Anda di halaman 1dari 14

PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL KOTA BANGIL

SEBAGAI MEDIA PROMOSI POTENSI WISATA

Ahmad Bassam Faiz


Universitas Negeri Malang
E-mail : ahmad.bassam7@gmail.com

ABSTRAK: Tujuan dari perancangan ini untuk melakukan merancang


identitas visual Kota Bangil sebagai brand image Kota Bangil dan
mengaplikasikannya melalui media promosi yang sesuai dan efektif kepada
masyarakat Bangil sendiri maupun dari luar kota. Perancangan Identitas Visual
ini menggunakan model prosedural bersifat deskriptif, model dan sistematika
perancangan menggunakan prosedur dari Wheeler, Rustan, dan Sanyoto yang
disesuaikan. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan studi
dokumentasi dan dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif. Konsep
perancangan identitas visual ini terdiri dari Logo baru yang terdiri dari
gabungan picturemark dan letter mark, picturemark berupa deformasi dari
bentuk kelopak bunga sedap malam, serta letter mark yang bertuliskan nama
dari kota yaitu Bangil dan tagline sebagai pesan pokok yang ingin
disampaikan. Aplikasi pada media dibuat dengan tujuan untuk
memperkenalkan logo dan unsur identitas visual lain yang baru tersebut kepada
masyarakat, supaya dapat terwujud identitas kota yang tampak memiliki
kesatuan dan dapat memperkuat brand image entitas sebagai sebagai kota yang
memiliki unsur kreatif dengan dibalut suasana spiritual atau religius kepada
masyarakat umum selaku target audience.

Kata kunci: Perancangan, Identitas Visual, Kota Bangil

Bangil adalah sebuah kota kecil yang ada di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Terletak di jalan pantai laut utara Pulau Jawa antara akses dari Surabaya menuju
Banyuwangi dan Bali. Penduduknya yang cukup padat terdiri dari berbagai suku
dan etnis, diantaranya Jawa, Madura, Arab, Tionghoa, dan Banjar. Awalnya
mempunyai sebutan kota santri yang dilandasi dari banyaknya jumlah pondok
pesantren dengan santriwan/santriwati yang berasal dari berbagai daerah dan
negara serta berbagai kegiatan keagamaan di dalamnya. Namun pada tahun 2007
Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
mencanangkan Bangil sebagai kota bordir, hal ini dilandasi oleh banyaknya
pengrajin bordir di wilayah Kota Bangil mulai dari tingkat usaha kecil sampai
industri dimana hasil produksinya sudah menyebar dalam skala nasional maupun
internasional. Kedua identitas tersebut menciptakan brand yang cukup melekat
dibenak masyarakat Bangil maupun luar kota, potensi yang muncul dari sisi
religius dan kreatif tersebut tentunya dapat semakin berkembang terutama dengan
dicanangkannya Kota Bangil sebagai Ibukota Kabupaten Pasuruan. Berdasarkan
latar belakang di atas penulis merasa perlu untuk dilakukan suatu penelitian
perancangan yang terkait dengan Identitas Visual Kota Bangil sebagai media
promosi potensi wisata. Perancangan Identitas Visual ini diharapkan menciptakan
ciri khas kota selain digunakan untuk memperkuat nilai visual dan karakter yang
dimiliki namun juga dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan kota dan daerah
kepada masyarakat dan calon wisatawan baik dari tingkat regional maupun
nasional, atau bahkan internasional untuk lebih meningkatkan perekonomian
masyarakat.

Identitas visual adalah identitas yang berkaitan dengan citra atau image
yang dipertahankan oleh perusahaan atau entitas lain sebagai jembatan untuk
menyatukan berbagai konteks, audience, bagi perusahaan tersebut . simbolisasi
ciri khas yang mengandung diferensial dan mewakili citra organisasi, Identitas
dapat berasal dari sejarah, filosofi, visi/cita-cita, misi/fungsi, tujuan, strategi atau
program. Dalam perancangan ini obyek entitas adalah sebuah kota. Secara
sederhana identitas visual terdiri dari beberapa elemen atau atribut di dalamnya,
mulai dari pemilihan nama sebagai langkah awal, logo, tipografi, warna khas,
serta images atau elemen gambar pendukung yang termasuk disini adalah foto,
artworks, infographics. (Rustan, 2010)

Identitas Visual yang dirancang juga diaplikasikan dalam media promosi,


pengertian media merupakan perantara atau wahana penyalur pesan atau informasi
kepada orang lain. Media adalah sarana yang dipergunakan komunikator sebagai
saluran untuk menyampaikan suatu pesan kepada komunikan , apabila komunikan
jauh atau banyak jumlahnya , atau kedua-duanya. Effendy,(1989:220). Promosi
adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan penjualan barang atau jasa. Sedangkan
promosi dapat diartikan sebagai kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume
penjualan dengan usaha-usaha yang bersifat persuasif dalam menawarkan barang
atau jasa. Ditambah lagi menurut Michael Ray yang dikutip oleh Morrisan
(2010:16) mendefinisikan promosi sebagai koordinasi dari seluruh upaya yang
dimulai oleh pihak penjual untuk membangun berbagai saluran informasi dan
persuasi untuk menjual barang dan jasa atau memperkenalkan suatu gagasan. Jadi
secara garis besar media promosi dapat diartikan alat atau sarana yang digunakan
untuk meningkatkan penjualan barang dan jasa atau memperkenalkan suatu
gagasan.

Media promosi selain sebagai aplikasi dari identitas visual namun juga
mengenalkan potensi wisata yang dimiliki Kota Bangil. Menurut Kamus Besar
Bahasa Indonesia online (http://www.kbbi.web.id) berarti kemampuan; kekuatan;
kesanggupan; atau daya yang mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan,
sedangkan pariwisata berasal dari dua kata, yakni Pari dan Wisata. Pari dapat
diartikan sebagai banyak, berkali-kali, berputar-putar atau lengkap. Kata wisata
dapat diartikan sebagai perjalanan atau bepergian yang dalam hal ini sinonim
dengan kata travel dalam Bahasa Inggris (Yoeti, 1996). Pariwisata juga menurut
Mr. Herman V. Schulard (dalam Yoeti, 1996:114) adalah sejumlah kegiatan
terutama yang ada kaitannya dengan perekonomian secara langsung berhubungan
dengan masuknya orang-orang asing melalui lalu lintas di suatu negara tertentu,
kota dan daerah.
Jika dilihat dari jenis potensi wisata yang dimiliki oleh Bangil sesuai dengan
Spillane (1989) dalam Badrudin (2000) maka termasuk ke dalam jenis pariwisata
untuk kebudayaan (cultural tourism). Jenis pariwisata ini ditandai oleh adanya
rangkaian motivasi seperti keinginan untuk belajar di pusat-pusat pengajaran dan
riset, untuk mempelajari adat istiadat, cara hidup masyarakat negara lain dan
sebagainya. Serta pariwisata untuk urusan dagang besar (business tourism) .
Dalam jenis pariwisata ini, unsur yang ditekankan adalah kesempatan yang
digunakan oleh pelaku perjalanan ini yang menggunakan waktu-waktu bebasnya
untuk menikmati dirinya sebagai wisatawan yang mengunjungi berbagai obyek
wisata dan jenis pariwisata lain.

METODE

Perancangan ini mengikuti metode perancangan Wheeler, Rustan, dan


Sanyoto yang telah disesuaikan dengan permasalahan yang dihadapi sehingga
nantinya dapat menghasilkan desain yang efektif, dan komunikatif sesuai dengan
kebutuhan. Sistematika perancangan ini dimulai dari latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan perancangan, batasan perancangan sampai dengan
manfaat perancangan. Setelah melalui langkah-langkah tersebut dilanjutkan
dengan pengumpulan data. Pengumpulan data berupa data primer dan data
sekunder dilakukan dengan metode wawancara, observasi data dan studi
dokumentasi. Sumber data yang telah ditetapkan yaitu, Pemerintahan Kecamatan
Bangil, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Kementrian
Agama Kabupaten Pasuruan, Asosiasi Pengusaha Bordir Kabupaten Pasuruan,
Tokoh Agama dan Masyarakat Bangil, Masyarakat Bangil serta data pustaka
seperti website dan laporan resmi. Setelah itu data-data yang diperlukan
diidentifikasi, dianalisis, dievaluasi, revisi, dan akhirnya terpilih desain final yang
siap untuk diaplikasikan. Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah
dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Tahapan selanjutnya adalah
konsep perancangan identitas visual dan konsep media sehingga pada akhirnya
menghasilkan sebuah desain final sebagai bentuk pemecahan dan solusi atas
masalah yang telah dirumuskan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Konsep Perancangan Identitas Visual

Konsep Verbal
Logo menggunakan bentuk picture mark sekaligus letter mark dimana
elemen gambar dan tulisan saling berbaur.
Picture mark yang mengambil bentuk dari kelopak bunga sedap malam atau
dengan nama latin Polianthes Tuberosa, objek ini dipilih selain karena menjadi
varietas unggul nasional dengan sebutan Roro Anteng dan dicanangkan sebagai
motif khas bordir Bangil, namun juga dianggap sebagai bentuk yang bisa
mewakili unsur-unsur yang ada dalam Kota Bangil yang indah dalam persatuan
masyarakat maupun keindahan kota, kreatif dengan banyaknya pengrajin, dan
dibalut dengan suasana yang religius
Letter mark tentunya mengambil dari Nama Kota yaitu Bangil, dengan
menggunakan jenis font cursive dengan sedikit modifikasi agar lebih mudah
dibaca dan diingat, jenis huruf ini mempuyai karakter atau melambangkan
keakraban, ketenangan, dan bernilai tinggi.
Tagline menggunakan istilah asing yang menyesuaikan dengan visi tujuan
promosi jangka panjang yang mencakup skala nasional dan internsional dimana
terdiri dari 2 kata, “Spiritually Creative” yang dapat diartikan sebagai lingkungan
kreatif yang diselimuti oleh suasana spiritual atau yang religius. Ini merupakan
sebuah pesan kepada masyarakat bahwa Kota Bangil memposisikan dirinya
menjadi Kota yang ingin mengembangkan potensi wisata kreatif melalui kerajinan
bordir, perhiasan perak dan emas, serta sisi religi yang dimiliki melalui banyaknya
pondok pesantren dan kegiatan keagamaan, dimana dua hal tersebut memang
sebelumnya telah menjadi identitas yang cukup melekat di benak masyrakat
Bangil maupun dari luar kota.
Menggunakan 4 Warna yang terdiri dari hijau tua, hijau muda, putih dan
kuning. Warna yang digunakan tersebut merupakan interpretasi warna dari
bentuk kelopak bunga sedap malam sebagai perlambang kesuburan, alami,
harmonis, kreatif, dan islami yang dikandung oleh warna hijau. Warna putih yang
memiiki kesan rendah hati, sederhana, netral, kesucian, dan damai, sedangkan
warna kuning yang merupakan pemaknaan dari semangat dan optimisme.

Konsep Visual
Dalam konsep tata desain ini lebih ditekankan pada identitas, karakter, ciri
khas dan keunikan yang dimiliki oleh Kota Bangil, yaitu produk kerajinan dengan
level internasional, suasana religius dengan kegiatan dan prestasi nasional, serta
produk pertanian yang termasuk varietas unggul nasional.
Adapun tujuan utama selain visualisasi desain, adalah untuk mendukung
suatu konsep komunikasi dan pemasaran yang akan disampaikan kepada target
audience dan merealisasikan konsep komunikasi tersebut sehingga bukan hanya
mendapatkan nilai estetik belaka, namun juga sebuah karya yang terintegrasi
dengan konsep kreatif media promosi sehingga diharapkan mencapai target dalam
tujuan perancangan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Strategi tata desain yang digunakan dalam perancangan identitas visual ini
adalah kriteria-kriteria yang baik dalam mendesain logo, karena logo adalah ujung
tombak dari sebuah identitas visual, yang diantaranya adalah unik atau original
berbeda dengan yang lain, simpel untuk mudah diingat, dan fleksibel untuk
kemudahan dalam penggunaan atau aplikasi.

Konsep Media Promosi


Strategi Media
Identitas visual baru yang mencakup logo dan atribut identitas visual
lainnya tentang Kota Bangil akan diaplikasikan pada media aplikasi yang
dibutuhkan. Pemilihan media berdasarkan hasil data yang diperoleh sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. Logo dan atribut identitas perusahaan ditempatkan
sedemikian rupa sehinggga memenuhi kriteria desain dengan membawa image
Kota Bangil yang baru dan dapat tertanam di benak masyarakat yang menjadi
target market. Strategi media diaplikasikan sesuai dengan target audience yang
telah ditentukan, yai tu sebagai berikut :
Demografis : Secara demografis, target audiens yang dibidik adalah segala
rentang usia dan seluruh kelas menengah ke atas atau SES A - B.
Geografis : Secara geografis , target audiens yang dibidik adalah masyarakat yang
berada di wilayah Kabupaten Pasuruan dan wilayah Provinsi Jawa Timur serta
Nasional.
Psikografis : Aktifitas tinggi, sering berada di luar rumah, konsumtif, mengikuti
perkembangan jaman, suka mencari hal baru

Program Media
Untuk menjangkau target audience diperlukan suatu media penyampai
pesan. Di bawah ini adalah klasifikasi dan penjelasan mengenai alasan pemilihan
media, sebagai berikut : Visual Identity Guidelines merupakan aturan baku
tentang logo, atribut identitas serta dan pengaplikasiannya. Bumper Video
merupakan video yang berisi tentang pengenalan singkat identitas visual baru
Kota Bangil khususnya logo, dengan didukung atribut visual lain seperti warna,
tipografi dan elemen gambar sebagai pembuka dalam presentasi atau teknologi
informasi berbasis digital. Stationary set merupakan media yang dapat
menunjukkan identitas perusahaan melalui fungsinya sebagai sarana surat
menyurat. Terdiri dari kartu nama, kop surat, amplop,dan map. Signage /
environmental design adalah bagian dari media komunikasi lingkungan yang
berbentuk tiga dimensi dan menggunakan tanda seperti papan rambu lalu lintas
sebagai cara untuk menyampaikan informasi mengenai perusahaan atau entitas
kepada masyarakat selaku target market. Promotion yang merupakan media lini
atas, lini bawah, serta merchandise seperti poster, X-banner, T-Banner, Billboard,
dan Sticker dengan penempatan dan frekuensi yang ditujukan kepada dan atau
mudah diakses oleh target audience maupun target market .

Perencanaan Kreatif

Tujuan Kreatif
Pada dasarnya arti kreatif disini merupakan sebuah pesan yang dapat
mempengaruhi target audience agar bertindak seperti pesan yang disampaikan
(Sanyoto 2006:79). Tujuan kreatif perancangan dalam skripsi ini adalah untuk
merancang media promosi sebagai aplikasi identitas visual yang sesuai dengan
visi misi, nilai dan karakteristik yang dimiliki entitas. Selain itu tujuan kreatif
yang ingin dicapai adalah membangun image yang sesuai dengan karakter Kota
bangil itu sendiri dengan menonjolkan keunggulan produk, potensi wisata dan ciri
khas yang sudah dimiliki oleh Kota Bangil.

Strategi Kreatif
Pesan pokok perancangan identitas visual Kota Bangil dan aplikasinya di
media promosi yang disampaikan kepada target audience yaitu untuk
membangun brand image Kota Bangil sebagai kota kecil calon Ibukota
Kabupaten Pasuruan yang memiliki potensi yang bisa dikembangkan khususnya
di sektor pariwisata dengan jenis wisata kreatif, religi dan agrowisata, dan
memberikan informasi mengenai keunggulan potensi Kota Bangil khususnya di
sektor pariwisata.
Bentuk pesan, ada dua bentuk komunikasi yang biasa digunakan sebagai
cara penyampaian pesan, yaitu :
Secara verbal pesan yang disampaikan dengan memberikan informasi pada
warga dan calon wisatawan ataupun konsumen mengenai Kota Bangil sebagai
kota kecil calon Ibukota Kabupaten Pasuruan yang memiliki potensi yang bisa
dikembangkan khususnya di sektor pariwisata dengan jenis wisata kreatif, religi
dan agrowisata, dan dapat dijadikan salah satu pilihan atau alternatif dalam
memenuhi kebutuhan wisata maupun rohani serta konsumsi produk pakaian yang
berkualitas dalam upaya memenuhi kebutuhan warga, wisatawan atau konsumen
selaku target market entitas.
Secara visual, pesan yang ingin disampaikan tidak jauh beda dengan pesan
visual perancangan identitas visual, karena kali ini adalah perancangan media
promosi untuk aplikasi sistem identitas visual yang sebelumnya sudah dirancang.
Dengan penggunaan unsur-unsur yang sudah familiar oleh warga Kota Bangil
serta keunggulan yang ingin diekspos kepada masyarkat luas khususnya
wisatawan seperti foto atau gambar hasil kerajinan bordir, nuansa religius islami,
dan kebun bunga sedap malam sehingga diharapkan dapat memberi kemudahan
persepsi bagi target audience untuk memahami Kota Bangil serta mudah diingat
untuk jangka panjang. Serta pemilihan atribut identitas visual kota yang lain
tentunya mencakup font, warna serta elemen grafis dimana didalamnya harus
memiliki nilai positif dan mencerminkan karakteristik Kota Bangil selain harus
konsisten dalam penggunannya sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang
berbeda. Pemilihan jenis huruf diharapkan sesuai dengan karakter kota, dan
mampu menyentuh emosi pelihatnya.

Strategi Visual
Strategi visual dalam perancangan identitas visual Kota Bangil beserta
aplikasi atribut identitas pada media promosi adalah penggunaan elemen gambar
dalam sistem identitas visual yang sudah dirancang dengan mengususung gaya
desain simplicity atau sederhana namun efektif . Menggunakan gabungan layout
dengan beberapa jenis seperti copy heavy yang simsetris untuk penyampaian
informasi yang jelas karena unsur teks yang cukup kuat, jenis angular layout
untuk variasi serta jenis picture window layout untuk penggunaan ilustrasi
maupun foto secara close-up, paduan warna hangat seperti jingga dan kuning serta
warna dingin seperti hijau juga digunakan selain warna-warna netral tentunya
seperti warna putih dan hitam. Dimana hal itu disesuaikan dengan karakteristik
target audience dalam hal ini masyarkat Kota Bangil sendiri dan wisatawan yang
cenderung menyukai kepraktisan dan didukung ilustrasi mengggunakan foto serta
dengan tagline kota yang baru. Sehingga desain dapat sesuai dengan pesan yang
ingin disampaikan kepada target audience.

Program Kreatif
Pesan pokok yang akan diangkat dalam pembuatan logo atau atribut
identitas visual Kota Bangil ini adalah menampilkan image Kota Bangil sebagai
kota yang memiliki potensi wisata kreatif berupa produk kerajinan produk
unggulan dengan suasana religius dimana hal tersebut diperjelas lagi dengan
penggunaan tagline “Spiritualy Creative”. Pendukung tema desain media promosi
identitas visual Kota bangil adalah tampilan atribut identitas yang mengacu pada
sistem identitas visual yang sebelumnya sudah dirancang terutama bentuk
visualisasi logo dan tagline serta elemen gambar yang baru.
Hasil Desain
Final Design Logo

Final Design Logo

Media Promosi
Visual Identity Guidelines

Final Design Rambu lalu Lintas


Final Design Peta Potensi Wisata

Final Design Stationary Set (Amplop, Kop Surat, Map)


Final Design Merchandise Sticker Pin, Chain Key

Final Design Seragam Baju Koko

Final Design Merchandise Kaos


Final Design Poster

Final Design Billboard

Final Design X-Banner


Final Design T-Banner

Final Design Sticker Kendaraan

PENUTUP
Kesimpulan
Dari data yang didapatkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi
dapat disimpulkan bahwa Kota Bangil merupakan kota kecil di wilayah
Kabupaten Pasuruan yang dicanangkan sebagai ibukota Kabupaten yang memiliki
keunggulan khususnya dibidang potensi wisata, namun tidak memiliki identitas
visual yang konsisten dan efektif untuk menyampaikan pesan atau informasi
tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan sebuah perancangan identitas
visual dari Kota Bangil yang dapat menyatukan identitas sebelumnya yang
inkonsisten serta dapat mewakili visi, misi, serta karakteristik yang dimiliki serta
mengaplikasikan identitas visual baru tersebut pada media promosi sehingga
dapat tercipta diferensiasi dan menanamkan atau menampilkan image baru yang
positif di benak masyarakat.

Hasil dari perancangan ini berupa sebuah sistem identas visual baru yang
terdiri dari logo, tagline, warna khas, tipografi, dan elemen gambar. Logo baru
tersebut terdiri dari gabungan picturemark dan letter mark, picturemark berupa
deformasi dari bentuk kelopak bunga sedap malam, serta letter mark yang
bertuliskan nama dari kota yaitu Bangil dengan gaya cursive dan tagline sebagai
pesan pokok yang ingin disampaikan menggunakan jenis descriptive berlafalkan
“Spiritually Creative”, .Menggunakan 4 Warna yang terdiri dari hijau tua, hijau
muda, putih dan kuning. Warna yang digunakan tersebut merupakan interpretasi
warna dari bentuk kelopak bunga sedap malam sebagai perlambang kesuburan,
alami, harmonis, kreatif, dan islami yang dikandung oleh warna hijau. Warna
putih yang memiiki kesan rendah hati, sederhana, netral, kesucian, dan damai,
sedangkan warna kuning yang merupakan pemaknaan dari semangat dan
optimisme yang diharapkan dimiliki dan diusung oleh seluruh elemen dalam Kota
Bangil. Media aplikasi identitas visual tersebut terdiri dari buku pedoman sistem
identitas (Visual Identity Guidelines), bumper video, stationary set, media
promosi, signage, merchandise, dan kendaraan. Aplikasi pada media dibuat
dengan tujuan untuk memperkenalkan logo dan unsur identitas visual lain yang
baru tersebut kepada masyarakat. Visualisasi media dibuat dengan berdasarkan
pada karakter identitas visual, supaya dapat terwujud identitas kota yang tampak
memiliki kesatuan dan dapat memperkuat brand image entitas sebagai sebagai
kota yang memiliki unsur kreatif dengan dibalut suasana spiritual atau religius
kepada masyarakat umum selaku target audience.

Saran
Perancangan logo dan unsur identitas vsual yang lain beserta aplikasinya
pada berbagai media promosi tidak menjadi tolok ukur utama atas kesuksesan dari
Kota Bangil. Namun bisa dijadikan langkah awal perubahan untuk menjadi
sebuah entitas yang lebih baik, dan perubahan tersebut seharusnya diiringi juga
dengan usaha bersama baik dari jajaran pemerintahan maupun masyarakat Bangil
khusunya untuk meningkatkan kualitas Kota di segala bidang. Di samping itu,
kegiatan promosi harus tetap dilaksanakan secara berkala, konsisten, dan efektif
agar perkembangan di bidang pariwisata dan ekonomi serta kesadaran masyarakat
akan identitas kota tetap terjaga.
DAFTAR RUJUKAN

Rustan, Surianto, S.Sn. 2008. Layout, Dasar & Penerapanya. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Rustan, Surianto, S.Sn. 2009. Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Rustan, Surianto, S.Sn. 2010. Font & Tipografi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sanyoto, Sadjiman Ebdi, Drs. 2006. Metode Perancangan Komunikasi Visual
Periklanan. Yogyakarta: Dimensi Press.
Sarwono, Jonathan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi
Visual.Yogyakarta: Penerbit Andi.
Wheeler, Alina. 2003. Designing Brand Identity. New Jersey: John Willey & Sons.
Inc.
Tim Penyusun Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah Edisi Kelima. Malang: Universitas Negeri Malang.

Anda mungkin juga menyukai