SKRIPSI
Oleh:
NABIL AFANDI
…………..
PENDAHULUAN
internet. Di era modern ini, media sosial adalah bagian penting dari komunikasi
secara interpersonal dan publik. Tingkat efisiensi media sosial yang jauh lebih
Kaplan & Haenlein (2010: 61) telah mendorong para pemimpin industri untuk
Twitter, MySpace, dan lainnya, agar berhasil di lingkungan online. Hal tersebut
menurut Williams & Williams (dalam Vinerean et al, 2013: 67) menjadikan lebih
dalam mengelola strategi orang lain atau mengikuti arahan orang lain.
juga tentu didukung oleh kemudahan akses internet dengan harga yang relatif
terjangkau. Menurut laporan Digital 2020 dari We are Social dan Hootsuite
satu tahun terakhir. Angka ini sama dengan 25,3 juta pengakses internet baru
1
3
dunia dengan waktu akses terlama. Di peringkat pertama adalah Filipina yakni
jam 43 menit.
jam 46 menit digunakan untuk sosial media. Data ini mengejutkan kalau benar-
menempati tempat yang tinggi diperingkat dunia. Penetrasi sosial media sendiri
sudah mencapai 59 persen atau lebih dari separuh populasi pengguna internet di
Indonesia. Angka ini tumbuh sebesar 8,1 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Dari jumlah pengguna media sosial Instagram yang sudah mendekati angka
satu milyar di seluruh dunia, Indonesia menempati peringkat tiga untuk jumlah
reach yang bisa dicapai di media social Instagram sebagaimana hasil riset We are
pengguna internet di Indonesia porsi ini mencapai sepertiga populasi. Itu artinya
tiga dari sepuluh orang yang menggunakan internet di Indonesia bisa dijangkau
5
rupanya juga terbilang tinggi. Ada pertumbuhan sebesar 5 persen dalam satu
tahun atau setara dengan 3 juta pengguna baru yang bisa dijangkau. Instagram
dinilai sebagai sosial media yang cukup berpengaruh di Indonesia karena saat ini
banyak sekali pengguna yang memanfaatkan sosial media ini layaknya mikro-blog
Berdasarkan data dari riset We are Social dan Hootsuite tahun 2020
mengenai jumlah pengguna dan reach Instagram di Indonsia, pada bulan Juni
2019, Portal diskon tanah air CupoNation pun studi mengenai pengguna media
sosial serta aplikasi populer yang dipakai orang Indonesia. Berdasarkan studi
pengguna Facebook di Rusia, Turki, Jepang, dan Inggris. Amerika menjadi negara
dengan pengguna Instagram paling banyak. Total ada 110 juta pengguna
Instagram terbanyak dengan jumlah user 66 juta. Negara ketiga yang memiliki
pengguna Instagram paling banyak adalah India dengan jumlah 64 juta user.
tahun. Studi juga mengungkap bahwa awal 2019, jumlah rata-rata pengguna
Media sosial yang sekarang ini banyak digunakan oleh perusahaan untuk
sosial yang utamanya berisi mengenai konten dengan format foto atau video yang
disertai dengan caption (keterangan) pendukung dari foto atau video yang
diunggah. Penggunaan Instagram sekarang ini bukan hanya sebagai media pribadi
tetapi juga digunakan untuk kepentingan bisnis, baik secara individual maupun
korporasi (Sakinah, 2018: 53). Pada awalnya Instagram dibuat tidak ditujukan
mengiklankan akun miliknya, tidak hanya terbatas pada pemilik merek bisnis saja.
Hingga saat ini Instagram juga digunakan sebagai media bisnis toko online dan
Sociolla meluncurkan e-commerce baru pada Juni 2020 yang menyasar kebutuhan
7
kecantikan para Ibu di Indonesia yang diberi nama Lilla by Sociolla dan dengan
kemudian digunakan sebagai salah satu kanal media utama bagi Lilla by Sociolla
Mei 2020. Hingga 18 April 2020, pukul 16.00 WIB, akun Instagram @lilla_id
memiliki jumlah unggahan (post) sebanyak 711 posts, 17.8K followers (pengikut)
yang berarti lebih dari 17.800 followers, dan 1 following (mengikuti) akun
tentang produk kecantikan terbaru, discount produk, tips kecantikan, dan berbagai
8
konten yang berkaitan dengan produk serta layanan Lilla by Sociolla dalam hal
penyedia perlengkapan produk kecantikan dan perawatan pribadi bagi ibu. Akun
kecantikan untuk beragam kelompok usia, Lilla dibuat khusus untuk para ibu.
Mulai dari produk untuk perawatan prenatal, perawatan postnatal, hingga produk
perawatan yang aman untuk seluruh anggota keluarga, situs ini menghadirkan
deretan produk bagi para ibu untuk memanjakan diri sendiri, serta merawat anak.
Semua produk yang tersedia 100% asli dan bersertifikat BPOM (Natanagara,
2020). Saat ini ada sekitar 100 merek perawatan kecantikan dan pribadi, yang
dikurasi khusus untuk ibu Indonesia dan lebih banyak merek yang akan
ditambahkan dalam beberapa bulan mendatang (Kinanti & Dinisari, 2020). Untuk
itu merek Lilla by Sociolla sebenarnya dapat dikatakan baru satu tahun
belakangan ini muncul, di mana perlu bagi pihak Social Bella selaku perusahaan
yang menaungi Lilla by Sociolla untuk dapat memperkenalkan nama Lilla pada
pangsa pasar Indonesia khususnya kalangan ibu-ibu. Logo, identitas warna, cara
Konten Instagram Lilla by Sociolla dibuat dan disesuaikan dengan cara mereka
9
dalam menampilan identitas merek mereka. Untuk itu kajian mengenai strategi
branding dalam penelitian ini menarik untuk dilakukan karena media sosial
menjadi bagian menjadi bagian penting sekarang ini bagi perusahaan untuk
bahwa pada bidang branding, bagaimana pun media sosial mewakili masa depan
inovasi merek dengan kemungkinan yang hampir tak terbatas untuk kinerja merek
platform mana yang akan digunakan dan bagaimana media sosial menjadi penting
bagi bisnis yang berjuang untuk menarik perhatian serta dukungan khalayak
online (Manninen, 2017: 75). Media sosial menjadi aspek penting dalam kaitan
kedekatan interaksi media sosial. Media sosial juga dapat dimanfaatkan dalam
Media sosial menjadi sarana yang mudah diakses dan berguna sebagai
kedekatan tersebut.
Tidak hanya untuk kepentingan pribadi, media sosial juga digunakan oleh
perusahaan untuk menjadi bagian dari strategi promosi mereka yang efektif dan
efisien karena dapat diakses oleh siapa saja tanpa harus menghabiskan banyak
biaya tetapi memberikan dampak promosi jaringan yang lebih luas. Kerpen
(dalam Martinus & Chaniago, 2017: 209) mengatakan bahwa media sosial
media sosial itu sendiri. Pemasaran online melalui media sosial kemudian dapat
perangkat praktis dalam menilai pemanfaatan media sosial dalam proses branding
yakni dapat dilakukan dengan memanfaatkan social media strategy wheel (roda
bahwa penggunanya harus bekerja dalam lingkaran (roda) melalui segala macam
dan fase penelitian untuk mengevaluasi sumber daya dan teknik yang digunakan
dapat membantu dalam membuat program yang lebih kuat, dengan beragam
pencapaian tujuan dan sasaran, target audiens yang tepat, dan persyaratan
diterapkan dalam lima bagian strategi yakni tracking & monitoring strategy
Penting untuk menyadari bahwa semua strategi dan taktik harus memetakan
strategi ini untuk berpikir secara berbeda tentang perencanaan dan strategi yang
dibuat karena dalam hal ini ada keterlibatan komunikasi dengan teknologi dan
besar dalam membangun brandung merek, di samping juga menjadi sarana dalam
fokus penelitian ini yaitu, “Bagaimana strategi branding Lilla by Sociolla dalam
Breakenridge (2012: 157) yang terdiri atas 5 tahapan, yakni: tracking &
Instagram.
merek yang dapat dilakukan melalui pemanfaatan media sosial seperti Instagram.
brand (merek) untuk menunjukan dan membentuk identitas mereknya. Selain itu
14
penelitian ini diharapkan juga dapat menjadi sumber referensi guna memperkaya
literatur kajian Ilmu Komunikasi yang berkaitan dengan branding yang menjadi
salah satu bagian penting dalam komunikasi pemasaran guna dapat membentuk
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi pihak Lilla
dan khalayak lainnya, sehingga dapat menjadi sumber evaluasi bagi perbaikan
strategi branding ke depannya. Selain juga dapat menjadi sumber evaluasi admin
maupun bagian pemasran media sosial dari Lilla by Sociolla dalam pengemasan
konten Instagram yang selama ini diproduksi agar dapat lebih sesuai dan efektif
dalam membangun identitas merek Lilla. Selain juga dapat memberikan informasi
TINJAUAN PUSTAKA
perbandingan data, maupun sebagai pengembangan atas penelitian yang telah ada
antara lain:
konsumen melalui halaman, iklan dan video) dan strategi magnet (dengan
35
36
informasi baru dan 20% di lainnya sadar perlunya dukungan platform offline. Alat
kampanye yang paling disukai dalam Facebook adalah pada halaman Facebook,
iklan Facebook lebih populer jika dibandingkan dengan video Facebook dan
tingkat penggunaan untuk survei, kompetisi, dan aplikasi rendah. Juga ditemukan
bahwa tingkat kedukaan dan partisipasi adalah dua kriteria dasar yang digunakan
Media to Increase Children Book Sales” yang telah dipublikasikan dalam Journal
The WINNERS, Vol. 17 No. 2, September 2016, pp. 155-163. Penelitian yang
launching buku atau kegiatan promosi, diskon, lomba dan pemasaran buku anak
melalui media sosial yang dapat mendongkrak penjualan buku anak. Penerbit
37
John Valos, Fatemeh Haji Habibi, Riza Casidy, Carl Barrie Driesener, Vanya
Louise Maplestone dengan judul “Exploring the integration of social media within
dalam Journal Marketing Intelligence & Planning, Vol. 34, Iss 1, 2016, pp. 19-40.
Tujuan dari penelitian yang dilakukan Valos, dkk tersebut untuk mengetahui
pemasaran jasa karena pemasaran jasa berbeda dari tipikal FMCG (Fast-moving
consumer good), pemasar industri dan bertahan dalam hal pesan, branding, media,
terpadu tradisional yang dicakup oleh tema jangkauan, saluran layanan, advokasi
38
dari mulut ke mulut, pesan yang dihasilkan konsumen dan pengukuran perilaku
Planning, Vol. 32, Iss. 3, 2014, pp. 328-344. Penelitian Dimitriadis tersebut
strategi yang diterapkan, dan hasil apa yang diarapkan. Selain itu bagaimana
keseluruhan akan memicu mekanisme umpan balik pada tingkat yang berbeda.
menyesuaikan aktivitas media sosialnya saat ini atau merancang yang baru. Perlu
komunikasi harian dan langsung yang ditawarkan oleh media sosial, manajer
dapat menjaga pelanggan dan calon pelanggan agar tetap dekat dengan nama
merek dan memiliki peluang besar untuk mengubah pengguna sederhana menjadi
penggemar dan pelanggan setia. Selain membawa pelanggan dekat dengan merek,
Bae & Muhammad Faisal Yul Zamrudi dengan judul “Challenge of Social Media
and Society, Vol. 19, No. 3, 2018, pp. 851-869. Penelitian yang dilakukan Bae &
sosial dan strategi efektif untuk melibatkan lebih banyak pelanggan di toko ritel
kebangkitan digital dan budaya media sosial sedang meningkat. Orang Indonesia
teknologi, sehingga tampil sebagai populasi yang potensi media sosialnya belum
dalam laman media sosial pengecer dan merangsang merek ritel), moneter
(memperoleh harga yang lebih baik dan kupon gratis untuk melakukan
pembelian), dan faktor psikologis (mencari rasa berafiliasi dan memiliki dalam
komunitas, serta menjalin dan memelihara hubungan dengan anggota lain) dalam
sosial. Perusahaan ritel makanan juga menyadari potensi teknik pemasaran media
sosial. Mereka bertujuan untuk memanfaatkan pemasaran digital dan alat analitik
menciptakan nilai merek yang positif dan memberi konsumen pengalaman online
maupun tidak langsung– tentang produk dan merek yang dijual. Intinya
44
pemasaran yang dilakukan berdasarkan adanya kesadaran bahwa nilai tambah dari
yang direncanakan. Komunikasi pemasaran yang dinilai tidak sesuai dengan yang
inilah yang perlu dihindari oleh mereka yang melakukan aktivitas komunikasi.
Oleh sebab itu, diperlukan strategi dan taktik yang matang dalam efektivitas dan
yang berjalan dua arah. Misalnya sebuah perusahaan melakukan aktivitas strategi
masukan akan produk mereka sebagai bagian dari upaya memonitor pesan-pesan
yang bukan hanya mereka sampaikan tetapi juga yang disampaikan konsumen.
Masukan dari konsumen, baik secara langsung ataupun tidak, akan sangat berarti
dan berguna bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk yang mereka
miliki.
pelaku pasar harus selalu memonitor efek-efek dari komunikasi pemasaran. Para
perusahaan produsen lewat sikap, respon, dan tindakan mereka terhadap produk
yang diluncurkan. Ada dua hal yang harus diketahui pelaku pasar dalam melihat
(tentu saja komunikasi konsumen tidak harus menghasilkan atau berorientasi pada
penjualan, tetapi sikap yang mengarah kepada sikap konsumen. Maksudnya, efek
pesan dan umpan balik pada strategi pemasaran yang dilakukan. Upaya dalam
yang pada akhirnya ditujukan untuk pada konsumen untuk membeli. Tujuan
47
Media sosial (social media) pada dasarnya merupakan bentuk aplikasi yang
batasan ruang dan waktu dengan mempergunakan jaringan internet. Media Sosial
merupakan media online partisipatif tempat berita, foto, video, dan podcast
dengan proses voting untuk membuat item media menjadi popular (Evans, 2012:
38).
Media sosial juga disebut sebagai bentuk penerbitan online dan alat-alat
komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada percakapan,
tersebut, Kaplan & Haenlein (2010: 60) memberikan penjelasan lebih lanjut
internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang
majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto
atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set
teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan
menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial bahwa ada enam
jenis media sosial, antara lain Proyek Kolaborasi, Blog dan Microblog, Konten,
Situs Jejaring Sosial, Virtual game world, dan Virtual social world.
blog, ruang obrolan, situs jejaring sosial, forum, dan pentas diskusi. Menurut
Nedelka, media sosial ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori: sindikasi
adalah blog, podcast, dan videocast; contoh berbagi konten adalah konten dari
pengguna, wiki, dan widget yang dibuat pengguna; dan jaringan sosial serta
Situs jejaring sosial atau media sosial menurut Trusov dkk., dapat
informasi di internet. Aspek unik dari media sosial dan popularitasnya yang luar
biasa menurut Hanna dkk., telah merevolusi praktik pemasaran seperti periklanan
dan promosi. Media sosial juga menurut Mangold & Faulds telah mempengaruhi
Tingkat efisiensi media sosial yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
Twitter, MySpace, dan lainnya, agar berhasil di lingkungan online (Kaplan &
Haenlein, 2010: 61). Dengan demikian, menurut Williams & Williams (dalam
Vinerean et al, 2013: 67) lebih banyak industri mencoba mendapatkan keuntungan
dari media sosial karena mereka dapat digunakan untuk mengembangkan strategi,
menerima peran mereka dalam mengelola strategi orang lain atau mengikuti
berinteraksi dengan calon konsumen dan konsumen saat ini, untuk mendorong
hubungan penting yang berarti dengan konsumen yang pada akhirnya berdampak
saluran tradisional seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan surat langsung
individual melalui saluran ini. Sejalan dengan perkembangan internet dan media
pesat. Selain itu, posisi baru seperti pakar media sosial dan manajer komunitas
merek atau inisiatif di lingkungan Internet (Bekoglu, 2014: 263). Maka dari itu
50
hadir social media marketing (pemasaran media sosial), di mana frasa pemasaran
media sosial umumnya mengacu pada penggunaan layanan online ini untuk
online baru secara inovatif untuk mencapai tujuan komunikasi dan pemasaran
setia, wawasan pasar, dan prospek yang dihasilkan. Manfaat lainnya yakni
mendapatkan wawasan baru tentang merek yang menawarkan cara inovatif untuk
diskusi online tentang bisnis penting bagi perusahaan. Agar pemasar dapat
menggunakan peluang baru ini, maka membutuhkan alat agar perusahaan pemasar
media sosial dengan program dan proses pemasaran (Zarella dalam Assaad &
Media sosial adalah sumber dari pandangan dan situasi klien yang hampir
tidak ada habisnya, dan tantangannya adalah untuk mengontrol informasi ini
51
dengan cara yang tepat dan dengan cara yang berarti bagi perusahaan dan yang
membawa manfaat nyata bagi bisnis perusahaan. Media sosial juga merupakan
kerangka kerja yang sesuai untuk aktivitas inti dalam pemasaran di Internet.
tingkat pribadi yang biasanya sulit dicapai atau tidak mungkin melalui saluran
yang dapat melengkapi kegiatan pemasaran lainnya (Assaad & Gómez, 2011: 15).
pemasaran yang sejalan dengan strategi perusahaan. Pada tahap ini, menurut
Powell et al., pelanggan, pesaing dan faktor eksternal serta sumber daya internal
efek strategi dan membuat penyesuaian jika perlu. Strategi media sosial dibangun
dengan mendengarkan dan terlibat dengan tiga jenis persona: influencer, individu,
motivasi ketiga persona ini dan membentuk strategi mereka yang sesuai (Bekoglu,
2014: 2634).
yang efektif untuk komunikasi pemasaran, menurut Hanna (dalam Bekoglu, 2014:
YouTube, Facebook, Instagram dan Twitter sebagai elemen yang berdiri sendiri
52
menurut Charlesworth sebagian besar perusahaan tidak memiliki tujuan yang jelas
dan harapan perusahaan dari media sosial. Strategi media sosial juga harus sesuai
ideal - baik yang nyata dan tidak nyata, fungsional dan hedonistik, terlihat dan
tidak terlihat - di bawah kondisi ekonomi yang layak untuk bisnis mereka.
kepemilikannya.
Brand bukan hanya apa yang tercetak di dalam produk atau kemasannya,
tetapi termasuk apa yang ada di benak konsumen dan bagaimana konsumen
53
asosiasi mental yang dipegang konsumen, guna menambah nilai produk atau
layanan yang dirasakan. Brand sekarang diakui sebagai bagian dari modal
dieksploitasi karena brand adalah aset tidak berwujud, aset itu menghasilkan
manfaat tambahan untuk bisnis. Lebih lanjut Gopal (2007: 181) menunjukan
brand sebagian besar terkait dengan atribut produk, manfaat, nilai pakai, budaya
kronologi dan pengalamannya yang unik dan dibangun dari waktu ke waktu
dirinya dari kartu nama ke komunikasi elektronik seperti iklan televisi, internet
simbol atau pun tanda perusahaan saja karena brand merupakan aset. Brand
menurut Kapferer (2008:12) sebagai aset tidak berwujud termasuk paten, basis
data dan sejenisnya. Brand adalah aset bersyarat. Ini adalah titik kunci yang
sejauh ini diabaikan. Aset adalah suatu elemen yang mampu menghasilkan
manfaat dalam waktu yang lama. Tidak ada brand tanpa produk atau layanan yang
diberikan sehingga brand juga indentik dengan produk atau jasa yang diberikan.
brand menjadi jati diri perusahaan yang menggambarkan esensi dari kedudukan
pangsa pasar dan kepemimpinan dilakukan melalui upaya branding yang harus
54
5) didistribusikan.
branding berarti lebih dari sekadar memberi nama merek dan memberi isyarat
kepada dunia luar bahwa produk atau layanan seperti itu telah dicap dengan merek
bagi perusahaan. Di mana dalam proses ini, perusahaan harus terlebih dahulu
yang setia dan mengatur segmen konsumen untuk efisiensi operasional yang lebih
baik. Merek juga diidentifikasi berdasarkan tempat dan tidak hanya oleh citra
perusahaan.
yang kompetitif. Oleh karena itu branding menurut Gopal (2007: 14) dapat
55
menghasilkan bisnis baru bagi perusahaan di mana merek tampak hidup. Branding
perusahaan yang kuat dapat melengkapi produk dan layanan dengan kredibilitas
dan nilai instan yang mungkin tidak dapat dilakukan melalui kampanye
yang lebih pendek tanpa mengorbankan kualitas atau layanan. Ini telah menjadi
konsumen. Akibatnya menurut Gopal (2007: 14) produk dengan teknologi baru
booming di pasar mengubah siklus hidup lebih pendek untuk produk yang telah
ada dan yang lebih tua. Di bawah tekanan seperti itu, corporate branding adalah
perusahaan.
menyelaraskan visi, budaya, dan citra perusahaan. Menurut Cone et al (2003: 97)
pelayanan tujuan sosial telah menjadi strategi yang efektif dalam membangun
56
merek. Banyak organisasi seperti Avon, ConAgra Foods, Merck, dan Chevrolet
identity (identitas merek) menurut Omar & Williams (2006:269) awalnya muncul
melalui nama brand dengan ditandainya mana suatu produk, kemudian didukung
oleh image perusahaan dan nilai pelanggan. Perlu dipahami bahwa pengembangan
unik yang dicita-citakan atau dibuat oleh merek tersebut. Asosiasi ini mewakili
apa yang idealnya ada di benak pelanggan, dan menyiratkan potensi janji kepada
pelanggan. Penting untuk diingat bahwa identitas merek mengacu pada tujuan
57
strategis untuk sebuah merek, sementara citra merek adalah apa yang saat ini ada
komunikasi pemasaran. Jika sebuah perusahaan tidak memiliki merek, tidak ada
Kotler & Keller (2009: 241) menunjukan seperangkat asosiasi merek yang unik
hubungan diantara merek dan pelanggan melalui proposisi nilai yang melibatkan
semua elemen merek terhadap kesadaran dan citra. Keterpaduan identitas merek
bergantung pada sejauh mana konsistensi dari elemen merek terjaga. Idealnya,
pemasar memilih setiap elemen untuk mendukung yang lain, dan semua dapat
dengan mudah dimasukkan ke dalam aspek lain dari merek dan program
Media sosial menjadi sarana yang mudah diakses dan berguna sebagai
kedekatan tersebut.
perilaku konsumen mengenai pemanfaatan fitur-fitur yang ada dalam media sosial
dalam menilai pemanfaatan media sosial dalam proses branding yakni dapat
dilakukan dengan memanfaatkan social media strategy wheel (roda strategi bedia
sosial) dari Deirdre Breakenridge. Social media strategy wheel merupakan strategi
secara efektif menunjukan bahwa penggunanya harus bekerja mulai dari lingkaran
daya dan teknik yang digunakan dalam program sebelumnya. Informasi yang
yang lebih kuat, dengan beragam pencapaian tujuan dan sasaran, target audiens
yang tepat, dan persyaratan anggaran yang diperlukan dalam mendukung program
yang dilakukan.
59
Bagian utama dari social media strategy wheel Breakenridge (2012: 157)
& measurement (Keterlibatan dan Pengukuran) adalah area yang membantu dalam
penting untuk menyadari bahwa semua strategi dan taktik harus memetakan
strategi ini untuk berpikir secara berbeda tentang perencanaan dan strategi yang
dibuat karena dalam hal ini ada keterlibatan komunikasi dengan teknologi dan
pada setiap bidang utama pengembangan social media strategy wheel yang
topik utama dan informasi yang relevan penting bagi audiens? Menyiapkan
tertentu dapat membantu dalam membuat saluran dan strategi distribusi untuk
komunikasi Konten: Apa masalah kritis dari influencer dan pendukung merek?
Konten apa yang menggairahkan mereka dan bagaimana mereka suka berbagi
maksimum.
dengan audiensi atau tindakan apa yang diharapkan ingin dilakukan audiens?
keterlibatan tertentu mengarah pada adopsi level yang lebih tinggi dan hasil
yang memetakan kembali ke tujuan dan sasaran pada tingkat yang lebih tinggi?
melalui berbagai saluran dalam media sosial. Social Media Strategy Wheel
baru) yang telah melahirkan teori new media. New media menunjukan pola
62
komunikasi yang tidak ada batasan antara penyampai pesan dan penerima pesan
memberikan asas timbal balik atas dasar interaktivitas. New media merupakan
ini memungkinkan pengguna dari new media memiliki pilihan informasi apa yang
interaktivitas inilah yang merupakan konsep sentral dari pemahaman tentang new
media.
Teori dari new media tersebut menunjukan adanya pembeda dari media
massa yang selama ini dikaitkan dengan pesannya yang bersifat massif, dibuat
yang tidak dikenal. Pada bagian ini, produk new media seakan menghapuskan
berbagai karakteristik media massa tersebut secara lebih independen dan terbuka
meskipun new media tetap tidak menghapus keberadaan media lama. Watie
(2011: 70) menjelaskan bahwa sebutan new media ini merupakan pengistilahan
untuk menggambarkan kerakteristik media yang berbeda dari yang telah ada
selama ini. Media seperti televisi, radio, majalah, koran digolongkan menjadi
media lama (old media) dan media internet yang mengandung muatan interaktif
kemudian media lama menjadi hilang digantikan media baru, namun ini
komunikator tunggal dan disebarkan melalui media massa kepada audien yang
anomim menjadi sebuah proses produksi pesan yang terus berkembang, interaktif
dan bersifat personal. New media tidak secara langsung menetapkan kepentingan
media massa sebagai bagian utama dari keberadaan internet karena dalam konsep
new media, bukan hanya komunikasi massa yang ada di dalamnya tetapi
bahwa jika koran merupakan medium bagi editor dan televisi merupakan medium
medium bagi para jurnalis. Internet tidak hanya memiliki semua kemampuan yang
selama ini dimiliki oleh media massa konvensional (teks, images, grafis, video
ataupun audio) tetapi juga menawarkan spektrum yang lebih luas, seperti
beberapa batasan media massa yang tidak diakui dalam konsep teori media baru
sebagaimana diungkapkan Holmes (dalam Littlejohn & Foss, 2009: 186) bahwa
64
new media telah menantang untuk berinovasi pada berbagai bentuk, bukan hanyan
teknologi tetapi juga pada tingkat ekologi dan lingkungan sosial masyarakat yang
semakin terbuka pada bentuk penerimaan baru. Adanya makna penolakan pada
teori new media berkaitan dengan resistensi pada bentuk media konvensional yang
sebagai bagian utama dari keberadaan internet karena dalam konsep new media,
bukan hanya komunikasi massa yang ada di dalamnya tetapi komunikasi massa
menjadi bagian dari keberagaman konteks komunikasi yang dapat tercipta dalam
new media. Perubahan produksi pesan ini juga menyangkut hubungan antara
New media bukan hanya sebagai media alternatif tetapi justru sekarang ini
berperan dalam membangun sosial. Bagian terpenting yang menjadi sarana dalam
new media pun dapat diaplikasikan melalui sistem komputerisasi dengan fasilitas
jaringan internet, sehingga new media lahir dari adanya perangkat-perangkat yang
65
mendukung keberadaan komunikasi maya yang sekarang ini dapat kita temukan
dengan mudah seperti melalui smartphone seperti halnya media sosial yang dapat
diunduh melalui berbagai perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Awal
kehadiran Instagram hadir sebagai aplikasi berbasis iOS (sistem operasi milik
Indriani (2017: 2) bahwa Instagram dapat digunakan di iPhone, iPad atau iPod
Touch versi apapun dengan sistem operasi iOS 7.0 atau yang terbaru yang dapat
diunduh melalui Apple App Store, dan smartphone berbasis Android dengan
sistem operasi versi 2.2 (Froyo) ke atas yang dapat diunduh melalui Google Play.
foto dan video yang memungkinkan pengguna mengambil foto, mengambil video,
perusahaan teknologi bernama Burbn, Inc yang berdiri pada tahun 2010
dan Mike Krieger selaku CEO dan pendiri Instagram mencoba selama satu
minggu untuk membuat ide dan kemudian berhasil membuat versi pertama dari
66
Burbn yang masih belum sempurna. Versi final Burn yaitu aplikasi yang sudah
dapat digunakan di dalam iPhone yang akhirnya difokuskan pada bagian foto,
Kevin Systrom merupakan CEO dan salah satu pendiri Instagram yang
bertanggung jawab atas visi dan strategi perusahaan secara keseluruhan serta
startup Odeo, yang kemudian menjadi Twitter dan menghabiskan dua tahun di
Google mengerjakan produk seperti Gmail dan Google Reader. Dia lulus dari
Stanford University dengan gelar BS dalam Ilmu & Teknik Manajemen dan
melayani di dewan Walmart dan KCRW. Mike Krieger sebagai kepala teknik dan
(Instagram, 2020).
Instagram merupakan aplikasi yang tumbuh dengan cepat dari segi bisnis
menjelaskan bahwa Insgram pada awal keberadaannya dimulai dengan satu juta
pengguna bulanan, aplikasi berbagi foto dengan 100 juta foto yang diunggah pada
bulan Juli 2011 dan 10 juta pengguna pada bulan September tahun yang sama.
Instagram dan membeli Instagram sebesar US$ 1 miliar dan menjadi akuisisi
67
terbesar ketiga sampai saat ini. Pengguna Instagram mencapai 80 juta pengguna
bulanan setelah akuisisi dan bertambah dua kali lipat dengan 150 juta pengguna
perbaikan fitur yang dinilai memberikan nilai tambah bagi pengguna dalam
Mei tahun 2013, Instagram memperkenalkan penandaan foto dan tab ‘Foto Anda’
pada profil pengguna dengan koleksi gambar atau foto yang ditandai ke akun
pengguna tersebut. Foto tagging juga diperluas ke merek, langkah yang ramah-
link pada foto dan video. Orang dapat menunjukkan konten Instagram seperti
yang dimaksudkan untuk dilihat, dengan hanya menyalin dan menyisipkan link
embed ke sebuah artikel atau website dengan fungsi baru ini. Ini adalah langkah
Instagram.
Indriani (2017: 5) bahwa pada awalnya Instagram dibuat tidak ditujukan untuk
akun miliknya, tidak hanya terbatas pada pemilik merek bisnis saja. Hingga saat
68
ini Instagram juga digunakan sebagai media bisnis toko online, dimana banyak
dengan cara endorsement (bentuk kerjasama antara kedua pihak yang saling
menguntungkan).
tetapi juga digunakan untuk kepentingan bisnis baik secara individual maupun
Instagram. Tidak ada kriteria pasti mengenai seseorang disebut sebagai selebgram.
kolom pencarian (explore) dan biasanya menjadi viral karena gaya hidupnya.
tetapi juga digunakan untuk kepentingan bisnis baik secara individual maupun
kriteria pasti mengenai seseorang disebut sebagai selebgram. Ciri yang paling
memiliki banyak followers¸ memiliki banyak like dan/atau comment pada konten
identitas merek melalui Instagram beserta penerapan konsep dan teori yang
komunikasi yang dapat didasarkan pada upaya mengamati atau mencatat praktik
yang spesifik dari data partisipan, menganalisis data secara induktif, serta
menafsirkan makna dari data yang diperoleh. Peneliti yang terlibat dalam bentuk
kondisi set alami dari para pelaku di dalamnya. Pengamatan dilakukan dalam latar
alami mereka, pada kegiatan, kebiasaan, kebijakan kerja, selayaknya interaksi dan
followersnya.
118) bahwa metode deskriptif kualitatif adalah metode pilihan ketika peneliti
diinginkan.
tata cara yang berlaku dalam masyarakat dan situasi-situasi tertentu termasuk
yang lebih utuh mengenai fenomena yang diteliti. Penggunaan metode deskriptif
76
pada penelitian ini dapat memberikan keleluasaan bagi peneliti untuk mempelajari
fenomena penelitian dengan lebih utuh dan menyampaikan apa yang didengar dan
dilihat sebagai suatu fakta yang disampaikan. Kekuatan bahasa dan rangkaian
kalimat menjadi ciri deskriptif kualitatif sehingga pada penelitian ini dinilai akan
diamati oleh peneliti. Penggunaan informan sendiri lebih banyak digunakan pada
dipancing oleh pihak peneliti. Istilah informan ini banyak digunakan dalam
penelitian kualitatif.
dapat dilakukan secara cermat agar informasi yang di dapat sesuai dalam
yang akan digunakan untuk menjadi informan dalam penelitian kita tergantung
berasal dari adanya para pelaku sebagai bagian dari fenomena yang tidak
bergantung pada jumlahnya saja tetapi lebih difokuskan pada kualitas informan
2. Annisa Faraz Izdihar selaku Graphic Designer Lilla by Sociolla yang terlibat
metode lain yang peneliti rencanakan untuk digunakan, bagaimana peneliti akan
79
melakukan ini, dan mengapa memilih metode terserbut (Maxwell, 1996: 108).
1. Wawancara
primer yang peneliti gunakan sebagai sarana untuk menggali informasi dari
dapat dilakukan melalui bentuk percakapan baik secara lisan maupun tulisan
yang dilakukan peneliti dengan mengacu pada pedoman wawancara yang telah
80
informan.
indera mata sebagai alat bantu utamanya selain panca indera lainnya seperti
berada diluar subjek yang diamati dan tidak ikut dalam kegiatan-kegiatan yang
partisipan dapat menjaga keutuhan alami latar penelitian karena peneliti tidak
sebagaimana diungkapkan Nazir (2014: 79) bahwa studi literatur, selain dari
mencari data sekunder yang akan mendukung penelitian, juga diperlukan guna
berbagai sumber dokumen yang dapat berasal dari buku, sumber online, dan
keragaman informasi berdasarkan pada literatur yang telah ada sehingga dapat
dari informasi yang telah ada. Tinjauan kepustakaan dapat memperkaya cara
82
diamati.
Analisis data menunjukan tentang apa yang akan peneliti lakukan untuk
contoh spesifik yang lebih bermanfaat daripada deskripsi abstrak. Analisis data
dari beragam data variatif sehingga memungkinkan variasi data yang tinggi.
Variasi data yang beragam dalam penelitian kualitatif terus dihasilkan ketika
penelitian berlangsung dan dapat dikelompokan melalui teknik analisis data model
2013: 337) bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, hingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display, dan
conclusion drawing/verification.
83
Ada tiga komponen utama yang diterapkan dalam model analisis data interaktif
karena data yang terkumpul tidak menjadi bagian di dalamnya karena teknik analisis
data berawal dari keberadaan data yang telah ada tersebut. Teknik analisis data model
melalui tahap reduksi data. Penyajian data ini merupakan upaya peneliti dalam
c. Conclusion Drawing/verification
Uji keabsahan data pada penelitian kualitatif dapat dilakukan melalui teknik
berbeda tentang suatu masalah yang sedang dipelajari atau dalam menjawab
pertanyaan penelitian (Flick, 2008: 41). Pemahaman tentang triangulasi juga dapat
dengan data hasil wawancara; (2) membandingkan apa yang dikatakan orang di
depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi; (3) membandingkan
apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang
Triangulasi sumber menjadi alat verifikasi antar sumber data yang pada
wawacara dengan observasi yang dilakukan, atau observasi dengan studi literatur
cara perbandingan lainnya dari teknik analisis data yang peneliti gunakan.
informasi lainnya.
86
BAB IV
Pada subbab hasil penelitian ini akan memaparkan mengenai upaya peneliti
di media sosial tersebut dikaji berdasarkan konsep social media strategy wheel
dari Breakenridge (2012: 157) yang terdiri atas 5 tahapan, yakni: tracking &
Untuk itu pada bagian hasil penelitian ini akan memaparkan kelima bagian
penelitian yang dipilih serta pengamatan peneliti pada Instagram @lilla_id yang
4.1.1 Strategi Pelacakan & Pemantauan (Tracking & Monitoring Strategy) Lilla
mengenai topik utama dan informasi yang dianggap penting untuk disampaikan
tracking & monitoring strategy menunjukan tentang topik utama dan informasi
Lilla by Sociolla yakni merupakan tanggung jawab dari pihak Social Media
14 Juli 2021).
Ada dua pihak utama yang secara langsung bertanggung jawab dalam
pengelolaan konten Instagram @lilla_id yakni Social Media Executive dan Social
Media Specialist. Pada prakteknya, Instagram @lilla_id dikelola oleh tim social
admin, design grafis dan pihak lainnya yang bertanggung pada Social Media
Executive. Tim Social Media Lilla menjadi pelaksana langsung dari setiap
Media Executive Lilla by Sociolla bahwa “Lilla adalah destinasi belanja untuk
Bella (PT Social Bella Indonesia) yang menaungi merek Sociolla ingin menjadi
salah satu bagian penting dalam kehidupan para ibu melalui kehadiran brand Lilla
diri dengan produk terkurasi tinggi dan bersertifikat BPOM yang memang
kebutuhan ibu anak dan keluarga. Di dalamnya berisi mengenai tips, informasi,
dan produk kecantikan serta perawatan yang berkaitan dengan Ibu dan anak
Lilla by Sociolla mengenai pesan utama yang ingin disampaikan Sociolla dari
“Untuk para ibu di luar sana kami mengingatkan bahwa mereka tidak
sendiri menjalani perjalanan sebagai ibu, selalu ada ruang untuk berbagi
karena karena Lilla hadir sebagai ruang untuk berbagi informasi, tips-tips,
produk, dan segala kebutuhan ibu, anak dan keluarga.” (Keterangan Annisa
Faraz Izdihar dalam wawancara, 14 Juli 2021).
kepada para ibu di seluruh Indonesia yang telah menjalankan tugas mulianya. Di
mana seorang ibu memiliki peran yang penting dalam keluarga. Oleh karenanya,
penting bagi seorang ibu untuk selalu menjaga pikirannya tetap positif untuk
orang yang mereka cintai. Di sisi lain, blog dan jurnal psikologi psychreg,
keseluruhan. Ketika harga diri serta kesadaran diri seseorang meningkat, dapat
berefek positif pada pola pikir secara keseluruhan yang mampu meningkatkan
tidak hanya penting untuk kesehatan dirinya, tetapi juga bermanfaat untuk
berupaya untuk dapat menumbuhkan self-care bagi para ibu dalam menciptakan
Instagram @lilla_id mengenai pesan utama yang sering disampaikan dari setiap
produk pilihan yang aman digunakan oleh ibu, anak, dan keluarga.” (Keterangan
disesuaikan dengan hal atau informasi yang biasanya menarik perhatian followers
konten dalam Instagram @lilla_id. Hal atau informasi yang penting untu
dengan follower di instagram story supaya mereka ikut menjawab atau bertanya.
2021).
Sociolla yakni “Konten berupa giveaway biasanya yang paling menarik audiens
91
untuk ikut serta. Begitu juga dengan kuis dan juga konten yang bersifat shareable
Informasi mengenai parenting dan juga berbagai tips yang menunjang ibu
dalam dunia parenting merupakan salah satu informasi yang diminati followers
dan dijadikan sebagai rujukan bagi Lilla untuk dijadikan konten menarik di
suatu produk yang bermanfaat untuk ibu, anak, dan keluarga.” (Keterangan
yakni postingan berupa tips dan motivasi parenting yang paling sering saya baca
produk yang berkaitan dengan ibu, anak dan keluarga merupakan bagian dari
mendengar nama Lilla by Sociolla dan melihat akun Instagram @lilla_id, identitas
support kepada ibu-ibu yang baru punya anak.” (Keterangan Kinanti Wahyuni
Lilla by Sociolla memiliki misi untuk memberikan dukungan dan cinta bagi
mereka menikmati mom’s moment melalui serangkaian upaya perawatan diri atau
self-care. Perawatan diri yang dilakukan ibu inilah yang kemudian dipercaya Lilla
by Sociolla sebagai salah satu bagian penting yang dapat berdampak pada
Ibu merupakan bagian penting yang dituju oleh Lilla by Sociolla, untuk itu
ibu merupakan segmentasi primer dituju pada akun Instagram @lilla_id agar
Media Executive Lilla by Sociolla bahwa “Segmen primer Lilla adalah perempuan
yang sudah menikah, usia 25-35 tahun, pendidikan terakhir S1, penghasilan antara
bahwa bahwa segmen primer Lilla adalah Ibu muda umur 25-35 tahun, dan
sepsifikasi segmen yang ingin dituju. Ibu merupakan segmentasi utama yang
ibu dan dunia parenting menjadikan ibu sebagai segmen utama yang secara
penting bagi Lilla untuk dapat menunjukan sisi pembeda kontennya dengan
konten sejenis dari merek lain. Hal yang dilakukan Sociolla agar konten Instagram
Media Executive Lilla by Sociolla bahwa “Instagram Lilla isinya tidak hanya
berupa menjual produk saja, ada juga konten konten tips parenting, rekomendasi
17 Juli 2021).
gaya hard selling, tetapi juga ditunjang dengan penjualan soft selling dengan
menjadikan konten menghibur dan edukatif sebagai bagian dari hasil strategi
Hal lain yang dilakukan Sociolla agar konten Instagram @lilla_id berbeda
Juli 2021).
Visual ilustrasi doodle berwarna merupakan salah satu bagian yang juga
menimbulkan kesan ceria, menarik secara visual dan juga mudah dimengerti. Hal
bahwa “Lilla tidak hanya memposting produk yang dijualnya saja, mereka juga
95
Hal lain yang juga dapat membedakan konten Instagram @lilla_id dengan
Instagram dari produk sejenis lainnya yang membuat anda tertarik sebagaimana
Instagram yang bermanfaat mulai dari edukasi parenting, berbagi tips dan hadiah
menarik, jadi tidak melulu menjual produk (Keterangan Fitriana Intan dalam
mengenai strategi pelacakan & pemantauan (tracking & monitoring strategy) Lilla
sosial tertentu dapat membantu dalam membuat saluran dan strategi distribusi
menjadi kekuatan utama dari konten Instagram. Cara pihak Sociolla mengemas
by Sociolla bahwa:
Bagian utama yang menonjol dari setiap unggahan foto maupun video pada
feeds (laman utama) Instagram @lilla_id yakni penggunaan warna lilac dan peach
sebagai warna utamanya. Nama Lilla terinspirasi dari bunga “Lilac” yang
merupakan simbol dari cinta pertama, yang menurut Head of Public Relations
Social Bella, Febrina Herlambang hal tersebut sama seperti cinta seorang anak
terhadap ibunya. Ketika mencintai seseorang tentu kita ingin memberikan segala
sesuatu yang terbaik, sama halnya dengan Lilla yang ingin memberikan rasa cinta
terbaik pada para ibu lewat produk-produk kecantikan dan perawatan diri yang
telah dikurasi dan 100% asli untuk memenuhi kebutuhan mereka. Melalui Lilla by
98
Sociolla, Social Bella juga ingin menyampaikan kepada seluruh ibu bahwa "It’s
okay mom, kalian juga berhak untuk menikmati momen merawat diri sambil
2020).
Gambar 4.5
Sumber: Akun Instagram @lilla_id, 2021.
otentik yang telah dikurasi sesuai dengan berbagai kebutuhan ibu di Indonesia
untuk merawat dirinya sendiri dan orang-orang yang dicintainya. Produk yang
hingga perawatan bayi, anak-anak dan keluarga. Saat ini ada sekitar 100 merek
perawatan kecantikan dan pribadi, yang dikurasi khusus untuk ibu Indonesia dan
lebih banyak merek yang akan ditambahkan dalam beberapa bulan mendatang.
Untuk berbelanja di Lilla oleh Sociolla, para ibu dapat mengunjungi situs lilla.id.
99
Upaya untuk mengurasi produk dan informasi tersebut juga dilakukan Lilla
anak, menampilkan produk yang sudah dikurasi sesuai kebutuhan dan informasi
melalui penggunaan warna dasar Lillac dan diberi akses peach sebagai identitas
memiliki konten Instagram dengan design yang menarik mulai dari pemilihan
foto, warna, jenis font, dan ilustrasi doodle sehingga membuat saya lebih
kepada followers, membuat caption yang interaktif sehingga para followers dapat
Gambar 4.6
Sumber: Akun Instagram @lilla_id, 2021.
setiap unggahan maupun caption yang digunakan untuk merujuk apda penyebutan
follwersnya. Selain itu, upaya untuk menumbuhkan kedekatan pada caption dan
membuka peluang untuk berinteraksi, Lilla kemudian juga membuat caption yang
biasanya didalamnya terdapat tanda tanya yang dapat mendorong followers untuk
terlibat dalam percakapan nantinya. Selain itu, cara Sociolla mengemas setiap
bahwa “Setiap caption instagram Lilla dibuat dengan bahasa yang ringan, to the
point, mudah dimengerti, dan relatable dengan para ibu.” (Keterangan Annisa
memberi tahu followers konten baru yang diupload, secara visual Instagram Story
Lilla juga selalu menggunakan frame dengan warna lillac sebagai identitas
jika ada promo yang menarik di story lilla langsung saya cek produknya
Instagram Story agar dalam Instagram @lilla_id yang menarik perhatian juga
selalu menarik dan lucu untuk ibu dan anak (Keterangan Fitriana Intan dalam
merespon dan membantu jika ada pertanyaan atau keluhan (Keterangan Annisa
komentar yang diberikan oleh followers, hal tersebut membantu para followers
Frekuensi publikasi konten atau pun story dalam satu hari atau satu minggu
bahwa untuk konten yang dipublikasikan tergantung dari campaign yang sedang
dijalani, namun biasanya minimal ada 2 konten untuk instagram feed & story
Frekuensi unggahan konten atau pun story yang dipublikasikan dalam satu
hari atau satu minggu pada Instagram followers @lilla_id agar memperkuat
Lilla by Sociolla bahwa sehari bisa sampai 3 post, biasanya jam 1 siang, jam 4
sore, jam 8 malam (Keterangan Annisa Faraz Izdihar dalam wawancara, 14 Juli
2021).
dan pendukung merek. Konten apa yang menggairahkan mereka dan bagaimana
mereka suka berbagi konten (dalam format apa), di mana strategi komunikasi dan
105
berdampak maksimum.
Public figure sekaligus ibu dari 4 anak, Nadia Mulya, dipilih oleh Lilla by
kehadiran Lilla by Sociolla di Indonesia. Baginya, menjadi ibu dari 4 orang anak
106
merupakan anugerah yang tak ternilai. Namun, seringkali kegiatan mengurus anak
dan rumah membuatnya tak punya banyak waktu untuk merawat diri sendiri.
Menurut Nadya Mulya, momen khusus untuk self-care penting bagi seorang
ibu, tak hanya untuk tampil cantik, tetapi juga untuk kebahagiaan batinnya. A
mother that takes care of her wellbeing will raise children who will also take care
Sociolla, menjadikan Nadya Mulya para ibu semakin mudah untuk mendapatkan
produk kecantikan dan perawatan diri. Selain referensinya yang lengkap, pilihan
produk yang banyak, keamanan produk juga dijamin karena telah dikurasi sesuai
kebutuhan Ibu dan juga bersertifikat BPOM, membuat dirinya tak khawatir untuk
2020).
Lilla by Sociolla bahwa Nadya Mulya biasa mengisi campaign yang diadakan
oleh lilla melalui IG Live sharing session (Keterangan Annisa Faraz Izdihar dalam
Kehadiran Nadya Mulya yang dikenal sebagai public fifure dapat menarik
perhatian followers untuk dapat menunjukan perhatian pada Lilla, selain juga
adanya kesamaan identitas antara Nadya dan Lilla yakni pentingnya self moment
bagi ibu serta menerapkan gaya hidup sehat yang menunjang perilaku
107
parentingnya. Nadya Mulya pun sering mengisi konten IGTV live sessions yang
Nadya mulya sebagai ambassador Lilla yang juga dikenal sebagai social
Executive Lilla by Sociolla bahwa “Nadya Mulya juga merupakan seorang ibu
yang sedang populer dengan pola hidup yang sehat, kami mengharapkan dia dapat
Peran public figure, social media influencer, komunitas atau pihak ketiga
Mulya juga merupakan seorang ibu yang sedang populer dengan pola hidup yang
sehat, kami mengharapkan dia dapat mempengaruhi ibu diluar sana untuk
2021).
komunitas, atau pihak ketiga lainnya bagi identitas merek Lilla by Sociolla di
dengan memilih publik figure yang disukai oleh target audiens identitas brand
Lilla semakin menarik dan kuat (Keterangan Kinanti Wahyuni dalam wawancara,
merek ini dapat membuat para followers tergerak untuk melakukan sesuatu
Hal atau informasi yang kemudian diberikan Nadya Mulya selalku public
figure, social media influencer, dalam mendorong identitas Lilla by Sociolla yang
Informasi penting yang diberikan Nadya Mulya selaku public figure, social
2021).
Hal atau informasi apa yang biasanya disampaikan tokoh, public figure,
social media influencer, komunitas, atau pihak ketiga lainnya dalam memperkuat
Selain itu Nadia Mulya juga suka berbagi mengenai pola hidupnya yang sehat
menunjukan cara terbaik untuk terlibat dengan audiensi atau tindakan apa yang
diharapkan ingin dilakukan audiens. Apakah ingin audiens belajar tentang merek,
bagaimana jenis keterlibatan tertentu mengarah pada adopsi level yang lebih
@lilla_id agar aktif dalam Instagram @lilla_id serta turut memperkuat identitas
Sociolla yakni dilakukan melalui pemberian giveaway, fitur question sticker, quiz
sticker Instagram, analisis post yang paling engaging dan mereplikasi jenis post
tersebut. Untuk giveaway yang mau ikut harus follow akun Lilla dan nge-tag ke
2021).
@lilla_id agar aktif dalam Instagram @lilla_id serta turut memperkuat identitas
111
Para follower biasa-nya semangat untuk dapat hadiah produk gratisan. Selain juga
14 Juli 2021).
2021).
dilakukan adalah dengan membuat konten yang bersifat interaktif dengan para
berupa foto maupun video yang diunggah dalam Instagram @lilla_id yakni
2021).
berupa foto maupun video yang diunggah dalam Instagram @lilla_id sebagaimana
112
Upaya Sociolla agar followers menyukai (like) foto konten yang dalam
bahwa yakni membuat konten yang bermanfaat dan dapat memberikan insight
baru untuk para followers (Keterangan Fitriana Intan dalam wawancara, 22 Mei
2021).
positif yang relatable terhadap ibu muda (Keterangan Annisa Faraz Izdihar dalam
bahwa Lilla memiliki fitur review yang dapat diakses di website untuk
memiliki fitur review yang dapat di akses di website untuk mempermudah calon
@lilla_id bahwa testimoni dari pengguna lain sangat membantu sebelum saya
2021).
114
sekali, dengan begitu para followers dapat menilai dan mengetahui informasi
22 Mei 2021).
sasaran pada tingkat yang lebih tinggi? Strategi pengukuran memungkinkan untuk
menunjukkan nilai program PR/ Sosial Media dengan melacak metrik yang
ada perangkat aplikasi pihak ketiga, hanya Instagram Insight saja. (Keterangan
Begitu pun untuk survey atau bentuk penilaian lainnya yang dilakukan
bahwa sejauh ini belum ada dan belum dilakukan survei untuk mengukur
Social Media Executive Lilla by Sociolla bahwa Lilla menjadi tempat pilihan
followers untuk mencari kebutuhan perawatan ibu, anak dan keluarga (Keterangan
Graphic Designer Lilla by Sociolla bahwa Audiens jadi tahu bahwa Lilla itu
tempat membeli produk yang terpercaya. Mereka bisa dapat tips, edukasi
parenting, dan info produk (Keterangan Annisa Faraz Izdihar dalam wawancara,
14 Juli 2021).
bahwa akun Lilla adalah akun edukasi parenting dan persalinan yang sekaligus
followers Instagram @lilla_id bahwa Lilla selalu tampil dengan warna yang
memiliki kesan cute yaitu lillac & peach, ilustrasi doodle yang lucu dan potret
seorang ibu dengan anaknya. Lilla hadir dengan identitas visual yang fresh dan
4.2 Pembahasan
yang dielaborasi dengan konsep maupun teori yang digunakan, sehingga ada
identitas merek Lilla sebagai produk perawatan ibu, anak dan keluarga yang
ibu, anak dan keluarga. Identitas merek tersebut ditampilkan melalui pemilihan
warna, informasi mengenai parenting, kebutuhan perawatan ibu, dan berbagai hal
merek tersebut diciptakan sebagai seperangkat asosiasi Lilla untuk dapat dikenal
identitas merek mengacu pada seperangkat asosiasi fungsional dan mental unik
yang dicita-citakan atau dibuat oleh merek tersebut. Asosiasi ini mewakili apa
yang idealnya ada di benak pelanggan, dan menyiratkan potensi janji kepada
pelanggan. Penting untuk diingat bahwa identitas merek mengacu pada tujuan
strategis untuk sebuah merek, sementara citra merek adalah apa yang saat ini ada
di benak konsumen
Identitas merek Lilla sebagai beauty-tech yang menyasar kalangan ibu muda
baik. Di Indonesia, belum banyak tempat bagi para ibu untuk mencari referensi
kebutuhan akan kecantikan dan perawatan diri bagi para ibu di Indonesia, sebagai
Penyediaan produk-produk yang disdiakan Lilla terlah terkurasi dan 100% telah
120
lulus uji BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) yang diharapkan dapat
ibu, informasi dan tips parenting, termasuk asosiasi Lilla pada isi-isi konten yang
berisi mengenai berbagai hal tentang ibu, anak dan keluarga. Asosiasi tersebut
tidak ada gunanya seperti komoditas yang ditawarkan. Sedangkan brand identity
menurut Kotler & Keller (2009: 241) menunjukan seperangkat asosiasi merek
yang unik yang diciptakan oleh para penyusun strategi merek. Asosiasi-asosiasi
ini mencerminkan kedudukan suatu merek dan merupakan suatu janji kepada
hubungan diantara merek dan pelanggan melalui proposisi nilai yang melibatkan
semua elemen merek terhadap kesadaran dan citra. Keterpaduan identitas merek
bergantung pada sejauh mana konsistensi dari elemen merek terjaga. Idealnya,
pemasar memilih setiap elemen untuk mendukung yang lain, dan semua dapat
dengan mudah dimasukkan ke dalam aspek lain dari merek dan program
pemasaran (Kotler & Keller, 2009: 167). Program pemasaran ini yang kemudian
121
Instagram @lilla_id.
Media sosial menjadi sarana yang mudah diakses dan berguna sebagai
kedekatan tersebut.
perilaku konsumen mengenai pemanfaatan fitur-fitur yang ada dalam media sosial
dalam menilai pemanfaatan media sosial dalam proses branding yakni dapat
dilakukan dengan memanfaatkan social media strategy wheel (roda strategi bedia
sosial) dari Deirdre Breakenridge. Social media strategy wheel merupakan strategi
komunikasi.
122
telah menerapakn konsep social media strategy wheel dari Breakenridge (2012:
157) yang terdiri atas 5 tahapan, yakni: tracking & monitoring strategy (strategi
identitas merek melalui Instagram akan memaparkan mengenai topik utama dan
menunjukan tentang topik utama dan informasi yang relevan penting bagi
identitas merek melalui Instagram yakni dilakukan oleh pihan tim social media
Lilla yang bertanggung jawab pada bagian Social Media Executive Lilla. Tim
social media Lilla kemudian melakukan pelacakan dan pemantauan atas topik dan
juga pesan-pesan yang penting dan relevan bagi Lilla by Sociolla sebagai destinasi
belanja bagi ibu, anak dan keluarga. Lilla juga menjadi ruang bagi followers untuk
berbagi informasi, tips-tips, produk, dan segala kebutuhan bagi ibu, anak dan
123
keharmonisan keluarga.
Upaya pelacakan dan pemantauan juga dilakukan oleh tim social media
Lilla untuk konten yang diharapkan atau disukai followers seperti konten yang
produksi konten yang bersifat shareable seperti contohnya tips-tips parenting, dan
ditunjang dengan informasi produk-produk yang bermanfaat untuk ibu, anak, dan
keluarga. Segmen primer yang dituju dari konten Instagram Lilla yakni
perempuan yang sudah menikah, usia 25-35 tahun, pendidikan terakhir S1,
sekundernya yakni perempuan dikisaran usia 20-25 tahun dan belum menikah.
Bagian yang juga tidak kalah penting dari strategi pemantauan dan pelacakan
Instagram @lilla_id dengan yang lainnya, yakni konten Lilla tidak hanya berfokus
pada bentuk hard selling saja tetapu juga soft selling dengan melengkapi konten
membantu dalam membuat saluran dan strategi distribusi untuk peluang yang
Instagram. Pemanfaatan fitur foto dan video pada feeds (laman utama) Instagram
merk Lilla by Sociolla yaitu warna lilac & peach sebagai warna utama, di mana
dan informasi terkini mengenai dunia parenting. Bagian penting lainnya terkait
dengan visualisasi produk yang sudah dikurasi dan mengunggah konten secara
berkala mMinimal 2-3 konten dalam sehari yang biasanya diunggah pada jam 1
identitas Lilla sebagai wadah untuk ibu dengan ditunjang caption interaktif yang
dan ringan, to the point agar mudah dimengerti, dan relatable dengan para ibu.
konten baru yang diupload, di mana konten storie selalu menggunakan frame
menarik yang berasal dan terintegrasi dengan website Lilla by Sociolla. Fitur lain
125
yang juga penting yakni bagian komentar yang dilakukan Lilla dengan membuka
fitur komentar dan berupaya untuk responsif dalam memberikan tanggapan pada
followers.
mereka suka berbagi konten (dalam format apa), di mana strategi komunikasi dan
berdampak maksimum.
ambassador yang berasal dari kalangan public figure yang dapat dijadikan sebagai
influencer bagi followers untuk lebih mengenai Lilla by Sociolla. Nadya Mulya
juga ditempatkan sebagai host regular dalam sharing session di IGTV Instagram
sebritas dan sosok ibu yang sedang populer dengan pola hidup yang sehat yang
sejalan dengan identitas Lilla. Nadya Mulya dinilai dapat mempengaruhi ibu di
126
sendiri dari sosok Nadya Mulya dinilai menarik perhatian followers karena
popularitas dan kesesuaian gaya hidupnya dengan DNA merek Lilla. Nadya
Mulya juga sebagai seumber informasi bagi followers yang melakukan review
oada produk-produk yang dijual Lilla yang dapat memberi rekomendasi produk
sekaligus berbagi informasi mengenai pola hidup sehat yang bermanfaat bagi
followers.
menunjukan cara terbaik untuk terlibat dengan audiensi atau tindakan apa yang
diharapkan ingin dilakukan audiens. Apakah ingin audiens belajar tentang merek,
bagaimana jenis keterlibatan tertentu mengarah pada adopsi level yang lebih
juga dinilai melalui analisis post (unggahan) yang paling engaging dan
tertentu, memanfaatkan fitur instagram story untuk menyebarkan konten baru, dan
konten yang dapat menambah wawasan bagi followers. Bagian penting yang juga
ada dalam bagian strategi engagement yakni unggahan konten bukti berupa
identitas merek melalui Instagram dilakukan untuk dapat melacak dan mengukur
metrik yang memetakan kembali ke tujuan dan sasaran pada tingkat yang lebih
informasi dari Insight Instagram saja yang juga tidak didukung dengan survey
yang dilakukan pada followers terkait dengan Istagram Lilla. Dari hasil insight,
dampak nyata yang dihasilkan dari Instagram @lilla_id yakni menjadikan Lilla
sebagai pilihan followers untuk mencari kebutuhan perawatan terpercaya bagi ibu,
anak dan keluarga. Instgaram Lilla juga menjadikan followers teredukasi melalui
tips, edukasi parenting, dan info produk terpercaya yang sejalan dengan identitas
Lilla sebagai akun edukasi parenting dan persalinan yang memberikan pilihan atas
produk bersangkutan yang ditunjang dengan identitas visual yang fresh dan belum
melalui berbagai saluran dalam media sosial. Social Media Strategy Wheel
Media sosial (social media) pada dasarnya merupakan bentuk aplikasi yang
batasan ruang dan waktu dengan mempergunakan jaringan internet. Media Sosial
merupakan media online partisipatif tempat berita, foto, video, dan podcast
dengan proses voting untuk membuat item media menjadi popular (Evans, 2012:
38).
Media sosial juga disebut sebagai bentuk penerbitan online dan alat-alat
komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada percakapan,
tersebut, Kaplan & Haenlein (2010: 60) memberikan penjelasan lebih lanjut
internet yang membangun di atas dasar ideologi dan teknologi Web 2.0 dan yang
majalah, forum internet, weblog, blog sosial, microblogging, wiki, podcast, foto
atau gambar, video, peringkat dan bookmark sosial. Dengan menerapkan satu set
teori-teori dalam bidang media penelitian (kehadiran sosial, media kekayaan) dan
menciptakan skema klasifikasi untuk berbagai jenis media sosial bahwa ada enam
130
jenis media sosial, antara lain Proyek Kolaborasi, Blog dan Microblog, Konten,
Situs Jejaring Sosial, Virtual game world, dan Virtual social world.
blog, ruang obrolan, situs jejaring sosial, forum, dan pentas diskusi. Menurut
Nedelka, media sosial ini dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori: sindikasi
adalah blog, podcast, dan videocast; contoh berbagi konten adalah konten dari
pengguna, wiki, dan widget yang dibuat pengguna; dan jaringan sosial serta
Situs jejaring sosial atau media sosial menurut Trusov dkk., dapat
informasi di internet. Aspek unik dari media sosial dan popularitasnya yang luar
biasa menurut Hanna dkk., telah merevolusi praktik pemasaran seperti periklanan
dan promosi. Media sosial juga menurut Mangold & Faulds telah mempengaruhi
Tingkat efisiensi media sosial yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
Twitter, MySpace, dan lainnya, agar berhasil di lingkungan online (Kaplan &
131
Haenlein, 2010: 61). Dengan demikian, menurut Williams & Williams (dalam
Vinerean et al, 2013: 67) lebih banyak industri mencoba mendapatkan keuntungan
dari media sosial karena mereka dapat digunakan untuk mengembangkan strategi,
menerima peran mereka dalam mengelola strategi orang lain atau mengikuti
berinteraksi dengan calon konsumen dan konsumen saat ini, untuk mendorong
hubungan penting yang berarti dengan konsumen yang pada akhirnya berdampak
saluran tradisional seperti radio, televisi, surat kabar, majalah dan surat langsung
individual melalui saluran ini. Sejalan dengan perkembangan internet dan media
pesat. Selain itu, posisi baru seperti pakar media sosial dan manajer komunitas
merek atau inisiatif di lingkungan Internet (Bekoglu, 2014: 263). Maka dari itu
hadir social media marketing (pemasaran media sosial), di mana frasa pemasaran
132
media sosial umumnya mengacu pada penggunaan layanan online ini untuk
online baru secara inovatif untuk mencapai tujuan komunikasi dan pemasaran
setia, wawasan pasar, dan prospek yang dihasilkan. Manfaat lainnya yakni
mendapatkan wawasan baru tentang merek yang menawarkan cara inovatif untuk
diskusi online tentang bisnis penting bagi perusahaan. Agar pemasar dapat
menggunakan peluang baru ini, maka membutuhkan alat agar perusahaan pemasar
media sosial dengan program dan proses pemasaran (Zarella dalam Assaad &
Media sosial adalah sumber dari pandangan dan situasi klien yang hampir
tidak ada habisnya, dan tantangannya adalah untuk mengontrol informasi ini
dengan cara yang tepat dan dengan cara yang berarti bagi perusahaan dan yang
133
membawa manfaat nyata bagi bisnis perusahaan. Media sosial juga merupakan
kerangka kerja yang sesuai untuk aktivitas inti dalam pemasaran di Internet.
tingkat pribadi yang biasanya sulit dicapai atau tidak mungkin melalui saluran
yang dapat melengkapi kegiatan pemasaran lainnya (Assaad & Gómez, 2011: 15).
pemasaran yang sejalan dengan strategi perusahaan. Pada tahap ini, menurut
Powell et al., pelanggan, pesaing dan faktor eksternal serta sumber daya internal
efek strategi dan membuat penyesuaian jika perlu. Strategi media sosial dibangun
dengan mendengarkan dan terlibat dengan tiga jenis persona: influencer, individu,
motivasi ketiga persona ini dan membentuk strategi mereka yang sesuai (Bekoglu,
2014: 2634).
yang efektif untuk komunikasi pemasaran, menurut Hanna (dalam Bekoglu, 2014:
YouTube, Facebook, Instagram dan Twitter sebagai elemen yang berdiri sendiri
menurut Charlesworth sebagian besar perusahaan tidak memiliki tujuan yang jelas
dan harapan perusahaan dari media sosial. Strategi media sosial juga harus sesuai
maupun tidak langsung– tentang produk dan merek yang dijual. Intinya
pemasaran yang dilakukan berdasarkan adanya kesadaran bahwa nilai tambah dari
yang direncanakan. Komunikasi pemasaran yang dinilai tidak sesuai dengan yang
inilah yang perlu dihindari oleh mereka yang melakukan aktivitas komunikasi.
Oleh sebab itu, diperlukan strategi dan taktik yang matang dalam efektivitas dan
yang berjalan dua arah. Misalnya sebuah perusahaan melakukan aktivitas strategi
masukan akan produk mereka sebagai bagian dari upaya memonitor pesan-pesan
yang bukan hanya mereka sampaikan tetapi juga yang disampaikan konsumen.
Masukan dari konsumen, baik secara langsung ataupun tidak, akan sangat berarti
dan berguna bagi perusahaan untuk meningkatkan kualitas produk yang mereka
miliki.
pelaku pasar harus selalu memonitor efek-efek dari komunikasi pemasaran. Para
perusahaan produsen lewat sikap, respon, dan tindakan mereka terhadap produk
yang diluncurkan. Ada dua hal yang harus diketahui pelaku pasar dalam melihat
(tentu saja komunikasi konsumen tidak harus menghasilkan atau berorientasi pada
penjualan, tetapi sikap yang mengarah kepada sikap konsumen. Maksudnya, efek
pesan dan umpan balik pada strategi pemasaran yang dilakukan. Upaya dalam
yang pada akhirnya ditujukan untuk pada konsumen untuk membeli. Tujuan
baru) yang telah melahirkan teori new media. New media menunjukan pola
komunikasi yang tidak ada batasan antara penyampai pesan dan penerima pesan
memberikan asas timbal balik atas dasar interaktivitas. New media merupakan
ini memungkinkan pengguna dari new media memiliki pilihan informasi apa yang
interaktivitas inilah yang merupakan konsep sentral dari pemahaman tentang new
media.
Teori dari new media tersebut menunjukan adanya pembeda dari media
massa yang selama ini dikaitkan dengan pesannya yang bersifat massif, dibuat
yang tidak dikenal. Pada bagian ini, produk new media seakan menghapuskan
berbagai karakteristik media massa tersebut secara lebih independen dan terbuka
meskipun new media tetap tidak menghapus keberadaan media lama. Watie
(2011: 70) menjelaskan bahwa sebutan new media ini merupakan pengistilahan
untuk menggambarkan kerakteristik media yang berbeda dari yang telah ada
selama ini. Media seperti televisi, radio, majalah, koran digolongkan menjadi
media lama (old media) dan media internet yang mengandung muatan interaktif
kemudian media lama menjadi hilang digantikan media baru, namun ini
komunikator tunggal dan disebarkan melalui media massa kepada audien yang
139
anomim menjadi sebuah proses produksi pesan yang terus berkembang, interaktif
dan bersifat personal. New media tidak secara langsung menetapkan kepentingan
media massa sebagai bagian utama dari keberadaan internet karena dalam konsep
new media, bukan hanya komunikasi massa yang ada di dalamnya tetapi
bahwa jika koran merupakan medium bagi editor dan televisi merupakan medium
medium bagi para jurnalis. Internet tidak hanya memiliki semua kemampuan yang
selama ini dimiliki oleh media massa konvensional (teks, images, grafis, video
ataupun audio) tetapi juga menawarkan spektrum yang lebih luas, seperti
beberapa batasan media massa yang tidak diakui dalam konsep teori media baru
sebagaimana diungkapkan Holmes (dalam Littlejohn & Foss, 2009: 186) bahwa
new media telah menantang untuk berinovasi pada berbagai bentuk, bukan hanyan
teknologi tetapi juga pada tingkat ekologi dan lingkungan sosial masyarakat yang
semakin terbuka pada bentuk penerimaan baru. Adanya makna penolakan pada
teori new media berkaitan dengan resistensi pada bentuk media konvensional yang
sebagai bagian utama dari keberadaan internet karena dalam konsep new media,
bukan hanya komunikasi massa yang ada di dalamnya tetapi komunikasi massa
menjadi bagian dari keberagaman konteks komunikasi yang dapat tercipta dalam
new media. Perubahan produksi pesan ini juga menyangkut hubungan antara
New media bukan hanya sebagai media alternatif tetapi justru sekarang ini
berperan dalam membangun sosial. Bagian terpenting yang menjadi sarana dalam
new media pun dapat diaplikasikan melalui sistem komputerisasi dengan fasilitas
jaringan internet, sehingga new media lahir dari adanya perangkat-perangkat yang
mendukung keberadaan komunikasi maya yang sekarang ini dapat kita temukan
dengan mudah seperti melalui smartphone seperti halnya media sosial yang dapat
BAB V
5.1 Kesimpulan
melalui Instagram, maka dapat disimpulkan beberapa poin utama sebagai berikut:
Segmen primer yang dituju dari konten Instagram Lilla yakni perempuan
yang sudah menikah, usia 25-35 tahun, sedangkan segmen sekundernya yakni
perempuan dikisaran usia 20-25 tahun dan belum menikah. Keunikan sebagai
pembeda konten Instagram @lilla_id dengan yang lainnya, yakni konten Lilla
tidak hanya berfokus pada bentuk hard selling saja tetapu juga soft selling
dan video pada feeds (laman utama) Instagram @lilla_id di produksi dengan
menampilkan warna lilac & peach sebagai identitas Lilla. Visualiasi gambar
konten dalam sehari yang biasanya diunggah pada jam 1 siang, 4 sore, 8
‘Moms’ kepada followers dengan bahasa casual dan ringan, to the point agar
mudah dimengerti, dan relatable dengan para ibu. Instagram stories juga
mana konten storie selalu menggunakan frame dengan warna lilac sebagai
terintegrasi dengan website Lilla by Sociolla. Fitur lain yang juga penting
yakni bagian komentar yang dilakukan Lilla dengan membuka fitur komentar
dengan followers.
kalangan public figure dan influencer bagi followers untuk lebih mengenai
Lilla by Sociolla. Nadya Mulya mewakili sosok ibu yang dikenal karena pola
ibu dalam mengurus keluarga dan diri sendiri dari sosok Nadya Mulya dinilai
sejalan dengan identitas merek Lilla. Nadya Mulya juga berperan sebagai
yang paling engaging dan mereplikasi jenis post tersebut, melakukan repost
yakni unggahan konten bukti berupa kesaksian atau testimoni yang tidak
pengukuran
memanfaatkan informasi dari Insight Instagram saja yang juga tidak didukung
dengan survey yang dilakukan pada followers terkait dengan Istagram Lilla.
5.2 Saran
beberapa saran yang dapat peneliti berikan bagi beberapa sebagai berikut:
harapan mereka.
ketiga seperti iconosquare sebagai tools yang dapat menunjang analisa pada
beragam kebutuhan pemasaran di media sosial, di mana yang selama ini Lilla
engagement followers.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler, P., & Keller, K. L. (2009). Manajemen Pemasaran: Jilid 2 (Edisi 13, terj.
Bob Sabran). Jakarta: Erlangga.
146
Pavlik, J. V. (2001). Journalism and New Media. New York: Columbia University
Press.
Assaad, W., & Gómez, J. M. (2011). Social Network in marketing (Social Media
Marketing) Opportunities and Risks. International Journal of
Managing Public Sector Information and Communication
Technologies (IJMPICT), Vol. 2, No. 1, September 2011, pp. 13-22.
Bae, I., & Zamrudi, M. F, Y. (2018). Challenge of Social Media Marketing &
Effective Strategies to Engage More Customers: Selected Retailer
Case Study. International Journal of Business and Society, Vol. 19,
No. 3, 2018, pp. 851-869.
147
Cone, C. L.; Feldman, M. A., & da Silva, A. T. (2003). Causes and Effects.
Harvard Business Review, Vol. 81, No. 7, pp.95-101.
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Journal “Users of the world, unite! The
challenges and opportunities of Social Media". Business Horizons,
Vol. 53, No.1, pp. 59-68.
Melewar, T. C., & Nguyen, B. (2014). Five Areas to Advance Branding Theory
and Practice. Journal of Brand Management, Vol. 21, No. 9, 2014, pp.
758–769.
Valos, M. J., Habibi, F. H., Casidy, R., Driesener, C. B., & Maplestone, V. L.
(2016). Exploring the Integration of Social Media Within Integrated
Marketing Communication Frameworks. Marketing Intelligence &
Planning, Vol. 34, Iss 1, pp. 19-40.
Vinerean, S., Cetina, I., Dumitrescu, L., & Tichindelean, M. (2013). The Effects
of Social Media Marketing on Online Consumer Behavior.
International Journal of Business and Management; Vol. 8, No. 14;
2013, pp. 66-79.
Zimmerman, J., & Sahlin, D. (2010). Social Media Marketing All-in-One for
Dummies. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
Sumber Online:
Lilla By Sociolla. (2021). Laman Instagram Lilla By Sociolla. Diakses dalam situs
https://www.instagram.com/lilla_id/, pada 15 April 2021.
Kinanti, K. P., & Dinisari, M. C. (2020). Sociolla Bidik Pasar Kecantikan Khusus
Para Ibu. Diakses dalam situs
https://lifestyle.bisnis.com/read/20200630/220/ 1259760/sociolla-
bidik-pasar-kecantikan-khusus-para-ibu, pada 12 April 2021.