain itu, masyarakat juga dapat membeli dan
memilih langsung tanaman anggrek yang diinginkan. Gambaran produk
ide bisnis dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Wisata edukasi anggrek pada DD’ Orchid Nursery


3.2.2 Perencanaan Pemasaran
Perencanaan pemasaran bertujuan agar dapat mengetahui sasaran
pasar yang akan dituju untuk memenuhi permintaan pasar. Strategi
pemasaran yang akan dilakukan oleh DD’ Orchid Nursery adalah
menentukan Segmentation (Segmentasi pasar), Targetting (Menetapkan
7

sasaran pasar), dan Positioning (menentukan posisi pasar) atau yang


dikenal dengan STP. Serta strategi bauran pemasaran (Marketing mix)
atau yang dikenal dengan 7P (Product, Place, Price, Promotion, People,
Process, Physical Evidence).
1. Strategi Pemasaran (STP)
Tahapan strategi pemasaran dibagi menjadi tiga tahap penting dan
umumnya digunakan oleh perusahaan. Tahapan strategi pemasaran
tersebut adalah Segmentation, Targeting, dan Positioning (Kotler, 1999).
Strategi pemasaran pengembangan bisnis wisata edukasi anggrek pada
DD’ Orchid Nursery dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4 Analisis Strategi Pemasaran Segmentation, Targetting, dan
Positioning (STP) pada DD’ Orchid Nursery
Strategi Uraian
Masyarakat yang ada di Daerah Jawa Timur dan sekitarnya, baik
Segmentation
laki-laki maupun perempuan yang berusia antara 7-65 tahun
Targeting Masyarakat yang menyukai dan memiliki hobi tanaman hias anggrek
Positioning Piknik jangan panik, rawat anggrek tetap cantik
2. Bauran Pemasaran Product, Price, Place, Promotion (7P)
Bauran pemasaran adalah kombinasi kegiatan yang merupakan inti
dari sistem pemasaran yang dimana kegiatan - kegitan tersebut dapat
dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi para pembeli atau
konsumen. (Kotler, 2008). Bauran Pemasaran dari pengembangan bisnis
wisata edukasi anggrek pada DD’ Orchid Nursery dapat dilihat pada
Tabel 5.
Tabel 5 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Wisata Edukasi pada DD’
Orchid Nursery
Bauran Pemasaran Uraian
Product Wisata Edukasi Tanaman Hias Anggrek
Price Rp 30 000
Place Jl. Martorejo, Dadaprejo Junrejo, Kota Batu, Malang Jawa Timur
Melalui Media Sosial dan pendapat dari para pelanggan dan
Promotion
konsumen yang telah datang.
People Dua orang pembimbing dan pengunjung wisata edukasi
Edukasi berbasis budisaya yang terdiri dari pengenalan anggrek,
Process
cara budidaya,cara perawatan, kunjungan pada petani mitra
Physical Evidence Lingkungan yang nyaman dan suasana perusahaan yang friendly.
3.2.4 Perencanaan Organisasi dan Manajemen
Usaha wisata edukasi tanaman hias anggrek masih berada di bawah
tanggung jawab DD’ Orchid Nursery, sehingga tanggung jawab atas
wisata edukasi dipegang langsung oleh pemilik DD’ Orchid Nursery.
Kegiatan unit bisnis baru ini tidak membentuk organisasi baru, melainkan
masih menggunakan organisasi yang lama dan hanya menggunakan
beberapa bagian dari organisasi yang telah ada seperti Pemilik, bagian
admin dan pemasaran, kepala kebun, dan pegawai kebun dan packaging.
3.2.4 Perencanaan Sumber Daya Manusia
Pada usaha wisata edukasi anggrek pada perusahaan DD’ Orchid
Nursery, perusahaan tidak memerlukan tenaga kerja tambahan, namun
perusahaan dapat menggunakan tenaga kerja yang ada yang memiliki
8

keterampilan baik dan mumpuni dan mengetahui apa saja jenis varian
anggrek dan tata cara perawatannya.
3.2.5 Perencanaan Kolaborasi
Wisata edukasi ini menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan yang
ingin mengetahui pembelajaran budidaya anggrek. Selain itu, perusahaan
juga bekerjasama dengan para petani mitra milik perusahaan dalam
penyediaan bibit. Kolaborasi juga dilakukan dengan toko penyedia bahan
dan peralatan budidaya.
3.2.5 Perencanaan Finansial
Asumsi-asumsi dasar yang digunakan dalam analisis cashflow pada
rencana pengembangan bisnis ini adalah :
1. Umur bisnis ditentukan selama 7 tahun. Dilihat dari investasi yang
memiliki umur ekonomis yang paling lama yaitu bunga anggrek.
2. DD’ Orchid Nursery dalam menjalankan bisnis menggunakan modal
sendiri.
3. Lahan yang digunakan diperhitungkan sebagai lahan sendiri.
4. Biaya investasi di asumsikan dikeluarkan pada tahun pertama usaha
berjalan.
5. Pajak Penghasilan menurut Peraturan Pemerintah nomon 23 tahun 2018
untuk pendapatan dibawah 4.8 Milyar Rupiah menggunakan pajak sebesar
0.5% dari penghasilan yang didapat.
6. Tingkat suku bunga ditentukan berdasarkan tingkat deposito rata rata
Bank di Indonesia sebesar 6.1%.
7. Analisis Sensitivitas menggunakan asumsi kenaikan jumlah wisatawan
kota Batu sebesar 19%
A. Arus Penerimaan
Penerimaan yang didapat pada ide pengembangan bisnis wisata
edukasi ini diperoleh dari hasil wisata edukasi yaitu penjualan tiket
masuk wisata edukasi. Tahun pertama bisnis wisata edukasi
mendapat pendapatan sebesar Rp 135 000 000 diperoleh selama 10
bulan dan pada tahun kedua sampai dengan tahun ketujuh bisnis
berjalan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp 216 000
000 diperoleh selama 12 bulan.
B. Arus Pengeluaran
1. Biaya Investasi
Biaya investasi yang digunakan untuk pengembangan bisnis
wisata edukasi digunakan untuk keperluan sarana dan prasarana.
Total biaya investasi yang dikeluarkan sebesar Rp 34 750 000
2. Biaya Operasional
Biaya operasional pada pengembangan unit bisnis wisata
edukasi terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya tetap dan biaya
variabel. Total biaya tetap yang dikeluarkan sebesar Rp 85 000 000
dan biaya variabel yang dikeluarkan sebesar Rp 64 800 000 pada
tahun pertama dan Rp 86 400 000 pada tahun kedua sampai tahun
ketujuh.
C. Proyeksi laba rugi
9

Proyeksi laba rugi mengukur keberhasilan operasional


perusahaan selama jangka waktu tertentu. Rincian laba rugi
pengembangan unit bisnis wisata edukasi anggrek pada DD’ Orchid
Nursery dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 7 Nilai Laba Rugi unit bisnis wisata edukasi anggrek
Uraian Tahun 1 Tahun 2 – tahun 7
Laba Bersih Operasi (EBIT) (21 983 333) 14 196 667
Pajak Penghasilan Badan Usaha 675 000 963 900
Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) (22 658 333) 13 232 767
Berdasarkan tabel 8 laba bersih yang diperoleh atas
pengembangan bisnis tahun pertama sebesar – Rp 21 983 333
dikarenakan adanya biaya investasi pada tahun pertama, tahun kedua
sampai dengan tahun ketujuh sebesar Rp 13 232 767
D. Proyeksi Aliran Kas (Cashflow)
Beberapa kriteria yang dibahas pada analisis finansial
diantaranya yaitu nilai bersih kini (Net Present Value = NPV),
manfaat bersih (Net benefit Cost = Net B/C), tingkat pengembalian
internal (Internal Rate of Return = IRR), dan jangka waktu
pengembalian (Payback Period = PP). Berikut merupakan
keterangan analisis aliran kas yang ada pada Tabel 8.
Tabel 8 Aliran Kas pengembangan unit bisnis wisata edukasi anggrek
DD’Orchid Nursery
Uraian Kriteria Kelayakan Hasil Keterangan
NPV ≥0 34 079 594 Layak
Net B/C ≥1 1.72 Layak
IRR ≤ DR 27.40% Layak
PP ≤ Umur Bisnis 4 Tahun 4 Bulan Layak
Berdasarkan keterangan Tabel 8 usaha wisata edukasi anggrek
ini layak untuk dilakukan. Dapat dilihat dari NPV > 0 yaitu sebesar
34 079 594 nilai yang diterima apabila bisnis dijalankan pada saat ini.
Net B/C > 1 yaitu sebesar 1.72 artinya setiap pengeluaran sebesar Rp
1 akan menghasilkan manfaat bersih sebesar Rp 1.99. IRR > DR
sebesar 27.40% lebih besar dari tingkat deposit rata rata Bank di
Indonesia sebesar 6.1%. Payback Period < Umur Bisnis yaitu 4
tahun 4 Bulan.
E. Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas merupakan salah satu perlakuan terhadap
ketidakpastian (Gittinger, 1986).
Tabel 9 Analisis sensitivitas pada pengembangan unit bisnis wisata
edukasi anggrek perusahaan DD' Orchid Nursery
Uraian Kriteria Kelayakan Hasil Keterangan
NPV ≥0 226 513 372 Layak
Net B/C ≥1 10.73 Layak
IRR ≤ DR 227.37% Tidak Layak
PP ≤ Umur Bisnis 9 Bulan 6 Hari Layak
Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat bahwa pada saat terjadi kondisi
kenaikan jumlah wisatawan sebesar 19% mengindikasikan bahwa
10

perubahan kenaikan jumlah pengunjung memberikan perubahan yang


sangat besar pada unit bisnis wisata edukasi anggrek pada perusahaan
DD’ Orchid Nursery. Unit bisnis wisata edukasi anggrek ini sangat
sensitive terhadap perubahan kenaikan pengunjung.
4 SIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
1. Ide pengembangan bisnis ini muncul dengan memanfaatkan kekuatan
dan peluang yang ada bagi perusahaan, dibuat ide pengembangan
bisnis wisata edukasi anggrek untuk memperkenalkan budidaya
tanaman hias anggrek yang ada di DD’ Orchid Nursery.
2. Berdasarkan hasil analisis non finansial dan finansial, ide bisnis ini
dikatakan layak dijalankan. Ide bisnis pengembangan wisata edukasi
pada perusahaan DD’ Orchid Nursery layak untuk dijalankan, hal ini
didasarkan dengan hasil perhitungan Nilai NPV lebih dari 0 yaitu 34
079 594, Net B/C lebih dari 1 yaitu 1.72, IRR > DR yaitu 27.40%,
Payback Period menghasilkan waktu pengembalian 4 tahun 4 bulan.
4.2 Saran
1. DD’ Orchid Nursery dapat memanfaatkan kekuatan dan peluang
perusahaan seperti, keterampilan pegawai dalam unit bisnis baru
wisata edukasi, meningkatnya jumlah wisatawan kota Batu dan
banyaknya minat masyarakat terhadap perawatan tanaman hias.
2. Dilihat dari aspek non-finansial dan finansial pengembangan unit
bisnis wisata edukasi bisa dijalankan, sehingga perusahaan DD’
Orchid Nursery dapat menjalankan unit bisnis wisata edukasi.

DAFTAR PUSTAKA
[Dinas Pariwisata] Dinas Pariwisata Kota Batu. 2019. Data Wisatawan Kota
Batu. Batu (ID): Dinas Pariwisata.
[Dinas Pariwsata] Dinas Pariwisata Kota Batu. 2019. Data Wisatawan
Agrowisata di Kota Batu tahun 2018. Batu (ID): Dinas Pariwisata
[Dinas Pertanian] Dinas Pertanian. 2019. Jumlah Produksi Anggrek 2016 –
2018. Batu (ID): Dinas Pertanian.
Ismayanti. 2010. Pengantar Pariwisata. Jakarta (ID): Grasindo.
Kotler Philip. 1999. Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, dan
Pengendalian.Jilid 1.Jakarta (ID): Erlangga
Kotler P, Keller KL. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta (ID): PT Glora
Aksara Pratama.
Notoatmodjo S. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta (ID):
Rineka Cipta.
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor
(ID): IPB Press.
Ritchi BW. 2003. Managing Educational Tourism. Clevedon (UK): Channel
View Publication.
Santoso, Bambang B.2010. Pengantar Budidaya Tanaman Hias dan Bunga.
Malang (ID): UIN Malang.

Anda mungkin juga menyukai