Anda di halaman 1dari 4

PLANOGRAM

Planogram adalah alat visual yang digunakan dalam manajemen tata letak dan
penyusunan produk di dalam toko atau ruang ritel lainnya. Tujuan utama dari
planogram adalah untuk meningkatkan penjualan, meningkatkan efisiensi
pengelolaan stok, dan memberikan pengalaman berbelanja yang lebih baik bagi
konsumen. Berikut ini beberapa poin penting terkait dengan materi planogram:

1. Definisi Planogram: Planogram merupakan rencana tata letak visual yang


menunjukkan di mana dan bagaimana produk-produk harus ditempatkan di rak atau
area penjualan dalam toko. Ini melibatkan penempatan strategis barang dagangan
untuk mengoptimalkan penjualan dan menciptakan perasaan tertentu bagi
konsumen.
2. Tujuan Planogram:
• Meningkatkan Penjualan: Dengan menempatkan produk yang paling
diminati atau berhubungan erat bersamaan, planogram dapat mendorong
penjualan lintas produk dan penjualan impulsif.
• Meningkatkan Pengalaman Konsumen: Planogram yang baik dapat
membantu konsumen menemukan produk dengan mudah dan nyaman,
menciptakan pengalaman berbelanja yang positif.
• Optimasi Stok: Dengan mengatur produk secara efisien, planogram
membantu dalam mengelola persediaan dan menghindari kelebihan atau
kekurangan stok.
• Analisis dan Pengambilan Keputusan: Planogram juga dapat memberikan
data tentang kinerja produk, yang membantu toko untuk mengambil
keputusan yang lebih baik dalam hal persediaan dan tata letak.
3. Komponen Planogram:
• Rak dan Produk: Planogram menggambarkan posisi produk di rak atau area
penjualan. Ini melibatkan penentuan jumlah, urutan, dan tata letak produk.
• Label dan Harga: Informasi harga dan label produk juga penting dalam
planogram, membantu konsumen dalam mengidentifikasi produk dan
membuat keputusan berbelanja.
4. Faktor yang Dipertimbangkan dalam Membuat Planogram:
• Penjualan dan Popularitas: Produk-produk yang paling banyak terjual atau
paling populer harus ditempatkan pada posisi yang lebih terlihat.
• Kompatibilitas dan Kesesuaian: Produk yang memiliki hubungan atau
kompatibilitas harus ditempatkan berdekatan untuk mendorong pembelian
bersama.
• Musim dan Acara Khusus: Planogram dapat disesuaikan dengan musim atau
acara tertentu, seperti liburan, untuk meningkatkan penjualan produk terkait.
5. Langkah-langkah Pembuatan Planogram:
• Pengumpulan Data: Mengumpulkan data penjualan, preferensi konsumen,
dan informasi produk.
• Analisis Data: Menganalisis data untuk mengidentifikasi tren dan pola
pembelian.
• Penentuan Tata Letak: Berdasarkan analisis, menentukan tata letak optimal
untuk produk.
• Pemodelan Visual: Membuat representasi visual planogram menggunakan
perangkat lunak khusus atau alat manual.
• Implementasi dan Pemantauan: Menerapkan planogram di toko dan terus
memantau kinerjanya.
6. Perangkat Lunak Planogram: Ada banyak perangkat lunak khusus yang membantu
dalam membuat dan mengelola planogram, seperti JDA Space Planning, Blue Yonder
(dahulu JDA), dan EZPOG.

LAYOUT TOKO

Pengertian Layout Toko: Layout toko adalah tata letak fisik dan organisasi visual
dari suatu toko atau ruang ritel. Tujuan utama dari layout toko adalah untuk
menciptakan pengalaman berbelanja yang nyaman dan efisien bagi pelanggan,
sehingga mendorong mereka untuk menjelajahi produk lebih banyak dan membuat
pembelian. Layout toko melibatkan penempatan produk, rak, kassa, area pameran,
dan elemen-elemen lainnya dalam suatu pola yang strategis.

Prinsip-prinsip Layout Toko:

1. Kelancaran Lalu Lintas: Pastikan aliran lalu lintas pelanggan di dalam toko tidak
terhalang. Tempatkan produk yang paling diminati atau populer di area dengan lalu
lintas tertinggi.
2. Zona Panas dan Dingin: Zona panas adalah area dengan lalu lintas tertinggi dan
tempat produk-produk unggulan ditempatkan. Zona dingin adalah area yang lebih
jauh dari pintu masuk dan biasanya digunakan untuk produk-produk yang lebih
jarang dibeli.
3. Tata Letak Terpusat: Letakkan produk-produk yang paling menarik di tengah-
tengah toko atau di "titik emas" yang menjadi fokus perhatian pelanggan.
4. Pengelompokan Produk: Kelompokkan produk sejenis bersama-sama agar lebih
mudah ditemukan oleh pelanggan. Contohnya, semua produk makanan ringan atau
semua produk perawatan kulit bisa ditempatkan dalam kelompok yang sama.
5. Display Menarik: Gunakan display yang kreatif dan menarik untuk menyorot
produk-produk tertentu. Ini bisa melibatkan pencahayaan yang tepat, bingkai visual,
dan elemen dekorasi lainnya.
6. Kenyamanan Pelanggan: Sediakan area istirahat atau ruang duduk di dalam toko
untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggan yang ingin beristirahat sejenak.
7. Rute Keliling: Tempatkan produk-produk penting atau impulsif di sepanjang jalur
keliling pelanggan sehingga mereka terpapar pada sebanyak mungkin produk.
8. Pengaturan Rak: Gunakan rak yang sesuai dan mudah dijangkau. Jangan mengisi
rak terlalu padat karena bisa membuat toko terlihat berantakan.
9. Pintu Masuk Menarik: Pintu masuk adalah titik pertama di mana pelanggan
berinteraksi dengan toko. Buatlah pintu masuk menarik dengan display atau promosi
yang mengundang.
10. Keselarasan Visual: Pastikan elemen-elemen visual, seperti signage dan warna,
konsisten dengan merek toko Anda.
11. Promosi: Area dekat kasir atau pintu keluar bisa digunakan untuk menampilkan
promosi atau produk-produk impulsif.
12. Fleksibilitas: Desain layout yang fleksibel memungkinkan Anda untuk mengubah
tata letak dengan mudah sesuai dengan musim, promosi, atau kebutuhan bisnis
lainnya.

Jaringan Listrik dan Infrastruktur: Pastikan bahwa jaringan listrik, pencahayaan,


dan sistem pendingin diatur dengan baik. Ini akan memastikan toko memiliki
suasana yang nyaman dan mencegah masalah teknis yang mengganggu
pengalaman pelanggan.

Keamanan dan Evakuasi: Pastikan rencana evakuasi dan sistem keamanan yang
baik. Pelanggan harus merasa aman dan tahu bagaimana cara mengatasi situasi
darurat.

• Tujuan Layout Toko:


• Meningkatkan Penjualan: Penempatan yang strategis dari produk-produk yang
populer dan impulsif dapat mendorong penjualan lebih tinggi.
• Meningkatkan Pengalaman Pelanggan: Memberikan perasaan nyaman, mengundang,
dan mudah dipahami bagi pelanggan.
• Meningkatkan Efisiensi: Mengatur produk dan area kasir dengan baik untuk
menghindari kerumitan dan antrian yang panjang.
• Menciptakan Fokus: Mengarahkan perhatian pelanggan ke produk-produk tertentu
atau penawaran khusus.
• Tipe Layout Toko:
• Linear Layout: Produk ditempatkan dalam garis lurus, cocok untuk toko dengan
produk tunggal atau sedikit variasi.
• Grid Layout: Menggunakan susunan kotak atau grid untuk memajang produk,
memberikan tampilan yang teratur dan mudah dijelajahi.
• Loop Layout: Memanfaatkan lorong melingkar atau loop untuk memandu pelanggan
melalui seluruh area toko.
• Zoning Layout: Memisahkan area toko menjadi zona-zona yang berbeda, seperti zona
pakaian, zona aksesori, dll.
• Free-Flow Layout: Mengizinkan pelanggan menjelajahi toko tanpa pola yang kaku,
umumnya digunakan pada toko dengan produk unik atau seni.
• Pengaturan Produk:
• Produk Populer: Letakkan produk-produk yang paling diminati pelanggan pada
tempat yang mudah terlihat dan dijangkau.
• Area Impulsif: Tempatkan produk-produk kecil atau makanan ringan di dekat kasir
untuk mendorong pembelian impulsif.
• Pemodelan Produk: Buat tampilan yang menarik dengan menggabungkan produk-
produk terkait untuk menciptakan inspirasi atau gaya hidup tertentu.
• Pola Pergerakan Pelanggan:
• Tempatkan barang-barang penting di lantai mata pelanggan: Area mata pelanggan
yang sering dilihat adalah sekitar mata dan dada.
• Arahkan gerakan pelanggan ke arah kanan: Banyak pelanggan cenderung bergerak ke
arah kanan saat memasuki toko.
• Gunakan poin fokus: Tempatkan produk-produk unggulan di poin fokus visual seperti
tengah toko atau di bagian depan.
• Ruangan dan Pencahayaan:
• Pastikan cukup ruang untuk bergerak: Jangan terlalu menyempitkan lorong atau area
antar rak.
• Manfaatkan pencahayaan alami: Jika memungkinkan, manfaatkan cahaya matahari
untuk menciptakan suasana yang terang dan ramah.
• Gunakan pencahayaan yang sesuai: Pastikan pencahayaan di setiap area cukup terang
untuk melihat produk dengan jelas.
• Area Kasir:
• Letakkan kasir di area yang mudah ditemukan: Biasanya dekat pintu masuk atau di
akhir jalur perjalanan pelanggan.
• Sediakan area penantian yang nyaman: Jika ada antrian, pastikan pelanggan merasa
nyaman dan terhibur.
• Pemeliharaan dan Fleksibilitas:
• Perbarui layout secara berkala: Jangan ragu untuk mengubah tata letak toko untuk
menghindari kejenuhan dan memberikan kesan segar.
• Pertimbangkan fleksibilitas: Gunakan rak yang dapat disesuaikan atau roda yang
dapat digerakkan untuk merespons perubahan kebutuhan toko.

Anda mungkin juga menyukai