Anda di halaman 1dari 4

MODUL 2

What is Organizational Behavior?

PENDAHULUAN
Semua organisasi yang bergerak dibidang bisnis, pendidikan maupun pemerintahan adalah
sistem sosial (Khanka, 2004), yang berarti setiap fungsi dari organisasi bergantung
bagaimana orang-orang didalam organisasi bekerja atau berperilaku. Perlu dipahami bahwa
perilaku manusia itu ada penyebabnya dan susah untuk diprediksi, sehingga memahami
perilaku manusia akan memberikan dampak yang besar bagi para manajer untuk mengelola
manusia secara efektif. Oleh karena itu, manajer sebaiknya mencari jawaban atas
pertanyaan seperti mengapa para karyawan berperilaku seperti itu? atau mengapa para
karyawan melakukan hal tersebut ketika bekerja? serta apa yang mempengaruhi perilaku
karyawan ditempat kerja? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut dapat ditemukan
ketika memahami perilaku organisasi.
Robbin dan Judge (2017) mendefinisikan perilaku organisasi (OB) sebagai studi
yang mempelajari dampak dari perilaku individu, kelompok, dan struktur terhadap
organisasi dengan tujuan menerapkan pengetahuan untuk meningkatkan efektivitas
organisasi. Organizational behavior (OB) defined as a field of study that investigates the
impact that individuals, groups, and structure have on behavior within organizations, for
the purpose of applying such knowledge toward improving an organization’s effectiveness.

Sehingga dari definisi tersebut OB mempelajari tiga aspek perilaku dalam organisasi yaitu:
 Individu (personality, perception, attitudes, values, job satisfaction, motivation)
 Kelompok (group dynamics, conflict, communication, leadership, power and
politics)
 Organisasi/struktur (organisation structure, culture, change and development).

Gambar 1. Lingkup Analisis Perilaku Organisasi

Sumber: Robbins dan Judge (2017)

1
MENGAPA HARUS MEMPELAJARI PERILAKU ORGANISASI?
Alasan-alasan mempelajari OB (Khanka, 2004):
1. Studi tentang OB membantu kita memahami diri kita sendiri dan orang lain dengan lebih
baik. Ini sangat membantu dalam meningkatkan hubungan antar-pribadi kdalam organisasi.
2. Pengetahuan tentang OB membantu para manajer mengenal karyawan secara individu
dengan lebih baik dan memotivasi karyawan untuk bekerja demi hasil yang lebih baik.
3. Salah satu ciri dasar OB adalah human in nature, OB menangani masalah kemanusiaan
secara manusiawi. Ini membantu memahami penyebab masalah, memprediksi perilaku di
masa yang akan datang.
4. Untuk mempelajari bagaimana memprediksi perilaku manusia dan menerapkannya untuk
membuat organisasi lebih efektif
5. Semua organisasi dijalan oleh manusia.

DISIPLIN ILMU YANG MENDUKUNG PERILAKU ORGANISASI


Studi perilaku organisasi merupakan hasil gabungan dari beberapa disiplin ilmu seperti
yang terdapat pada gambar 2 berikut ini:

Gambar 2. Disiplin ilmu yang mendukung perilaku organisasi

Sumber: Robbins dan Judge (2017)

2
TANTANGAN DAN PELUANG DARI PERILAKU ORGANISASI
 Tekanan Ekonomi
 Melanjutkan globalisasi
o Meningkatnya tantangan dan kesempatan penugasan atau bahkan bekerja di luar
negeri.
o Bekerja dengan orang yang berbeda budaya.
o Peluang memindahkan aktivitas industri ke negara lain dengan tenaga kerja
yang lebih murah.
 Mengatasi keberagaman di tempat kerja
o Toleransi atas keberagaman (budaya, kebangsaan, agama, dan lainnya).
o Perubahan struktur demografi: perubahan kependudukan, pergerakan
kependudukan (dari desa ke kota/ pinggiran kota).
o Mampu mengidentifikasi masalah keberagaman.
 Meningkatkan kualitas dan produktivitas
 Meningkatkan pelayanan pelanggan
o Meningkatkan kualitas pelayanan.
o Budaya peduli pada konsumen.
 Meningkatkan keterampilan individu
 Memperluas jaringan organisasi
 Peranan Social Media
 Meningkatkan kesejahteraan karyawan di tempat kerja
 Menciptakan lingkungan kerja yang positif
 Meningkatkan perilaku kerja yang beretika

MODEL PERILAKU ORGANISASI ORGANISASI


Untuk memahami perilaku organisasi, maka model pendekatan sederhana yang
menggambarkannya adalah melalui model pendekatan yang dijelaskan sesuai definisi dari Robbins
dan Judge (2017) pada gambar 3 dibawah ini. Selanjutnya perlu mengidentifikasikan variabel
independen dan dependen yang utama dalam perilaku organisasi.
Ada tiga tingkat analisis dalam OB, dan ketika berpindah dari tingkat individual menuju
sistem organisasi, secara sistematis menambah pemahaman mengenai perilaku dalam organisasi.
Tiga analisis inilah yang masuk ke dalam variabel independen.

3
Gambar 3. Model dasar perilaku organisasi

Sumber: Robbins dan Judge (2017)

Sedangkan untuk variabel dependen adalah respon yang dipengaruhi oleh variabel independen,
faktor utama yang ingin dijelaskan, diprediksikan dan dipengaruhi oleh beberapa faktor lain.
Apa saja variabel dependen yang utama dalam PO? Silahkan dipahami lebih lanjut untuk setiap
definisinya.
 Produktivitas
 Mangkir (Absenteeism)
 Perputaran karyawan (Turnover intention)
 Organizational citizenship behavior
 Kepuasan kerja

AKTIVITAS DISKUSI
 Diskusikan alasan-alasan lainnya mengapa para manajer perlu mempelajari perilaku
organisasi?

 Diskusikan bagaimana kontribusi disiplin ilmu yang lainnya untuk memahami


pembelajaran dalam perilaku organisasi?

 Diskusikan tantangan dan peluang yang ada dalam perilaku organisasi (OB)?
Diskusikan contoh-contohnya yang terjadi sekarang ini.

REFERENSI
Robbin, S., & Judge, T. A. (2017). Organizational Behavior. Pearson: England
Khanka, S.S. (2004). Organizational Behavior. S.Chand & Company Ltd : India

Anda mungkin juga menyukai