Anda di halaman 1dari 14

Elemen Dasar Visual Merchandising

Visual merchandising adalah seni menyajikan produk secara visual dengan cara semenarik mungkin. Visual
merchandising adalah bidang yang berkutat pada bagaimana menciptakan tampilan merchandise untuk
mengkomunikasikan pesan penjualan dan trend toko kepada calon pelanggan untuk memberikan informasi
dan pengalaman berbelanja yang nyaman sehingga menimbulkan keinginan untuk membeli. Visual
merchandising adalah seni menyajikan produk secara visual dengan cara semenarik mungkin. Visual
merchandising adalah bidang yang berkutat pada bagaimana menciptakan tampilan merchandise untuk
mengkomunikasikan pesan penjualan dan trend toko kepada calon pelanggan untuk memberikan informasi
dan pengalaman berbelanja yang nyaman sehingga menimbulkan keinginan untuk membeli.
Visual merchandising mengkombinasikan kemampuan menata produk, desain grafis, dan ilmu tata ruang,
untuk menstimulasi dan menciptakan display dan ambience yang diinginkan seperti menciptakan suasana
ceria, semangat, hangat atau cozy, yang kemudian membuat orang tertarik untuk membeli. Visual
merchandising juga menyangkut perihal seperti membuat window display ataupun display pendukung
interior secara keseluruhan dari sebuah department store, sehingga tampak menarik dan menggugah
konsumen untuk masuk lalu membeli produk yang dijual di dalamnya. Beberapa retailer memunculkan
window display yang menampilkan beberapa produk bagian dari materi display yang ingin ditonjolkan, atau
menampilkan design dengan tema-tema tertentu, ide atau gaya tertentu dari retail dan brand tersebut.
Seorang visual merchandiser harus selalu mengikuti perubahan trend yang terjadi di masyarakat agar
tampilan produk yang ditawarkan pada masyarakat dapat berjalan efektif dan efisien, dengan tujuan
menaikkan volume penjualan dengan sentuhan kreatif yang menarik. Beragam elemen bisa digunakan
oleh seorang visual merchandiser dalam menciptakan display yang menarik. Mulai dari warna,
penerangan, tata ruang, informasi mengenai produk yang akan disampaikan dalam beragam bentuk,
sampai pada beragam tambahan seperti wewangian, suara ,dan tata cahaya yang membutuhkan teknologi
tertentu untuk menciptakan ambience yang diinginkan.
Hal-hal penting yang perlu diketahui dalam pelaksanaan pekerjaan visual merchandising antara lain:

 Pengetahuan tentang branding dan target consumer.


Pengetahuan desainer tentang branding, serta strategi marketing yang diprogramkan menjadi keharusan
yang lain. Pencitraan Brand/produk yang baik, serta estetika interior yang tetap serasi dengan selera
konsumen dan karakter produk yang dijual di dalamnya, adalah unsur yang penting demi terkomunikasinya
informasi tentang produk yang ditampilkan, lalu lebih lanjutnya, berpengaruh terhadap image dari sebuah
brand atau retailer – lebih lanjut mengenai image dari brand, baca Sedikit Tentang Brand Identity .
 Kreatif dan senantiasa menghasilkan ide-ide yang fresh.
Seorang visual merchandiser harus mengetahui konsep dan trend yang sedang marak, lifestyle yang
sedang merebak, lalu membuat sketch display yang akan diciptakan, memilih dan memilah material yang
akan digunakan, dan mengoptimalkan semua sudut ruang sehingga tercipta atmosfer yang diinginkan.

 Mempelajari situasi display.


Seorang visual merchandiser diharapkan mampu meregulasi dan mengawasi penampilan visual dari
window display, komposisi, dan layout toko sehingga tercipta keterkaitan antara display dan informasi
produk dalam toko. Tata interior toko harus seimbang dan informatif yang mendukung promosi dan
penjualan produk-produk yang dipajang. Sangat perlu diperhatikan dalam menampilkan shop environment
yang mendidik dan menghibur, menyesuaikan ukuran dan bentuk-bentuk display dengan kondisi tempat
dimana diplay dipasang, seperti volume display pada stage yang besar atau kecil, bobot display pada
hanging display, dimensi dan kekontrasan warna yang akan berbeda antara indoor dan outdoor
view, serta bau yang ditimbulkan dari hasil bahan atau cat produk display.

 Memberikan Informasi secara cepat dan tepat.


Merchandise yang ditampilkan harus menunjukkan situasi dan kondisi produk dan promo yang
diselenggarakan. Hal ini dimaksudkan agar calon pembeli lebih mengenal barang dan keuntungan
membeli sehingga semakin besar peminat untuk mengadakan transaksi. Display harus fokus pada item-
item produk seperti item best seller yang diyakini paling memancing keinginan untuk membeli.
Sebagai alat informasi, maka konsep display sebaiknya menyertakan program promosi yang sedang
dijalankan. informasi dapat dimasukkan dalam display dengan memanfaatkan alat alat bantu seperti
standing poster, signage, jenis-jenis point of purchase (POP), atau material yang lain. Penonjolan produk-
produk utama sebagai materi grafis diyakini akan semakin menegaskan daya tarik produk sebagai fokus
dari setiap shop environment.
 Menciptakan visual impact yang kuat.
Visual impact adalah kesan visual yang didapat dari hasil penataan display. penentuan focal point dan
kontras, tata letak dan pencahayaan, mampu memberikan pengaruh emosional kepada. Hal itu dapat
dicapai dari pengaturan warna, ukuran, posisi dari komposisi yang dapat langsung terlihat oleh mata
pengunjung sehingga membawa untuk tertarik melihat ke benda lainnya.
 Team dan bahan produksi.
Visual merchandising sulit untuk dikerjakan sendiri walaupun di beberapa retailer hanya menggunakan
jasa satu orang visual merchandiser. Keterlibatan seorang ahli dan tim pekerja khusus untuk mengerjakan
sebuah display mempengaruhi hasil yang akan dicapai. Contoh bahan-bahan produksi yang biasa dipakai
adalah yang bahan non-permanen seperti styrofoam, rubber spoon, polyurethane, polyfoam, hard
paper, vinyl, fabrics, tekstil dan lain-lain. Sedangkan penunjang keindahan hasil display dapat memanfatkan
pencahayaan (in & out lighting), teknologi audio visual dan mekanisme penggerak.
 Memperhitungkan waktu secara tepat.
Pekerjaan visual merchandising sangat membutuhkan waktu yang cukup , sementara harus bekerja
dengan jadwal yang padat dan cepat. Ukuran besar dan banyaknya item membutuhkan waktu dan team
yang sesuai, tidak dalam hitungan jam atau seharian, namun tahap-tahap persiapan, pekerjaan
dasar, finishing, dan instalasi membutuhkan perhitungan waktu yang akan dikonversi menjadi hitungan
hari mundur sampai dengan waktu deadlineyang ditargetkan.
 Keindahan dan kenyamanan.
Sebuah display diharapkan dapat memberikan keindahan dan memicu resapan emosional tertentu dalam
pandangan yang singkat. Display produk yang terlihat langsung dari arah luar, dapat membangun kesan
pertama yang memancing orang untuk masuk ke dalam toko, lalu akan merasa nyaman dan terbawa
suasana di dalamnya. Sebuah display diharapkan dapat memicu emosional pelanggan hanya dalam waktu
pandangan yang singkat. Desain produk yang tertangkap langsung dari luar, dapat membangun kesan
pertama yang memancing orang untuk masuk ke dalam toko tersebut.

 Pengelolaan merchandise.
Keputusan retailer untuk menjual barang tertentu, unik, khusus, atau bahkan barang umum di dalam
tokonya akan sangat berpengaruh pada konsep store design. Display penyusunan produk yang didukung
dengan tampilan yang indah menghasilkan komposisi display items yang unik akan memberikan daya tarik
pengunjung untuk membeli. Dengan penataan barang yang terencana, kreatif, informatif dan komunikatif,
akan memudahkan konsumen menentukan barang yang dicari serta menciptakan suasana nyaman dalam
berbelanja sehingga menghasilkan respon penjualan yang maksimal.
 Tempat produksi (Workshop)
Workshop adalah dapur untuk hasil display visual. kondisi ruangan yang baik, leluasa, peralatan yang
memadai, dan keahlian team akan menghasilkan item-item display yang bagus. Demikian pula pemilihan
bahan-bahan yang tepat untuk mengkonversi bentuk-bentuk 3D dari desainyang ada. pekerjaan akan
lebih mudah jika desainer menguasai karakter masing-masing bahan dan dapat membayangkan proses
pembuatannya. ini sangat mendukung pekerjaan pada workshop visual merchandising.

Visual merchandiser harus berpikiran terbuka terhadap keinginan konsumen. Dibutuhkan keahlian khusus
dan pengalaman, multi-talented, serta kepekaan terhadap trend yang ada di segala bidang, karena visual
merchandiser adalah garda depan untuk menciptakan suasana toko nyaman dan berkesan sehingga ramai
dikunjungi dan meningkatnya hasil penjualan.
Visual merchandising adalah aktivitas dan profesi mengembangkan rencana dan
menampilkan tiga dimensi untuk memaksimalkan penjualan. yaitu
dengan merchandise untuk meng-komunikasi kan pesan fashion toko kepada calon
pelanggan untuk memberikan pengalaman belanja yang lebih nyaman, aman dan
rasa bersahabat

Kedua barang atau jasa dapat ditampilkan untuk menyorot fitur dan manfaat
mereka. Tujuan dari visual merchandising tersebut adalah untuk menarik, terlibat,
dan memotivasi pelanggan terhadap melakukan pembelian.
Visual merchandise umum terjadi pada ruang ritel seperti toko ritel dan pameran
dagang.

Visual merchandising juga sudah mulai digunakan sebagai media untuk

menawarkan produk. Berikut ini merupakan definisi visual merchandising yang dikemukakan oleh pakar visual merchandising antara
lain menurut Deina Nurrakhmah
seorang perancangan visual merchandising Sanabel Comp. Jakarta(www.hidupadalahseni.com)

Merchandising dalam arti harafiah berarti perdagangan. Bila dikaitkan dengan bidang desain komunikasi visual , merchandising
mengarah pada visual merchandising dan memiliki definisi singkat sebagai metode display produk. Visual merchandising adalah
“menciptakan pemajangan visual dan mengatur berbagai macam barang dalam took atau ruang untuk meningkatkan kesan tata ruang
dan mempresentasikan barang tersebut sehingga meningkatkan perdagangan dan penjualan”.

Selain itu definisi tentang visual merchandising juga dikemukakan oleh S.Parman seorang konseptor total micro merchandising dalam
situsnya www.smfranchise.com.

Merchandising berasal dari kata merchandise. Merchandise berarti barang yang diperdagangkan,dengan demikian merchandising
dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu pengelolaan merchandise sehingga dalam distribusi merchandise tersebut tercapai, produk
yang tepat, waktu yang tepat, tempat yang tepat, harga yang tepat, kuantitas yang tepat, kualitas yang tepat, dijual dengan cara yang
tepat.Terdapat berbagai pengertian dari kreatif dan merchandising, namun definisi diatas diharapkan dapat mewakili berbagai definisi
dari kreatif dan merchandising tersebut. Untuk menunjang keefektifan proses pembuatan visual merchandising terdapat juga elemen
dasar desain grafis yang harus ada.

Setiap elemen desain grafis mempunyai sifat yang berbeda. Masing-masing


sifat dari elemen perlu dipelajari sehingga untuk menggabungkan sekian banyak
elemen menjadi bentuk yang serasi diperlukan pemahaman sifat atas setiap
eleman menurut pujiriyanto ( 2005 : 87 ) , elemen-elemen tersebut antara lain :

1. Garis,Suatu elemen desain grafis yang terdiri dari unsure titik yang
memiliki peran untuk mendukung keindahan, keseimbangan, dan harmoni.
Setiap bentuk garis yang berbeda memiliki karakter yang berbeda.

2. Bentuk, merupakan suatu wujud yang menmpati ruang yang biasanya


mempunyai dimensi dua atau tiga. Suatu bentuk dapat dibuat beraturan
atau sebaliknya.

3. Tekstur, merupakan keadaan atau gambaran yang menyangkut sifat dan


kualitas fisik permukaan suatu benda,seperti kusam, mengkilap, kasar,
halus yang dapat diaplikasikan dalam desain.

4. Ruang atau Space, merupakan sesuatu yang terkait dengan tingkat


kedalaman sehingga memberikan kasan jauh, dekat, tinggi, dan rendah.
Hubungan antar ruang merupakan bagian dari perencanaan desain, apakah
berupa jarak antar huruf atau huruf dengan gambar.

Untuk menghasilkan desain yang berkualitas diperlukan pertimbangan –


pertimbangan yang cerdas dalam mengorganisasikan elemen-element grafis sesuai
dengan prinsip-prinsip desain secara tepat dengan memperhatikan keterbatasan
bahan. Untuk itulah diperlukan kreativitas untuk menghasilkan desain yang
kreatif. Berikut ini adalah prinsip-prinsip desain menurut McElroy dalam
Pujiriyanto ( 2005 : 92 ) adalah :

1. Keseimbangan, artinya halaman harus tampil seimbang dan


harmonis.

2. Penekanan, memberikan pengertian bahwa tidak semua unsue


grafis adalah sama pentingnya dan perhatian pembaca harus
difokuskan pada titik fokus.

3. Irama, artinya pola yang diciptakan dengan mengulangi dan


membuat variasi dari unsur grafis yang ada dan menggunakan
ruangan diantaranya (unsur grafis) untuk memberikan kesan
gerak.

4. Kesatuan, mengandung pengertian semua bagian dan unsur grafis


bersatu padu dan serasi sehingga pebaca memahaminya sebagai
suatu kesatuan, Desain yang efektif meneraokan prinsip variasi
dalam kontinuitas.
Setelah mengetahui prinsip-prinsip desain grafis dalam proses pembuatan
visual merchandising, terdapat juga langkah / tahapan yang harus dilakukan untuk
membuat visual merchandising.

Dibawah ini adalah unsur-unsur yang mempengaruhi daya tarik visual,


antara lain :
a. Warna
Konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau
rupa. Warnalah yang akan pertama kali menarik perhatian. Pada dasarnya
warna adalah suatu mutu cahaya yang dipantulan dari sebuah obyek
kemata sehingga dapat mengubah persepsi manusia. Warna dibagi menjadi
kategori, terang ( muda ), sedang, gelap, ( tua ). Warna dengan daya pantul
tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh karena memiliki daya tarik dan
dampak yang lebih besar. Selain unsur keterlihatan , dipertimbangkan
juga faktor kekontrasan terhadap warna-warna pendukung lainnya.
b. Ilustrasi
Ilustrasi merupakan salah satu unsur penting yang sering digunakan
dalam komunikasi sebuah desain karena dianggap bahasa universal yang
dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa katakata.
Ilustrasi, termasuk fotografi dapat mengungkapkan suatu hal secara
lebih efektif dari pada teks. Pemberian ilustrasi harus menurut fungsi,
untuk kondisi tertentu mungkin tidak diperlukan ilustrasi.
c. Tipografi
Teks pada desain visual merchandising merupakan pesan kata-kata,
digunakan untuk menjelaskan produk yang ditawarkan sekaligus
mengarahkan sedemikian rupa agar konsumen bersikap dan bertindak
sesuai dengan marketing obyektif.
d. Tata Letak
Adalah meramu semua unsur grafis, meliputi warna, ilustrasi, dan tipografi
menjadi suatu kesatuan yang disusun dan ditempatkan pada desain visual
merchandising yang utuh dan terpadu.

Daya tarik ini merupakan efektivitas dan efisiensi suatu visual


merchandising yang ditujukan kepada konsumen maupun distributor misalkan
untuk kemudahan penyimpanan dan pemajangan produk, tetapi terdapat daya
tarik fungsional yang lain seperti :
a. Dapat melindungi produk
b. Dapat digunakan untuk fungsi yang lain selain hanya sebagai
merchandising
c. Mudah dbuka atau ditutup kembali untuk disimpan
d. Dapat diisi ulang (Refill)
e. Mudah dibawa, dijinjing atau dipegang.
Dalam pemasaran dikenal 4 elemen penting dalam strategi pemasaran
yaitu Product, Price, Place dan Promotion. Sebuah visual merchandising yang
berhasil merupakan perpaduan antara pemasaran dan desain. Seorang desainer
berfikir lebih subyektif dan kreatif mencari ide, sedang seorang pemasar lebih
berfikir secara obyektif dan market oriented. Akan tetapi dibalik perbedaan
tersebut ada satu kesamaan tujuan, yaitu mendapatkan respon positif dari
pengamat sasaran. Karena itu seorang visual merchandiser perlu mengerti konsep
dasar pemasaran dan hubungannya dengan visualisasi. Sebaliknya seorang
pemasaran perlu mengerti cara visualisasi konsumennya.
Visual merchandising tidak hanya bisa digunakan sebagai daya tarik untuk
menawarkan produk saja tetapi juga bisa digunakan sebagai tempat iklan jadi
dalam proses pembuatan visual merchandising juga harus memperhatikan
unsurunsur
dalam pembuatan iklan yang akan memperoleh perhatian terlebih dahulu,
salah satunya dengan menggunakan rumus AIDAS.

Semoga informasi yang saya berikan ini bisa bermanfaat bagi kalian yang ingin
belajar Visual Merchandise.
Visual merchandising (VM) adalah bagaimana menciptakan tampilan merchandise
untuk meng-komunikasi kan pesan Penjualan dan trend toko kepada calon pelanggan
untuk memberikan informasi dan pengalaman berbelanja yang nyaman dan menimbulkan
rasa ingin membeli.
Visual merchandise mengkombinasikan kemampuan menata produk, graphic dan interioruntuk
menstimulasi dan menciptakan display sedemikian rupa sehingga didapatkan tampilan yang
terlihat seperti yang diinginkan, seperti menciptakan suasana ceria, semangat, hangat atau cozy
yang membuat orang tertarik untuk membeli.
Seperti membuat window display ataupun display pendukung interior secara keseluruhan dari
sebuah department store misalnya outlet dari suatu brand terlihat menarik dan bisa menggugah
konsumen untuk masuk dan membeli produk yang dijual di dalamnya.
Elemen dalam VM menyangkut desain dept store/outlet (retail), Ada lima elemen yang penting
untuk dikelola untuk menciptakan lingkungan belanja yang berkesan, yaitu :
1. Display
2. Signage
3. Graphics
4. Merchandising dan
5. point of sale (POS).
Beberapa pe-retail memunculkan Display jendela (Store window display) yang menampilkan
beberapa produk sebagai bagian dari materi display yang ingin dikedepankan, atau menampilkan
design dengan tema-tema tertentu, ide atau gaya tertentu dari ritel dan brand tersebut.
Para designer VM harus selalu mengikuti perubahan trend yang terjadi dimasyarakat supaya
tampilan produk yang ditawarkan pada masyarakat dapat berjalan efektif dan efisien sesuai
tujuan, dengan prinsip bagaimana menaikkan volume penjualan dengan sentuhan kreatif yang
menarik.
Visual merchandising dapat menciptakan tampilan penawaran produk yang bagus , untuk
menstimulasi konsumen yang melihatnya dapat tertarik dan mempengaruhi perilaku konsumen
agar tergerak hatinya untuk membeli produk yang ditawarkan di dalamnya. VM juga akan
memperkuat citra produk yang ditonjolkan oleh toko / produsen melalui beragam iklannya.

Beragam elemen bisa digunakan oleh seorang Visual Merchandising dalam menciptakan display
yang menarik. Mulai dari warna, penerangan, tata ruang, informasi mengenai produk yang akan
disampaikan dalam beragam bentuk, sampai pada beragam tambahan seperti wewangian tempat,
suara dan tata cahaya yang membutuhkan teknologi tertentu untuk menciptakan ambience yang
diinginkan. Semua ini harus diciptakan oleh designer dan dip roduksi oleh Team yang ahli.
Visual Merchandiser adalah pembuat imajinasi keindahan dan bahasa emosional produk dari
toko dan Brand, kemudian menjadikannya benda nyata yang tertata dan berbicara, untuk
menyenangkan hati pengunjung.
Hal-hal penting yang perlu diketahui dalam pelaksanaan pekerjaan Visual Merchandise
production itu antara lain:

1. Pengetahuan tentang Branding dan konsumen target


Pengetahuan desainer tentang branding, serta strategi marketing yang diprogramkan menjadi
keharusan yang lain. image produk terkomunikasikan secara efektif lewat desain ruang yang
tercipta. Pencitraan Brand/produk yang baik serta estetika interior tetap serasi dengan selera
konsumen dan karakter produk yang dijual di dalamnya.

2. Kreatif dengan ide segar


Seorang visual merchandiser perlu pegetahuan akan konsep dan trend yang ada, tahu lifestyle apa
yang sedang terjadi, membuat sketch display yang akan diciptakan, mencari dan memilih material
yang akan digunakan dan mengoptimalkan semua sudut ruang sehingga tercipta atmosf er yang
diinginkan.
Setiap desain tentu mengandung tema. menciptakan ide display yang tidak monoton, dan
memberikan atmosfer yang berbeda sehingga pelanggan nyaman berbelanja di toko itu.
3. Mempelajari situasi display point
Seorang visual merchandiser diharapkan bisa meng manage dan mengawasi penampilan visual
dari window, komposisi dan layout toko sehingga antara display dan informasi produkdalam
toko saling terkait.
Tata interior toko sebagai lingkungan, harus seimbang sebagai alat komunikasi informatif yang
melengkapi dan mendukung promosi dan penjualan produk -produk yang dipajang. Penting
menampilkan shop environment yang mendidik dan menghibur (Entertainment) Penyesuaian
ukuran dan bentuk-bentuk display dengan kondisi tempat dimana diplay dipasang, se perti volume
display pada stage yang besar atau kecil, bobot display pada hanging
display, dimensi dan kekontrasan warna yang akan berbeda antara indoor dan outdoor view
(Window display), serta bau yang ditimbulkan dari hasil bahan atau cat produk displa y.
4. Memberikan Informasi
Display merchandise harus menunjukkan situasi dan kondisi mempromosikan produk dan promo
yang diselenggarakan, hal ini dimaksudkan agar calon pembeli lebih mengenal barang dan
keuntungan membeli sehingga semakin besar peminat untuk mengadakan transaksi.
Display harus fokus pada item-item produk seperti item best seller yang diyakini paling
memancing keinginan untuk membeli. Sebagai alat informasi, maka konsep display sebaiknya
menyertakan program promosi yang sedang diljalani. informasi dapat di masukkan dalam display
dengan memanfaatkan alat alat bantu seperti shelf talker, standing poster, signage dan jenis-jenis
point of purchase (POP) atau material yang lain. Penonjolan produk -produk utama sebagai materi
grafis diyakini akan semakin menagaskan daya tarik produk sebagi fokus setiap shop
environment.
Display merchandise adalah seni (applied art) dan informasi promosi yang cepat
untuk memperkenalkan program penawaran dan barang dagangan ,untuk menarik perhatian
pengunjung
5.Visual Impact
Visual impact adalah efek keindahan sebagai centerpoint yang didapat dari hasil penataan display.
meliputi main product, komposisi, tempat dan pencahayaan yang memberikan pengaruh emosi
pada pengunjung.
Seperti contrast elemen yang mendominasi atau menjadi vocal point (display perhatian utama).
Hal itu dapat dicapai dari pengaturan warna, ukuran, posisi dari komposisi yang dapat langsung
terlihat oleh mata pengunjung sehingga membawa untuk tertarik melihat ke benda lainnya.
Beberapa warna and Texture tertentu dapat membuat pengunjung merasa hangat dan nyaman atau
sebaliknya. Hal ini sangat berhubungan dengan psikologi warna.
menciptakan display, seharusnya mengacu pada pikiran konsumen. yaitu segala sesuatu yang
meliputi cara berpikir, kebiasaan atau kecenderungan psikologis konsumen yang mempengaruhi
perilaku mereka saat berbelanja dan berada di dalam toko.
6. Kekuatan Team dan bahan produksi
Visual merchandise sulit untuk dikerjakan sendiri, meski di beberapa retail dan property bisnis
dikerjakan hanya dengan 1 orang. Keterlibatan seorang ahli dan tim pekerja khususuntuk
mengerjakan sebuah display mempengaruhi hasil yang akan dicapai.

Bahan-bahan produksi yang dipakai VM adalah yang non permanent (Tidak dipakai lama) seperti
styrofoam, Rubber spoon, polyurethane, Polyfoam, hard paper, vinyl, fabrics, tekstil dan lain -
lain. untuk bentuk-bentuk tertentu memang kadang harus dibuat lebih kokoh dan pemakaian agak
lama (semi permanent) Sedangkan penunjang keindahan hasil display dapat memanfatkan
pencahayaan (in & out lighting), teknologi audiovisual dan mekanisme penggerak ( moving object
mechanism).
7. Memperhitungkan Schedule mundur
Pekerjaan VM sangat membutuhkan waktu yang cukup, sementara itu harus bekerja dengan
jadwal yang padat dan cepat. Skala ukuran besar dan banyaknya item membutuhkan waktu dan
team yang sesuai, tidak dalam hitungan jam atau satu harian, tetapi tahap -tahap persiapan,
pekerjaan dasar, finishing dan pemasangan di lokasi (Installation) membutuhkan
perhitungan waktu yang akan dikonversi menjadi hitungan hari mundur sampai denganwaktu
dateline yang ditargetkan.
8. Keindahan dan kenyamanan
Sebuah display diharapkan dapat memberi keindahan dan memicu resapan emosional tertentu
dalam pandangan yang singkat. Display produk yang terlihat langsung dari arah luar, dapat
membangun kesan pertama yang memancing orang untuk masuk ke dalam toko, lalu akan merasa
nyaman dan terbawa suasana di dalamnya
Sebuah display diharapkan dapat memicu emosional terhadap sekilas pandang. Desain produk
yang tertangkap langsung dari luar, dapat membangun kesan pertama yang memancing orang
untuk masuk ke dalam toko tersebut.
9. Pengelolaan barang dagangan.
Keputusan retailer untuk menjual barang tertentu, unik, khusus, atau bahkan barang umum di
dalam tokonya akan amat berpengaruh pada konsep desain toko dan Visual merchandise. Display
penyusunan produk yang didukung dengan tampilan yang indah menghasilkan komposisi display
items yang spektakuler (tidak seperti biasanya) dan akan memberikan daya tarik pen gunjung
untuk membeli.

dengan penataan barang yang bagus (terencana, kreatif, informatif dan komunikatif ) maka akan
menghasilkan respon penjualan yang maksimal, memudahkan konsumen menentukan barang yang
dicari serta menciptakan suasana nyaman dalam berbelanja.
10. Tempat produksi (Workshop)
Tempat berproduksi Visual Merchandise (Workshop) adalah dapur bagi hasil display visual.
kondisi ruangan yang baik, cukup leluasa bekerja, peralatan yang memadai dan keahlian team
akan menghasilkan item2 display yang bagus. Demikian pula pemilihan bahan-bahan yang tepat
untuk mengkonversi bentuk-bentuk 3D dari design yang ada. pekerjaan akan lebih mudah jika
designer menguasai karakter masing-masing bahan dan dapat membayangkan proses
pembuatannya. ini sangat mendukung pekerjaan pada workshop VM.
Visual Merchandise adalah bentuk iklan yang dibuat bentuk 3 dimensi dan menempati
ruang, namun memperhitungkan keindahan dan cara mengkomunikasikan yang baik serta
memproduksinya, itu artinya memperhitungkan sisi-sisi yang tidak dicapai dalam design Graphis,
design interior dan komunikasi visual.
Bagaimana membuat pengunjung tidak hanya melihat, tapi menghampiri, masuk kedalam toko,
menikmati suasana dan akhirnya memutuskan utntuk membeli pada saat yang singkat! ti dak
menunggu besok atau kesempatan hari yang lain. Anda harus berpikiran terbuka terhadap
keinginan konsumen yang datang, konsumen yang memilih dalam satu batasan waktu ( one day
decision). ini membuthkan keahlian khusus dan pengalaman yang luas. Selain itu , tentunya
tantangan kerja dengan dimensi perkejaan yang multi talented serta peka terhadap trend yang ada
di segala bidang. visual merchandiser punya andil yang besar untuk membuat sebuah toko ramai
pengunjung dan naiknya penjualan produk. Selamat berkarya

Anda mungkin juga menyukai