dan Negosiasi
Mengatasi
Konflik
Kelompok 4
Kelompok 4
Putu Ayu Kezia Dewi Ni Putu Wahyuni I Kadek Dita Puja Maherja
(2107521001) (2107521022) (2107521025)
KESIMPULAN
perilaku organisasi adalah suatu bidang studi yang
memperlajari tingkah laku manusia atau perilaku manusia
dalam suatu organisasi, baik manusia dalam kapasitasnya
sebagai individu maupun manusia sebagai kelompok, serta
hubungan antara manusia dan dengan organisasi dalam rangka
meningkatkan efektivitas organisasi tersebut.
TUJUAN PERILAKU ORGANISASI
Menurut Sobirin, beliau mengemukkan tujuan perilaku organisasi diantaranya :
1 2 3
01 02 03 04 05
Thoha Gibson, et al
Dari pendapat para ahli diatas dapat dinyatakan bahwa perilaku individu merupakan segala
sesuatu pengetahuan, sikap, dan tindakan yang terlihat ataupun yang tidak terlihat yang mana
dipengaruhi oleh lingkungan dalam kehidupannya sehari-hari. Perilaku individu adalah
sesuatu yang unik.
PEMBENTUKAN PERILAKU INDIVIDU
Menurut Walgito Menurut Notoatmodjo
1. Pembentukan perilaku 1. Faktor internal
dengan kondisioning atau 2. Faktor eksternal
kebiasaan
2. Pembentukan perilaku
dengan pengertian (insight)
3. Pembentukan perilaku
dengan menggunakan
model, contoh atau teladan
SIFAT-SIFAT INDIVIDU DALAM ORGANISASI
Cara untuk bisa memahami sifat-sifat manusia yaitu dengan menganalisa kembali mengenai prinsip-
prinsip dasar. Prinsip-prinsip dasar itu sebagaimana dikemukakan oeh Thoha, sebagai berikut:
MENUR DEFINISI
UT JENIS
AHLI
Tradisional Behavioral
Interactionsist
view of (konflik
view of
conflict berdasarkan
conflict
(pandangan pandangan
hubungan (Pandangan
secara
manusia) Interaksionis)
tradisional)
1 2 3
KONFLIK FUNGSIONAL DAN DISFUNGSIONAL
KONFLIK KONFLIK
FUNGSION DISFUNGSIONAL
AL
Menggerakkan dan merangsang Memunculkan ketidakpuasan,
kreativitas, Mendorong terjadinya inovasi, Menghambat komunikasi,
Mendorong pencarian solusi, Mengurangi kekompakan kelompok,
Meningkatkan minat dan keingintauan, Adanya subordinasi tujuan kelompok
Mendorong adanya evaluasi diri dan yang dominan sehingga mengancam
meningkatkan perubahan ke arah yang keberlangsungan organisasi,
lebih baik, Meningkatkan prestasi. Menimbulkan sikap putus asa, Saling
menjatuhkan.
PROSES
KONFLIK
Potential
pertentangan
PROSES KONFLIK
atau
Kognisi dan
ketidakcocokan
(Potential personalisasi
Maksud Konflik Antar
opposition or (Cognition and Konflik Intra Organisasi
incompatibility) personalization) (Intentions) Organisasi
01 02 03 04 05
STRUKTUR VARIABEL
KOMUNIK
KEPRIBADIA
ASI
N
Dominance Avoidance
Collaborative Compromise
(Dominasi) (penghindaran) Accommodative
(Kolaborasi) (Kompromi)
(akomodasi)
01 02 03 04 05
Perilaku (Behavior)
Tahapan keempat yaitu reaksi, pernyataan, dan aksi yang
dibuat masing masing pihak yang terlibat dalam konflik
seperti membuat pernyataan, tindakan dan reaksi balik.
Hasil (Outcomes)
Tahap kelima adalah konsekuensi yang dihasilkan dari
konflik. Hasil dapat bersifat fungsional maupun
disfungsional
JENIS KONFLIK DALAM ORGANISASI
Konflik organisasi terjadi dibeberapa tingkatan dan muncul dalam bentuk yang berbeda. Berbagai tingkatan dan jenis konflik
seringkali memiliki sumber dan akar yang berbeda. Memahami tingkat dan jenis konflik dapat membantu seseorang mendiagnosis
konflik dan mengelola konflik secara efektif (Supartha and Sintaasih
Menurut Wijayati
Negosiasi diartikan sebagai suatu proses yang di
dalamnya terdapat kesepakatan antara dua belah pihak
atau lebih dalam pertukaran barang atau jasa sehingga
menghasilkan kesepakatan kerjasama
STRATEGI NEGOSIASI
PENDEKAT
DISTRIBUT AN
INTEGRATIF
IF NEGOSIASI
1 2 3
NEGOSIASI MENGGUNAKAN
PIHAK KETIGA
- Mediator (Penengah)
- Arbitrator (Wasit)
- Konsiliator (Perujuk)
- Konsultan
KESIMPU
LAN
Dalam suatu organisasi tidak bisa terlepas dari yang namanya perilaku
individu, karena perilaku individu merupakan cikal bakal terbentuknya
perilaku organisasi. pembentukan perilaku dapat dibagi dengan 3 cara
yaitu pembentukan perilaku dengan kondisioning atau kebiasaan,
pembentukan perilaku dengan pengertian (insight), dan pembentukan
perilaku dengan menggunakan model, contoh atau teladan. Dalam
menjalakan aktivitas atau kegiatannya, suatu organisasi pasti pernah
bertemu dengan yang namanya konflik. Dalam hal ini, untuk mengatasi
konflik diadakan negosiasi. Negosiasi dilakukan untuk mencari
penyelesaian dari suatu konflik yang terjadi. Negosiasi dipengaruhi oleh
beberapa hal, seperti sifat seseorang, perbedaan gender, ataupun
perbedayaan budaya.
SARA
N
Suatu organisasi bisa mencapai tujuannya karena kerjasama dari setiap
individu, maka dari itu seorang manajer harus bisa menjaga kenyamanan
serta rasa kondusif dalam organisasi. Yang mana setiap manajer harus bisa
memahami perilaku individu serta mengelolanya sehingga tidak
memunculkan konflik-konflik yang dapat merugikan suatu organisasi, bila
pun terdapat konflik dalam organisasi, manajer harus bisa menjadi
penengah dan mencari solusi, sehingga tidak menyebabkan perpecahan
dalam organisasi tersebut
SESI
DISKUSI!!