2 Riset Pemasaran
Selain melengkapi informasi tentang pesaing dan kejadian di pasar, pemasar sering
memerlukan studi formal tentang situasi tertentu. Sebagai contoh, Budweiser ingin tahu apa yang
paling efektif dalam iklan Super Bowl-nya. Atau Samsung ingin tahu jumlah dan jenis
masyarakat yang membeli televisi plasma generasi berikutnya. dalam situasi semacam itu,
intelijen pemasaran tidak akan menyediakan informasi detail yang diperlukan. Manajer akan
memerlukan riset pemasaran. Riset pemasaran (marketing research) adalah desain, kumpulan,
analisis, dan laporan sistematis tentang data yang berhubungan dengan situasi pemasaran tertentu
yang dihadapi sebuah organisasi. Contohnya, riset pemasaran dapat membantu pemasar
memaharni kepuasan dan perilaku pembelian pelanggan. Riset pemasaran dapat mernbantu
pemasar menilai potensi pasar dan pangsa pasar atau untuk mengukur efektivitas penetapan
harga, produk, distribusi, dan kegiatan promosi. Sejumlah perusahaan besar mempunyai
departemen riset sendiri yang bekerja sama dengan manajer pemasaran dalam proyek riset
pemasaran. Dengan cara inilah Procter & Gamble, Kraft, Citigroup, dan banyak perusahaan
raksasa lainnya menangani riset pemasaran. Selain itu, perusahaan ini-seperti perusahaan kecil
lainnya-sering mempekerjakan spesialis riset dari luar untuk berkonsultasi dengan pihak
manajemen tentang masalah pemasaran tertentu dan melakukan studi riset pemasaran. Kadang-
kadang perusahaan hanya membeli data yang dikumpilkan oleh firma luar untuk membantu
pengambilan kcputusan mereka.
mengembangkan mengimplementasikan
mendefinisikan menerjemahkan dan
rencana riset untuk rencana riset,
masalah dan tujuan melaporkan hasil
mengumpulkan mengumpulkan dan
riset penemuan
informasi menganalisis data
Proses risct pemasaran mempunyai empat : mendifinisikan masalah dan tujuan riset,
mengembangkan rencana riset, mengimplementasikan rencana riset. serta mcnerjemahkan dan
melaporkan basil penemuan.
A. Mendefinisikan Masalah dan Tujuan Riset
Manajer pemasaran dan periset harus bekerja sama secara erat mendifinisikan masalah
dan menyepakati tujuan riset. Manajer adalah orang yang paling memahi keputusan tentang
infonnasi mana yang diperlukan; periset adalah orang yang paling rnemahami riset pemasaran
dan cara memperoleh informasi. Mendefinisikan masalah dan tujuan riset sering menjadi tahap
tersulit dalam proses riset. Manajer mungkin mengetahui bahwa ada sesuatu yang salah, tanpa
mengetahui penyebabnya.
Setelah masalah didefinisikan secara cermat, manajer dan periset harus menetapkan
tujuan riset. Sebuah proyek riset pemasaran mungkin mempunyai salah satu dari tiga macam
tujuan. Tujuan riset eksplorasi (exploratory research) adalah rnengumpulkan inforrnasi awal
yang akan membantu mendefinisikan masalah, dan menyarankan hipotesis. Tujuan riset
deskriptif (descriptive research} adalah menggambarkan sesuatu, seperti potensi pasar untuk
sebuah produk atau demografi dan perilaku konsumen yang membeli produk. Tujuan riset kausal
(causul research) adalah menguji hipotcsis tentang hubungan sebab akihat. Sebagai contoh,
apakah penurunan uang masuk sebesar 10 persen pada suatu perguruan tinggi swasta
menghasilkan peningkatan jumlah pendaftaran yang cukup untuk menyeimbangkan uang masuk
yang berkurang? Manajer biasanya mulai dengan riset eksplorasi dan kemudian diikuti oleh riset
deskriptif atau riset kausal.
Pernyataan masalah dan tujuan riset memandu keseluruhan proses riset. Manajer dan
periset harus menulis pemyataan tersebut untuk memastikan bahwa mereka menyepakati tujuan
dan hasil yang diharapkan dari riset tersebut.
Mengembangkan Rencana Riset
Setelah masalah dan tujuan riset didefinisikan, periset harus menentukan informasi tepat
yang diperlukan, mengembangkan rencana untuk mengumpulkan informasi itu dengan efisien,
dan mempresentasikan rencana pada pihak manajemen. Rencana riset memuat kerangka sumber
data yang ada dan menyebutkan pendekatan riset khusus, metode hubungan, rencana
pengambilan sampel, dan alat yang akan digunakan perisct untuk mengumpulkan data baru.
Rencana riset harus dipresentasikan dalam proposal tertulis. Proposal tertulis sangat
penting terutama ketika proyek riset itu merupakan proyek riset yang besar dan kompleks atau
ketika proyek riset itu dilaksanakan oleh perusahaan luar. Proposal harus mencakup masalah
manajemen yang terjadi dan tujuan riset, informasi yang diperoleh, dan bagdimana hasil tersebut
akan membantu pengambilan keputusan manajemen. Proposal juga harus memasukkan biaya
riset. Untuk rnemenuhi kebutuhan informasi manajer. rencana riset memerlukan pengumpulan
data sekunder, data primer. atau keduanya. Data sekunder (secondary data) terdiri dari informasi
yang sudah ada di suatu tempat, telah dikumpulkan untuk tujuan lain. Data primer (primary data)
terdiri dari informasi yang dikumpulkan untuk tujuan khusus riset ini.
B. Mengumpulkan Data Sekunder
Periset biasanya mulai dengan mengumpulkan data sekunder. Database internal
perusahaan menjadi titik awal yang baik. Namun, perusahaan juga dapat mengambil data dari
sumber informasi eksternal yang luas, termasuk jasa data komersial dan sumber pernerintah.
Perusahaan dapat membeli laporan data sekunder dari pemasok luar.
Dengan menggunakan database online (online databases) komersial, periset pemasaran
dapat melakukan pencarian mereka sendiri tentang sumber data sekunder . Jasa database umum
seperti Dialog, ProQuest, clan LexisNexis memberikan jumlah informasi yang sangat kaya untuk
pembuat keputusan pemasaran. Di samping situs Web komersial yang menawarkan informasi
dengan meminta pembayaran, hampir semua asosiasi industri. badan pemerintah, publikasi
bisnis, dan media berita menawarkan informasi gratis kepada orang-orang yang ingin
menemukan situs Web mereka. Ada begitu banyak situs Web yang menawarkan data sehingga
menemukan situs Web yang tepat bisa menjadi tugas yang berat.
Data sekunder biasanya lebih mudah dan lebih murah diperoleh daripada data primer.
Juga, sumber data sekunder kadang-kadang dapat mernberikan data yang tidak dapat
dikumpulkan sendiri oleh perusahaan perorangan-informasi yang tidak tersedia secara langsung
atau terlalu mahal untuk dikumpulkan.
Data sekunder juga bisa bermasalah. Informasi yang diperlukan mungkin tidak ada,
periset jarang memperoleh semua data yang mereka perlukan dari sumber data sekunder. Sebagai
contoh campbell tidak akan menemukan informasi tentang reaksi konsumen terhadap kemasan
baru yang belum ditempatkan di pasar. Bahkan ketika data dapat ditemukan, mungkin data itu
tidak ada gunanya. Periset harus mengevaluasi informasi sekunder secara hati-hati untuk
memastikan bahwa data itu relevan (memenuhi kebutuhan proyek riset). akurat (dikumpulkan
dan dilaporkan secara bertanggung Jawab), terkini (cukup baru untuk keputusan saat ini) dan
imparsial (dikumpulkan dan dilaporkan secara objeklif).