Riset Pemasaran
Anggota Kelompok 5 :
3) INSTRUMEN RISET
Periset pemasaran mempunyai tiga pilihan instrumen riset utama dalam
mengumpulkan data primer :
Kuesioner (questionnaire)
Terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan kepada responden.
Periset harus mengembangkan, menguji, dan memilah kuesioner secara cermat
sebelum mengelolanya pada skala besar.bentuk, kata-kata, dan urutan pertanyaan
akan memengaruhi respon. Pertanyaan tertutup menspesifikasikan semua
kemungkinan jawaban dan memberikan jawaban yang lebih mudah untuk
diinterpretasikan dan dihitung. Pertanyaan terbuka memungkinkan responden
untuk menjawab pertanyaan dengan kata-kata mereka sendiri dan sering kali lebih
mengungkapkan cara berfikir seseorang. Pertanyaan terbuka sangat berguna
terutama pada penelitian eksplorasi dimana para peneliti mencari pandangan
tentang cara orang berfikir dan tidak mencari tahu berpa banyak orang yang
berfikir dengan cara tertentu.
Pengukuran Kualitatif
Beberapa pemasar lebih menyukai metode kualitatif dalam mengukur
pendapat konsumen karena tindakan konsumen tidak selalu sesuai dengan
jawaban mereka terhadap pertanyssn survei. Secara relatif, teknik riset kualitatif
merupakan pendekatan penelitian yang relatif tidak terstruktur, yang
memperbolehkan adanya rentang kemungkinan respons. Keragaman ini hanya
dibatasi oleh kreativitas peneliti pemasaran.Karena kebebasan yang didapatkan
oleh periset dalam penelitian mereka maupun konsumen dalam menyatakan
responsnya, riset kualitatif sering menjadi langkah pertama yang berguna dalam
mengeksplorasi persepsi merek dan produk konsumen, tetapi kebebasan ini juga
menjadi kelemahan.
Peralatan Teknologi
Peralatan teknologi terkadang berguna dalam riset
pemasaran.Galvanometer dapat mengukur minat atau emosi yang tibul akibat
paparan iklan atau gambar tertentu.Tachitoskop memancarkan sebuah iklan
kepada sujek dengan interval paparan yang dapat berkisar dari seperseratus detik
atau kurang samapi beberapa detik. Setelah setiap paparan, responden
menggambarkan semua yang ia ingat. Kamera mata mempelajari gerakan mata
responden untuk melihat dimana mata mereka menatap pertama kali, berapa lama
mereka memandang barang tertentu, dan seterusnya.Teknologi telah
menggantikan diari yang digunakan peserta dalam survei media untuk
mencatat.Audiometer yang ditempelkan di perangkat televisi, di rumah-rumah
peserta kini mencatat kapan perangkat itu menyala dan saluran mana yang sedang
ditonton. Peralatan elektronik dapat mencatat jumlah program radio yang di
dengarkan orang sepanjang hari, atau menggunakan teknologi Global Positioning
System (GPS), beberapa banyak papan iklan yang dilewati orang ketika ia
berjalan kaki atau berkendaraan sepanjang hari. Teknologi juga digunakan untuk
menangkap reaksi konsumen terhadap isi program.
5) METODE KONTAK
Kuesioner Surat adalah cara terbaik untuk enjangkau orang yang tidak mau
memberikan wawancara pribadi atau orang yang responnya mungkin bias atau
terdistorsi oleh pewawancara. Kuesioner surat memerlukan pertanyaan dengan
kata-kata yang sederhana dan jelas. sayangnya, tingkat responnya biasanya lambat
atau pelan.
Wawancara Telepon adalah metode terbaik untuk mengumpulkan informasi
dengan cepat; pewawancara juga dapat mengklasifikasi pertanyaan jika responden
tidak mengerti. Tingkat respons umumnya lebih tinggi daripada kuesioner surat,
tetapi wawancara harus singkat dan tidak terlalu pribadi.
Wawancara Pribadi adalah metode yang paling fleksibel.Pewawancara dapat
mengajukan banyak pertanyaan dan mencatat observasi tambahan tentang
resonden, seperti pakaian dan bahasa tubuh. Meskipun demikian, pada saat yang
sama, wawancara pribadi adalah metode yang paling mahal, sekaligus
mengandung bias pewawancara, dan memerlukan lebih banyak perencanaan dan
pengawasan administratif. Wawancara pribadi mempunyai dua bentuk. Dalam
wawancara yang diatur, pemasar menghubungi responden untuk membuat
perjanjian dan sering menawarkan sejumlah kecil uang atau insentif. Dalam
wawancara dengan mencegat, periset menghentikan orang-orang di pusat
perbelanjaan atau pojok jalan yang sibuk dan meminta wawancara di
tempat.Wawancara dengan mencegat harus dilakukan dengan cepat dan berisiko
memasukkan sampel nonprobabilitas.
Wawancara Online. ada begitu banyak cara menggunakan internet untuk
melakukan riset. Sebuah perusahaan dapat mencantumkan kuesioner dalam situs
Web-nya dengan berbagai cara dan menawarkan insentif untuk menjawabnya,
atau perusahaan dapat menempatkan spanduk di situs yang sering dikunjungi
seperti Yahoo!, mengundang orang untuk menjawab beberapa pertanyaan dan
mungkin memenangkan hadiah. Pemasar juga dapat mensponsori ruang chat atau
papan bulletin dan mengajukan perrtanyaan dari waktu ke waktu atau
mengadakan panel konsumen secara real-time atau kelompok focus dunia maya.
Perusahaan dapat mempelajari orang-orang yang mengunjungi situsnya dengan
melacak bagaimana bagaimana alur klik mereka melalui situs web dan beralih ke
situs lain. Perusahaan dapat memasng harga yang berbeda, menggunakan kepala
berita yang berbeda, dan menwarkan fitur produk yang berbeda pada berbagai
situs web atau pada waktu yang berbeda untuk mempelajari efektivitas relative
dari penawarannya.
Langkah 3 : Mengumpulkan Informasi
Fase pengumpulan data riset pemasaran biasanya adalah fase termahal dan paling
cenderung mengandung kesalahan.Ada empat masalah utama yang timbul dalam
survey.Beberapa responden tidak pernah ada di rumah dan harus dihubungi kembali atau
diganti. Responden lain menolak bekerja sama. Responden lainnya lagi akan memberikan
jawaban yang bisa atau tidak jujur. Terakhir, beberapa pewawancara mungkin bisa atau
tidak jujur. Salah satu halangan terbesar dalam pengumpulan informasi bertaraf
internasional adalah perlu tercapainya konsistensi. Nan Martin, direktur akun global
untuk Synovate Inc., perusahaan riset pasar dengan kantor di 46 negara, mengatakan:
“Dalam riset global, kita harus menyesuaikan diri secara budaya dengan bagaimana, di
mana, dan dengan siapa kita melakukan riset. Sebuah studi riset sederhana yang diadakan
secara global menjadi jauh lebih rumit akibat nuansa budaya, dan penting bagi kita untuk
bersikap sensitive terhadap nuansa itu dalam mengumpulkan dan menginterprestasikan
data.”Responden Amerika Latin mungkin lebih tidak nyaman dengan sifat tidak personal
dari internet dan memerlukan elemen interaktif dalam survey sehingga mereka merasa
seperti sedang berbicara dengan orang sebenarnya. Di pihak lain, di Asia, responden
mungkin merasakan tekanan yang lebih besar untuk menyatakan persetujuan dan karena
itu mungkin mereka tidak terlalu akomodatif dalam kelompok focus seperti dalam survey
online.
Langkah 4 : Menganalisis Informasi
Satu langkah sebelum langkah terakhir adalah penyimpulan temuan dengan
mentabulasikan data dan mengembangkan distribusi frekuensi. Sekarang periset
menghitung rata-rata dan mengukur dispersi variable-variabel utama dan menerapkan
beberapa teknik statistic canggih dan model keputusan dengan harapan menemukan
temuan tambahan. Periset dapat menguji berbagai hipotesis dan teori, juga menerapkan
analisis sensitivitas untuk menguji asumsi dan kekuatan kesimpulan.
Langkah 5 : Mempresentasikan Temuan
Sebagai langkah terakhir, periset mempresentasikan temuan yang relevan dengan
keputusan pemasaran utama yang dihadapi manajemen.Periset semakin dituntut untuk
memainkan peran konsultan yang lebih proaktif dalam menerjemahkan data dan
informasi menjadi pandangan dan rekomendasi. Mereka juga harus mempertimbangkan
cara untuk mempresentasikan temuan riset dalam cara yang sebisa mungkin dapat
dipahami dan mendorong.
Langkah 6 : Mengambil Keputusan
Manajer yang memerintahkan dilakukannya riset harus mempertimbangkan bukti.Jika
kepercayaan mereka terhadap temuan rendah, mereka mungkin memutuskan menolak
peluncuran layanan internet dalam penerbangan. Jika mereka telah terpengaruh untuk
meluncurkan layanan, temuan itu akan mendorong preferensi mereka. Bahkan, mereka
dapat memutuskan untuk mempelajari masalah ini lebih lanjut dan melakukan lebih
banyak riset.Dewasa ini semakin banyak organisasi yang menggunakan system dukungan
keputusan pemasaran untuk membantu manajer pemasaran mereka membuat keputusan
yang lebih baik. John Little dari MIT mendefinisikan system dukungan keputusan
pemasaran (marketing decision support system—MDSS) sebagai pengumpulan data
terkoordinasi, system, alat, dan teknik, dengan piranti lunak dan piranti keras yang
mendukung, dengan mana organisasi mengumpulkan dan menerjemahkan informasi
relevan dari bisnis dan lingkungan dan mengubahnya menjadi dasar bagi tindakan
pemasaran. Contoh MDSS klasik adalah model CALLPIAN yang membantu wiraniaga
menentukan jumlah kunjungan yang dilakukan setiap periode ke masing-masing prospek
dan klien yang ada.Model ini memperhitungkan waktu perjalanan dan juga waktu
penjualan.Ketika diluncurkan, model ini di uji di United Airlines dengan kelompok
eksperimen yang meningkatkan penjualannya sebesar 8 titik persentase terhadap grup
terkendali yang sesuai. Sekali setahun, Marketing News mendaftar ratusan program
piranti lunak pemasaran dan penjualan saat ini yang membantu merancang studi riset
pemasaran, mensegmentasikan pasar, menentukan harga dan anggaran iklan,
menganalisis media, dan merencanakan kegiatan tenaga penjualan.