Anda di halaman 1dari 2

LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR-PERUSAHAAN: OBLIGASI

 Pinjam meminjam langsung antar perusahaan afiliasi menghasilkan akun resiprokal piutang
dan utang baik pokok maupun bunganya, akun resiprokal pendapatan dan beban yang
menyertai transaksi utang-piutang tersebut. Saldo akun-akun tersebut harus dieliminasi pada
laporan keuangan konsolidasian.
 Masalah khusus dalam akuntansi obligasi dan wesel antar perusahaan timbul ketika suatu
perusahaan membeli instrumen utang afiliasinya dari pihak luar.
TRANSAKSI OBLIGASI ANTAR-PERUSAHAAN AFILIASI
 Jika tingkat bunga pasar meningkat, nilai pasar kewajiban menjadi lebih kecil dibanding
dengan nilai bukunya dan sebagai akibatnya, akan menimbulkan keuntungan bagi
perusahaan penerbit obligasi. Keuntungan ini akan bisa diakui dengan cara menarik obligasi
dari peredaran.
 Induk perusahaan, yang memiliki kendali atas penarikan utang dan keputusan-keputusan
lainnya bagi entitas yang dikonsolidasikan, memiliki pilihan sebagai berikut:
1. Perusahaan penerbit obligasi (induk maupun anak) menggunakan sumber dana yang
dimiliki untuk menarik obligasinya sendiri.
2. Perusahaan penerbit obligasi (induk maupun anak) dapat meminjam uang dari entitas
yang bukan afiliasinya (pihak ketiga) dengan tingkat bunga pasar dan menggunakan
dana tersebut untuk menarik obligasinya sendiri.
3. Perusahaan penerbit bisa meminjam uang dari perusahaan afiliasi dan menggunakan
dana tersebut untuk menarik obligasinya sendiri.
4. Perusahaan afiliasi (induk maupun anak) dapat membeli obligasi perusahaan penerbit
yang beredar dari tangan pihak ketiga, dimana obligasinya ditarik secara konstruktif.
Pilihan (1) sampai (3) mengakibatkan penarikan yang sesungguhnya, sedangkan pilihan (4)
mengakibatkan penarikan konstruktif (constructive retirement).
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN KONSTRUKTIF ATAS OBLIGASI ANTAR
PERUSAHAAN
 Apabila harga yang dibayar oleh suatu perusahaan afiliasi untuk memperoleh obligasi dari
pihak ketiga lebih besar daripada nilai bukunya maka terjadi kerugian konstruktif atas
penarikan utangnya, dan juga sebaliknya.
 Disebut keuntungan atau kerugian konstruktif karena keuntungan atau kerugian ini
direalisasi dan diakui dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan, tetapi tidak tercatat
dalam pembukuan masing pihak yang berafiliasi.
 Keuntungan atau kerugian konstruktif adalah: (1) keuntungan atau kerugian yang direalisasi
dari sudut pandang entitas yang dikonsolidasikan, (2) yang timbul pada saat suatu
perusahaan membeli obligasi afiliasinya, (3) dari entitas non-afiliasi, (4) pada harga selain
nilai buku obligasi tersebut.
 Menurut teori agency, seluruh keuntungan atau kerugian konstruktif atas obligasi
dialokasikan kepada pihak afiliasi yang menerbitkannya.
 Apabila induk perusahaan adalah pihak yang menerbitkan obligasi, tidak ada alokasi
keuntungan atau kerugian dari transaksi obligasi antar-perusahaan yang diperlukan, karena
seluruh keuntungan atau kerugian dialokasikan kepada induk.
 Apabila anak perusahaan adalah adalah pihak yang menerbitkan obligasi, keuntungan atau
kerugian antar-perusahaan harus dialokasikan pada laba bersih konsolidasian dan
pendapatan pihak non-pengendali dalam laporan laba rugi konsolidasian.

Anda mungkin juga menyukai