Anda di halaman 1dari 4

A.

Apa Itu Strategi Distribusi

Strategi distribusi adalah metode untuk menyebarkan barang/jasa kepada pelanggan. Menggunakan
metode distribusi yang efisien adalah kunci keuntungan dan mempertahankan pelanggan. Beberapa
perusahaan menggunakan banyak metode distribusi untuk memenuhi preferensi konsumen.
Misalnya, menjual pakaian batik untuk orang tua di atas 50 tahun melalui katalog cetak. Jika target
pasar kamu adalah kelompok usia muda, kerjasama dengan perusahaan ritel atau penjualan online
dapat dipilih. Merancang strategi distribusi sesuai kelompok konsumen.

B. Jenis Jenis Strategi Distribusi

1. Distribusi Langsung

Distribusi langsung adalah strategi produsen mengirim atau menjual produk secara langsung ke
konsumen dengan berbagai cara. Beberapa perusahaan lebih suka menggunakan situs e-commerce
atau marketplace untuk pembelian online. Metode distribusi lainnya adalah menggunakan katalog
atau pemesanan via telepon. Cara ini umumnya menargetkan konsumen lama atau pelanggan yang
sudah terbiasa. Perlu dipertimbangkan investasi yang harus disiapkan. Kamu perlu gudang,
kendaraan, dan staf untuk pengiriman produk yang efektif.

2. Distribusi Tidak Langsung

Perantara kerap mendapatkan kesan negatif, tapi dalam distribusi, perusahaan bisa
mempermudah penyampaian barang ke konsumen. Strategi tidak langsung menggunakan perantara
untuk logistik dan penempatan barang agar produk cepat sampai ke tangan pelanggan di lokasi yang
diinginkan.

3. Distribusi Ekslusif

Produsen akan membuat kesepakatan dengan pengecer untuk menjual produk mereka di
etalase tertentu saja. Beberapa toko juga menjual barang melalui toko mereka sendiri. Kamu tidak
bisa membeli mobil Lamborghini atau produk seperti Louis Vuitton dan Chanel kecuali dari dealer-
nya.

4. Distribusi Intensif

Dalam distribusi intensif, produsen fokus memasukkan banyak produk di beragam toko.
Contohnya, permen karet dan minuman ringan. Kamu dapat menemukan keduanya di pom bensin,
toko kelontong, hingga minimarket. Produk dijual dengan metode distribusi ini tidak memerlukan
keputusan pembelian yang rumit. Pelanggan sering membeli, pengecer mudah menjual tanpa usaha
rumit.

5. Distribusi Selektif

Strategi distribusi selektif adalah jalan tengah antara distribusi intensif dan eksklusif. Produk
didistribusikan di beberapa lokasi. Namun, jumlahnya tidak sebanyak biasanya dengan distribusi
intensif. Contohnya, beberapa merek pakaian ditawarkan secara selektif. Contoh, Gucci dapat
memilih untuk mendistribusikan produknya melalui toko-toko mereka sendiri atau mal/department
store.
C. Jenis Strategi Saluran Distribusi

1. Produsen ke Konsumen

Saluran distribusi satu ini merupakan yang paling simpel dan cukup sering ditemui. Produsen
dapat menjual langsung produknya ke konsumen ketika produk atau barang telah tersedia.

2. Produsen - Pengecer - Konsumen

Strategi distribusi baru melibatkan pengecer sebagai perpanjangan produsen, menjual barang
langsung kepada konsumen.

3. Produsen - Pedagang Besar - Pengecer - Konsumen

Strategi distribusi umumnya digunakan oleh perusahaan besar dengan tingkat produktivitas
tinggi. Produsen akan menaruh barang mereka pada pedagang besar yang dapat menyimpan barang
dengan kuantitas tinggi. Pedagang besar ini kemudian menyalurkan barang pada pengecer yang
kemudian akan menjual barang pada konsumen secara langsung.

4. Produsen - Agen - Pengecer - Konsumen

Strategi ini cukup unik karena produsen tidak menunjuk pada siapa barang akan dijual. Sebagai
gantinya, produsen akan menunjuk agen yang kemudian bertugas untuk memilih distributor atau
pengecer yang dinilai mampu untuk menjual produk yang dihasilkan oleh produsen pada konsumen.

D. Faktor Faktor yang Berpengaruh pada Strategi Distribusi

- Lokasi bisnis. Ini merupakan faktor terpenting dalam menentukan strategi. Jika lokasi bisnis berada
di tempat di mana distribusi bisa dilakukan dengan mudah (misalnya dekat dengan pelabuhan atau
jalur kereta api), kamu bisa mengandalkan mode distribusi langsung

- Lokasi target pasarmu. Distribusi adalah tentang bagaimana sebuah produk dan layanan bisa
ditemukan oleh calon pelanggan potensial. Kalau kamu menargetkan para pekerja kantoran sebagai
pasar utama, maka pastikan lokasi distribusi dekat dengan kantor atau berada di dalam komplek
perkantoran

- Ketersediaan. Strategi distribusi harus memastikan produk sampai ke pelanggan potensial di semua
toko ritel dalam jumlah yang cukup

- Gudang. Menyimpan stok barang di lokasi yang tepat merupakan aspek penting sebelum
memutuskan strategi yang tepat

- Transportasi dan logistik. Transportasi adalah aspek terpenting dalam distribusi. Tanpa transportasi
yang tepat, produk tidak akan sampai ke tangan konsumen tepat waktu atau dalam kondisi yang
tidak sesuai harapan. Misalnya saja perusahaan produsen frozen food harus memastikan produk
sampai ke tangan pembeli
A. Contoh dan Cara Atasi Keluhan Pelanggan

Keluhan pelanggan adalah penting dalam bisnis. Setiap perusahaan pasti pernah menghadapi
keluhan dari pelanggannya, terkait produk, layanan, atau pengalaman yang tidak memuaskan.
Keluhan pelanggan menunjukkan kebutuhan atau harapan yang belum terpenuhi, seperti kualitas
produk atau layanan. Pelanggan seringkali mengeluh tentang produk yang tidak berfungsi atau tidak
sesuai dengan deskripsi. Keluhan semacam ini berpotensi merugikan reputasi perusahaan jika tidak
ditangani dengan baik. Penting bagi perusahaan memiliki strategi yang tepat dalam menangani
keluhan pelanggan dan memastikan kepuasan mereka.

B. Apa Itu Keluhan Pelanggan

Keluhan pelanggan atau komplain adalah respons negatif dari pelanggan kepada perusahaan terkait
produk atau layanan yang mereka gunakan. Hal ini memberi kesempatan kepada perusahaan untuk
memperbaiki kesalahan dan meningkatkan produk atau layanan yang mereka berikan. Maka, keluhan
pelanggan dapat menjadi peluang untuk memperbaiki dan mengevaluasi produk dan jasa bisnis
Anda.

C. Apa Penyebab Adanya Keluhan Pelanggan

Komplain pelanggan seringkali karena ketidaksesuaian produk/layanan, pelayanan yang tidak


memuaskan, penanganan masalah yang buruk, atau sikap staf yang tidak baik. Keluhan pelanggan
bisa disebabkan oleh komunikasi atau informasi yang tidak jelas, misalnya informasi salah. Keluhan
bisa disebabkan oleh perasaan tertipu, komunikasi yang lambat atau tidak responsif, dan solusi yang
diberikan terlambat.

D. Contoh dan Cara Mengatasi Keluhan Pelanggan

1. Waktu Tunggu Yang Lama

Pelanggan yang menunggu lama untuk respons atau pelayanan dari perusahaan akan merasa
tidak puas dan frustrasi. Waktu tunggu yang panjang dapat terjadi saat menghubungi layanan
pelanggan, antrian kasir, atau proses pengiriman/pemasangan produk. Ketidaknyamanan dan
kehilangan waktu akibat waktu tunggu lama dapat membuat pelanggan merasa diabaikan atau
perusahaan tidak memprioritaskan kebutuhan mereka. Cara mengatasi keluhan pelanggan ini : waktu
tunggu yang lama menunjukkan permintaan yang tinggi. Perlu meningkatkan tim pelayanan
pelanggan. Anda harus mempertimbangkan untuk mempekerjakan lebih banyak staf call center atau
customer service, meminta maaf atas waktu tunggu yang lama, dan memastikan resolusi panggilan
pertama. Masalah lainnya adalah kurangnya sistem yang otomatisasi untuk call center dan customer
service. Anda perlu mempertimbangkan penggunaan CRM untuk mengintegrasikan layanan tersebut.
CRM memiliki fitur untuk menyederhanakan operasional dan tugas otomatis. Dengan ini, kinerja tim
dapat dioptimalkan. Ini akan mengurangi waktu tunggu dan meningkatkan pengalaman layanan.

2. Produk Tidak Tersedia atau Stok Habis

Pelanggan yang tidak menemukan produk yang mereka cari di toko atau situs web
perusahaan bisa merasa kecewa. Keluhan semacam ini terjadi di berbagai sektor seperti ritel,
makanan dan minuman, serta e-commerce. Pelanggan kecewa jika produk yang mereka cari tidak
tersedia. Pelanggan tidak sabar akan beralih ke kompetitor. Menambah kemungkinan kehilangan
pelanggan. Cara mengatasi keluhan pelanggan ini : Sebagai staf pelayanan pelanggan, Anda perlu
melaporkan keterlambatan pengiriman baru kepada manajer untuk diberitahukan ke tim penjualan
dan manajemen produk. Staf pelayanan pelanggan harus menyemangati pelanggan agar sabar dan
diinformasikan bahwa tim akan menghubungi saat kiriman tiba. Jenis layanan pelanggan proaktif ini
akan meyakinkan pelanggan tentang perhatian Anda pada kebutuhan mereka yang sensitif waktu.

3. Menceritakan Masalah Berulang Kali

Jenis keluhan pelanggan yang sering muncul adalah masalah berulang. Hal ini membuat
pelanggan frustrasi dan kehilangan kepercayaan terhadap perusahaan. Pelanggan merasa diabaikan
atau perusahaan tidak bertindak saat masalah tidak teratasi baik atau muncul kembali. Keluhan
meliputi produk rusak, pelayanan buruk, atau proses bisnis tidak efektif. Cara mengatasi keluhan
pelanggan ini : Jika pelanggan mengeluh harus mengulangi masalah, hentikan mentransfer panggilan
mereka. Hubungkan langsung dengan staf yang dapat menyelesaikannya. Ini mungkin lebih
membosankan, tetapi akan memenuhi kebutuhan mendesak pelanggan. Solusi jangka panjangnya
adalah dengan mengintegrasikan layanan pelanggan ke CRM. Mengintegrasikan customer service
dan call center ke CRM memudahkan pencatatan informasi pelanggan dan keluhan, sehingga staf
dapat dengan cepat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyambungkannya ke staf yang tepat
untuk menyelesaikan masalah.

Anda mungkin juga menyukai