Anda di halaman 1dari 10

KOMUNIKASI ORGANISASI

……………………………………………………………………………..

Nama : Dewi Jayanti


NIM : 22221021

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Nurdin Hamzah
2023
BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Dalam sebuah organisasi yang di dalamnya terdiri atas orang-orang yang


memiliki tugas masing-masing serta saling berhubungan satu sama lain
sebagai suatu sistem tentu memerlukan komunikasi yang baik agar kinerja
organisasi berjalan dengan baik pula. Sehingga apa yang menjadi tujuan
organisasi dapat tercapai. Keberlangsungan hidup sebuah organisasi
salah satunya adalah dengan komunikasi. Suatu organisasi tidak akan berjalan
tanpa adanya komunikasi. Hal inilah yang melatarbelakangi studi mengenai
komunikasi organisasi. Pada dasarnya, komunikasi digunakan untuk
menyampaikan kebutuhan organisasi. Manusia melakukan komunikasi
sebagai bentuk penyampaian ilmu dan pengalaman. Komunikasi memiliki
beberapa bentuk umum seperti bahasa, sinyal, bicara, tulisan, gerakan,
ataupun penyiaran. Komunikasi juga dapat berupa interaktif, transaktif,
bertujuan, maupun tidak bertujuan. Lewat komunikasi, kita dapat memahami
dan mengerti perilaku dan isi hati seseorang atau pun sekelompok orang.

2 Pemecahan Masalah

tujuan mempelajari komunikasi organisasi adalah untuk meningkatkan


efektivitas komunikasi di dalam organisasi, meningkatkan produktivitas,
membangun budaya yang kuat, mengelola konflik, dan memperkuat hubungan
eksternal.
3 Rumusan Masalah

1. Jelaskan konsep dasar apa itu organisasi dan apa itu komunikasi
organisasi?
2. Jelaskan ada berapa aliran informasi dalam komunikasi organisasi?
3. Coba amati organisasi instasi pemerintah atau swasta, Jelaskan
bagaimana mereka menerapkan budaya organisasi?
4. Jelaskan ada berapa unsur-unsur komunikasi organisasi?
5. Jelaskan bagaimana gaya kepemimpinan dalam organisasi?
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Organisasi dan Komunikasi Organisasi

A. Konsep Dasar Organisasi

Ada beberapa pendapat mengenai organisasi menurut para ahli, diantaranya sebagai
berikut :

a. Schein (1982) menjelaskan bahwa organisasi ialah suatu koordinasi rasional kegiatan
sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian perkerjaan
dan fungsi melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Schein juga menyatakan bahwa
organisasi mempunyai karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling
berhubungan satu bagian dengan bagian yang lain dan tergantung kepada komunikasi
manusia untuk mengkoordinasikan aktivitas dalam organisasi tersebut.

b. Kohler (1976) menyatakan bahwa organisasi adalah sistem hubungan yang terstruktur
yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu.

c. Wright (1977) ia mengatakan bahwa organisasi ialah suatu bentuk sistem terbuka dari
aktivitas yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan
bersama.

Dari penjelasan para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah entitas
yang terdiri dari individu ataupun sekelompok orang yang bekerja bersama dalam
sebuah struktur teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Organisasi memiliki dua konsep yang berbeda, yaitu konsep statis dan konsep dinamis.
Dalam konsep statis, organisasi dipandang sebagai sebuah struktur atau jaringan
hubungan yang tetap. Dalam hal ini, organisasi terdiri dari sekelompok orang yang
saling terhubung secara formal untuk mencapai tujuan bersama. Di sisi lain, dalam
konsep dinamis, organisasi dipandang sebagai suatu proses yang sedang berlangsung.
Dalam hal ini, organisasi melibatkan aktivitas pengorganisasian, pekerjaan, orang, dan
sistem yang bergerak dan berkembang seiring waktu.

B. Komunikasi Organisasi

Goldhaber menyatakan bahwa komunikasi organisasi merupakan suatu proses di mana


pesan-pesan diciptakan dan ditukar dalam suatu jaringan hubungan. Dalam proses ini,
anggota organisasi saling bergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang
tidak pasti atau berubah-ubah. Sementara itu, Ron Ludlow menggambarkan komunikasi
organisasi sebagai program komunikasi yang terfokus pada studi dalam bidang public
relations.

Dari penjelasan para ahli tersebut dapat dijelaskan bahwa komunikasi organisasi
merupakan proses yang terjadi di dalam suatu organisasi yang melibatkan pengiriman,
penerimaan, dan pertukaran informasi serta pesan. Tujuan dari komunikasi organisasi
adalah mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara bersama oleh anggota organisasi.

2. Aliran Informasi dalam Komunikasi Organisasi

Terdapat 4 aliran informasi dalam komunikasi organisasi, yaitu :

• Downward Communication

Aliran ini mengarah dari tingkat manajemen puncak ke tingkat yang lebih rendah dalam
hierarki organisasi. Pihak manajemen menyampaikan berbagai informasi seperti
kebijakan baru, instruksi, penugasan, atau umpan balik kepada para karyawan.
Komunikasi menurun dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti pertemuan, memo,
email, atau instruksi tertulis lainnya.

• Upward Communication

Aliran ini mengarah dari tingkat yang lebih rendah ke tingkat manajemen puncak dalam
hierarki organisasi. Informasi yang dikomunikasikan melalui aliran naik dapat berupa
laporan kinerja, masukan, saran, atau permasalahan yang dihadapi oleh karyawan.
Aliran naik memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada manajemen
tentang kebutuhan dan pandangan karyawan di tingkat operasional.

• Horizontal Communication

Aliran ini terjadi di antara individu atau unit yang berada pada tingkat yang sama dalam
struktur organisasi. Komunikasi horizontal memungkinkan adanya pertukaran informasi,
koordinasi tugas, dan kolaborasi antara departemen atau tim yang berbeda. Contoh dari
aliran ini adalah adanya rapat antardepartemen atau pembagian tugas di antara rekan
kerja sejajar.

• Vertical Communication

Aliran ini terjadi antara tingkatan hierarki yang berbeda dalam organisasi, dimulai dari
manajemen puncak hingga karyawan tingkat rendah. Dalam aliran ini, informasi dan
instruksi diberikan dari pihak yang berada di atas ke pihak yang berada di bawah,
contohnya saat manajemen mengkomunikasikan kebijakan, tujuan, atau arahan kepada
para karyawan.

3. Budaya Organisasi dalam Instansi Pemerintahan dan Swasta

Budaya organisasi di instansi pemerintahan ditandai oleh stabilitas, kekuatan birokrasi,


fokus pada pelayanan publik, dan penggunaan prosedur formal. Integritas, transparansi,
dan akuntabilitas dianggap sangat penting.
Sementara itu, budaya organisasi di perusahaan swasta lebih cenderung menjadi
inovatif, adaptif, dan berorientasi pada profit. Fleksibilitas, budaya kinerja, dan promosi
berdasarkan prestasi juga nilainya dianggap penting dalam lingkungan kerja swasta.

Perbedaan ini mencerminkan konteks dan tujuan masing-masing sektor, di mana instansi
pemerintahan bertujuan untuk memberikan pelayanan publik yang efektif dan dapat
dipercaya, sedangkan perusahaan swasta fokus pada pertumbuhan dan keuntungan
finansial.

4. Unsur-Unsur Komunikasi Organisasi

Terdapat 5 unsur- unsur dalam komunikasi organisasi, yaitu:

1. Pengirim pesan: Pengirim adalah yang ingin menyampaikan pesan atau


informasi kepada penerima. Mereka bertanggung jawab untuk mengemas pesan
dengan jelas dan memilih saluran komunikasi yang tepat.
2. Penerima pesan: Penerima adalah yang menerima pesan yang disampaikan oleh
pengirim. Mereka bertanggung jawab untuk memahami pesan dan meresponsnya
dengan tepat.
3. Pesan: Pesan adalah informasi yang ingin disampaikan oleh pengirim kepada
penerima. Pesan harus jelas, relevan, dan mudah dipahami agar dapat diterima
dengan baik oleh penerima.
4. Saluran (channel): Saluran komunikasi adalah perantara yang digunakan untuk
mentransmisikan pesan dari pengirim ke penerima. Saluran ini dapat berupa
lisan, tulisan, atau teknologi komunikasi modern seperti email, surat elektronik,
telepon, atau video conference.
5. Umpan Balik (Feedback): Umpan balik adalah respons atau tanggapan yang
diberikan oleh penerima kepada pengirim. Umpan balik penting untuk menilai
pemahaman pesan, memperbaiki kesalahpahaman, dan meningkatkan
komunikasi di masa depan.
Semua unsur ini saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam proses
komunikasi organisasi. Memahami unsur-unsur ini dapat membantu meningkatkan
komunikasi yang efektif di dalam suatu organisasi.

5. Gaya Kepemimpinan dalam Organisasi

Gaya-gaya kepemimpinan ialah cara seorang pemimpin melakukan fungsi


Kepemimpinannya dan juga melaksanakan fungsi menejemennya dalam memimpin
bawahannya. Ada beberapa gaya kepemimpinan dalam berorganisasi diantaranya
sebagai berikut:

1. Gaya kepemimpinan yang demokratis


Gaya ini dikenal juga sebagai gaya kepemimpinan yang berpusat pada anak
buah, memimpin dengan cara kesedejaratan, partisipatif serta konsulatif.
2. Gaya kepemimpinan yang delegatif
Kepemimpinan delegatif ialah gaya kepemimpinan yang dilaksanakan oleh
pimpinan untuk bawahannya yang memiliki kemampuan, agar bisa menjalankan
aktivitasnnya yang untuk sementara waktu tak bisa dilakukan oleh pimpinan
sedang berhalangan.
3. Gaya kepemimpinan yang birokratis
Gaya ini biasa disebut juga dengan “memimpin berdasarkan adanya aturan”.
Pemimpim dengan gaya ini biasa ditandai dengan keketatan pelaksanaan suatu
prosedur yang telah berlaku untuk pemimpin dan anak buahnya.
4. Gaya kepemimpinan yang kharismatik
Gaya kepemimpinan yang kharismatik ini dapat menarik perhatian sebagian
orang. Mereka yang terpesona biasanya disebabkan oleh cara bicaranya yang
seolah akan membangkitkan semangat.
5. Gaya Kepemimpinan yang transformasional
Gaya ini pertama kali dijelaskan pada akhir 1970-an oleh Bernard M. Bass.
Karakteristik kunci dari gaya kepemimpinannya adalah kemampuan untuk
memotivasi dan menginspirasi pengikut serta mengarahkan perubahan positif
dalam kelompok.
6. Gaya Kepemimpinan yang situasional
Gaya kepemimpinan situasional ini menekankan pengaruh signifikan dari
lingkungan dan situasi pada kepemimpinan.

Setiap gaya kepemimpinan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Oleh


karena itu, pemilihan gaya kepemimpinan yang tepat harus disesuaikan dengan situasi
dan kondisi organisasi yang sedang dihadapi.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Kesimpulan dari mempelajari komunikasi organisasi adalah pentingnya pengelolaan


komunikasi yang efektif dalam suatu organisasi. Melalui penelitian dan analisis, telah
terungkap bahwa komunikasi yang baik memiliki dampak positif pada berbagai aspek
organisasi, termasuk produktivitas, kepuasan karyawan, keputusan yang lebih baik, dan
pencapaian tujuan organisasi.

Pemahaman tentang komunikasi organisasi membantu kita mengenali pentingnya


komunikasi yang terbuka, jelas, dan efisien antara anggota organisasi. Komunikasi yang
efektif memfasilitasi aliran informasi yang tepat waktu dan akurat, serta membangun
hubungan yang kuat dan saling percaya di antara anggota tim dan antara tingkatan
manajemen.

Selain itu, mempelajari komunikasi organisasi juga mengungkapkan peran teknologi


dalam meningkatkan komunikasi. Alat komunikasi modern, seperti email, pesan instan,
dan media sosial, telah menjadi sarana yang penting untuk berkomunikasi dalam
konteks organisasi. Namun, penting untuk memahami bahwa teknologi hanya alat dan
bahwa penting untuk mempertahankan aspek-aspek kunci komunikasi interpersonal
yang lebih mendalam.

DAFTAR PUSTAKA

Agustin Wulandari, T. (2019). Aliran Informasi Dalam Komunikasi Organisasi.

Dr. Irene Silviani, MSP. (2020) Komunikasi Organisasi. PT. Scopindo Media Pustaka

Mattayang, B. (2019). Tipe dan gaya kepemimpinan: suatu tinjauan teoritis. JEMMA
(Journal of Economic, Management and Accounting), 2(2), 45-52.

Anda mungkin juga menyukai