Disusun Oleh :
NIM : 2019104492
Kelas : 04PASC
KALBIS INSTITUTE
JAKARTA
2021
1
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul “ EFEKTIVITAS IKLAN GOJEK
DENGAN MENGGUNAKAN MODEL AIDCA (Attention, Interest,
Desire, Conviction, Action) TERHADAP TAHAPAN KEPUTUSAN
PEMBELIAN KONSUMEN” tepat pada waktunya.
1. Bapak Salman, S.E., M.Si., selaku Dosen yang telah mendidik dan
memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.
2. Keluarga dan sahabat yang telah memberikan support moral selama
proses penulisan proposal penelitian ini berlangsung.
2
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna
bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
3
Daftar Isi
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
Konsumen biasanya membeli suatu produk karena alasan
kebutuhan. Namun ada pula alasan lain yang diberikan konsumen dalam
keputusan pembeliannya, seperti keinginan untuk mencoba produk baru,
atau penasaran dengan produk yang iklannya sering dimunculkan. Oleh
karena itu perusahaan-perusahaan mulai mendekatkan diri kepada
konsumen melalui promosi, dimana promosi sendiri merupakan salah satu
elemen pokok yang menunjang keberhasilan pemasaran.
6
menyampaikan pesan agar konsumen mengetahui perusahaan mana yang
memproduksi produk atau jasa yang ditawarkan. Iklan yang efektif memuat
beberapa hal seperti; harus menyertakan sudut pandang konsumen, harus
persuasif, tidak menjanjikan lebih dari apa yang dapat diberikan dari
produk atau jasa tersebut, serta seharusnya dapat meninggalkan kesan yang
mendalam di benak konsumen, hingga akhirnya membuat konsumen
tergerak untuk melakukan pembelian terhadap produk atau jasa yang
diiklankan tersebut.
7
dijalankan kemudian benar-benar bisa menjangkau target audiens yang
tepat.
Selain riset pasar, pengiklan juga perlu melakukan riset media, untuk
menentukan media mana yang paling tepat untuk menempatkan iklan
produk atau jasa tersebut. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, hal
tersebut disebabkan karena setiap media memiliki karakteristik yang
berbeda, pengguna yang berbeda, dan memerlukan strategi yang berbeda
pula. Salah satu strategi yang dapat diterapkan setelah melakukan riset
media adalah dengan menganalisis apakah produk atau jasa yang akan
diiklankan kepada konsumen berupa produk atau jasa yang akan dibeli
dengan low involvement (keterlibatan rendah) atau high involvement
(keterlibatan tinggi).
8
mengiklankan produk atau jasa yang mengutamakan unsur trust atau
kepercayaan tersebut.
(Sumber : Google)
9
Berdasarkan skema piramida terbalik model AIDCA tersebut,
ettention memiliki bagian yang paling besar, kemudian mengerucut ke
bawah, hingga action yang memiliki proporsi paling sedikit. Hal ini
menunjukkan tahapan bagaimana iklan tersebut mempengaruhi calon
konsumen hingga berakhir pada tahap keputusan pembelian. Tahap
attention adalah tahap yang paling krusial dalam menentukan apakah
seseorang akan tertarik dengan produk atau jasa yang diiklankan ataupun
tidak. Dikarenakan adanya ratusan iklan yang dilihat calon konsumen setiap
harinya, baik itu di media televisi, surat kabar, majalah, hingga media social
seperti Youtube, Instagram, Facebook, dll oleh karena itu tidak banyak iklan
yang dapat menarik perhatian konsumen.
10
sistem yang tertata rapi. Dengan aplikasi ini, pengguna ojek dapat dengan
mudah memesan ojek secara online, membayar secara kredit dan
mengetahui keberadaan driver yang akan menjemput para pemesan.
Hingga saat ini sudah ada enam belas layanan jasa yang dapat
dipesan melalui aplikasi GoJek, diantaranya : Go-Ride, Go-Car, Go-Food,
Go-Mart, Go-Send, Go-Box, GoTix, Go-Med, Go-Massage, Go-Clean, Go-
Auto, Go-Glam, Go-Bills, Go-Pulsa, Go-Pay dan Go-Point. Selain itu
Aplikasi Go-Jek juga dilengkapi dengan fasilitas Go-Pay, Go-Bills, Go-
Point, dan Go-Pulsa.
11
Selain itu gojek juga sudah mengadakan layanan di 167 kota dan
kabupaten di Indonesia, seperti tertera pada table di bawah ini :
12
(Sumber : Gojek Indonesia, Link :
https://www.gojek.com/blog/gojek/go-jek-dimana-mana/)
13
beraneka artis K-Pop untuk menjadi brand ambassador serta talent dalam
iklan mereka, konsep sederhana namun humoris yang diusung oleh Gojek
tetap mampu menarik perhatian konsumen.
14
Action) terhadap minat beli konsumen tidak melebar dari permasalahan
maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut :
1. Obyek penelitian ini adalah pria dan wanita di Jakarta tanpa batasan usia
yang pernah melihat iklan Gojek
2. Referensi iklan yang digunakan adalah iklan Gojek yang ditayangkan di
televisi atau media social Youtube
3. Variabel model AIDCA yang akan diteliti yaitu attention (perhatian),
interest (minat), desire (keinginan), conviction (keyakinan), dan action
(aksi).
15
1.5.2 Manfaat Praktis
1. Bagi produsen atau perusahaan : Sebagai bahan acuan untuk dapat
memperbaiki konsep periklanan mereka ke depannya agar dapat lebih
efektif serta dapat meningkatkan keputusan pembelian konsumen. Selain
itu sebagai bahan masukan dan pertimbangan dalam menentukan strategi
promosi periklanan yang efektif bagi perusahaan terutama melalui iklan
di televisi atau media social Youtube sehingga apa yang menjadi
kebutuhan bagi konsumen dapat dipenuhi dan dapat mempengaruhi
tercapainya tujuan perusahaan, salah satunya pada keberhasilan
penjualan produk atau jasa untuk saat ini dan dimasa yang akan datang.
16
BAB I PENDAHULUAN
Didalam bab pendahuluan ini berisi deskripsi atau
mendeskripsikan mengenai latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
18
yang perlu dipuaskan, menentukan produk yang akan diproduksi,
menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara-cara promosi, dan
penyaluran penjualan, sehingga semuanya saling berhubungan dan
membentuk suatu sistem.
B. Bauran Pemasaran
19
pemasaran. Setiap model-P lainnya merupakan perluasan atau modifikasi
dari 4P yang asli. Karenanya, ini adalah fondasi pemasaran dalam bentuk
apa pun.
i. Produk
Produk adalah jantung dari bauran pemasaran. Semua aktivitas
pemasaran dimulai dengan produk. Produk bukanlah entitas fisik saja;
melainkan merupakan seluruh aspek berwujud dan tidak berwujud seperti
layanan, kepribadian, organisasi, dan ide. Tanpa suatu produk, perusahaan
tidak akan memiliki harga, promosi atau tempat. Karenanya, dari semua 4
P, Produk adalah P yang paling elemental.
• Rancangan
• Fitur
• Nama merk
• Variasi produk
• Kualitas
• Jasa
• Pengemasan, pengembalian, dll.
ii. Harga
Harga adalah nilai moneter yang harus dibayar oleh pelanggan untuk
memperoleh atau memiliki produk atau jasa dari suatu perusahaan. Ini
adalah komponen penghasil pendapatan yang penting bagi perusahaan.
Keputusan penetapan harga harus diambil dengan sangat hati-hati, karena
ini adalah pedang bermata dua. Jika produk Anda dihargai terlalu tinggi,
20
produk Anda mungkin akan memberikan kesan berkualitas tinggi. Pada saat
yang sama, hal ini akan membuat produk atau jasa tersebut ditempatkan di
toko terbatas. Sehingga, pemasar harus tahu seni menggunakan penetapan
harga yang tepat
• Saluran distribusi
• Keputusan pergudangan
• Penanganan produk
• Logistik
• Kontrol inventaris
• Proses pemesanan
21
• Cakupan
iv. Promosi
iv.a. Iklan
22
dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu pada
saat bersamaan.
Iklan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling dikenal dan
paling banyak dibahas orang, hal ini kemungkinan karena daya jangkaunya
yang luas. Iklan juga menjadi instrument promosi yang sangat penting,
khususnya bagi perusahaan yang menjual barang atau jasa yang ditujukan
kepada masyarakat luas. Belanja iklan di Indonesia sendiri pada 2005 saja
tercatat sekitar Rp 23 triliun rupiah. Televisi mendominasi 70 persen (Rp 16
triliun) dari nilai belanja iklan tersebut, surat kabar Rp 6 triliun. Dan tabloid
sekitar Rp 1 triliun. Lebih lanjut, dikutip dari Nielsen Media Research,
media televisi RCTI mendominasi belanja iklan tahun 2005 dengan jumlah
291.507 spot iklan, disusul TransTV sebanyak 281.143 spot, dan SCTV
pada peringkat ketiga dengan 271.305 spot iklan.
23
iv.b. Pemasaran Langsung
Definisi direct maketing menurut Belch dan Belch yang dikutip oleh
Kennedy dan Soemanagara (2006:26), ”direct marketing is a system of
marketing by which organizations communicate directly with the target
consumer to generate a response or transaction.” Belch dan Belch
menggambarkan adanya suatu hubungan yang sangat dekat dengan pasar
sasaran dan memungkinkan terjadinya proses komunikasi dua arah.
dipahami bahwa komunikasi langsung bertujuan untuk memperoleh respons
atau transaksi yang terjadi secara langsung.
24
Namun kekurangan dari pemasaran langsung adalah perusahaan
harus menyediakan dana cukup besar setiap tahunnya untuk
mengembangkan dan memelihara database yang berisi informasi mengenai
alamat, serta nomor telepon pelanggan atau calon pelanggan. Selain itu,
perusahaan yang menggunakan teknik promosi dengan pemasaran langsung
juga biasanya mengirim surat kepada pelanggan, mulai dari katalog
promosi, lembaran promosi (flyers), brosur, dan bahkan videotape dalam
upaya menginformasikan produk dan jasa yang ditawarkan. Teknik
pemasaran langsung juga digunakan untuk mendistribusikan contoh produk
(sampel), khususnya kepada konsumen yang telah menggunakan produk
yang dihasilkan perusahaan saingan.
25
pemasaran (marketing intermediaries), yaitu : para pedagang pengecer
(retailer), pedagang besar, dan distributor.Bentuk-bentuk promosi jenis ini
antara lain pemberian bantuan dana promosi, pengaturan atau penyesuaian
harga jual produk (price deal), kontes/ kompetisi penjualan, pameran
dagang, dan sebagainya yang bertujuan untuk mendorong pedagang untuk
mempersiapkan stok dan mempromosikan produk bersangkutan.
26
rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.” Menurutnya, humas pada intinya senantiasa berkenaan dengan
kegiatan-kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan
melalui kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan akan muncul suatu dampak
yakni perubahan yang positif.
Publisitas
Press Agentry
27
stories and events to attract media attention and to gain public notice”
(press agentry adalah menciptakan cerita-cerita atau peristiwa yang bernilai
berita untuk menarik perhatian media dan mendapatkan perhatian public).
28
presentasi penjualan yang dilakukan dapat dinilai dari reaksi calon pembeli
atau pelanggan. Jika umpan balik yang terjadi dinilai kurang baik, maka
penjual dapat memodifikasi pesannya. Penjualan personal juga dapat
ditujukan kepada calon pembeli yang dinilai paling potensial dan paling
prospektif untuk menjadi pelanggan di masa depan.
29
informasi secara timbal balik pada waktu real time, komunikasi dua arah,
mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, hingga melakukan
pembelian barang sekalipun.
C. Periklanan
i. Pengertian Iklan dan Periklanan
Dari definisi para ahli diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa adapun
karakteristik iklan, yaitu:
30
ii. Tujuan Iklan
Tabel II.1.
Berbagai Kemungkinan Tujuan Periklanan
Untuk menginformasikan :
1. Memberitahukan pasar tentang produk baru,
2. Mengusulkan kegunaan baru tentang suatu produk,
3. Memberitahukan pasar tentang perubahan harga,
4. Menjelaskan cara kerja suatu produk,
5. Menjelaskan pelayanan yang tersedia,
6. Mengoreksi kesan yang salah,
7. Mengurangi kecemasan pembeli,
8. Membangun citra perusahaan.
Untuk membujuk :
1. Membentuk preferensi merk,
2. Mendorong alih merk,
3. Mengubah persepsi tentang atribut produk,
4. Membujuk pembeli untuk membeli sekarang,
5. Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan penjualan.
Untuk mengingatkan:
1. Mengingatkan pembeli bahwa produk tersebut mungkin akan
dibutuhkan kemudian,
2. Mengingatkan pembeli dimana dapat membelinya,
3. Membuat pembeli tetap ingat produk itu walau sedang tidak
musimnya,
4. Mempertahankan kesadaran puncak
Sumber: Kotler (1997:21)
31
iii. Jenis-Jenis Iklan
32
`iv. Media Periklanan
Tabel II.2
Jenis-Jenis Media Periklanan
33
Internet -Pemilihan audiens Media relatif baru
tinggi dengan jumlah
-kemungkinan pengguna yang rendah
interaktif di beberapa negara
-biaya relatif rendah
Media Koran -Fleksibilitas -Usia penggunaan
Cetak - ketetapan waktu pendek
-jangkauan pasar lokal -mutu reproduksi jelek
yang baik -audiens “terusan”
-penerimaan luas kecil
-tingkat kepercayaan
tinggi
Direct -Audiens terpilih -Biaya relatif tinggi
Mail -fleksibilitas - citra “surat sampah”
- tidak ada persaingan
iklan dalam media
yang sama
-personalisasi
Majalah -Pemilihan geografis -Perencanaan
dan demografis tinggi pembelian iklan
-kredibilitas dan Panjang
gengsi -sebagian sirkulasi
-reproduksi bermutu sia-sia
tinggi -tidak ada jaminan
-usia penggunaan posisi
Panjang
-penerusan pembacaan
baik
34
Reklame -Fleksibilitas -Pemilihan audiens
Luar -pengulangan paparan terbatas
Ruang tinggi -kreativitas terbatas
- biaya rendah
- persaingan rendah
Brosur -Fleksibilitas Produksi berlebihan
- terkendali penuh dapat menyebabkan
-dapat mendramatisir biaya hilang sia-sia
pesan
D. Perencanaan Iklan
a. Perhatian (attention)
Kecuali iklan berhasil memenangkan perhatian pembaca dari berita
editorial atau iklan lain, iklan kita tidak dapat diperhatikan oleh pembaca.
Perhatian mungkin dapat diraih dengan memanfaatkan posisi dalam
publikasi (apakah itu iklan satu halaman penuh atau iklan sebagian
halaman), atau dengan memanfaatkan ukuran atau bentuk iklan itu sendiri
(Jefkins, 1996: 12).
35
disampaikan. Dimana perhatian itu bertujuan secara umum atau khusus
kepada calon konsumen atau konsumen yang akan dijadikan target sasaran.
Hal tersebut dapat dikemukan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan
jelas, perkataan yang menarik atau mudah diingat, dan mempunyai
karakteristik tersendiri. Pesan yang menarik perhatian merupakan suatu
langkah awal bagi perusahaan dimana pesan tersebut akan dikenal,
diketahui, dan diingat oleh konsumen. Proses tersebut bisa dikatakan
sebagai proses awareness / kesadaran akan adanya produk yang
disampaikan ke konsumen.
b. (Interest)Ketertarikan
Tertarik, berarti pesan yang disampaikan menimbulkan perasaan
ingin tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar serta melihat lebih
seksama. Hal tersebut terjadi karena adanya minat yang menarik perhatian
konsumen akan pesan yang ditunjukkan.
c. Keinginan (desire)
36
dalam membeli suatu produk. Motif pembelian dibedakan menjadi 2, yaitu
motif rasional dan emosional. dimana motif rasional mempertimbangkan
konsumen akan keuntungan dan kerugian yang didapatkan. Sedangkan
motif emosional terjadi akibat emosi akan pembelian produk
Oleh karena itu, iklan yang baik dan dapat dikatakan berhasil adalah
iklan yang mempunyai daya tarik kuat,dapat menarik minat audiens dan
menimbulkan rasa penasaran yang berakibat audiens akan ingin mengetahui
lebih jauh tentang iklan atau setidaknya membuat audiens menyediakan
waktu untuk menyimak iklan. Hasrat tersebut kemudian tidak berhenti
sampai disana, tetapi bisa berkembang lebih dalam pada apa yang dijual
brand, brand apa itu? perusahaan apa itu, dan lain sebagainya.
d. Keyakinan (conviction)
Seperti dikutip dari Frank Jefkins “Adalah sudah sangat bagus bila
kita mampu menciptakan keinginan untuk membeli, memiliki atau
menikmati produk atau jasa yang diiklankan. Namun kita juga perlu
menciptakan iklan yang mampu memunculkan keyakinan bahwa memang
layak untuk melakukan pembelian dan hal itu akan memberikan kepuasan
sebagaimana yang mereka inginkan” (Jefkins, 1996: 12).
e. Action
37
yang diinginkan.Tentu saja mungkin ada pendekatan yang langsung
memunculkan aksi pada head-line, atau mungkain implisit di keseluruhan
iklan. Naamun demikian, perangkat-perangkat tertentu mungkin dapat
digunakan untuk membuat pembaca melakukan tindakan, misalnya dengan
mencantumkan kupon, undangan untuk mencoba sampel, dorongan untuk
menguji dealer atau showroom atau daftar penyimpan produk (stokist) yang
mempermudah untuk mencari penyuplai. Beberapa iklan tertentu hanya
bersifat mengingatkan, yang lainnya membangun ketertarikan dan
keinginan untuk masa yang akan datang ketika pembelian mungkin
dilakukan, tetapi lainnya mengharapkan aksi segera (Jefkin, 1996: 12)
38
kegiatan sebelumnya. Menurut Kotler (2007 : 34) keputusan adalah sebuah
proses pendekatan penyelesaian masalah yang terdiri dari pengenalan
masalah, mencari informasi, beberapa penilaian alternatif, membuat
keputusan membeli dan perilaku setelah membeli yang dilalui konsumen.
Pengertian keputusan pembelian menurut Schiffman dan Kanuk (2000)
adalah suatu keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari
beberapa alternatif pilihan yang ada.
1. Pengenalan Kebutuhan
Pada tahap ini pemasar perlu mengenal berbagai hal yang dapat
menggerakkan kebutuhan atau minat tertentu konsumen. Para pemasar
perlu meneliti konsumen untuk memperoleh jawaban apakah kebutuhan
yang dirasakan atau masalah yang timbul, apa yang menyebabkan semua itu
muncul dan bagaimana kebutuhan atau masalah itu menyebabkan seseorang
mencari produk tersebut.
2. Pencarian Informasi
39
kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang
berhubungan dengan kebutuhan tersebut.
3. Evaluasi Alternatif
4. Keputusan Membeli
40
Keputusan membeli merupakan tahap dari proses keputusan
membeli yaitu ketika konsumen benar-benar membeli produk. Pada
umumnya, keputusan membeli yang dilakukan konsumen adalah membeli
poduk yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul antara niat
untuk membeli dan keputusan untuk membeli yaitu sikap orang lain dan
situasi yang tidak diharapkan. Konsumen umumnya membentuk niat
membeli berdasarkan pada faktor pendapatan, harga dan manfaat produk,
akan tetapi peristiwa-peristiwa yang tidak diharapkan bisa mengubah niat
pembelian. Jadi pilihan dan niat untuk membeli tidak selalu berakhir pada
keputusan membeli barang yang sudah dipilih.
Setelah membeli poduk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas
terhadap barang yang dibeli. Pembeli akan menentukan puas atau tidak itu
terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan prestasi yang diterima
dari produk. Bila produk tidak memenuhi harapan, konsumen akan merasa
tidak puas. Kegiatan pemasar terus berlanjut dalam menanggapi kepuasan
dan ketidakpuasan ini agar daur hidup produknya tidak menurun.
41
dan spanduk. Menurut Criticos (1996) media merupakan salah satu
komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator
menuju komunikan.
42
Adapun perubahan utama yang berkaitan dengan munculnya media
baru, yaitu :
1. Digitalisasi dan konvergensi atas segala aspek media.
2. Interaktivitas dan konektivitas jaringan yang makin meningkat.
3. Mobilitas dan delokasi untuk mengirim dan menerima.
4. Adaptasi terhadap peranan publikasi dan khalayak.
5. Munculnya beragam bentuk baru “pintu” media.
6. Pemisahan dan pengaburan dari lembaga media.
(Denis McQuail, 2011:153).
43
Nugraha AIDCA bertentangan dengan system
(2018) (attention,interest, ekonomi Islam, hal tersebut
desire, conviction, diperkuat dengan adanya suatu
action) Terhadap pergerakkan yang menunjukkan
Minat Beli inovasi bisnis yang semakin
Konsumen dalam canggih dalam memberikan
Perspektif Ekonomi konsep kematangan untuk
Islam mencapai kemaslahatan.
2. Pemasaran dalam pandangan
Islam merupakan suatu
penerapan disiplin strategis yang
sesuai dengan nilai dan prinsip
Syariah. Sebuah perusahaan
yang menjalankan pemasaran
Syariah adalah perusahaan yang
tidak berhubungan dengan bisnis
yang mengandung unsur-unsur
yang dilarang menurut Syariah,
yaitu bisnis judi, riba, dan
produk atau jasa haram.
2. Liera Efektivitas - Pada variabel Attention dapat
Brightayati Iklan dengan diketahui bahwa sebanyak 94%
(2020) Menggunakan responden menyatakan setuju
Model AIDA bahwa tertarik untuk
(Attention, memperhatikan visualisasi iklan
Interest, perawatan POND’S Flawess White
Desire, Action) yang ditayangkan di televisi
Terhadap - Pada indikator tertarik
Minat Beli memperhatikan model iklan, alur
Konsumen cerita, tagline iklan, dan visualisasi
(Studi Kasus iklan perawatan wajah POND’S
44
Terhadap Iklan Flawess White yang ditayangkan di
Pond’s televisi sebanyak 97% responden
Flawless setuju, sisanya sebanyak 3%
White) di berpendapat kurang setuju.
Indomaret - Karakteristik jawaban responden
Karanganyar setuju pada item pertanyaan variabel
Desire, dapat diketahui bahwa
sebanyak 96% responden
menyatakan setuju bahwa tertarik
untuk memperhatikan visualisasi
iklan perawatan POND’S Flawess
White yang ditayangkan di televisi
menimbulkan keinginan untuk
mencoba, sedangkan sebanyak 4%
berpendapat kurang setuju
- Responden menyatakan setuju
bahwa setelah melihat iklan
perawatan wajah POND’S Flawess
White yang ditayangkan di televisi,
ia tertarik untuk membeli produk
tersebut, sebesar 98.% responden
menyatakan setuju, sedangkan
sisanya sebanyak 2% responden
menyatakan tidak setuju.
3. Dewi Analisis Efektivitas - Attention, hasil analisis pada
Swarsono/ Iklan Berdasarkan tahapan perhatian (attention) dapat
Sauptika Konsep AIDCA diketahui bahwa iklan Telkomsel
Kancana (Studi pada Iklan melalui SMS “Efektif” untuk
(2017) SMS Produk menarik perhatian responden yaiti
Telkomsel) mahasiswa Administrasi Bisnis
UPN Yogyakarta dengan hasil skor
45
rata-rata 3,70 yaitu pada rentang
skala 3,40 - 4,20
- Interest, hasil analisis pada tahapan
minat (interest) dapat diketahui
bahwa iklan Telkomsel melalui
SMS “Cukup Efektif” untuk
menumbuhkan minat responden
yang berjumlah 62 responden,
dengan hasil skor ratarata 3,17 yaitu
pada rentang skala 2,60 - 3,40.
- Desire , hasil analisis pada tahapan
ingin (desire) dapat diketahui bahwa
iklan Telkomsel melalui SMS
“Cukup Efektif” untuk
menimbulkan keinginan responden
yang berjumlah 62 responden untuk
menggunakan produk Telkomsel
yang diiklankan melalui SMS,
dengan hasil skor ratarata 2,98 yaitu
pada rentang skala 2,60 - 3,40.
- Conviction, hasil analisis pada
tahapan yakin (conviction) dapat
diketahui bahwa iklan Telkomsel
melalui SMS “Cukup Efektif”
membuat responden yang berjumlah
62 responden yakin untuk
menggunakan produk Telkomsel
yang diiklankan melaui SMS,
dengan hasil skor rata-rata 2,68
yaitu pada rentang skala 2,60 - 3,40
46
4. Tamgid Advertising Effectiv Secara historis, kriteria pilihan
Ahmed eness of Different media sebagian besar digerakkan
Chowdury Media in Promoting oleh perusahaan. Penelitian ini
& Tasmia Technology- menggunakan indeks penilaian
Ekram Oriented Ideas efektivitas media yang terdiri dari
Tushi among 17 media untuk menentukan
(2016) Young Consumers: periklanan di media apa yang paling
A Multidimensional efektif untuk menarik perhatian
Study konsumen muda. Metodologi
penelitian didasarkan pada data
kuantitatif yang dikumpulkan dari
1.257 responden di Bangladesh.
Radio mendapat peringkat terbaik
dalam enam dari 17 kriteria
sedangkan TV dan papan reklame
ditemukan menjadi pilihan kedua.
Radio merupakan media yang
dinilai paling efektif dalam
menciptakan niat beli. Karena
penelitian ini tidak menemukan
dominasi penuh oleh media apa pun,
penulis penelitian ini
merekomendasikan strategi
periklanan menggunakan media
campuran saat menangani
konsumen muda.
47
menunjang. Hipotesis sangat penting fungsinya sebagai petunjuk dalam
pengumpulan dan analisis data, disamping itu juga sebagai alat untuk
menunjukkan hubungan penyelidikan-penyelidikan yang bersangkutan
dengan kejadian-kejadian lainnya.
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
49
Pendekatan kuantitatif ini lebih menekankan pada aspek pengukuran
secara obyektif terhadap fenomena sosial. Pendekatan ini sendiri memiliki
keunggulan yaitu lebih efisien. Penulis akan menggunakan teknik analisis
data secara statistik dengan menggunakan atau dengan bantuan program
SPSS.
50
Variabel Pengertian Indikator Skala
Pengukuran
Efektivitas Secara umum, 1.Tujuan pertama Skala Likert
iklan iklan adalah mendapat
berdasarkan merupakan perhatian (attention)
model suatu proses dari konsumen,
AIDCA komunikasi
yang bertujuan 2.Tujuan kedua
membujuk atau menarik minat
menggiring (interest) konsumen
orang untuk untuk membuat image
mengambil positif terhadap
tindakan yang produk/jasa.
menguntungkan
bagi pihak 3.Tujuan ketiga
pembuat iklan. menimbulkan
Efektivitas keinginan (desire) di
iklan memiliki hati konsumen untuk
beberapa membeli produk/jasa
tingkat seperti itu,.
di gambarkan
dalam model 4.Tujuan keempat
AIDCA adalah meyakinkan
(Attention, konsumen untuk
Interest, Desire, membeli produk/jasa
Conviction, yang diiklankan
Action).
5.Tujuan terakhir
adalah merangsang
konsumen untuk
51
membeli (action)
produk yang
diiklankan, sehingga
efektifitasnya diukur
dengan cara melihat
perubahan penjualan
setelah iklan beredar.
Tahapan Pengertian 1.Pengenalan
Keputusan keputusan Kebutuhan
Pembelian pembelian Di sini pembeli
Konsumen menurut mengenali adanya
Schiffman dan masalah atau
Kanuk (2000) kebutuhan. Pada tahap
adalah suatu ini pemasar perlu
keputusan mengenal berbagai hal
seseorang yang dapat
dimana dia menggerakkan
memilih salah kebutuhan atau minat
satu dari tertentu konsumen.
beberapa
alternatif pilihan 2.Pencarian Informasi
yang ada. Konsumen dapat
Menurut Philip menyimpan
Kotler dan Gary kebutuhan dalam
Amstrong (2006: ingatan atau
179), tahapan melakukan pencarian
keputusan informasi yang
pembelian berhubungan dengan
konsumen terdiri kebutuhan tersebut.
atas 5 tahapan Dalam hal ini
perusahaan harus
52
merancang bauran
pemasannya untuk
membuat calon
pembeli menyadari
dan mengetahui
merknya.
3.Evaluasi Alternatif
Pada tahap ini
konsumen dihadapkan
pada beberapa pilihan
produk yang akan
dibelinya. Untuk itu
konsumen melakukan
evaluasi terhadap
barang mana yang
benar-benar paling
cocok untuk dibeli
sesuai dengan
kebutuhan dan
keinginannya.
Pemasar harus
mempelajari pembeli
untuk mengetahui
bagaimana
sebenarnya
mengevaluasi
alternatif merek. Bila
mereka mengetahui
proses evaluasi apa
yang sedang terjadi,
53
pemasar dapat
membuat langkah-
langkah untuk
mempengaruhi
keputusan pembeli.
4. Keputusan
Membeli
Keputusan membeli
merupakan tahap dari
proses keputusan
membeli yaitu ketika
konsumen benar-
benar membeli
produk. Konsumen
umumnya membentuk
niat membeli
berdasarkan pada
faktor pendapatan,
harga dan manfaat
produk.
5. Tingkah Laku
Pasca Pembelian
Setelah membeli
poduk, konsumen
akan merasa puas atau
tidak puas terhadap
barang yang dibeli.
Kegiatan pemasar
54
terus berlanjut dalam
menanggapi kepuasan
dan ketidakpuasan ini
agar daur hidup
produknya tidak
menurun.
55
Penelitian ini menggunakan teknik sampling nonprobabilitas yang
dimana semua anggota populasi belum tentu memiliki peluang yang sama
untuk dipilih menjadi sampel. Peneliti memilih Sampling Purposif
(Purposive Sampling) untuk mendapatkan data. Penulis menggunakan
Rumus Yamane untuk menentukan besar sampel. Berikut adalah rumus
Yamane :
𝑁
𝑛=
𝑁𝑑 2 + 1
Keterangan :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah populasi
d : Presisi atau batas toleransi kesalahan pengambilan sampel
(0,05)
56
beberapa kategori jawaban yang menandakan beberapa tindakan. Kategori
jawabannya antara lain :
a. Untuk jawaban sangat setuju (SS) mendapat skor 5
b. Untuk jawaban setuju (S) mendapat skor 4
c. Untuk jawaban cukup setuju (CS) mendapat skor 3
d. Untuk jawaban tidak setuju (TS) mendapat skor 2
e. Untuk jawaban sangat tidak setuju (STS) mendapat skor 1
57
angka (Arikunto, 2006:239). Analisis ini menggunakan pengujian secara
sistematis dan statistik dalam menerangkan dan menganalisis data yang
diperoleh.
58
Ho: bi = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan secara parsial
variable independen terhadap variable dependen.
59
signifikan secara bersama-sama variable independen terhadap
variable dependen.
Ha: b1 = b2 = b3 = b4 ≠ 0, artinya ada pengaruh yang signifikan
secara bersama-sama variable independen terhadap variable
dependen.
b) menggunakan taraf signifikansi (α) = 0.05
c) mencari F hitung dengan rumus :
𝑅 2 /(𝑘−1)
F hitung =
(1−𝑅 2 )/(𝑛−𝑘)
dimana :
R² = Koefisien determinasi
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah data dalam variable
d) kriteria pengujian
• Ho diterima bila : probabilitas > 0,05 (karena α yang
digunakan adalah 5%) artinya variabel independen (iklan
dengan model Attention, Interest, Desire, Conviction,
Action) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen
keputusan pembelian konsumen.
• Ho ditolak bila : probabilitas ≤ 0,05 artinya variabel
independen (iklan dengan model Attention, Interest, Desire,
Conviction, Action) berpengaruh terhadap variabel
dependen keputusan pembelian konsumen.
60
diukur memang benar-benar variabel yang hendak diteliti oleh peneliti
(Wahyuni, 2014). Disini penulis menggunakan uji korelasi dengan statistik
Pearson Product Moment dalam menguji penelitian ini. Dengan
menggunakan teknik korelasi product moment, akan diketahui tingkat
validitas masing-masing item. Rumus product moment adalah sebagai
berikut :
𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑𝑋∑𝑌)
𝑟=
√[𝑛∑𝑋 2 − (∑𝑋)2 ] [𝑛∑𝑌 2 − (∑𝑌)2 ]
Keterangan :
r : Koefisien product moment
n : Jumlah individu dalam sampel
X : Angka mentah untuk pengukuran 1
Y : Angka mentah untuk pengukuran 2
61
suatu test merujuk pada derajat stabilitas, konsistensi, daya prediksi, dan
akurasi (Wahyuni, 2014).
11
𝑛 ∑𝜎𝑡2
𝑟 =( ) (1 − 2 )
𝑛−1 𝜎𝑡
Keterangan :
r11 : Reliabilitas yang dicari
n : Jumlah item pertanyaan yang di uji
∑σ t2 : Jumlah varians skor tiap-tiap item
σ t2 : Varians total
62
Nilai r hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan
nilai r table (product moment). Taraf signifikan ditetapkan dengan alpha
5%. Jika nilai r hitung lebih besar dari r table maka kuesioner dinyatakan
reliable.
63
DAFTAR PUSTAKA
64
11. Ulfianinda, Tika. Artikel.Strategi Pemasaran 4P : Product, Price,
Promotion, dan Place. Dikutip dari: https://www.mas-
software.com/blog/strategi-pemasaran-4p-mix-marketing
12. Khairil. 2018. Artikel. AIDCA Sebagai Model Marketing Lama. Dikutip
dari: https://khairil.web.id/blog/aidca-sebagai-model-marketing-lama/
13. Wahyono,Budi. 2013. Artikel.Tahap-Tahap Keputusan Pembelian.
Dikutip dari: http://www.pendidikanekonomi.com/2013/01/tahap-tahap-
keputusan-pembelian.html
65