Kelompok 1:
keterampilan dan teknik komunikasi yang dirancang untuk para manajer bisnis dan
industri yang diselenggarakan atas kerja sama dunia bisnis dan industri dengan
Perang Dunia 2 dimana terjadi kerja sama antara tiga kekuatan masyarakat Amerika
Serikat yang dikenal sebagai The Triple Alliance: Academe, The Military, and
TWI ini merupakan program darurat dan kampanye besar besaran dalam keterampilan
dasar komunikasi untuk menyebarkan teknik pengajaran pada jutaan orang di dunia
industri dan militer untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja. Program
and motion studies yakni metode pengukuran waktu dan gerak yang diajarkan oleh
masalah masalah manusiawi tenaga kerja dalam pelaksanaan tugas seperti keluhan,
kemangkiran, motivasi, dan alkoholisme, yang merupakan aplikasi dari ajaran human
relations.
Pidato dan penulisan bisnis adalah pelatihan berbicara dan menulis efektif
serta efisien bagi para manajer bisnis dan industri untuk bisa menyukseskan
dan tertulis yang digunakan jajaran manajemen dalam kegiatan produksi bisnis, dan
administrasi sehari hari yang bersifat rutin. Komunikasi administrasi diartikan sebagai
komunikasi internal formal yang terkait dengan fungsi manajemen dan komunikasi ini
paling baik dianggap sebagai bentuk komunikasi sosial atau komunikasi manusia
yang mengandung lima elemen yaitu komunikator yang menyampaikan pesan kepada
dengan lingkungan, selain itu tidak hanya berfungsi sebagai jaringan yang
komunikasinya juga berfungsi sebagai alat yang membuat organisasi mengait pada
lingkungannya.
2. Definisi
entah verbal atau nonverbal), baik dengan sengaja maupun tidak sengaja,
lingkungan.
organisasi.
terus berubah, serta berkesinambungan satu sama lainnya. Secara lebih detail,
anggota organisasi yang berlangsung secara tanpa henti (perilaku dan kegiatan
organisasi).
b. Terstruktur
sifatnya rasional dan jelas. Tujuan yang dimaksud ialah tujuan keseluruhan
organisasi, tujuan masing-masing divisi organisasi, dan tujuan karyawan
secara individu.
dimaksud mengacu pada jumlah orang yang terlibat dalam komunikasi yang
berlangsung hanya pada satu jenjang atau pada multi jenjang sekaligus.
e. Dapat diramalkan
aturan yang rigid. Oleh karena itu, komunikasi bersifat dapat diramalkan
sehingga tidak menimbulkan kejutan dalam aspek apapun. Komunikasi dalam
komunikasi internal dan komunikasi eksternal organisasi. Sedangkan, bila dilihat dari
informal.
1. Komunikasi Internal
2. Komunikasi Eksternal
pejabat yang bertindak atas nama organisasi dengan orang luar, yang
4. Komunikasi Informal
pesan tugas. Hubungan yang erat ini dapat berkembang menjadi hubungan
tertutup antar beberapa orang yang dikenal dengan sebutan klik (clique) atau
komunikasi lisan tatap muka, yang dua arah, akrab, dan saling mempercayai,
informasi secara cepat. Kini komunikasi informal juga dapat terjalin melalui
Sesuai dengan cirinya, organisasi tentu mempunyai suatu tujuan yang hendak
dicapai, maka komunikasi yang efektif menjadi sangat penting untuk mencapai tujuan
tersebut. Dalam praktiknya, efektivitas dipahami sebagai kemampuan melakukan
suatu tindakan yang benar sesuai arah dan tujuan. Komunikasi ini akan dikatakan
efektif apabila dampak yang dihasilkan sesuai dengan maksud dan tujuan. Pada
dasarnya, peran komunikasi dalam organisasi memiliki 4 tujuan menurut Thayer
(1968) dalam Hardjana (2016), yaitu: (1) untuk memberikan informasi, (2) mengubah
sikap, (3) mengatur, dan (4) memadukan. Namun tidak selalu komunikasi dalam
organisasi ini berjalan efektif. Biasanya ada distorsi dalam melakukan komunikasi
yang membuat pesan atau proses aliran pesan itu tidak tersampaikan atau berjalan
dengan baik.
Distorsi Pesan
Distorsi jika mengacu pada hardjana (2016) adalah kerusakan pesan yang
disebabkan oleh berbagai kesalahan dalam proses penerimaan pesan. Kualitas suatu
pesan sendiri itu yaitu ketika penerima pesan dapat mereproduksi pesan yang diterima
dengan tepat, atau tidak melenceng dari perjalanan proses dalam komunikasi. Pada
dasarnya sumber distorsi pesan dalam komunikasi organisasi terjadi karena beberapa
faktor, seperti faktor pribadi, faktor organisasi, faktor situasi fisik, dan temporal.
A. Faktor Pribadi
1. Persepsi
Persepsi dapat terbentuk melalui proses indra, seleksi, dan penafsiran stimulus.
Karena daya tangkap indera ini terbatas, maka ia hanya akan menangkap dan
memfokuskan beberapa stimulus yang terbatas. Hal ini membuat adanya sifat
selektif dari persepsi yang biasanya dilakukan atas dasar minat, daya tarik, dan
kemanfaatan.
2. Kepercayaan
Kepercayaan kita dapat mengubah persepsi kita. Jika kita percaya orang itu
memiliki kecerdasan dan kompeten, kita akan cenderung melihat ia sebagai sosok
yang konsisten tiap melakukan tindakan sesuai dengan apa yang kita percayai
tentang dia.
3. Keterbatasan Bahasa
Bahasa tidak pernah secara sempurna mewakili apa yang dimaksudkan. Hal
ini membuat maksud pesan terkadang jadi tidak sempurna dapat disampaikan
kepada penerima sesuai dengan maksud yang diinginkan.
4. Makna Ganda
Pesan memiliki dua arti yang berbeda. Kita ketahui terdapat pesan yang
memiliki makna denotatif atau secara harfiah sesuai dengan orang, benda, atau
peristiwa yang memang ada atau sebenarnya. Dan juga pesan bermakna konotatif
yang menunjukkan hubungan bagaimana pesan itu harus diterima dan ditafsirkan.
Pesan nonverbal bisa menjadi sepuluh kali lipat pesan verbal. Ketika
seseorang penerima pesan melihat adanya ketidaksesuaian antara pesan verbal dan
nonverbal yang diberikan, penerima pesan akan mengacu atau mengambil arti
pesan nonverbal yang ia pahami.
6. Ambiguitas Pesan
Pesan yang tidak jelas atau sengaja disamarkan dapat menimbulkan sebuah
distorsi. Menurut Thayer (1968) dalam Hardjana (2016) ambiguitas pesan dalam
komunikasi ini terdiri dari 3 jenis, yaitu ambiguitas arti, ambiguitas maksud, dan
ambiguitas dampak.
7. Daya Memori
Ada tiga jenis motivasi yang dapat mendistorsi suatu informasi, yaitu sikap
terhadap isi pesan, kepentingan pribadi, dan penerima pesan.
B. Faktor Organisasi
1. Kedudukan
2. Hubungan Hierarki
4. Beban Muatan
5. Hubungan Impersonal
7. Spesialisasi Kerja
Kegiatan dalam suatu organisasi tidak selalu berjalan sesuai dengan jadwal.
Kadang ada suatu hal yang mendadak terjadi dan butuh solusi secepat mungkin.
Biasanya dalam situasi terdesak orang tidak dapat berpikir dengan tenang,
cenderung terbawa oleh pikiran emosional ketimbang rasional. Hal ini yang dapat
membuat komunikasi terdistorsi dan tidak lengkap sehingga mengakibatkan reaksi
salah tangkap dan emosional.
6. Praktik Komunikasi Efektif
tercapai. Tingkat efektivitas komunikasi ditentukan oleh penerima pesan, bukan oleh
pengirim pesan. Terdapat dua model yang membahas mengenai hal ini, yaitu
komunikasi tersebut.
dapat efektif bila secara teknis mematuhi The Rules of Five, yaitu :