Anda di halaman 1dari 18

STUDI PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI

TENTANG

BIDANG KOMUNIKASI

Disusun oleh :

Trias Muhammad Rafi 2312010041

Dosen pengampu :

Dr.Neni Efrita, M.Si

Sulthan Jiyad Muqsith Asmara,S.sos,M.Si

PRODI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL
PADANG 1445 H/2023
BAB I

PENDAHULUAN

I. Latar belakang
Komunikasi merupakan suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada
komunikan, baik individu kepada individu, individu kepada kelompok maupun kelompok
kepada kelompok. Pada proses komunikasi tidak selalu berjalan dengan baik komunikasi
tentu saja mempunyai hambatan yang dapat memubuat komunikasi tidak berjalan dengan
lancar sehigga pesan tidak tersampaikan dengan baik.

Dalam komunikasi terbagi menjadi beberapa bidang dalam berkomunikasi antar


pribadi maupun kelompok, pembagian bidang dalam komunikasi ini terjadi perbedaan
penggunaan komunikasi yang berbeda-beda dan tujuan yang berbeda-beda. Terbagi bidang
komunikasi dapat mempermudah kita hendak melakukan komunikasi agar pesan yang
dimaksud tersampaikan sesuai keinginan.

I.2 Rumusan masalah

1. Pengertian bidang komunikasi


2. Macam-macam bidang komunikasi

I.3 Tujuan

Untuk mengetahui pengertian dari bidang komunikasi dan bentuk-bentuk dari bidang
komunikasi sesuai kegunaannya dengan tepat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bidang Komunikasi


Bidang komunikasi adalah Bidang adalah ruang lingkup yang ditekuni atau yang
terfokuskan. Komunikasi adalah interaksi antara individu maupun kelompok, dimana
menggunakan informasi untuk terhubung dengan lingkungan sekitar. Jadi bidang
komunikasi adalah suatu pekerjaan atau hal yang terfokuskan untuk melakukan dan
membantu terciptanya interaksi antara individu maupun kelompok, dimana menggunakan
informasi untuk terhubung dengan lingkungan sekitarnya. bidang komunikasi adalah
multidisiplin yang mempelajari bagaimana manusia berkomunikasi satu sama lain dan
bagaimana pesan disampaikan, diterima, dan diproses. Ilmu ini berkaitan dengan beragam
disiplin, seperti teori sosial, psikologi, budaya, teknologi, hingga ilmu bahasa. Bidang ini
meliputi komunikasi organiasi, komunikasi bisnis, komunikasi politik, komunikasi massa
dan komunikasi antarbudaya.

B. Macam-Macam Bidang Komunikasi

1. komunikasi organisasi

Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan orang


lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini
merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil
integrasi sosial dengan sesama dalam kelompok dan masyarakat. Di dalam
kelompok/organisasi itu selalu terdapat bentuk kepemimpinan yang merupakan
masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok, yang terdiri dari pemimpin
dan bawahan/karyawan.

3
Di antara kedua belah pihak harus ada two-way-communications atau komunikasi
dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama yang
diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun kelompok, untuk
mencapai tujuan suatu organisasi. Kerja sama tersebut terdiri dari berbagai maksud
yang meliputi hubungan sosial/kebudayaan. Hubungan yang terjadi merupakan suatu
proses adanya suatu keinginan masing-masing individu, untuk memperoleh suatu
hasil yang nyata dan dapat memberikan manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.

Bila sasaran komunikasi dapat diterapkan dalam suatu organisasi baik organisasi
pemerintah, organisasi kemasyarakatan, maupun organisasi perusahaan, maka sasaran
yang dituju pun akan beraneka ragam, tapi tujuan utamanya tentulah untuk
mempersatukan individu-individu yang tergabung dalam organisasi tersebut.1

Dalam kehidupan organisasi terdiri dari berbagai unsur, yang mempunyai maksud
dan tujuan agar organisasi yang dimilikinya tetap dipertahankan dan diarahkan demi
untuk perkembangan yang lebih dinamis. Pada dasarnya komunikasi di dalam
organisasi, terbagi kepada tiga bentuk:

1. Komunikasi vertical
Bentuk komunikasi ini merupakan bentuk komunikasi yang terjadi dari atas
ke bawah dan sebaliknya. Artinya komunikasi yang disampaikan pimpinan kepada
bawahan, dan dari bawahan kepada pimpinan secara timbal balik.
Fungsi komunikasi ke bawah digunakan pimpinan untuk:

a. Melaksanakan kebijaksanaan, prosedur kerja, peraturan, instruksi,


mengenai pelaksanaan kerja bawahan.
b. Menyampaikan pengarahan doktrinasi, evaluasi, teguran.
c. Memberikan informasi mengenai tujuan organisasi, kebijaksanaan-
kebijaksaan organisasi, insentif.

1
Sitti Roskina, KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI (TEORI DAN APLIKASI). Hal 19
4
Fungsi komunikasi ke atas digunakan untuk:

a. Memberikan pengertian mengenai laporan prestasi kerja, saran, usulan,


opini, permohonan bantuan, dan keluhan.
b. Memperoleh informasi dari bawahan mengenai kegiatan dan pelaksanaan
pekerjaan bawahan dari tingkat yang lebih rendah.

Seorang pimpinan harus lebih memperhatikan komunikasi dengan


bawahannya, dan memahami cara-cara mengambil kebijaksanaan, terhadap
bawahannya. Keberhasilan organisasi dilandasi oleh perencanaan yang tepat, dan
seorang pimpinan organisasi yang memiliki jiwa kepemimpinan. Kedua hal
tersebut merupakan modal utama untuk kemajuan organisasi yang dipimpinnya.

2. Komunikasi horizontal
Bentuk komunikasi secara mendatar, diantara sesama karyawan dsbnya.
Komunikasi horizontal sering kali berlangsung tidak formal. Fungsi komunikasi
horizontal/ke samping digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level yang
sama. Komunikasi ini berlangsung dengan cara tatap muka, melalui media
elektronik seperti telepon, atau melalui pesan tertulis.

3. Komunikasi diagonal
Bentuk komunikasi ini sering disebut juga komunikasi silang. Berlangsung
dari seseorang kepada orang lain dalam posisi yang berbeda. Dalam arti pihak
yang satu tidak berada pada jalur struktur yang lain. Fungsi komunikasi diagonal
digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak
mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain. Fungsi komunikasi diagonal
digunakan oleh dua pihak yang mempunyai level berbeda tetapi tidak
mempunyai wewenang langsung kepada pihak lain.2

2
Ibid hal 21
5
Komunikasi organisasi merujuk pada pola dan bentuk komunikasi yang terjadi
dalam konteks dan jarngan organisasi. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-
bentuk komunikasi antarpribadi dan komunikasi kelompok. Pembahasan komunikasi
organisasi antara lain menyangkut struktur dan fungsi organisasi, hubungan
antarmanusia, komunikasi dan proses pengorganisasian serta budaya organisasi.
Komunikasi organisasi diberi batasan sebagai arus pesan dalam suatu jaringan yang
sifat hubungannya saling bergantung satu sama lain meliputi arus komunikasi
vertikal dan horizontal.

Dalam teori-teori organisasi ada dua hal yang mendasar yang dijadikan pedoman,
yaitu:
1. Teori tradisi posisional yang meneliti bagaimana manajemen menggunakan
jaringan- jaringan formal untuk mencapai tujuannya.
2. Teori tradisi hubungan antar pribadi yang meneliti bagaimana sebuah
organisasi terbentuk melalui interaksi antar individu.

Disisi lain pengertian organisasi adalah suatu kumpulan atau sistem individual
yang berhierarki secara jenjang dan memiliki sistem pembagian tugas untuk mencapai
tujuan tertentu. DeVito (1997:337).3 Jadi pada garis besarnya setiap organisasi
kepemimpinan di dalam melaksanakan dan kewajiban diperlukan pengertian yang
sama diantara dua pihak yaitu atasan dan bawahan. Karena hal tersebut akan lebih
memberi dorongan semangat dan gairah kerja untuk dapat menyelesaikan tugas dan
tanggung jawab yang diberikan, artinya mengembangkan suatu kerja sama demi
mewujudkan hasil kerja untuk mencapai tujuan organisasi.

3
Ibid hal 21
6
2. komunikasi bisnis
Komunikasi bisnis menurut pendapat William C.Himstreet dan Wyne Murlin Baty
yaitu komunikasi bisnis adalah merupakan proses pertukaran informasi antar orang
dengan orang lain yang ditandai dengan symbol-simbol, kode, sinyal ataupun
mimik muka.4 Pertukaran informasi sangatlah penting dalam membangun bisnis.
Dimana pengalaman bagi setiap orang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaaan cara
pandang bisnis tersebut didasarkan pada pengalaman dan jama terbang masing-masing
pebisnis. Pengalaman bisnis yang berbeda akan memberikan warna yang berbeda
dalam menjalankan bisnis.

Komunikasi bisnis sangat diharapkan berjalan dengan baik dan dapat hasil yang
sempurna. Hasil yang sempurna dapat diperoleh dengan adanya penyampaian pesan
komunikasi dengan benar. Penyampaian pesan konumikasi yang benar menurut Fiske
adalah sebuah pembuatan dan pertukaran makna sehingga dapat disebut dengan
mazhab semiotika.5

Bentuk-bentuk dasar komunikasi bisnis

a. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal merupakan sebuah komunikasi dari seorang
komunikator disampaikan kepada komunikan dengan cara tulisan atau dengan
cara lisan. Komunikasi verbal yang disampaikan berupa ide-ide atau karya
pemik komunikasi verbal selain menggunakan cara lisan dengan lawan bicara,
juga komunikasi verbal menggunakan media seperti contohnya: memberikan
informasi lewat handphone. Melalui sarana handphone pesan yang
disampaikan pengirm sangat diterima jelas oleh penerima handphone.iran
seseorang atau masukan dari komunkator.

4
Mohammad Yusuf, KOMUNIKASI BISNIS, hal 4
5
Ibid hal 5
7
Dalam dunia bisnis dapat kita jumpai berbagai macam contoh Komunikasi
Verbal adalah sebagai berikut : mernbuat dan mengirim surat teguran kepada
pegawai yang tidak disipilin dalam bekerja, membuat dan mengirim surat
penawaran harga produk kepada komsumen atau pelanggan, membuat dan
mengirirn surat pelelangan barang kepada masyarakat lelang, membuat dan
mengirim surat pemesanan barang (order) kepada perusahaan laian, membuat
dan mengirim surat pengaduan (claim) kepada perusahaan yang pegawainya
tidak sopan dalam bertingkah laku, membuat dan mengirim surat perjanjian
kontak sewa menyewa rumah, mlaksanakan pelatihan tenaga kerja baru di
perusahaan, mengadakan latihan bersama para staf perusahaan, melakukan
videoconférence dengan pihak Iain,

b. Komunikasi Non Verbal


Komunikasi non verbal ialah merupakan kebalikan dari komunikasi verbal
yakni suatu proses komunikasi atau penyampaian pesan maupun informasi
yang disampaikan oleh seseorang kepada orang lain tanpa adanya suatu ucapan
atau kata-kata, akan tetapi caranya menggunakan gerakan atau isyarat.
Komunikasi non verbal sering dipakai dalam kebutuhan sehari-hari dan
komunikasi non verbal memiliki sifat yang tetap atau statis dan selalu ada.

Komunikasi non verbal mencakup pada gaya tubuh, ekspresi wajah, sikap
tubuh, dan gerak tubuh. Selanjutnya si pengirim informasi tidak berbicara
dalam menyampaikan sesuatu atau pesan yang disampaikan tetapi
menyampaikannya melalui gerak tubuh, ekspresi wajah atau hal lain yang bisa
ditangkap oleh penerima pesan. Adakalanya gerak tubuh ini secara spontan
atau tidak disengaja tercipta, seperti wajahnya memerah, atau dahinya berkerut
dan sebagainya.

8
3. Komunikasi poitik
Menurut Suwarno (1997) memahami pengertian komunikasi politik dalam arti
sempit dan luas merupakan titik tolak untuk membedakan gejala komunikasi politik
dengan gejala lainnya. Komunikasi politik dalam arti sempit adalah kurang lebih :
setiap penyampaian pesan, baik dalam bentuk lambang tertulis ataupun tidak tertulis,
dalam bentuk katakata terucapkan, atau dalam bentuk isyarat yang dapat
mempengaruhi secara langsung kedudukan seseorang yang ada dalam puncak suatu
struktur kekuasaan dalam suatu sistem.

Dalam arti di atas seakan akan komunikasi politik hanya terjadi pada keadaan
konflik yang sudah sangat gawat, sehingga perlu ada pergantian pemimpin puncak.
Memakai definisi demikian, nampaknya akan banyak mengabaikan fenomena
komunikasi politik yang Lebih bersifat umum. Sehingga diperlukan definisi yang
Lebih luas. Dalam hal ini Suwardi (1997), mengemukakan definisi, komunikasi
politik bersifat umum sebagai berikut : setiap jenis penyampaian pesan pesan politik
dari suatu sumber kepada sejurnlah penerima, baik dalam bentuk kata -kata
terucapkan atau dalam bentuk tertulis ataupun dalam bentuk lambang - lambang.
Menurut Suwardi ( 1997) batasan ini lebih mendekati kepada pengertian inforrnasi
politik, yaitu setiap bentuk pesan politik yang tujuan penyampaiannya tergantung
kepada penggunaannya. Demikian juga nilai suatu nilai informasi itu biasanya
ditentukan pula dan bagaimana orang lain menilai informasi itu sendiri. Jadi dengan
demikian informasi juga dapat menghasilkan atau digunakan untuk tujuan tujuan
politik. Hal ini dapat diartikan bahwa tidak semua informasi mempunyai nilai politik.

Menurut Harsono batasan ini lebih mendekati kepada pengertian informasi


politik, yaitu setiap bentuk pesan politik yang tujuan penyampaiannya tergantung
kepada penggunaannya. Demikian juga nilai suatu informasi itu biasanya ditentukan
pula dari bagaimana orang lain menilai infonnasi itu sendiri. Jadi dengan demikian
informasi juga dapat menghasilkan atau digunakan untuk tujuan tujuan politik.6

6
Bachruddin Ali Akhmad, Komunikasi Politik. Hal 2-5
9
a. Teori komunikasi politik

Teori komunikasi politik yang populer dapat dikelompokkan menjadi 5 (lima)


jenis pengelompokkan, sebagai berikut, yaitu:

1. Structual and functional theories. Ciri - cirinya yakni:


a. Memisahkan simbol - simbol dengan bahasa dan pikiran.
b. Reality berasal dari luar.
c. Mengutamakan keselarasan dan kestabilan

2. Cognitive and behavioral theories. Ciri - cirinya yakni:


a. Terjadi tidaknya respon dari receiver menentukan terjadi tidaknya komunikasi.
b. Melihat komunikasi dari asfek psikologi.
c. Mengutamakan analisis sistem / variabel.

3. Interactional and conventional theories. Ciri - cirinya yakni:


a. Memandang struktur sebagai produk interaksi.
b. Mernandang kehidupan sosial sebagai proses interaksi untuk mempertahankan
dan rnerubah konvensi.
c. Meaning berkembang terns selama interaksi.

4. Interpretive theories. Ciri - cirinya yakni:


a. Memandang bahasa scbagai pusat pengalaman, karena dia menyirnpan arti
dimana seseorang hidup.
b. Memandang pengertian seseorang tentang pengalamannya lebih unggul dari
yang didapatkan siapapun.
c. Individu dianggap aktif.

10
5. Critical theories. Ciri - cirinya yakni:
a. Mengakui pentingnya budaya dalam tingkah laku dan perubahan sosial.
b. Mengakui peranan bahasa.
c. Mengkritik 4jenis teori sebelumnya.7

b. Bentuk komunikasi politik


Bentuk - bentuk komunikasi politik yang ada sekarang ini tidak lepas dari
kejadian - kejadian yang dilakukan menurut para ahli. Kejadian yang sistematis
mengenai komunikasi politik telah dimulai sejak karya - karya kaum Sophist dan
pandangan - pandangan yang dikemukakan Aristoteles dalam karya -karya klasik
dalam bidang seni persuasi yang ditulis oleh Sun Ten, St. Thomas Aquinas, Shakes
Peare, Machia Velly (Nasution, 1990).

Di Amerika Serikat dan Eropah Barat penelitian komunikasi politik terutama


setelah perang dunia II banyak berfokus pada studi tentang propaganda dan persuasi.
Belakangan studi tentang propaganda menurun, setelah diketahui ketidak efektifan
propaganda dalam komunikasi politik (Keandom, 1980) sebaliknya, studi mengenai
persuasi menjadi lebih meningkat.

Menurut Suwardi (1997) studi - studi yang termasuk komunikasi politik antara
lain meliputi : Propaganda, Pendapat umum, Retorika, Sistem pers, temasuk
didalamnya mengenai hubungan antara pers - pemerintah – masyarakat, Komunikasi
silang budaya.

Sementara itu pandangan berbeda dari Nasution ( 1990) antara lain meliputi,
sebagai berikut, yaitu: Analisis retorika, Analisis propaganda, Riset Perubahan
mental, Studi pemberian Suara, Studi hubungan pemerintah dengan media

7
Ibid hal 9
11
pemberitaan, Analisis sistem dan fungsional (komunikasi politik)8

4. Komunikasi massa
Kata komunikasi massa berasal dari istilah Bahasa Inggris dan kependekan dari
kata mass media communication (Komunikasi yang menggunakan media massa).
Media yang dimaksud adalah media yang dihasilkan oleh teknologi modern,
contohnya seperti media radio, televisi, film dan surat kabar.

a. Komunikasi massa menurut para ahli:


1. George Gerbner
Mass communication is the technologically and institutionally based
production and distribution of the most broadly shared continuous flow of
messages in industrial societies (Komunikasi 44 massa adalah produksi dan
distribusi berbasis teknologi dan lembaga dari aliran pesan yang berkelanjutan
serta paling luas dibagikan dalam masyarakat industri).

2. Janowitz
Komunikasi massa terdiri atas lembaga dan teknik dari kelompok tertentu
yang menggunakan alat teknologi (pers, radio, film dan sebagainya) untuk
menyebarkan konten simbolis kepada khalayak yang besar, heterogen dan sangat
tersebar.

3. John R. Bittner
Mass communication is messages communicated through a mass medium to
a large number of people (Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang).

4. Jay Black dan Frederick C. Whitney


Mass communication is a process whereby mass-produced message are

8
Ibid hal 11
12
transmitted to large, anonymous, and heterogeneous masses of receivers
(Komunikasi adalah sebuah proses dimana pesan-pesan yang diproduksi secara
massal / tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima pesan yang luas,
anonim dan heterogen).

5. Apriadi Tamburaka
Komunikasi massa adalah proses komunikasi yang dilakukan melalui media
massa dengan berbagai tujuan komunikasi dan untuk menyampaikan informasi
kepada khalayak luas.9

b. Karakteristik Komunikasi Massa


Menurut Denis McQuail, komunikasi massa memiliki beberapa ciri-ciri yang
membedakannya dari jenis komunikasi lainnya :

1. Sumber komunikasi massa bukanlah satu orang, melainkan suatu organisasi


formal, dan “sang pengirim” nya seringkali meupakan komunikator
professional.
2. Pesannya tidak unik dan beraneka ragam, serta dapat diperkirakan. Pesan
seringkali “diproses”, distandarisasi, dan selalu diperbanyak.
3. Hubungan antara pengirim dan penerima bersifat satu arah dan jarang sekali
bersifat interaktif. Hubungan tersebut juga bersifat impersonal, bahkan
mungkin seringkali bersifat nonmoral dan kalkulatif, dalam pengertian bahwa
sang pengirim biasanya tidak bertanggung jawab atas konsekuensi yang
terjadi pada para individu dan pesan yang diperjualbelikan dengan uang atau
ditukar dengan perhatian tertentu.
4. Penerima merupakan bagian dari khalayak luas
5. Komunikasi massa seringkali mencakup kontak secara serentak antara satu
pengirim dengan banyak penerima, menciptakan pengaruh luas dalam waktu
singkat dan menimbulkan respon seketika dari banyak orang secara serentak.10

9
Wahjudianata, KOMUNIKASI MASSA, hal 53-55
10
Ibid 66
13
5. Komunikasi antarbudaya
komunikasi antarbudaya. “Implisit dalam fungsi komunikasi sosial kultural”
(Mulyana, 2002:6). Dalam konteks komunikasi antarbudaya sumber pesan dan
penerima pesan memiliki latar belakang budaya yang berbeda. Adanya perbedaan
budaya antara sumber pesan dan penerima pesan, maka komunikasi dihadapkan
kepada suatu masalah penyandian pesan

“Dalam berkomunikasi antarbudaya, kita patut mensyukuri kebersamaan dan


belajar untuk bersikap toleran terhadap perbedaan serta mengelola konflik
antarbudaya secara sehat, hingga belajar menertawakan kelemahan diri sendiri”
(Liliweri, 2003:227). Berdasarkan hal tersebut, dalam berkomunikasi antarbudaya
memerlukan adanya sikap toleransi atas perbedaan, yakni suatu kemampuan diri
untuk dapat menghargai perbedaanperbedaan yang ada pada orang-orang yang
terlibat dalam proses komunikasi yang sedang berlangsung sebagai apa adanya,
bukan seperti apa yang kita kehendaki. Purawasito (2003:182) Komunikasi
Antarbudaya (Sikap Sosial dalam Komunikasi Antaretnis) 4 menyebutnya dengan
istilah empati untuk mengatasi perbedaan yang terjadi dalam tindak komunikasi
antarbudaya, yakni suatu upaya menempatkan diri pada posisi lawan bicara; suatu
perspektif komunikasi yang didasarkan pada asumsi bagaimana kita dapat
membayangkan pikiran dan perasaan orang lain dari perspektif mereka sendiri.11
a. Kajian Komunikasi Antarbudaya
komunikasi dan kebudayaan terdapat pada variasi langkah dan cara manusia
berkomunikasi melintasi komunitas manusia atau kelompok sosial. Pelintasan
komunikasi itu menggunakan kode-kode pesan, baik secara verbal maupun
nonverbal yang secara alamiah selalu digunakan dalam semua konteks

11
Wawan Hernawan, KOMUNIKASI ANTARBUDAYA. Hal 1-4
14
interaksi. Pusat perhatian studi komunikasi dan kebudayaan meliputi
bagaimana menjajagi makna, pola tindakan, dan bagaimana makna serta pola
tindakan tersebut diartikulasikan dalam sebuah kelompok sosial, kelompok
budaya, kelompok keagamaan, dan kelompok-kelompok sosial lainnya dalam
suatu interaksi sosial

b. Komunikasi antarbudaya dilakukan:


1. Dengan negosiasi untuk melibatkan manusia di dalam pertemuan
antarbudaya yang membahas satu tema (penyampaian tema melalui
simbol) yang sedang dipertukarkan. Simbol tidak dengan sendirinya
mempunyai makna tetapi dia dapat berarti dalam suatu konteks, dan
makna-makna itu dinegosiasikan.
2. Melalui pertukaran sistem simbol yang tergantung dari persetujuan
antarsubyek yang terlibat dalam komunikasi, sebuah keputusan dibuat
untuk berpartisipasi dalam proses pemberian makna yang sama.
3. Sebagai pembimbing perilaku budaya yang tidak terprogram namun
bermanfaat karena mempunyai pengaruh terhadap perilaku kita.
4. Menunjukkan sebuah fungsi kelompok dan mengindentifikasinya dengan
pelbagai cara.12

12
Ibid hal 5
15
16
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi disini pemakalah dapat menyimpulkan bahwa bidang komunikasi adalah


sarana kita untuk berkomunikasi dengan baik. Karena, pemilihan bidang yang tepat
dapat mempermudah kita untuk menyampaikan pesan kepada orang yang dituju baik
secara individu ataupun berkelompok. Pemilihan bidang komunikasi yang tepat harus
berlandasan ketahuan kita terhadap bidang tersebut agar kita tidak salah dalam
menggunakannya

B. SARAN

Saya pemakalah mohon keritikan serta saran dari bapak dosen pengampu
mata kuliah pengantar ilmu komunikasi ibuk Dr. Neni Efrita, M.Si dan bapak Sulthan
Jiyad Muqsith Asmara, S. Sos, M. Si serta teman-teman karena keterbatasan ilmu dan
pengetahuan yang kami miliki, oleh sebab itu kami sebagai pemakalah sangat
mengharapkan kritikan dan saran untuk kesempurnaan makalah kami yang akan
datang.

17
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Dr. Sitti Roskina Mas, M .M ., M.Pd2020, komunikasi organisasi (teori dan aplikasi),
Gorontalo: PT UNG Press Gorontalo

Dr.Sudirman Suparmin, Lc. M.A, 2019, komunikasi bisnis (Business Communication),


Medan: Cv Manhaji

Wahjudianata, S.Sos., M.Med.Kom Inri, 2020, komunikasi massa, Pasuruan, Jawa Timur:
CV. Penerbit Qiara Media

Dr. Wawan Hernawan, M.Pd. 2018, komunikasi antarbudayab (Sikap Sosial dalam
Komunikasi Antaretnis), Pandawa Raya: Pusaka Media

18

Anda mungkin juga menyukai