Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK NEGOSIASI

Dosen pengampu : Andi Setiawan, SE, MM

Di susun oleh :
1. David Rizal Anwar ( 40010517060005 )
2. Anissa Septyorini ( 40010517060006 )
3. Angelaeka Anggraeni ( 40010517060007 )
4. Nina Herawati ( 40010517060008 )

D3 Manajemen Pemasaran
Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro
Semarang
2018
LATAR BELAKANG

1. Jenis Bahan : Kelompok kami menjual produk minuman


yang namanya capucino cincau, atau yang
lebih dikenal dengan sebutan capcin.
2. Spesifikasi produk : Bubuk capucino, cincau, gula, susu, air, es.
Bubuk capucino, air, gula, dan es dimasukan
kedalam blender agar menyatu. Lalu cupnya
di isi dengan cincau yang sudah diserut, lalu
capucino yang sudah di blender tersebut di
masukan ke dalam cup yang sudah berisi
cincau. Lalu ditutup dengan tutup cup/pres.
Jadilah capcin.
3. Sumber bahan atau : Outlet capcin yang ada di Gondang Raya
material Negosiasi
4. Harga bahan atau : Capcin dari outletnya Rp.5.000, dijual Rp.
material Negosiasi 6.000 bonus 1 capcin untuk pembelian 5
cup capcin.
5. Lokasi/ area : Kami menjual capucino cincau di area
pemasaran Tembalang, kerena target kami adalah
mahasiswa dan di daerah Kampus Undip
banyak sekali tempat tempat ramai seperti
Student Center dan area Dekanat Teknik
Lama sekitaran lapangan basket.
6. Media promosi yang : - Media sosial per individu dan
dipergunakan kelompok (IG: daan_capcin.)
- Tempat-tempat yang ramai
TUJUAN NEGOSIASI

Tujuan dilakukannya praktek negosiasi kali ini adalah agar kami dapat
merasakan secara langsung bagaimana cara atau praktek melakukan
negosiasi dengan masyarakat umum, agar kami mengetahui bagaimana
menghadapi konsumen secara langsung. Kelompok kami ditarget bisa
menjual 150 cup capcin dengan waktu yang telah ditentukan yaitu selama
10 hari. Kami harus berusaha mencapai target tersebut agar mendapat
profit yang maksimal. Dari outletnya harga capcin Rp. 5000,- kami
menjual dengan harga Rp. 6000,- jadi setiap satu cup capcin kelompok
kami mengambil keuntungan sebesar Rp. 1000,-
PRESENTASI NEGOSIASI

Tahapan dalam penawaran produk :

Kelompok kami melakukan beberapa cara untuk menawarkan


cappuccino cincau kepada konsumen melalui media sosial dan
menawarkan secara langusng ke satu tempat ke tempat yang lain.
Kelompok kami melakukan promosi melalui media sosial ( instagram dan
whatsapp ) dan kita melakukan Pre Order setiap harinya. Pembelian
cappuccino cincau sebanyak 2 cup atau lebih gratis diantar ke tempat
konsumen yang melakukan pemesananan dan untuk pembelian
cappuccino cincau sebanyak 5 cup mendapatkan gratis 1 cup cappuccino
cincau. Jadi setiap kami mendapat order capucino cincau tersebut,
kelompok kami akan pergi ke outlet penjual capcin yang ada di jalan
gondang raya untuk membeli capcin sebanyak pesanan yang hendak
diantar, di outlet tersebut ada promo beli 5 cup gratis 1 cup, akhirnya kami
memberikan promo tersebut kepada konsumen akhir juga agar mereka
merasa senang dan membeli capucino cincau dari kelompok kami lagi.

Untuk penjualan yang secara langsung kelompok kami menjualnya di


tempat yang ramai dan sesuai dengan target yang kita inginkan misalnya
di Student Center Undip karena setiap sore SC selalu ramai mahasiswa
yang sedang rapat ataupun latihan dan jarang sekali yang menjual
minuman dingin,lalu di sekitar Dekanat Tehnik lama, karena setiap sore
disana banyak mahasiswa sedang bermain basket. Kelompok kita
menawarkan produk minuman cappuccino cincau dengan cara
mendatangi tempat tersebut lalu menawarkan capcin kepada mereka.
Setiap pembelian cappuccino cincau gratis stiker dari kelompok kami.
HAMBATAN

Banyak sekali hambatan yang kelompok kami alami saat melakukan


praktik negosiasi ini.

1. Mulai dari awal penentuan produk apa yang hendak dijual, ada sedikit
perbedaan pendapat di dalam kelompok kami yang akhirnya kami
sepakat untuk menjual capcin.
2. Lalu pemilihan tempat untuk membeli capcin, ada dua pilihan tempat
yang petama ada di jalan gondang raya, dan jalan nirwanasari raya.
Capcin yang dijual di jalan nirwanasari tutupnya tidak dipres sehingga
dikhawatirkan nanti saat proses pengiriman rawan tumpah yang akan
membuat kami rugi, tapi di nirwanasari ada cocochipnya. Capcin yang
ada di gondang itu tutupnya sudah di pres jadi aman dan tidak rawan
tumpah, tapi tidak ada cocochipnya.
3. Saat menawarkannya di tempat langsung, kami sangat banyak
mengalami penolakan dengan berbagai alasan, seperti pilek, tidak suka
cincau, tidak punya uang, dll.
4. Terkadang capcin yang diantar ke konsumen sudah tidak dingin lagi
karena es batunya sudah cair dan rasanya jadi enek.
5. Konsumen berpindah pindah tempat (tadi ditanya masih di kos ternyata
waktu kami mau antar capcin dia sudah ke burjo atau yang lain)
6. Dari internal sendiri kelompok kami sering miscommunication, dan
berdebat.
SOLUSI

1. Kami belajar untuk tidak mementingkan ego sendiri, karena semakin


mendebatkan hal kecil maka hal yang besar akan tertinggal.
2. Dengan pertimbangan tersebut akhirnya kami memutuskan untuk memilih
keduanya saat outlet di gondang raya habis atau tutup kami membeli
capcin di nirwanasari.
3. Lebih sabar, karena kita harus paham bagaimana kedaan konsumen saat
itu dan tidak semua konsumen itu mempunyai masalah yang sama.
4. Salah satu dari kelompok kami akan pergi ke outlet untuk memesan
capcin terlebih dahulu (David karena dekat dengan kosnya), baru anggota
kelompok yang lain menyusul dan langsung mengantarkan capcin ke
konsumen yang memesan agar capcin tidak terlalu lama dijalan.
5. Komunikasi dengan konsumen harus lancer.
6. Kami harus saling mengingatkan.
HASIL

Target awal sebanyak 150 cup capcin, akan tetapi kami hanya berhasil menjual
83 cup capcin. Dengan rincian sebagai berikut:

Waktu jualan : 5 hari

Pre Order : kami mendapat pesanan sebanyak 64 cup dari pre order

Student Center : kami menjual 14 cup

Lap. Basket : kami menjual 5 cup

Harga capcin per cup Rp. 5000,-

Kami jual per cup Rp. 6000,-

Biaya untuk beli Capcin = Rp. 5000,- x 83 cup


= Rp. 415.000,-

Total penjualan Capcin = Rp. 6000,- x 83 cup


= Rp. 498.000,-

Keuntungan = Rp. 498.000 – Rp. 415.000


= Rp. 83.000,-
KESIMPULAN

Dari awal kami menentukan ide untuk menjual capcin, lalu dari kami mendapat
target sebanyak 150 cup. Selama 5 hari kami melakukan praktek terdapat
banyak sekali kendala. Dari situ kami jadi tahu bahwa hal yang terlihat sepele
pun ternyata tidak gampang. Dari 150 cup kami hanya mampu menjual sebanyak
83 cup, masih terpaut jauh dari target. Karena kami kurang usaha lebih keras
lagi.
LAMPIRAN

1. Di Student Center

2. Di Lap. Basket Dekanat Teknik Lama


3. Konsumen Pre-Order

Anda mungkin juga menyukai