Anda di halaman 1dari 4

Penelitian Pemasaran

Selain informasi intelijen pemasaran tentang konsumen umum, pesaing, dan kejadian pasar,
pemasar sering membutuhkan studi formal yang memberikan wawasan kepada pelanggan dan
tentunya pasar untuk situasi dan suatu keputusan pemasaran tertentu. Dalam situasi seperti
itu, Seorang manajer akan membutuhkan riset pemasaran. dan melakukan sebuah penelitian
pemasaran.
Penelitian pemasaran adalah sebuah desain sistematis, pengumpulan, analisis, dan pelaporan
data yang relevan dengan situasi pemasaran tertentu yang dihadapi organisasi.T Perusahaan
menggunakan riset pemasaran dalam berbagai situasi. Misalnya, riset pemasaran memberi
pemasar wawasan tentang motivasi pelanggan, perilaku pembelian, dan kepuasan. Ini dapat
membantu mereka untuk menilai potensi pasar dan pangsa pasar atau mengukur efektivitas
penetapan harga, produk, distribusi, dan kegiatan promosi.
Beberapa perusahaan besar memiliki departemen riset sendiri yang bekerja dengan manajer
pemasaran dalam proyek riset pemasaran. Selain itu, perusahaan-perusahaan ini—seperti
rekan-rekan mereka yang lebih kecil—sering mempekerjakan spesialis riset luar untuk
berkonsultasi dengan manajemen tentang masalah pemasaran tertentu dan untuk melakukan
studi riset pemasaran. Terkadang perusahaan hanya membeli data yang dikumpulkan oleh
perusahaan luar untuk membantuth pengambilan keputusan mereka.
Didalam Proses riset pemasaran dalam sebuah penelitian pemasaran ini memiliki Empat
Langkah, yaitu :
 Mendefinisikan Masalah dan Tujuan Penelitian

Manajer pemasaran dan peneliti harus bekerja sama secara erat untuk mendefinisikan
masalah dan menyepakati segala tujuan penelitian. Yang dimana Manajer ini paling
memahami keputusan tentang informasi mana yang diperlukan, sedangkan seorang
peneliti ini paling memahami riset pemasaran dan cara memperoleh informasi
tersebut. Nah didalam Mendefinisikan masalah dan tujuan penelitian seringkali
menjadi langkah tersulit dalam proses penelitian. Manajer mungkin mengetahui
bahwa ada sesuatu yang salah tanpa mengetahui penyebab spesifiknya. Setelah
masalah didefinisikan dengan cermat, manajer dan peneliti ini harus menetapkan
tujuan penelitian. Sebuah proyek riset pemasaran mungkin memiliki salah satu dari
tiga jenis tujuan. Tujuan dari penelitian eksplorasi adalah untuk mengumpulkan
informasi awal yang akan membantu mendefinisikan masalah dan menyarankan
hipotesis. Tujuan daripenelitian deskriptif adalah untuk menggambarkan hal-hal,
seperti potensi pasar untuk suatu produk atau demografi dan sikap konsumen yang
membeli produk tersebut. Tujuan dari penelitian kausal adalah untuk menguji
hipotesis tentang hubungan sebab-akibat
 Mengembangkan Rencana Penelitian Untuk Mengumpulkan Informasi

Yang dimana Setelah peneliti mendefinisikan masalah dan tujuan penelitian, maka
mereka harus menentukan informasi yang tepat yang dibutuhkan, untuk
mengembangkan rencana secara efisien, dan menyajikan rencana tersebut kepada
manajemen. Rencana penelitian menguraikan berbagai sumber-sumber data yang ada
dan menjabarkan pendekatan penelitian secara khusus, metode kontak, rencana
pengambilan sampel, dan instrumen yang akan digunakan peneliti untuk
mengumpulkan data baru. Untuk memenuhi kebutuhan informasi manajer, rencana
penelitian dapat meminta pengumpulan data sekunder, data primer, atau keduanya
yang dimana dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Mengumpulkan Data Sekunder


Yang dimana Peneliti biasanya memulai dengan mengumpulkan data
sekunder.nah sebuah Basis data internal perusahaan memberikan titik awal
yang baik. Namun, perusahaan juga dapat memanfaatkan berbagai macam
sumber informasi eksternal. Informasi eksternal yang dimaksud itu adalah
Perusahaan dapat membeli data sekunder dari pemasok luar. Data sekunder
juga dapat menghadirkan suatu permasalahan, yang dimana Peneliti jarang
dapat memperoleh semua data yang mereka butuhkan dari sumber sekunder.
Maka dari Didalam mengumpulkan data sekunder Peneliti harus mengevaluasi
informasi sekunder dengan hati-hati untuk memastikan data (sesuai dengan
kebutuhan proyek penelitian), data nya tepat dalam artian (dikumpulkan dan
dilaporkan secara andal), saat ini(cukup mutakhir untuk keputusan saat ini),
dan tidak memihak(dikumpulkan dan dilaporkan secara objektif).

2. Pengumpulan Data Primer


Nah tadi ada mengenai Data sekunder yang memberikan titik awal yang baik
untuk sebuah penelitian dan sering membantu untuk mendefinisikan masalah
penelitian dan tujuanya. Namun, dalam banyak kasus, sebuah perusahaan juga
harus mengumpulkan data primer. Dalam merancang rencana pengumpulan
data primer memerlukan sejumlah keputusan tentang pendekatan penelitian,
metode kontak, rencana pengambilan sampel, dan instrumen penelitian.

Ada beberapa Pendekatan Penelitian untuk mengumpulkan data primer, yaitu :

1. Penelitian Observasi
Penelitian observasional melibatkan pengumpulan data primer dengan
mengamati orang, tindakan, dan situasi yang relevan. Didalam hal ini Peneliti
sering mengamati perilaku konsumen untuk mengumpulkan wawasan
pelanggan yang tidak dapat mereka peroleh hanya dengan mengajukan
pertanyaan kepada pelanggan. Pemasar tidak hanya mengamati apa yang
dilakukan konsumen tetapi juga mengamati apa yang dikatakan konsumen.
Seperti yang dibahas sebelumnya, pemasar sekarang secara rutin
mendengarkan percakapan konsumen di blog, media sosial, dan situs web.
Mengamati umpan balik yang terjadi secara alami dapat memberikan masukan
yang tidak dapat diperoleh melalui pendekatan penelitian yang lebih
terstruktur dan formal.

2. Penelitian Survei
Penelitian ini merupakan salah satu penelitian yang paling luas dalam metode
pengumpulan data primer. Yang dimana penelitian ini merupakan pendekatan
yang paling cocok untuk mengumpulkan informasi deskriptif. Keuntungan
utama dari penelitian survei adalah fleksibilitasnya yang dimana hal itu dapat
digunakan untuk memperoleh berbagai jenis informasi dalam berbagai situasi.
Survei yang membahas hampir semua pertanyaan atau keputusan pemasaran
dapat dilakukan melalui telepon atau surat, online, atau secara langsung.
Namun, penelitian survei juga menghadirkan beberapa masalah. Terkadang
orang tidak dapat menjawab pertanyaan survei karena mereka tidak dapat
mengingat atau tidak pernah memikirkan apa yang mereka lakukan dan
mengapa mereka melakukannya.

3. Penelitian Eksperimental
Penelitian eksperimental adalah sebuah observasi yang paling cocok untuk
penelitian eksplorasi dan survei untuk penelitian deskriptif, penelitian
eksperimental ini paling cocok untuk mengumpulkan informasi kausal. Yang
dimana informasi kasual ini adalah sebuah kasus penelitian yang berguna
untuk menguji hipotesis tentang hubungan sebab-akibat
Nah didalam penelitian Eksperimental ini juga melibatkan pemilihan
kelompok subjek yang cocok, memberi mereka perlakuan yang berbeda,
mengendalikan faktor-faktor yang tidak berhubungan, dan memeriksa
perbedaan dalam tanggapan kelompok. Jadi, penelitian eksperimental mencoba
menjelaskan hubungan sebab-akibat.

 Menerapkan Rencana Penelitian-Mengumpulkan dan Menganalisis Data

Peneliti selanjutnya menerapkan rencana riset pemasaran. Hal Ini melibatkan


pengumpulan, pemrosesan, dan analisis informasi. Pengumpulan data dapat dilakukan
oleh staf dari riset pemasaran perusahaan atau di luar perusahaan. Peneliti harus
mengamati dengan cermat untuk memastikan bahwa rencana tersebut dilaksanakan
dengan benar. Mereka harus waspada terhadap masalah dengan teknik dan teknologi
pengumpulan data, kualitas data, dan ketepatan waktu. Peneliti juga harus memproses
dan menganalisis data yang dikumpulkan untuk mengisolasi informasi dan wawasan
penting. Mereka perlu memeriksa keakuratan dan kelengkapan data dan
mengkodekannya untuk analisis. Para peneliti kemudian membuat tabulasi hasil dan
menghitung ukuran statistik.

 Menafsirkan dan Melaporkan Temuan

Peneliti pasar sekarang harus menafsirkan temuan, menarik kesimpulan, dan


melaporkannya kepada manajemen. Peneliti tidak boleh mencoba membanjiri manajer
dengan angka dan teknik statistik yang mewah. Sebaliknya, peneliti harus menyajikan
temuan dan wawasan penting yang berguna dalam keputusan utama yang dihadapi
oleh manajemen. Namun, interpretasi tidak boleh diserahkan hanya kepada peneliti.
Meskipun mereka sering ahli dalam desain penelitian dan statistik, manajer
pemasaran tahu lebih banyak tentang masalah dan keputusan yang harus diambil.
Penelitian terbaik tidak akan berarti banyak jika manajer secara membabi buta
menerima interpretasi yang salah dari peneliti. Demikian pula, manajer mungkin bias.
Mereka mungkin cenderung menerima hasil penelitian yang menunjukkan apa yang
mereka harapkan dan menolak hasil penelitian yang tidak mereka harapkan atau
harapkan. Dalam banyak kasus, temuan dapat diinterpretasikan dengan cara yang
berbeda, dan diskusi antara peneliti dan manajer akan membantu menunjukkan
interpretasi terbaik. Dengan demikian, manajer dan peneliti harus bekerja sama secara
erat ketika menafsirkan hasil penelitian, dan keduanya harus berbagi tanggung jawab
untuk proses penelitian dan keputusan yang dihasilkan.

DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/Documents/Philip%20T.%20Kotler,%20Gary%20Armstrong%20-
%20Principles%20of%20Marketing-Pearson%20(2017)-123-156.en.id.pdf

Anda mungkin juga menyukai