01 Perilaku organisasi
02
Menurut Stephen P. 03
Robbins adalah bidang studi yang mempelajari dampak peroran
gan, kelompok, dan struktur pada perilaku dalam organisasi dengan tujuan mengapli
kasikan pengetahuan semacam itu untuk memperbaiki efektivitas organisasi
4
05
2 Perkembangan Ilmu Perilaku Organisasi Peranan dan kontribusi lain-lain
PO adalah disiplin ilmu yang relatif baru & merupakan ilmu keperilakuan terapan
yang dibangun atas kontribusi dari sejumlah disiplin ilmu keperilakuan lain yang
lebih dulu ada, yi: psikologi, sosiologi, psikologi sosial, antropologi, dan ilmu politik.
Kontribusi Ilmu-Ilmu Lain
• Perilaku manusia ditentukan oleh individu Perilaku kelompok adalah semua kegiatan y
08
itu sendiri dan lingkungannya ang dilakukan oleh dua atau lebih individu ya
• Perbedaan individual yang ada pada diri ng berinteraksi dan saling mempengaruhi da
orang2 dalam organisasi adalah faktor pe n saling bergantung untuk menghasilkan pre
09
nting yang menentukan respons mereka t stasi yang positif baik untuk jangka panjang
hdp sesuatu & perilakunya dan pertumbuhan diri
BAB 3
DINAMIKA KELOMPOK
PENGERTIAN MOTIVASI
• Teori X
Pandangan negatif orang-orang yang men • Teori Y
gansumsi bahwa para pekerja memiliki sed Pandangan positif yang mengasumsikan b
ikit ambisi, tidak menyukai pekerjaan, ingin ahwa karyawan menikmati pekerjaan, men
menghindari tanggung jawab, dan perlu dik cari dan menerima tanggung jawab, dan be
endalikan agar dapat bekerja secara efektif rlatih mengarahkan diri.
.
Teori Motivasi : Teori dua faktor ( Herzberg )
• Teori dua faktor kadang-kadang disebut juga teori motivasi-higiene, bahwa hubungan indi
vidu dengan pekerjaanya merupakan hubungan dasar dan bahwa sikap seseorang terhad
ap kerja sangat menentukan kesuksesan atau kegagalan individu itu.
Teori Motivasi : McCleland
3 kebutuhan manusia :
Peranan Informasional
Peranan Antar Pribadi Peranan Keputusan
1. Peranan sebagai pihak peneri
1. Peranan sebagai tokoh (melaks ma (menerima informasi tentang p 1. Peranan sebagai wirausahawan.
anakan kegiatan-kegiatan seremo engoprasian sebuah perusahaan). 2. Peranan yang mengatasi
nial dan social, sebagaiwakil orga 2. Peranan sebagai penyebar ber gangguan-gangguan.
nisasi yang bersangkutan). ita atau informasi (menyampaikan 3. Peranan sebagai pihak yang me
2. Peranan sebagai pemimpin. informasi kepada pihak bawahan) ngalokasikan sumber-sumber daya
3. Peranan sebagai penghubung ( 3. Peranan sebagai juru bicara (m 4. Peranan sebagai perantara (me
The Liason Role eneruskan informasi kepada piha nghadapi berbagai macam orang d
) terutama dengan pihak luar k yang berada di luarorganisasi y an kelompok-kelompok orang).
ang bersangkutan)
MANAJEMEN KONFLIK
Konflik adalah suatu proses dengan mana usaha yang dilakukan oleh A untuk
mengimbangi usaha-usaha B dengan cara merintangi yang menyebabkan B
frustasi dalam mencapai tujuan atau meningkatkan keinginannya .
(Robbins, 1991)
Bab 7
Jenis-jenis konflik
Macam-macam Strategi
Manajemen Konflik akomodasi
penghindaran
kolaborasi
kompetensi
MANAJEMEN STRESS
Bab 8
Faktor yang melekat pada pekerjaan
Bab 9
GAYA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
PENGINDERAAN
INTUISI
PEMIKIRAN
PERASAAN
PENGEMBANGAN
ORGANISASI
BAB 10
Latihan Kepekaan
Pembentukan Tim
MODEL PROSES PENGEMBANGAN ORGANISASI
BAB 10
TAHAPAN-TAHAPAN PEMBENTUKAN BUDAYA PERUSAHAAN
Melakukan serangkaian
tindakan yang relevan
02
Bahasa
STUDI KASUS
‘MELANGGAR ATURAN’
RINGKASAN STUDI KASUS
Nancy Taggart bekerja di Departemen Customer Service pada Xemas Company. Xemas Company membuat sistem pending
in untuk industry dan suku cadang pengganti untuk sistem ini, Xemas menjual produknya ke distributor regional besar yang
akan menyuplai dan mendukung para dealer independen di seluruh Amerika Serikat dan Kanada.
Suatu malam Nancy menerima telpon dari salah sebuah dealer Xemas yang sangat gelisah. Dealer tersebut menyatakan bah
wa pelanggannya membutuhkan suku cadang untuk sistem pendinginnya sekarang juga, tetapi dealer tidak memiliki suku c
adang tersebut di Persediaannnya. Ia menyatakan bahwa telah mencoba menghubungi distributor selama dua jam melalui te
lpon tetapi belum juga dapat berhasil. Ia bertanya apakah Nancy dapat mengirim suku cadang tersebut malam ini dan mena
gihnya ke distributor yang dikirim ke dealer setiap akhir bulan.
Nancy tahu bahwa Ia tidak akan dapat menjumpai siapapun karena waktu telah melewati masa operasi normal distributor. L
ebih lanjut lagi nancy tahu bawa ada sesuau yang keliru karena Xemas tidak meneruskan lagi tipe pengiriman dan penagiha
n seperti ini lagi karena distributor telah mengeluh. Mereka ingin mengontrol seluruh pengiriman untuk mengurangi kemun
gkinan penjualanan menjadi risiko kredit macet.
Sekalipun Nancy mengetahui aturan tersebut, tetapi ia tetap melanggarnya berdasarkan tingkat kepentingan yang tampak.
Dealer menyatakan bahwa pelanggan membutuhkan suku cadang tersebut segera. Nancy memutuskan pelayanan pelangga
n adalah hal yang paling penting, maka ia mengirim suku cadang yang dibutuhkan.
Hari berikutnya distributor dipanggil. Hal ini menjadikan dealer bukan sebagai pelanggan regul
ar dari distributor. Karena situasi ini, distributor menolak untuk membayar suku cadang itu. Sem
entara Xemas menghendaki dealer membayar langsung ke mereka, sementara itu perusahaan ke
hilangan sebesar $ 150 yaitu harga suku cadang tersebut. Untuk meyakinkan laporan keuangan
cocok, nancy membuka cek pribadi sebesar $150 untuk menutup harga suku cadang itu dan men
girimkannya ke bagian penagihan.
Di hari yang sama Nancy menerima telpon dari salah seorang Executive Vice President , Ramon
Hernandez. Ramon menyatakan kepada Nancy bahwa ia menerima telpon dari penyelia di Depa
rtemen Penagihan. Ia marah dan mendesak mesti dilakukan suatu tindakan buat Nancy Taggart
yang telah melanggar aturan main perusahaan. Ramon lalu meminta Nancy menjelaskan alasan
dari tindakannya. Setelelah mendengar penjelasan Nancy, Ramon menyatakan bahwa ia sependa
pat dengan penyelia penagihan sehubungan dengan seriusnya masalah yang ada dan tindakan m
emang mesti diambil.
Keputusan yang telah diambil Nancy Taggart untuk tetap mengirimkan suku cadang bagi pelanggan yan
g sangat membutuhkan walaupun tindakannya melanggar aturan perusahaan. Namun tindakan Nancy tersebut t
elah menyadarkan Ramon Hernandez yaitu Executive Vice President bahwa pelayanan terhadap pelanggan ada
lah hal yang paling utama.
Disini Nancy melakukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dima
na hal tersebut merupakan bagian dari kegiatan administrasi perusahaan meskipu
n diluar prosedur, dengan maksud agar ia tidak mengecewakan pelanggan dengan
demikian maka kepercayaan pelanggan terhadap perusahaannya akan meningkat.
Selain itu Nancy sangat menyadari bahwa dia telah secara sepihak memutuskan p
engiriman suku cadang namun walau demikian ia tetap bertanggung jawab denga
n membayar tagihan secara pribadi dari keuangannya. Hal ini patut diberikan pen
ghargaan yang tinggi.
Selain itu, kondisi pengambilan keputusan saat itu sangat mendadak namun
sangat penting dan dibutuhkan intuisi yang kuat bagi seorang pengambil keputus
an. Karena itu menurut saya, Nancy adalah tipe karyawan yang peka dan tanggap
terhadap permasalahan dan disisi lainnya ia adalah karyawan yang sangat bertang
gung jawab karena itulah promosi jabatan menjadi sangat layak untuk dimilikiny
a.
KESIMPULAN
Pada kasus Melanggar Keputusan di atas, dapat dismipulkan beberapa jawaban dari pertanyaan kasus sebagai berikut:
Keputusan dan tindakan yang telah dilakukan Nancy untuk tetap mengirimkan suku cadang bagi pelanggan yang sangat membutuhkan wala
upun hal ini melanggar aturan dan penyelia tidak sependapat dan menganggap harus ditindak, kebijakan dari executive vice president perlu diapresi
asi karena menurut hemat saya, permasalahan sesungguhnya adalah jika suku cadang tidak dikirimkan maka tentunya akan menggangu trust ( kepe
rcayaan) pelanggan bagi perusahaan dan hal itu tentunya sangat tidak menguntungkan perusahaan. Bukankah inti dari sebuah keputusan adalah terc
apaianya tujuan dari perusahaan. Dan sesungguhnya perusahaan telah menempatkan kepuasan pelanggan diatas semua prosedur dan mekanisme ke
putusan internal yang telah ditetapkan.
Nancy menyadari bahwa dia telah secara sepihak memutuskan pengiriman suku cadang namun perlu juga digarisbawahi bahwa walau dem
ikian ia tetap bertanggung jawab dengan membayar tagihan secara pribadi dari keuangannya. Hal ini patut diberikan penghargaan yang tinggi.
Selain itu, kondisi pengambilan keputusan saat itu sangat mendadak namun sangat penting dan dibutuhkan intuisi yang kuat bagi seorang
pengambil keputusan. Karena itu menurut saya, Nancy adalah tipe karyawan yang peka dan tanggap terhadap permasalahan dan disisi lainnya ia ad
alah karyawan yang sangat bertanggung jawab karena itulah promosi jabatan menjadi sangat layak untuk dimilikinya.
Dalam keadaan ini keputusan yang diambil Nancy termasuk dalam keputusan yang tidak terprogram, dan memerlukan perlakuan khusus dan cepa
t sehingga dibutuhkan orang yang berpengalaman dan profesional dalam menentukan langkah yang bijak bagi kemajuan organisasi dengan tidak menghila
ngkan tanggung jawabnya terhadap keputusan yang diambil tersebut.
- Tipe keputusan yang dibuat 0leh Nancy dan Alternatif keputusan yang te
rsedia baginya selain yang telah dibuatnya :
Menurut pendapat Menurut Siagian, S.P. (1993), ada 2 tipe keputusan yaitu
keputusan yang terprogram dan keputusan yang tidak terprogram. Dari kasus dia
tas telah jelas bahwa keputusan yang diambil oleh Nancy adalah keputusan dilua
r aturan yang telah ditetapkan yaitu keputasan tidak terprogram. Keputusan ini
muncul karena tidak sesuai dengan aturan yang diberlakukan namun sangat men
desak dan memiliki permasalahan yang kompleks atau sangat penting karena itu
perlakuan keputusan ini adalah bersifat khusus.
- Faktor tingkah laku apa yang mempengaruhi keputusan Nancy :
Menurut pendapat saya, faktor tingkah laku yang sangat dominan mempengaruhi keputusan Nancy adal
ah faktor kepribadian dimana keputusan yang diambil terpusat pada 3 (tiga) tipe variabel yaitu:
1. Variabel Kepribadian: sikap, kepercayaan dan kebutuhan saat pengambilan keputusan sangat mendes
ak dan penting. Sedangkan menjaga kepercayaan pelanggan adalah hal utama yang dipikirkan oleh N
ancy. Hal ini sesungguhnya akan menguntungkan perusahaan.
2. Variabel situasional: pada kasus tersebut telah dijelaskan pada paragraph-paragrafnya bahwa kondisi
saat itu sangat mendesak dan dealer telah mencoba menghubungi distributor hampir 2 jam lamanya.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pengiriman suku cadang tersebut dan karena itu pengaruh ek
sternal menajadi sangat dominan dalam keputusan Nancy.
3. Variabel interaksional, ini menjelaskan adanya situasi individu spesifik hasil dari interaksi antara situ
asi yang spesifik dengan kepribadian individu. Nancy melihat ada peluang untuk menjaga kepuasan
pelanggan. Walau sesungguhnya dia menyadari bahwa mengirim suku cadang adalah hal yang melan
ggar aturan namun ia juga memiliki pribadi yang bertanggung jawab dengan menyetorkan tagihan su
ku cadang dari uang pribadinya. Interaksi inilah yang sangat spesifik membuat Nancy mengambil ke
putusan tersebut.
Thank you
Any Question?